Pif 1
Pif 1
1. Teori Egosentris
Masa itu tidak statis akan tetapi dinamis, begitupun kemajuan-kemajuan yang ada
didalamnya. Hal ini sangat mempengaruhi pola pikir atau tingkat pengatahuan pada setiap
masa tersebut. Sepanjang sejarah yang ada, pandangan manusia terhadap alam semesta
selalu berubah-ubah. Manusia pada zaman purba telah banyak mengenal dan mempelajari
bintang-bintang dan planet-planet di alam raya ini. Sehingga tidak heran apabila sudah
mengenal tentang waktu-waktu yang semua didasarkan terhadap peredaran benda langit.
Seiring dengan bergulirnya waktu, manusia telah menyimpulkan hal-hal yang
dilihatnya sehingga memunculkan teori-teori yang sesuai dengan pengamatannya. Teori yang
pertama kali muncul adalah teori egosentris. Teori ini muncul sudah cukup lama sekitar 5000
tahun yang lalu atau abad ke-30 SM. Teori ini bermula ketika manusia melihat angkasa dan
terjadi banyak hal yang menakjubkan. Sehingga mereka mulai memikirkan tentang apa yang
terjadi diangkasa dan pola berfikirnya selalu diliputi rasa tahayul.
Kedip cahaya diterjemahkan oleh orang zaman dahulu sebagai kabar dari dewa akan
datangnya sebuah takdir yakni keberuntungn atau nasib sial. Hadirnya komet, gerhana
dimaknai dengan berbagai penafsiran akan datangnya suatu kejadian atau peristiwa. Biasa
nya gerhana dipercaya terjadi karena benda itu dimakan oleh BataraKala, seorang dewa
yang berwujud raksasa, dan masih banyak lagi kejadian-kejadian di angkasa yang ditafsiri
dengan berbagai macam pertanda terjadinya suatu hal. Begitupun dengan peredaran
benda langit di angkasa, sehingga memunculkan teori egosentris.
Teori Egosentris ini lahir berdasarkan pengalaman manusia bediri didataran bumi
yang luas, dia memandang ke langit biru yang nampak dimata bagaikan lingkaran
raksasa, melengkung yang berbatas pada suatu garis yang melingkar luas bundar, yang
kemudian disebut dengan kaki langit atau horizon, cakrawala, atau ufuk. Pada segala
penjuru dikaki langit ini, diamati dan dibandingkan, kemudian terasalah oleh manusia itu,
bahwa jarak kaki-kaki langit dengan dirinya sendiri semuanya nampak sama jauhnya.
Maka timbullah anggapan bahwa dimana dia berdiri memandang alam raya ini disitulah
yang menjadi titik pusat dari lingkaran raksasa bola langit yang sedang diamatinya itu.
Sehingga definisi teori egosentris adalah suatu paham yang beranggapan, bahwa yang
harus dititik pusat dari segala-galanya di alam raya pada bola langit ialah manusia itu
sendiri dimana dia sedang berada.
2. Teori Geosentris
ialah
alam
semesta
model
Ptolomeus
yang
delapan
lingkaran,
yang
membawa
bulan,
(611-546
SM)
membuat
model
geosentris
yang
terletak
pada
kulit-kulit
bola.
Kemudian
yang melingkar
Awal kemunculan teori ini dipelopori oleh Aristoteles yang
berpendapat
bahwa
bumi
itu
bulat.
Aristoteles
juga
teori geosentris.
Sebenarnya pada masa itu ada dua teori tentang tata surya yang
sangat
bertentangan
satu
dengan
lainnya,
yaitu
teori
yang
tertinggi
dalam
pemerintahan.(untuk
masalah
heliosentris ini telah kami bahas sebelumnya J). Dan teori ini
4. Teori Heliosentris