Anda di halaman 1dari 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

APLIKASI SPEKTROFOTOMETRI UV DAN KALIBRASI MULTIVARIAT


UNTUK ANALISIS PARASETAMOL, GUAIFENESIN DAN
KLORFENIRAMIN MALEAT DALAM SIRUP
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh :
Erfan Sriman Famarani Gulo
NIM : 118114147

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

APLIKASI SPEKTROFOTOMETRI UV DAN KALIBRASI MULTIVARIAT


UNTUK ANALISIS PARASETAMOL, GUAIFENESIN DAN
KLORFENIRAMIN MALEAT DALAM SIRUP
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh :
Erfan Sriman Famarani Gulo
NIM : 118114147

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Test

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

If you can run away and return, if you can fall asleep and wake up, if you're
broken, you should be able to put yourself back together Noragami.

No matter what anyone says...what you're about to


do...is right! Yato

You may face many disappointments. But dont lose hope - Lailah
Gifty Akita, Pearls of Wisdom : Great Mind.

Karya kecil yang kupersembahkan kepada :


Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang
Ayah dan Bunda yang tercinta, Fangato Gul dan Afasari Dachi
Saudara-Saudariku yang kusayangi, Kakak Erni, Fandi dan Sri
Almamater Fakultas Farmasi Sanata Dharma

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga skripsi ini yang berjudul Aplikasi Spektrofotometri UV dan Kalibrasi
Multivariat Untuk Senyawa Parasetamol, Guaifenesin dan Klorfeniramin
Maleat dapat penulis selesaikan dengan baik.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh
gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) pada Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Dalam proses penelitian dan penyusunan naskah skripsi ini, banyak pihakpihak yang telah meluangkan waktu dan memberikan kontribusi yang besar, baik
dalam materi, dukungan, kritik dan saran kepada penulis. Untuk itu, dalam
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1.

Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt., selaku dekan Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma.

2.

Bapak Prof. Dr. Abdul Rohman, M.Si., Apt., selaku dosen pembimbing yang
dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan pengarahan, ilmu,
dukungan serta waktu dan tenaga dalam memecahkan setiap masalah selama
proses penelitian dan penyusunan naskah skripsi ini.

3.

Bapak Florentinus Dika Octa Riswanto, M.Sc., selaku dosen pembimbing


pendamping yang dengan penuh kesabaran memberikan dukungan, semangat,
solusi, kritik dan saran selama proses penelitian dan penyusunan naskah ini.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.

Dosen penguji yang akan memberikan pengarahan, kritik dan saran kepada
penulis dalam menyelasikan naskah skripsi ini.

5.

Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang


telah membantu penulis selama proses perkuliahan.

6.

Ibu Agustina Setiawati, M.Sc., Apt., selaku Kepala Laboratorium Fakultas


Farmasi Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan izin untuk
menggunakan fasilitas laboratorium untuk melaksanakan penelitian.

7.

Balai besar POM di Yogyakarta yang telah memberikan informasi dan bantuan
mencari sumber bahan baku kerja dalam proses penelitian ini.

8.

P.T. Combiphar Indonesia, yang telah memberikan baku parasetamol yang


sangat bermanfaat selama proses penelitian ini.

9.

P.T. Konimex yang telah memberikan baku guaifenesin dan klorfeniramin maleat
yang sangat bermanfaat selama proses penelitian ini.

10. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang
telah mendidik dan membantu penulis selama proses perkuliahan.
11. Mas Bimo, Mas Kethul, dan Mas Ottok selaku Laboran, Karyawan Laboratorium
Kimia Analisis Instrumental, dan Pengelola Gudang Laboratorium yang
membantu penulis selama proses penelitian.
12. Ayah, Bunda, saudara-saudariku tercinta yang selalu mendoakan, memberikan
dukungan, kesabaran, semangat, harapan kepada penulis selama proses
penyusunan naskah skripsi ini.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13. Keponakanku yang kusayangi, Eca, Faiz dan Jeslyn atas doanya, yang selalu
menghibur dan mendukung penulis dalam menyelesaikan naskah skripsi ini.
14. Ade, Arif dan Jalaq sebagai sahabat dan rekan kerja yang telah memberikan
dukungan, kritik dan saran, meluangkan waktu dalam membantu penulis selama
proses penelitian dan penyusunan naskah skripsi ini.
15. Devina dan Sophia selaku rekan kerja yang telah berjuang bersama, memberikan
dukungan, kritik dan saran dalam proses penelitian skripsi ini.
16. Mbak Yola, Teguh, Yonas dan Tomi sebagai sahabat yang telah memberikan
solusi dan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
17. Teman-teman FST B 2011 dan seluruh teman-teman angkatan 2011 atas
kekompakkan dan kebersamaan yang luar biasa.
18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang turut
membantu dalam penyelesaian naskah skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan. Penulis berharap, semoga
skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat menjadi acuan dalam
pengembangan ilmu kefarmasian.
Yogyakarta, Mei 2016

Penulis

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS ................................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ....................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................. vi
PRAKATA ................................................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvii
INTISARI .................................................................................................................. xix
ABSTRACT ................................................................................................................. xx
BAB I. PENGANTAR ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 3
C. Keaslian Penelitian ................................................................................................ 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 4
E. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 5
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA........................................................................... 6
A. Sirup ...................................................................................................................... 6
x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Parasetamol, Guaifenesin, Klorfeniramin maleat ................................................. 7


1. Parasetamol ..................................................................................................... 7
2. Guaifenesin ..................................................................................................... 8
3. Klorfeniramin maleat ....................................................................................... 9
C. Spektrofotometri UV-Vis ...................................................................................... 9
D. Analisis Multikomponen Secara Spektrofotometri UV ...................................... 12
E. Kemometrika ....................................................................................................... 14
F. Validasi Metode Analisis .................................................................................... 16
1. Presisi ............................................................................................................ 16
2. Akurasi .......................................................................................................... 17
3. Selektivitas .................................................................................................... 18
G. Landasan Teori .................................................................................................... 18
H. Hipotesis ............................................................................................................. 20
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 21
A. Jenis dan Rancangan Penelitian .......................................................................... 21
B. Variabel Penelitian .............................................................................................. 21
1. Variabel Bebas ............................................................................................... 21
2. Variabel Tergantung ....................................................................................... 21
3. Variabel Pengacau .......................................................................................... 21
C. Defenisi Operasional ........................................................................................... 22
D. Bahan Penelitian ................................................................................................. 22
E. Alat Penelitian ..................................................................................................... 22
xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Tata Cara Penelitian ............................................................................................ 23


1. Scanning spektra standar ................................................................................ 23
2. Pemilihan Interval dan Panjang Gelombang .................................................. 23
3. Penyiapan Larutan set Kalibrasi ..................................................................... 24
4. Pembuatan Standar Adisi CTM ..................................................................... 25
5. Analisis Sampel .............................................................................................. 25
6. Analisis Statistik ............................................................................................ 26
7. Analisis Data Sampel ..................................................................................... 28
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 30
A. Analisis Senyawa Multikomponen ..................................................................... 30
B. Validasi Model Kalibrasi Multivariat Partial Least Square (PLS) .................... 37
C. Penetapan Kadar Sediaan Farmasi ...................................................................... 43
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 48
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 48
B. Saran ................................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 50
LAMPIRAN ............................................................................................................... 53
BIOGRAFI ................................................................................................................. 79

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel I.

Kriteria penerimaan nilai RSD ........................................................... 17

Tabel II.

Nilai % recovery ................................................................................ 18

Tabel III.

Komposisi campuran sintetik parasetamol (PCT), guaifenesin (GG)


dan klorfeniramin maleat (CTM) untuk model kalibrasi ................... 24

Tabel IV.

Nilai sebenarnya dan terhitung hasil kalibrasi PLS dari calibration set
yang mengandung parasetamol (PCT), guaifenesin (GG) dan
klorfeniramin maleat (CTM) tanpa validasi silang (cross validation)
pada 220-310 nm ............................................................................. 34

Tabel V.

Nilai sebenarnya dan terhitung hasil kalibrasi PLS dari calibration set
yang mengandung parasetamol (PCT), guaifenesin (GG) dan
klorfeniramin maleat (CTM) validasi silang (cross validation) pada
220-310 nm ......................................................................................... 38

Tabel VI.

Hasil persamaan, R2, RMSECV dan PRESS yang diperoleh dari


hubungan antara nilai sebenarnya dan nilai terhitung validasi silang
(cross validation) pada 220-310 nm ................................................ 39

Tabel VII.

Hasil penetapan kadar prediksi parasetamol (PCT) dalam sediaan


farmasi sirup menggunakan metode spektrofotometri UV-PLS ........ 45

Tabel VIII.

Hasil penetapan kadar prediksi guaifenesin (GG) dalam sediaan


farmasi sirup menggunakan metode spektrofotometri UV-PLS ........ 45

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel IX.

Hasil penetapan kadar prediksi klorfeniramin maleat (CTM) dalam


sediaan farmasi sirup menggunakan metode spektrofotometri UV-PLS
............................................................................................................. 45

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.

Struktur parasetamol ............................................................................ 7

Gambar 2.

Struktur guaifenesin ............................................................................. 8

Gambar 3.

Struktur klorfeniramin maleat .............................................................. 9

Gambar 4.

Instrumentasi spektrofotometri UV double beam .............................. 11

Gambar 5.

Overlay spektra UV parasetamol (PCT), guaifenesin (GG),


klorfeniramin maleat (CTM) dan spektra UV campuran ketiga
senyawa yang diukur pada 220-400 nm .......................................... 30

Gambar 6.

Overlay spektra UV sampel sediaan farmasi (sirup) dan spektra UV


campuran baku parasetamol (PCT), guaifenesin (GG) dan
klorfeniramin maleat (CTM) yang diukur pada 220-310 nm .......... 32

Gambar 7.

Overlay spektra UV campuran baku parasetamol (PCT), guaifenesin


(GG) dan klorfeniramin maleat (CTM) yang diukur pada 220-310
nm ....................................................................................................... 33

Gambar 8.

Kurva hubungan nilai sebenarnya dengan nilai terhitung pada model


kalibrasi multivariat PLS parasetamol ................................................ 36

Gambar 9.

Kurva hubungan nilai sebenarnya dengan nilai terhitung pada model


kalibrasi multivariat PLS guaifenesin ................................................ 36

Gambar 10.

Kurva hubungan nilai sebenarnya dengan nilai terhitung pada model


kalibrasi multivariat PLS klorfeniramin maleat ................................. 37

Gambar 11.

Data dan parameter hasil validasi silang parasetamol (PCT) dengan


teknik leave-one-out ........................................................................... 40
xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 12.

Data dan parameter hasil validasi silang guaifenesin (GG) dengan


teknik leave-one-out ........................................................................... 41

Gambar 13.

Data dan parameter hasil validasi silang klorfeniramin maleat (CTM)


dengan teknik leave-one-out ............................................................... 41

Gambar 14.

Kurva hubungan antara nilai parasetamol sebenarnya dan nilai


terhitung hasil validasi silang leave one-out ...................................... 42

Gambar 15.

Kurva hubungan antara nilai guaifenesin sebenarnya dan nilai


terhitung hasil validasi silang leave one-out ...................................... 42

Gambar 16.

Kurva hubungan antara nilai klorfeniramin maleat sebenarnya dan


nilai terhitung hasil validasi silang leave one-out .............................. 43

Gambar 17.

Overlay spektra 6 sampel sediaan farmasi yang diukur pada panjang


gelombang 220-310 nm dengan interval pengukuran 2 nm ............... 44

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.

Sertifikat analisis baku parasetamol ................................................... 54

Lampiran 2.

Sertifikat analisis baku guaifenesin .................................................... 55

Lampiran 3.

Sertifikat analisis baku klorfeniramin maleat ..................................... 56

Lampiran 4.

Data Penimbangan Standar Adisi Klorfeniramin maleat ................... 57

Lampiran 5.

Data pengukuran spektrofotometer UV 20 campuran sintetik untuk


model PLS pada panjang gelombang 220 310 nm yang diukur
dengan interval pengukuran 2 nm ...................................................... 58

Lampiran 6.

Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)


parasetamol dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik tanpa validasi
internal ................................................................................................ 62

Lampiran 7.

Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)


guaifenesin dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik tanpa validasi
internal ................................................................................................ 63

Lampiran 8.

Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)


klorfeniramin maleat dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik tanpa
validasi internal .................................................................................. 64

Lampiran 9.

Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)


parasetamol dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik validasi
internal ................................................................................................ 65

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 10. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
guaifenesin dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik validasi
internal ................................................................................................ 66
Lampiran 11. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
klorfeniramin maleat dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik
validasi internal .................................................................................. 67
Lampiran 12. Data nilai koefisien dari model PLS parasetamol .............................. 68
Lampiran 13. Data nilai koefisien dari model PLS guaifenesin ............................... 69
Lampiran 14. Data nilai koefisien dari model PLS klorfeniramin maleat ................ 70
Lampiran 15. Data pengukuran spektrofotometri UV enam replikasi sampel pada
panjang gelombang 220 310 nm yang diukur dengan interval
pengukuran 2 nm ................................................................................ 71
Lampiran 16. Perhitungan kadar parasetamol pada sampel sirup menggunakan hasil
koefisien validasi silang ..................................................................... 73
Lampiran 17. Perhitungan kadar guaifenesin pada sampel sirup menggunakan hasil
koefisien validasi silang ..................................................................... 75
Lampiran 18. Perhitungan kadar klorfeniramin maleat pada sampel sirup
menggunakan hasil koefisien validasi silang ..................................... 77

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

INTISARI
Kebutuhan akan obat dengan zat aktif multikomponen semakin meningkat
dalam kalangan masyarakat, sehingga membutuhkan peningkatan pengawasan mutu
produk obat dalam menjamin keamanan dan khasiat yang dihasilkan. Berbagai
metode telah dikembangkan untuk penjaminan mutu produk obat, seperti metode
spektrofotometri. Akan tetapi, metode spektrofotometri tidak dapat digunakan dalam
analisis senyawa multikomponen, mengingat keterbatasan metode tersebut dalam
mengatasi overlapping spektra senyawa. Oleh karena itu, diperlukan suatu modifikasi
metode, yakni dengan mengkombinasikan kemometrika dan spektrofotometri,
sehingga masalah overlapping tersebut dapat teratasi.
Metode spektrofotometri yang dikombinasikan dengan kemometrika
kalibrasi multivariat partial least square (PLS) digunakan dalam analisis sediaan
farmasi sampel sirup dengan komposisi parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin
maleat. Evaluasi metode didasarkan pada nilai koefisien determinasi (R2), root mean
square error of calibration (RMSEC), dan root mean square error of calibration
validation (RMSECV).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis sediaan farmasi sampel sirup
dengan komposisi parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat menggunakan
metode kombinasi spektrofotometri dan kemometrika belum berhasil dilakukan.
Untuk model kalibrasi, diperoleh nilai R2 PCT 0,994, GG 0,999 dan CTM 0,999.
Nilai RMSEC PCT 0,289, GG 0,099 dan CTM 0,078. Untuk model validasi,
diperoleh nilai R2 PCT 0,999, GG 0,999 dan CTM 0,998. Nilai RMSECV PCT 0,116,
GG 0,084 dan CTM 0,219.
KATA KUNCI : Spektrofotometri, kemometrika, partial least square.

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
The need of a drug with active ingredient multicomponent increasing in the
community, thus requiring an increase in the quality control of medicinal products in
ensuring the safety and efficacy of the resulting. Various methods have been
developed for quality assurance of drug products, such as spectrophotometric method.
However, the spectrophotometric method can not be used in the analysis of
multicomponent compound, given the limitations of the method to resolve
overlapping spectra of compounds. Therefore, we need a modification of the method,
by combining chemometrics and spectrophotometry, so that the overlapping issue can
be resolved.
Spectrophotometric method combined with chemometrics multivariate
calibration partial least square (PLS) was used in the analysis of pharmaceutical syrup
samples with the composition of paracetamol, guaifenesin and chlorpheniramine
maleate. Evaluation methods are based on the coefficient of determination (R2), root
mean square error of calibration (RMSEC), and root mean square error of calibration
validation (RMSECV).
The results showed that the analysis of pharmaceutical syrup samples with
the composition of paracetamol, guaifenesin and chlorpheniramine maleate using a
combination of spectrophotometric and chemometrics method was unsuccessful. For
the calibration models, the value of R2 PCT 0,994, GG 0,999 and CTM 0,999. Value
RMSEC PCT 0,289, GG 0,099 and CTM 0,078. For the model of validation, the
value of R2 PCT 0,999, GG 0,999 and CTM 0,998. Value RMSECV PCT 0,116, GG
0,084 and CTM 0,219.

Keyword : Spectrophotometric, chemometrics, partial least square

xx

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENGANTAR
A. Latar Belakang
Dewasa ini, obat merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Obat dalam arti luas adalah zat kimia yang dalam takaran tertentu dan dengan
penggunaan

yang

tepat

dapat

dimanfaatkan

untuk

mencegah

penyakit,

menyembuhkan penyakit atau memelihara kesehatan. Hal tersebut selaras dengan


kecenderungan masyarakat untuk mengobati dirinya sendiri (self medication)
sebelum mendapat pertolongan tenaga medis, khususnya pada penyakit yang
tergolong ringan seperti pilek, batuk, deman, dan sebagainya (Shankar et al., 2002).
Seiring dengan berkembangnya dunia industri farmasi yang memproduksi
obat-obat influenza dalam berbagai merek dagang, yang mana setiap komposisi dalam
proses produksi produk sediaan farmasi yang kurang lebih sama. Peningkatan
produksi sediaan farmasi ini perlu diimbangi dengan peningkatan dalam hal
pengawasan

mutu,

sehingga

setiap

produk

yang

beredar

tersebut

dapat

dipertanggungjawabkan keamanan dan khasiatnya. Adapun hal yang berkaitan


langsung dengan kedua hal tersebut adalah kandungan bahan aktif dalam sediaan
obat. Kombinasi parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat sering digunakan
sebagai zat aktif untuk meringankan gejala batuk dan pilek, penyakit yang hampir
seluruh orang pernah mengalaminya (Hardman et al., 1996).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


2

Dalam dunia industri farmasi, proses penjaminan mutu yang cepat dan
handal mutlak diperlukan. Oleh karena itu, kebutuhan suatu metode analisis yang
cepat dan memenuhi persyaratan kesahihan suatu metode yang dapat menunjang hal
tersebut sangat tinggi. Spektrofotometer UV merupakan salah satu metode yang
sederhana, cepat dan lazim digunakan dalam laboratorium industri farmasi untuk
analisis suatu sediaan obat. Hanya saja, spektrofotometri UV biasanya digunakan
dalam analisis sediaan obat dengan zat aktif tunggal. Penggunaan instrumen
spektrofotometer UV dalam analisis sediaan obat multikomponen sangat sulit
dilakukan, mengingat permasalahan spektra yang tumpang-tindih antar komponen.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan pengolahan data secara statistik
yakni menggunakan metode kalibrasi multivariat kemometrika. Kombinasi metode
spektrofotometri UV dengan kalibrasi multivariat dapat digunakan dalam
menganalisis senyawa multikomponen yang memiliki spektra UV overlapping
(Danzer et al, 2004).
Metode

kemometrika

yang

paling

sering

dikombinasikan

dengan

spektrofotometri UV adalah metode kalibrasi multivariat partial least square (PLS).


