ISSN: 2086-0706
Jumat - III
MARIFATUL INSAN
Dikutip dari Kuliah Subuh di Masjid Nurul Hidayah oleh
Ust.Ir.Al-Bahra,M.Kom
ABSTRAK
ISSN: 2086-0706
Jumat - III
ISSN: 2086-0706
Jumat - III
282
Marifatul Insan
1
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom, Ketua Dewan Redaksi Lembaran
Dawah Nurul Hidayah
ISSN: 2086-0706
Jumat - III
Terangkanlah kepadaku tentang orang yang menjadikan
hawa nafsunya sebagai Tuhannya. Maka Apakah kamu
dapat menjadi pemelihara atasnya?, Atau Apakah kamu
mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau
memahami. mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang
ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang
ternak itu)" (Qs:Al Furqan[25]: 43-44).
Dalam Al-Quran, manusia berulang kali diangkat
derajatnya, mengungguli alam surga, bumi bahkan
malaikat, tetapi pada saat yang sama, mereka direndahkan
ke tempat yang paling hina, bahkan lebih rendah dari
binatang. Oleh karena itu makhluk manusia sendirilah yang
harus menetapkan sikap dan nasib akhir mereka sendiri.
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang
Menciptakan (QS:Al-Alaq:1). Perintah iqro ini dilanjutkan
dengan kalimat berikutnya yakni bismirabbikalladzi kholaq,
kholaqal insana min alaq, yakni membaca dengan dasar
atau kerangka ismi rob (Allah sebagai Robb). Maka iqro
atau qiroah dalam ayat tersebut bukanlah sebatas harfiyah,
yakni membaca suatu tulisan saja, tetapi suatu perintah
untuk membaca, meneliti, dan mamahami. Sedangkan
objek yang harus dibaca adalah tentang manusia sebagai
makhluq dan Allah sebagai kholiq. Pengertian qiroah/iqro
dalam Al-Quran tercakup dalam perintah tafakkur,
tandzurun, dan tadabbur. Yang menjadi objek dalam
aktivitas qiroah meliputi seluruh ayat-ayat Allah. Secara
283
Marifatul Insan
1
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom, Ketua Dewan Redaksi Lembaran
Dawah Nurul Hidayah
ISSN: 2086-0706
Jumat - III
garis besar ayat tersebut terdiri dari dua kategori yakni ayat
qauniah dan ayat kalamiyah.
Tugas Manusia :
1. Beribadah kepada Allah (QS:51:56)
2.
3.
4.
Al-Insan/Manusia pada dasarnya terdiri dari tiga unsur
yang menjadi satu kesatuan. Ketiga unsur tersebut adalah :
UNSUR JASMANI
Allah menjelaskan unsur jasmani ini dalam firmannya :
Dan sesungguhnya, Kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan
saripati itu air mani(yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan
segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, & segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk (yang
berbentuk lain), maka Maha Sucilah Allah Pencipta Yang
Paling Baik. (QS:Al-Muminuun[23]:12-14), dan di lanjutkan
284
Marifatul Insan
1
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom, Ketua Dewan Redaksi Lembaran
Dawah Nurul Hidayah
ISSN: 2086-0706
Jumat - III
Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah Dia
diciptakan?, Dia diciptakan dari air yang dipancarkan, Yang
keluar dari antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada
perempuan (QS:Ath-Thaariq[86]:5-7)
UNSUR RUHANI
Unsur kedua dari manusia adalah Ruh. Ruh berasal
dari Allah dan akan kembali kepada Allah pada saat
manusia meniggalkan alam dunia ini, seperti firman Allah :
Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan kedalam
(tubuh) nya roh(ciptaan)Nya, dan Dia jadikan bagi kamu
pendengaran, penglihatan, dan hati;(tetapi)kamu sedikit
sekali bersyukur(QS:As-Sajdah[32]:9). dilanjutkan di surat
Al-Israa ayat 85 :
Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah:
"Roh itu Termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu
diberi pengetahuan melainkan sedikit".
285
Marifatul Insan
1
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom, Ketua Dewan Redaksi Lembaran
Dawah Nurul Hidayah
ISSN: 2086-0706
Jumat - III
UNSUR NAFSIYAH
Unsur ketiga dari manusia adalah nafsiyah seperti
firman Allah :
Allah memegang jiwa/nafsiyah (orang)ketika matinya, dan
(memegang) jiwa/nafsiyah (orang) yang belum mati diwaktu
tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa/nafsiyah orang yang telah
dia tetapkan kematiannya, dan Dia melepaskan
jiwa/nafsiyah yang lain sampai Waktu yang ditentukan.
Sesungguhnya Pada yang demikian itu terdapat tandatanda kekuasaan Alla bagi kaum yang berfikir(QS:AzZumar[39]:42), dan dilanjutkan pada quran surat AsySyams[91] ayat 7-10 :
Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Maka
Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan &
ketakwaannya, Sesungguhnya beruntunglah orang yang
mensucikan jiwa itu, Dan sesungguhnya merugilah org
yang mengotorinya.
Unsur nafsiyahlah yang akan dimintai pertanggung
jawabannya kelak di akhirat. Karena jasad manusia pada
286
Marifatul Insan
1
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom, Ketua Dewan Redaksi Lembaran
Dawah Nurul Hidayah
ISSN: 2086-0706
Jumat - III
DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Bahra, Ust, Ir, M.Kom, Kumpulan Tausiyah
Ramadhon & Khutbah Ied Ust. Ir. Al-Bahra,
M.Kom, STMIK Muhammadiyah Banten, Serang, 2010
2. Al-Bahra, Ust, Ir, M.Kom, Penjelasan Surat Yaa Siin
(Panduan Yaa Siin dan Tahlil Modern Buku-2),
STMIK Muhammadiyah Jakarta, Jakarta, 2009
3. Al-Quran dan Terjemahnya
4. Shahih Al-Bukhari
5. Shahih Muslim
6. Tafsir Ibnu Katsir
287
Marifatul Insan
1
Ust. Ir. Al-Bahra, M.Kom, Ketua Dewan Redaksi Lembaran
Dawah Nurul Hidayah