Disusun oleh :
1
2
3
4
Alvi Mutia
Bagas Wicaksono
Dimas Fajriansyah
Taztika Audea Putri
(4114010013)
(4114010003)
(4114010027)
(4114010026)
Kelas :
2 DIV Perancangan Jalan dan Jembatan
Dosen Pembimbing :
Anis Rosyidah, S.Pd, SST., M.T.
(NIP. 1973 0318 1998 022004)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga kami dapat menyusun makalah Konstruksi Baja I. Makalah ini
merupakan pertanggung jawaban dari pembelajaran yang telah kami laksanakan, sekaligus
sebagai salah satu bukti tertulis dalam tugas yang telah kami lakukan.
Makalah ini mencakup perencanaan desain, perencanaan profil, dan perencanaan
bebanbeban pada jembatan rangka baja. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam pembuatan laporan ini sehingga dapat terselesaikan sesuai
dengan waktu yang telah ditetapkan. Oleh karena itu kami sebagai penyusun laporan
mengucapkan terima kasih kepada :
1
Allah SWT yang telah memberi rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Kedua orang tua kami atas dukungan moril, spiritual, dan material.
Ibu Anis Rosyidah, S.Pd., S.S.T., M.T. selaku dosen Konstruksi Baja I yang telah
memberi arahan dan materinya.
Dengan tersusunnya makalah ini kami berharap dapat memberikan manfaat bagi para
penbaca, khususnya bagi kami selaku penyusun makalah, dan umumnya bagi semua kalangan
masyarakat. Oleh karena itu kami mohon saran dan kritik dari pihak pembaca yang bersifat
membangun jika makalah kami jauh dari kesempurnaan.
39
Penyusun
39
DAFTAR IS
KATA PENGANTAR............................................................................................................1
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................2
DAFTAR TABEL..................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4
1.1. Latar Belakang............................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................5
1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................................5
1.4. Metode Penelitian.......................................................................................................5
1.5. Sistematika Penulisan.................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................................7
2.1.
Pengertian Jembatan..................................................................................................7
39
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Negara Kepulauan Indonesia.................................................................................7
Gambar 2.2. Bagian bagian pada Jembatan.............................................................................8
Gambar 2.3. Contoh Jembatan Jalan Raya...............................................................................10
Gambar 2.4.Contoh Jembatan Kereta Api................................................................................10
Gambar 2.5. Contoh Jembatan Pejalan Kaki............................................................................10
Gambar 2.6. Jembatan Kelok Sembilan, Bukit Tinggi.............................................................11
Gambar 2.7. Contoh Jembatan Rangka.....................................................................................11
Gambar 2.8. Jembatan Cindaga, Jawa Tengah..........................................................................12
Gambar 2.9. Jembatan Pulau Balang........................................................................................12
Gambar 2.10. Jembatan Cable Stayed......................................................................................12
Gambar 2.11. Jembatan Menurut Bentang................................................................................13
Gambar 2.12 Diagram Jenis Pembebanan pada Jembatan.......................................................14
Gambar 2.13. Tahapan-tahapan Perencanaan Jembatan Girder................................................15
Gambar 3.1. Tampak Samping Jembatan..................................................................................16
Gambar 3.2. Tampak Melintang Jembatan...............................................................................16
Gambar 3.3. Tampak Atas Jembatan.........................................................................................17
Gambar 3.4. Tampak Bawah Jembatan.....................................................................................17
Gambar 4.1. Perencanaan Floordeck........................................................................................18
Gambar 4.2. Perhitungan Momen dengan SAP 2000...............................................................18
Gambar 4.3. Tampak Atas Jembatan.........................................................................................20
Gambar 4.4. Smartdeck.............................................................................................................20
Gambar 4.5. Gambar Rencana Pilar.........................................................................................33
Gambar 4.6. Hasil Momen dari aplikasi SAP...........................................................................33
Gambar 4.7. Hasil Momen dari aplikasi SAP...........................................................................34
Gambar 4.8. Hasil Momen dari aplikasi SAP...........................................................................34
Gambar 4.9. Hasil Momen dari aplikasi SAP...........................................................................37
1.
