Anda di halaman 1dari 24

BUDIDAYA IKAN GURAME

Disusun Oleh Kelompok :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

CARMELIA MARTHA. L. MANIK


HANI ARIFIANA
ETIK KURNIA SARI
LIA NOVITA SARI
ANNISA APRILLIA
PINA PUSPITA
DEDY ANGGA KUSUMA
M. FERMADI
M. NURKHOLIS
ZIKRIL HAKIM
WARDY KURNIAWAN
ERPAN EPENDI
TRIANTONI
PANJI TRIONO
Kelas: VIIIA

PEMERINTAH KABUPATEN WAY KANAN


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMP NEGERI 3 REBANG TANGKAS
Jl. Pasar Kampung Lebak Peniangan

Pengesahan
1

Makalah yang berjudul BUDIDAYA IKAN GURAME ini,


telah di sahkan pada :

Hari

: ................................

Tanggal

: ................................

Mengetahui :
Kepala SMP N 3 Rebang Tangkas

Guru Pembimbing

MASNI, S.Pd
NIP 19680508 199802 2 001

DINI SEPTIANI, S.Pd


NIP. ....................................

Moto dan Persembahan


Moto :
2

Hidup bukanlah untuk bermimpi tetapi bermimpi memberikan kita motivasi

untuk hidup lebih baik.


Kerjakanlah Pekerjaan Yang Membawa Berkah Bagimu Dan Orang Yang Kamu

Cintai.
Mulailah menggarap sedikit demi sedikit ide yang ada dalam pikiran Anda,

jangan jadikan ide tersebut hanya sebatas wacana.


Taklukanlah kelemahan dalam diri sendiri, karena kelemahan itu sebenernya

kekuatan sejatimu.
Lebih baik gagal dari pada tak pernah mencoba.
Sembahlah tuhan-Mu, kerjakanlah rukun islam-mu, imanilah ke 6 iman-mu,
sesungguhnya bila kita laksanakan semua perkara itu, nikmat dunia dan akhirat
ada di depan matamu.

Persembahan untuk :
1.
2.
3.
4.

Yang terhormat Kepala SMPN 3 Rebang Tangkas


Yang saya hormati guru-guru beserta para stafnya.
Guru pembimbing.
Dan semua teman-teman serta para pembaca.

Prakata

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Budidaya Ikan Gurame
Makalah ini disusun agar pembaca dapat menambah wawasan yang lebih luas tentang
budidaya ikan gurame
Tujuan dari pembuatan Makalah ini adalah untuk mengetahui, mempelajari, memahami,
bahkan mempraktikkan bagaimana cara-cara yang baik membudidaya ikan gurame agar
hasil melimpah-ruah dan berhasil menjadi seorang yang sukses dalam wirausahanya.
Sebelum itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulis dalam pembuatan Makalah ini sehingga dapat terselesaikan.
Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,
penulis berharap atas kritikan dan saran yang membangun dari para pembaca agar
Makalah ini lebih baik.
Semoga Makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih dan bermanfaat bagi para
pembaca.
Sekian, terima kasih.

Rebang Tangkas, .........................


Penulis

Daftar Isi

Halaman Judul ...............................................................................................


Pengesahan ....................................................................................................
Motto dan Persenbahan...................................................................................
Prakata............................................................................................................
Daftar Isi........................................................................................................
Abstrak...........................................................................................................
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah............................................................................
B. Perumusan masalah....................................................................................
C. Tujuan........................................................................................................
D. Manfaat......................................................................................................
E. Sistematika.................................................................................................
Bab 2 Masalah
A. Sentra Perikanan........................................................................................
B. Jenis...........................................................................................................
C. Manfaat......................................................................................................
D. Persyaratan Lokasi.....................................................................................
E. Pedoman Teknis Budaya............................................................................
F. Peralatan.....................................................................................................
G. Pembibitan.................................................................................................
H. Pemeliharaan Pembesaran..........................................................................
I. Hama dan Penyakit......................................................................................
J. Panen...........................................................................................................
K. Pasca Panen...............................................................................................
L. Analisi Ekonomi Budaya ...........................................................................
Bab 3 Penutup
A. Kesimpulan................................................................................................
B. Saran..........................................................................................................
Daftar Pustaka

Abstrak

Makalah berjudul Budidaya Ikan Gurame.


Ikan Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih
lebar,bagian

punggung

berwarna

merahsawo

berwarnakekuningkuningan/keperak-perakan.

