Model Pembelajaran Langsung
Model Pembelajaran Langsung
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2014/2015
penunjang
empirik
yang
paling
jelas
terhadap
model
32)
ini
juga
menyumbang
dukungan
empirik
penggunaan
yang
berhasil,
menunjukkan
bahwa
kebanyakan
mereka
siswa
yang
berkaitan
dengan
pengetahuan
deklaratif
dan
dan
menyampaikan
keterampilan
dasar
pengetahuan
yang
kepada
akan
diajarkan.
siswa,
struktur
Kemudian
memberikan
model
pembelajaran
langsung,
guru
secara
langsung
Peran Guru
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
pentingnya pelajaran, mempersiapkan
siswa untuk belajar
Guru mendemonstrasikan keterampilan
dengan
benar,
atau
menyajikan
merencanakan
dan
memberi
kesempatan
khusus
situasi
pada
lebih
penerapan
kompleks
dan
kehidupan sehari-hari.
3. Sistem pengelolaan dan
lingkungan
belajar
yang mendukung
khusus
pelaksanaannya.
model
Berikut
pembelajaran
uraian
langsung
pelaksanaan
tercermin
model
dalam
pembelajaran
langsung :
1. Perencanaan
a. Merumuskan tujuan
Menurut Mager tujuan yang baik perlu berorientasi pada siswa yang
spesifik, mengandung uraian yang jelas tentang situasi penilaian (kondisi
evaluasi), dan mengandung tingkat ketercapaian kerja yang diharapkan
(kriteria keberhasilan) (Trianto, 2009:46)
b. Memilih isi
Bagi guru pemula yang masih dalam proses penguasaan sepenuhnya
materi ajar, disarankan agar memilih materi ajar mengacu pada GBPP
kurikulum yang berlaku, dan buku ajar tertentu (Trianto, 2009:46)
c. Melakukan analisis tugas
Analisis tugas ini adalah alat yang digunakan oleh guru untuk
mengidentifikasi dengan presisi yang tinggi hakikatnya dari suatu
keterampilan atau butir pengetahuan yang terstruktur dengan baik, yang
akan diajarkan oleh guru (Trianto, 2009:47)
d. Merencanakan waktu dan ruang
Ada dua hal yang harus diperhatikan oleh guru (Trianto, 2009:47), yaitu:
Memastikan bahwa waktu yang disediakan sepadan dengan bakat
model
pembelajaran
langsung
(direct
instruction)
siswa
selama
atau
setelah
mengikuti
suatu
kegiatan
guru
adalah
menarik
perhatian
siswa.
Guru
harus
kegiatan
pembelajaran.
Mempersiapkan
siswa
untuk
mengikuti
dan
Mendemontrasikan
Pengetahuan
atau
Keterampilan
Agar guru berhasil melaksanakan fase kedua dari sintaks model
pembelajaran langsung (direct instruction) ini, maka guru perlu menerapkan
teknik-teknik presentasi dan demonstrasi yang efektif. Fase kedua sintaks
model
pembelajaran
langsung
ini
(mempresentasikan
dan
guru muda (pemula) yang belum berpengalaman. Syarat yang harus dimiliki
oleh seorang guru untuk mencapai kejelasan presentasi atau penyajian
informasi adalah: (1) menguasai teknik / keterampilan komunikasi dengan
baik; dan (2) menguasai sepenuhnya isi materi pembelajaran yang akan
disajikan.
Selain kedua hal tersebut di atas, guru juga perlu melakukan perencanaan
dan persiapan bila akan melakukan presentasi. Berikut tips yang dapat
digunakan agar sukses melakukan presentasi:
a) Kejelasan tujuan dan poin-poin kunci.
Untuk mendapatkan hal ini, nyatakan tujuan presentasi dengan jelas.
Buat fokus pada sebuah titik (arah) dalam suatu waktu tertentu. Selalu
berhati-hati saat presentasi agar tidak menyimpang dari pokok
pembicaraan (presentasi).
b)
c)
d)
2)
Mendemontrasikan Keterampilan
Mendemonstrasikan suatu keterampilan adalah ruh dari model
dengan
benar;
dan
(2)
berlatih
sebelum
melakukan
demonstrasi.
a) melakukan demonstrasi keterampilan dengan benar
Agar implementasi model pengajaran langsung (direct instruction)
berhasil dilakukan guru harus mendemonstrasikan keterampilan dengan
benar (akurat). Melakukan demonstrasi secara akurat bukan hal yang mudah.
