Makalah Plta Ku
Makalah Plta Ku
DISUSUN OLEH :
1. HENDRO APRIDOLF.S
2. NOPRIZAL
3. ERICK RICARDO
(1120201240)
(1120201172)
(091000720201126)
LEMBARAN PENGESAHAN
DISUSUN OLEH :
1.HENDRO APRIDOLF.S
2.NOPRIZAL
3.ERICK RICARDO
(1120201240)
(1120201172)
(091000720201126)
DISETUJUI TANGGAL :
Ir.Masnur P.H.,MSi
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wataala, karena
berkat rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul PEMBANGKIT
LISTRIK TENAGA AIR. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah
Teknik Tenaga Listrik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih
jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi mahasiswa dan bermanfaat
untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Salam
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kapasitas beberapa pembangkit energi listrik tenaga air....................
10
DAFTAR GAMBAR
20
21
22
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) merupakan salah satu pembangkit listrik
yang menggunakan energi terbarukan berupa air. Salah satu keunggulan dari
pembangkit ini adalah responnya yang cepat sehingga sangat sesuai untuk kondisi
beban puncak maupun saat terjadi gangguan di jaringan. Selain kapasitas daya
keluarannya yang paling besar diantara energi terbarukan lainnya, pembangkit listrik
tenaga air ini juga telah ada sejak dahulu kala. Berikut ini merupakan penjelasan singkat
mengenai pembangkit listrik tenaga air serta keberadaan potensi energi air yang masih
belum digunakan.
Tenaga air telah berkontribusi banyak bagi pembangunan kesejahteraan manusia
sejak beberapa puluh abad yang lalu. Beberapa catatan sejarah mengatakan bahwa
penggunaan kincir air untuk pertanian, pompa dan fungsi lainnya telah ada sejak 300
SM di Yunani, meskipun peralatan-peralatan tersebut kemungkinan telah digunakan
jauh sebelum masa itu. Pada masa-masa antara jaman tersebut hingga revolusi industri,
aliran air dan angin merupakan sumber energi mekanik yang dapat digunakan selain
energi yang dibangkitkan dari tenaga hewan. Perkembangan penggunaan energi dari air
yang mengalir kemudian berkembang secara berkelanjutan sebagaimana dicontohkan
pada desain tenaga air yang menakjubkan pada tahun 1600-an untuk istana Versailles
dibagian luar Paris, Prancis. Sistem tersebut memiliki kapasitas yang sepadan dengan 56
kW energi listrik.
Sistem tenaga air mengubah energi dari air yang mengalir menjadi energi
mekanik dan kemudian biasanya menjadi energi listrik. Air mengalir melalui kanal
(penstock) melewati kincir air atau turbin dimana air akan menabrak sudu-sudu yang
menyebabkan
kincir
air
ataupun
turbin
berputar.
Ketika
digunakan
untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan sumber listrik bagi masyarakat yang
memberikan banyak keuntungan terutama bagi masyarakat pedalaman di seluruh
Indonesia. Disaat sumber energi lain mulai menipis dan memberikan dampak negatif,
maka air menjadi sumber yang sangat penting karena dapat dijadikan sumber energi
pembangkit listrik yang murah dan tidak menimbulkan polusi. Selain itu, Indonesia
kaya akan sumber daya air sehingga sangat berpotensial untuk memproduksi energi
listrik yang bersumber daya air. Di Indonesia terdapat banyak sekali sungai-sungai besar
maupun kecil yang terdapat di berbagai daerah. Hal ini merupakan peluang yang bagus
untuk pengembangan energi listrik di daerah khususnya daerah yang belum terjangkau
energi listrik.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Jumlah daya listrik yang dapat dibangkitkan pada suatu pusat pembangkit listrik
tenaga air tergantung pada ketinggian (h) dimana air jatuh dan laju aliran airnya.