Ikan

dan

gurame

bagian

merupakan

perut
keluarga

Anabantidae,keturunan Helostoma dan bangsa Labyrinthici. Ikan gurami berasal dari


perairan daerah Sunda (Jawa Barat, Indonesia), dan menyebar ke Malaysia,Thailands,
Ceylon dan Australia.
Ikan gurame murapakan favorit para pembudidaya ikan . Saat ini budidaya ikan gurame
semakin mudah dengan adanya teknologi budidaya yang baru sehingga prosesnya tidak
terlalu rumit meskipun pertumbuhan ikan gurame sedikit lambat dibandingkan ikan air
tawar jenis lainnya, namun tetap memberikan keuntungan yang tinggi dengan harga jual
yang terus naik.
Budidaya ikan gurame, mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi. Disamping
rasanya yang lezat dan empuk, ikan ini pun digemari banyak orang. Sudah menjadi
tradisi dalam setiap kendurian, ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan.
Disamping rasanya itu, perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak
biaya, sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari, membudidayakan ikan ini,
karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat
dari harga bibit.
Di Indonesia, orang Jawa menyebutnya gurami, Gurameh, orang Sumatra ikankalau,
kala, kalui, sedangkan di Kalimantan disebut Kalui. Orang Inggris menyebutnya Giant
Gouramy, karena ukurannya yang besar sampai mencapai berat 5 kg.

BAB 1
Pendahuluan

A. Latar belakang
Gurami (Osphronemus goramy) adalah sejenis ikan air tawar yang populer dan
disukai sebagai ikan konsumsi di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Di samping itu, di
negara-negara lainnya gurami juga sering dipelihara dalam akuarium.
Umumnya dikenal dengan nama gurami, ikan ini juga memiliki beberapa sebutan lokal
seperti gurame (Sd.); grameh (Jw.); kalui (Jb.); ikan kali (Plg.), dan lain-lain. Ikan yang
lebar dan pipih. Panjang tubuh (SL, standard length) 2,0-2,1 kali tinggi tubuh; panjang
tubuh total (dengan sirip ekor) bisa mencapai 1.000 mm. Sirip perut dengan jari-jari
pertama yang pendek berupa duri dan jari-jari kedua yang lentur panjang serupa cambuk.
Rumus sirip punggung (dorsal) XI-XIV (jari-jari keras atau duri) dan 12-14 (jari-jari
lunak); sementara sirip dubur (anal) X-XI dan 20-23.
Ikan yang muda memiliki moncong yang meruncing dengan 8-10 pita melintang (belang)
di tubuhnya. Jika beranjak dewasa warna-warna ini memudar, dan kepala ikan akan
membengkak secara tidak teratur. Gurami semula menyebar di pulau-pulau Sunda Besar
(Sumatra, Jawa, dan Kalimantan), namun kini telah dipelihara sebagai ikan konsumsi di
pelbagai negara di Asia (terutama Asia Tenggara dan Asia Selatan) serta di Australia.
Di alam, gurami hidup di sungai-sungai, rawa dan kolam, termasuk pula di air payau;
namun paling menyukai kolam-kolam dangkal dengan banyak tumbuhan. Sesekali ikan
ini muncul ke permukaan untuk bernafas langsung dari udara.
Induk gurami, untuk beberapa waktu lamanya, menjaga dan memelihara anak-anaknya.
Telurnya dilekatkan di tetumbuhan air atau ditaruh di sarang yang terbuat dari tumbuhtumbuhan. Gurami terutama adalah pemakan tumbuhan, namun mau juga memangsa
serangga, ikan lain, dan juga barang-barang yang membusuk di air. Dari sifatnya yang
rakus tumbuhan itu, gurami juga dimanfaatkan sebagai pengendali gulma di kolamkolam.

B. Perumusan masalah
Pertanyaan-pertanyaan seputar masalah budidaya ikan gurame ini dapat di uraikan
sebagai berikut :
1. Apa yang menyebabkan para pembisnis lebih memilih untuk membudidayakan
ikan gurame dari pada ikan yang lainnya?
2. Apakah budidaya ikan gurame ini memerlukan banyak modal?
3. Apakah budidaya ikan gurame ini tergolong gampang?
4. Apa saja penyakit yang bisa menyerang ikan gurame?
5. Apakah ikan gurame memiliki banyak manfaat?

C. Tujuan
1. Ya, karena budidaya ikan gurame ini banyak menghasilkan untung yang besar.
2. Ya, tentu saja modal yang besar harus di persiapkan cukup besar tetapi hal itu
tidak akan menjadi halangan karena untung yang di dapat lebih besar pula.
3. Ya, budidaya gurame tergolong gampang karena perawatannya sama halnya
dengan ikan pada umumnya tetapi bila menggunakan sistim hapa akan menjadi
lebih mudah.
4. penyakit non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit Gangguan-gangguan
non parasiter bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa
asam belerang atau amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh
karena keturunan. Gangguan lain yang berupa penyakit parasite yang diakibatkan
oleh bakteri, virus, jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya.
5. Ya, salah satu manfaatnya adalah ikan gurame memiliki banyak gizi yang
diperlukan oleh tubuh.

D. Manfaat
Manfaat yang dapat kita peroleh dari penelitian budidaya ikan gurame ini adalah :
1. Kita bisa mengetahui dari mana ikan gurame berasal.
2. Mengetahui cara-cara membudidayakan ikan gurame yang baik dan benar agar
hasil maksimal.
2

3. Mengetahui persiapan awal untuk membudidayakan ikan gurame serta modal


yang di butuhkan untuk membudidayakannya.
4. Mengetahui cirri-ciri ikan gurame yang sehat dan cara-cara menanggulanginya
bila terkena penyakit non parasit dan parasit.
5. Mengetahui peluang bisnis usaha ikan gurame di pasaran dan banyaknya biaya
yang di keluarkan dan cara penjualannya.

