Tinjauan Pustaka Efisiensi Perpindahan Panas
Tinjauan Pustaka Efisiensi Perpindahan Panas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air
Air merupakan zat bantu yang paling banyak dipergunakan untuk pengeluaran kalor.
Air digunakan sebagai media pendingin atau dalam perpindahan panas dikarenakan
air mudah untuk didapat, dan juga dalm hal kerapatan massa jenisnya, serta gampang
5
di dalam hal treatment masalah korosi dalam masalah korosinya. Perusahaan yang
tidak begitu banyak membutuhkan air pendingin biasanya akan mempergunakan air
sumur (air yang di pompakan). Suhu air sumur adalah sangat rendah sehingga gaya
pergerakannya besar dan didapat suhu akhir pada proses perpindahan panas nantinya
agak rendah. Akan tetapi suatu perusahaan membutuhkan air pendingin yang besar
maka perusahaan tersebut akan berusaha mencari air dari permukaan bumi, seperti
terdapat disungai, laut, danau dan kemudian air tersebut akan dikembalikan lagi
ketempat semula. Dalam suatu pabrik air pendingin dapat mengambil kalor dan
suhunya akan naik. Namun pada tempat lain dalam suatu jaringan kisi atau menara
pendingin suhu akan dikembalikan lagi kepada suhu semula dengan jalan penguapan
sebagian.
b.
Udara
Untuk persediaan air yang sedikit maka udara yang digunakan untuk melakukan
pertukaran panas, juga terkadang disebabkan oleh karena air sedikit bila ditinjau
menurut kejernihannya tidak memenuhi syarat. Pada siang hari udara yang ada pada
sekitar alat pertukaran panas suhunya lebih tinggi bila dibandingkan dengan suhunya
malam hari. Udara yang digunakan pada alat penukar panas terkadang memerlukan
energi yang lebih besar dibandingkan dengan alat penukar panas lainnya. Alat
penukar panas yang menggunakan udara sebagai zat bantu untuk melakukan
perpindahan panas adalah cooling water.
c.
6
dan udara luar itu dapat dipergunakan sebagai zat bantu untuk melakukan
pengeluaran kalor. Bila suhu akhir dari zat yang didinginkan harus lebih
rendahdaripada suhu zat bantu yang tersedia, maka kita harus melaksanakanya
dengan sedikit menggunakan akal. Separti gas yang dimampatkan menjadi zat cair,
dididihkan pada suhu yang sedemikian rupa sehingga pendidihan itu berlangsung
pada suhu yang didinginkan. Dengan demikian kalor yang dibutuhkan untuk
mendidihkan ini diambil dari lingkungan, yaitu pada tingkatan yang rendah. Zat bantu
yang mendidih tetap tinggal dalam sirkulasi karena zat bantu tersebut akan
dimampatkan lagi dan diembunkan lagi. Selain itu, lemari es juga bekerja menurut
prinsip dimampatkan dan diembunkan dan dididihkan pada tekanan zat bantu yang
lebih rendah. Pengeluaran kalor pada tingkat rendahini menggunakan zat zat
serperti , Freon (CCLF), Dioksida Belerang (SO), Cholr- Metil (CHCL), Amonik
(NH). Kesemua bahan ini adalah medium termal yang memiliki persyaratan sebagai
berikut :
1. Sirkulasi yang lancar, tidak mudah membeku dan tidak menyumbat.
2. Sifat pendinginannya mempunyai effisiensi tinggi.
3. Tidak berbahaya.
4. Tidak mudah terbakar dan meledak.
5. sifat korosi dan karatnya rendah.
7
B.
Hal ini disesuaikan dengan fungsinya sebagai pemindah panas antara cairan dengan
cairan atau antara cairan dengan gas, melewati suatu dinding pemisah. Peralatan tersebut
dapat dikatakan alat penukar panas. Fungsi alat penukar panas adalah untuk menaikkan
suhu fluida dingin dan menurunkan suhu fluida panas.