Ketinggian (h) menentukan besarnya energi potensial (EP) pada pusat pembangkit (EP
= m x g x h). Laju aliran air adalah volume dari air (m3) yang melalui penampang kanal
air per detiknya (q m3/s). Daya teoritis kasar (P kW) yang tersedia dapat ditulis sebagai:
Daya yang tersedia ini kemudian akan diubah menggunakan turbin air menjadi
daya mekanik. Karena turbin dan peralatan elektro-mekanis lainnya memiliki efisiensi
yang lebih rendah dari 100% (biasanya 90% hingga 95%), daya listrik yang
dibangkitkan akan lebih kecil dari energi kasar yang tersedia. Gambar 1 menunjukkan
pusat pembangkit listrik tenaga air pada umumnya.
tenaga air berkontribusi sebesar 520 TWh listrik pada tahun 1998, atau sekitar 19% dari
energi listrik di Eropa (sehingga menghindari emisi dari sejumlah 70 juta ton CO2 per
tahun-nya). Pada sejumlah negara di Afrika dan Amerika Selatan, pembangkit listrik
tenaga air merupakan sumber listrik yang menghasilkan lebih 90% kebutuhan energi
listriknya. Gambar 2 memperlihatkan pembangkitan energi listrik dari air dunia yang
meningkat secara dinamis tiap tahunnya. Di samping pembangkit listrik tenaga air yang
berkapasitas besar yang telah ada, masih terdapat ruang untuk pengembangan lebih jauh
dimana diperkirakan hanya sekitar 10% dari total potensi air di dunia yang telah
digunakan.
Gambar 2. Pembangkitan energi listrik tenaga air dunia dalam TWh [5].
Hampir semua proyek pembangkit listrik tenaga air memiliki skala yang besar,
yang biasanya didefinisikan kapasitasnya lebih besar dari 30 MW. Tabel 1 menampilkan
perbandingan antara beberapa ukuran pembangkit listrik tenaga air.
Tabel 1. Kapasitas beberapa pembangkit energi listrik tenaga air
11
Air yang tersimpan dapat digunakan ketika dibutuhkan, baik secara terusmenerus (jika ukuran reservoirnya cukup besar) atau hanya saat beban listrik sangat
dibutuhkan (beban puncak). Keuntungan dari pengaturan penyimpanan air ini tergabung
dengan kapabilitas alami dari pembangkit listrik tenaga air yang memiliki respon yang
cepat dalam ukuran menit terhadap perubahan beban. Oleh karena itu, pembangkit jenis
ini sangat berharga karena memiliki pembangkitan listrik yang fleksibel untuk
mengikuti perubahan beban yang terduga maupun yang tak terduga.
Pembangkit listrik tenaga air berskala besar telah berkembang dengan baik dan
digunakan secara luas. Di perkirakan bahwa 20% hingga 25% dari potensi air skala
besar di dunia telah dikembangkan. Pembangkit listrik tenaga air skala besar merupakan
sumber energi terbarukan yang paling diinginkan berdasarkan ketersediaan dan
fleksibilitas dari sumber energinya. Pada tahun 2008 telah dibangun proyek Three
Gorges Dam yaitu PLTA dengan skala 22.5 GW dengan membendung sungai Yangtse di
Cina dan merupakan PLTA terbesar di dunia saat ini. Pembangunan PLTA berskala
besar membutuhkan biaya awal yang besar sementara biaya operasinya sangat kecil. Hal
ini berbeda dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil seperti batu bara dan diesel.
Di Indonesia terdapat banyak sekali potensi air yang masih belum dimanfaatkan.
Seperti sungai-sungai besar maupun kecil yang terdapat di berbagai daerah. Hal ini
merupakan peluang yang bagus untuk pengembangan energi listrik di daerah khususnya
daerah yang belum terjangkau energi listrik. Pengembangan dapat dilakukan dalam
bentuk mikrohidro ataupun pikohidro yang biayanya relatif kecil.
bahan
pembelajaran
dan
pengajaran
bagi
pihak-pihak
yang
13
BAB II
TINJAUAN PUASTAKA
Dalam buku itu, dia menjelaskan tentang mesin hidrolik aksis vertikal dan
horizontal.
Selanjutnya pada abab ke-19, generator elektrik dikembangkan dan kini dikombinasikan
dengan mesin hidrolik.
