Kolam
Kolam
I. Umum
Fungsi dari kolam retensi adalah untuk menggantikan peran lahan resapan yang
dijadikan lahan tertutup/perumahan/perkantoran maka fungsi resapan dapat
digantikan dengan kolam retensi. Fungsi kolam ini adalah menampung air hujan
langsung dan aliran dari sistem untuk diresapkan ke dalam tanah. Sehingga kolam
retensi ini perlu ditempatkan pada bagian yang terendah dari lahan. Jumlah,
volume, luas dan kedalaman kolam ini sangat tergantung dari berapa lahan yang
dialihfungsikan menjadi kawasan permukiman.
Fungsi lain dari kolam retensi adalah sebagai pengendali banjir dan penyalur air;
Pengolahan limbah, kolam retensi dibangun untuk menampung dan mentreatment
limbah sebelum dibuang; dan pendukung waduk/bendungan, kolam retensi
dibangun untuk mempermudah pemeliharaan dan penjernihan air waduk. karena
jauh lebih mudah dan murah menjernihkan air di kolam retensi yang kecil sebelum
dialirkan ke waduk dibanding dengan menguras/menjernihkan air waduk itu sendiri.
Kolam retensi memiliki berbagai tipe, seperti:
1.
Dimana: r
n
R
= curah hujan rata-rata setahun di tempat pengamat R yang datanya
akan dilengkapi
rA, rB, rC
RA, RB, RC
Sebagai contoh, berikut adalah tabel data curah hujan harian maksimum selama 20
tahun (1992 s/d 2011) yang diperoleh di Stasion A (St. A). Diasumsikan Stasion A
sebagai stasion curah hujan yang terdekat dengan lokasi perencanaan sistem
drainase.
Tabel 1. Data curah hujan harian maksimum
Tahun
CHHmax (mm/hari)
Tahun
CHHmax (mm/hari)
1992
152
2002
71
1993
80
2003
112
1994
92
2004
150
1995
130
2005
129
1996
70
2006
67
1997
26
2007
92
1998
92
2008
58
1999
79
2009
90
2000
79
2010
74
2001
23
2011
87
Tabel 2. Kala ulang berdasarkan tipologi kota dan luas daerah pengaliran
Catchment Area (Ha)
Tipologi Kota
< 10
10 100
100 500
>500
Kota Metropolitan
2 tahun
2 5 tahun
5 10
tahun
10 25 thn
Kota Besar
2 tahun
2 5 tahun
2 5 tahun
5 20 thn
Kota Sedang/Kecil
2 tahun
2 5 tahun
2 5 tahun
5 10 thn
Langkah berikutnya adalah menentukan hujan rencana. Terdapat dua metode untuk
menganalisis hujan rencana ini, metode Gumbel dan metode Log Pearson type III.
Namun yang akan dibahas di sini adalah Metode Gumbel, sebagai berikut:
1. Menentukan harga tengah (R):
1.
2. Menentukan harga standar deviasi (Sx):
Langkah selanjutnya adalah analisis debit banjir dengan Metode Rasional. Rumus
metode rasional:
Dimana: Qt
= koefisien pengaliran