PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat kaum Muslimn dewasa ini umumnya menghadapi kesenian
sebagai suatu masalah hingga timbul berbagai pertanyaan, bagaimana hukum
tentang bidang yang satu ini, boleh, makrh atau harm? Di samping itu dalam
praktek kehidupan sehari-hari, sadar atau tidak, mereka juga telah terlibat dengan
masalah seni. Bahkan sekarang ini bidang tersebut telah menjadi bagian dari gaya
hidup mereka. Seperti contoh yang telah terjadi di beberapa kota, banyaknya
diskotik, dan tempat tongkrongan yang di penuhi oleh suara bising musik dan
dipenuhi oleh muda-mudi yang mencari kesenangan dengan bernyanyi dan menari
tanpa mempedulikan lagi hukum hall-harm. Semua keadaan yang kami tuturkan
di atas terjadi dan berawal dari kejatuhan seni budaya dan peradaban Islam.
B. Rumusan Masalah
Dari pembahasan diatas, maka dapat di ambil rumusan masalah, sebagai berikut:
1.
2.
3.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1.
2.
3.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni Menurut Islam
Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa
berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentukbentuk yang indak atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti
pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang
artistik. Cilpacastra adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang,
termasuk didalamnya apa yang sekarang disebut seniman. Memang dahulu belum
ada perbedaan antara seniman dan tukang. Pemahaman seni adalah yang
merupakan ekspresi pribadi belum ada dan seni adalah ekspresi keindahan
masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian ini ternyate tidak hanya terdapat
di India dan Indonesia. Juga terdapat di Barat pada masa lampau.
Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah ars,
artes, dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaituketangkasan dan
kemahiran dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orangorang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran; artista adalah anggota yang ada
didalam kelompok-kelompok itu. Ars inilah yang kemudian berkembang menjadi
Iarte (italia), Iart (Perancis),Elarte (Spanyol), dan Art (Inggris), dan bersamaan
dengan itu isinyapun berkembang sedikit demi sedikit kearah pengertiaannya yang
sekarang. Tetapi di Eropa ada juga istilah-istilah yang lain, orang Jerman
menyebut seni dengan Kunst dan orang Belanda dengan Kunst, yang berasal dari
kata lain walaupun dengan pengertian yang sama. Bahasa Jerman juga menyebut
dengan istilah die Art yang berarti cara, jalan, atu modus, yang juga dapat
dikembalikan pada asal mula pengertian dan kegiatan seni, namun demikian die
Kunst-lah yang di angkat untuk istilah tersebut.
Pengertian seni menurut beberapa ahli:
1.
Ki Hajar Dewantara
Seni merupakan segala perbuatan mansia yang timbul dari perasaannya dan
bersifat indah hingga dapat menggerakan jiwa perasaan manusia.
2.
brntuk agung yng mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru.
3.
Drs. Sudarmaji
Seni adalah segala manisvestasi batin dan pengalaman estetis dengan
menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang.
4.
Enslikopedia Indonesia
Seni adalah penciptaa segala sesuatu hal atau benda yang karena keindahannya
orang senang melihatnya atau mendengarkan
Definisi Seni Menurut Islam
Kata seni adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan
mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata seni
berasal dari kata SANI yang kurang lebih artinya Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan
jiwa. Namun menurut kajian ilimu di Eropa mengatakan ART (artivisial) yang
artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan.
Pandangan Islam tentang seni. Seni merupakan ekspresi keindahan. Dan
keindahan menjadi salah satu sifat yang dilekatkan Allah pada penciptaan jagat
raya ini. Allah melalui kalamnya di Al-Quran mengajak manusia memandang
seluruh jagat raya dengan segala keserasian dan keindahannya. Allah berfirman:
Maka apakah mereka tidak melihat ke langit yang ada di atas mereka,
bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada baginya sedikit
pun retak-retak? [QS 50: 6].
Allah itu indah dan menyukai keindahan. Inilah prinsip yang didoktrinkan
Nabi saw., kepada para sahabatnya. Ibnu Masud meriwayatkan bahwa Rasulullah
saw. bersabda :
Tidak masuk surga orang yang di dalam hatinya terbetik sifat sombong seberat
atom. Ada orang berkata, Sesungguhnya seseorang senang berpakaian bagus
dan bersandal bagus. Nabi bersabda, Sesungguhnya Allah Maha Indah,
menyukai keindahan. Sedangkan sombong adalah sikap menolak kebenaran dan
meremehkan orang lain. (HR. Muslim). Bahkan salah satu mukjizat Al-Quran
adalah bahasanya yang sangat indah, sehingga para sastrawan arab dan bangsa
arab pada umumnya merasa kalah berhadapan dengan keindahan sastranya,
keunggulan pola redaksinya, spesifikasi irama, serta alur bahasanya, hingga
sebagian mereka menyebutnya sebagai sihir. Dalam membacanya, kita dituntut
4
Seni tari adalah seni yang menggunakan gerakan tubuh secara berirama yang
dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan mengungkapkan
perasaan, maksud danpikiran. Tarian merupakan perpaduan dari beberapa unsur
yaitu raga, irama, dan rasa.