Permintaan meningkat seiring Revolusi Industri yang mendorong pembangunan.
Tepat pada 1878, untuk pertama kalinya di dunia dibangun rumah pembangkit
hydroelectricity dengan nama Cragside di Northumberland, Inggris. Tiga tahun
kemudian atau tepatnya pada 1881, pusat Pembangkit Listrik Tenaga Air, Schoelkopf
Power Station No 1 dekat Niagara Falls, Amerika Serikat (AS).
Setelah itu, beberapa PLTA dibangun. Pembangkit listrik hidroelektrik Edison
atau diberi nama Vulcan Street Plant beroperasi pada 30 September 1882 dengan
kapasitas 12,5 kilowatt di Appleton, Winconsin, AS. Sampai 1886,sebanyak 45
Pembangkit Listrik Tenaga Air dibangun di AS dan Kanada. Bahkan memasuki 1889,
PLTA tumbuhdengan cepat dan saat itu AS memiliki 200 PLTA.
Pada awal abad ke-20, banyak PLTA skala kecil dibangun perusahaan komersial
di daerah pegunungan dekat area metropolitan. Kota Grenoble, Prancis pun untuk
pertama kalinya menggelar pameran bertajuk ‘International Exhibition of
Hydropower and Tourism’ yang didatangi jutaan pengunjung. Selanjutnya, pada
1920, sebanyak 40% pembangkit di AS merupakan PLTA hingga mendorong
pemerintah membuat Federal Power Act yang dijadikan undang-undang dan dasar
hukum. Federal Power Act mengatur pembentukan Komisi Pembangkit Federal yang
bertugas mengatur PLTA di sumber air dan tanah negara bagian. Ketika skala PLTA kian
besar, bendungan dari pembangkit dikembangkan bukan hanya untuk memenuhi
kebutuhan listrik, tetapi termasuk mengendalikan banjir, irigasi, dan navigasi. Seiring
dengan begitu bermanfaatnya PLTA untuk memenuhi bermacam kebutuhan, pemerintah
negara bagian pun menggelontorkan anggaran untuk pembangunan PLTA skala besar
dan PLTA dimiliki pemerintah. Pada 1933, dibangun PLTA Tennessee Valley Authorty
dan Bonneville Power Administration pada 1937.
Taganya itu, Biro Reklamasi AS yang bertanggung jawab terhadap irigasi
wilayah barat AS juga membangun PLTA besar pada 1928 dengan nama Hoover Dam
(Bendungan Hoover). Para insinyur dari Korps Angkatan Darat AS juga terlibat dalam
15
1920
didirikan
Perusahaan
Listrik
Umum
Bandung
sekitarnya
Pada 1962 beroperasi PLTA Cikalong (3 x 6400 KW) bekerja paralel dengan PLTAPLTA yang telah ada. Kini Sektor Priangan mempunyai 4 Gardu Induk utama yaitu: GI
North di Utara, GI Cigereleng di Selatan, GI Cibeurem di Barat dan GI Sukamiskin di
Timur.
Sektor Cirebon
Berhubungan dengan rencana pembangunan PLTA Parakan (4x2500KW) di
tahun 1939 didirikan Perusahaan Tenaga Air Negara Cirebon (Lanbswaterkrachtbedrijf
Cirebon). Kota Cirebon dan sekitarnya dahulu mendapat energi listrik dari PLTD
Kebonbaru kepunyaan maskapai Gas Hindia Belanda (Nederland Indische Gas
Maatsekapij, singkatnya N.I.E.M).
Setelah PLTA Parakan beroperasi di tahun 1957, maka PLTD Kebonbaru praktis
bersifat standby. Kini di Sektor Cirebon pada tahun 1982 beroperasi PLTG Sunyaragi
(2x25,125 KW).
