Anda di halaman 1dari 3

Preeklamsia

SOP/ADMIN/T
LW/01
1

No Revisi

00

TglMulaiberlaku

Halaman

1 September
2015
1-1

No. Kode

SOP Terbitan

UPTD PUSKESMAS
SILUNGKANG
Ttdkapus

1; Definisi

2; Tujuan
3; Kebijakan
4; Referensi

Dr. LusiDewina
NIP. 197612212009022001

; Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan


oedema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau
segera setelah persalinan..
; Preeklamsia merupakan salah satu komplikasi kehamilan yang
disebabkan langsung oleh kehamilan itu sendiri
; Preeklamsia ringan merupakan suatu keadaan meningkatnya
tekanan darah pada seorang wanita hamil (>140/90 mmHg dan
<160/110 mmHg) disertai adanya oedem dan proteinuria
; Preeklamsia berat adalah keadaan meningkatnya tekanan darah
seorang wanita hamil >160/110 mmHg disertai tanda adanya oedem
dan proteinuria
Sebagai acuan tatalaksana asuhan kebidanan pada pasien preeklamsia
ringan maupun berat

Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang monitoring, evaluasi dan perbaikan


kinerja No :
- Ochtar, Rustam. 1998.Sinopsis Obstetri. ObstetriFisiologi Dan
-

ObstetriPatologi. Jilid 1. Jakarta: EGC. Hlm: 198-208.


Prawirohardjo,Sarwono.2010.Ilmu Kebidanan.Jakarta:PT Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo
Rukiyah,Ai Yeyeh.2010.Asuhan Kebidanan IV (Patologi
Kebidanan).Jakarta:Trans Info Media.

5;

1; Diagnosa : Preeklamsia Ringan


a; Tujuan : - Mencegah terjadinya preeklamsia berat
- Menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan
bayi

b; Intervensi :
1. Menjelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan
Mengenjurkan kepada ibu untuk mengurangi makan yang banyak mengandung

protein
3. Menjelaskan kepada ibu tentang pentingnya pemenuhan gizi pada ibu hamil
4. Menjelaskan kepada ibu tentang pentingnya pemberian tablet tambah darah
(Fe/Zat besi) beik jika diminum menjelang tidur malam
5. Menganjurkan kepada ibu untuk mengurangi makanan asin
6. Menjelaskan pada ibu tentang tadan bahaya preeklampsia
7. Merencanakan kesepakantan ulang, jika ada keluhan segera priksa kembali dan
apa bila tidak ada keluhan maka anjurkan ibu untuk memerikasa kehamilannya 1
bulan sekali
2. diagnosa : Preeklamsia Berat
a. Tujuan : - mencegah terjadinya kejang
- mencegah resiko morbiditas ibu dan janin
b. intervensi
1; Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaanya harus segera di
tangani secara intensif menggigat terdapat tanda dan gejala pre-eklamsia
berat sedangkan bayinya masih dalam keadaan normal.
2; Memberitahu ibu bahwa keadaanya harus segera dirujuk untuk memperoleh

perawatan yang intensif dan optimal dari tenaga medis yang lebih yaitu di
Rumah sakit yang memiliki fasilitas yang memadai.
3; Memberikan dukungan sepenuhnya pada ibu dan keluarga denagan cara
meyakinkan ibu dan keluarga bahwa perawatan medis yang ditanggani oleh
dokter ahli akan lebih baik karena peralatan dan sarana praserana yang
tersedia juga komlit dan memadai sehingga komplikasi yang mungkin akan
terjadi pada ibu dan janinnya dapat ditangani, selain itu menyarankan
keluarga untuk tetap tenang dan selalu mendukung ibu dengan cara berdoa.
4; Menerapkan BAKSO KUDA dalam tindakan merujuk yaitu menyertakan

bidan untuk menemani ibu jika terjadi kegawatdaruratan, dipersiapkan pula


peralatan yang memadai untuk proses perujukan, mempersiapkan
kendaraan untuk perujukan serta surat rujukan beserta obat-obatan yang
mungkin akan diperlukan. Selain itu juga disertakan keluarga untuk
menemani ibu dan memberikan semangat pada ibu, tidak lupa uang atau
biaya serta doa yang tulus demi kesembuhan sang ibu dan tidak lupa juga
donor darah (persediaan darah).
5; Memberikan pertolongan pertama yaitu memasang infuse dengan cairan
Dextrose 5% dengan kecepatan 15-20 tetes / menit kemudian beri MgSO 4 2
gr.
6; Melakukan dokumentasi di buku KIA ibu, buku register dan rekam medik.

6;

2;

7; RekamanHistorisPerubahan

No

Yang Dirubah

Isi Perubahan

Tgl.
MulaiDiberlakukan

Anda mungkin juga menyukai