Kalibrasi multivariat PLS merupakan metode yang menggunakan suatu kombinasi
linier dari variabel prediktor daripada menggunakan variabel biasa. Pemilihan metode
kalibrasi multivariat partial least square (PLS) didasarkan pada kelebihan metode ini
yang mampu memprediksi dengan cara yang lebih baik ketika terdapat spektra yang
tumpang tindih satu sama lain (Sohrabi et al., 2009). Kombinasi kedua metode ini
diharapkan mampu untuk menganalisis senyawa multikomponen parasetamol,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


3

guaifenesin dan klorfeniramin maleat dalam sediaan sirup farmasi, sehingga metode
ini

diharapkan

dapat

diaplikasikan

secara

rutin

oleh

pihak-pihak

yang

berkepentingan.
1.

Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas,

maka dapat diuraikan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:


a.

Apakah metode spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan teknik


kemometrika kalibrasi multivariat PLS untuk analisis sediaan sampel sirup
dengan komposisi parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat merupakan
metode yang valid?

b.

Apakah kombinasi metode spektroskopi UV dengan teknik kalibrasi multivariat


PLS tanpa proses pemisahan dapat digunakan untuk menetapkan kadar
parasetamol, guaifenesin, dan klorfeniramin maleat dalam sirup?

2.

Keaslian Penelitian
Hasil penelusuran publikasi-publikasi ilmiah menunjukkan bahwa analisis

campuran parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat secara simultan dalam


sediaan sampel sirup secara spektrofotometri UV-Vis yang dikombinasikan dengan
kemometrika kalibrasi multivariat belum pernah dilaporkan. Beberapa penelitian
yang telah berhasil menetapkan kadar senyawa multikomponen dengan metode
kalibrasi multivariat PLS adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


4

a.

Kombinasi spektrofotometri UV dan kalibrasi multivariat untuk analisis


parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat dalam sediaan tablet secara
simultan tanpa tahap pemisahan oleh Yani Ardiyanti (2014).

b.

Penetapan kadar parasetamol, ibuprofen, dan kafein secara simultan dengan


kombinasi spektrofotometri UV dan pendekatan kalibrasi multivariat oleh
Khosayand et al., (2008).

3.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini:
a. Manfaat Metodologis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmiah tentang
penggunaan metode spektroskopi UV yang dikombinasikan dengan
teknik

kalibrasi

multivariat

dalam

analisis

kadar

parasetamol,

guaifenesin dan klorfeniramin maleat sediaan sampel sirup.


b. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi ilmiah
mengenai validasi metode penetapan kadar sampel sirup dengan
komposisi parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat dalam
sediaan farmasi secara spektrofotometri UVVis.
c. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menetapkan
kadar campuran parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat
dalam sampel sirup yang beredar di pasaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


5

B. Tujuan Penelitian
Secara

umum

penelitian

ini

bertujuan

untuk

mengembangkan

spektrofotometri UV untuk analisis campuran parasetamol, guaifenesin dan


klorfeniramin maleat dalam sediaan sampel sirup secara langsung tanpa melakukan
pemisahan terlebih dahulu. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk :
1.

Mengetahui validitas metode spektrofotometri UV yang dikombinasikan


dengan teknik kalibrasi multivariat PLS untuk analisis campuran
parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat secara simultan
dalam sediaan sirup.

2.

Menetapkan kadar sediaan sampel sirup parasetamol, guaifenesin dan


klorfeniramin maleat dengan metode spektrofotometri UV yang
digabungkan dengan teknik kalibrasi multivariat PLS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sirup
Sirup adalah larutan oral yang merupakan sediaan cair yang dibuat untuk
pemberian oral, mengandung sukrosa (tidak kurang dari 64,0 % dan tidak lebih dari
66,0 %) atau gula lain kadar tinggi dengan atau tanpa bahan pengaroma, atau pewarna
yang larut dalam air atau campuran kosolven-air (Anonim, 1979; Anonim, 1995).
Sirup yang mengandung bahan pemberi rasa tapi tidak mengandung zat-zat
obat (bahan aktif) dinamakan pembawa. Sirup dimaksudkan pembawa yang
memberikan rasa enak pada zat obat yang ditambahkan kemudian, baik dalam
peracikan resep atau dalam pembuatan formula standar. Sedangkan sirup obat adalah
sirup yang mengandung bahan terapeutik atau bahan obat (Ansel, 1989).
Kandungan sakarosa dalam sirup terletak antara 50 sampai 65 %, akan tetapi
umumnya terletak antara 60 sampai 65 %. Dalam larutan gula yang jenuh (kira-kira
66%) tidak memungkinkan pembentukan jamur karena dengan larutan berkonsentrasi
tinggi, air yang penting untuk perkembangan jamur ditarik melalui osmosis. Atas
dasar ini sediaan dengan sukrosa berkonsentrasi tinggi dinilai lebih baik. Meskipun
demikian harus diperhatikan, bahwa dengan meningkatnya kandungan gula dari sirup
dapat menyebabkan berkurangnya kelarutan bahan obat tertentu (Voight, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


7

B. Parasetamol, Guaifenesin, Klorfeniramin maleat


Parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat sering dijumpai dalam
sediaan farmasi untuk mengatasi batuk dan pilek. Kebanyakan batuk dan pilek
disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernafasan bagian atas (ISPA). Penyakit
ini sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya, namun masyarakat memilih untuk
mengkonsumsi obat-obatan untuk mengurangi gejala yang timbul. Obat-obatan ini
dapat diperoleh tanpa menggunakan resep dokter (Over the Counter/OTC)
(Blenkinsoop et al., 2009).
Obat batuk dan pilek merupakan salah satu segmen terbesar obat OTC.
Dengan adanya peningkatan kebutuhan obat batuk dan pilek, maka mendorong
kompetisi perusahaan-perusahaan farmasi untuk memproduksi obat-obatan tersebut.
Dengan demikian diperlukan pula metode analisis yang cepat, handal dan sederhana
untuk menganalisis obat-obat batuk dan pilek multikomponen tersebut (Sawant dan
Borkar, 2012).
1.

Parasetamol
Parasetamol (PCT) (Gambar 1) dengan rumus kimia C8H9NO2 (BM 151,2)

berbentuk kristal atau serbuk berkristal, sedikit larut dalam air dingin, lebih larut
dalam air panas; larut dalam etanol, metanol, dimetilformamid, etilen diklorid, aseton,
dan etil asetat; sangat sedikit larut dalam kloroform; sedikit larut dalam eter; praktis
tidak larut dalam petroleum eter, pentane, dan benzen. Spektrum UV parasetamol
pada larutan asam mempunyai panjang gelombang maksimal di sekitar 245 nm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


8

1%
dengan nilai 1%
1 = 688, pada larutan alkali 257 nm (1 = 715) (Moffat et al.,

2004).

Gambar 1. Struktur Parasetamol


2.

Guaifenesin
Guaifenesin (GG) (Gambar 2) dengan rumus kimia C10H14O4 (BM 198,2)

berbentuk kristal putih atau sedikit kristal abu-abu atau agregrat yang berbentuk
kristal. Kelarutan guaifenesin adalah 1 g dalam 33 mL air, 1 g dalam 11 mL etanol, 1
g dalam 11 mL kloroform, 1 g dalam 100 mL eter, larut dalam gliserol dan propilen
glikol, sebagian larut dalam benzen, praktis tidak larut dalam petroleum eter.
Spektrum UV guaifenesin pada larutan asam mempunyai panjang gelombang
maksimal di sekitar 273 nm dengan nilai 1%
1 = 125 (Moffat et al., 2004).

Gambar 2. Struktur Guaifenesin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


9

3.

Klorfeniramin Maleat
Klorfeniramin maleat (CTM) (Gambar 3) dengan rumus kimia C16H19CIN2,

C4H4O4 (BM 390,9) berbentuk serbuk kristal putih, larut 1 mg/mL dalam 300 mL
ethanol, 1 mg/mL dalam 240 mL Kloroform, 1 mg/mL dalam 160 mL air, 1 mg/mL
dalam 130 mL metanol, sukar larut dalam benzen dan eter. Klorfeniramin maleat
memiliki absorbansi pada panjang gelombang 265 nm dalam pelarut asam dengan
nilai 1%
1 = 302, dan pada panjang gelombang 262 nm pada pelarut basa dengan nilai
1%
1 = 205 (Moffat et al., 2004).

Gambar 3. Struktur Klorfeniramin Maleat


C. Spektrofotometri UV-Vis
Spektrofotometri ultraviolet-visibel (UV-Vis) adalah salah satu teknik
analisis fisika-kimia yang mengamati tentang interaksi atom atau molekul dengan
radiasi elektromagnetik pada daerah panjang gelombang 190-380 nm (UV) atau 380780 nm (Vis) (Mulja dan Suharman, 1995).
Spektrofotometri UV adalah pengukuran suatu interaksi antara radiasi
elektromagnetik dan molekul atau atom dari suatu zat kimia pada panjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


10

gelombang () 190-380 nm (Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI,


1995).
Prinsip kerja spektrofotometri UV-Vis berdasarkan interaksi antara radiasi
elektromagnetik dengan atom, ion, atau molekul. Serapan atom menyebabkan
peralihan atau transisi elektronik, yaitu peningkatan energi elektron dari keadaan
dasar (ground state) ke satu atau lebih tingkat energi yang lebih tinggi atau tereksitasi
(excited state). Transisi terjadi jika energi yang dihasilkan oleh radiasi sama dengan
energi yang diperlukan untuk melakukan transisi (Watson, 2003).
Pada umumnya prinsip kerja spektrofotometri adalah berdasarkan atas
interaksi antara radiasi elektromagnetik dengan materi. Materi dapat berupa atom, ion
atau molekul, sedangkan radiasi elektromagnetik merupakan salah satu jenis energi
yang ditransmisikan dalam ruang kecepatan tinggi (Khopkar, 1990). Interaksi radiasi
elektromagnetik dengan bahan yaitu bila cahaya jatuh pada senyawa maka sebagian
dari cahaya diserap oleh molekul-molekul sesuai struktur dari molekul. Setiap
senyawa mempunyai tingkatan tenaga yang spesifik.
Semua molekul dapat menyerap radiasi elektromagnetik di daerah UV-Vis
karena memiliki elektron sekutu maupun menyendiri, yang dapat dieksitasikan ke
tingkat energi yang lebih tinggi. Sementara panjang gelombang yang menunjukkan
terjadinya serapan tergantung pada kuat lemahnya ikatan elektron dalam molekul
(Day and Underwood, 1986).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


11

Spektrofotometer double beam (Gambar 4) merupakan pengembangan dari


spektrofotometer

single

beam

karena

keterbatasan

yang

dimiliki

oleh

spektrofotometer single beam.

Gambar 4. Instrumentasi spektrofotometri UV double beam


Spektrofotometer double beam memiliki dua sinar yang dibentuk oleh
potongan cermin yang digunakan untuk memecah sinar. Sinar pertama melewati
larutan blanko dan sinar kedua melewati sampel. Dengan dilakukannya sistem ini
maka spektrofotometer double beam dapat mengkoreksi perubahan respon absorbansi
akibat perbedaan intensitas cahaya, fluktuasi pada kelistrikan instrumen dan
absorbansi blanko (Haven et al., 1994).
Penyerapan (absorpsi) sinar UV dan sinar tampak umumnya dihasilkan oleh
eksitasi elektron-elektron ikatan, sehingga panjang gelombang pita yang menyerap
dapat dihubungkan dengan ikatan yang ada dalam suatu molekul. Dalam
spektrofotometer UV-Vis, suatu radiasi dikenakan pada larutan (sampel) dan
intensitas sinar radiasi yang diteruskan diukur besarnya. Radiasi yang diserap oleh
sampel ditentukan dengan membandingkan intensitas sinar yang diteruskan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


12

yang diserap. Serapan terjadi jika radiasi/foton yang mengenai sampel memiliki
energi yang sama dengan energi yang diperlukan untuk perubahan tenaga. Kekuatan
radiasi dapat mengalami penurunan dengan adanya penghamburan dan pemantulan
cahaya (Rohman, 2012).
Kesalahan dalam pengukuran menggunakan

spektrofotometer dapat

ditimbulkan oleh beberapa hal, antara lain: adanya bekas jari yang menempel pada
dinding kuvet, adanya gelembung gas atau partikel yang tidak larut yang berada
dalam jalan optis, stabilitas sampel serta konsentrasi analit. Untuk meminimalkan
kesalahan tersebut salah satunya dengan cara mengendalikan konsentrasi analit
sehingga didapatkan nilai serapan antara 0,2-0,8. Persentase kesalahan analisis yang
dihasilkan pada pembacaan serapan 0,2-0,8 yang masih dapat diterima yaitu sebesar
0,5-1 % (Mulja dan Suharman, 1995).
D. Analisis Multikomponen Secara Spektrofotometri UV
Spektrofotometri UV-Vis merupakan salah satu metode pengukuran
berdasarkan pada interaksi radiasi elektromagnetik dengan sampel di daerah panjang
gelombang 200-800 nm. Berbagai publikasi telah melaporkan analisis parasetamol,
guaifenesin dan klorfeniramin maleat secara spektrofotometri UV-Vis, dalam
campuran dengan obat lain, terutama dihubungkan dengan perkembangan perangkat
lunak kemometrika (Khosayand, 2008).
Khosayand et al. (2008) telah berhasil menetapkan kandungan parasetamol,
ibuprofen dan kafein dalam sediaan farmasi kapsul secara bersama-sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


13

menggunakan spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan kemometrika


kalibrasi multivariat PLS dan principal component-artificial neural network.
Yani Ardiyanti (2014) telah berhasil melakukan analisis penetapan
kandungan parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat secara simultan
dengan menggunakan metode kombinasi antara spektrofotometri UV dan
kemometrika kalibrasi multivariat PLS dalam sediaan tablet. Hasil uji yang
didapatkan untuk parasetamol 639,38 mg/tab 0,82, guaifenesin 102,61 mg/tab
1,45 dan klorfeniramin maleat 1,98 mg/tab 2,64.
Penggunaan kalibrasi multivariat-spektrofotometri UV telah dilaporkan
untuk analisis parasetamol, difenhidramin serta fenilpropanolamin, yang mana
parasetamol adalah komponen dalam jumlah banyak, sementara dua lainnya dalam
jumlah sedikit. Analisis campuran ini dapat dilakukan tanpa pemisahan terlebih
dahulu dengan kalibrasi multivariat PLS terhadap spektra campuran ketiganya.
Meskipun rasio molaritas parasetamol dengan lainnya adalah 38 : 1 (dengan
difenhidramin) dan 25 : 1 (dengan fenilpropanolamin), akan tetapi keduanya dapat
dianalisis dengan akurasi dan presisi yang baik tanpa adanya gangguan dari bahan
tambahan tablet (Goicoechea dan Olivieri, 1999). Peneliti ini juga melaporkan bahwa
penggunaan CLS kurang memuaskan karena rendahnya nilai absorbansi komponenkomponen minor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


14

E. Kemometrika
Menurut International Chemometrics Society, kemometrika adalah ilmu
pengetahuan yang menghubungkan pengukuran yang dibuat pada suatu proses atau
sistem kimiawi melalui penggunaan ilmu matematika dan metode statistik. Dari sini
dapat diketahui bahwa ilmu matematika dan statistika mendukung pemahaman
kemometrika. Kemometrika dikenalkan ke dalam spektroskopi untuk meningkatkan
kualitas data yang diperoleh. Meskipun pada awal penggunaannya hanya untuk
mengolah data spektra, akan tetapi saat ini kemometrika memungkinkan untuk
memperlakukan sejumlah besar informasi yang berasal dari konsentrasi komponen
sampel dalam jangka waktu yang cepat (Rohman, 2014).
Metode kemometrika telah dikenalkan dan digunakan secara luas dalam
bidang analisis obat seperti kalibrasi multivariat dan analisis pengelompokkan seperti
principle component analysis dan discriminant analysis (Massart and Buydens,
1988). Kalibrasi multivariat merupakan teknik yang paling sering digunakan terutama
untuk analisis multi-komponen (Miller and Miller, 2010).
Diantara jenis kalibrasi multivariat, teknik kalibrasi classical least squares
(CLS), stepwise multiple linear regression (SMLR), principle component regression
(PCR) dan partial least squares (PLS) merupakan jenis yang paling sering
digunakan. Kalibrasi PCR merupakan analisis faktor yang mana hanya spektra yang
tidak memberi ko-linieritas yang digunakan dalam kalibrasi. PCR mengaplikasikan
teknik multivariat analisis komponen utama atau principal component analysis (Che
Man et al., 2010). Sementara itu, kalibrasi PLS merupakan jenis regresi yang dihitung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


15

dengan algoritma kuadrat terkecil yang menghubungkan antara dua matriks, data
spectra pada matriks X dan nilai referens pada matriks Y. PLS sering digunakan
dalam spektroskopi untuk mengekstrak informasi spektra yang mengandung puncakpuncak yang tumpang suh, adanya pengganggu, serta adanya derau (noise) dari
instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data (Syahariza et al., 2005).
Teknik kalibrasi PCR dan PLS dilakukan dalam 3 tahap yaitu : (1) kalibrasi;
(2) validasi; dan (3) analisis sampel yang tidak diketahui (Osborne et al., 1997).
Secara umum, kalibrasi multivariat mempunyai tahap kalibrasi yang diikuti validasi
(dengan validasi sampel secara terpisah atau dengan validasi silang tengan teknik
leave one out) dan tahap prediksi (sampel baru). Jika hasil tahap kalibrasi dan validasi
yang digunakan memenuhi kriteria (korelasi yang tinggi, kesalahan yang kecil) maka
model yang dikembangkan selanjutnya digunakan untuk mengestimasi konsentrasi
campuran dari sampel yang belum diketahui konsentrasinya.
Kalibrasi PLS dievaluasi dengan menggunakan root mean square error of
calibration (RMSEC) dan koefisien determinasi (R2). Selanjutnya model PLS
diujisilangkan menggunakan teknik leave one out. Dalam teknik ini, salah satu
sampel kalibrasi dikeluarkan dari model PLS dan sisa sampel yang ada digunakan
untuk pemodelan dengan PLS. Sampel yang dihilangkan selanjutnya dihitung dengan
model PLS baru yang dikembangkan. Prosedur tersebut dilakukan berulang kali,
menghilangkan satu demi satu sampel kalibrasi hingga didapatkan harga R2 yang
sesuai dengan yang diinginkan (Rohman and Che Man, 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


16

F. Validasi Metode Analisis


Danzer et al. (2004) menuliskan bahwa kalibrasi di dalam analisis kimia
mengacu pada hubungan antara jumlah atau kadar sampel x = fs (Q) dan fungsi
terukur y = f(z) yang bisa berupa spektrum, kromatogram atau yang lain. Kehandalan
analisis multikomponen harus divalidasi sesuai dengan kriteria yang umum yaitu
selektivitas, akurasi dan presisi, selanjutnya dapat dihitung nilai kritis multivariat dan
batas deteksi. Dalam kalibrasi multivariat, harus dihindari kolinieritas variabel yang
disebabkan oleh konsentrasi sampel kalibrasi.
1.