Adapun tujuan dari pertukaran panas didalam industri proses adalah:
1.
8
C.
1. Konduksi
Konduksi adalah proses perpindahan panas yang terjadi melalui media benda padat,
di mana molekul molekul benda tersebut tidak bergerak.Contohnya: rambatan panas
melalui dinding tanur dan dinding pipa merupakan rambatan panas secara konduksi.
2. Konveksi
Konveksi adalah proses perpindahan panas terjadi bila suatu fluida berkontak dengan
permukaan zat padat pada temperatur berbeda, maka hasil dari proses pertukaran
energi termis.
Perpindahan panas konveksi dapat dibedakan atas dua macam yaitu konveksi alamiah
(natural convection) dan konveksi paksa (forced convection).
Konveksi alamiah ialah gerakan fluida secara keseluruhan dan tidak dipengaruhi oleh
gaya dari luar merupakan hasil dari perbedaan density karena perbedaan temperatur.
Sedangkan transfer panas secara konveksi paksa yaitu suatu gerakan yang dihasilkan
oleh fluida secara mekanis dengan adanya bantuan gaya dari luar, misalnya oleh
pengadukan, dan pompa agitator.
Umumnya perpindahan panas akan berlangsung lebih cepat dengan konveksi yang
dipaksakan. Melalui konveksi paksa kondisi yang diharapkan pada suatu proses akan
lebih cepat dicapai, misalnya pada system pendinginan produksi bahan kimia
dilakukan secara konveksi paksa akan menimbulkan perubahan temperatur dari
produk yang didinginkan.
9
3.
Radiasi
Radiasi adalah proses perpindahan panas yang tejadi apabila suatu zat padat
memancarkan dan menyerap sinar. Dalam hal ini ruang hampa dapat ditembus oleh
sinar dan meneruskannya, panas secara radiasi ini banyak dipakai pada dapur ketel.
D.
dua cairan yang berbeda temperaturnya. Alat yang dipakai untuk maksud ini dinamakan
alat penukar panas. Dalam alat penukar panas dapat digunakan aliran searah, aliran
berlawanan arah dan aliran silang.
Jenis alat penukar panas yang banyak dipakai dapat diklasifikasikan menjadi:
1. Berdasarkan prinsip kerja
Berdasarkan prinsip kerjanya dapat dibedakan atas :
a.
2.
10
b.
2.
Berlawanan arah (Counter flow), dimana arah aliran fluida panas dan
fluida dingin berlawanan.
b.
Sejajar (Paralel Flow), dimana arah aliran fluida panas dan fluida dingin
adalah sama.
c.
Melintang (Cross Flow), dimana arah aliran fluida panas dan fluida dingin
saling tegak lurus satu sama lain.
3.
Condensor,
digunakan
untuk
mengembunkan
uap
dengan
cara
c.
11
dibandingkan dengan pendingin yang dilakukan dengan pendingin air. Media
pendingin yang digunakan pada pada chiller adalah amoniak dan Freon.
d.
e.
f.
Heater, alat penukar panas ini bertujuan memanaskan suatu fluida proses.
Umumnya zat pemanas yang digunakan adalah uap atau fluida panas lain.
g.
h.
Waste Haet Boiler, alat penukar panas ini digunakan untuk menghasilkan
uap dari air kondensat dengan cara memindahkan panas sensibel dari aliran gas
bekas atau gas proses yang mempunyai temperatur tinggi.
i.
Superheater, alat penukar panas ini digunakan untuk mengubah uap basah
(saturated stem) pada pembangkit uap, menjadi uap kering (superheater steam).
j.
Steam Generator atau Pembangkit Uap, alat penukar panas ini lebih
dikenal dengan ketel uap, di mana terjadi pembentukan uap dalam unit
pembangkit. Panas dari hasil pembakaran bahan bakar dalam ketel dipindahkan
dengan cara konveksi, konduksi dan radiasi.
