Anda di halaman 1dari 9

1.

Bur preparasi
ALAT-ALAT PENAMBALAN GIGI
1. Bur preparasi

Ciri-Ciri:
Terbuat dari:
Baja
Diamond
Terdiri dari:
a. Bur round

Ciri:
Menurut besar kecilnya ada ukuran nomor 0-6.
Bentuknya bundar.
Kegunaan:
Untuk membuat tempat masuk waktu preparasi kavitet.
Pemeliharaan:
Dicuci bersih dan disterilkan.
Disimpan pada tempat bur.
Resiko alat: Kritis
b. Bur fissure

Ciri:

Menurut besar kecilnya ada ukuran nomor 0 6.


Bentuknya ada yang sama besar dari atas kebawah yang

mengecil kebawah.
Kegunaan:
Untuk melebarkan dinding kavita waktu mebuat
preparasi.

Pemeliharaan:
Dicuci bersih dan disterilkan.
Disimpan pada tempat bur.
Resiko alat: Kritis

c. Bur inverted cone

Ciri:

Menurut besar kecilnya ada ukuran 0 6.


Bentuknya ada yang sama besar dari atas kebawah, ada

yang makin keujung makin besar.


Kegunaan:
Untuk meratakan dasar kavita.
Untuk membuat potensi berupa undercut pada kavita.
Pemeliharaan:
Dicuci bersih dan disterilkan
Disimpan pada tempat bur.
Resiko alat: Kritis
2. Alat- Alat Poles
Terdiri dari:
a. Batu Poles:

Ciri:

Bagian ujungnya terbuat dari batu sebelah bawah dari

baja
Warna: merah (terkeras), biru, hijau, putih (terhalus)

(batu arkansas)
Bentuknya bermacam-macam
Kegunaan:
Untuk mengambil tumpatan amalgam yang berlebihan

Pada pembuatan protesa, untuk mengambil bahan-bahan

acrilic yang berlebihan


Batu poles yang putih, untuk memoles tambalan silikat /

gelas ionomer / composite


Pemeliharaan:
Setelah dipakai dibersihkan dari sisa-sisa amalgam,
silikat / bahan protesa
Resiko alat:
Semi kritis
b. Finier Bur

Ciri:

Terbuat dari baja


Bentuk ujungnya bermacam-macam sesuai keperluan

masing-masing
Permukaan ada yang keras serta yang halus
Kegunaan:
Untuk memoles tambalan amalgam membentuk dan
membuat tumpatan sedemikian rupa sehingga sesuai
dengan bentuk gigi semula dan membuat tumpatan
mengkilap
Pemeliharaan:
Dicuci bersih, disterilkan dan disimpan
Resiko alat:
Semi kritis
c. Sikat Poles / Bristle Brush

Ciri:

Terbuat dari silikat dengan tangkai baja


Bentuknya ada dua macam:

Seperti roda (wheel)


Seperti mangkok (cup)
Kegunaan:
Untuk membuat tumpatan amalgam menjadi bersih dan
mengkilat
Untuk membersihkan gigi dari plak
Pemeliharaan:
Dicuci bersih, disterilkan dan disimpan
Resiko alat:
Semi kritis
d. Rubber Cup

Ciri:
Tangkai terbuat dari logam
Ujungnya dari karet
Bentuknya seperti mangkuk kecil
Kegunaan:
Untuk memoles tumpatan amalgam agar mengkilat
Pemeliharaan:
Dicuci bersih, disterilkan dan disimpan.
Resiko alat:
Semi kritis
5. Pertimbangan pemilihan bahan
1. Amalgam
Amalgam adalah bahan tambal berbahan dasar logam, di mana komponen utamanya:

likuid yaitu logam merkuri

bubuk yaitu logam paduan yang kandungan utamanya terdiri dari perak, timah, dan
tembaga. Selain itu juga terkandung logam-logam lain dengan persentase yang lebih
kecil.

Kedua komponen tersebut direaksikan membentuk tambalan amalgam yang akan mengeras,
dengan warna logam yang kontras dengan warna gigi.

Kelebihan :
Dapat dikatakan sejauh ini amalgam adalah bahan tambal yang paling kuat dibandingkan
dengan bahan tambal lain dalam melawan tekanan kunyah, sehingga amalgam dapat bertahan
dalam jangka waktu yang sangat lama di dalam mulut (pada beberapa penelitian dilaporkan
amalgam bertahan hingga lebih dari 15 tahun dengan kondisi yang baik) asalkan tahap-tahap
penambalan sesuai dengan prosedur.
Ketahanan terhadap keausan sangat tinggi, tidak seperti bahan lain yang pada umumnya lama
kelamaan akan mengalami aus karena faktor-faktor dalam mulut yang saling berinteraksi
seperti gaya kunyah dan cairan mulut.
Penambalan dengan amalgam relatif lebih simpel dan mudah dan tidak terlalu technique
sensitive bila dibandingkan dengan resin komposit, di mana sedikit kesalahan dalam salah
satu tahapannya akan sangat mempengaruhi ketahanan dan kekuatan bahan tambal resin
komposit.
Biayanya relatif lebih rendah
Kekurangan :