E. Sistematika
Bab 1 Pendahuluan
Berisi Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan, Manfaat, Dan Sistematika
Penulisan.
Bab 2 Masalah
Berisi tentang masalah yang akan di bahas.
Bab 3 Penutup
Berisi akhir penulisan, kesimpulan, saran dan cerita.

Bab 2
Masalah

A. Sentra Perikanan
Daerah di Indonesia yang menjadi sentra perikanan yaitu: Sumatera, NTB dan
Jawa. Sedangkan di luar negeri yaitu: Thailand, Jepang dan Filipina.

B. Jenis
Klasifikasi ikan gurame adalah sebagai berikut:
Klas

: Pisces

Sub Kelas

: Teleostei

Ordo

: Labyrinthici

Sub Ordo

: Anabantoidae

Famili

: Anabantidae

Genus

: Osphronemus

Species

: Osphronemus goramy (Lacepede)

Secara morfologi, ikan ini memiliki garis lateral tunggal, lengkap dan tidak terputus,
bersisik stenoid serta memiliki gigi pada rahang bawah. Sirip ekor membulat. Jari-jari
lemah pertama sirip perut merupakan benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba.
Tinggi badan 2,0-2,1 kali dari panjang standar. Pada ikan muda terdapat garis-garis
tegak berwarna hitam berjumlah 8 sampai dengan 10 buah dan pada daerah pangkal ekor
terdapat titik hitam bulat.
jenis gurami yang sudah dikenal masyarakat diantaranya: gurami angsa,gurami jepun,
blausafir, paris, bastar dan porselen. Empat terakhir banyak dikembangkan di Jawa
Barat, khususnya Bogor. Dibanding gurame jenis lain,porselen lebih unggul dalam
menghasilkan telur. Jika induk bastar dalam tiap sarangnya hanya mampu menghasilkan
2000-3000 butir telur, porselen mampu 10.000 butir. Karena itu masyarakat
menyebutnya sebagai top of the pop, dan paling banyak diunggulkan.

C. Manfaat
Ikan gurami terutama digemari sebagai ikan konsumsi. Dagingnya padat, durinya besarbesar dan rasanya enak. Gurami hampir selalu tersedia di restoran, untuk dijadikan
pelbagai macam masakan terutama gurami bakar dan gurami asam-manis. Ikan ini
berharga cukup mahal.Gurami juga disukai sebagai ikan hias akuarium dan Sebagai
sumber penyediaan protein hewani yang sangat penting bagi tubuh.

D. Persyaratan Lokasi
1) Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan adalah jenis tanah liat/lempung, tidak
berporos dan cukup mengandung humus. Jenis tanah tersebut dapat menahan massa
air yang besar dan tidak bocor sehingga dapat dibuat pematang/dinding kolam.
2) Kemiringan tanah yang baik untuk pembuatan kolam berkisar antara 3-5% untuk
memudahkan pengairan kolam secara gravitasi.
3) Ikan gurame dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian
50-400 m dpl.
4) Kualitas air untuk pemeliharaan ikan gurame harus bersih dan dasar kolam tidak
berlumpur, tidak terlalu keruh dan tidak tercemar bahan-bahan kimia beracun, dan
minyak/limbah pabrik.
5) Kolam dengan kedalaman 70-100 cm dan sistem pengairannya yang mengalir sangat
baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik ikan gurame.Untuk pemeliharaan
secara tradisional pada kolam khusus, debit air yang diperkenankan adalah 3
liter/detik, sedangkan untuk pemeliharaan secara polikultur, debit air yang ideal
adalah antara 6-12 liter/detik.
6) Keasaman air (pH) yang baik adalah antara 6,5-8.
7) Suhu air yang baik berkisar antara 24-28 derajat C.

E. Pedoman Teknis Budaya


Penyiapan Sarana dan Peralatan.
Kolam

Jenis kolam yang umum dipergunakan dalam budidaya ikan gurame antara lain:

Kolam penyimpanan induk


Kolam ini berfungsi untuk menyimpan induk dalam mempersiapkan kematangan
telur dan memelihara kesehatan induk, kolam berupa kolam tanah yang luasnya
sekitar 10 meter persegi, kedalamam minimal 50 cm dan kepadatan kolam induk
20 ekor betina dan 10 ekor jantan.

Kolam pemijahan
Kolam berupa kolam tanah yang luasnya 200/300 meter persegi dan kepadatan
kolam induk 1 ekor memerlukan 2-10 meter persegi (tergantung dari sistim
pemijahan). Adapun syarat kolam pemijahan adalah suhu air berkisar antara 2428 derajat C; kedalaman air 75-100 cm; dasar kolam sebaiknya berpasir.
Tempatkan sarana penempel telur berupa injuk atau ranting-ranting.

Kolam pemeliharaan benih/kolam pendederan


Luas kolam tidak lebih dari 50-100 meter persegi. Kedalaman air kolam antara
30-50 cm. Kepadatan sebaiknya 5-50 ekor/meter persegi. Lama pemeliharaan di
dalam kolam pendederan/ipukan antara 3-4 minggu, pada saat benih ikan
berukuran 3-5 cm.

