Anda di halaman 1dari 10

Biro Klasifikasi Indonesia

I. PENGUJIAN KEMIRINGAN KAPAL ( INCLINING TEST)

1.

Pendahuluan

Tujuan dari prosedur ini adalah untuk mendapatkan secara cermat berat dan tilik
berat kapal kosong dan merupakan suatu rekomendasi yang disyaratkan.
Prosedur lain yang setara dengan yang tercantum dalam prosedur ini dapat
diterima. Pengujian tersebutdi bawah ini dilakukan untuk mernenuhl persyaratan
kapal kelas BKI dan juga dalarn rangka pemenu han persyaratan statutory untuk
Badan Pernerintah.
Surveyor BKI yang bertugas menghadiri inclining test bertanqqunq jawab untuk
melakukan verifikasi bahwa pengujian dilakukan sesuai proseduryang memenuhi
syarat dan semua data penjujian dicatat dengan ccrrnat.

2.

Persyaratan Pengujian

2.1.
Informasi yang diperlukan
Instruksi, yang berisi informasi tanggal dan lokasi pengujian, personii yang
bertanggung jawab, stabilitas, beban pengujian, urutan pemindahan beb an dan
hal lain yang dianggap perlu harus disampaikan ke BKI Pusat sebelum.pengujian
dilaksanakan.lnformasi berikutjuga harus tersedia saat pelaksanaan inclining test
Gambar Rencana Umum
Kapasitas Tangki
Kurva Hidrostatik
Lokasi Draft Mark

Persyaratan Kondisi Inclining Test

:/ "

' ' "til _.

' ~ " '__~ ::; : '(!I .


/
1. ."< \ .r ,
-r

'-' ,

r,;,' ./~ , i " \ ') ~1


1-: ; ....,'/
' .. " .) '... ! '

t .....

.,

-r-

r..
'-.. "c

r,." :, : : i ' ) : ;. f
11<:< :::1\.,.\ .:..-'.~. -\..l!J./Ir->i .t.;...:/.
'-

2.2.

-r

.,~..

\ "

\ ,

\V~ :~" ::~__V


". .. ..

: ;.: .

,":~ .:.

2.2.1. Kapal harus sedapat mungkin mendekati penyelesaian akhir. Alat-alat


. yang digunakan oleh pihakgalangan kapal diusahakan sesedikit mungkin.
Sebelurn inclining test,daftarsemua barang yang dinaikkan ke kapal, diturunkan .
atau dipindahkan lokasinya harus dicatat dengan cermat.
Diusahakan agarbarang yang belum terpasang dikapal tidak boleh melebihi 2%
dan kelebihan beban tidak melebihi 4 % dari berat kapal kosong tidak termasuk
air balas. Untuk kapal kecil prosentase tersebut boleh lebih besar.
2.2.2. Semua barang harus terpasang pad a posisinya, dan barang yang dapat

terayun atau mudah berqeser .harus terikat ditempatnya, apabila terdapat

kemungkinan lebih dari satu penumpukan barang rnaka posisi penunipukan

barang saat itu harus dicatat.

Biro Klasifikasi Indonesia

.' (

. ~

.'

2.2.3. Kapal harus dibersihkan dari sisa muatan, alat kerja, sarnpah, perancah
dan salju. Adanya pernbekuan di dalarn dan di atas perrnukaan air terrnasuk
dibawah lambung kapal tidak diizinkan.
202.4. $emua air got dan cairan diruang terbuka harus dibersihkan. Jika
penqerinqan masinq-rnasinq tanqki tidak memungkinkan maka jurnlah cairan yang
diizinkan harus mendapat persetujuan dari Surveyor 8KI

2"2.5. $emuatangki harian dan pipa darl permesinan harus terisi sesuai kondisi
kerjanya.

22~6.

Secara urnum, hanya personil yang bertugas dalam inclining test yang
boleh berada di kapal.

