Penulis
Publikasi
Sriwijaya
: http://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jsi/article/download/
735/275
A. PENDAHULUAN
Penulis
mengawali
artikel
dengan
menjelaskan
pengertian
kinerja,
kinerja
perusahaan
bisnis
yang
yang
lebih
banyak
menghasilkan
digunakan
barang,
diperusahaan-
tetapi
dapat
juga
diterapkan pada rumah sakit yang bergerak dalam bidang usaha jasa.
Penulis menggunakan contoh Peel Memorial Hospital Vancouver Canada
dan Mayo Clinic di United States. Kedua rumah sakit tersebut telah
menggunakan
menerapkannya
kerangka
kedalam
pengukuran
perencanaan
kinerja
dan
strategik
evaluasi
serta
organisasi
untuk
mengenai nama asli dan alamat rumah sakit yang dimaksud serta
bagaimana
metode
serta
hasil
penilaian
menggunakan
metode
sebelumnya.
Penulis menyimpulkan bahwa metode balance scorecard merupakan salah
satu cara yang dibutuhkan dalam penilaian kinerja yang mampu
mengukur kinerja secara lebih akurat dan komprehensif.
Scorecard
tidak
hanya
merupakan
alat
penilaian
Balanced
kinerja,
tetapi
menerjemahkan
dan
mengkomunikasikan
visi
dan
misi
menunjukkan
kemampuan
manajemen
dalam
kemampuan
dalam
keempat
bagian
pendahuluan
disebutkan
Pemanfaatan
lebih
banyak
digunakan
untuk
perusahaan
bisnis
yang
sektor publik secara ciri dan sifat berbeda dengan sektor bisnis. Maka
pendekatan dan mekanisme pengukuran kinerja juga akan berbeda.
Penulis telah memaparkan bahwa perlu adanya metode penilaian yang
dapat menggambarkan bagaimana pentingnya penilaian kinerja yang
akurat dan komprehensif dalam melaksanakan fungsi rumah sakit
pemerintah terutama dalam pelayanan sosial, namun menurut kami,
penulis kurang mengungkapkan kekhasan utama dalam penilaian kinerja
sektor publik yaitu keekonomisan, keefektifan dan efisiensi.
Tolak ukur kinerja organisasi publik berkaitan dengan ukuran keberhasilan
yang dapat dicapai oleh organisasi tersebut. Kinerja sektor publik bersifat
multidimensional, sehingga tidak ada indikator tunggal yang dapat
digunakan untuk menunjukkan kinerja secara komprehensif. Berbeda
dengan sektor swasta, karena sifat output yang dihasilkan sektor publik
lebih banyak bersifat intangible output, maka ukuran financial saja tidak
cukup untuk mengukur kinerja sektor publik. Oleh karena itu, perlu
dikembangkan ukuran kinerja non financial. Ukuran kinerja dimaksudkan
untuk dapat membantu pemerintah berfokus pada tujuan dan sasaran
program unit kerja. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan ekonomis,
efisiensi dan efektivitas organisasi sektor publik (Mardiasmo; Akuntansi
Sektor Publik; 2002).
2) Metode penelitian
Menurut Mursyid (2013), metode penelitian harus memparkan prosedur,
desain
atau
rancangan
penelitian
yang
digunakan,
memberikan
sasaran penelitian yang lain yaitu populasi dan sampel yang diambil.
Meskipun sudah ada penjelasan mengenai teknik analisis data, namun
menurut kami masih kurang lengkap karena hanya menjelaskan keempat
implementasi
minimal.
Aspek formal
yang
lapangan
dimaksud
dalam
bentuk
standar
pelayanan
adalah
bahwa
dengan
keluarnya
kinerja
meliputi
aspek
keuangan
(rentabilitas,
likuiditas,
2007
tentang
Pedoman
Penyusunan
Rencana
Bisnis
dan
Indikator yang
dalam artikel
dikembangkan dari
Peningkatan
Return
of-
Investment (ROI)
Peningkatan pendapatan
kotor
Penurunan harga pokok
pelayanan jasa
-
peraturan terkait *)
Rentabilitas
Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio Lancar (Current Ratio)
Collection Periods (CP)
Perputaran Persediaan (PP)
Perputaran Total Aset
Rasio Total Modal Sendiri
terhadap Total Aset
Rasio ekonomis
Rasio Efisiensi
Rasio Efektifitas
bagaimana
customer
memandang
perusahaan.