Tari adalah desakan perasaan manusia di dalam dirinya yang mendorongnya untuk
mencari ungkapan yang berupa gerak-gerak yang ritmis. Menurut Corrie Hartong,
ahli tari dari Belanda, mengajukan batasan tari yang berbunyi tari adalah gerakgerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan didalam ruang.
3.
Seni drama
Definisi dan pengertian seni drama adalah bentuk seni pertunjukkan yang
komplek. Dimana, didalam seni drama ini tercakup beberapa seni lainnya seperti
seni gerak, seni peran, seni sastra, seni musik, seni rupa hingga seni tari yang
biasa dilibatkan sebagai penghibur. Drama menggunakan sastra sebagai bahan
baku cerita dan dialognya. Seni peran merupakan bagian yang paling
membedakan didalam seni drama. Pasalnya, seni peran ini tidak digunakan pada
seni-seni lainnya. Didalam drama seseorang memerankan sebuah tokoh dengan
meniru watak serta gerak-gerik asli didalam kehidupan sehari-hari. Imitasi realitas
kehidupan, menjadi ciri khas utama didalam seni drama.
4.
Seni Rupa
seni rupa adalah seni yang nampak oleh indra penglihatan dan wujudnya terdiri
dari unsur rupa berupa titik, garis, bidang atau ruang, bentuk atau wujud, warna,
gelap terang, dan tekstur.
Pengertian seni rupa yang lainnya, adalah salah satu cabang seni yang diciptakan
manusia dengan menggunakan rupa sebagai medium pengungkapan gagasan seni.
Applied Art/Seni Rupa Terapan adalah hasil karya seni rupa yang dapat digunakan
untuk keperluan kehidupan sehari hari.
Seni rupa murni dalam bahasa Inggris pure art atau fine art adalah cabang seni
rupa yang terlepas dari unsur unsur praktis yang lebih mengkhususkan diri pada
penciptaan karya seni berdasarkan kreativitas dan ekspresi yang sangat pribadi.
1.
a.
Fungsi Seni
Untuk Kebutuhan Individu
Kebutuhan Fisik
Sejarah membuktikan bahwa perkembangan seni musik selalu seiring dengan
peradaban
mausia.
Sejhak
dulu,
benda-benda
diciptakan
dengan
mempertimbangkan nilai seni. Misalnya, model baju yang bernilai seni tinggi
tentu harganya jauh lebih mahal dibanding yang kurang berseni.
b.
Kebutuhan Emosional
Manusia juga mempunya kebutuhan emosional yang harus dipenuhi. Saat
sedang sedih, gembira, dan sebagainya. Lewat seni inilah seseorang dapat
mengungkapkan perasaan dan daya imajinasinya atau menikmati seni tersebut
untuk menghibur hatinya. Untuk itulah orang seringkali melukis, bernyayi,
2.
a.
b.
c.
d.
yang aktif menyusun dan menuangkan karya mereka dalam berbagai bidang ilmu.
Maka dengan demikian berkembanglah ilmu tata bahasa (Ilmu Nahwu dan sharaf)
dan Ilmu Balaghah, serta banyak pula lahir-lahir penyair-penyair terkenal.
2. Seni Rupa
Seni rupa yang berkembang pada zaman Daulah Bani Umayyah hanyalah
seni ukir, seni pahat, sama halnya dengan zaman permulaan, seni ukir yang
berkembang pesat pada zaman itu ialah penggunaan khat arab (kaligrafi) sebagai
motif ukiran.
Yang terkenal dan maju ialah seni ukir di dinding tembok. Banyak Al-Quran,
Hadits Nabi dan rangkuman syair yang di pahat dan diukir pada tembok dinding
bangunan masjid, istana dan gedung-gedung.
3. Seni Suara
Perkembangan seni suara pada zaman pemerintahan Daulat Bani Umayyah
yang terpenting ialah Qiraatul Quran, Qasidah, Musik dan lagu-lagu lainnya
yang bertema cinta kasih.
