: Isna Linoviani
NIM
: 03031381419140
Shift
: Selasa, 13.00-15.00
Kelompok : 2
LOSSES PADA COOLING TOWER DAN CARA PENANGANANNYA
dilakukan
dengan
cara
evaporasi,
yaitu
dengan
mengontakkan air hangat dengan aliran udara pendingin. Ciri-cirinya ada make up
water dan blowdown. Karena merupakan proses evaporasi, maka akan ada
pemekatan konsentrasi dissolved solid pada air. Sedangkan untuk menggantikan
air yang hilang karena evaporasi, maka harus ada air make up. Dan untuk
menyeimbangkan pemekatan dissolved solid maka harus ada blowdown.
Evaporative loss (kehilangan air akibat penguapan) dari sistem cooling
tower (menara pendingin) mengakibatkan meningkatnya jumlah padatan terlarut
ataupun tersuspensi di dalam sistem air sirkulasi dibandingkan dengan air make
up. Konsentrasi yang berlebih dari pengotor ini memungkinkan untuk terjadinya
pembentukan korosi dan kerak, dan juga penyumbatan di dalam sistem. Oleh
karena itu, konsentrasi dari pengotor harus dikontrol dengan cara menghilangkan
air dalam sistem (bleed off) dan dengan mengganti dengan air make-up.
E[ (C1 ) D]
(C1)
dalam suatu alat penukar panas. Tidak terjadi pemekatan konsentrasi dissolved
solid. Blowdown tidak berlaku untuk tipe closed recirculating. Hanya kebocoran
yang menyebabkan berkurangnya air pada sistem closed loop ini. Karena
kehilangan airnya sangat kecil sehingga make up juga sangat kecil dan kadangkala
dapat diabaikan. Biaya operasionalnya kecil, namun biaya investasinya tinggi.
Sangat sulit untuk mengesampingkan masalah penyimpangan dalam
menara pendingin. Saat ini hampir kebanyakan spesifikasi pengguna akhir
mengasumsikan kehilangan karena penyimpangan ini sebesar 0,02%. Namun
karena perkembangan teknologi dan adanya produksi PVC, para pembuat alat
telah dapat meningkatkan desain penghilang penyimpangan/drift eliminator.
Sebagai hasilnya, kehilangan penyimpangan sekarang mencapai 0,003 0,001%.
Blow down (Wb) adalah kerugian yang diakibatkan oleh pembuangan
sejumlah air sirkulasi untuk mencegah terjadinya konsentrasi larutan atau zat-zat
lain pada air sirkulasi. Akibat konsentrasi larutan, maka larutan akan menjadi
gumpalan-gumpalan yang dapat menyumbat saluran air sirkulasi, sehingga proses
sirkulasi air terganggu. Besar nilai blowdown yang dibutuhkan bergantung pada
range pendinginan yang dihasilkan dan komposisi zat-zat pada air make up.
Air yang disuplai ke dalam cooling tower dari water proses masih
mengandung impurities berupa suspensi, garam-garaman, lumpur, maupun
padatan. Kotoran tersebut dapat mengendap dan terakumulasi di dalam cooling
tower apabila beroperasi secara terus-menerus. Peningkatan konsentrat terlarut
dalam air ketel dapat tercampur dengan cold water sehingga menyebabkan
kerusakan pada pipa, maupun operasi alat-alat yang lain, khususnya pada packing.
Adapun peningkatan konsentrat berupa suspensi yang berupa lumpur
(sludge) akan berpengaruh pada efisiensi cooling tower dan proses heat transfer.
Blowdown pada permukaan air cooling tower(surface water blowdown) biasanya
dilakukan secara berkala untuk mengurangi jumlah padatan terlarut dalam air.
Adapun blowdown pada bagian dasar cooling tower(bottom blowdown) berfungsi
untuk membuang kotoran berupa lumpur (sludge) yang mengendap di dasar.
Cara penanganan Losses yang terjadi dapat dilakukan dengan berbagai
cara yaitu apabila drift losses dicegah dengan cara mengatur flow rate
dari air ataupun udara, dan dengan cara mendesain bentuk tower
sedemikian rupa. Untuk pengaturan flow rate dari air biasanya tidak
dilakukan karena seperti yang kita ketahui bahwa semakin lama waktu
kontak yang terjadi antara air dan udara dengan packing maka
efisiensi dari cooling tower atau menara pendingin makin besar. Jika
kita mempercapat flowrate dari air maka efisiensi dari cooling tower
berkurang.