- -- 2-.. 2.7.-Sernua ruangan harus aman untuk diperiksa

2.3

lsi Tangki

2.3.1. Dlusahakan a~ar sernua tangki berada dalarn kondisi penuh atau kosong.
Jurnlah tangki yang berisi cairandiusahakan sesedikit munqkin,

2.3.2. VOlume dan rnasa jenis cairan da/am tanqki harus diketahui. Bentuk tangki
yang tidak terisi penuh harus diketahui untuk menentukan pengaruhpermukaan
bebas.

2.3.3. Harus diupayakan tidak terjadi adanya gelembung udara yang menyebar
keseluruh tangki. Sernua sambungan antar tangl<i harus ditutup dan tangki yang
kosonq harus dikeringkan.

2.4.

Kondisi Lingkungan dan Susunan Penambatan

2.4.1. Tali tambat harus bebas tegangan pada arah mellntang kapal selama
. pernbacaan akibat adanya perpindahan masing-masing beban. Tidak boleh ada
momen yang ' timbul akibat dari tali tarnbat, dermaga dan lain-lain. Sedapat
mUngkin kapal harus berada ditempat yang tenang, daerah yang terlindung dan '
bebas dari penqaruh qaya luar.

2:4:2. Kedalaman perairan dibawah larnbunq kapal harus mencukupi untuk


menjarnln bahwa larnbung kapal benar-benar bebas dari dasar perairan. Sebelum
penqujian . l<edalaman perairan harus diukur pada beberapa lokasi untuk
nengantisipasi adanya perubahan pasang surut.

Biro Klasifikasi Indonesia

TALI TAMBAT OIIKATKAN KE PELAT MATA YANG OILAS


SEMENTARA KE L1NGGI HALUAN YANG BEROEKATAN
OENGAN GARIS AIR

BOROERTAMBAT

"

/ , ' / / //./././..:

. TALI TAMBAT

Gambar 1
2.4.3. Idealnya tata susunanpenambatan meliputi haluan, buritan, pada kedua
sisi kapal yang diikat sedekat mungkin darigaris tengahkapal(li.hat gambar1).
Tali tambat memanjang harus sepanjang mungkin. l.eblhserinq .sebuC!D. kapal
hanya ditambat dengan talitarnbat di haluan dan di buritan pada salah satu sisi
kapal dan dilengkapi dengan tali tambat silang (springlines/lihat gambar 2).
Apabila satu tali tunggal di haluandan buritan yang akan dipakai, surveyor harus
yakin bahwa gerakan kapal bebas dari gaya yang mempengaruhi selama
elaksanaan pengujian tersebut.
2.4.4. Kapal boleh ditambatkan dengan cara yang lain asalkan disetujuioleh
surveyor Bkl.

<

2.4.5. Apabila terjadi arus pasanq surut maka pengujian dilakukan pada saat
asang surut yang kecil.
;
2.4.6. Tangga akomodasl harus berada pada posisi disimpan pad a tempatnya
'an tangga dari .darat harus dilepas selama pengujian. Beberapa buah kabel,
selang yang harus tetap terhubung diusahakan agar dalam keadaan kendor.
' i, '

2.4.7. Pengujian tidak boleh .dilakukan dengan posisi kapal rnelintang terhadap
arah angin, ombak dan arus karena akan rnenyebabkan ketepatan hasil penqujian
.
.
'
.
'idak dapat c1ijamin

Biro Klasifikasi
lndcnesia
'i
( . .

, .

::C

( , "

Tali Tambal
Buritan

Cilindrical
Camels

Gambar 2
2.5

Beb an Uji

2.5.1. Untuk inclining test sebaiknya menggunakan beban uji berupa benda
padat.

2.5.2. Penggunaan perpindahan air balas untuk memiringkan kapal harus


dihindari kecuali apabila tidak memungkinkan memiringkan kapal denganbeban
uji yang padat. Apabila digunakan dengan cara perpinclahan air balas, prosedur
rincinya, termasuk prosedur perhitungannya harus dikirirnkan ke Kantor Pusat SKI
untuk disetujui sebelum dilakukan pengujian.