Kolam pembesaran
Kolam

pembesaran

berfungsi

sebagai

tempat

untuk

memelihara

dan

membesarkan benih selepas dari kolam pendederan. Adakalanya dalam


pemeliharaan ini diperlukan beberapa kolam jaring 1,251,5 cm. Jumlah
penebaran bibit sebaiknya tidak lebih dari 10 ekor/meter persegi.

Kolam/tempat pemberokan
Merupakan tempat pembersihan ikan sebelum dipasarkan
Adapun cara pembuatan kolam adalah sebagai berikut:
a. Ukurlah tanah 10 x 10 m (100 m2).
b. Buatlah pematangnya dengan ukuran; bagian atas lebarnya 0,5 m, bagian
bawahnya 1 m dan tingginya 1 m.
c. Pasanglah pipa/bambu besar untuk pemasukan dan pengeluaran air. Aturlah
tinggi rendahnya, agar mudah memasukkan dan mengeluarkan Air.

d. Cangkullah tanah dasar kolam induk agar gembur, lalu diratakan lagi. Tanah
akan jadi lembut setelah diairi, sehingga lobang-lobang tanah akan tertutup,
dan air tidak keluar akibat bocor dari pori-pori itu. Dasar kolam dibuat
miring ke arah pintu keluar air.
e. Buatlah saluran ditengah-tengah kolam induk, memanjang dari pintu masuk
air ke pintu keluar. Lebar saluran itu 0,5 m dan dalamnya 15 cm.
f. Keringkanlah kolam induk dengan 2 karung pupuk kandang yang disebarkan
merata, kemudian air dimasukkan. Biarkan selama 1 minggu, agar pupuk
hancur dan meresap ke tanah dan membentuk lumut, sertamenguji agar
kolam tidask bocor. Tinggi air 0,75-1 m.

F. Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan gurame diantaranya
adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu untuk menampung
sementara induk maupun benih), seser, ember-ember, baskom berbagai ukuran,
timbangan skala kecil (gram) dan besar (Kg), cangkul, arit, pisau serta piring secchi
(secchi disc) untuk mengukur kadar kekeruhan.
Sedangkan peralatan lain yang digunakan untuk memanen/menangkap ikan gurame
antara lain adalah warring/scoopnet yang halus, ayakan panglembangan diameter 100
cm, ayakan penandean diameter 5 cm, tempat menyimpan ikan, keramba kemplung,
keramba kupyak, fish bus (untuk mengangkut ikan jarak dekat), kekaban (untuk tempat
penempelan telur yang bersifat melekat), hapa dari kain tricote (untuk penetasan telur
secara terkontrol) atau kadang-kadang untuk penangkapan benih, ayakan penyabetan dari
alumunium/bambu, oblok/delok (untuk pengangkut benih), sirib (untuk menangkap
benih ukuran 10 cm keatas), anco/hanco (untuk menangkap ikan), lambit dari jaring
nilon (untuk menangkap ikan konsumsi), scoopnet (untuk menangkap benih ikan yang
berumur satu minggu keatas), seser (gunanya= scoopnet, tetapi ukurannya lebih besar),
jaring berbentuk segiempat (untuk menangkap induk ikan atau ikan konsumsi).

G. Pembibitan
1) Pemilihan Induk
Ciri-ciri induk ikan gurame yang baik adalah sebagai berikut:
a. Memiliki sifat pertumbuhan yang cepat.
b. Bentuk badan normal (perbandingan panjang dan berat badan ideal).

c. Ukuran kepala relatif kecil


d. Susunan sisik teratur,licin, warna cerah dan mengkilap serta tidakluka.
e. Gerakan normal dan lincah.
f. Bentuk bibir indah sepertipisang, bermulut kecil dan tidak berjanggut.
g. Berumur antara 2-5 tahun.
Adapun ciri-ciri untuk membedakan induk jantan dan induk betina adalah
sebagai berikut:
a. Betina
- Dahi meninjol.
- Dasar sirip dada terang gelap kehitaman.
- Dagu putih kecoklatan.
- Jika diletakkan pada tempat datar ekor hanya bergerak-gerak.
- Jika perut distriping tidak mengeluarkan cairan.
b. Jantan
- Dahi menonjol.
- Dasar sirip dada terang keputihan.
- Dagu kuning.
- Jika diletakkan pada tempat datar ekor akan naik.
- Jika perut distriping mengeluarkan cairan sperma berwarna putih.
2) Pemeliharaan Induk
Induk-induk terpilih (20-30 ekor untuk kolam seluas 10 m2) disimpan dalam kolam
penyimpanan induk. Beri makanan selama dalam penampungan. Untuk setiap induk
dengan berat antara 2-3 kg diberi makanan daun-daunan sebanyak 1/3 kg setiap hari pada
sore hari. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air panas diberikan 2 kali
seminggu dengan takaran 1/2 blekminyak tanah setiap kali pemberian.
3) Pembenihan
Bila proses pematangan gonada (kandung telur dan sperma) di kolam penampungan
sudah mencapai puncaknya, induk segera dimasukkan dalam kolam pemijahan. Adapun
cara pemijjahan ikan gurame adalah sebagai berikut:

a. Kolam dikeringkan terlebih dahulu selama 5 hari, perbaiki tanggul dan dasar kolam.
b. Lakukan pengapuran dan pemupukan. Pemupukan dasar dengan pupuk
kandang dosis 7,5 kg/100 meter persegi dan biarkan selama 3 hari.
c. Tanami dasar kolam dengan tanaman ganggang buntut anjng
d. Isikan air yang telah dicampur dengan pupuk buatan TSP sebantak 500 gram/100
meter persegi, biarkan selama 1 minggu kemudian isikan air hingga kedalaman
75 cm.
e. Untuk kolam seluas 100 meter persegi bisa disebar induk sebanyak 30 ekor betina dan
induk betina akan melepaskan telur-telurnya ke dalam sarang yang kemudian
disemproti sperma oleh si jantan sehingga terjadi pembuahan sel telur. 20-30 hari
kemudian, induk-induk yang terpelihara baik akan berpijah lagi dan beberapa hari
kemudian telur akan menetas.
4) Pemeliharaan Bibit
Benih-benih yang telah berumur 1-2 bulan sejak menetas dapat dibesarkan pada kolam
pendederan atau disawah sebagai penyelang. Dalam pelaksanaan pendederan adalah
melakukan pengeringan kolam atau sawah, pemupukan, perbaikan pematang dan
pemasangan saringan atau perbaikan pipa-pipa pada pintu pemasukan atau pengeluaran
air.
Setelah persiapan selesai, benih ditebarkan dengan kepadatan 30 ekor/meter persegi
dengan ukuran benih 5-10 cm pada kolam pendederan. Makanan yang dapat diberikan
selama pemeliharaan adalah rayap atau daun-daunan yang telah dilunakkan dengan dosis
20-30% berat badan ratarata. Makanan tambahan berupa dedak halus yang diseduh air
panas diberikan 1 kali seminggu dengan takaran 1 blek minyak tanah untuk 100 ekor
benih. Lamanya pendederan sekitar 1-2 bulan.

H. Pemeliharaan Pembesaran
1) Pemeliharaan pembesaran dapat dilakukan secara
polikultur maupun
monokultur.
a) Polikultur
Ikan gurame dipeliharan bersama ikan tawes, ikan mas, nilem, mujair atau lele. Cara ini
lebih menguntungkan karena pertumbuhan ikan gurame yang cukup lambat.

b) Monokultur
Pada pemeliharaan gurame tersendiri, bibit yang disebar minimal harus berumur 2 bulan.
Penebaran bibit sejumlah 500 ekor (ukuran 10-15 cm) diperlukan luas kolam sekitar
1500 meter persegi

2) Pemupukan
Pemupukan dapat dilakukan dengan bahan kimia dan pupuk kandang. Pada umumnya
pemupukan hanya dilakukan 1 kali dalam setiap pemeliharaan, dengan maksud untuk
meningkatkan makanan alami bagi hewan peliharaan. Tahap pertama pemupukan
dilakukan pada waktu kolam dikeringkan. Pada saat ini pupuk yang diberikan adalah
pupuk kandang sebanyak 7,5 kg untuk tiap 100 m2 kolam, air disisakan sedikit demi
sedikit sampai mencapai ketinggian 10 cm dan dibiarkan selama 3 hari. Pada tahap
berikutnya pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk buatan seperti TSP atau
pupuk Urea sebanyak 500 gram untuk setiap 100 m2 kolam. Pemberian kedua pupuk
tersebut ditebarkan merata ke setiap dasar dan sudut kolam.

3) Pemberian Pakan
Makanan pokok ikan gurame berupa pelet yang dapat diatur gizinya, namun di daerah
yang agak sulit memperoleh pelet, daun-daunan merupakan alternatif yang sangat baik
untuk dijadikan makanan ikan, diantaranya: daun pepaya, keladi, ketela pohon, genjer,
kimpul, kangkung, ubi jalar, ketimun, labu dan dadap. Pemberian makanan yang teratur
dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan tubuh ikan
lebih cepat. Induk-induk gurame yang sehat dan terjamin makanannya dapat dipijahkan
dua kali setahun berturut-turut selama 5 tahun.

4) Pemeliharaan Kolam/Tambak
Setiap habis panen, kolam dibersihkan/kuras. setelah itu dilakukan pemupukan agar
mempengaruhi kesuburan kolam, sehingga bila benih disebarkan, kesuburan ikan akan
terjamin dan pertumbuhan ikan akan cepat.

