Hari/Tanggal
: Sabtu, 19 september 2015
Tujuan
1. Mengetahui teknik-teknik dasar bekerja dilaboratorium
2. Dapat melakukan teknik-teknik dasar bekerja dilaboratorium
Landasan Teori
III.1.
Pengertian Laboratorium
Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran
ataupun pelatihan ilmiah. Dilakukan dilaboratorium biasanya dibuat untuk
memungkinkan di lakukanya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali.
Laboratorium diartikan sebagai tempat pengadaan percobaan, penyelidikan
dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu kimia, fisika dan biologi
ataupun ilmu lainya. Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan
tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena
itu setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa
terpanggil untuk mengatur, memelihara dan mengusahakan keselamatan
kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar
laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana fungsinya. Sedangkan
upaya menjaga keselamatn kerja mancakup usaha untuk selalu mencegah
kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja dilaboratorium dan
penanganannya setelah terjadi kecelakaan ( Yunita :2012 ).
III.2.
Metode Kerja Laboratorium
Diperlukan kecakapan dan peralatan yang benar agar eksperimen
kimia dapat berhasil dan bahan berbahaya dapat ditangani dengan aman.
Pengetahuan dan kemampuan ini sebagai suatu bagian terintegrasi dari
pratikum adalah sangat penting dan sangat diapresiai serta kadang-kadang
juga didefinisikan sabagai seni sintesis kimia. Pentingnya teknologi
eksperimen praktis untuk kesuksesan ilmu kimia pertama kali diakui oleh
Justus Von Leibig yang pertama kali melengkapi instruksi laboratorium
pada tahun 1826. Kondisi kerja dan persyaratan keselamatan untuk
eksperimen kimia berubah total sejak saat itu. Bagaimanapun, tetap
menjadi kenyataan, bahwa kecakapan, perhatian, ketekunan dan latihan
merupakan hal yang diperlukan juga untuk keberhasilan dan keamanan
yang
akan
melakukan
kegiatan
laboratorium,
hendaknya
dapat
menerapkan
metode
fakum
menguapkan
larutan
( Sastrohamidjojo : 2005 ).
III.6.
Pentingnya Pratikum dalam Kimia
Ilmu kimia sendiri adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu
yang berkaitan dengan zat-zat yang ada di alam raya ini, baik komposisi,
struktur, dinamika dan energetika zat tersebut.bkegiatan pratikum
menekankan kepada pengembangan keterampilan seseorang dalam
menggunakan alat-alat dan bahan-bahan kimia secara benar. Selain itu,
member peluang lebih kepada peserta didik untuk berinteraksi secara
langsung dengan alat dan bahan kimia dilaboratorium sebagai media
pembelajara. Pratikum merupakan salah satu metodenyang menerapkan
pendekatan
keterampilan
proses,
dimana
peserta
didik
lebih
banyaknmenjalankan prakteknsecara langsung untuk memahami konsepkonsep materi.ndalam metode ini berbagai kecakapan pesertan didik dapat
diamati dan dinilai. Seperti kecakapan motorik merujuk pada keahlian
terhadap kecakapan-kecakapn yang berorientasi pada pemikiran. Dalam
peraturan mentri pendidikan nasionalnNo.22 tahun 2006 tentang standar
isi, mata pelajaran kimia masuk kedalam kelomok mata pelajaran ilmu
pengethuan dan teknologi ( Gold : 2002 ).
IV.Prosedur Percobaan
4.1. Alat dan Bahan
4.1.1. Alat
1. Gelas piala
2. Labu Erlenmeyer
3. Pipet
4. Pro Pipet
5. Buret
6. Labu Volumetrik
7. Oven
8. Lemari Asam
9. Alat Ukur
10. Timbangan
11. Penjepit Kayu
12. Pinset
13. Corong Pisah
14. Batang Pengaduk
15. Botol Semprot
16. Hot Plate
17. Sarung Tangan
18. Masker
19. Furnance
20. Kertas Lakmus
21. Kertas Saring
22. Tabung Reaksi
4.1.2.Bahan
1. kalium dikromat (K2Cl207)
2. sam Sulfat (H2SO4)
3. Akuades
15
ml
sesekali
digoyang-
dipencet,
sedor
secara
pro
pipet
sampai
yang
telah
ditimbang
dimasukan
kedalam
gelas
piala,
Pengenceran
1. Jika larutan tidak mengeluarkan gas dan bersifat asam kuat
Larutan uji
dimasukan kedalam labu volumetrik
Pelarut
ditambahkan sampai batas
Hasil
2. Jika larutan mengeluarkan gas dan asam kuat
Larutan uji
penjepit
menjepit tabung
Hasil
kayu
untuk
Hasil
Hasil
Alat-alat
yang manfaat
digunakan
Teknik dasar menggunakan -pipet tetes
pipet
-untuk
mengambil
suatu
untuk
menghisap
Teknik
larutan
dasar
pembuatan -batang
pengaduk
-untuk
mengocok
atau
reaksi
sementara
dilakukan
-gelas ukur
-labu ukur
-untuk
membuat
mengencerkan
atau
larutan
-corong
-untuk
memasukan
atau
-digunakan
untuk
titrasi,
buret
tabung reaksi
Teknik dasar menyaring
-Kertas saring
lebih zat
-untuk menyaring larutan
-corong
-gelas piala
6
-untuk
membuat larutan
-Tempat membuat larutan
-Untuk
tabung
Teknik
dan
Erlenmeyer
-sikat tabung
menyimpan
dasar
membersihkan
reaksi
dari
sisa
larutan
-untuk mengukur volume
larutan
volume
Teknik
penimbangan
Teknik dasar pemijaran dan -furnance
10
pengabuan
Teknik dasar menggunakan -kertas
pengabuan
-untuk
kertas indicator PH
keasaman larutan/zat
5.2. Pembahasan
dasar
indikator
identifikasi
seharusnya adalah sabun cair karena jika detergen akan meninggalkan bekas
detergen pada tabung.