2.5.3. Beban uji harus cukup untuk memiringkan kapal paling sedikit 1 dan
paling besar-t' pada setiap sisi kapal terhitung dari posisi awal. Akan tetapi dalam
hal tidak mernunqkinkan untuk mencapai kemiringan sebesar 1 dengan
rnenqqunakan beban padat atau air balas maka dapat diterima sudutkernirinqan
yanglebih kecildenqan catatan persyaratan simpanqan bandul atauselisih tinggi
-.--c~~irafil~bun~rtlsebi:fgairnariaditentiJkaridalam 2.6.1 dipenuhi.
.

2.5.4. , Setlap beban ujlharus beban yang menyatu terbebas dari air dan dibentuk
sedemiklan Irupa sehinqqa titik ceratnya dapat ro iten tukan dengan tepat,
dianjUrkan agar beban Uji jumlahnya tldak kurang clari empat buah( atau empat
kelompok beban), masing-masing memilikiberat yang sama dan beban uji
(kelompok beban uji ) berada pada posisi yang simetris dansejajar dengan garis
tengah kapal , berada di tempat yang rnudah dipindahkan dan mudah penqukuran
lengannya .
2.5.5; Setiap beban uji harus diberi tanda dengan diberi nornor identifikasi .
Beban uji harusd itimbanq rnenqqunakan timbangan y~1ll9 telah dikalibrasi dengan
disaksikanoleh Surveyor.

2.6

Bandul dan Peralatannya

2.6.1. ; Dianjurkan unluk rnenqqunakan 3 buah peralatan untuk menentukan


kemirinqan kapa l setelah masinq-masmo beban dipindahkan kesisi yang lain
namun sedikitnya 2 buah peralatan yang diqunakan, salah satu perala tan adalah

Biro Klasifikasi Indonesia

sn qqunakan bandul dan atau tabung berbentuk U. .Panjang dan pengaturan


dul/tabung U harus sedemikian rupa sehingga menjamin ketepatan
bacaan simpangan ataupun perbedaan tinggi cairan dalam tabung U.
Simpanganminimum atau perbedaan tlnqql .calran dalam tabung, kesalah satu
isi kapal dari posisi semula setelah perpindahan seluruh beban uji harus
encap ai 15 em.
.

p akU ~rr
-
1
Cincin ~
pengunci_
~

Kawai piano
alauseJenlsnya _

~~

Panjang
bandul
Papan kayu halus

direkalkan pada bangku \

Penahan

l'-.
/'

l Cairan
Kenlal

- Oiikat paca
konslruksi
badan kapal

LBalok
kayu

Bangku (kuda-kuda)
diberi penahan agar
tidak bergeser

-r

Kelinggian
yang cukup

I
Gambar 3
2.6.2. Penqqunaan stabilograf juga dapat diterimadengarv:atatan kalibrasi dari
alat tersebut telah diverifikasi dan disetujui oleh surveyor sebelum pengujian
dilaksanakan. Suatu hasil penelitian tentang pencatatan contoh kemiringan
i1 ampirkan pad a laporan pengujian.
2.7.

Trim dan Stabilitas

2.7.1. Kapal harus pada posisi tegak sebelum dimiringkan, diizinkan posisi awal
apal miring asal tidak melebihi 0,50.
2.7.2. Trim yang berlebihan harus dihindari untuk bentuk badan kapal tertentu
pada daerah yang akan mengakibatkan perubahan bentuk bldanq garis air .pada
saat kapal miring. Kondisi tersebut diatas harus dipertimbangkan dalam
enentukan sarat trim yang memadai untuk penqujian.
2.7.3. Personil yang melaksanakan pengujian harus yakin bahwa kapal merniliki
abilitas yang memadai, stabilitas positif dan tegangan yang timbul masih dapat
-erima selama pengujian berlangsung. Perkiraan tinggimetasentra GM o paling
ediki t adalah 0,20 m.

3.