I. Hama dan Penyakit


Penyakit
Gangguan yang dapat menyebabkan matinya ikan adalah penyakit yang disebut penyakit
non parasiter dan penyakit yang disebabkan parasit. Gangguan-gangguan non parasiter
bisa berupa pencemaran air seperti adanya gas-gas beracun berupa asam belerang atau
amoniak kerusakan akibat penangkapan atau kelainan tubuh karena keturunan.
Penanggulangannya adalah dengan mendeteksi keadaan kolam dan perilaku ikan-ikan
10

tersebut. Memang diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang cukup untuk


mengetahuinya. ikan-ikan yang sakit biasanya menjadi kurus dan lamban gerakannya.
Gangguan lain yang berupa penyakit parasiter, yang diakibatkan oleh bakteri, virus,
jamur dan berbagai mikroorganisme lainnya. Bila ikan terkena penyakit yang disebabkan
parasit, dapat dikenali sebagai berikut:
1) Penyakit pada kulit; pada bagian-bagian tertentu berwarna merah terutama
di bagian dada, perut dan pangkal sirip.
2) Penyakit pada insang; tutup insang mengembang. Lembaran insang menjadi
pucat, kadang-kadang tampak semburat merah dan kelabu
3) Penyakit pada organ dalam; perut ikan membengkak, sisik berdiri.
Pencegahan timbulnya penyakit ini dapat dilakukan dengan mengangkat ikan dan
melakukan penjemuran kolam beberapa hari agar parasit pada segala stadium mati.
Parasit yang menempel pada tubuh ikan dapat disiangi dengan pinset.
Pengobatan bagi ikan-ikan yang sudah cukup memprihatikan keadaannya, dapat
dilakukan dengan menggunakan bahan kimia diantaranya:
1) Pengobatan dengan Kalium Permanganat (PK)
a. Sediakan air sumur atau sumber air lainnya yang bersih dalam bak penampungan
sesuai dengan berat ikan yang akan diobati.
b. Buat larutan PK sebanyak 2 gram/10 liter atau 1,5 sdt/100 l air.
c. Rendam ikan yang akan diobati dalam larutan tersebut selama 30-60 menit dengan
diawasi terus menerus.
d. Bila belum sembuh betul, pengobatan ulang dapat dilakukan 3 atau 4 hari kemudian.
2) Pengobatan dengan Neguvon.
Ikan direndam pada larutan neguvon dengan 2-3,5% selama 3 mernit. Untuk
pemberantasan parasit di kolam, bahan tersebut dilarutkan dalam air hingga konsentrasi
0,1% Neguvon lalu disiramkan ke dalam kolam yang telah dikeringkan. Biarkan selama
2 hari.
3) Pengobatan dengan garam dapur.
Hal ini dilakukan di pedesaan yang sulit mendapatkan bahan-bahan kimia.
Caranya:
11

(1) siapkan wadah yang diisi air bersih. setiap 100 cc air bersih dicampurkan 1-2 gram
(NaCl), diaduk sampai rata.
(2) ikan yang sakit direndam dalam larutan tersebut. Tetapi karena obat
ini berbahaya, lamanya perendaman cukup 5-10 menit saja. (3) Setelah itu
segera ikan dipindahkan ke wadah yang berisi air bersih untuk selanjutnya
dipindahkan kembali ke dalam kolam; (4) pengobatan ulang dapat dilakukan
3-4 hari kemudian dengan cara yang sama.
Hama
Bagi benih gurame musuh yang paling utama adalah gangguan dari ikan
liar/pemangsa dan beberapa jenis ikan peliharaan seperti tawes, gurame dan
sepat. Musuh lainnya adalah biawak, katak, ular dan bermacam-macam burung
pemangsa.

J. Panen
Penangkapan
Pemanenan benih dapat dilakukan setelah benih berumur 1 bulan. Caranya dengan
menyurutkan air sedikit demi sedikit sementara saluran air masuk diperkecil. Pasanglah
jaring lembut di pintu pengeluaran untuk menampung benih atau bisa juga dengan
membuat parit di tengah kolam menuju ke lubang pengeluaran. Bibit yang terawat baik
bisa mencapai bobot 0,3 gram/ekor pada saat dipanen. Pemanenan hasil pembesaran ikan
gurame sangat tersantung dari ukuran yang diminta konsumen. Umumnya pemanenan
dilakukan setelah ikan berumur 2-3 tahun, ikan yang berumur 2 tahun mempunyai
panjang sekitar 25 cm dan berat 0,3 kg/ekor, sedangkan untuk ikan yang berumur 3 tahun
panjangnya sekitar 35 cm dan berat badan 0,7 kg/ekor. Untuk ikan berumur 4 tahun
panjangnya dapat mencapai 40 cm dan berat 1.5 kg/ekor. Adapun cara penangkapan: air
disurutkan sedikit demi sedikit, penangkapan dilakukan pada pagi hari. Hindari cara
penangkapan yang dapat menyebabkan ikan terluka.
Pembersihan
Setelah air kolam surut, benih digiring masuk ke petak kecil. Kemudian diserok dan
dimasukkan ke dalam keranjang panen. Biasanya waktu panen tidak hanya gurame saja
yang tertangkap, sehingga sebelum ikan dimasukkan ke kolam pemberokan, harus

12

diseleksi dan dibersihkan terlebih dahulu. Pembersihan benih dilakukan selama 1 hari.
tujuannya agar ikan tidak mabuk sewaktu diangkut ke pasar. Lamanya pembersihan
disesuaikan dengan besarnya benih.