12
k.
l.
4.
Berdasarkan Konstruksinya
Berdasarkan konstruksinya dapat dibedakan atas :
a.
Penukar panas pipa ganda, dasarnya terdiri dari dua buah pipa. Pipa diatur
sedemikian rupa sehingga satu fluida dapat mengalir lewat pipa sebelah dalam
(Tube), sedangkan fluida yang satu lagi melewati annulus (Shell). Alat tersebut
hanya digunakan untuk panas yang rendah.
b.
Penukar panas shell and tube, dalam perusahaan industri kimia menengah,
alat penukar panas yang paling banyak dan sering digunakan adalah jenis alat
penukar panas shell and tube. Alat penukar panas tipe shell and tube adalah
penukar panas yang terdiri dari sejumlah pipa kecil yang dipasang secara parallel
dan ujung ujungnya ditahan oleh lembaran besi (sheet) yang berlubang lubang
yang besarnya sesuai dengan diameter tubenya. Kemudian pipa pipa tersebut
dilingkari oleh tabung besi yang lebih besar yang disebut dengan shell. Untuk alat
penukar panas yang digunakan sebagai pendingin, selalu memakai baffle yang
dipasang dalam shell, berfungsi untuk membalikkan fluida sehingga kecepatannya
bertambah besar dan air pendingin yang digunakan dapat melintasi seluruh
ruangan dalam shell.
13
Mempunyai luas permukaan panas yang lebih besar dengan bentuk dan
volume yang kecil jika dibandingkan dengan jenis alat penukar panas pipa
ganda.
2.
Mempunyai lay out mekanik yang baik, bentuknya cukup baik untuk
operasi bertekanan.
3.
4.
5.
Mudah membersihkannya.
6.
7.
8.
9.
14
Shell tidak dapat dibuka karena kontruksinya dilas.
2. U-Tube exchanger.
Keuntungannya :
Shell dapat dibuka karena kontruksinya dibaut sehingga shell bagian
dalam dapat dikontrol.
Kelemahannya :
Sulit untuk membersihkan tabung yang berbentuk U dalam fluida yang
digunakan harus benar benar bersih.
3.
E.
15
6. Channel Cover
7. Nozzles
Tube
Tube merupakan komponen terpenting pada alat penukar panas. Komponen ini
berfungsi sebagai penghantar panas yang dipindahkan fluida panas ke fluida dingin.
Dalam hal ini persyaratan yang harus dimiliki oleh tube adalah:
2.
a.
b.
c.
16
Tube sheet adalah merupakan bagian dari alat penukar panas berupa pelat yang
berbentuk lingkaran yang berfungsi sebagai pengikat tube. Pelat tersebut dilubangi
dengan diameter yang lebih besar daripada diameter luar tube kemudian tube
ditempatkan pada lubang tersebut. Pengikatan tube pada sheet merupakan hal yang
sangat penting, sebab apabila pengikatan tube ini tidak sempurna akan terjadi
kebocoran yang mengakibatkan fluida shell bersatu dengan fluida tube. Untuk
mencegah hal tersebut maka pengikatan tube dilakukan dengan pengecoran agar
posisi tube tidak berubah dan kekuatannya terhadap tarikan akan semakin meningkat.
3.
Shell
Pada penukar panas shell and tube, shell merupakan selubung dari tube bundle yang
mempunyai diameter besar. Dari segi pembuatannya, shell dapat dikelompokkan
menjadi:
a.
Shell yang dibuat dari pipa (untuk shell yang berukuran kecil).
b.
Shell yang dibuat dari pelat yang diroll dan dilas (untuk shell berukuran
besar).
4.
Pass Devider
Pass devider adalah merupakan pelat yang dipasang di dalam channel yang berfungsi
untuk membagi aliran fluida tube bila didinginkan aliran tube yang lebih dari satu.
