I.
LATAR BELAKANG
Globalisasi membawa pengaruh pada semua aspek kehidupan
termasuk aspek kebudayaan. Indonesia memiliki beragam kebudayaan
yang tersebar dari
terhadap
mencerminkan
peran
banyak
arsitektur
pandangan
klasik.
Arsitektur
Klasik
II.
III.
KEGIATAN
KAJIAN BANGUNAN TRADISIONAL
Konsep Arsitektur Tradisional Toraja
Rumah bagi masyarakat toraja yang lebih di kenal dengan
tongkonan, tidak sekedar tempat bernaung beristirahat dan makan
minum bersama keluarga tetapi lebih dari itu rumah merupakan tempat
untuk menyeimbangkan kehidupan fisik dan rohani, menyelaraskan
hubungan horisontal penguasa alam dan vertikal sesama manusia dan
alam lingkungan sekaligus tempat reuni mereka yang sesekali
mengadakan pertemuan antara keluarga di dalam satu marga karenanya
masyarakat tanah toraja didalam membangun rumah tradisional
mengacu pada kearifan budaya lokal (kosmologi) yang terdapat pada
empat konsep sebagai berikut:
1. Konsep pusar atau pusat rumah sebagai paduan antara kosmologi
dan simbolisme.
2. Dalam perspektif kosmologi, rumah merupakan mikrokosmos bagian
dari lingkungan makrokosmos.
3. Pusat rumah meraga sebagai perapian di tengah rumah, atau atap
menjulang menaungi ruang tengah rumah asap dan atap menyatu
dengan father sky.
4. Pusat rumah juga meraga sebagai tiang utama, seperti aqriri possi di
toraja, possi bola di bugis, pocci balla di makassar, tiang menyatu
dengan mother earth.
adat
Toraja
adalah
merupakan
ruang
dan
pembagiannya,
sedangkan
skala
vertikal
TAMPAK DEPAN
Pada Fasad terdapat 2 Bentuk arsitektur, yaitu arsitektur dari Toraja dan Jawa,
dan untuk modernnya terlihat dari penggunaan material Kusen dan batu alam,
TERAS DEPAN
Teras depan di lengkapi dengan kursi, yang fungsinya sebagai tempat
berkumpul, filosofi ini di gunakan oleh penduduk kampong Sulawesi selatan