4. Seni Bangunan (Arsitektur)
Seni bangunan atau Arsitektur pada masa pemerintahan Daulah Bani
Umayyah pada umumnya masih berpusat pada seni bangunan sipil, seperti
bangunan kota Damaskus, kota Kairuwan, kota Al- Zahra. Adapun seni bangunan
agama antara lain bangunan Masjid Damaskus dan Masjid Kairuwan, begitu juga
seni bangunan yang terdapat pada benteng- benteng pertahanan masa itu.
Adapun kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, berkembangnya
dilakukan dengan jalan memberikan dorongan atau motivasi dari para khalifah.
Para khalifah selaku memberikan hadiah-hadiah cukup besar bagi para ulama,
ilmuwan serta para seniman yang berprestasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan
kebudayaan dan untuk kepentingan ilmu pengetahuan di sediakan anggaran oleh
negara, itulah sebabnya ilmu pengetahuan berkembang dengan pesatnya.
Pusat penyebaran ilmu pengetahuan pada masa itu terdapat di masjidmasjid. Di masjid-masjid itulah terdapat kelompok belajar dengan masing-masing
gurunya yang mengajar ilmu pengetahuan agama dan umum ilmu pengetahuan
agama yang berkembang pada saat itu antara lain ialah, ilmu Qiraat, Tafsir,
Hadits Fiqih, Nahwu, Balaqhah dan lain-lain. Ilmu tafsir pada masa itu belum
mengalami
perkembangan
pesat
sebagaimana
yang
terjadi
pada
masa
c.
Maka menurut DR. Yusuf Qardhawi, hal-hal yang harus diperhatikan dalam hal
nyanyian antara lain :
1.
2.
Tidak semua nyanyian hukumnya mubah, karena isinya harus sesuai dengan
etika islami dan ajaran-ajarannya.
Penampilan dan gaya menyanyikannya juga perlu dilihat
10
3.
Nyanyian tersebut tidak disertai dengan sesuatu yang haram, seperti minum
khamar, menampakkan aurat, atau pergaulan bebas laki-laki dan perempuan tanpa
4.
batas.
Nyanyian sebagaimana semua hal yang hukumnya mubah (boleh)- harus
dibatasi dengan sikap tidak berlebih-lebihan.
d. Pendapat Tentang Seni Menurut Para Ulama
1. Imm Asy-Syaukn, dalam kitabnya NAIL-UL-AUTHR menyatakan sebagai
berikut:
a. Para ulam berselisih pendapat tentang hukum menyanyi dan alat musik.
Menurut
11
Ab Waqqs dan lain-lain. Sedangkan dari tbin antara lain Sad bin Musayyab,
Salm bin Umar, Ibnu Hibbn, Khrijah bin Zaid, dan lain-lain.
2.
12
untuk mendiamkan bayinya, dan nyanyian perang, maka menurut Imm Awz
adalah sunat.
f. Jamah Sfiah berpendapat boleh menyanyi dengan atau tanpa iringan alatalat musik.
g. Sebagian ulam berpendapat boleh menyanyi dan main alat musik tetapi
hanya pada perayaan-perayaan yang memang dibolehkan Islam, seperti pada pesta
pernikahan, khitanan, hari raya dan hari-hari lainnya.
h. Al-Izzu bin Abd-us-Salm berpendapat, tarian-tarian itu bidah. Tidak ada
laki-laki yang mengerjakannya selain orang yang kurang waras dan tidak pantas,
kecuali bagi wanita. Adapun nyanyian yang baik dan dapat mengingatkan
orang kepada khirat tidak mengapa bahkan sunat dinyanyikan.
i. Imm Balqin berpendapat tari-tarian yang dilakukan di hadapan orang banyak
tidak harm dan tidak pula makrh karena tarian itu hanya merupakan gerakangerakan dan belitan serta geliat anggota badan. Ini telah dibolehkan Nabi s.a.w.
kepada orang-orang Habsyah di dalam masjid pada hari raya.
j. Imm Al-Maward berkata: "Kalau kami mengharamkan nyanyian dan bunyibunyian alat-alat permainan itu maka maksud kami adalah dosa kecil bukan dosa
besar."