Gmbr. Tambalan amalgam yang kurang baik, di mana tepi-tepi tambalannya


terlihat sudah membayang kehitaman.
Secara estetis kurang baik karena warnanya yang kontras dengan warna gigi, sehingga tidak
dapat diindikasikan untuk gigi depan atau di mana pertimbangan estetis sangat diutamakan.
Dalam jangka waktu lama ada beberapa kasus di mana tepi-tepi tambalan yang berbatasan
langsung dengan gigi dapat menyebabkan perubahan warna pada gigi sehingga tampak
membayang kehitaman
Pada beberapa kasus ada sejumlah pasien yang ternyata alergi dengan logam yang terkandung
dalam bahan tambal amalgam. Selain itu, beberapa waktu setelah penambalan pasien
terkadang sering mengeluhkan adanya rasa sensitif terhadap rangsang panas atau dingin.
Namun umumnya keluhan tersebut tidak berlangsung lama dan berangsur hilang setelah
pasien dapat beradaptasi.
Hingga kini issue tentang toksisitas amalgam yang dikaitkan dengan merkuri yang
dikandungnya masih hangat dibicarakan. Pada negara-negara tertentu ada yang sudah
memberlakukan larangan bagi penggunaan amalgam sebagai bahan tambal.
Indikasi : Gigi molar (geraham) yang menerima beban kunyah paling besar, dapat digunakan
baik pada gigi tetap maupun pada anak-anak.

Indikasi
Restorasi sedang sedang.
Tidak mengutamakan estetik.
Restorasi meluas sampai permukaan akar.
Basis dari tumpatan permanen yang baru.
Gigi abutment untuk partial denture.
Sebagai restorasi sementara atau kontrol karies.
Kontraindikasi

Mengutamakan estetik untuk gigi posterior.


Restorasi kecil sedang yang dapat dilakukan isolasi dengan baik.

2. Resin komposit
Resin komposit adalah bahan tambal sewarna gigi, dengan bahan dasar polimer dan
ditambahkan dengan partikel anorganiksebagai penguat. Bahan tambal ini umumnya
mengalami reaksi pengerasan dengan bantuan sinar (sinar UV, atau bisa juga dengan visible
light)

Kelebihan :
Secara estetik sangat memuaskan, terutama resin komposit dengan formulasi terkini di mana
hasil akhirnya sangat menyerupai gigi asli. Namun tentu membutuhkan keterampilan dan
keahlian dari dokter gigi. Karena kelebihannya ini, resin komposit adalah bahan tambal yang
paling sering digunakan dalam cosmetic dentistry.
Aplikasinya cukup luas. Meski dulu ada keraguan bahwa bahan tambal resin komposit tidak
cukup kuat untuk digunakan pada gigi geraham di mana tekanan kunyah di daerah tersebut
paling besar, namun bahan tambal ini terus menerus mengalami perkembangan sehingga kini
cukup dapat diandalkan untuk menambal gigi geraham meskipun kekuatannya masih tetap di
bawah amalgam.
Warna bahan tambal dapat disesuaikan dengan keadaan gigi pasien, karena resin komposit
memiliki pilihan shade/warna.
Kekurangan :
Material ini membutuhkan tahapan-tahapan yang membutuhkan pengetahuan dan

keterampilan yang cukup mendalam dari dokter gigi untuk mendapatkan hasil yang benarbenar memuaskan dan tahan lama. Jika tidak, tambalan dapat mudah lepas/patah, berubah
warna, atau terlihat batas antara tepi tambalan dengan gigi sehingga mengurangi estetika.
Pada saat penambalan diperlukan suasana mulut yang cukup kering karena kontaminasi
saliva dapat mempengaruhi sifat-sifat jangka panjang dari resin komposit, seperti kekuatan
dan daya tahannya. Oleh sebab itu gigi yang akan ditambal resin komposit idealnya harus
benar-benar diisolasi, dan hal ini cukup sulit dilakukan terutama pada gigi belakang dan
mungkin menimbulkan ketidaknyamanan bagi pasien.
Dapat terjadi karies sekunder di bawah tambalan yang mungkin disebabkan karena kebocoran
tambalan sehingga bakteri dapat berpenetrasi ke jaringan gigi dan kembali menyebabkan
karies.
Resin komposit dapat menyerap warna dari zat pewarna dari makanan atau minuman
sehingga dalam jangku waktu lama dapat berubah warna.

Indikasi
Restorasi kecil sedang.
Restorasi premolar dan molar dengan pertimbangan faktor estetik.
Tidak melibatkan seluruh permukaan oklusal.
Tidak mempunyai kontak oklusi yang besar.
Dapat dilakukan isolasi dengan baik.
Kontraindikasi
Tidak dapat dilakukan isolasi dengan baik.
Beban oklusal besar.
Seluruh permukaan oklusal terlibat.
Restorasi meluas sampai permukaan akar.
Restorasi diuat sebagai dasar mahkota.
Beberapa restorasi yang besar digunakan untuk memperkuat sisa struktur gigi yang
lemah.

Anda mungkin juga menyukai