Presisi
Ketidakpastian kalibrasi dan prediksi kadar yang tidak diketahui dihitung
dengan root mean standard error of calibration (RMSEC) dan root mean square
error of cross validation (RMSECV) dengan persamaan dibawah ini :
n (
i=1

RMSEC = =

cs)

)2

(1)

RMSECV = =
yi(true,

n (
i=1

)2

(2)

adalah kadar aktual sampel kalibrasi, yi(true,

ts)

adalah kadar aktual

sampel validasi dan yi(calc) adalah kadar prediksi sampel. Parameter lain untuk
mengukur presisi kalibrasi multivariat adalah nilai predictive residual error sum
of squares (PRESS), yang dihitung dengan persamaan berikut :
2
=
=

2
=1

=1(

)2

(3)

PRESS dihitung seperti menghitung SEP dengan menggunakan sampel validasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


17

Kriteria presisi diberikan jika metode memberikan simpangan baku relatif


atau koefisien variasi 2% atau kurang untuk kadar analit 100%. Kriteria tersebut
sangat fleksibel tergantung pada konsentrasi analit yang diperiksa, jumlah
sampel, dan kondisi laboratorium seperti pada Tabel I.
Tabel I. Kriteria penerimaan nilai RSD (Horwitz cit. Gonzales, Herrador, and
Asuero, 2010).
Konsentrasi
Analit %
Fraksi analit
Nilai RSD (%)
analit
100
1
100%
2
-1
10
10
10%
2,8
-2
1
10
1%
4
-3
0,1
10
0,10%
5,7
-4
0,01
10
100 ppm
8
-5
0,001
10
10 ppm
11,3
-6
0,0001
10
1 ppm
16
0,00001
10-7
100 ppb
22,6
-8
0,000001
10
10 ppb
32
-9
0,0000001
10
1 ppb
45,3
2.

Akurasi
Ada tidaknya suatu kesalahan sistematik dapat diketahui dari fungsi
recovery. Kadar yang diprediksi model () dibandingkan dengan kadar actual
sampel validasi (c) dengan persamaan regresi sebagai berikut :
= + c

(4)

Koefisien regresi ideal adalah jika nilai = 0 dan = 1 (Danzer et al., 2004).
Akurasi dinyatakan sebagai persen kembali analit yang ditambahkan, nilai
kecermatan dapat dinyatakan dengan persen perolehan kembali (% recovery).
Batasan nilai akurasi dapat dilihat pada Tabel II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


18

Tabel II. Nilai % recovery sebagai fungsi dari nilai konsentrasi analit dalam
matriks sampel (Wood, 1998)
Analit pada matrix sampel (%)
Recovery yang diterima (%)
100
98 102
>10
98 102
>1
97 103
>0,1
95 105
0,01
90 107
0,001
90 107
0,0001 (1 ppm)
80 110
100 ppb
80 110
10 ppb
60 115
1 ppb
40 120
3.

Selektivitas
Secara umum, selektivitas sistem multikomponen dapat ditetapkan secara
kualitatif dan kuantitatif. Dalam kalibrasi multivariat, selektivitas biasanya
dihitung

dengan

condition

number.

Namun

condition

number

tidak

memperhitungkan kadar masing-masing komponen dan hanya memberikan


batasan besarnya kesalahan yang diperbolehkan (Danzer et al., 2004).
G. Landasan Teori
Kombinasi senyawa obat parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat
sering digunakan sebagai zat aktif untuk meringankan gejala batuk dan pilek,
penyakit yang hampir seluruh orang pernah mengalaminya. Indikasi obat tersebut
adalah sebagai analgesik, antipiretik, ekspektoran dan antihistamin (Hardman et al.,
1996).
Ketiga zat aktif tersebut mempunyai sifat kelarutan yang mirip. Parasetamol
larut dalam air dan mudah larut didalam etanol. Guaifenesin larut dalam air dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


19

dalam natrium hidroksida 1 N, mudah larut dalam etanol. Klorfeniramin maleat


sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol, agak sukar larut dalam
kloroform. Parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat masing-masing dapat
ditetapkan kadarnya menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Spektrum UV
parasetamol dalam larutan asam memiliki serapan maksimum di sekitar 245 nm dan
serapan maksimum dalam larutan basa pada 257 nm. Spektrum UV guaifenesin
dalam larutan asam memiliki serapan maksimum di sekitar 273 nm. Spektrum UV
klorfeniramin maleat dalam larutan asam memiliki serapan maksimum pada 265 nm,
dan serapan maksimum dalam larutan basa pada 262 nm. Serapan maksimum ketiga
zat aktif tersebut berada dalam range panjang gelombang yang berdekatan, yang
menyebabkan spektrum serapan ketiga senyawa tersebut tumpang tindih. Untuk itu,
metode analisis spektrofotometri UV-Vis yang dikombinasikan dengan kemometrika
kalibrasi multivariat dapat digunakan sebagai metode analisis untuk ketiga senyawa
yang tumpang tindih tersebut.
Proses penetapan kadar secara simultan dari dua atau lebih kombinasi
senyawa

obat

multikomponen

yang

mengkombinasikan

metode

analisis

spektrofotometri UV dengan kemometrika kalibrasi multivariat dikategorikan


berhasil apabila nilai koefisien determinasi (R2) hubungan antara kadar sebenarnya
dengan kadar terprediksi >0,99, dan RMSECV (root mean square error of cross
validation) yang dihasilkan kecil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


20

H. Hipotesis
1.

Spektrofotometri ultraviolet yang dikombinasikan dengan teknik kalibrasi


multivariat dapat digunakan untuk analisis campuran parasetamol, guaifenesin
dan klorfeniramin maleat dalam sediaan sampel sirup.

2.

Spektrofotometri ultraviolet yang dikombinasikan dengan teknik kalibrasi


multivariat dapat diaplikasikan untuk penetapan kadar parasetamol, guaifenesin
dan klorfeniramin maleat dalam sediaan sampel sirup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk penelitian noneksperimental dengan rancangan
penelitian deskriptif. Jenis penelitian noneksperimental karena subyek penelitian
tidak diberi perlakuan. Rancangan penelitian bersifat deskriptif karena peneliti hanya
mendeskripsikan keadaan yang ada.
B. Variabel Penelitian
1.

Variabel Bebas
Variabel bebas penelitian ini adalah variasi konsentrasi larutan campuran

senyawa parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat.


2.

Variabel Tergantung
Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah konsentrasi sampel larutan

parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat.


3.

Variabel Pengacau
Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah kemurnian standar

analisis parasetamol, guaifenesin, dan klorfeniramin maleat yang digunakan, kualitas


pelarut yang digunakan dan kontaminasi dari alat gelas.

21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


22

C. Defenisi Operasional
1.

R2 atau R-sq merupakan koefisien determinasi yang menggambarkan


kemampuan nilai konsentrasi sebenarnya dalam menjelaskan hubungan terhadap
nilai terhitung.

2.

RMSE (root mean square of error) merupakan standar deviasi dari sebuah
pemodelan yang menjelaskan seberapa mungkin suatu model kalibrasi
melakukan kesalahan saat memprediksikan sampel.

3.

PRESS (predicted error sum of square) merupakan nilai kesalahan yang


dilakukan saat prediksi sampel oleh model kalibrasi dalam proses crossvalidation dengan teknik leave-one-out.
D. Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah standar kerja

parasetamol yang diperoleh dari PT. Combiphar Indonesia, baku guaifenesin dan
klorfeniramin maleat yang diperoleh dari PT. Konimex dengan Certificate of Analysis
(sebagaimana dalam lampiran 1-3), akuades, metanol teknis, sediaan sirup dengan
merk paten produksi perusahaan farmasi Indonesia dibeli dari apotek di Yogyakarta.
Komposisi zat aktif dalam sampel sediaan farmasi sirup terdiri atas parasetamol,
guaifenesin dan klorfeniramin maleat, dan kertas saring.
E. Alat Penelitian
Spektrofotometer UV-Vis (Shimadzu) tipe UV-1800 dengan kuvet kwarsa
merk Hellma, alat sonikasi, timbangan analitik (Ohauss) tipe PAJ1003 dengan
kepekaan 0,1 mg (maksimal 120 gram, minimal 0,001 gram), pipet mikro dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


23

skala 20-200 L dan 100-1000 L merk Socorex, pipet volum dengan ukuran 1
mL, 2 mL, 3 mL, 4 mL, 5 mL, serta gelas-gelas yang lazim digunakan dalam
laboratorium analisis kimia yang terdapat di laboratorium di Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma.
F. Tata Cara Penelitian
Penelitian ini merupakan proses penetapan kadar parasetamol, guaifenesin
dan klorfeniramin maleat dalam sediaan sampel sirup dengan metode kombinasi
spektrofotometri UV-kalibrasi multivariat tanpa tahap pemisahan. Analisis secara
spektrofotometri UV-kalibrasi multivariat dilakukan dengan cara:
1.

Scanning spektra standar


Scanning standar dilakukan dengan membuat standar parasetamol,
guaifenesin dan klorfeniramin maleat dengan konsentrasi 5 g/mL dan dilakukan
scanning spketra pada panjang gelombang 220-400 nm.

2.

Pemilihan interval dan panjang gelombang pengukuran untuk set kalibrasi

a.

Dilakukan pengamatan spektra dari hasil pengukuran campuran standar


parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat. Kemudian dipilih rentang
panjang gelombang saat campuran senyawa mulai memberikan serapan sampai
campuran memberikan serapan mendekati nilai 0.

b.

Rentang panjang gelombang yang dipilih adalah 220-310 nm. Interval


pengukuran yang dipilih adalah 2 nm agar diperoleh data pengamatan dalam
jumlah yang cukup untuk dapat menggambarkan hubungan variabel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


24

3.

Penyiapan larutan set kalibrasi

a.

Standar parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat masing-masing


ditimbang seksama 50 mg, dimasukkan dalam labu takar 100 mL, dilarutkan
dengan pelarut akuades, disonikasi selama 15 menit, dan ditambahkan dengan
pelarut sampai batas tanda.

b.

Dibuat 20 larutan model kalibrasi dengan cara setiap larutan standar intermediet
dipipet sejumlah tertentu, dimasukkan dalam labu takar 10 mL dan diencerkan
dengan pelarut akuades hingga diperoleh kadar sesuai Tabel III untuk set
kalibrasi.
Tabel III. Komposisi campuran sintetik parasetamol (PCT), guaifenesin (GG) dan
klorfeniramin maleat (CTM) untuk model kalibrasi.
PCT
GG
CTM
PCT
GG
CTM
No
No
(g/mL) (g/mL) (g/mL)
(g/mL) (g/mL) (g/mL)
1

5,0

3,0

9,0

11

13,0

11,0

14,0

12,0

11,0

13,0

12

4,0

19,0

6,0

10,0

15,0

10,0

13

6,0

8,0

8,0

15,0

12,0

20,0

14

4,0

5,0

7,0

11,0

11,0

8,0

15

13,0

8,0

14,0

6,0

7,0

20,0

16

9,0

7,0

2,0

8,0

17,0

10,0

17

3,0

16,0

7,0

8,0

6,0

15,0

18

8,0

5,0

6,0

10,0

16,0

3,0

19

2,0

17,0

16,0

10

15,0

17,0

8,0

20

2,0

6,0

15,0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


25

4.

Pembuatan Standar Adisi CTM

a.

Ditimbang seksama 50 mg baku CTM, dimasukkan dalam labu takar 50 mL dan


dilarutkan dengan sebagian pelarut akuades, diultrasonikasi selama 15 menit,
kemudian ditambahkan dengan pelarut akuades sampai batas tanda.

b.

Dari larutan (a) tersebut, dipipet sebanyak 5 mL, dimasukkan dalam labu takar
50 mL, kemudian di tambahkan dengan pelarut sampai batas tanda.

5.

Analisis Sampel

a.

Sediaan sampel sirup dipipet 5 mL, yang setara dengan 120 mg PCT, 25 mg GG
dan 1 mg CTM, dimasukan ke dalam labu takar 50 mL, lalu dilarutkan dalam
sebagian pelarut akuades, diultrasonikasi selama 15 menit, kemudian
ditambahkan akuades sampai batas tanda.

b.

Dari larutan (5a) tersebut, sejumlah 5 mL larutan diambil dan dimasukkan ke


dalam labu takar 25 mL, kemudian diencerkan dengan pelarut akuades sampai
batas tanda.

c.

Dari larutan (5b) tersebut, sejumlah 1 mL larutan diambil, lalu dimasukkan ke


dalam labu takar 10 mL, dan ditambahkan dengan pelarut akuades sampai batas
tanda.

d.

Dilakukan scanning dari larutan tersebut pada panjang gelombang 220-310 nm


dengan interval pengukuran sebesar 2 nm.

e.

Dilakukan penetapan kadar PCT, GG dan CTM sebanyak 6 kali replikasi, dimana
5 replikasi (replikasi 2 sampai replikasi 6) dilakukan adisi dengan menggunakan
baku ctm, dengan menambahkan secara bertingkat masing-masing 1 mL, 2 mL, 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


26

mL, 4 mL dan 5 mL. Kadar dihitung dengan metode kalibrasi multivariat partial
least square (PLS).
6.

Analisis Statistik Kalibrasi Multivariat PLS

a.

Model Kalibrasi Multivariat PLS


1. Data konsentrasi dan absorbansi kelompok larutan kalibrasi yang disajikan
dalam kertas kerja perangkat lunak Microsoft Excel dipindahkan ke dalam
kertas kerja Minitab 16 (trial).
2. Pengolahan data statistik partial least square (PLS) dipilih dengan
menggunakan pilihan Stat pada panel kerja Minitab 16, kemudian dipilih
regression partial least square.
3. Setelah muncul jendela baru dari program Minitab 16, dilakukan
pembuatan model PLS parasetamol dengan cara: kolom response diisi
dengan pilihan variabel konsentrasi PCT dan kolom model dipilih variabel
absorbansi pada panjang gelombang 220-310 nm. Untuk pembuatan model
PLS guaifenesin dibuat dengan cara: kolom response diisi dengan pilihan
variabel konsentrasi GG dan kolom model dipilih variabel absorbansi pada
panjang gelombang 220-310 nm. Untuk pembuatan model PLS klorfeniramin
maleat dibuat dengan cara: kolom response diisi dengan pilihan variabel
konsentrasi CTM dan kolom model dipilih variabel absorbansi pada panjang
gelombang 220-310 nm.
4. Diperoleh nilai terhitung dan nilai sebenarnya dari model kalibrasi
multivariat PLS parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat, nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


27

tersebut kemudian dipindahkan ke dalam kertas kerja perangkat lunak


Microsoft Excel.
5. R2 didapat dari hubungan korelasi atau kedekatan nilai antara nilai
sebenarnya (sumbu X) dengan nilai terhitung (sumbu Y).
6. RMSEC dapat dihitung menggunakan rumus

()2
1

yang mana x adalah

nilai sebenarnya (actual), y adalah nilai terhitung (calculated), dan n adalah


banyaknya data konsentrasi yang dirandomisasi, yaitu 20.
b. Cross Validation Leave-one-out
1. Data dipindahkan dari kertas kerja perangkat lunak Microsoft Excel ke dalam
kertas kerja Minitab 16.
2. Dipilih model kalibrasi PLS dengan menekan pilihan stat pada panel kerja,
kemudian dipilih regression partial least square.
3. Proses validasi model kalibrasi dilakukan dengan memasukkan variabel
konsentrasi PCT ke dalam response dan variabel absorbansi ke dalam kolom
model. Kemudian tekan tombol option yang selanjutnya ditentukan tambahan
proses leave-one-one. Perlakuan sama diberlakukan untuk proses validasi GG
dan CTM.
4. Diperoleh nilai sebenarnya dan nilai terhitung, serta nilai PRESS dari tahap
validasi internal dan selanjutnya dipindahkan ke dalam kertas kerja perangkat
lunak Microsoft Excel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


28

5. Akurasi dan presisi model kalibrasi ditinjau dari nilai R2 dan nilai RMSECV
dengan membuat hubungan linier antara nilai sebenarnya dan nilai terhitung.
Diperoleh persamaan regresi linier y = bx+a hubungan antara nilai
sebenarnya dan terhitung yang nantinya akan digunakan untuk memperoleh
nilai RMSECV.
7.

Analisis data sampel

a.

Akurasi dan presisi model kalibrasi multivariat parasetamol, guaifenesin dan


klorfeniramin maleat dinyatakan secara statistik dengan nilai R2, RMSEC,
RMSECV, RMSEP dan PRESS.

b.

Konsentrasi sampel dihitung dengan memasukkan koefisien dari masing-masing


model untuk senyawa parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat sesuai
dengan rumus:
= 1 1 + 2 2 + + +
Keterangan :
X

= Konsentrasi terhitung sampel (g/mL)

ts

= Koefisien dari model kalibrasi

= Absorbansi dari masing-masing pengukuran sampel

= Koreksi kesalahan yang mungkin terjadi pada model kalibrasi


PLS

c.