4. ABD-UR-RAHMN AL-JAZAR di dalam kitabnya AL-FIQH AL ALMADZHIB-IL ARBAA , menyatakan:
a. Ulam-ulam Syfiiyah seperti yang diterangkan oleh Al-Ghazali di dalam
kitab IHYA ULUMIDDIN. Beliau berkata: "Nash nash syara' telah menunjukkan
bahwa menyanyi, menari, memukul rebana sambil bermain dengan perisai dan
senjata-senjata perang pada hari raya adalah mubah (boleh) sebab hari seperti itu
adalah hari untuk bergembira. Oleh karena itu hari bergembira dikiaskan untuk
hari-hari lain, seperti khitanan dan semua hari kegembiraan yang memang
dibolehkan syara'.
b. Al-Ghazali mengutip perkataan Imam Syafi'i yang mengatakan bahwa
sepanjang pengetahuannya tidak ada seorangpun dari para ulama Hijaz yang benci
mendengarkan nyanyian, suara alat-alat musik, kecuali bila di dalamnya
mengandung hal-hal yang tidak baik. Maksud ucapan tersebut adalah bahwa
13
macam-macam nyanyian tersebut tidak lain nyanyian yang bercampur dengan halhal yang telah dilarang oleh syara'.
c. Para ulama Hanfiyah mengatakan bahwa nyanyian yang diharamkan itu adalah
nyanyian yang mengandung kata-kata yang tidak baik (tidak sopan), seperti
menyebutkan sifat-sifat jejaka (lelaki bujang dan perempuan dara), atau sifat-sifat
wanita yang masih hidup ("menjurus" point, lead in certain direction, etc.).
Adapun nyanyian yang memuji keindahan bunga, air terjun, gunung, dan
pemandangan alam lainya maka tidak ada larangan sama sekali. Memang ada
orang orang yang menukilkan pendapat dari Imam Abu Hanifah yang mengatakan
bahwa ia benci terhadap nyanyian dan tidak suka mendengarkannya. Baginya
orang-orang yang mendengarkan nyanyian dianggapnya telah melakukan
perbuatan dosa. Di sini harus dipahami bahwa nyanyian yang dimaksud Imam
Hanafi adalah nyanyian yang bercampur dengan hal-hal yang dilarang syara'.
d. Para ulama Malikiyah mengatakan bahwa alat-alat permainan yang digunakan
untuk memeriahkan pesta pernikahan hukumnya boleh. Alat musik khusus untuk
momen seperti itu misalnya gendang, rebana yang tidak memakai genta, seruling
dan terompet.
e. Para ulama Hanbaliyah mengatakan bahwa tidak boleh menggunakan alat-alat
musik, seperti gambus, seruling, gendang, rebana, dan yang serupa dengannya.
Adapun tentang nyanyian atau lagu, maka hukumnya boleh. Bahkan sunat
melagukannya ketika membacakan ayat-ayat Al-Quran asal tidak sampai
mengubah aturan-aturan bacaannya
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesenian dalam Islam bertunjangkan tauhid, iaitu keEsaan Tuhan yang
bertolak dari pengajaran al-Quran dan as-Sunnah. Di dalam menjaga
keseimbangan antara keperluan jasad dan jiwa, Islam telah menganjurkan sikap
sederhana dalam semua perkara dan membawa kepada bakat-bakat alami di dalam
jurusan-jurusan yang benar dan telah mencuba untuk mengembangkan suatu
keseluruhan yang harmonis dalam diri manusia.
Sebagian orang menggambarkan umat islam sebagai masyarakat ahli
ibadah dan kerja keras, maka tak ada tempat bagi orang-orang lalai dan bermainmain, tertawa, Bergembira ria, bernyanyi atau bermain musik. tak boleh bibir
tersenyum, mulut tertawa, hati senang dan tak boleh kecantikan terlukis pada
wajah-wajah manusia.
Maka tidak ada salahnya jika manusia memiliki seni dalam hidupnya
tetapi harus sesuai dengan syariat islam dan tidak melanggar kaidah atau aturan
islam.
B. Saran
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari para
pembaca sangat kami harapakan demi perbaikan makalah kami selanjutnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin. 2002. Pendidikan Agama Islam. Bogor :Ghalia Indonesia.
Tafsir, Ahmad. 2010. Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya.
As-syam,
Umu.
2012.
Hukum
Seni
Dalam
Pandangan
Islam.
16
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah
tentang Seni
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang ber sifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita Amin.
Bima,
September 2016
Penulis
i
17
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN.
A. LatarBelakang................................................................................
B. RumusanMasalah...........................................................................
C. Tujuan............................................................................................
1
2
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni Menurut Islam.......................................................
B. Cabang Seni.....................................................................................
C. Seni Menurut Islam..........................................................................
3
6
8
15
15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................
16
18
ii