DAFTAR TABEL
39
Tabel 1.1. Kombinasi pembebanan untuk jembatan keadaan layan dan ultimit.......................14
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Jembatan merupakan suatu stuktur yang melintaskan alur jalan melewati rintangan yang
39
ada tanpa menutupnya. Jembatan dapat digunakan untuk melintasi sungai, jalan, atau bahkan
39
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya baik dari segi ekonomi, sosial, dan budaya.
39
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab tinjauan pustaka ini membahas tentang dasar teori yang menjadi acuan
serta berhubungan dengan permasalahan yang diajukan dalam perencanaan
struktur jembatan rangka baja.
BAB III
DATA PERENCANAAN
Bab ini berisikan data umum dan data teknis untuk pemodelan pada jembatan
rangka baja
BAB IV
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka berisikan berbagai sumber informasi yang menjadi acuan
39
3. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian Jembatan
Jembatan adalah suatu struktur konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua
bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti sungai, danau, kali, jalan
raya, jalan kereta api, lembah yang dalam, dan lain-lain. Awal munculnya bentuk-bentuk
jembatan di awali sejak jaman primitif dengan sistem yang sederhana, dan berkembang
seiring dengan perkembangan teknologi. Setiap negara memiliki struktur dan model jembatan
yang berbeda-beda sesuai dengan situasi dan kondisi negara tersebut. Salah satu nya adalah
Indonesia. Indonesia adalah negara yang terdiri dari ribuan pulau dan banyak memiliki
sungai-sungai besar.
Topografi negara Indonesia yang berbentuk kepulauan juga bervariasi, daerah di
sekitarnya. Tidak hanya saja sebagai jalan, jembatan juga dapat yakni terdiri dari dataran
rendah, dataran tinggi, dan daerah perbukitan. Dengan adanya jembatan, maka seluruh
penduduk dapat dengan mudah mengakses suatu meningkatkan pertumbuhan perekonomian
penduduk, serta menjadi sebuah karakteristik suatu daerah.
Sumber : http://google.co.id
39
Secara umum konstruksi suatu jembatan terdiri dari dua bagian yaitu :
39
Pondasi
Pondasi jembatan berfungsi meneruskan seluruh beban jembatan ke tanah dasar.
Berdasarkan sistimnya, fondasi abutment atau pier jembatan dapat dibedakan menjadi
beberapa macam jenis, antara lain :
a) Pondasi telapak (spread footing)
b) Pondasi sumuran (caisson)
c) Pondasi tiang (pile foundation)
o Tiang pancang kayu (Log Pile),
o Tiang pancang baja (Steel Pile),
o Tiang pancang beton (Reinforced Concrete Pile),
o Tiang pancang beton prategang pracetak (Precast Prestressed Concrete Pile)
o Tiang beton cetak di tempat (Concrete Cast in Place), borepile, franky pile,
o Tiang pancang komposit (Compossite Pile).
39
Sumber : http://google.co.id
Sumber : www.123rf.com
Sumber : http://google.co.id
Sumber : http://google.co.id
39
39
39
39
aksi- aksi yang terjadi pada jembatan berdasarkan peraturan yang ada dalam SNI T-02-2005.
BEBAN JEMBATAN
Aksi Tetap
Beban
Beban
Beban
Beban
Beban
Beban
Aksi Lingkungan
Aksi Lainnya
sendiri
1 Akibat
1 Gesekan pada perletakaan
1 Beban lajur
D terjadinya penurunan
mati tambahan
2
Perubahan
temperature
2 Pengaruh gesekan
- Beban D
pengaruh susut dan bergerak
3
Aliran
air
dan
benda
hanyutan
3 Beban pelaksanaan
merata
pengaruh prategang - Beban D
4 Tekanan hidrostatis dan gaya apung
tekanan tanah
5 Beban angin
garis
pengaruh pelaksanaan2tetap
6 Beban
gempa
Beban truk
T
3 Gaya Rem
4 Gaya Sentrifugal
5 Pejalan Kaki
KOMBINASI BEBAN
Gambar 2.12 Diagram Jenis Pembebanan pada Jembatan
Tabel 1.1. Kombinasi pembebanan untuk jembatan keadaan layan dan ultimit
39
1
2
3
4
5
6
2.