Untuk itu perlu diperhatikan tahapan-tahapan (komponen-komponen bagian)
keterampilan secara urut dan logis. Ini dapat dilakukan dengan analisis tugas
(task analyisis) saat guru merencanakan sebuah demonstrasi keterampilan
yang rumit atau kompleks.
b) berlatih sebelum melakukan demonstrasi
Latihan yang dilakukan guru untuk melakukan demonstrasi suatu
keterampilan akan membuat pelaksanaan demonstrasi sukses. Latihan harus
dilakukan oleh guru agar ia dapat yakin saat mendemonstrasikan
keterampilan tidak melakukan kesalahan. Semakin sulit dan kompleks suatu
keterampilan, semakin wajib guru melakukan latihan. Telah banyak penelitian
membuktikan, siswa tidak dapat melakukan suatu keterampilan kompleks
dengan baik dikarenakan guru kurang tepat atau kurang baik saat melakukan
demonstrasi.
c. Membimbing Pelatihan
Fase ketiga sintak model pembelajaran langsung (direct instruction)
adalah membimbing pelatihan. Guru harus memberikan latihan terbimbing
kepada siswa. Pada fase ini siswa tidak sekedar berlatih saja, tetapi siswa
harus berlatih di bawah bimbingan guru. Tujuan diberikan pembimbingan
adalah agar latihan yang dilakukan siswa dapat efektif. Setidaknya ada 4
(empat) prinsip yang harus dipegang guru saat melakukan latihan terbimbing
untuk siswanya, yaitu: (1) latihan singkat tapi utuh; (2) keterampilan harus
benar-benar dikuasai; (3) hati-hati terhadap kelebihan dan kelemahan latihan
menguasai
sub
keterampilan
bagaimana
memfokuskan
lensa
dan
latihan
terdistribusi
(distributed
practice).
Misalnya,
keterampilan menggunakan mikroskop dapat dilatihkan pada kegiatankegiatan belajar selanjutnya di sepanjang semester atau tahun pembelajaran.
Latihan dilakukan dengan tujuan meningkatkan kemahiran mereka dengan
meningkatkan tingkat kesulitan, dan juga dengan membagi-bagi latihan ke
dalam
masih di tahap awal, supaya lebih mudah terkoreksi. Analoginya, lebih mudah
meluruskan batang bambu yang masih muda dibandingkan batang bambu
yang sudah tua. Sebelum keterampilan yang keliru itu menjadi begitu
terotomatisasi, maka akan lebih mudah memperbaikinya.
d. Mengecek Pemahaman dan Umpan Balik
Umpan balik amat diperlukan dan dilakukan pada fase keempat
penerapan model pembelajaran langsung (direct instruction). Pelatihan tidak
akan efektif tanpa umpan balik dari siswa. Guru harus menunjukkan di bagian
mana
kekeliruan
itu,
lalu
mendemonstrasikan
kembali
bagaimana
umpan
balik
positif,
sehingga
kemampuan
melakukan
sendiri
sehingga
guru
dapat
mengetahui
hasil
presentasi
sekedar
memberikan
lingkungan
belajar
yang
kondusif
dan
semuanya
menjadi
beres.
Hasil
telaah
penting
untuk
bahan
Fase Atensi, (1) Guru sebagai model memberi contoh kegiatan tertentu
(demonstrasi) di depan siswa sesuai dengan skenario yang telah
disepakati. Peserta didik melakukan observasi terhadap keterampilan guru
dalam melakukan kegiatan tersebut meggunakan lembar observasi yang
telah disediakan; (2) Guru bersama peserta didik mendiskusikan hasil
pengamatan yang dilakukan. Tujuan diskusi ini adalah untuk mencari
kekurangan dan kesulitan peserta didik dalam mengamati langkah-langkah
kegiatan yang disampaikan oleh guru dan untuk melatih peserta didik
Fase Produksi, pada fase ini peserta didik ditugasi untuk menyiapkan
langkah-langkah
kegiatannya
(demonstrasi)
sendiri
sesuai
dengan
informasi
yang
diterima
oleh
siswa
sehingga
dapat
kepada
siswa
yang berprestasi
rendah
sekalipun.
3. Model ini dapat digunakan untuk membangun model pembelajaran dalam
bidang studi tertentu. Guru dapat menunjukan bagaimana suatu
permasalahan dapat didekati, bagaimana informasi dianalisis, bagaimana
suatu pengetahuan dihasilkan.
4. Model pengajaran langsung menekankan kegiatan mendengarkan
(melalui ceramah) dan kegiatan mengamati (melalui demonstrasi),
sehingga membantu siswa yang cocok belajar dengan cara-cara ini.
5. Model
pengajaran
langsung
dapat
memberikan
tantangan
untuk
informasi yang perlu diketahui. Hal ini akan menghilangkan rasa tanggung
jawab mengenai pembelajan siswa itu sendiri.
5. Demonstrasi sangat bergantung pada keterampilan pengamatan siswa.
Kenyataannya, banyak siswa bukanlah pengamat yang baik sehingga
sering melewatkan hal-hal penting yang seharusnya diketahui.
DAFTAR PUSTAKA
Ekahariani.
2012.
Model
Pembelajaran
Langsung.
http://ekahariani.wordpress.com/2012/01/02/model-pembelajaranlangsung/. Diakses 22 Maret 2014
Roslindasari.
2013.
Model
Pembelajaran
Langsung.
http://www.slideshare.net/RoseLind1/model-pembelajaran-langsung.
Diakses 22 Maret 2014
Santrock, John W. 2010. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media
group
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:
Kencana Prenada Media group