Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KASUS

PTERIGIUM

Disusun Oleh :
Topaz Kautsar Tritama, S.Ked
1518012129

Perceptor :
dr. H. Yul Khaizar, Sp.M
dr. Yuda Saputra, Sp.M

KEPANITERAAN KLINIK SMF MATA


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JEND. AHMAD YANI METRO
2016

Kata Pengantar

Pertama-tama penulis ucapkan terima kasih kepada Allah SWT. karena atas
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul
pterigium tepat pada waktunya. Adapun salah satu tujuan pembuatan laporan
kasus ini adalah sebagai salah satu syarat dalam mengikuti dan menyelesaikan
Kepaniteraan Klinik SMF Kesehatan Mata Rumah Sakit Umum Daerah Ahmad
Yani Metro.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dr.Yul Khaizar, Sp. M dan dr. Yuda
Saputra, Sp.M, yang telah meluangkan waktunya untuk penulis dalam
membimbing penulis untuk penulisan laporan kasus ini. Penulis menyadari
banyak sekali kekurangan dalam laporan kasus ini, oleh karena itu saran dan kritik
yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan kasus ini dapat
bermanfaat bukan hanya untuk penulis, tetapi juga bagi siapa pun yang
membacanya.
Metro, 26 Juli 2016

Penulis

DAFTAR PUSTAKA
1.

American Academy of Ophthalmology. External Disease and Cornea. BSSC, section


8. Nevada; 2007 2008

2.

Stephen GW. Pterygium in Duane's Clinical Ophthalmology, chapter 35, vol 6.


Lippincont William & Wilkin. 2004

3.

Donald TH. Pterygium in Clinical Ophthalmology An Asian Perespective. Saunders


Elsevier. Singapura; 2000

4.

Edward J H, Mark J. Mannis. Ocular Surface Disease. Medical Surgical management.


2002

5.

Nema HV. Textbook of Ophthalmology, 4th ed. Jaypee Brothers. New Delhi; 2002

6.

Fisher JP. Pterygium. disadur dari: http://emedicine.medscape.com/article/1192527overview

7.

Atilla Alpay, Suat Hayri Ugurbas, Berktug Erdogan, Comparing techniques for
pterygium

surgery,

disadur

dari:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2709008/.
8.

Khurana AK. Community Ophthalmology in Comprehensif Ophthalmology, chapter


20, 4th ed. New Age International (P) Limited. New Delhi; 2007

9.

Riordani Paul-Eva. Conjunctiva in Vaughan & Asbury's General Ophthalmology,


chapter 5, 6th ed. Mc Graw Hill. Singapura; 2004.

10.

Kanskii J.J. Pterygium in Clinical Ophthalmology: A Systematic Approach, 6 th ed.


2007.

11.

Gazzard G, Saw S M, Farook M, Koh D, Wijaya D, et all. Pterygium in Indonesia :


Prevalence, severity and risk factors. British Journal of Ophthalmology. Glassgow;
2002

12.

Pterygium. Disadur dari : http//www.emedicine.medscape.com/article/1192527overview.

13.

Pterygium. Disadur dari : http//www.en.wikipedia.org/wiki/pterygium-(conjunctiva).

14.

Coroneo MT, Pterygium. Disadur dari : http://www.Brjophthalmology.77(11):7349.doi

15.

Gulani AC, extended sun exposure increases risk of eye pterygium Release. Disadur
dari : http://www.prweb.com/releases/2005/3/prweb221035.htm

Anda mungkin juga menyukai