3.
4.
5.
39
Jembatan Girder
4. BAB III
DATA PERENCANAAN
3.1. Permodelan Jembatan Girder Baja
Jembatan Girder kelompok kami mempunyai bentang dengan panjang 30 meter dan
mempunyai tinggi pilar 10 meter.
39
Gambar
3.15.
Tampak
Melintang
Jembatan
Gambar
3.16.
Tampak
Atas
Jembatan
39
Jenis jembatan
Kelas jalan
: Kelas A
Bentang jembatan
: 30 m
Lebar jembatan
:9m
Lebar jalan
: 7 m (2 lajur ; 1 jalur)
Lebar trotoar
: 1m (per sisi)
Tebal trotoar
: 25 cm
Tebal
aspal
: 10 cm
Tebal pelat
: 25 cm
Beban lajur
2
: 9 kN/ m
Beban orang
2
: 5 kN/ m
: 5cm
Jumlah diafragma
: 6 buah
Tinggi pilar
: 10 m
5.
BAB IV
ANALISA
M=0
39
=25 mm
M=0
39
(960+8x51,06)x1x25+((960x225)/n)x(25+225/2)=((960+8x51,06)x1+(960x225)/n)x a
a = 132,22 mm
Sx=
960 x (250132,22)
x
n
(250132,22)
2
= 528,78 kg/m
2. SDL
Air hujan
Perkerasan
Trotoar
Pagar
3.
= 10 kn/m3 . 0,05m . 5 m
= 22 kN/m3 . 0,1 m. 5m
= 24 kN/m3 . 0,25 m. 5 m
= 78,5 kN/m3 . 1 m . (0,15)
= 2,5 KN/m
= 11 kN/m
= 30 kN/m
= 11,775 kN/m
Live load
Kendaraan
Orang
= 9 KN/m2 x 5m
= 45 KN/m
2
= 5 KN/m x 5m = 25KN/m
39
Gambar di bawah ini adalah tampak atas jembatan yang akan diberikan floordeck .
DEAD LOAD
A.
Plat =
BI.
Beton x
tributary
x
tebal plat
24
KN/m3 x
mx
0,
117 m
39
= 8,88 KN/m
B.
C.
D.
E.
2.
A.
3. LIVE LOAD
A. Manusia
Air Hujan
= 10 kN/ m
572,853 KNm
Zx =
= 2546,01 cm3
200
100
39
600 mm
200 mm
tw
11 mm
tf
17 mm
22 mm
134,4 m
Berat =
106 Kg/m
Ix
77600 cm4
Iy
2280 cm4
ix
24cm
iy
4,12cm
Zx
2978,54 cm3
Sx
2590 mm
Pelat sayap
=
B
2 tf
B
p = Fy
= 5,88 mm
=12,649 mm
Pelat Badan
=
H2Tf2r
tw
1680
= Fy
600-2.17-2.22
11
1680
= 250
= 47,45 mm
= 106,252mm
39
L = 1,5 m
Lp = 2,05 m (TABEL)
Lr = 6,13 m (TABEL)
39
MU = 2358,65 KNm
VU = 628,973 KN
4.3.2. Penentuan Dimensi Girder
1. DIMENSI GIRDER :
d = L/10 = 15000/10 = 1500 mm
tf = 35 mm
h = d 2tf = 1500 2 . 35 = 1430 mm
2. TEBAL BADAN :
h
tw
2550
> r r = fy
tw <
h x fy
2550
tw <
1430 x 250
2550
tw yang dipakai = 8 mm
h
tw > r
a
h = 1250/ 1430 = 0,87
a
h
a
tw = ( 7,07 xe/ fy ) = 6,251
mm
tw < 12 mm
0,74 <
1430
8
>
2550
250
< 1