5.
Baffle
Baffle atau dinding pembalik yang dipasang pada alat penukar panas shell and tube
mempunyai beberapa fungsi, yaitu:
a.
b.
17
c.
6.
Channel Cover
Channel cover adalah tutup yang dapat dibuka pada saat pemeriksaan. Dalam
konstruksi alat penukar panas yang kecil biasanya digunakan bentuk bonnet sebagai
pengganti dari channel cover.
7.
Nozzles
Nozzles merupakan aturan masuk fluida kedalam alat penukar panas. Minimal
diperlukan 4 buah nozzles yaitu dua untuk fluida tube dan dua lagi untuk fluida shell.
Penempatan nozzles ini dipengaruhi oleh jumlah lintasan aliran (pass).
F.
Udara tekan ini dapat dihasilkan oleh kompresor. Adapun compressor yang digunakan
pada pabrik peleburan aluminium di PT. INALUM adalah kompresor screw dengan
spesifik :
: 3150 m3/ jam
1.
Kapasitas
2.
Tekanan : 8 Kg / cm2
3.
Motor
: 360 kW x 4 pole
3.
4.
18
5.
6.
7.
8.
G. Kompresor
Kompresor adalah suatu mesin untuk memampatkan udara dan gas. Kompresor
udara biasanya menghisap udara dari atmosfir. Namun ada pula yang menghisap udara
atau gas yang bertekanan tinggi dari tekanan atmosfir. Dalam hal ini kompresor bekerja
dengan menghisap udara atau gas yang bertekanan lebih rendah dari tekanan atmosfir,
kompresor ini disebut pompa vakum.
Pada kompresor terdapat berbagai jenis dan model tergantung pada volume dan
tekanannya. Sebutan kompresor di pakai untuk jenis yang bertekanan tinggi, sedangkan
blower dipakai untuk jenis bertekanan rendah.
Jadi pada dasarnya kompresor digerakkan dengan sumber tenaga motor listrik,
mesin uap dan gas turbin. Pemilihan sumber tenaga ini bergantung pada ketentuan
operasi dan sumber daya yang tersedia, sehingga dapat beroperasi secara efisien dan
ekonomis.
Dalam hal ini, penggunaan kompresor sebagai pemampatan udara atau gas untuk:
a. Meneruskan daya (sistem udara tekan untuk peralatan yang menggunakan
peneumatic system).
b. Mensuplai udara udara pembakaran seperti ketel uap.
c. Mengalirkan gas didalam suatu proses atau suatu sistem.
19
d. Sebagai alat transportasi dan distribusi gas.
Pemampatan udara yang dialirkan oleh kompresor biasanya tidak segera dipakai
sesudah kompresor. Udara mampat ini kadang kadang dialirkan melalui saluran panjang
sampai pada tempat pemakaian bisa juga ketempat penyimpanan tempat udara itu
diambil. Udara mampat yang dihasilkan kompresor ini digunakan untuk tujuan
menggerakkan mesin mesin udara mampat atau perkakas perkakas udara mampat
(system peneumatic) .
Prinsip Kerja Kompresor
Udara masuk melalui saluran air Filter. Pada air Filter udara dibersihkan dari
debu debu. Seterusnya masuk pada Silencer dan melewati Butterfly valve yang bekerja
secara otomatis dalam mengatur pemakaian udara. Selanjutnya udara memasuki
kompresor tingkat pertama dengan tekanan (2 2,5 kg/cm 2). Udara selanjutnya
didinginkan pada Intercooler dan udara di kompres lagi pada kompresor tingkat kedua
tekanan dinaikkan menjadi 7 - kg/cm2. setyerusnya udara melewati Check Valve (untuk
menghilangkan tekanan balik). Apabila tekanan udara tidak melalui ketentuan,
selanjutnya udara melewati Silencer kedua dari sisi memasuki Aftercooler memasuki
Safety Valve. Pada Safety Valve tekanan di ukur dan apabila udara memenuhi standart,
selanjutnya udara Discharge dan keluar disalurkan pada kebutuhan pabrik.