Perusahaan Tenaga Air Negara Jawa Barat
Perusahaan ini mempunyai PLTA Ubrug (2x5400 KW) di tahun 1924 ditambah
dengan 1x6300 KW di tahun lima puluhan dan PLTA Kracak (2x5500 KW) di tahun
1929, kemudian ditambah dengan 1x5500 KW. Kedua PLTA tersebut dengan
perantaraan transmisi 70 kV dihubungkan bersama ke GI di Bogor dan dari sini
dihantarkan dengan lin transmisi 70 kV ke Jakarta dengan GI-GI Cawang, Muster
Cornelis (Jatinegara), Weltercoler (Gambir), dan Ancol. PLTU Gambir di pinggir kali
Ciliwung adalah kepunyaan Maskapai Gas Hindia Belanda (NIGM) dan merupakan
sentral uap pertama yang dibangun tahun 1897 untuk Jakarta dan sekitarnya. Pada 1931,
sentral uap tersebut (3200 + 3000 + 1350 KW) diambil alih dan kini tidak ada lagi.Dari
PLTA Ubrug pada 1926 dibangun jalur transmisi 30 KV ke GI Lembursitu sepanjang 16
km untuk Sukabumi dan sekitarnya. Dari PLTA Kracak pada 1931 dibangun jalur
transmisi 30 kV sepanjang 57 km untuk Rangkasbitung dan sekitarnya. PLTA Ubrug
dan PLTA Kracak kini termasuk Sektor Bogor yang didirikan di tahun 1946. Sentralsentral tambahan setelah perang dunia II, adalah PLTD Karet (12x1000 KW), PLTD
Ancol (12x1000 KW), yang dua-duanya tak beroperasi lagi karena rusak, selanjutnya
18
PLTD Senayan (8x2500 KW), yang sebagian mesin-mesinnya telah rusak dan sisanya
selalu stand by, tahun 1961 PLTU Priok (2x25 + 2x50 MW) tahun 1962, PLTU Muara
karang dan PLTG Pulo Gadung yang masing-masing beroperasi penuh.
PLTA Jatiluhur (6 x 25 MW) pada 1964 yang mempunyai status otorita,
memberi energi listrik via jalur transmisi 150 kV ke Bagian Timur dengan GI
Cigereleng dan via lin transmisi 150 kV ke Bagian Barat dengan GI Cawang. Kemudian
PLTA Saguling (4 x 175 MW) yang beroperasi pada 1986.
2.2
2.2.1 Bendungan
berfungsi menaikkan permukaan air sungai untuk menciptakan tinggi jatuh air. Selain
menyimpan air, bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan energi.
Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi
waduk, danau, atau tempat rekreasi. Bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air
ke sebuah Pusat Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut
pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.
Jenis bendungan antara lain:
1. Bendungan Beton
a) Bendungan Gravitasi
b) Bendungan Busur
c) Bendungan Rongga
2. Bendungan Urugan
a) Bendungan Urugan Batu
b) Bendungan Tanah
3. Bendungan Kerangka Baja
4. Bendungan Kayu
19
Gambar 3.Bendungan
2.2.2 Turbine
berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik. gaya jatuh
air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air kebanyakan
seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk memutar balingbaling digantikan air untuk memutar turbin. Selanjutnya turbin merubah energi kenetik
yang disebabkan gaya jatuh air menjadi energi mekanik. Turbin merupakan peralatan
yang tersusun dan terdiri dari beberapa peralatan suplai air masuk turbin, diantaranya
sudu (runner), pipa pesat (penstock), rumah turbin (spiral chasing), katup utama (inlet
valve), pipa lepas (draft tube), alat pengaman, poros, bantalan (bearing), dan distributor
listrik. Menurut momentum air turbin dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin
reaksi dan turbin impuls. Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan air, sedangkan
turbin impuls bekerja karena kecepatan air yang menghantam sudu.
Prinsip Kerja Turbin Reaksi yaitu Sudu-sudu (runner) pada turbin francis dan
propeller berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisi sudunya tetap (tidak bisa
digerakkan). Sedangkan sudu-sudu pada turbin kaplan berfungsi sebagai sudu-sudu
jalan, posisi sudunya bisa digerakkan (pada sumbunya) yang diatur oleh servomotor
dengan cara manual atau otomatis sesuai dengan pembukaan sudu atur. Proses
penurunan tekanan air terjadi baik pada sudu-sudu atur maupun pada sudu-sudu jalan
(runner blade). Prinsip Terja Turbin Pelton berbeda dengan turbin rekasi Sudu-sudu
20
yang berbentuk mangkok berfungsi sebagai sudu-sudu jalan, posisinya tetap (tidak bisa
digerakkan).