5 3
A t =7,84 x 10
7,84 x 10
18
5 3
M u2
2 f cr w
2358,652
18 2
0,9 .250 . 178.75
39
Af =
Mu
235865000
=
=6957,62
f y x hw 25 0 x 1430
= 4,123 KN/m
bf =
Af
tf
14393.48252
=
35
= 500
Af < bf . Tf
6957,62<17500
E
p = 0,38 Fy
r = 1,35
200000
250
= 0,38
ke . E
0,35 .200000
=1,35
=22,59
Fy
250
p >
Fcr = Fy
h
1 430
] =4/ [
]=0,3
tw
8
ke = 4/[
ke digunakan = 0,35
0,35<ke <0,763 OK
= 10,748
L = 5000 mm
1
3 x
h
2
1
3
ht
1430
2
= 238,67mm
39
Iy
= 364609788,5 mm4
rt
Iy
364609788,5 mm 4
=
= 137,0 mm
A
19406,67 mm 2
L
rt
= 1,76
Ix
= 36,4788
200000
=49,7803
25 0
<
fcr
5000
137,069
p (KOMPAK)
= 250 Mpa
= 11342778630 mm
Ix total
d
2
11342778630
1500
2
Ar
h 2550
Kg = 1-( 1200+300 ar tw fy
= 1-(
3
= 15123704,83 mm
0,654
1 430 2550
1200+300 x 0,654
8
25 0
= 0,99 1,0
2
aw = hw x tw = 1430 x 8 = 11440 mm
Af = bf x tf = 500 x 35 =17500
Aw
11440
Ar = Af = 17500 = 0,654
Kg = 0,99
Mn = Kg x S x Fcr
= 0,991 x 15123704,83 x 250
= 3746897872 Nmm
= 3746,897 KNm
3372,2073 > 2358,65
Mn > Mu OK!
39
1430
8
= 178,75 mm
Kn = 5 + (
1,1
1,37
5
a
2 )=5+(
h
()
5
125 0
2 ) = 11,544
1 430
kn x E
11,54 x 200000
=1,1
= 105,692
fy
25 0
kn x E
11,54 x 200000
=1, 37
=131,634
fy
250
DIGUNAKAN RUMUS :
Vn1 = 0,9
h
tw
Kn Aw E
= 0,9
1430
8
1cv
Vn2 = 0,6.fy.aw (cv+ 1,15 1+ a 2 )
h
()
10,433
= 0,6.250.11440 (0,433+ 1,15 1+ 1250 2 )
1430
=1251,34732KN
Cv = 0,433
Vn = 669,5843 kN
669,5843 > 628,973
Vn > Vu OK!!
4.3.3.4.
39
1,286 1,375
OK !
= 743,982545 kN
Ru=Vu=628,973 kN
Dimensi perletakan :N . x
N=250 mm
x=200 mm
k =tf =35 mm
RU Rb A s . Fy
Rb ditentukan oleh:
39
x<
d
2
N
<0,2
d
[ ( )( ) ]
N
Rb=0,39tw 1+3
d
2
tw
tf
1,5
OK!
E . fy . tf
=520,443 kN
tw
h
tw
<2,3
L
bf
17,875>2,3 :tidak perlu di kontrol terhadap tekuk lateral
24,08 2
tw E . fy .
h
Rb = 120,491 KN
Nilai Rb diambil yang terkecil
= 120,491 KN
Rb=0,9120,491=112495,17 N
Ru Rd As . Fy
b s
= 200 mm
t s
= 17 mm
As 2 = 6800 mm2
As2 >As1
39
OK!
bs>
bf tw
3
2
:
OK!
tf
2
17>13 OK !
bs
E
< 0,56
ts
fy
= 11,76 < 15,84
OK!
39
I xx =
96216192
= 81,83
14368
I
r x = xx =
A'
Lk
fy
1001
250
.