Jenis Jenis Kompresor
Kompresor terdapat dalam berbagai jenis dan model tergantung pada volume dan
tekanannya. Sebutan kompresor dipakai untuk jenis tekanan tinggi, Blower (peniup)
untuk tekanan agak rendah sedangkan fan (kipas) untuk tekanan yang sangat rendah.
20
Berdasarkan atas pemampatannya kompresor dapat dibagi atas dua jenis yaitu.
1.
kompresor dengan prinsip kerja, menaikkan tekanan gas dengan menurunkan volume.
Pada ruang tertutup, kapasitas yang dihasilkan berbanding lurus dengan kecepatan
putaran, tetapi perbandingan tekanan (Pressure Ratio) ditentukan oleh tekanan dalam
sistem itu sendiri.
Kompresor pemindahn positif terbagi dalam dua kelompok yaitu :
a. Reciprocating Compressor, yaitu kompresor ini dengan rotasi bolak balik.
b. Rotary Compressor, yaitu kompresor ini dengan gerak putar.
Contohnya :
1) Kompresor sudu luncur
2) Blower Roots
3) Kompresor Skrup
Kompresor Skrup
Kompresor skrup termaksud jenis perpindahan positif yang tergolong pada
komresor putar (Rotasi). Kompresor akhir akhir ini mengalami perkembangan yang
pesat, untuk tekanan antara 7 samapi 8,5 kg/cm2 kompresor skrup cembung untuk dipakai
dibanding dengan kompresor torak.
Adapun keuntungan keuntungan yang dimiliki kompresor skrup antara lain :
1. Fluida (udara) yang dihasilakn benar benar terjamin bebas minyak.
2. Jumlah bagian yang bergesakan lebih sedikit
21
3. Sedikit gangguan kebisingan
4. Sedikit pemeliharaan dan periode waktu kerja
5. Perbandingan kompresi yang tinggi
Kerugian kerugian kompresor skrup antara lain :
1. Peka terhadap debu (kotoran) yang terdapat dalam udara luar (Atm)
2. Mempunyai efisiensi yang rendah, jadi memerlukan trenaga yang relatif besar
Kompresor skrup mempunyai sepasang rotor yang berbentuk skrup, yang satu
mempunyai alur permukaan cembung dan satu lagi permukaan cekung. Pasangan rotor
ini berputar dalam arah saling berlawanan seperti sepasang roda gigi. Rotor dikurung
dalam sebuah rumah, apabila rotor diputar maka ruang yang berbentuk antara bagian
cekung dari rotor dan dinding rumah akan bergerak kearah aksial sehingga udara akan
dimampatkan.
Udara dikompersikan sampai tekanan menegah oleh kompresor tingkat pertama,
kemudian didinginkan dipendinginan antara. Pada tingkat kedua udara dikompresikan
lebih lanjut sampai tekanan keluar, dan didinginkan lagi dipendinginan akhir. Pada pipa
keluar keluar dipasang katup cegah, untuk menghindari tekanan berlebih. Kompresor ini
tidak dipergunakan minyak diantararotornya, sehingga udara yang dihasilkan akan bersih
dan bebas minyak.
Kompresor skrup ini juga dapat digolongkan dua jenis, yaitu :
1. Kompresor skrup injeksi minyak
Pada kompresor ini minyak dalam jumlah yang cukup besar diinjeksikan
kedalam pasangan alur rotor yang saling terkait pada proses komposisi.
22
c. Untuk mengerakkan rotor beralur cekung oleh rotor beralur cembung dengan
memberikan pelumasan yang cukup.