K. Pasca Panen
1) Penanganan ikan hidup
Adakalanya ikan konsumsi ini akan lebih mahal harganya bila dijual dalam keadaan
hidup. Hal yang perlu diperhatikan agar ikan tersebut sampai ke konsumen dalam
keadaan hidup, segar dan sehat antara lain:
a. Dalam pengangkutan gunakan air yang bersuhu rendah sekitar 20 derajat C.
b. Waktu pengangkutan hendaknya pada pagi hari atau sore hari.
c. Jumlah kepadatan ikan dalam alat pengangkutan tidak terlalu padat.
2) Penanganan ikan segar
Ikan segar mas merupakan produk yang cepat turun kualitasnya. Hal yang
perlu diperhatikan untuk mempertahankan kesegaran antara lain:
a. Penangkapan harus dilakukan hati-hati agar ikan-ikan tidak luka.
b. Sebelum dikemas, ikan harus dicuci agar bersih dan lendir.
c. Wadah pengangkut harus bersih dan tertutup. Untuk pengangkutan jarak dekat (2 jam
perjalanan), dapat digunakan keranjang yang dilapisi dengan daun pisang/plastik. Untuk
pengangkutan jarak jauh digunakan kotak dan seng atau fiberglass. Kapasitas kotak
maksimum 50 kg dengan tinggi kotak maksimum 50 cm.
3) Ikan diletakkan di dalam wadah yang diberi es dengan suhu 6-7 derajat C.
Gunakan es berupa potongan kecil-kecil (es curai) dengan perbandingan jumlah es dan
ikan=1:1. Dasar kotak dilapisi es setebal 4-5 cm. Kemudian ikan disusun di atas lapisan
es ini setebal 5-10 cm, lalu disusul lapisan es lagi dan seterusnya. Antara ikan dengan
dinding kotak diberi es, demikian juga antara ikan dengan penutup kotak.
Sedangkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pananganan pascapanen benih adalah
sebagai berikut:

13

1) Benih ikan harus dipilih yang sehat yaitu bebas dari penyakit, parasit dan tidak cacat.
Setelah itu, benih ikan baru dimasukkan ke dalam kantong plastik (sistem tertutup)
atau keramba (sistem terbuka).
2) Air yang dipakai media pengangkutan harus bersih, sehat, bebas hama dan penyakit
serta bahan organik lainya. Sebagai contoh dapat digunakan air sumur yang telah
diaerasi semalam.
3) Sebelum diangkut benih ikan harus diberok dahulu selama beberapa hari. Gunakan
tempat pemberokan berupa bak yang berisi air bersih dan dengan aerasi yang baik.
Bak pemberokan dapat dibuat dengan ukuran 1 m x 1 m atau 2 m x 0,5 m. Dengan
ukuran tersebut, bak pemberokan dapat menampung benih ikan mas sejumlah 5000
6000 ekor dengan ukuran 3-5 cm. Jumlah benih dalam pemberokan harus disesuaikan
dengan ukuran benihnya.
4) Berdasarkan lama/jarak pengiriman, sistem pengangkutan benih terbagi menjadi dua
bagian, yaitu:
a. Sistem terbuka
Dilakukan untuk mengangkut benih dalam jarak dekat atau tidak memerlukan waktu
yang lama. Alat pengangkut berupa keramba. Setiap keramba dapat diisi air bersih 15
liter dan dapat untuk mengangkut sekitar
5000 ekor benih ukuran 3-5 cm.
b. Sistem tertutup
Dilakukan untuk pengangkutan benih jarak jauh yang memerlukan waktu lebih dari 4-5
jam, menggunakan kantong plastik. Volume media pengangkutan terdiri dari air bersih 5
liter yang diberi buffer Na2(hpo)4.1H2O sebanyak 9 gram. Cara pengemasan benih ikan
yang diangkut dengan kantong plastik:
(1) masukkan air bersih ke dalam kantong plastik kemudian benih.
(2) hilangkan udara dengan menekan kantong plastik ke permukaan air.
(3) alirkan oksigen dari tabung dialirkan ke kantong plastik sebanyak 2/3 volume
keseluruhan Rongga (air:oksigen=1:2).
(4) kantong plastik lalu diikat.
(5) kantong plastic dimasukkan ke dalam dos dengan posisi membujur atau ditidurkan.
Dos yang berukuran panjang 0,50 m, lebar 0,35 m, dan tinggi 0,50 m dapat diisi 2
14

buah kantong plastik.


Beberapa hal yang perlu diperhatikan setelah benih sampai di tempat tujuan adalah
sebagai berikut:
1) Siapkan larutan tetrasiklin 25 ppm dalam waskom (1 kapsul tertasiklin dalam
10 liter air bersih).
2) Buka kantong plastik, tambahkan air bersih yang berasal dari kolam setempat sedikit
demi sedikit agar perubahan suhu air dalam kantong plastic terjadi perlahan-lahan.
3) Pindahkan benih ikan ke waskom yang berisi larutan tetrasiklin selama 1-2 menit.
4) Masukan benih ikan ke dalam bak pemberokan. Dalam bak pemberokan
benih ikan diberi pakan secukupnya. Selain itu, dilakukan pengobatan dengan
tetrasiklin 25 ppm selama 3 hari berturut-turut. Selain tetrsikli dapat juga digunakan
obat lain seperti KMNO4 sebanyak 20 ppm atau formalin sebanyak 4% selama 3-5
menit.
5) Setelah 1 minggu dikarantina, tebar benih ikan di kolam budidaya.