Selain penggunaan alat-alat laboratorium ketertiban dalam memasuki
laboratorium juga merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diketahui
pratikan. Karena keselamatan kerja merupakan hal yang paling utama agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam pratikum kimia tentunya banyak
sekali penggunaan alat-alat dan bahan-bahan yang berbahaya. Maka dari itu
penggunaan alat-alat pelindung diri tentunya sangat dibutuhkan selain itu
ketelitian pada saat pratikum juga menjadi hal yang sangat penting. Dengan
demikian dapat meminimalisir kecelakaan dalam percobaan sehinggga hal-hal
yang tak diinginkan dapat terhindari.
Sifat bahan kimia yang digunakan pada pratikum kimia memang banyak
sekali yang berbahaya seperti bahan kimia yang memiliki karakteristik mudah
meledak, mudah terbakar, menyebabkan iritas atau juga bersifat korosi atau
toksik. Maka pratikan harus mengetahui terlebih dahulu sifat-sifat bahan tersebut
sehingga pratikan mampu menyesuaikan dan mempraktekan sesuai dengan
karakteristiknya dari setiap bahan kimia tersebut. Untuk mengetahui karakteristik
dari bahan-bahan kimia tersebut yang tergolong bahaya kita akan menemukan
simbol-simbol yang tertera pada label kemasan bahan tersebut. Hal penting lain
yang dalam pratikum pratikan tentunya juga harus dituntut untuk memahami
teknik-teknik penanganan bahan kimia yang berbahaya tersebut yang tentunya
bertujuan untuk keselamatan pratikan itu sendiri. Misalnya bahan yang dapat
membuat iritasi apabila terkena kulit atau mata pratikan harus segera mencucinya
dengan air yang mengalir sebanyak-banyaknya jika masih terasa sakit bisa segera
hubungi dokter. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan
mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pegolahannya, tempat kerja dan
lingkunganya serta tata cara melakukan pekerjaan tersebut. Wajibnya bagi
pratikan mengetahui fungsi, dampak dan pencegahan terutama saat sebelum
melakukan pratikum. Hal tersebut agar dapat meminimalisir dari kejadian yang
tidak diinginkan saat pratikum dan agar pratikum pun berjalan dengan lancar.
Selain itu, diperlukan pemahaman mengenai jenis bahan kimia juga karena tidak
dapat dipungkiri sumber bahaya terbesar adalah dari bahan-bahan kimia tersebut.
dan
terutama
dari
bidang
keselamatan
kerja,
yang
mana
1. Teknik-teknik dasar bekerja dilaboratorium mencakup pengenalan alatalat yang digunakan, serta mengetahui tata tertib bekerja dilaboratorium
agar percobaan berjalan lancar dan kecelakaan dalam pratikum dpat
diminimalisisr
2. Teknik dasar bekerja dilaboratorium mencakup teknik dasar penggunaan
pipet, teknik dasar pembuatan larutan, teknik dasar menggunakan buret,
teknik dasar mengggunakan tabung reaksi, teknik dasar menyaring,
teknik dasar mencuci alat laboratorium, teknik dasar membaca meniscus,
teknik dasar menimbang, teknik dasar pemijaran dan pengabuan dan
teknik dasar menggunakan kertas indicator PH.
6.2. Saran
Pada pratikum teknik dasar bekerja dilaboratorium ditemukan barbagai
alat yang rusak, fungsinya tidak akurat lagi serta kekurangan berbagai alat, saran
saya keepanya agar semua alat dapat terpenuhi agar pratikum dapat berjalan
lancar dan tujuan pratikum dapat terlaksana dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA