Q1
menyebabkan induksi listrik pada batang magnet relay dan menggerakkan poros sehingga
saklar on.
Program yang terdapat pada PLC ini berupa waktu penyiraman dan lamanya penyiraman.
I1 merupakan iput dan Q1 merupakan output dari blok B02, sehingga I1 mempengaruhi Q1.
Input tergantung dari sensor. Jika kondisi tanah basah atau dalam kelembaban tinggi maka
input berupa logika 1 dan jika kering maka input berupa logika 0. B02 adalah program timer
yang digunakan untuk pewaktuan.. Pewaktuan ini akan mengatur agar output dari B02
bernilai logika 1 atau logika 0. B02 akan bernilai logika 1 pada jam 05:50 menghasilkan Q1
yang terhubung dengan pompa air dan mengaktifkan pompa air sehingga bekerja melakukan
penyiraman, sedangkan akan bernilai logika 0 dimulai pada jam 06:00 menghasilkan Q1 yang
akan berhenti bekerja sehingga mematikan pompa air dan berhenti melakukan penyiraman.
Sama halnya pada jam 16:50 output B02 akan bernilai logika 1 sampai dengan jam 17:00,
kemudian output B02 akan bernilai 0.Keluaran dari PLC (Q1) akan bernilai 1, apabila I1
mendapat masukan logika 1 dan output dari B02 bernilai 1. Apabila pada 05.55 atau 16.55
input I1 berupa off maka Q1 juga pada posisi off. Jika salah satu dari I1 atau B02 bernilai
logika 0, maka ouput dari Q1 adalah 0. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa output
dipengaruhi oleh input. PLC akan aktif jika mendapatkan arus listrik sehingga proses
penyiraman tanaman tersebut dapat dilakukan berulang-ulang tanpa bantuan manusia.
III. KESIMPULAN
Penyiraman tanaman dengan menggunakan PLC memudahkan melakukan penyiraman
karena bersifat otomatis, sesuai dengan program PLC yang telah dibuat, serta bekerja apabila
mendapatkan arus listrik. Sensor kelembaban tanah mempengaruhi PLC dalam timer,
pengendalian proses kerja alat penyiram tanaman otomatis, dan mengatur output yang akan
menjalankan kegiatan.
IV. REFERENSI
1. Shahlinal, Zuriyati, Widyawati. (2007). Jurnal Informatika : Sistem Otomasi
Penyiraman Bibit Tanaman Berbasis Programmable Logic Controller (PLC).
https://www.academia.edu/5037979/STMIK_Darmajaya_SISTEM_OTOMASI_PEN
YIRAMAN_BIBIT_TANAMAN_BERBASIS_PROGRAMMABLE_LOGIC_CONT
ROLLER_PLC_, diakses pada 10 Oktober 2014.
2. Aprianto, Aris (2011). Rancang Bangun Penyiram Tanaman Anggrek Menggunakan
Sensor Kelembaban dengan Energi Alternatif Sinar Matahari. Tugas Akhir.
Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya.
https://www.pens.ac.id/uploadta/search.php , diakses pada 10 Oktober 2014.