Dalam hal ini proses penurunan tekanan air terutama terjadi didalam sudu-sudu
aturnya saja (nosel) dan sedikit sekali (dapat diabaikan) terjadi pada sudu-sudu jalan
(mangkok-mangkok runner).Air yang digunakan untuk membangkitkan listrik bisa
berasal dari bendungan yang dibangun diatas gunung yang tinggi, atau dari aliran sungai
bawah tanah. Karena sumber air yang bervariasi, maka turbin air didesain sesuai dengan
karakteristik dan jumlah aliran airnya. Berikut ini merupakan berbagai jenis turbin yang
biasa digunakan untuk PLTA.
Bagian-Bagian Secara Umum Turbin
a)
Rotor yaitu bagian yang berputar pada sistem yang terdiri dari :
- Sudu-sudu berfungsi untuk menerima beban pancaran yang disemprotkan
Oleh nozzle.
- Poros berfungsi untuk meneruskan aliran tenaga yang berupa gerak putar\
yang dihasilkan oleh sudu.
- Bantalan berfungsi sebagai perapat-perapat komponen-komponen dengan
tujuan agar tidak mengalami kebocoran pada sistem.
b) stator yaitu bagian yang diam pada sistem yang terdiri dari :
- Pipa pengarah/nozzle berfungsi untuk meneruskan alira fluida
sehinggatekanan dan kecepatan alir fluida yang digunakan di dalam
sistem besar.
- Rumah turbin berfungsi sebagai rumah kedudukan komponen komponen dari
turbin.
21
B.Kekurangan
a) Karena aliran air berasal dari atas maka biasanya reservoir air atau bendungan
air, sehingga memerlukan investasi yang lebih banyak.
b) Turbin pelton digolongkan ke dalam jenis turbin impuls atau tekanan sama.
Karena selama mengalir di sepanjang sudu-sudu turbin tidak terjadi penurunan
tekanan, sedangkan perubahan seluruhnya terjadi pada bagian pengarah
pancaran atau nosel.
c) Energi yang masuk ke roda jalan dalam bentuk energi kinetik. Pada waktu
melewati roda turbin, energi kinetik dikonversikan menjadi kerja poros dan
sebagian kecil energi terlepas dan sebagian lagi digunakan untuk melawan
gesekan dengan permukaan sudu turbin.
2) Turbin Turgo
22
23
Turbin Francis merupakan salah satu turbin reaksi. Turbin dipasang diantara
sumber air tekanan tinggi di bagian masuk dan air bertekanan rendah di bagian
keluar. Turbin Francis menggunakan sudu pengarah. Sudu pengarah mengarahkan
air masuk secara tangensial.
Turbin francis bekerja dengan memakai proses tekanan lebih. Pada waktu air
masuk ke roda jalan, sebagian dari enrgi tinggi jatuh telah bekerja di dalam sudu
pengarah diubah sebagai kecepatan air masuk. Sisa energi tinggi jatuh dimanfaatkan
dalam sudu jalan, dengan adanya pipa isap memungkinkan energi tinggi jatuh
bekerja di sudu jalan dengan semaksimum mungkin. Turbin yang dikelilingi dengan
sudu pengarah semuanya terbenam dalam air. Air yang masuk kedalam turbin
dialirkan melalui pengisian air dari atas turbin (schact) atau melalui sebuah rumah
yang berbentuk spiral (rumah keong). Semua roda jalan selalu bekerja. Daya yang
dihasilkan turbin diatur dengan cara mengubah posisi pembukaan sudu pengarah.