2. Kompresor skrup bebas minyak
Kompresor jenis ini, disini ditunjukkan kompresor 2-tingkat dimana motor yang
beralur cembung pada tingkat -1 dan tingkat -2 mempunyai empat gigi. Rotor
ini digerakkan melalui roda gigi peningkat putaran.
2.
dibangkitkan oleh aksi/gerakan impelling elemen yang berputar kedalam tekanan. Variasi
perubahan kapasitas dan pressure ratio keduanya sebagai fungsi kecepatan putaran, tetapi
dibatasi dengan range tertentu sesuai dengan rancangan bangunan, dynamic kompresor
terdiri dari dua kelompok, yaitu :
1)
Axial Compressor
a.
b.
Multi Stage
2)
Centrifugal Compressor
a.
23
b.
b.
c.
d.
e.
f.
Klasifikasi
berdasarkan
cara
penempatannya:
Permanen
pelumasannya:
pelumasan
Klasifikasi
berdasarkan
cara
H.
debu, seterusnya masuk pada silencer dan melewati buterfly valve yang bekerja secara
otomatis dalam mengatur pemakaian udara. Selanjutnya udara memasuki kompresor
tingkat pertama dengan tekanan (2 2,5 kg/cm 2). Udara selanjutnya didinginkan pada
24
intercooler dan udara dikompres lagi pada kompresor tingkat kedua dan pada tingkat
kedua tekanan dinaikkan menjadi 7 8 kg/cm 2. Selanjutnya udara melewati check valve
(untuk menghilangkan tekanan balik). Apabila tekanan udara tidak melewati ketentuan,
selanjutnya udara memasuki silencer kedua dan dari sini memasuki aftercooler memasuki
safety valve. Pada safety valve tekanan diukur dan apabila udara memenuhi standartd,
selanjutnya udara discharge dan keluar disalurkan pada kebutuhan pabrik.
Apabila tekanan naik hingga 8,6 kg/cm2 udara pada check valve, aliran udara
menuju by pass dan selanjutnya kembali ke silincer pertama dan selanjutnya keluar.
Jalannya udara dapat dilihat pada diagran berikut.
UDARA
AIR FILTER
SILENCER
BUTTERFLY
KOMPRESOR
VALVE
INTERCOOLER
KOMPRESOR
TINGKAT I
CHECKVALVE
SILINCER II
TINGKAT II
AFTERCOOLER
BYPASS
SAFETYVALVE
SILINCER I
DISCHARGE
KELUAR
Temperatur udara juga akan semakin tinggi. Bila kenaikan udara yang semakin
tinggi ini diabaikan, maka hal ini dapat mengakibatkan kerusakan pada bagian bagian
kompresor pada tingkat selanjutnya. Hal ini akan menggangu jalannya proses yang
sedang berlangsung dan pada akhirnya akan mempengaruhi hasil yang diperoleh. Untuk
menghindari hal tersebut, maka setiap tingkat kompresor dilengkapi dengan intercooler
25
dan aftercooler yang berfungsi untuk mendinginkan udara proses.pendinginan udara
berlangsung didalam intercooler dan aftercooler terdiri dari dua bagian pokok yaitu shell
side dan tube side. Shell side adalah bagian yang panas dari intercooler dan aftercooler,
karena bagian ini disediakan untuk udara panas dari kompresor. Tube side adalah bagian
dingin dari intercooler dan aftercooler karena bagian ini berasal dari cooling tower.
Proses pendinginan akan berlangsung dengan adanya kontak fisik antara udara
dengan air pendingin melalui tube tube dari intercooler dan aftercooler. Adapun
maksud dari pendinginan udara ini adalah untuk mencegah temperatur udara yang cukup
tinggi yang dapat merusak bagian bagian kompresor. Selain itu pendinginan dilakukan
untuk mempercepat terjadinya proses kondensasi. Setelah udara keluar dari intercooler,
udara proses yang panas tersebut dilewatkan melalui aftercooler yang gunanya untuk
menghilangkan panas dengan cara mengontakkan air pendingin yang berasal dari cooling
tower sehingga mendekati suhu kamar.