L. Analisis Ekomomi Budaya


Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya ikan gurame untuk 6 empang selama 1 bulan di
daerah Jawa Barat pada tahun 1999 adalah sebagai berikut:
1) Biaya produksi
a. Sewa lahan 6 empang @ Rp. 80.000,-/bulan Rp. 480.000,b. Benih per empang 4000 ekor @Rp 150,- Rp. 3.600.000,c. Pakan
- Postal per empang 7 karung @ Rp 10.000,- Rp. 420.000,- Rambo per empang 5 karung @ Rp 2.500,- Rp. 75.000,d. Obat
- Super tetra per empang 2 tablet @ Rp 1.000,- Rp 12.000,e. Tenaga kerja 2 OH @ Rp 20.000,- Rp. 40.000,f. Lain-lain (pemeliharaan) Rp. 460.700,15

Jumlah biaya produksi Rp. 5.089.700,2) Penerimaan per empang 4000 ekor @ Rp. 400,- Rp. 9.600.000,3) Keuntungan Rp. 4.510.300,4) Parameter kelayakan usaha
B/C Rasio = 1,89
Gambaran Peluang Agribisnis
Budidaya ikan gurame, mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi. disamping
rasanya yang lezat dan empuk, ikan ini pun digemari banyak orang. Sudah menjadi
tradisi dalam setiap kendurian, ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan.
Disamping rasanya itu, perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak
biaya, sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari, membudidayakan ikan ini,
karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat
dari harga bibit. Harga dari ikan gurame di pasaran sangat bervariasi tergantung dari
bobot ikan tersebut. Ikan gurame dengan berat 1,5 kg dapat mencapai harga Rp 6.000-Rp
8.000 tergantung keadaan pada saat itu.

16

Bab 3
Penutup
A. Kesimpulan
Ikan gurame murapakan favorit para pembudidaya ikan . Saat ini budidaya ikan gurame
semakin mudah dengan adanya teknologi budidaya yang baru sehingga prosesnya tidak
terlalu rumit meskipun pertumbuhan ikan gurame sedikit lambat dibandingkan ikan air
tawar jenis lainnya, namun tetap memberikan keuntungan yang tinggi dengan harga jual
yang terus naik.
Budidaya ikan gurame, mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi. Disamping
rasanya yang lezat dan empuk, ikan ini pun digemari banyak orang. Sudah menjadi
tradisi dalam setiap kendurian, ikan gurame selalu menjadi syarat utama hidangan.
Disamping rasanya itu, perawatannya pun tidak terlalu sulit dan tidak memakan banyak
biaya, sehingga banyak petani ikan yang mulai menggemari, membudidayakan ikan ini,
karena harga dari setiap bibitnya yang murah dapat menghasilkan keuntungan 3 kali lipat
dari harga bibit.

B. Saran
Saya ambil dari Trubus. Konon ini berasal dari petani gurami desa Kemranjen,
Purwokerto. Kalau dirasakan produksi telur gurami menurun sampai 50%, bahkan yang
seharusnya 1500-2000 ekor per sarang (saya mengalami 75 butir persarang), maka
pertanda ikan gurami anda perlu makanan ceplok telor bebek. Pertama, dedak dicampur
dengan telur bebek sebanyak 2 butir per sarang. Tapi jangan lupa, dedak sekalipun
dicampur putih telor bebek plus kuning telor bebek tidak akan menjadi sekeras adonan
semen tembok kraton Yogyakarta, yang konon waktu pembuatannya pakai telor (atau
malahan para tukang-bangunannya harus punya dua telor). Uups!Untuk itu, menurut saya
sebaiknya dedak diseduh dengan air mendidih supaya mengental, baru setelah dingin di
campur dengan 2 telor bebek.

17

Lalu, anda cari karung plastik bekas penjual sayur membungkus cabe, jadi yang ada
bolong-bolongnya. Bentangkan karung plastik di tengah kolam dengan cara menarik ke
empat sisinya dengan 4 buah tonggak bambu. Jadi ketika anda meletakkan adonan tadi,
sang ikan akan menyedot ramuannya dari bawah karung plastik. Sedroot, sedroot. Bau
amis telur bebek tadi memang merangsang berahi gurami.

DAFTAR PUSTAKA

1) RUSDI, Taufiq. Usaha budidaya Ikan Gurame. Jakarta : CV. simplek,


1987
2) SITANGGANG, M. Budidaya Gurame. Jakarta : Penerbit Swadaya,
1999
3) ____________. Kumpulan Gurame Kliping Ikan. Jakarta : trubus, 1997

18

Anda mungkin juga menyukai