Kadar sampel dihitung dengan menggunakan rumus : Faktor Pengenceran x


Calculated.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


29

d.

Akurasi proses penetapan kadar ditetapkan dengan persen perolehan kembali


dengan rentang yang dapat diterima menurut Wood (1998) adalah sebesar 90107%.

e.

Presisi proses penetapan kadar ditetapkan dengan nilai RSD dengan nilai
maksimal yang masih dapat diterima menurut Gonzales dan Herrador (2007)
adalah sebesar 8%.
Analisis kalibrasi multivariat dilakukan dengan menggunakan perangkat

lunak Minitab 16. Kertas kerja perangkat lunak Excel 2007 digunakan untuk
menentukan konsentrasi secara random masingmasing zat aktif dan untuk
menghubungkan antara nilai sebenarnya dan nilai terhitung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Analisis PCT, GG, dan CTM secara spektrofotometri UV dengan kombinasi
kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
Analisis senyawa multikomponen ini diawali dengan mengukur absorbansi
masing-masing larutan baku parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat.
Proses tersebut dilakukan untuk mengetahui overlapping spektra antara komponen
yang satu dengan komponen yang lainnya. Overlapping spektra UV parasetamol,
guaifenesin dan klorfeniramin maleat ditunjukkan pada Gambar 5.

Spektra UV Campuran
PCT, GG dan CTM

PCT
GG
CTM

Gambar 5. Overlay spektra UV parasetamol (PCT), guaifenesin (GG), klorfeniramin


maleat (CTM) dan spektra UV campuran ketiga senyawa yang diukur
pada 220-400 nm.

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


31

Overlapping yang terjadi merupakan salah satu kendala dalam analisis


senyawa multikomponen yang menggunakan metode spektrofotometri UV. Dengan
berkembangnya teknologi kemometrika, permasalahan overlapping yang terjadi
dalam proses analisis sediaan multikomponen yang menggunakan metode
spektrofotometri UV dapat diatasi. Oleh karena itu, metode kemometrika yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kalibrasi multivariat partial least
square (PLS). Pemilihan metode kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
didasarkan pada kelebihan metode ini yang mampu memprediksi dengan cara yang
lebih baik ketika terdapat spektra yang tumpang tindih satu sama lain (Sohrabi et al.,
2009).
Tahap selanjutnya dalam analisis ini adalah melakukan pengecekkan profil
spektra UV sampel dengan spektra UV campuran sintetik baku, yang mana hasil yang
diharapkan dari pembandingan antara kedua spektra UV tersebut adalah adanya profil
spektra UV yang mirip. Tujuan dilakukannya pengecekkan ini adalah untuk melihat
apakah terdapat eksipien atau bahan tambahan yang turut memberikan serapan dalam
kisaran panjang gelombang tersebut. Hasil yang diperoleh ditunjukkan pada Gambar
6, yang mana terlihat bahwa spektrum UV campuran sintetik baku dengan spektrum
UV sampel sediaan farmasi memiliki kemiripan, dimana parameter kemiripan
ditentukan secara visual. Akan tetapi, dari profil spektrum tersebut, mengindikasikan
ketidakstabilan pengukuran. Sebab, dilihat dari absorbansi yang dihasilkan,
khususnya pada CTM dan GG, absorbansi yang dihasilkan rendah, sehingga hasil
yang diperoleh pengukuran kedua senyawa tersebut jauh dari yang diharapkan. Selain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


32

itu, dapat simpulkan bahwa hasil yang diperoleh kurang memuaskan karena adanya
pengaruh dari noise mengingat rendahnya absorbansi yang dihasilkan.

Spektra campuran baku


(PCT, GG dan CTM)
Spektra sampel sediaan
farmasi (sirup)

Gambar 6. Overlay spektrum UV sampel sediaan farmasi (sirup) dan spektrum UV


campuran baku parasetamol (PCT), guaifenesin (GG) dan klorfeniramin
maleat (CTM) yang diukur pada 220-310 nm.
Setelah konfirmasi spektrum UV campuran dan spektrum UV sampel
dilakukan, tahap selanjutnya adalah dengan membuat pemodelan kalibrasi, yakni
dengan menggunakan 20 set larutan kalibrasi yang dihasilkan dari proses randomisasi
yang dapat dilihat pada Tabel I. Sebanyak 20 set larutan kalibrasi tersebut diukur
menggunakan spektrofotometer UV pada panjang gelombang 220-310 nm dengan
interval 2 nm untuk memperoleh data absorbansi dari 20 campuran sintetik tersebut.
Gambar 7 menunjukkan overlay spektra dari 20 campuran sintetik baku untuk model
kalibrasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


33

Gambar 7. Overlay spektra UV campuran baku parasetamol (PCT), guaifenesin (GG)


dan klorfeniramin maleat (CTM) yang diukur pada 220-310 nm.
Pemilihan panjang gelombang pada PLS bertujuan agar data yang dihasilkan
lebih informatif dan kinerja model yang lebih optimum (El Gindy,2006). Setelah
dilakukan optimasi panjang gelombang, akhirnya dipilih panjang gelombang 220-310
nm untuk dianalisis. Data absorbansi yang diperoleh kemudian diolah dengan
menggunakan perangkat lunak Minitab 16.0 dan menghasilkan model kalibrasi
dengan data nilai sebenarnya dan nilai terhitung yang dapat dilihat pada Tabel IV.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


34

Tabel IV. Nilai konsentrasi sebenarnya (Actual Response) vs Konsentrasi terhitung


(Calculated Response) dari calibration set yang mengandung parasetamol
(PCT), guaifenesin (GG) dan klorfeniramin maleat (CTM) tanpa validasi
silang (cross validation) pada 220-310 nm.
Konsentrasi (g/ml)
No
PCT
GG
CTM
Camp.
Sebenarnya Terhitung Sebenarnya Terhitung Sebenarnya Terhitung
4,9004
2,9609
9,0121
1
5,0
3,0
9,0
11,7893
11,1047
12,8395
2
12,0
11,0
13,0
10,4537
14,8752
10,0092
3
10,0
15,0
10,0
15,0554
11,9476
20,1103
4
15,0
12,0
20,0
11,0014
11,0281
8,0415
5
11,0
11,0
8,0
5,9818
7,0638
19,9732
6
6,0
7,0
20,0
8,0115
16,9906
9,9625
7
8,0
17,0
10,0
8,0926
5,9882
14,9996
8
8,0
6,0
15,0
10,2634
15,8911
2,9800
9
10,0
16,0
3,0
14,9605
17,0830
8,0035
10
15,0
17,0
8,0
12,6103
10,9955
13,8958
11
13,0
11,0
14,0
3,9183
19,1623
5,9037
12
4,0
19,0
6,0
5,5312
8,0015
7,9152
13
6,0
8,0
8,0
4,7184
4,7697
7,0633
14
4,0
5,0
7,0
13,1072
7,9648
14,0957
15
13,0
8,0
14,0
8,4512
7,1559
2,0680
16
9,0
7,0
2,0
2,8854
15,9026
7,1562
17
3,0
16,0
7,0
8,3130
5,0332
5,9728
18
8,0
5,0
6,0
2,0866
16,9342
16,0699
19
2,0
17,0
16,0
1,8686
6,1470
14,9282
20
2,0
6,0
15,0
Persamaan :
y = 0,994x + 0,042
R2
: 0,994
RMSEC : 0,289

Persamaan :
y = 0,999x + 0,004
R2
: 0,999
RMSEC : 0,099

Persamaan :
y = 0,999x + 0,002
R2
: 0,999
RMSEC : 0,078

Nilai sebenarnya merupakan nilai konsentrasi yang dibuat berdasarkan hasil


randomisasi menggunakan Microsoft Excel 2007, sedangkan nilai terhitung
merupakan hasil yang diperoleh dari pengolahan data Minitab 16.0 dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


35

menggunakan model PLS tanpa validasi silang (cross validation). Nilai sebenarnya
dan nilai terhitung kemudian dikorelasikan, untuk menentukan nilai R2 dan nilai
RMSEC. Diperoleh persamaan y = 0,994x + 0,042 untuk PCT, y = 0,999x + 0,004
untuk GG dan y = 0,999x + 0,002 untuk CTM. Nilai R2 yang diperoleh adalah 0,994
untuk PCT, 0,999 untuk GG dan 0,999 untuk CTM. Sedangkan nilai RMSEC (Root
Mean Square Error of Calibration) yang diperoleh adalah 0,289 untuk PCT, 0,099
untuk GG dan 0,078 untuk CTM.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model kalibrasi tersebut
memiliki korelasi antara nilai aktual dengan nilai prediksi yang baik, yang mana
ketiga komponen tersebut memiliki nilai RMSEC yang mendekati 0 dan R 2 yang
mendekati 1. Parameter R2 mempunyai nilai antara 0-1, yang mana nilai R2
mendekati 1 menunjukkan bahwa kemampuan memprediksi semakin baik karena
semua variasi variabel respon (absorbansi) dapat diterangkan oleh variabel prediktor
sehingga nilai terprediksi mendekati nilai aktual (Minitab Statistical Glossary, 2010).
RMSEC menunjukkan selisih nilai terhitung dengan nilai sebenarnya sehingga jika
nilai RMSEC-nya semakin kecil maka model kalibrasi tersebut dapat dikatakan
semakin baik karena faktor kesalahannya yang semakin kecil (Pindyck and
Rubinfeld, 1998). Dari data yang diperoleh pada Tabel IV tersebut, kurva hubungan
antara nilai sebenarnya (actual response) dengan nilai terhitung (calculated response)
dapat digambarkan seperti pada Gambar 8, 9 dan 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


36

PLS Response Plot


(response is PCT)
10 components

16

Calculated Response

14
12
10
8
6
4
2
0
0

8
10
Actual Response

12

14

16

Gambar 8. Kurva hubungan antara nilai sebenarnya (actual response) dengan nilai
terhitung (calculated response) parasetamol (PCT) dengan metode
spektrofotometri UV-PLS pada 220-310 nm.
PLS Response Plot
(response is GG)
10 components

Calculated Response

20

15

10

10
Actual Response

15

20

Gambar 9. Kurva hubungan antara nilai sebenarnya (actual response) dengan nilai
terhitung (calculated response) guaifenesin (GG) dengan metode
spektrofotometri UV-PLS pada 220-310 nm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


37

PLS Response Plot


(response is CTM)
10 components

Calculated Response

20

15

10

0
0

10
Actual Response

15

20

Gambar 10. Kurva hubungan antara nilai sebenarnya (actual response) dengan nilai
terhitung (calculated response) klorfeniramin maleat (CTM) dengan
metode spektrofotometri UV-PLS pada 220-310 nm.
B. Validasi model kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
Proses pemodelan dengan menggunakan kalibrasi multivariat PLS dalam
memprediksi suatu data perlu divalidasi, agar hasil yang diperoleh dapat
dipertanggungjawabkan, dan dapat mengatasi kelemahan dari kalibrasi multivariat
PLS itu sendiri. Salah satu kelemahan dari model kalibrasi multivariat PLS adalah
terjadinya over-fitting. Untuk mengatasi terjadinya over-fitting selama pemodelan,
dengan melakukan proses validasi internal, yang mana validasi internal merupakan
metode validasi silang (cross validation) yang menggunakan teknik leave-one-out.
Dalam teknik ini, salah satu sampel kalibrasi dikeluarkan dari model PLS dan sisa
sampel yang ada digunakan untuk pemodelan dengan PLS untuk menghitung nilai
terprediksi sampel kalibrasi yang dikeluarkan. Sampel yang dihilangkan selanjutnya
dihitung dengan model PLS baru yang dikembangkan. Prosedur tersebut dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


38

berulang kali, menghilangkan satu demi satu sampel kalibrasi hingga didapatkan
harga R2 yang sesuai dengan yang diinginkan (Rohman and Che Man, 2011). Hasil
dari proses validasi silang menggunakan teknik leave-one-out dengan data nilai
sebenarnya dan nilai terhitung dapat dilihat pada Tabel V.
Tabel V. Nilai sebenarnya vs nilai terhitung hasil kalibrasi PLS yang mengandung
parasetamol (PCT), guaifenesin (GG) dan klorfeniramin maleat (CTM)
validasi silang (cross validation) pada 220-310 nm.
Konsentrasi (g/ml)
No
PCT
GG
CTM
Camp.
Sebenarnya Terhitung Sebenarnya Terhitung Sebenarnya Terhitung
4,5508
4,4121
2,8147
2,7861
9,0241
9,0225
1
11,9528
11,9403
11,5181
11,6682
12,7332
12,2524
2
10,2232
10,2472
14,7858
14,7576
10,0646
10,0425
3
14,9909
14,9820
11,7096
11,5239
20,1397
20,4698
4
11,1242
11,1367
11,1971
11,2185
7,9210
7,9355
5
6,2509
6,3664
6,7427
6,6670
19,9493
19,8080
6
8,3735
8,4429
16,8928
16,8338
10,0538
10,1522
7
7,9982
8,0029
5,8730
5,8680
14,9379
14,8708
8
9,9898
9,9352
15,5150
15,2989
2,9901
2,9834
9
14,7886
14,6559
17,0404
17,0455
8,0141
8,0054
10
12,6359
12,5458
11,2712
11,3554
13,8639
13,7349
11
3,8424
3,7751
19,1066
19,0326
5,9143
5,7639
12
5,6635
5,6223
8,0079
8,0107
8,0335
8,1512
13
5,3087
5,6961
4,9794
4,9852
7,0586
7,1453
14
13,1301
13,2369
8,0399
8,1127
14,1963
14,8751
15
8,6509
8,5136
7,0833
7,1151
2,0960
2,1610
16
2,9362
2,9450
15,9960
15,9797
7,0728
7,2365
17
7,9837
7,9766
5,1593
5,2000
5,9159
5,6823
18
2,0601
2,1066
17,1528
17,2546
16,0458
16,1147
19
1,5455
1,4090
6,1146
6,1746
14,9751
14,9748
20
Dari data Tabel V, validasi untuk model kalibrasi multivariat PLS dapat
dilakukan dengan menghitung nilai koefisien determinasi (R2), nilai RMSECV (root

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


39

mean square error of cross validation). Nilai PRESS (predicted error sum of square)
adalah nilai yang menunjukkan kesalahan prediksi saat proses pemodelan, dan
merupakan bagian dari validasi untuk model kalibrasi multivariat PLS. Nilai R2 dan
RMSECV dapat ditentukan dengan mengkorelasikan nilai sebenarnya dan nilai
terhitung. Selama validasi internal, diperoleh persamaan y = 0,997x + 0,017 untuk
PCT, y = 0,996x + 0,036 untuk GG dan y = 1,006x 0,044 untuk CTM. Nilai R2
yang diperoleh adalah 0,999 untuk PCT, 0,999 untuk GG dan 0,998 untuk CTM.
Sedangkan nilai RMSECV yang diperoleh untuk PCT, GG dan CTM masing-masing
sebesar 0,116, 0,084 dan 0,219. Nilai PRESS merupakan salah satu indikator
kebaikan model yang menggambarkan kemampuan prediksi. Semakin rendah nilai
PRESS maka kemampuan model untuk memprediksi semakin baik (Rohman and Che
Man, 2011). Hasil korelasi nilai sebenarnya dan nilai terhitung untuk validasi silang
menggunakan teknik leave-one-out dapat dilihat pada Tabel VI.
Tabel VI. Hasil persamaan, R2, RMSECV dan PRESS yang diperoleh dari hubungan
antara nilai sebenarnya dan nilai terhitung validasi silang (cross validation)
pada 220-310 nm.
PCT
GG
CTM
Persamaan
y = 0,997x + 0,017
y = 0,996x + 0,036
y = 1,006x 0,044
2
R
0,999
0,999
0,998
RMSECV
0,116
0,084
0,219
PRESS
4,815
1,764
1,996
Dari hasil yang diperoleh pada Tabel VI, dapat disimpulkan bahwa
kemampuan model kalibrasi multivariat PLS untuk memprediksi semakin baik, sebab
nilai koefisien determinasi (R2) yang dihasilkan mendekati nilai 1, nilai RMSECV
dan PRESS yang diperoleh adalah rendah. Dengan berhasilnya konfirmasi validasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


40

model multivariat PLS, maka model ini nantinya dapat digunakan untuk tahap
selanjutnya yakni pada proses penetapan kadar sampel. Data dan parameter hasil
validasi silang leave one-out PCT, GG dan CTM dapat dilihat pada Gambar 11, 12
dan 13, serta kurva hubungan antara nilai sebenarnya dan nilai terhitung validasi
silang dengan teknik leave-one-out sebagaimana pada Gambar 14, 15 dan 16.
PLS Regression: PCT versus WL220.0, WL222.0, WL224.0, WL226.0, WL228.0, ...
Number of components selected by cross-validation: 3
Number of observations left out per group: 1
Number of components cross-validated: 10
Analysis of Variance for PCT
Source
Regression
Residual Error
Total

DF
3
16
19

SS
324.347
2.853
327.200

MS
108.116
0.178

F
606.28

P
0.000

Model Selection and Validation for PCT


Components
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

X Variance
0.855623
0.931723
0.972988

Error SS
29.7023
3.8605
2.8532
2.8190
2.6596
2.4540
2.4051
2.2495
1.7771
1.6862

R-Sq
0.909223
0.988201
0.991280
0.991385
0.991872
0.992500
0.992649
0.993125
0.994569
0.994847

PRESS
36.8199
5.9476
4.8155
5.2731
5.9752
9.7405
9.9836
12.2229
20.1736
19.4015

R-Sq (pred)
0.887470
0.981823
0.985283
0.983884
0.981739
0.970231
0.969488
0.962644
0.938345
0.940705

Gambar 11. Data dan parameter hasil validasi silang parasetamol (PCT) dengan
teknik leave-one-out.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


41

PLS Regression: GG versus WL220.0, WL222.0, WL224.0, WL226.0, WL228.0, ...