Biro Klasifikasi
Indonesia
r ,;
.!
1

Pengl)jian Kemiringan dan Pencatatan

3.1.
Penanggung .Jawab
Personil penanggung jawab persiapan dan pelaksanaan inclining test harus orang
yang 'ahli dalam bidang ini.
Keakuratan Data
3.2.
- Pengambilan data inclining test harus seakurat mungkin dan harus sesuai
persetujuan Surveyor BKI.

3.3.

Pengukuran Sarat Air dan Massa Jenis Air

3.3; 1. Sarat air/lambung timbul harus diukur menjelang dan setelah pengujian
untuk meyakini bahwa tidak ada penambahan besar pada kondisi kapal selarna
pengujian.

3.3.2. Sarat air/lambung timbul harus diukur di haluan, buritan dan tengah kapal
dari tanda sarat (draught mark) pada kedua sisi. Apabila lambung timbul tidak
-diukur daritepi atas garis ge ladak pada slsi kapal dari qeladak larnbunq timbul
atau pada gading ya ng sama lokasinya dengan draught mark, maka lokasi dan
data vertikalnya harus dinyatakan.

3.3.3. Perahu dengan ukuran rnernadai dengan lambunq timbul yang kecil harus
tersedia untuk pengukuran sarat air.

3~3.4 . Untuk memeriksa ketepatan penqukuran sarat air, dianjurkan untuk


menggambar 2 garis air berdasarkan pernbacaan sarat air dan denqan yang
diuku (berdasarkan larnbunq timbul. Bila penqukuran tepat, rnaka kedua garis air
akan berhimpit. Dalam -h al kedua garis air tidak berhimpit, rnaka penqukuran
tarnbahan harus dilakukan.
-

3.3.5. Sejumlah contah air yang memadai harus diambil pada lokasi dan
kedalarnan yang sesuai untuk memperoleh hasil pemeriksaan rnassa jenis air
yang tepat.

3.4.

Pemindahan Beban Pe nqujian

---3'.Lf.-f:- Urutarrpernindaharrbebanujl dapat dilihat sesuai Tabel 1.


3.4.2 : Posislbeban uji harus diberi tanda diatas qeladak untuk.menjarnin bahwa
pemindahandilakukan dengan konsisten. Jarak pergeseran beban melintang
harus sejauh mungki n dan perubahan pada pasisi memanjang dan vertikal ketika
gerakan dari kiri kek anan atau sebaliknya harus dihindari.
3.4.3. Jarak bandul 11,JrllS diukur dari titik pu sat ayunan sampai dengan papan
untuk pern bacaa n sirnpanqa n.

Biro Klasifikasi Indonesia

Pembacaan simpangan bandul atau tabung U pad a papan pencatat dapat .


.
an dengan salah satu cara berikut ini :
pada akhir posisi stabil dari bandul atau kolom cairan setelah berhentinya
gerakan kapal akibat pergeseran bebanuji.
.
dengan cara menentukan harga rata-rata dati sisa simpangan (osilasi).

'J ru t an
pem in d ah an
bab an
".IC.

'O

..0 .

, ..0
.. 2

3
~ ..o.
4
,0. S
. .,0.
. 6
...o. 7
~o.

Jumlah beban atau kelompok beban


Enam
Empat
~

Kiri

Kanan

Kiri

Kanan

2,4
4

1,3
1,2,3
1,2,3,4
2,3,4
2,4
4

2,4,6
46
.,

1,3,5
1,2,3,5
1,2,3,4,5,6
1, 2, 3~ 4,5
1,3,5
. . ', 5 "

~,

1
6
1,3
2,4,6
1, 2, 3, 4 t' 6 .
1,2,3
1,2,3,4
1,2, 3, 4, 5, 6
. .
2,3,4
1
' 1, 2, 4 , 6
3,5
\ ,.:>. 8
2,4
1,3
2,4,6
1,3;5
J<iri dan Kanan menunjukkan posisi sebelah kiri dan sebelah kanah kapal
"~om o r~va n g diberi garis dibawahnya menyatakan poslsi beban atau kelompok
beban yang terakhir dipindahkan .