Hal
ini
berkaitan dengan tiga hal utama, yaitu tingkat akuisisi pelanggan, tingkat
retensi pelanggan dan tingkat kepuasan pelanggan.
Indikator yang digunakan
Indikator yang
dalam artikel
dikembangkan dari
peraturan terkait *)
Perbandingan jumlah pasien Efisiensi Pelayanan
dan dokter yang melayani Rasio
pasien
rawat
jalan
rawat jalan
dengan dokter
Perbandingan jumlah pasien
Rasio pasien rawat jalan
dan dokter yang melayani
dengan perawat
rawat inap
Rasio pasien darurat jalan
Perbandingan jumlah pasien
dengan dokter
dan dokter yang melayani
Rasio pasien darurat jalan
rawat darurat
Perbandingan jumlah pasien dengan perawat
dan perawat yang melayani
Rasio
pasien
rawat inap
rawat jalan
dengan dokter
Perbandingan jumlah pasien
Rasio pasien rawat inap
dan perawat yang melayani
dengan perawat
rawat inap
Perbandingan jumlah pasien
Mutu Pelayanan
dan perawat yang melayani
Emergency response time
rawat darurat
Penurunan tingkat kematian rate
rawat darurat
Angka
kematian
gawat
Indikator yang
dalam artikel
dikembangkan dari
peraturan terkait *)
Penurunan tingkat kematian darurat
rawat inap
Penurunan tingkat kematian
pelaksanaan operasi
yang dirujuk
Peningkatan
kunjungan
Post operative death rate
pasien rawat jalan
Peningkatan
kunjungan Angka infeksi nosokomial
pasien rawat inap
Peningkatan
kunjungan
pasien rawat darurat
Peningkatan
kunjungan
pasien
laboratorium
Peningkatan
pemeriksaan
tunggu
sebelum
operasi
kunjungan Kepedulian
Kepada
waktu
tunggu
di
Poliklinik
Kemudahan pelayanan
Kepedulian
Lingkungan:
Terhadap
Indikator yang
dalam artikel
dikembangkan dari
peraturan terkait *)
Kebersihan lingkungan
Hasil uji AMDAL
Pertumbuhan Produktivitas:
Rata-rata kunjungan rawat
jalan/hr
Rata-rata kunjungan rawat
darurat/hr
Rata-rata
hari
perawatan
pemeriksaan
radiologi/hr
Rata-rata
pemeriksaan
laboratorium/hr
Rata-rata operasi//hr
Rata-rata
rehabilitasi
medik/hr
*)sumber: BPKP:2012; Handayani: 2011; Primadhany; 2011)
iii.
Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif proses bisnis internal ini berkaitan dengan penilaian atas proses
bisnis yang telah dibangun yang meliputi proses inovasi dan kualitas
pelayanan. Tujuannya untuk meningkatkan dan mendorong pertumbuhan
organisasi guna meningkatkan tingkat pelayanan.
Indikator yang digunakan
Indikator yang
dalam artikel
dikembangkan dari
yang
memberi
bagi
peraturan terkait *)
Proses Inovasi
Bed Occupancy Rate (BOR)
Average
Length
pasien/pelanggan
(AVLOS)
Penilaian terhadap rencana
Bed Turn Over (BTO)
of
Stay
program
pengembangan
pada
dan
tahun Pengembangan
berjalan
Penilaian terhadap rencana
pengembangan
jasa
Pengembangan
sistem
kesehatan
manajemen
Penilaian terhadap rencana
Peningkatan penguasaan
pengembangan
sistem
teknologi
manajemen.
Penilaian terhadap rencana Adminsitrasi:
peningkatan
penguasaan
teknologi
Tahunan
(Ketepatan)
*)sumber: BPKP:2012; Handayani: 2011; Primadhany; 2011)
iv.
Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
Menurut Wibowo (2010) perspektif apakah perusahaan
mampu
Indikator yang
dalam artikel
dikembangkan dari
Pendidikan
dan
peraturan terkait *)
pelatihan Pengembangan SDM
pengembangan SDM
Pelatihan
Penggunaan
Teknologi
Program diklat
Penghargaan dan sanksi
Tingkat Perputaran pegawai
Tingkat
produktifitas
karyawan
Pertumbuhan Daya Saing
Sales Growth (SALG)
*)sumber: BPKP:2012; Handayani: 2011; Primadhany; 2011)
b. Penentuan target tidak jelas.
berupa
hasil/kinerja
tahun
sebelumnya.