Oleh sebab itu biasanya kita mempercepat flowrate dari udara yaitu
dengan cara memperbanyak fan yang digunakan, dan memeperbesar perputaran
dari fan. Tetapi dengan cara seperti yang disebutkan diatas, juga akan menjadi
kurang efisien karena kita memerlukan cost atau biaya yang lebih untuk
menambah fan atau membutuhkan lebih banyak energy untuk membuat fan
tersebut berputar lebih cepat untuk menghasilkan angin yang lebih besar.
Biasanya di perusahaan atau pabrik mereka akan menggunakan aliran
cross current untuk meminimalisir dari drift loss, karena seperti yang kita ketahui
bahwa cross current adalah aliran udara bergerak yang memotong secara tegak
lurus terhadap aliran air pada bahan pengisi. Kemudian udara melintasi menara
pendingin atau cooling tower melalui bagian keluaran udara akibat gaya tarik dari
fan yang berputar. Udara bergerak tegak lurus terhadap lintasan laju alir air.
Aliran udara masuk melalui sisi louver, kemudian akan bergerak secara
horisontal disepanjang tower packed dengan arah tegak lurus terhadap arah aliran
airnya, dan setelah drift eliminator udara kemudian akan bergerak secara vertikal
ke atas, terhisap keluar karena adanya putaran dari fan cooling tower. Sedangkan
arah aliran airnya yaitu cooling water return dari pipa return header mengalir ke
pipa-pipa distribusi dan di spray oleh nozzle distribusi sehingga menjadi tetesantetesan air yang kemudian akan mengalir ke bawah menuju ke basin.
Sedangkan evaporation losses atau kehilangan air karena menguap dapat
dicegah dengan cara mengoptimasikan rasio temperatur dari air yang masuk
dengan flow atau laju aliran dari udara, hal ini bisa juga dicegah dengan drift
eliminator. Drift eliminator adalah sebuah alat yang digunakan untuk menangkap
tetes-tetes air yang terjebak di dalam aliran udara supaya tidak hilang atau terbawa
ke atmosfir. Hal yang merupakan tindakan yang paling penting, penghilangan uap
air dengan mencegah adanya uap air kelihatannya cukup menyulitkan. Penghalang
lain seperti cat (paints) atau mastics (misalnya silicones, epoxy phenolics, coal tar
epoxies dan bitumens) dapat dipakai sebagai pencegah secara fisik untuk air yang
akan mengalami kontak langsung dengan peralatan-peralatan.
Dengan material-material tersebut, maka persiapan permukaan menjadi
masalah yang kritis, dan bebas akan cacat dalam pengecatan adalah sangat
penting. Aluminium foil dapat juga digunakan sebagai barikade fisik sebagus
lapisan proteksi katodik. Proper Insulation Alternatif ketiga adalah pemilihan
isolasi yang tepat dengan cara meminimalkan water intrusion. Meminimalkan
adanya air atau water intrusion akan mengurangi laju korosi logam.
Make up water adalah sejumlah air yang ditambahkan kedalam cooling
tower atau menara pendingin untuk menjaga keseimbangan massa air yang telah
berkurang karena terjadinya proses penguapan pada saat air dikontakan dengan
udara dalam cooling tower. Kebutuhan air di cooling tower sangat penting
diketahui, mengingat akan berpengaruh pada pengeluaran biaya produksi dan
juga menjaga kualitas air yang digunakan pendingin peralatan produksi,
pengelolaan air yang salah akan mengakibatkan kerusakan pipa-pipa pendingin
dan bila ada kerusakan pipa juga akan mempengaruhi proses produksi.
Terakhih adalah blowdown yang dapat dicegah dengan cara menjaga
kualitas dari air yang diinput agar mengurangi pembuangan yang terjadi. Proses
air mengacu pada air yang digunakan dalam proses manufaktur seperti membilas,
plating, penyemprotan, lapisan, pendinginan, mencuci, air boiler make-up,
cooling tower make-up, dan lain-lain. Seringkali, mineral terlarut di kota atau di
air sumur dapat menyebabkan bercak, fouling, bergaris, interferensi dengan
kepatuhan, scaling, kontaminasi produk atau efek yang tidak dikehendaki yang
mempengaruhi kualitas produk atau biaya untuk memproduksi itu.
LAPORAN PENDAHULUAN
LABORATORIUM UNIT OPERASI
COOLING TOWER APPARATUS