=
.
=0,1376
r x E 81,83 . 200000
Syarat =Ru A .
fy
'
Ru=vu=628973 N A .
628975 N
fy
3232800 N OK!
4.3.3.7.
(didaerah lapangan)
Luas Stiffener :
a 2
h
2
a
h
a
h
Ast >0,5 D . Aw ( 1Cv )
1+
()
1+
()
()
(( ))
(( ))
1250
1430
1250
1430
1250
1430
1200>0,5 1 .11440 ( 10,433 )
Ast
dicoba :
D
Aw
= 29340 mm2
Cv
= 0,433
39
As
OK!
bst
t st
= 17 mm (tebal stiffener)
a 1250
Jika =
h 1430 = 0,874
Maka I st 0,75 . h . tw3
0,75 . h. tw 3=0,75 . 1430 .8 3=54912 0
I st =
1
1
3
3
tst . bst = 17 . 200 =1440000
12
12
Panjang bentang ( L )
Fc
: 30 MPa
Fy
: 250 MPa
Fu
: 410 MPa
Mutu Baja
Tipe Profil
: 46,78 cm2
: 13 mm
: 256 mm
: 20 m
: BJ 41
: 300 x 150 ( Profil IWF)
tw
: 6,5 mm
tf
: 9 mm
Cek Kekompakan Penampang
4.4.1.
39
Flens
b
150
=
=8,33
2 tf 2 x 9
=
170 170
=
=10,752
fy 250
b
<
2 tf
penampang kompak
Web
h 25
=
=39,3
tw 6,5
=
1680 1680
=
=106,252
fy 250
= 1/5 x L balok
Be
Be
= 2 x 6 x tebal plat
Jadi B efektif
= 1/5 x 9 m
= 1,8 m
= 1,5 m
= 2 x 6 x 0.25 m = 3 m
= 1,5 m (terkecil)
Menentukan PNA
4.4.3.
As x fy
4678 x 250
=
=30,575 mm<
'
250 mm
0.85 x f c x b 0.85 x 30 x 1500
d
a
+t
Mpl = (As x Fy ) + ( 2
2 )
= (4678 x 250 ) + (
500
30,575
+250
)
2
2
= 524604688 Nmm
= 524,60 KNm
39
D shear connector = 19 mm
Ec = 4700 x
Qc = 0,5 . Asc .
f ' c . Ec
2
Qc = 0,5 . ( . 3.14 . 19
Asc . Fu
4700 30
30 .
).
( . 3,14 . 19
) . 410
= 124582,475 N 141692,5 N
Qc = 124582,475 N = 124,582 kN
4.4 .6 . Menentukan GayaGeser Horizontal (Vh)
As x Fy = 4678 mm2 x 250
= 1169500 N
= 1169,5 KN
Atau
0.85 x fc x be x a = 0.85 x 30 x 1500 x 30,575
= 1169500 N
= 1169,5 KN
4.4 .7 . Menentukan Jumlah Shear Connector
n=
Vh 1169,5 kN
=
=9,3874 10 buah untuk setengah panjang balok
Qc 124,582 kN
Arah transversal
4 . Dsc = 4 x 19 mm = 76 mm
Arah longitudinal
Jarak minimum= 6 . Dsc
= 6 x 19 mm
39
X perlu
=
=
114 mm ( minimum)
2000 mm (maksimum)
14000 mm
1
. L girder
2
7500
=
=750 mm
n shear connector
10
: 309,8 cm2
ix
: 36,4 cm
Mutu Baja : BJ 41
iy
: 6,39 cm
Fy
: 250 MPa
Zx
: 9140 cm3
: 200000 MPa
Zy
: 843 cm3
tw
: 16 mm
: 28 mm
tf
: 28 mm
Ix
: 411.000 cm4
Iy
: 12.600 cm4
39
4.5.1.