Maka
dapat
yaitu
membandingkan
hasil
tahun
sekarang
dengan
tahun
sebelumnya.
Menurut kami memang analisis trend tidak sepenuhnya salah, namun
alangkah lebih baik lagi jika target yang digunakan adalah yang
ditetapkan oleh organisasi dan dimuat dalam dokumen perencanaan yang
resmi, misal di RKA, RBA, Renstra, dll. selanjutnya apabila tidak ada target
yang ditetapkan oleh organisasi di dokumen perencanaan, maka hal itu
juga dapat menjadi salah satu indikator penilaian kinerja terkait perspektif
proses bisnis internal.
4) Bagian Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian pembahasan, penulis memaparkan secara lebih detail angkaangka terkait hasil perhitungan yang diperoleh. Misalnya pada paragraf
kedua, untuk menghitung perbandingan jumlah dokter dengan pasien
rawat inap dan rawat jalan, penulis menjelaskan berapa penambahan
jumlah dokter sehingga menghasilkan angka perhitungan sebelumnya.
Namun pada bagian selanjutnya tidak seluruh penjelasan disertai dengan
angka-angka detail yang dapat menyakinkan bahwa perhitungan yang
disajikan adalah benar. Misalnya pada paragraf keempat pada penjelasan
penurunan tingkat kematian. Disini penulis hanya menyajikan persentase
perhitungan, tanpa menyajikan dari jumlah berapa persentase tersebut
diperoleh.
Penyajian data yang tidak konsisten ini dapat mengurangi keyakinan atas
hasil perhitungan yang diperoleh. Disamping itu, pada bagian metodologi
sasaran penelitian yang lain yaitu populasi dan sampel yang diambil.
Meskipun sudah ada penjelasan mengenai teknik analisis data, namun
menurut kami masih kurang lengkap karena hanya menjelaskan keempat
perspektif balance scorecard diukur dengan memberikan nilai baik, maka
penilaian
kinerja
masing-masing.
Namun
menurut
kami,
Pada
bagian
awal
penulis
menyajikan
data
pendukung
landasan
hal-hal
teori
penting
secara
yang
lebih
dapat
memadai
membantu
dengan
pembaca
memahami alur dan dasar berpikir penitian sehingga tidak bias dalam
menyimpulkan
b. Memperbaiki pemahaman konsep balance scorecard dalam implementasi
kedalam pengukuran kinerja pada sektor bisnis dan sektor publik
c. Memperbaiki pemaparan metode penelitian dengan memaparkan sumber
data yang nantinya akan dijadikan dasar penilaian pada hasil penilitian
terkait target. Misalnya apakah dari dokumen Renstra, RBA, RKA, LAKIP,
dll. Kemudian juga harus menjelaskan populasi dan sampel yang diambil,
teknik analisis data sehingga dapat mengambil kesimpulan. Selain itu juga
pengukuran
yang
digunakan,
misalnya
rumus-rumus
yang
digunakan.
d. Memperbaiki dan menambahkan indikator pengukuran kinerja yang lebih
sesuai untuk organisasi yang menjadi objek penelitian
e. Menjelaskan sumber penentuan target secara memadai
f. Menyajikan data secara konsisten
------Terima Kasih-----REFERENSI
Anthony, Robert N and Vijay Govindarajan. 2001. Management Control
System, 12th Editio. New York: Mc Graw-Hill Irwin.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.
Mulyadi, Jhony Setiawan, 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta:
Andi
BPKP. 2012. Pedoman Evaluasi Kinerja BLUD RSUD. Jakarta: Deputi Akuntan
Negara.
Handayani, Bestari Dwi. 2011. Pengukuran Kinerja Organisasi Dengan
Pendekatnan
Balance
Scorecard
pada
RSUD
Kabupaten
Kebumen.
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jdm/article/view/2490
tangal 20 Mei 2015)
Mursyid, Baso Amri.
2013.
Tata
Cara
Penulisan
(Diakses
Artikel
Ilmiah.
Nirlaba
(Studi
Kasus
pada
Rumah
sakit
Bhayangkara
Strategy
Focuesd
Organization.
http://auditorinternal.com/
2010/01/19/balanced-scorecard-%E2%80%93-dari-performance
measurement-hingga-strategy-focused-organization (Diakses Tanggal 15
Mei 2015)
Diposkan 30th October 2015 oleh Ary Suharyanto