Number of components selected by cross-validation: 4
Number of observations left out per group: 1
Number of components cross-validated: 10
Analysis of Variance for GG
Source
Regression
Residual Error
Total

DF
4
15
19

SS
473.592
0.958
474.550

MS
118.398
0.064

F
1853.15

P
0.000

Model Selection and Validation for GG


Components
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

X Variance
0.817853
0.927910
0.962431
0.998206

Error SS
365.582
69.456
3.380
0.958
0.690
0.631
0.541
0.450
0.255
0.196

R-Sq
0.229624
0.853638
0.992878
0.997980
0.998546
0.998671
0.998860
0.999052
0.999462
0.999587

PRESS
441.061
106.943
6.133
1.764
2.462
2.091
2.293
2.256
3.371
3.423

R-Sq (pred)
0.070570
0.774643
0.987077
0.996282
0.994812
0.995594
0.995168
0.995246
0.992896
0.992787

Gambar 12. Data dan parameter hasil validasi silang guaifenesin (GG) dengan teknik
leave-one-out.
PLS Regression: CTM versus WL220.0, WL222.0, WL224.0, WL226.0, WL228.0, ...
Number of components selected by cross-validation: 9
Number of observations left out per group: 1
Number of components cross-validated: 10
Analysis of Variance for CTM
Source
Regression
Residual Error
Total

DF
9
10
19

SS
496.745
0.205
496.950

MS
55.1939
0.0205

F
2697.94

P
0.000

Model Selection and Validation for CTM


Components
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

X Variance
0.837211
0.915412
0.965887
0.998206
0.998842
0.999562
0.999807
0.999909
0.999943

Error SS
394.639
72.301
7.012
1.517
0.839
0.604
0.457
0.320
0.205
0.123

R-Sq
0.205879
0.854511
0.985889
0.996947
0.998312
0.998785
0.999081
0.999356
0.999588
0.999753

PRESS
467.772
119.239
15.481
3.672
3.757
2.898
2.558
2.236
1.996
2.014

R-Sq (pred)
0.058714
0.760058
0.968847
0.992610
0.992440
0.994168
0.994852
0.995501
0.995984
0.995946

Gambar 13. Data dan parameter hasil validasi silang klorfeniramin maleat (CTM)
dengan teknik leave-one-out.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


42

PLS Response Plot


(response is PCT)
3 components

16

Variable
Fitted
Crossv al

Calculated Response

14
12
10
8
6
4
2
0
0

6
8
10
Actual Response

12

14

16

Gambar 14. Kurva hubungan antara nilai parasetamol sebenarnya vs nilai terhitung
hasil validasi silang leave one-out dengan metode spektrofotometri UVPLS pada panjang gelombang 220-310 nm.
PLS Response Plot
(response is GG)
4 components

Calculated Response

20

Variable
Fitted
Crossv al

15

10

10
Actual Response

15

20

Gambar 15. Kurva hubungan antara nilai guaifenesin sebenarnya vs nilai terhitung
hasil validasi silang leave one-out dengan metode spektrofotometri UVPLS pada panjang gelombang 220-310 nm.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


43

PLS Response Plot


(response is CTM)
9 components

Variable
Fitted
Crossv al

Calculated Response

20

15

10

0
0

10
Actual Response

15

20

Gambar 16. Kurva hubungan antara nilai klorfeniramin maleat sebenarnya vs nilai
terhitung hasil validasi silang leave one-out dengan metode
spektrofotometri UV-PLS pada panjang gelombang 220-310 nm.
C. Penetapan kadar sampel PCT, GG dan CTM dalam sediaan sirup
Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah sediaan farmasi dalam
bentuk sirup, dengan tiga kandungan senyawa aktif yang berbeda, yakni parasetamol,
guaifenesin dan klorfeniramin maleat. Sampel sediaan sirup mempunyai volume
kurang lebih 60 mL, dengan komposisi tiap 5 mL mengandung parasetamol sebesar
120 mg, guaifenesin 25 mg, dan klorfeniramin maleat sebesar 1 mg. Berdasarkan
keterangan komposisi tersebut, penetapan kadar khususnya untuk penetapan kadar
CTM digunakan metode standar adisi, sedangkan untuk penetapan kadar parasetamol
dan guaifenesin tidak diperlukan standar adisi.
Penetapan kadar parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat diawali
dengan memipet 5 mL larutan yang setara dengan 120 mg PCT, 25 mg GG dan 1 mg

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


44

CTM, lalu diencerkan sampai 62,5 kali, kemudian diukur menggunakan


spektrofotometri UV pada panjang gelombang 220-310 nm dengan interval
pengukuran 2 nm. Gambar 17 menunjukkan overlay spektra 6 replikasi sampel
sediaan farmasi dalam pelarut akuades.
2.000

Abs.

1.500

1.000

0.500

0.000
200.00

250.00

300.00
nm.

350.00

400.00

Gambar 17. Overlay spektra 6 sampel sediaan farmasi yang diukur pada panjang
gelombang 220-310 nm dengan interval pengukuran 2 nm.
Dari hasil pengukuran, data absorbansi sampel tersebut dikalikan dengan
nilai koefisien dari model kalibrasi PLS sebelumnya, sehingga didapatkan hasil kadar
konsentrasi parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat. Hasil pengolahan
data absorbansi sampel dengan koefisien dari model kalibrasi PLS dapat dilihat pada
Tabel VII, VIII dan IX.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


45

Tabel VII. Hasil penetapan kadar prediksi parasetamol (PCT) dalam sediaan farmasi
sirup menggunakan metode spektrofotometri UV-PLS.
Evaluasi Parasetamol
Calculated
Penimbangan (mg/5 mL)
Faktor pengenceran
Etiket (mg/5 mL)
Kadar (mg/5 mL)
Rata-rata kadar (mg/5 mL)
SD
RSD

1
2
16,240
19,357
146
146
6250
6250
120
120
101,500 120,981
119,934 = 99,95 %
9,29
7,74 %

Replikasi Sampel
3
4
19,769
19,447
146
146
6250
6250
120
120
123,556 121,543

5
20,016
146
6250
120
125,100

6
20,308
146
6250
120
126,925

Tabel VIII. Hasil penetapan kadar prediksi guaifenesin (GG) dalam sediaan farmasi
sirup menggunakan metode spektrofotometri UV-PLS.
Evaluasi Guaifenesin
Calculated
Penimbangan (mg/5 mL)
Faktor pengenceran
Etiket (mg/5 mL)
Kadar (mg/5 mL)
Rata-rata kadar (mg/5 mL)
SD
RSD

4,403
4,894
146
146
6250
6250
25
25
27,518
30,587
30,489 = 121,95 %
1,63
5,35 %

Replikasi Sampel
3
4

5,106
146
6250
25
31,912

4,902
146
6250
25
30,637

4,841
146
6250
25
30,256

5,124
146
6250
25
32,025

Tabel IX. Hasil penetapan kadar prediksi klorfeniramin maleat (CTM) dalam sediaan
farmasi sirup menggunakan metode spektrofotometri UV-PLS.

Calculated

1
2,829

2
5,739

Replikasi Sampel
3
4
7,220
8,606

Penimbangan (mg/5 mL)

146

146

146

146

146

146

Faktor pengenceran

6250

6250

6250

6250

6250

6250

Etiket (mg/5 mL)

Kadar (mg/5 mL)

17,681

35,868

45,125

53,787

70,637

88,025

Evaluasi Klorfeniramin
maleat

5
11,302

6
14,084

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


46

Berdasarkan hasil penetapan kadar sampel, diperoleh nilai RSD untuk


parasetamol sebesar 7,74% dan nilai RSD yang diperoleh untuk guaifenesin sebesar
5,35%. Menurut Horwitz cit. Gonzales, Herrador, dan Asuero (2007), untuk
konsentrasi analit dibawah 100 ppm, nilai maksimal simpangan baku relatif yang
masih dapat diterima adalah sebesar 8 %. Hal ini menunjukkan bahwa kedua senyawa
tersebut memiliki presisi yang baik. Nilai rata-rata kadar yang diperoleh untuk PCT
adalah 99,95%, sementara nilai rata-rata kadar yang diperoleh untuk GG adalah
121,95%. Menurut Wood (1998), persyaratan rata-rata kadar dengan analit matrik
pada sampel dibawah 100 ppm adalah sebesar 90-107%. Hal ini menunjukkan
senyawa parasetamol mempunyai akurasi yang baik, sedangkan senyawa guaifenesin
mempunyai akurasi yang berada di luar rentang yang telah ditetapkan.
Untuk evaluasi adisi CTM, dari data yang diperoleh pada Tabel IX,
diindikasikan terjadinya over-fitting. Over-fitting merupakan keadaan model yang
nampak sempurna dengan nilai korelasi yang tinggi dan kesalahan yang kecil, namun
tidak mampu memberikan hasil yang baik pada kelompok data yang berbeda (Faber
and Rajko, 2007). Hal ini disimpulkan dari nilai kadar yang diperoleh, yang mana
nilai kadar sampel 2 sampai sampel 6 tidak linier sebagaimana mestinya. Faktor
lainnya, pada sampel 1 yang tidak mengalami perlakuan adisi, dapat dilihat kadar
yang diperoleh berbeda signifikan terhadap nilai sampel yang tertera di etiket. Selain
itu, ketidakberhasilan penelitian ini diindikasikan karena ketidakstabilan pengukuran,
yang mana dalam hal ini terdapat pengaruh akan noise, sehingga pengolahan akan
hasil yang diperoleh menjadi bias.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


47

Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan, dapat disimpulkan


bahwa penetapan kadar untuk senyawa multikomponen parasetamol, guaifenesin dan
klorfeniramin maleat belum berhasil ditetapkan kadarnya dengan menggunakan
metode spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan kalibrasi multivariat PLS.
Oleh karena itu, penetapan kadar senyawa khususnya pada penetapan kadar CTM
dengan menggunakan metode spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan
kalibrasi multivariat PLS perlu dioptimasi lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
a.

Metode spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan kalibrasi multivariat


partial least square (PLS) belum berhasil digunakan untuk penetapan kadar
senyawa sampel sirup khususnya pada penetapan kadar klorfeniramin maleat
secara simultan.

b.

Metode analisis penetapan kadar senyawa parasetamol, guaifenesin dan


klorfeniramin maleat secara spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan
kalibrasi multivariat tidak dapat digunakan karena keberagaman nilai akurasi dan
presisi yang dihasilkan.
B. SARAN

1.

Analisis penetapan kadar parasetamol, guaifenesin dan klorfeniramin maleat


menggunakan metode spektrofotometri UV yang dikombinasikan dengan
kalibrasi multivariat PLS perlu untuk ditinjau kembali untuk mengetahui apakah
ketidakberhasilan ini disebabkan oleh over-fitting, noise atau terdapat faktor lain
khususnya pada proses penetapan kadar standar adisi.

2.

Perlu dilakukan proses validasi eksternal untuk mengetahui apakah faktor


kegagalan pada penelitian ini disebabkan oleh terjadinya over-fitting dalam
model yang dihasilkan.

48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


49

3.

Perlu dikembangkan metode analisis kombinasi dengan kalibrasi multivariat


selain spektrofotometri UV sehingga dapat digunakan sebagai kontrol kualitas
suatu senyawa obat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


50

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta, pp. 37.
Anonim, 1995, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, Jakarta, pp. 649.
Ansel, C., Howard, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Edisi IV, Universitas
Indonesia Press, Jakarta, pp. 328-335.
Ardiyanti, Y., 2014, Kombinasi Spektrofotometri UV dan Kalibrasi Multivariat untuk
Analisis Parasetamol, Guaifenesin, dan Klorfeniramin Maleat secara
Simultan, Thesis, Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta.
Blenkinsoop, A., Paxton, P., and Blenkinsoop, P.J., 2009, Symptoms in The
Pharmacy A Guide to The Management of Common Illness, Sixth Edition,
Blackwell Publishing Ltd, West Susex, pp. 19.
Che Man, Y.B, Syahariza, Z.A., and Rohman, A., 2010. Chapter 1. Fourier transform
infrared (FTIR) spectroscopy: development, techniques, and application in
the analysis of fats and oils, in Fourier Transform Infrared Spectrocopy
edited by Oliver J. Ress, Nova Science Publishers, New York: USA. (ISBN
978-1-61668-835-6), pp. 1-36.
Danzer, K., Otto, M., and Currie, L.A., 2004, Guideline for Calibration in Analytical
Chemistry Part 2. Multispecies Calibration (IUPAC Technical Report), Pure
Appl. Chem., 76(6) : 1215-1225.
Day, R.A. and Underwood, A.L., 1986, Quantitative Analysis, diterjemahkan oleh
Aloysius Hadyana Pudjaatmaka, Edisi V, hal 389-392, Erlangga, Jakarta.
El Gindy, A.G., Emraa, S., and Mostafa, A., 2006, Aplication and validation of
Chemometrics-assisted spectrophotometry and liquid chromatography for
the simultaneous determination of six-component pharmaceuticals, J.Pharm.
Biomed Anal, 41;421-430.
Faber, N. M., and Rajko, R, 2007, How to Avoid Over-fitting in Multivariate
Calibration-The Conventional Validation Approach and An Alternative,
Anal. Chim. Acta., 595: 98-106.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


51

Hardman, J.G., Limbart, L.E., Molinoff, P.B., Ruddon, R.W., and Goodman-Gilman,
A., 1996, Goodman and Gilmans The Pharmacological Basis of
Therapetics, 9th Ed, Mc Graw-Hill, New York, pp. 12.
Haven, M. C., Tetrault, G. A., and Schenken, J. R., 1994, Laboratory
Instrumentation, John Wiley & Sons, Inc., New York, pp. 88-90.
Goicoechea, H.C. and
Olivieri, A.C. 1999. Simultaneous multivariate
spectrophotometric analysis of paracetamol and minor components
(diphenhydramine or phenylpropanolamine) in tablet preparations. Journal
of Pharmaceutical and Biomedical Analysis 20: 255261.
Gonzales, A.G., Herrador, M.A., Asuero, A.G., 2010, Intra- Laboratory Asessment of
Method Accuracy (trueness and precision) by using Validation Standards,
Talanta, 82, pp.1995-1998.
Massart, D.L. and Buydens, L. 1998. Chemometrics in pharmaceutical analysis.
Journal of Pharmaceutical & Biomedical Analysis 6: 535-545.
Miller J.N, Miller J.C, 2010, Statistics and Chemometrics for Analytical Chemistry
sixth edition, Pearson Education Limited, England, pp.110-119;221-249.
Moffat et. al., 2004, Clarkes Analysis of
Pharmaceutical Press, London.

Drugs and Poisons thirth edition,

Mulja, M. dan Suharman, 1995, Analisis Instrumental, hal 1;6-11;26-30, Airlangga


University Press, Surabaya.
Khopkar, S.M., 1990, Basic Concepts of Analytical Chemistry, alih bahasa
Saptoraharjo, A., hal 193; 204, Universitas Indonesia Press, Jakarta.
Khoshayand, M. R., Abdollahi, H., Shariatpanahi, M., Saadatfard, A., Mohammadi,
A., 2008, Spectrochimica Acta Part A: Molecular and Biomolecular
Spectroscopy, Simultaneous Spectrophotometric Determination of
Paracetamol, Ibuprofen and Caffeine in Pharmaceuticals by
Chemometric Methods, Spectrochimia Acta, 70(3).
Osborne, S.D., Jordan, R.B., and Kunnemeyer, R., 1997, Method of wavelength
selection for partial least square, Analyst, 122: 1531-1537.
Pindyck, R.S., and Rubinfield, D.L., 1998, Econometric Models & Economic
Forecasts, Fourth Edition, McGraw-Hill, Singapore.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


52

Rohman, A., and Che Man, Y. B., 2011, Analysis of lard in cream cosmetics
formulation using FT-IR spectroscopy and chemometrics, Middle-East J.Sci.
Res., 7(5), 726-732.
Rohman, A., 2012, Spektroskopi Inframerah dan Kemometrika untuk Analisis
Farmasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, pp. 150 153.
Rohman A., 2014, Statistika dan Kemometrika Dasar dalam Analisis Farmasi,
Pustaka Pelajar, Yogyakarta, pp. 201,202.
Sawant, S., Borkar, N., 2012, Review of Simultaneous Determination of Analites by
High Performance Liquid Chromatography (HPLC) in Multicomponent
Cough and Cold Oral Drug Products, Int. J. Adv. Pharm. Biol. Sci. 2(1):5663.
Shankar, P.R., Partha, P., Shenoy, N., 2002, Self-medication and non-doctor
prescription practices in Pokhara valley, Western Nepal: a questionnairebased study, BMC Family Practice, 3(17).
Sohrabi,

M.R., Fathabadi, M., and Nouri, A.H., 2009, Simultaneous


spectrophotometric determination of sulfamethoxazole and trimethoprim in
pharmaceutical preparations by using multivariate calibrasi methods, J. App.
Chem. Res., 3(12), 47-52.

Syahariza, Z.A, Che Man, Y.B, Selamat, J, Bakar,J., 2005, Detection of lard
adulteration in cake formulation by fourier transform infrared (FTIR)
spectroscopy, Food Chemistry 92: 365-367.
Voight. R, 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, diterjemahkan oleh Soendani
N., S., UGM Press, Yogyakarta.
Watson, D. G., 2003, Pharmaceutical Analysis : A Textbook for Pharmacy Students
and Pharmaceutical Chemists, Churchill Livingstone, USA.
Wood, R. A. N., & H. Wallin, 1998, Quality in the Food Analysis Laboratory the
Royal Society of Chemistry Cambridge, London.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LAMPIRAN

53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


54

Lampiran 1. Sertifikat analisis baku parasetamol.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


55

Lampiran 2. Sertifikat analisis baku guaifenesin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


56

Lampiran 3. Sertifikat analisis baku klorfeniramin maleat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


57

Lampiran 4. Data Penimbangan Standar Adisi Klorfeniramin maleat.