Dalam hal ini penggunaan kompresor sebagai pemampatan udara / gas untuk:
a. Meneruskan daya (sistem udara tekan untuk peralatan yang menggunakan
peneumatic system)
b. Mensuplai udara udara pembakaran seperti pada ketel uap.
c. Mengalirkan gas didalam suatu proses atau suatu sistem
d. Sebagai alat transportasi dan distribusi gas
26
Setelah udara bertekanan dihasilkan oleh kompresor, tekanan udara naik dan
untuk mencegah kebocoran pada kompresor maka udara dialirkan pada daerah yang
mempunyai celah-celah berupa air seal.
RELIEF VALVE
KOMPRESOR
TINGKAT I
DISCARGE SIDE
AIR BREATHER
KELUAR
SUCTION SIDE
KOMPRESOR TINGKAT II
SUCTION SIDE
GEARBOX
OIL RESERVOIR
27
Minyak pelumas yang terdapat di reservoir dialirkan dengan pompa roda gigi
(gear pump) dan alirkan kependingin minyak (oil cooler), sesuai dengan suhu yang
diinginkan. Kemudian dialirkan ke katp pelepas (relief valve) lalu diadakan penyaringan
(oil filter), selanjutnya dari oil filter dialirkan ke orifice dan dikumpulkan kepada oil
leader dan dari sinilah dialirkan untuk pendingnan bantalan, rotor, dan roda gigi (semua
dari pada bagian rodagii da reservoir). Atau dari solenaida valve diteruskan ke unloading
piston dan ke reservoir. Ini adalah adalah aliran yang timbal balik sampai pada
magnetization. Sehingga dari solenoid valve menuju ke balance piston dan orifice, lalu
mengikuti aliran diatas. Magnetization bekerja secara otomatis dimana berfungsi untuk
membalikkan arah aliran secara magnet.
Jalannya minyak pelumas dapat dilihat pada diagram berikut
OIL RESERVOIR
SELENOID VALVE
GEAR PUMP
OIL COOLER
RELIEF VALVE
UNLOADING PISTON
OIL FILTER
RESERVOIR
BALANCE PISTON
BEARING
ORIFICE
OIL HEADER
I.
Neraca Panas
Untuk mendinginkan udara, PT. INALUM menggunakan alat penukar panas
denga tipe shell and tube. Dimana udara akan dialirkan di sebelah dalam shell dan air
28
pendingin mengalir dibagian dalam tube. Laju perpindahan panas berlangsung antara
udara dengan air pendingin melalui permukaan dinding tube yang memisahkannya.
Perpindahan panas cara ini dapat dinyatakan dengan suatu persamaan, yaitu
Qu = Mu . Cp ( T1- T2)
Qa = ma . cp ( t2 t1)
Keterangan:
29
Bilamana beda rata rata suhu kedua fluida itu tm, maka jumlah panas yang
ditransfer pada alat penukar panas (Qt) adalah :
Qt = U . A . tm
tm = t1 t2
ln t1
t2
Untuk
Dimana:
t1 = terminal panas T1 t2
t2 = terminal dingin T2 t1
U = Koefisien perpindahan panas total (Kcal / hr. m2. oC)
A = Luas permukaan perpindahan panas (m2)
Qt = Jumlah panas yang ditransfer pada alat penukar panas (Kcal / hr)
Bilangan Reynold yang menyatakan bahwa aliran fluida itu laminar atau turbulen
diperoleh dari :
Re = D . Gt
Dimana :
Sedangkan efisiensi transfer panas pada kompressor tersebut dapat diketahui dari
jumlah panas yang diterima oleh air pendingin terhadap jumlah panas yang dilepas oleh
udara adalah :
eff () = Qa
x 100 %
30
Qu