3. Pathway Ca Ovarium
Mutagen, makanan,
wanita mandul,
primipara tua > 45
tahun, genetik
Kista
Rangsangan hormone
estrogen meningkat
Proliferasi kista
Terapi radiasi
Maligna
Efek samping
Pembesaran massa
Kompresi serabut
saraf
Penurunan fungsi
organ
Ketidakefektifan
pola seksualitas
Nyeri akut
Ketidakefektifan perfusi
jaringan perifer
Risiko perdarahan
Peristaltic menurun
Konstipasi
4. Manifestasi Klinis
Penyebab kanker ovarium belum diketahui secara pasti. Akan tetapi banyak
teori yang menjelaskan tentang etiologi kanker, diantaranya:
a. Hipotesis incessant ovulation
Teori menyatakan bahwa terjadi kerusakan pada sel-sel epitel ovarium
untuk penyembuhan luka pada saat terjadi ovulasi. Proses penyembuhan
sel-sel epitel yang terganggu dapat menimbulkan proses transformasi
menjadi sel-sel tumor.
b. Hipotesis androgen
Androgen mempunyai pera penting dalam terbentuknya kanker ovarium.
Hal ini didasarkan pada hasil percobaan bahwa epitel ovarium
mengandung reseptor androgen. Dalam percobaan in-vitro, androgen
dapat menstimulasi pertumbuhan epitel ovarium normal dan sel-sel kanker
ovarium.
Stadium kanker ovarium primer menurut FIGO (Federation International of
Ginecologies and Obstetrician) 1987 adalah:
a. Stadium 1 : pertumbuhan terbatas pada ovarium
1) Stadium 1a: pertumbuhan terbatas pada suatu ovarium, tidak
asietas yang berisi sel ganas, tidak ada pertumbuhan di permukaan
luar, kapsul utuh.
2) Stadium 1b: pertumbuhan terbatas pada kedua ovarium, tidak
asietas, berisi sel ganas, tidak ada tumor di permukaan luar, kapsul
intak.
6. Penatalaksanaan medis
a. Pembedahan
Penatalaksanaan pertama tumor ovarium adalah pembedahan. Tindakan
pembedahan selain bertujuan untuk diagnosis (jinak/ganas, jenis sel
tumor), juga bertujuan untuk terapi yaitu pengangkatan tumor dan juga
penetapan stadium (surgical staging). Prosedur pembedahan pada tumor
ovarium yang curiga keganasan yaitu sebagai berikut:
1) Insisi media
2) Sitology cairan peritoneum atau bilasan rongga peritoneum
3) Eksplorasi rongga peritoneum, biposi daerah yang mencurigakan
4) Salpingooovorektomi (potong beku)
5) Salpingooovorektomi kontralateral
6) Histerektomi totalis
7) Omentektomi totalis
8) Limfadenektomi pelvik kiri-kanan dan para-aorta
9) Biopsy
peritoneum
(paravesikal,
parakolika
kiri-kanan,
pencetus,
jumlah,
warna,
konsistensi).
Pengeluaran
(pada
mamae,
karekterisrik,
hubungannya
dengan
berhubungan
dengan
penurunan
motilitas
traktus
gastrointestinal
3. Rencana Keperawatan
No.
Diagnosa
Tujuan (NOC)
1.
Keperawatan
Nyeri
akut NOC :
berhubungan
Intervensi (NIC)
NIC :
Comfort level
Pain Management
dengan penekanan -
Pain control
1.
Pain level
akibat
metastasis
Lakuk
an pengkajian nyeri secara
komprehensif
termasuk
keperawatan selama .
nyeri
akut
pasien
presipitasi
2.
Kontro
tidur
konsentrasi
dan kebisingan
Ajarka
hubungan
tentang
teknik
non
interpersonal
farmakologi:
napas
dala,
4. Tidak
ada
menahan
ekspresi
nyeri
ungkapan
dan
hangat/ dingin
secara 4.
verbal
5. Tidak
Berika
n
ada
tegangan
otot
analgetik
untuk
Tingka
tkan istirahat
6.