Klorfeniramin maleat
Kertas Kosong

1348 mg

Kertas + Zat

1399 mg

Kertas + Sisa

1349 mg

Zat

50 mg

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Data pengukuran spektrofotometer UV 20 campuran sintetik untuk model PLS pada panjang gelombang 220
310 nm yang diukur dengan interval pengukuran 2 nm.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

PCT
5.0
12.0
10.0
15.0
11.0
6.0
8.0
8.0
10.0
15.0
13.0
4.0
6.0
4.0
13.0
9.0
3.0
8.0
2.0
2.0

GG
3.0
11.0
15.0
12.0
11.0
7.0
17.0
6.0
16.0
17.0
11.0
19.0
8.0
5.0
8.0
7.0
16.0
5.0
17.0
6.0

CTM
9.0
13.0
10.0
20.0
8.0
20.0
10.0
15.0
3.0
8.0
14.0
6.0
8.0
7.0
14.0
2.0
7.0
6.0
16.0
15.0

220
0.689
1.431
1.337
1.894
1.142
1.356
1.362
1.185
1.006
1.466
1.515
1.104
0.865
0.721
1.435
0.631
1.022
0.759
1.485
1.045

222
0.704
1.464
1.375
1.938
1.187
1.382
1.394
1.211
1.047
1.527
1.555
1.127
0.886
0.737
1.468
0.664
1.036
0.785
1.489
1.041

224
0.706
1.475
1.389
1.947
1.214
1.377
1.399
1.213
1.075
1.567
1.57
1.123
0.891
0.742
1.479
0.693
1.024
0.801
1.454
1.009

58

226
0.691
1.448
1.366
1.912
1.211
1.333
1.361
1.185
1.073
1.565
1.546
1.079
0.871
0.728
1.456
0.706
0.978
0.799
1.367
0.947

228
0.656
1.38
1.299
1.822
1.173
1.243
1.277
1.122
1.036
1.518
1.478
0.989
0.824
0.694
1.396
0.704
0.889
0.779
1.224
0.849

230
0.596
1.269
1.19
1.673
1.1
1.096
1.147
1.016
0.971
1.429
1.365
0.861
0.747
0.638
1.294
0.686
0.763
0.736
1.023
0.712

232
0.531
1.148
1.064
1.506
1.013
0.932
1.001
0.9
0.894
1.321
1.238
0.717
0.662
0.577
1.186
0.664
0.626
0.689
0.809
0.57

234
0.482
1.051
0.96
1.378
0.943
0.806
0.877
0.812
0.824
1.229
1.139
0.588
0.592
0.53
1.103
0.644
0.506
0.652
0.628
0.457

236
0.448
0.982
0.881
1.288
0.891
0.714
0.781
0.75
0.767
1.16
1.068
0.484
0.54
0.497
1.047
0.63
0.409
0.628
0.488
0.374

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Lanjutan
238
0.428
0.942
0.831
1.235
0.86
0.656
0.718
0.713
0.731
1.118
1.026
0.413
0.508
0.478
1.017
0.623
0.344
0.615
0.394
0.321

240
0.417
0.919
0.801
1.206
0.844
0.621
0.68
0.692
0.711
1.096
1.004
0.368
0.489
0.467
1.002
0.622
0.304
0.61
0.336
0.288

242
0.412
0.908
0.786
1.191
0.835
0.602
0.66
0.681
0.7
1.084
0.993
0.344
0.479
0.462
0.994
0.622
0.282
0.607
0.305
0.271

244
0.407
0.899
0.776
1.18
0.827
0.591
0.648
0.673
0.692
1.074
0.984
0.332
0.473
0.458
0.987
0.618
0.271
0.604
0.29
0.263

246
0.403
0.888
0.764
1.165
0.815
0.584
0.638
0.665
0.681
1.058
0.971
0.326
0.466
0.452
0.975
0.609
0.266
0.596
0.287
0.261

248
0.396
0.871
0.749
1.144
0.797
0.579
0.628
0.655
0.664
1.033
0.952
0.323
0.458
0.444
0.956
0.592
0.265
0.582
0.292
0.264

250
0.387
0.846
0.729
1.115
0.772
0.573
0.614
0.641
0.641
0.999
0.926
0.32
0.447
0.432
0.929
0.57
0.265
0.564
0.299
0.268

59

252
0.375
0.814
0.702
1.074
0.738
0.564
0.596
0.621
0.612
0.954
0.89
0.317
0.432
0.415
0.892
0.539
0.265
0.538
0.309
0.273

254
0.363
0.78
0.675
1.033
0.702
0.56
0.579
0.603
0.58
0.905
0.852
0.316
0.418
0.398
0.852
0.504
0.268
0.51
0.327
0.283

256
0.348
0.739
0.643
0.983
0.66
0.549
0.558
0.578
0.545
0.849
0.808
0.314
0.4
0.377
0.804
0.467
0.271
0.478
0.341
0.289

258
0.326
0.69
0.604
0.918
0.613
0.527
0.533
0.544
0.508
0.788
0.753
0.312
0.378
0.352
0.747
0.426
0.272
0.441
0.35
0.288

260
0.311
0.651
0.575
0.869
0.574
0.517
0.515
0.52
0.476
0.737
0.71
0.316
0.361
0.332
0.7
0.39
0.278
0.409
0.368
0.295

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Lanjutan
262
0.294
0.611
0.546
0.816
0.534
0.504
0.499
0.493
0.446
0.685
0.665
0.322
0.344
0.311
0.651
0.353
0.286
0.376
0.387
0.3

264
0.262
0.554
0.505
0.733
0.486
0.455
0.469
0.441
0.418
0.628
0.6
0.32
0.316
0.28
0.581
0.319
0.283
0.337
0.375
0.276

266
0.229
0.499
0.465
0.652
0.44
0.403
0.439
0.389
0.394
0.576
0.537
0.318
0.288
0.25
0.515
0.289
0.279
0.299
0.359
0.248

268
0.213
0.47
0.446
0.611
0.415
0.384
0.429
0.365
0.379
0.544
0.504
0.325
0.275
0.234
0.478
0.268
0.286
0.276
0.366
0.244

270
0.195
0.439
0.425
0.564
0.39
0.355
0.416
0.335
0.368
0.516
0.469
0.329
0.26
0.217
0.439
0.25
0.288
0.255
0.362
0.229

272
0.162
0.391
0.388
0.486
0.353
0.291
0.383
0.281
0.352
0.477
0.412
0.317
0.232
0.189
0.38
0.234
0.273
0.225
0.323
0.186

274
0.133
0.345
0.351
0.417
0.318
0.234
0.348
0.234
0.333
0.438
0.36
0.298
0.204
0.164
0.329
0.218
0.252
0.199
0.281
0.147

60

276
0.117
0.312
0.319
0.372
0.29
0.202
0.316
0.206
0.308
0.401
0.324
0.273
0.184
0.147
0.295
0.201
0.229
0.18
0.249
0.125

278
0.102
0.282
0.29
0.333
0.265
0.174
0.288
0.181
0.286
0.369
0.293
0.25
0.166
0.133
0.265
0.187
0.208
0.164
0.219
0.105

280
0.09
0.254
0.261
0.296
0.24
0.148
0.257
0.16
0.26
0.334
0.262
0.222
0.148
0.118
0.238
0.172
0.184
0.149
0.188
0.087

282
0.076
0.21
0.21
0.246
0.198
0.119
0.202
0.133
0.21
0.273
0.217
0.166
0.119
0.098
0.201
0.145
0.137
0.127
0.136
0.065

284
0.063
0.165
0.157
0.196
0.154
0.091
0.145
0.107
0.156
0.21
0.171
0.107
0.09
0.078
0.165
0.117
0.088
0.104
0.084
0.044

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 5. Lanjutan
286
0.052
0.131
0.119
0.158
0.122
0.071
0.105
0.087
0.117
0.163
0.137
0.067
0.069
0.063
0.136
0.095
0.055
0.086
0.049
0.03

288
0.044
0.108
0.095
0.131
0.1
0.058
0.08
0.073
0.093
0.132
0.113
0.046
0.055
0.052
0.115
0.079
0.037
0.073
0.031
0.023

290
0.038
0.09
0.077
0.11
0.083
0.048
0.064
0.061
0.076
0.109
0.094
0.034
0.045
0.043
0.098
0.066
0.028
0.062
0.021
0.018

292
0.032
0.075
0.064
0.092
0.069
0.041
0.053
0.051
0.063
0.09
0.078
0.026
0.038
0.036
0.082
0.055
0.022
0.052
0.016
0.015

294
0.027
0.062
0.052
0.075
0.057
0.034
0.043
0.043
0.052
0.073
0.064
0.021
0.031
0.03
0.068
0.046
0.018
0.043
0.013
0.012

296
0.022
0.05
0.042
0.06
0.045
0.028
0.035
0.034
0.041
0.058
0.051
0.017
0.025
0.024
0.055
0.037
0.015
0.035
0.011
0.01

298
0.017
0.039
0.032
0.046
0.035
0.022
0.027
0.027
0.032
0.044
0.039
0.013
0.019
0.018
0.043
0.028
0.012
0.027
0.009
0.008

300
0.013
0.028
0.023
0.033
0.025
0.017
0.02
0.02
0.023
0.031
0.028
0.01
0.014
0.013
0.032
0.02
0.009
0.02
0.007
0.007

61

302
0.009
0.019
0.016
0.021
0.016
0.012
0.014
0.013
0.016
0.02
0.018
0.007
0.01
0.008
0.022
0.013
0.007
0.013
0.006
0.005

304
0.006
0.013
0.01
0.013
0.011
0.009
0.01
0.009
0.011
0.012
0.011
0.005
0.007
0.005
0.015
0.008
0.006
0.009
0.005
0.004

306
0.004
0.009
0.006
0.008
0.006
0.006
0.006
0.006
0.007
0.006
0.006
0.003
0.004
0.003
0.01
0.005
0.004
0.005
0.003
0.003

308
0.003
0.007
0.004
0.005
0.004
0.005
0.005
0.004
0.005
0.004
0.004
0.002
0.003
0.002
0.008
0.003
0.004
0.004
0.003
0.003

310
0.003
0.005
0.003
0.003
0.003
0.004
0.003
0.003
0.004
0.002
0.003
0.002
0.002
0.001
0.007
0.002
0.003
0.003
0.002
0.002

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


62

Lampiran 6. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
parasetamol dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik tanpa validasi
internal.
PLS Regression: PCT versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ...
Number of components set to: 10
Analysis of Variance for PCT
Source
Regression
Residual Error
Total

DF
10
9
19

SS
325.514
1.686
327.200

MS
32.5514
0.1874

F
173.74

P
0.000

Model Selection and Validation for PCT


Components
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

X Variance
0.855623
0.931723
0.972988
0.995864
0.999257
0.999372
0.999686
0.999870
0.999927
0.999968

Error SS
29.7023
3.8605
2.8532
2.8190
2.6596
2.4540
2.4051
2.2495
1.7771
1.6862

Fits and Residuals for PCT


Row
PCT
Fits
1
5
4.9004
2
12
11.7893
3
10
10.4537
4
15
15.0554
5
11
11.0014
6
6
5.9818
7
8
8.0115
8
8
8.0926
9
10
10.2634
10
15
14.9605
11
13
12.6103
12
4
3.9183
13
6
5.5312
14
4
4.7184
15
13
13.1072
16
9
8.4512
17
3
2.8854
18
8
8.3130
19
2
2.0866
20
2
1.8686

R-Sq
0.909223
0.988201
0.991280
0.991385
0.991872
0.992500
0.992649
0.993125
0.994569
0.994847
Res
0.099600
0.210730
-0.453711
-0.055393
-0.001365
0.018227
-0.011475
-0.092606
-0.263405
0.039514
0.389682
0.081738
0.468820
-0.718399
-0.107233
0.548806
0.114644
-0.312975
-0.086616
0.131417

SRes
0.31048
0.71018
-1.34072
-0.19795
-0.00532
0.11546
-0.03692
-0.27751
-0.82997
0.18040
1.23513
0.30702
1.29763
-2.82043
-0.48463
1.79387
0.35862
-1.04803
-0.31285
0.46864

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


63

Lampiran 7. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
guaifenesin dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik tanpa validasi
internal.
PLS Regression: GG versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ...
Number of components set to: 10
Analysis of Variance for GG
Source
Regression
Residual Error
Total

DF
10
9
19

SS
474.354
0.196
474.550

MS
47.4354
0.0218

F
2177.03

P
0.000

Model Selection and Validation for GG


Components
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

X Variance
0.817853
0.927910
0.962431
0.998206
0.998658
0.999522
0.999788
0.999902
0.999921
0.999971

Error SS
365.582
69.456
3.380
0.958
0.690
0.631
0.541
0.450
0.255
0.196

Fits and Residuals for GG


Row
GG
Fits
1
3
2.9609
2
11
11.1047
3
15
14.8752
4
12
11.9476
5
11
11.0281
6
7
7.0638
7
17
16.9906
8
6
5.9882
9
16
15.8911
10
17
17.0830
11
11
10.9955
12
19
19.1623
13
8
8.0015
14
5
4.7697
15
8
7.9648
16
7
7.1559
17
16
15.9026
18
5
5.0332
19
17
16.9342
20
6
6.1470

R-Sq
0.229624
0.853638
0.992878
0.997980
0.998546
0.998671
0.998860
0.999052
0.999462
0.999587

Res
0.039101
-0.104718
0.124762
0.052373
-0.028056
-0.063807
0.009437
0.011795
0.108907
-0.082973
0.004517
-0.162343
-0.001545
0.230260
0.035235
-0.155936
0.097368
-0.033191
0.065785
-0.146971

SRes
0.34647
-1.42870
1.12724
0.67167
-0.31999
-1.00325
0.08406
0.10271
1.09565
-0.98218
0.04160
-1.75687
-0.01245
2.15806
0.41969
-1.42644
0.90460
-0.34406
0.71148
-1.50193

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


64

Lampiran 8. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
klorfeniramin maleat dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik tanpa
validasi internal.
PLS Regression: CTM versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ...
Number of components set to: 10
Analysis of Variance for CTM
Source
Regression
Residual Error
Total

DF
10
9
19

SS
496.827
0.123
496.950

MS
49.6827
0.0136

F
3642.73

P
0.000

Model Selection and Validation for CTM


Components
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

X Variance
0.837211
0.915412
0.965887
0.998206
0.998842
0.999562
0.999807
0.999909
0.999943
0.999974

Error SS
394.639
72.301
7.012
1.517
0.839
0.604
0.457
0.320
0.205
0.123

R-Sq
0.205879
0.854511
0.985889
0.996947
0.998312
0.998785
0.999081
0.999356
0.999588
0.999753

Fits and Residuals for CTM


Row
CTM
Fits
Res
1
9
9.0121
-0.012062
2
13
12.8395
0.160545
3
10
10.0092
-0.009244
4
20
20.1103
-0.110271
5
8
8.0415
-0.041461
6
20
19.9732
0.026832
7
10
9.9625
0.037488
8
15
14.9996
0.000373
9
3
2.9800
0.020048
10
8
8.0035
-0.003458
11
14
13.8958
0.104156
12
6
5.9037
0.096321
13
8
7.9152
0.084845
14
7
7.0633
-0.063270
15
14
14.0957
-0.095750
16
2
2.0680
-0.068017
17
7
7.1562
-0.156248
18
6
5.9728
0.027246
19
16
16.0699
-0.069910
20
15
14.9282
0.071837

SRes
-0.13818
2.32765
-0.10583
-1.48913
-0.57178
0.58137
0.44891
0.00419
0.21723
-0.05137
1.18706
1.46355
0.95359
-0.74073
-1.91946
-0.78840
-1.82326
0.35902
-1.03384
0.85549

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


65

Lampiran 9. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
parasetamol dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik validasi internal.
PLS Regression: PCT versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ...
Number of components selected by cross-validation: 3
Number of observations left out per group: 1
Number of components cross-validated: 10
Analysis of Variance for PCT
Source
Regression
Residual Error
Total

DF
3
16
19

SS
324.347
2.853
327.200

MS
108.116
0.178

F
606.28

P
0.000

Model Selection and Validation for PCT


Components X Variance Error SS
1
0.855623
29.7023
2
0.931723
3.8605
3
0.972988
2.8532
4
2.8190
5
2.6596
6
2.4540
7
2.4051
8
2.2495
9
1.7771
10
1.6862
Fits and Residuals for PCT
Row
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

PCT
5
12
10
15
11
6
8
8
10
15
13
4
6
4
13
9
3
8
2
2

Fits
4.5508
11.9528
10.2232
14.9909
11.1242
6.2509
8.3735
7.9982
9.9898
14.7886
12.6359
3.8424
5.6635
5.3087
13.1301
8.6509
2.9362
7.9837
2.0601
1.5455

Res
0.44924
0.04721
-0.22318
0.00906
-0.12419
-0.25089
-0.37346
0.00177
0.01019
0.21138
0.36411
0.15763
0.33648
-1.30873
-0.13006
0.34907
0.06376
0.01628
-0.06012
0.45447

R-Sq
0.909223
0.988201
0.991280
0.991385
0.991872
0.992500
0.992649
0.993125
0.994569
0.994847

SRes
1.19368
0.12348
-0.55430
0.02526
-0.30993
-0.67505
-0.92724
0.00436
0.02513
0.62668
0.92580
0.43140
0.84002
-3.43615
-0.41099
0.96883
0.16372
0.04245
-0.18309
1.21216

PRESS
36.8199
5.9476
4.8155
5.2731
5.9752
9.7405
9.9836
12.2229
20.1736
19.4015

Fits (pred)
4.4121
11.9403
10.2472
14.9820
11.1367
6.3664
8.4429
8.0029
9.9352
14.6559
12.5458
3.7751
5.6223
5.6961
13.2369
8.5136
2.9450
7.9766
2.1066
1.4090

R-Sq (pred)
0.887470
0.981823
0.985283
0.983884
0.981739
0.970231
0.969488
0.962644
0.938345
0.940705
Res (pred)
0.58794
0.05971
-0.24724
0.01799
-0.13672
-0.36639
-0.44286
-0.00289
0.06475
0.34411
0.45420
0.22493
0.37768
-1.69606
-0.23693
0.48640
0.05496
0.02344
-0.10660
0.59104

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


66

Lampiran 10. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
guaifenesin dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik validasi
internal.
PLS Regression: GG versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ...
Number of components selected by cross-validation: 4
Number of observations left out per group: 1
Number of components cross-validated: 10
Analysis of Variance for GG
Source
Regression
Residual Error
Total

DF
4
15
19

SS
473.592
0.958
474.550

MS
118.398
0.064

F
1853.15

P
0.000

Model Selection and Validation for GG


Components X Variance Error SS
R-Sq
PRESS
1
0.817853
365.582 0.229624 441.061
2
0.927910
69.456 0.853638 106.943
3
0.962431
3.380 0.992878
6.133
4
0.998206
0.958 0.997980
1.764
5
0.690 0.998546
2.462
6
0.631 0.998671
2.091
7
0.541 0.998860
2.293
8
0.450 0.999052
2.256
9
0.255 0.999462
3.371
10
0.196 0.999587
3.423
Fits and Residuals for GG
Row GG Fits
Res
SRes
Fits (pred)
1
3
2.8147
0.185330
0.83151
2.7861
2
11 11.5181 -0.518147 -2.32437
11.6682
3
15 14.7858
0.214205
0.89059 14.7576
4
12 11.7096
0.290358
1.51749 11.5239
5
11 11.1971 -0.197111 -0.82171
11.2185
6
7
6.7427
0.257302
1.18408
6.6670
7
17 16.8928
0.107245
0.45748 16.8338
8
6
5.8730
0.127010
0.53838
5.8680
9
16 15.5150
0.485019
2.28215 15.2989
10
17 17.0404 -0.040354 -0.20035
17.0455
11
11 11.2712 -0.271193 -1.19240
11.3554
12
19 19.1066 -0.106576 -0.50369
19.0326
13
8
8.0079
-0.007870
-0.03291
8.0107
14
5
4.9794
0.020581
0.09448
4.9852
15
8
8.0399
-0.039869
-0.22404
8.1127
16
7
7.0833
-0.083294
-0.38674
7.1151
17
16 15.9960
0.004012
0.01856 15.9797
18
5
5.1593
-0.159253
-0.69382
5.2000
19
17 17.1528 -0.152837 -0.77810
17.2546
20
6
6.1146
-0.114557
-0.53287
6.1746