Pembukaan sudu pengarah dapat dilakuakan dengan tangan atau dengan pengatur
dari oli tekan(gobernor tekanan oli), dengan demikian kapasitas air yang masuk ke
dalam roda turbin bisa diperbesar atau diperkecil. Pada sisi sebelah luar roda jalan
terdapat tekanan kerendahan (kurang dari 1 atmosfir) dan kecepatan aliran yang
tinggi. Di dalam pipa isap kecepatan alirannya akan berkurang dan tekanannya akan
kembali naik sehingga air bisa dialirkan keluar lewat saluran air di bawah dengan
tekanan seperti keadaan sekitarnya.
2.2.3 Generator
24
Gambar 8.Generator
Dihubungkan dengan turbin melalui gigi-gigi putar sehingga ketika balingbaling turbin berputar maka generator juga ikut berputar. Generator selanjutnya
merubah energi mekanik dari turbin menjadi energi elektrik. Generator di PLTA bekerja
seperti halnya generator pembangkit listrik lainnya. Putaran rotor dipengaruhi oleh
frekuensi dan jumlah pasang kutub pada rotor, sesuai dengan persamaan: Generator
listrik adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanis.
Generator terdiri leh kawat dan dipasang secara melingkar sehingga membentuk 9
pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini dialiri arus eksitasi dari Automatic
Voltage Regulator (AVR), maka akan timbul magnet. Rotor terletak satu poros dengan
turbin, sehingga jika turbin berputar maka rotor juga ikut berputar. Magnet yang
berputar memproduksi tegangan di kawat setiap kali sebuah kutub melewati coil yang
terletak di stator. Lalu tegangan inilah yang kemudian menjadi listrik. Agar generator
bisa menghasilkan listrik, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1.Putaran
= 60 . f / P
dimana:
: putaran
25
: frekuensi
Jumlah kutub pada rotor di PLTA Saguling sebanyak 9 pasang, dengan frekuensi system
sebesar 50 Hertz, maka didapat nilai putaran rotor sebesar 333 rpm.
2.Kumparan
Banyak dan besarnya jumlah kumparan pada stator mempengaruhi besarnya daya listrik
yang bisa dihasilkan oleh pembangkit
3.Magnet
Magnet yang ada pada generator bukan magnet permanen, melainkan dihasilkan dari
besi yang dililit kawat. Jika lilitan tersebut dialiri arus eksitasi dari AVR maka akan
timbul magnet dari rotor.
Sehingga didapat persamaan:
E=B.V.L
Dimana:
E
: Gaya elektromagnet
: Kecepatan putar
: Panjang penghantar
Dari ketiga hal tersebut, yang bernilai tetap adalah putaran rotor dan kumparan,
sehingga agar beban yang dihasilkan sesuai, maka yang bisa diatur adalah sifat
kemagnetannya, yaitu dengan mengatur jumlah arus yang masuk. Makin besar arus
yang masuk, makin besar pula nilai kemagnetannya, sedangkan makin kecil arus yang
masuk, makin kecil pula nilai kemagnetannya.
Jenis biasa thrust bearing diletakkan diatas generator dengan dua guide
bearing.
26
2.
Jenis Payung (Umbrella Generator) thrust bearing dan satu guide bearing
diletakkan dibawah rotor.
3.
Jenis setengah payung (Semi Umbrella Generator) kombinasi guide dan thrust
bearing diletakkan dibawah rotor dan second guide bearing diletakkan diatas
rotor.
4.
2.3.1
Energi Potensial
Energi potensial yaitu energi yang terjadi akibat adanya beda potensial, yaitu
2.3.2
Ep
: Energi Potensial
: massa (kg)
: head (m)
Energi Kinetis
Energi kinetis yaitu energi yang dihasilkan akibat adanya aliran air sehingga
2.3.3
Ek
: Energi kinetis
: massa (kg)
: kecepatan (m/s)
Energi Mekanis
Energi mekanis yaitu energi yang timbul akibat adanya pergerakan turbin.
Besarnya energi mekanis tergantung dari besarnya energi potensial dan energi kinetis.
Besarnya energi mekanis dirumuskan:
Em = T . . t
Dimana:
Em
: Energi mekanis
: torsi
28
2.3.4
: sudut putar
: waktu (s)
Energi Listrik
Ketika turbin berputar maka rotor juga berputar sehingga menghasilkan energi
: Energi Listrik
: tegangan (Volt)
: Arus (Ampere)
: waktu (s)
29
Komponen kompnen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi.
Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan
pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian
banjir. contoh waduk Jatiluhur yang berkapasitas 3 miliar kubik air dengan volume
efektif sebesar 2,6 miliar kubik.
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik.
gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air
kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk
memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Perputaran turbin ini di
hubungkan ke generator. Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis,
Kaplan, Pelton, dll.
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox.
Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator
sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik
tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah
travo step up.
Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah rumah atau industri.
Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step down.
dan atau
mengembalikan agar sesuatu (misal generator pembangkit) kembali pada unjuk kerja
seperti pada saat performance test.
Prinsip dasar pemeliharaan didasarkan pada:
a. Time based maintenance (pemeliharaan berdasarkan waktu)
b. Condition base maintenance (pemeliharaan berdasarkan kondisi atau keadaan)
30
31
Pemeliharaan periodik atau berkala yang dilakukan berdasarkan jumlah jam operasi
mesin. Pemeliharaan periodik dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1) Anual Inspection (AI)
Pemeliharaan yang dilakukan sekali dalam setahun, pada umumnya mesin
jumlah jam operasinya mencapai 6.000 jam sampai dengan 8.000 jam (dihitung sejak
mesin atau alat
beroperasi baru atau sejak overhoal).
2) General Inspection (GI)
Pemeliharaan dilakukan jika jumlah jam operasi telah mencapai 20.000 (dua
puluh ribu) jam terhitung sejak mesin beroperasi baru atau sejak overhoal.
3) Mayor Overhoal (MO)
Pemeliharaan dilakukan jika jumlah jam operasi telah mencapai 40.000 (empat
puluh ribu) jam, terhitung sejak mesin beroperasi baru atau sejak mesin overhoal.
BAB III
32
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan
judul
makalah.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya .
3.1 Kesimpulan
Komponen kompnen dasar PLTA berupa dam, turbin, generator dan transmisi.
Dam berfungsi untuk menampung air dalam jumlah besar karena turbin memerlukan
pasokan air yang cukup dan stabil. Selain itu dam juga berfungsi untuk pengendalian
banjir. contoh waduk Jatiluhur yang berkapasitas 3 miliar kubik air dengan volume
efektif sebesar 2,6 miliar kubik.
Turbin berfungsi untuk mengubah energi potensial menjadi energi mekanik.
gaya jatuh air yang mendorong baling-baling menyebabkan turbin berputar. Turbin air
kebanyakan seperti kincir angin, dengan menggantikan fungsi dorong angin untuk
memutar baling-baling digantikan air untuk memutar turbin. Perputaran turbin ini di
hubungkan ke generator. Turbin terdiri dari berbagai jenis seperti turbin Francis,
Kaplan, Pelton, dll.
Generator dihubungkan ke turbin dengan bantuan poros dan gearbox.
Memanfaatkan perputaran turbin untuk memutar kumparan magnet didalam generator
sehingga terjadi pergerakan elektron yang membangkitkan arus AC.
Travo digunakan untuk menaikan tegangan arus bolak balik (AC) agar listrik
tidak banyak terbuang saat dialirkan melalui transmisi. Travo yang digunakan adalah
travo step up.
33
Transmisi berguna untuk mengalirkan listrik dari PLTA ke rumah rumah atau
industri.Sebelum listrik kita pakai tegangannya di turunkan lagi dengan travo step
down.
3.2 Saran
Agar dilakukan studi secara langsung di lapangan. Agar data-data yang
dibutuhkan lebih akurat. Bisa dilakukan peneliian terhadap PLTA yang da di Indonesia
34
DAFTAR PUSTAKA
Sejarah Hydropower dari Perancis hingga Indonesia.http://www.listrikindonesia.com/
Diakses pada tanggal 16.03.2013
*) gambar ilustrasi PLTA diambil dari http://bulgarian.ibox.bg/news/id_799478867
Diakses pada tanggal 16.03.2013
35