Berika
n informasi tentang nyeri
seperti
berapa
penyebab
lama
berkurang
nyeri,
nyeri
akan
dan
antisipasi
ketidaknyamanan
dari
prosedur
7.
Monit
or vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
2.
Ketidakefektifan
perfusi
perifer
NOC :
berhubungan
dengan penurunan
pertama kali
NIC :
Peripheral
Sensation
Management
(Manajemen
sensasi perifer)
Setelah dilakukan tindakan
1. Monitor
adanya
daerah
produksi
(anemia)
jaringan
perifer
pasien
efektif
dengan
kriteria hasil :
1.
Mendemonstrasikan
status sirkulasi yang
ditandai dengan :
a. Tekanan systole
dan diastole dalam
rentang
yang
diharapkan
b. Tidak
ada
ortostatik
hipertensi
c. Tidak ada tanda
tanda peningkatan
tekanan
intrakranial (tidak
lebih
2.
dari
15
mmHg)
Mendemonstrasikan
kemampuan kognitif
yang
ditandai
dengan:
a. Berkomunikasi
dengan jelas dan
sesuai
dengan
kemampuan
b. Menunjukkan
perhatian,
konsentrasi
dan
tangan
untuk proteksi
5. Batasi gerakan pada kepala,
leher dan punggung
6. Monitor kemampuan BAB
7. Kolaborasi
pemberian
analgetik
8. Monitor
tromboplebitis
9. Diskusikan
adanya
menganai
orientasi
c. Memproses
informasi
d. Membuat
keputusan dengan
benar
3. Menunjukkan
fungsi
Ansietas
berhubungan
mambaik,
ada
gerakan
gerakan involunter
NOC :
Anxiety Control
NIC :
Anxiety
Reduction
cemas
relaksasi.
4. Dengarkan dengan penuh
2. Mengidentifikasi,
mengungkapkan
menunjukkan
untuk
dan
perhatian.
5. Identifikasi
tingkat
tehnik
kecemasan.
mengontol 6. Dorong
pasien
cemas
3. Vital sign dalam batas
normal
4. Postur tubuh, ekspresi
wajah, bahasa tubuh
mengungkapkan
untuk
perasaan,
ketakutan, persepsi.
NIC :
berhubungan
Bleeding precautions
dengan penurunan -
Blood koagulation
volume
perdarahan
(anemia,
tromositopeni,
sebelum
kemoterapi)
pasien
terjadinya perdarahan
dengan
kriteria
hasil:
dan
sesudah
yang
meliputi
PT, PTT,
Trombosit
4. Monitor TTV ortostatik
produk darah
normal
(sistol
dan diastole)
pervagina
ada
perdarahan
distensi
pasien
meningkatkan
makanan
abdominal
6. Hemoglobin
5. Tidak
yang
untuk
intake
banyak
mengandung vitamin K
8. Hindari terjadinya konstipasi
dengan menganjurkan untuk
dan
mempertahankan
intake
normal
pelembut feses
7. Plasma,
PT,
PTT
5.
Gangguan
citra NOC :
Body Image
Self esteem
NIC :
Body Image enchancement
1. Kaji secara verbal dan non
kontak
dengan
lain
dalam
individu
6.
Konstipasi
NOC :
kelompok kecil
NIC :
berhubungan
Bowel elimination
Constipation/Impaction
Hydration
Management
gastrointestinal
tanda
konstipasi
dan
gejala
hasil:
1.
Mempertahankan
bentuk
Monitor
feses,
frekuensi,
2.
5.
Bebas
ketidaknyamanan dan 6.
konstipasi
3.
Mengidentifikasi indicator
untuk
7.
mencegah
konstipasi
4.
Feses lunak dan berbentuk
DAFTAR PUSTAKA
Bali
Homepetshop.
2013.
LP
Kanker
Ovarium.
(https://www.scribd.com/doc/137496612/Lp-Kanker-Ovarium).
Dalam
Diakses