'O .

Tabel1 .

. T.5. Apabila menggunakan peralatan yang lain sudut kemiringandicatat


ikuti petunjuk dari peralatan tersebut.
. ~ . 6 . Pemeriksaan setiap alat ukur harus dilakukan selama pengujian
c~la-n g-SU ri g . Pada umumnya penggambaran titik -titik yang merupakanfungsi dari

ut kemiringan dengan momen akibat perpindahan beban akan berada pada


's lurus yang melewati sumbu perpotongan absis dan ordiriat (0,0). Apabila
nr<adi penyimpangan dimana letak titik-titik tidak berada dalarn suatu garis lurus
a simpangan dan momen harus diperiksa dan dikoreksi sebelum perpindahan
uji berikutnya.

~.

Personil pelaksana diinstruksikan tetap ditempat tugasnya ketika sedang


akukan pembacaan data kemiringan kapal, tali tambat, kabel dan selang yang
ung dengan kapal harus berada dalam keadaan kendor setelah beban
~ :n ,..b h k a n sampai seluruh pernbacaan data kemiringan kapal selesai
xsanakan .

:.- , 8

- --- - ---

Biro Klasifikasl Indonesia

.
. :e
. ' i ; 0' , . . .. 1 . 1 ...
. .
.::....._-.,.....,.---..-------~;.;....;,....;...:.;..;,.,..:,..;.;.;..,;...:;;....:.,...,..,.......;,.,.;.-.,...;..,.-....-------..-.....,---.------.---

. 3.5.

Data Penting Lainnya

3.5.1. Dalam hal memiringkan dllakukan dengan cara perpindahan air. .harus
clrnunqklnkan untuk mengevaluasi dengan tepatberat dan titik berat cairan yang
dipindahkan hal lnl terkait dengan kemiringan dan trim kapal.

3.5.2. Kondisi cuaca antara lain kecepatan dan arah angin diperiksa apakah
telah sesuaidenqan posisi kapal, kondisi gelombc;lng, ternperatur udara dan air
dll. .'
4.
. Penundaan Penqujian
Jika selama pelaksanaan penqujian ketentuan sebagaimana tersebut diatas tidak
terpenuhi rnaka surveyor yanq hadir harus memberitahu penanggung jawab
pengujianbahwa hasil 'penqujian tidak dapat diterirna
5.

Pelaporan dan Analis a Data Kapal Kosong

5.1. , Galangan pernbanqun / pemilik harus menyatukan data yang diperoleh


selarna penqujian ke dalarn pelaporan yang rnenyeluruh, yang dapat berupa
gabungan denqan anallsa data kapal kosong. Hasil pembacaan yang tidak
digunakan pada analisa akhir harus tetap tercantum dalam pelaporan .

5.2.

.Surveyor harus rnenjamin bahwa data yang diberikandalarn laporan

adalah vsesual dengan ..'yang diperoleh selama penqujian dan ia harus


menandatanqani iaporan.'
.

5.3.
Pelaporan
dan analisa inclining. test, yangdigabung ataupun terpisah
.
narus.dlkirlmkan ke h<antor Pusat SKI untuk penelaahan atau penerimaan hasil
sebaqai dasar persetujuan informasi stabilitas kapal.
6.

Perhitunqan tinggi metasentra (GM o)

ee

I
w

\..

Garnbar 4.

Biro Klasifikasilndonesia

perpindahan titik pusat gravitasi GG' dihasilkan akibat adanya pergeseran


~~n uji.akan diperoleh dengan rumus rumus berikut (1 ) dan selanjutnya nilai
. dapat diperoleh rnelalui rumus berikutnya (2)

w x I

. . . . . . (1)

W
~,.. ,

GMo x tanf... (2)

. rumus (1) dan (2) dapat diperoleh nilai


~

w x I

W x tanf

=
=
=
=
=
=

jarak perpindahan titik pusat gravitasi,


ti,nggi metasentra
displasmen kapal
jarak perpindahan beban uji,
sudut kemiringan kapal
berat beban uji

.} ~ ~ r.",.- ,

:\ t:).J ~ __

,.... . . '.