R-Sq (pred)
0.070570
0.774643
0.987077
0.996282
0.994812
0.995594
0.995168
0.995246
0.992896
0.992787
Res (pred)
0.213858
-0.668248
0.242408
0.476052
-0.218539
0.332950
0.166208
0.131974
0.701054
-0.045533
-0.355407
-0.032573
-0.010715
0.014817
-0.112677
-0.115091
0.020348
-0.200001
-0.254552
-0.174647

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


67

Lampiran 11. Output Minitab hasil kalibrasi multivariat partial least square (PLS)
klorfeniramin maleat dari sampel kalibrasi 20 campuran sintetik
validasi internal.
PLS Regression: CTM versus 220.0, 222.0, 224.0, 226.0, 228.0, ...
Number of components selected by cross-validation: 9
Number of observations left out per group: 1
Number of components cross-validated: 10
Analysis of Variance for CTM
Source
Regression
Residual Error
Total

DF
9
10
19

SS
496.745
0.205
496.950

MS
55.1939
0.0205

F
2697.94

P
0.000

Model Selection and Validation for CTM


Components X Variance Error SS
1
0.837211
394.639
2
0.915412
72.301
3
0.965887
7.012
4
0.998206
1.517
5
0.998842
0.839
6
0.999562
0.604
7
0.999807
0.457
8
0.999909
0.320
9
0.999943
0.205
10
0.123
Fits and Residuals for CTM
Row
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

CTM
9
13
10
20
8
20
10
15
3
8
14
6
8
7
14
2
7
6
16
15

Fits
9.0241
12.7332
10.0646
20.1397
7.9210
19.9493
10.0538
14.9379
2.9901
8.0141
13.8639
5.9143
8.0335
7.0586
14.1963
2.0960
7.0728
5.9159
16.0458
14.9751

Res
-0.024131
0.266789
-0.064559
-0.139706
0.078952
0.050651
-0.053816
0.062136
0.009910
-0.014064
0.136148
0.085742
-0.033543
-0.058581
-0.196282
-0.095991
-0.072850
0.084097
-0.045794
0.024890

R-Sq
0.205879
0.854511
0.985889
0.996947
0.998312
0.998785
0.999081
0.999356
0.999588
0.999753
SRes
-0.22536
2.67354
-0.58428
-1.52055
0.73586
0.87681
-0.48049
0.54758
0.08759
-0.17025
1.25314
1.06147
-0.27048
-0.55984
-2.48096
-0.90064
-0.64505
0.86524
-0.54717
0.23595

PRESS
467.772
119.239
15.481
3.672
3.757
2.898
2.558
2.236
1.996
2.014

R-Sq (pred)
0.058714
0.760058
0.968847
0.992610
0.992440
0.994168
0.994852
0.995501
0.995984
0.995946

Fits (pred)
9.0225
12.2524
10.0425
20.4698
7.9355
19.8080
10.1522
14.8708
2.9834
8.0054
13.7349
5.7639
8.1512
7.1453
14.8751
2.1610
7.2365
5.6823
16.1147
14.9748

Res (pred)
-0.022537
0.747611
-0.042515
-0.469780
0.064528
0.191960
-0.152187
0.129157
0.016588
-0.005413
0.265094
0.236095
-0.151202
-0.145343
-0.875134
-0.161041
-0.236512
0.317710
-0.114729
0.025166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


68

Lampiran 12. Data nilai koefisien dari model PLS parasetamol.


Constant
WL220.0
WL222.0
WL224.0
WL226.0
WL228.0
WL230.0
WL232.0
WL234.0
WL236.0
WL238.0
WL240.0
WL242.0
WL244.0
WL246.0
WL248.0
WL250.0
WL252.0
WL254.0
WL256.0
WL258.0
WL260.0
WL262.0
WL264.0
WL266.0
WL268.0
WL270.0
WL272.0
WL274.0
WL276.0
WL278.0
WL280.0
WL282.0
WL284.0
WL286.0
WL288.0
WL290.0
WL292.0
WL294.0
WL296.0
WL298.0
WL300.0
WL302.0
WL304.0
WL306.0
WL308.0
WL310.0

PCT
-0,9596
-0,5565
-0,5014
-0,4380
-0,3667
-0,2701
-0,1154
0,0979
0,3050
0,4665
0,5646
0,6205
0,6476
0,6603
0,6671
0,6667
0,6673
0,6633
0,6367
0,6048
0,5661
0,4651
0,3001
0,2453
0,1955
-0,0272
-0,1606
0,0716
0,4004
0,6176
0,8920
1,2658
2,1325
3,6486
5,2262
6,5848
7,9672
9,4862
11,6780
14,4726
18,2835
25,0837
35,5519
41,7619
32,1083
-37,8691
-39,0561

PCT standardized
0,0000000
-0,0448233
-0,0411446
-0,0359802
-0,0295029
-0,0207643
-0,0082853
0,0065761
0,0198122
0,0301270
0,0368245
0,0410302
0,0431903
0,0440341
0,0438873
0,0426521
0,0409941
0,0384742
0,0344783
0,0302021
0,0256208
0,0191995
0,0112013
0,0080738
0,0056777
-0,0007299
-0,0039982
0,0016253
0,0084268
0,0120119
0,0161560
0,0210141
0,0293286
0,0403426
0,0485274
0,0526870
0,0547435
0,0548097
0,0553001
0,0541927
0,0523707
0,0500859
0,0447214
0,0315673
0,0153724
-0,0135353
-0,0122140

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


69

Lampiran 13. Data nilai koefisien dari model PLS guaifenesin.


Constant
WL220.0
WL222.0
WL224.0
WL226.0
WL228.0
WL230.0
WL232.0
WL234.0
WL236.0
WL238.0
WL240.0
WL242.0
WL244.0
WL246.0
WL248.0
WL250.0
WL252.0
WL254.0
WL256.0
WL258.0
WL260.0
WL262.0
WL264.0
WL266.0
WL268.0
WL270.0
WL272.0
WL274.0
WL276.0
WL278.0
WL280.0
WL282.0
WL284.0
WL286.0
WL288.0
WL290.0
WL292.0
WL294.0
WL296.0
WL298.0
WL300.0
WL302.0
WL304.0
WL306.0
WL308.0
WL310.0

GG
0,2070
0,1570
0,2277
0,2961
0,2988
0,2184
0,1450
-0,0258
-0,3933
-0,8087
-1,1144
-1,2921
-1,3872
-1,4370
-1,4926
-1,5723
-1,6859
-1,8247
-2,0323
-2,2373
-2,3358
-2,4589
-2,3909
-1,3912
0,4869
2,0867
4,5667
9,1118
13,3643
15,5509
17,7228
19,5570
19,6795
15,0986
7,2788
0,9088
-3,2439
-6,5439
-9,5201
-12,5614
-16,6306
-30,2693
-19,5278
3,1353
-55,9142
14,0083
10,2038

GG standardized
0,000000
0,010504
0,015516
0,020200
0,019964
0,013938
0,008647
-0,001441
-0,021213
-0,043364
-0,060360
-0,070953
-0,076820
-0,079575
-0,081539
-0,083530
-0,086002
-0,087881
-0,091390
-0,092773
-0,087778
-0,084285
-0,074095
-0,038014
0,011739
0,046468
0,094431
0,171768
0,233571
0,251150
0,266538
0,269605
0,224735
0,138625
0,056121
0,006038
-0,018508
-0,031395
-0,037434
-0,039057
-0,039555
-0,050187
-0,020397
0,001968
-0,022229
0,004157
0,002650

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


70

Lampiran 14. Data nilai koefisien dari model PLS klorfeniramin maleat.
Constant
WL220.0
WL222.0
WL224.0
WL226.0
WL228.0
WL230.0
WL232.0
WL234.0
WL236.0
WL238.0
WL240.0
WL242.0
WL244.0
WL246.0
WL248.0
WL250.0
WL252.0
WL254.0
WL256.0
WL258.0
WL260.0
WL262.0
WL264.0
WL266.0
WL268.0
WL270.0
WL272.0
WL274.0
WL276.0
WL278.0
WL280.0
WL282.0
WL284.0
WL286.0
WL288.0
WL290.0
WL292.0
WL294.0
WL296.0
WL298.0
WL300.0
WL302.0
WL304.0
WL306.0
WL308.0
WL310.0

CTM
0,112
-4,127
-1,239
2,306
4,467
6,614
7,112
4,906
2,920
1,292
-0,277
-1,587
-1,547
-2,378
-2,011
-2,568
-2,995
-1,994
-0,325
1,552
1,692
5,218
9,408
12,157
7,888
5,199
5,103
3,169
-11,977
-13,755
-25,678
-21,983
-15,198
-20,107
-18,129
12,027
-41,676
-41,281
-1,951
34,414
92,695
-220,357
245,472
-281,519
446,225
41,624
-136,887

CTM standardized
0,000000
-0,269762
-0,082484
0,153710
0,291648
0,412539
0,414453
0,267355
0,153907
0,067696
-0,014663
-0,085145
-0,083740
-0,128691
-0,107366
-0,133298
-0,149281
-0,093855
-0,014303
0,062870
0,062133
0,174788
0,284920
0,324615
0,185845
0,113141
0,103107
0,058379
-0,204554
-0,217076
-0,377376
-0,296136
-0,169603
-0,180398
-0,136592
0,078087
-0,232363
-0,193537
-0,007498
0,104562
0,215445
-0,357027
0,250556
-0,172669
0,173352
0,012072
-0,034736

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 15. Data pengukuran spektrofotometri UV enam replikasi sampel pada panjang gelombang 220 310 nm yang
diukur dengan interval pengukuran 2 nm.
Sampel
I
II
II
IV
V
VI

220
0.841
1.076
1.2
1.273
1.361
1.499

222
0.886
1.127
1.251
1.32
1.409
1.547

224
0.926
1.17
1.291
1.354
1.444
1.574

226
0.966
1.208
1.324
1.381
1.467
1.587

228
1.002
1.24
1.348
1.394
1.474
1.581

Panjang Gelombang
230
232
234
1.013 1.021 1.042
1.237 1.233 1.246
1.333 1.316
1.32
1.365 1.336 1.328
1.434 1.391 1.373
1.52 1.458 1.426

236
1.059
1.259
1.326
1.328
1.365
1.408

238
1.057
1.252
1.315
1.312
1.345
1.382

240
1.058
1.25
1.311
1.305
1.334
1.368

254
0.836
0.995
1.049
1.049
1.079
1.115

Panjang Gelombang
256
258
260
0.764 0.686 0.613
0.913 0.823 0.739
0.964 0.871 0.785
0.968 0.878 0.795
0.998 0.908 0.825
1.037 0.945 0.864

262
0.538
0.652
0.696
0.708
0.739
0.778

264
0.473
0.574
0.612
0.623
0.65
0.685

266
0.417
0.505
0.538
0.548
0.571
0.6

242
1.06
1.252
1.312
1.304
1.331
1.363

244
1.055
1.246
1.304
1.296
1.323
1.354

Lanjutan lampiran 15.


Sampel
I
II
II
IV
V
VI

246
1.038
1.225
1.284
1.276
1.302
1.333

248
1.007
1.19
1.247
1.24
1.267
1.3

250
0.963
1.139
1.196
1.191
1.218
1.251

252
0.905
1.073
1.128
1.125
1.153
1.188

71

268
0.371
0.451
0.481
0.492
0.513
0.542

270
0.335
0.407
0.433
0.442
0.462
0.487

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lanjutan lampiran 15.


Sampel
I
II
II
IV
V
VI

272
0.308
0.37
0.39
0.395
0.409
0.426

274
0.286
0.34
0.355
0.356
0.366
0.376

276
0.266
0.315
0.328
0.327
0.335
0.343

278
0.25
0.295
0.305
0.303
0.309
0.315

280
0.234
0.274
0.283
0.279
0.284
0.288

Panjang Gelombang
282
284
286
0.209 0.185 0.162
0.246 0.217 0.19
0.253 0.223 0.196
0.249 0.219 0.192
0.254 0.224 0.197
0.256 0.226 0.199

Lanjutan lampiran 15.


Sampel
I
II
II
IV
V
VI

298
0.054
0.065
0.065
0.064
0.068
0.069

300
0.04
0.049
0.049
0.048
0.052
0.053

Panjang Gelombang
302
304
306
0.028
0.02
0.014
0.035 0.026
0.02
0.034 0.024 0.018
0.034 0.024 0.017
0.038 0.028 0.022
0.039 0.029 0.023

308
0.011
0.016
0.014
0.013
0.019
0.019

72

310
0.009
0.014
0.012
0.012
0.017
0.017

288
0.141
0.166
0.17
0.168
0.172
0.173

290
0.121
0.143
0.146
0.144
0.148
0.149

292
0.102
0.121
0.124
0.122
0.126
0.127

294
0.085
0.101
0.103
0.101
0.105
0.107

296
0.069
0.083
0.083
0.082
0.086
0.087

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 16. Perhitungan kadar PCT pada sampel sirup menggunakan hasil koefisien validasi internal leave one out.
Koefisien
-0.9596
-0.5565
-0.5014
-0.438
-0.3667
-0.2701
-0.1154
0.0979
0.305
0.4665
0.5646
0.6205
0.6476
0.6603
0.6671
0.6667
0.6673
0.6633
0.6367
0.6048
0.5661
0.4651
0.3001
0.2453

Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Sampel 4
Sampel 5
Sampel 6
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
1
-0.9596
1
-0.9596
1
-0.9596
1
-0.9596
1
-0.9596
1
-0.9596
0.841 -0.46802 1.076 -0.59879
1.2
-0.6678 1.273 -0.70842 1.361
-0.7574 1.499 -0.83419
0.886 -0.44424 1.127 -0.56508 1.251 -0.62725
1.32 -0.66185 1.409 -0.70647 1.547 -0.77567
0.926 -0.40559
1.17 -0.51246 1.291 -0.56546 1.354 -0.59305 1.444 -0.63247 1.574 -0.68941
0.966 -0.35423 1.208 -0.44297 1.324 -0.48551 1.381 -0.50641 1.467 -0.53795 1.587 -0.58195
1.002 -0.27064
1.24 -0.33492 1.348 -0.36409 1.394 -0.37652 1.474 -0.39813 1.581 -0.42703
1.013
-0.1169 1.237 -0.14275 1.333 -0.15383 1.365 -0.15752 1.434 -0.16548
1.52 -0.17541
1.021 0.099956 1.233 0.120711 1.316 0.128836 1.336 0.130794 1.391 0.136179 1.458 0.142738
1.042 0.31781 1.246 0.38003
1.32
0.4026 1.328 0.40504 1.373 0.418765 1.426
0.43493
1.059 0.494024 1.259 0.587324 1.326 0.618579 1.328 0.619512 1.365 0.636773 1.408 0.656832
1.057 0.596782 1.252 0.706879 1.315 0.742449 1.312 0.740755 1.345 0.759387 1.382 0.780277
1.058 0.656489
1.25 0.775625 1.311 0.813476 1.305 0.809753 1.334 0.827747 1.368 0.848844
1.06 0.686456 1.252 0.810795 1.312 0.849651 1.304 0.84447 1.331 0.861956 1.363 0.882679
1.055 0.696617 1.246 0.822734 1.304 0.861031 1.296 0.855749 1.323 0.873577 1.354 0.894046
1.038 0.69245 1.225 0.817198 1.284 0.856556 1.276 0.85122 1.302 0.868564 1.333 0.889244
1.007 0.671367
1.19 0.793373 1.247 0.831375
1.24 0.826708 1.267 0.844709
1.3
0.86671
0.963 0.64261 1.139 0.760055 1.196 0.798091 1.191 0.794754 1.218 0.812771 1.251 0.834792
0.905 0.600287 1.073 0.711721 1.128 0.748202 1.125 0.746213 1.153 0.764785 1.188
0.788
0.836 0.532281 0.995 0.633517 1.049 0.667898 1.049 0.667898 1.079 0.686999 1.115 0.709921
0.764 0.462067 0.913 0.552182 0.964 0.583027 0.968 0.585446 0.998 0.60359 1.037 0.627178
0.686 0.388345 0.823
0.4659 0.871 0.493073 0.878 0.497036 0.908 0.514019 0.945 0.534965
0.613 0.285106 0.739 0.343709 0.785 0.365104 0.795 0.369755 0.825 0.383708 0.864 0.401846
0.538 0.161454 0.652 0.195665 0.696 0.20887 0.708 0.212471 0.739 0.221774 0.778 0.233478
0.473 0.116027 0.574 0.140802 0.612 0.150124 0.623 0.152822
0.65 0.159445 0.685 0.168031

73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lanjutan lampiran 16.


Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Sampel 4
Sampel 5
Sampel 6
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
0.1955
0.417 0.081524 0.505 0.098728 0.538 0.105179 0.548 0.107134 0.571 0.111631
0.6
0.1173
-0.0272
0.371 -0.01009 0.451 -0.01227 0.481 -0.01308 0.492 -0.01338 0.513 -0.01395 0.542 -0.01474
-0.1606
0.335
-0.0538 0.407 -0.06536 0.433 -0.06954 0.442 -0.07099 0.462
-0.0742 0.487 -0.07821
0.0716
0.308 0.022053
0.37 0.026492
0.39 0.027924 0.395 0.028282 0.409 0.029284 0.426 0.030502
0.4004
0.286 0.114514
0.34 0.136136 0.355 0.142142 0.356 0.142542 0.366 0.146546 0.376 0.15055
0.6176
0.266 0.164282 0.315 0.194544 0.328 0.202573 0.327 0.201955 0.335 0.206896 0.343 0.211837
0.892
0.25
0.223 0.295 0.26314 0.305 0.27206 0.303 0.270276 0.309 0.275628 0.315 0.28098
1.2658
0.234 0.296197 0.274 0.346829 0.283 0.358221 0.279 0.353158 0.284 0.359487 0.288 0.36455
2.1325
0.209 0.445693 0.246 0.524595 0.253 0.539523 0.249 0.530993 0.254 0.541655 0.256 0.54592
3.6486
0.185 0.674991 0.217 0.791746 0.223 0.813638 0.219 0.799043 0.224 0.817286 0.226 0.824584
5.2262
0.162 0.846644
0.19 0.992978 0.196 1.024335 0.192 1.00343 0.197 1.029561 0.199 1.040014
6.5848
0.141 0.928457 0.166 1.093077
0.17 1.119416 0.168 1.106246 0.172 1.132586 0.173 1.13917
7.9672
0.121 0.964031 0.143 1.13931 0.146 1.163211 0.144 1.147277 0.148 1.179146 0.149 1.187113
9.4862
0.102 0.967592 0.121 1.14783 0.124 1.176289 0.122 1.157316 0.126 1.195261 0.127 1.204747
11.678
0.085
0.99263 0.101 1.179478 0.103 1.202834 0.101 1.179478 0.105 1.22619 0.107 1.249546
14.4726
0.069 0.998609 0.083 1.201226 0.083 1.201226 0.082 1.186753 0.086 1.244644 0.087 1.259116
18.2835
0.054 0.987309 0.065 1.188428 0.065 1.188428 0.064 1.170144 0.068 1.243278 0.069 1.261562
25.0837
0.04 1.003348 0.049 1.229101 0.049 1.229101 0.048 1.204018 0.052 1.304352 0.053 1.329436
35.5519
0.028 0.995453 0.035 1.244317 0.034 1.208765 0.034 1.208765 0.038 1.350972 0.039 1.386524
41.7619
0.02 0.835238 0.026 1.085809 0.024 1.002286 0.024 1.002286 0.028 1.169333 0.029 1.211095
32.1083
0.014 0.449516
0.02 0.642166 0.018 0.577949 0.017 0.545841 0.022 0.706383 0.023 0.738491
-37.8691
0.011 -0.41656 0.016 -0.60591 0.014 -0.53017 0.013
-0.4923 0.019 -0.71951 0.019 -0.71951
-39.0561
0.009
-0.3515 0.014 -0.54679 0.012 -0.46867 0.012 -0.46867 0.017 -0.66395 0.017 -0.66395
Calculated
16.24003
19.35725
19.76903
19.44662
20.01575
20.30787
Koefisien

74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 17. Perhitungan kadar GG pada sampel sirup menggunakan hasil koefisien validasi internal leave one out.
Koefisien
0.207
0.157
0.2277
0.2961
0.2988
0.2184
0.145
-0.0258
-0.3933
-0.8087
-1.1144
-1.2921
-1.3872
-1.437
-1.4926
-1.5723
-1.6859
-1.8247
-2.0323
-2.2373
-2.3358
-2.4589
-2.3909
-1.3912

Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Sampel 4
Sampel 5
Sampel 6
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
1
0.207
1
0.207
1
0.207
1
0.207
1
0.207
1
0.207
0.841 0.132037 1.076 0.168932
1.2
0.1884 1.273 0.199861 1.361 0.213677 1.499 0.235343
0.886 0.201742 1.127 0.256618 1.251 0.284853
1.32 0.300564 1.409 0.320829 1.547 0.352252
0.926 0.274189
1.17 0.346437 1.291 0.382265 1.354 0.400919 1.444 0.427568 1.574 0.466061
0.966 0.288641 1.208
0.36095 1.324 0.395611 1.381 0.412643 1.467 0.43834 1.587 0.474196
1.002 0.218837
1.24 0.270816 1.348 0.294403 1.394
0.30445 1.474 0.321922 1.581
0.34529
1.013 0.146885 1.237 0.179365 1.333 0.193285 1.365 0.197925 1.434 0.20793
1.52
0.2204
1.021 -0.02634 1.233 -0.03181 1.316 -0.03395 1.336 -0.03447 1.391 -0.03589 1.458
-0.03762
1.042 -0.40982 1.246 -0.49005
1.32 -0.51916 1.328
-0.5223 1.373
-0.54 1.426
-0.56085
1.059 -0.85641 1.259 -1.01815 1.326 -1.07234 1.328 -1.07395 1.365 -1.10388 1.408
-1.13865
1.057 -1.17792 1.252 -1.39523 1.315 -1.46544 1.312 -1.46209 1.345 -1.49887 1.382
-1.5401
1.058 -1.36704
1.25 -1.61513 1.311 -1.69394 1.305 -1.68619 1.334 -1.72366 1.368
-1.76759
1.06 -1.47043 1.252 -1.73677 1.312 -1.82001 1.304 -1.80891 1.331 -1.84636 1.363
-1.89075
1.055 -1.51604 1.246
-1.7905 1.304 -1.87385 1.296 -1.86235 1.323 -1.90115 1.354
-1.9457
1.038 -1.54932 1.225 -1.82844 1.284
-1.9165 1.276 -1.90456 1.302 -1.94337 1.333
-1.98964
1.007 -1.58331
1.19 -1.87104 1.247 -1.96066
1.24 -1.94965 1.267
-1.9921
1.3
-2.04399
0.963 -1.62352 1.139 -1.92024 1.196 -2.01634 1.191 -2.00791 1.218 -2.05343 1.251
-2.10906
0.905 -1.65135 1.073
-1.9579 1.128 -2.05826 1.125 -2.05279 1.153 -2.10388 1.188
-2.16774
0.836
-1.699 0.995 -2.02214 1.049 -2.13188 1.049 -2.13188 1.079 -2.19285 1.115
-2.26601
0.764
-1.7093 0.913 -2.04265 0.964 -2.15676 0.968 -2.16571 0.998 -2.23283 1.037
-2.32008
0.686 -1.60236 0.823 -1.92236 0.871 -2.03448 0.878 -2.05083 0.908 -2.12091 0.945
-2.20733
0.613 -1.50731 0.739 -1.81713 0.785 -1.93024 0.795 -1.95483 0.825 -2.02859 0.864
-2.12449
0.538
-1.2863 0.652 -1.55887 0.696 -1.66407 0.708 -1.69276 0.739 -1.76688 0.778
-1.86012
0.473 -0.65804 0.574 -0.79855 0.612 -0.85141 0.623 -0.86672
0.65 -0.90428 0.685
-0.95297

75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lanjutan lampiran 17.


Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Sampel 4
Sampel 5
Sampel 6
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
0.4869
0.417 0.203037 0.505 0.245885 0.538 0.261952 0.548 0.266821 0.571
0.27802
0.6
0.29214
2.0867
0.371 0.774166 0.451 0.941102 0.481 1.003703 0.492 1.026656 0.513 1.070477 0.542 1.130991
4.5667
0.335 1.529845 0.407 1.858647 0.433 1.977381 0.442 2.018481 0.462 2.109815 0.487 2.223983
9.1118
0.308 2.806434
0.37 3.371366
0.39 3.553602 0.395 3.599161 0.409 3.726726 0.426 3.881627
13.3643
0.286
3.82219
0.34 4.543862 0.355 4.744327 0.356 4.757691 0.366 4.891334 0.376 5.024977
15.5509
0.266 4.136539 0.315 4.898534 0.328 5.100695 0.327 5.085144 0.335 5.209552 0.343 5.333959
17.7228
0.25
4.4307 0.295 5.228226 0.305 5.405454 0.303 5.370008 0.309 5.476345 0.315 5.582682
19.557
0.234 4.576338 0.274 5.358618 0.283 5.534631 0.279 5.456403 0.284 5.554188 0.288 5.632416
19.6795
0.209 4.113016 0.246 4.841157 0.253 4.978914 0.249 4.900196 0.254 4.998593 0.256 5.037952
15.0986
0.185 2.793241 0.217 3.276396 0.223 3.366988 0.219 3.306593 0.224 3.382086 0.226 3.412284
7.2788
0.162 1.179166
0.19 1.382972 0.196 1.426645 0.192
1.39753 0.197 1.433924 0.199 1.448481
0.9088
0.141 0.128141 0.166 0.150861
0.17 0.154496 0.168 0.152678 0.172 0.156314 0.173 0.157222
-3.2439
0.121 -0.39251 0.143 -0.46388 0.146 -0.47361 0.144 -0.46712 0.148
-0.4801 0.149
-0.48334
-6.5439
0.102 -0.66748 0.121 -0.79181 0.124 -0.81144 0.122 -0.79836 0.126 -0.82453 0.127
-0.83108
-9.5201
0.085 -0.80921 0.101 -0.96153 0.103 -0.98057 0.101 -0.96153 0.105 -0.99961 0.107
-1.01865
-12.5614
0.069 -0.86674 0.083
-1.0426 0.083
-1.0426 0.082 -1.03003 0.086 -1.08028 0.087
-1.09284
-16.6306
0.054 -0.89805 0.065 -1.08099 0.065 -1.08099 0.064 -1.06436 0.068 -1.13088 0.069
-1.14751
-30.2693
0.04 -1.21077 0.049
-1.4832 0.049
-1.4832 0.048 -1.45293 0.052
-1.574 0.053
-1.60427
-19.5278
0.028 -0.54678 0.035 -0.68347 0.034 -0.66395 0.034 -0.66395 0.038 -0.74206 0.039
-0.76158
3.1353
0.02 0.062706 0.026 0.081518 0.024 0.075247 0.024 0.075247 0.028 0.087788 0.029 0.090924
-55.9142
0.014
-0.7828
0.02 -1.11828 0.018 -1.00646 0.017 -0.95054 0.022 -1.23011 0.023
-1.28603
14.0083
0.011 0.154091 0.016 0.224133 0.014 0.196116 0.013 0.182108 0.019 0.266158 0.019 0.266158
10.2038
0.009 0.091834 0.014 0.142853 0.012 0.122446 0.012 0.122446 0.017 0.173465 0.017 0.173465
Calculated
4.402628
4.893528
5.106336
5.123818
4.901564
4.841803
Koefisien

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lampiran 18. Perhitungan kadar CTM pada sampel sirup menggunakan hasil koefisien validasi internal leave one out.
Koefisien
0.112
-4.127
-1.239
2.306
4.467
6.614
7.112
4.906
2.92
1.292
-0.277
-1.587
-1.547
-2.378
-2.011
-2.568
-2.995
-1.994
-0.325
1.552
1.692
5.218
9.408
12.157

Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Sampel 4
Sampel 5
Sampel 6
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
1
0.112
1
0.112
1
0.112
1
0.112
1
0.112
1
0.112
0.841 -3.47081 1.076 -4.44065
1.2
-4.9524 1.273 -5.25367 1.361 -5.61685 1.499
-6.18637
0.886 -1.09775 1.127 -1.39635 1.251 -1.54999
1.32 -1.63548 1.409 -1.74575 1.547
-1.91673
0.926 2.135356
1.17
2.69802 1.291 2.977046 1.354 3.122324 1.444 3.329864 1.574 3.629644
0.966 4.315122 1.208 5.396136 1.324 5.914308 1.381 6.168927 1.467 6.553089 1.587 7.089129
1.002 6.627228
1.24
8.20136 1.348 8.915672 1.394 9.219916 1.474 9.749036 1.581 10.45673
1.013 7.204456 1.237 8.797544 1.333 9.480296 1.365
9.70788 1.434 10.19861
1.52 10.81024
1.021 5.009026 1.233 6.049098 1.316 6.456296 1.336 6.554416 1.391 6.824246 1.458 7.152948
1.042
3.04264 1.246
3.63832
1.32
3.8544 1.328
3.87776 1.373
4.00916 1.426
4.16392
1.059 1.368228 1.259 1.626628 1.326 1.713192 1.328 1.715776 1.365
1.76358 1.408 1.819136
1.057 -0.29279 1.252
-0.3468 1.315 -0.36426 1.312 -0.36342 1.345 -0.37257 1.382
-0.38281
1.058 -1.67905
1.25 -1.98375 1.311 -2.08056 1.305 -2.07104 1.334 -2.11706 1.368
-2.17102
1.06 -1.63982 1.252 -1.93684 1.312 -2.02966 1.304 -2.01729 1.331 -2.05906 1.363
-2.10856
1.055 -2.50879 1.246 -2.96299 1.304 -3.10091 1.296 -3.08189 1.323 -3.14609 1.354
-3.21981
1.038 -2.08742 1.225 -2.46348 1.284 -2.58212 1.276 -2.56604 1.302 -2.61832 1.333
-2.68066
1.007 -2.58598
1.19 -3.05592 1.247
-3.2023
1.24 -3.18432 1.267 -3.25366
1.3
-3.3384
0.963 -2.88419 1.139 -3.41131 1.196 -3.58202 1.191 -3.56705 1.218 -3.64791 1.251
-3.74675
0.905 -1.80457 1.073 -2.13956 1.128 -2.24923 1.125 -2.24325 1.153 -2.29908 1.188
-2.36887
0.836
-0.2717 0.995 -0.32338 1.049 -0.34093 1.049 -0.34093 1.079 -0.35068 1.115
-0.36238
0.764 1.185728 0.913 1.416976 0.964 1.496128 0.968 1.502336 0.998 1.548896 1.037 1.609424
0.686 1.160712 0.823 1.392516 0.871 1.473732 0.878 1.485576 0.908 1.536336 0.945
1.59894
0.613 3.198634 0.739 3.856102 0.785
4.09613 0.795
4.14831 0.825
4.30485 0.864 4.508352
0.538 5.061504 0.652 6.134016 0.696 6.547968 0.708 6.660864 0.739 6.952512 0.778 7.319424
0.473 5.750261 0.574 6.978118 0.612 7.440084 0.623 7.573811
0.65
7.90205 0.685 8.327545

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Lanjutan lampiran 18.


Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Sampel 4
Sampel 5
Sampel 6
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
Abs
Abs*K
7.888
0.417 3.289296 0.505
3.98344 0.538 4.243744 0.548 4.322624 0.571 4.504048
0.6
4.7328
5.199
0.371 1.928829 0.451 2.344749 0.481 2.500719 0.492 2.557908 0.513 2.667087 0.542 2.817858
5.103
0.335 1.709505 0.407 2.076921 0.433 2.209599 0.442 2.255526 0.462 2.357586 0.487 2.485161
3.169
0.308 0.976052
0.37
1.17253
0.39
1.23591 0.395 1.251755 0.409 1.296121 0.426 1.349994
-11.977
0.286 -3.42542
0.34 -4.07218 0.355 -4.25184 0.356 -4.26381 0.366 -4.38358 0.376
-4.50335
-13.755
0.266 -3.65883 0.315 -4.33283 0.328 -4.51164 0.327 -4.49789 0.335 -4.60793 0.343
-4.71797
-25.678
0.25
-6.4195 0.295 -7.57501 0.305 -7.83179 0.303 -7.78043 0.309
-7.9345 0.315
-8.08857
-21.983
0.234 -5.14402 0.274 -6.02334 0.283 -6.22119 0.279 -6.13326 0.284 -6.24317 0.288
-6.3311
-15.198
0.209 -3.17638 0.246 -3.73871 0.253 -3.84509 0.249
-3.7843 0.254 -3.86029 0.256
-3.89069
-20.107
0.185
-3.7198 0.217 -4.36322 0.223 -4.48386 0.219 -4.40343 0.224 -4.50397 0.226
-4.54418
-18.129
0.162
-2.9369
0.19 -3.44451 0.196 -3.55328 0.192 -3.48077 0.197 -3.57141 0.199
-3.60767
12.027
0.141 1.695807 0.166 1.996482
0.17
2.04459 0.168 2.020536 0.172 2.068644 0.173 2.080671
-41.676
0.121
-5.0428 0.143 -5.95967 0.146
-6.0847 0.144 -6.00134 0.148 -6.16805 0.149
-6.20972
-41.281
0.102 -4.21066 0.121
-4.995 0.124 -5.11884 0.122 -5.03628 0.126 -5.20141 0.127
-5.24269
-1.951
0.085 -0.16584 0.101 -0.19705 0.103 -0.20095 0.101 -0.19705 0.105 -0.20486 0.107
-0.20876
34.414
0.069 2.374566 0.083 2.856362 0.083 2.856362 0.082 2.821948 0.086 2.959604 0.087 2.994018
92.695
0.054
5.00553 0.065 6.025175 0.065 6.025175 0.064
5.93248 0.068
6.30326 0.069 6.395955
-220.357
0.04 -8.81428 0.049 -10.7975 0.049 -10.7975 0.048 -10.5771 0.052 -11.4586 0.053
-11.6789
245.472
0.028 6.873216 0.035
8.59152 0.034 8.346048 0.034 8.346048 0.038 9.327936 0.039 9.573408
-281.519
0.02 -5.63038 0.026 -7.31949 0.024 -6.75646 0.024 -6.75646 0.028 -7.88253 0.029
-8.16405
446.225
0.014
6.24715
0.02
8.9245 0.018
8.03205 0.017 7.585825 0.022
9.81695 0.023 10.26318
41.624
0.011 0.457864 0.016 0.665984 0.014 0.582736 0.013 0.541112 0.019 0.790856 0.019 0.790856
-136.887
0.009 -1.23198 0.014 -1.91642 0.012 -1.64264 0.012 -1.64264 0.017 -2.32708 0.017
-2.32708
Calculated
2.82907
5.73855
7.220032
8.606492
11.30196
14.08422
Koefisien

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


79

BIOGRAFI PENULIS

Penulis

skripsi

yang

berjudul

Aplikasi

Spektrofotometri UV Dan Kalibrasi Multivariat


Untuk

Analisis

Parasetamol,

Guaifenesin

Dan

Klorfeniramin Maleat Dalam Sirup memiliki nama


lengkap Erfan Sriman Famarani Gul. Penulis lahir
pada tanggal 27 Oktober 1993, di Llwau, Nias.
Penulis merupakan anak keempat dari pasangan
Fangato Gul dan Afasari Dachi. Penulis menyelesaikan Sekolah Dasar di SD Negeri
No. 071079 Mandrehe pada bulan juli tahun 1999 dan lulus pada bulan juni tahun
2005. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMP Swasta Bunga Mawar
Gunungsitoli pada bulan juli tahun 2005 dan tamat pada bulan juni 2008. Penulis
melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Mandrehe pada juli 2008 dan lulus mei
2011. Setelah tamat SMA, penulis diterima di Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta. Selama perkuliahan, penulis mengikuti beberapa kepanitiaan
tingkat fakultas, diantaranya panitia Pharmacy Performance and Road to School
(2012 dan 2013), dan panitia Seminar Nasional dengan tema Young Generetion with
No More HIV Infections, Discriminations, ad AIDS Related Death.

Anda mungkin juga menyukai