Paling sering terjadi pads decade kedua. Gejala sistemik dapat muncul pada tipe
MPGN sekunder, tapi secara histologis tidak dapat dibedakan. Secara klini, MPGN
jugs sulit dibedakan, gejalanya meliputi nefrotik dan nefritik sindrom, sering
didapatkan penurunan level C3.
Differential diagnosis
Diagnosis banding meliputi semua jenis glomerulonephritis akut dan kronik, baik
primer atau sekunder, termasuk PSGN. PSGN lebih sering ditemukan disbanding
MPGN, dan ditandai dengan adanya hematuriw, hipertensi dan insufisiensi renal
serta penurunan sementara level C3. Berbeda dengan MPGN yang level C3 tetap
dalam batas rendah, pada PSGN level C3 akan naik perlahan dalam 2 bulan.
Diagnosis MPGN dibuat berdasarkan biopsy ginjal. Indikasi biopsy ginjal adalah
sindrom nefrotik pada anak yang sudah lebih besar (older child), signifikan
proteinuria dengan hematuria mikroskopik dan hipokomplementemia pads anak
yang menderita nefritis akut yang berlangsung lebih dari 2 bulan.
Prognosis dan tatalaksana
Penting untuk menentukan penyebab MPGN apakah idiopatik atau sekunder karena
penyakit sistemik seperti lupus atau infeksi kronis, karena mempengaruhi resolusi
penyakit. Idiopatik MPGN yang tidak ditatalaksana, memiliki prognosis yang malam.
10 tahun setelah onset, 50% dari pasiem MPGN akan mengalami gangguan ginjal
kronik, dalam 20 tahunsampai dengan 90% kehilangan fungsi ginjalnya. Jika
mengalami gangguan nefrotik pada sast itu, akan mempercepat terjadinya gagal
ginjal. Belum ada terapi definitive, tetapi dalam beberapa penelitian pemberian
prednisone dapat memberikan manfaat. Sebagian pasien yang mengonsumsi
steroid, mengalami remisi sempurna walau sebagian lainnya, tidak mengalami
perubahan apapum pada penyakitnya. Walaupun begitu, pemberian prednisone
dianggap memberikan prognosis yang lebih baik disbanding dengan pengobatan
sama sekali.