..l

'-:JJ

- f,, U i~
,.... r-? i,ll "\ )

:...

(.~

t : " '. ;.'" \ .~.~


!-:I i ' iY ' ': ! :r ]'-'1 ~,
, ~J

' ~:

-I ,....

\),
1\\ I i Jr.. I.
" ",,-';--. :' ~I

v.,

\
"" .

,~/,, ~ \

., '

..... . ~ , ,;.- . ...

"l
, ' ;f

r.

.. ~/

..._ _ ._~

i , ,!

:j
~'
." ~

',
./

I
'i;..t!.

. "
~

.;"" '~~ :_~ :::.:2!~j

Inclining Test untuk Mobile Offshore Drilling Unit (MODU)


MODU yang dirancang untuk pertarna kali harus dilakukan penqujlan
iringan ( inclining test ) yang wajib dihadiri surveyor SKI, waktu
ak sanaannya adalah setelah unit tersebut mendekati penyelesaian agar data
dan ti!ik berat yang diperoleh seteliti mungkin. .
. .
.
Untuk MODU yang berikutnya dari desain yang sarna dengan desain
secenirnnya atau yang dibuat secara seridapat rnengambil data kapal kosong
it yang pertarna dibuat, dengan catatan perbedaan displasmen kapal
;";~1I1.1 dan posisi titik beratnya sesudah terjadi perubahan pada mesin mesin,
apan dan perlengkapan bersifat minor dan dari hasildeadweight survey
eh perubahan yang kurang dari 1 % displasmen kapal kosong danukuran
_ ~~\a horizontal unit pertama dari keseluruhan seri yang dibuat. Perhatian
s harus diberikan pada perhitungan yang terperinci dan perbandingannya
_ a yang pertamadari keseluruhan seri jenis column stabilized ataupun jenis
"sible sejauh desainnya identik sehingga mernungkinkan diberikannya
asan inclining test.
asil inclining test atau deadweight survey dan percobaan kemiringan
akuk an untuk mengetahui perbedaan berat kapal kosong harus tercantum
tunjuk Operas! (Operating Manual).

10

BlroKlasiflkasi Indonesia
" .t '.
f'

. "

. ' :

' ",

}.

< l.

7.4.
Catatarrperubahan mesin mesln, struktur, tarnbahan konstruksi dan
perlengkapanyang berpengaruh terhadap berat kapal kosong harus tercantum
pad apetunjuk operasi atau catatan perubahan kapal kosonq dan dijadikan acuan
dalarn operasi sehari-hari.
7.5.
Untuk unit darl jenls column stabilized, deadweight survey harus dilakukan
padakurun waktu yan~ tidak melebihl 5 tahun. Apablla hasil deadweiqht survey
, ---- -menunjukan.aOanya perubahan kondisi displasmen kapal kosong yang melebihi
1 % dad displasmen saat operasl maka inclining test harus dilakukan .

7.6.

Setiap inclining test atau deadweight survey harus dihadiri Surveyor SKI.

8.

Penqujlan Stabllltas untuk Tongkang Geladak


Inclining test umumnya tidak diperlukan untuk tongkang qeladak sejauh
tinggi titik berat vertikal KG dapat diperkirakan dar) hasil perhitungan
stabilitas. Titik Gdapat diperkirakarrberada satu biqang dengan bidang
qeladak utama atau nilai K(3 dapat diambillebih rendah dari tinggi bidang
geladak utama sejauh data kapal memenuhi syarat yang dapat diterima .
Data displasmen kapal kosong dan titik berat arah memanjang kapal
harus ditentukan berdasarkan perhitungan yang berasal dari survey sarat
dan perneriksaan rnassa [enis air.
Setiap kegiatan surveysarat harus dihadiri oleh Surveyor SKI.

Anda mungkin juga menyukai