Mu x = 1984,124 KN
SAP
39
PU = 1976,096 KN
GB =
GB =
118000
x banyaknya bagianbagian pilar
2.5
=2.4
118000
x banyaknya bagianbagian balok
4
GA = Tumpuan Jepit
=1
2.E. A
x2
c =
1
0,66 c 2
Pn =
Ag . fy
= 25355447,87 N = 25355,448 KN
fy
E
= 6823788,60 N = 6823,789 KN
Pu
=
0,32 > 0,2
c Pn
Sehingga dipakai rumus :
Pu
8
+
c Pn 9
39
Cmx
Mu x
b Mnx
M1
= 0,6 + 0,4 ( M 2
Mu y
b Mny
)1
= 0,699
bx
< 1
Cmx
Pu
(1
)
Pex
= 0,7984
<1
Mux = 1 x Mu2
= 1 x 1984,124 KNm
=1134,7709 KNm
Muy = 1 x Mu2
= 1 x 491,8297 KNm
= 491,8297 KNm
4.5.3. Kontrol Local Buckling
Untuk sayap
b
2 tf
170
fy
300
2 . 28
170
250
5,357
Untuk badan
Pu
Pn
=
h
tw
= 52,75
1680
fy
x(1-
2.75 x Pu
B x Py
2550
fy
x(1-
0.74 x Pu
B x Py
= 98,39
r
39
= 149,63
< p <
E
fy
= 318,096 cm
Lbx < Lpx Maka
bentang pendek
Menghitung Momen Nominal
Mnx
= fy . Zx
= 2285000 Nmm
= 2285 KNm
Persamaan Interaksi
Pu
c Pn
< 0,2
Pu
8
+
c Pn 9
Maka :
0,16+
0,98
8
9
1984,124
( 0,9 x 2285
1
Mu x
b Mnx
+
Mu y
b Mny
491,83
0,9 x 2285
)1
)1
OK
Profil baja
Mutu baja
: BJ - 50
Fy
: 290 Mpa
Fu
: 500 Mpa
Fc
: 30 Mpa
39
PU = 1973.87 KN
VU = 662.67 KN
MU = 1983.47 KNm
Cek tegangan
Mu x (
Pu
fc1,2 = B x N
N
)
2
1
xBxN3
12
N 0,95 d
2
m= 72,5 mm
n=
B0,8 bf
2
39
n= 280mm
< fpp
a=
a = 203,0146 mm
fcx = 11,14975
1
1
. fcx . m2+ ( fc1fcx ) m 2
Mpl = 2
3
Mpl = 40154.66
tp = 26,72 mm
D angkur = 20 mm
n = 6 buah
X1 = 432,3285 mm
X2 = 896,0785 mm
Tu =
PuMu . x 1
x2
= 1261173 N
Syarat :
a) Tu b x Ag x fy x n/2 = 1261173 < 2832240 Ok! (Memenuhi Syarat)
b) Tu u x Ae x fu x n/2 = 1261173 < 2449264 Ok! (Memenuhi Syarat)
4.6.6. Menentukan Panjang Angkur
Tu x
x Id x D x fcl x n/2
Tu
Id x xDxfclxn/2
Id = 502,6399 mm
4.6.8.
Vu 0,75 x fu x Ab x n
Vu 82384.34 N
662670 N 2331450 N OK! (MEMENUHI SYARAT)
Cek Interaksi Geser & Uplift
Vu
<1
Rn
Tu+
39
0,7381 < 1
6.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari perhitungan yang telah dipaparkan di atas, jembatan rangka baja ini memenuhi
syarat dan aman dari berbagai aspek, seperti perencanaan pada batang diafragma, lendutan,
beban berjalan, perencanaan batang aksial tarik dan tekan, sambungan baut serta balok geser.
5.2. Saran
Perencanakan suatu jembatan harus mempunyai imajinasi dalam mendesain pemodelan
rangka yang menonjolkan nilai estetika, serta
39
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-10028-Paper.pdf
https://fadlyfauzie.wordpress.com/tag
http://ajum99.blogspot.co.id/p/blog-page.html
39
Rsni t-02-2005