Anda di halaman 1dari 8

KOMPLIKASI KEHAMILAN

Pengertian
Komplikasi kehamilan adalah kegawat daruratan obstetrik yang dapat menyebabkan
kematian pada ibu dan bayi (Prawirohardjo, 1999).
Macam-macam komplikasi kehamilan
Menurut Dep Kes RI (1997), jika tidak melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan
akan terjadi komplikasi-komplikasi yang terbagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut :
Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :
Perdarahan
Pre-eklampsia/eklampsia
Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
HidramnionKetuban Pecah Dini
Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung :
Penyakit Jantung
Tuberculosis
Anemia
Malaria
Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan Obstetrik komplikasi akibat kecelakaan
(kendaraan, keracunan, kebakaran) (Dewi, 2009).
PERDARAHAN
Pengertian
Perdarahan antepartum adalah perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu.
Biasanya lebih banyak dan lebih berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 28
minggu (Mochtar, 1998). Jika perdarahan terjadi di tempat yang jauh dari fasilitas
pelayanan kesehatan atau fasilitas pelayanan kesehatan tersebut tidak mampu melakukan
tindakan yang diperlukan, maka umumnya kematian maternal akan terjadi (Rochjati,
2003).
Perdarahan yang berhubungan dengan persalinan dibedakan dalam dua kelompok utama
yaitu perdarahan antepartum dan perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum adalah
perdarahan pervaginam yang terjadi sebelum bayi lahir. Perdarahan yang terjadi sebelum
kehamilan 28 minggu seringkali berhubungan dengan aborsi atau kelainan. Perdarahan
kehamilan setelah 28 minggu dapat disebabkan karena terlepasnya plasenta secara
prematur, trauma, atau penyakit saluran kelamin bagian bawah (Depkes RI, 2000).
Klasifikasi perdarahan
Plasenta previa
1) Pengertian
Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada tempat abnormal,
yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh
pembukaan jalan lahir.
2) Gejala dan tanda
Perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu atau pada kehamilan lanjut, sifat
perdarahannya tanpa sebab, tanpa nyeri, dan berulang, kadang-kadang perdarahan terjadi
pada pagi hari sewaktu bangun tidur.
3) Penanganan
Menurut Eastman bahwa
tiap
perdarahan
trimester
ketiga
yang
lebih
dari show (perdarahan inisial), harus dikirim ke rumah sakit tanpa dilakukan manipulasi
apapun, baik rektal maupun vaginal.
Apabila pada penilaian baik, perdarahan sedikit, janin masih hidup, belum inpartu,
kehamilan belum cukup 37 minggu, atau tafsiran berat janin dibawah 2500 gram, maka

kehamilan dapat dipertahankan, istirahat, pemberian obat-obatan dan dilakukan observasi


dengan teliti.
Solusio plasenta
1) Pengertian
Suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal, terlepas dari perlekatannya sebelum
janin lahir.
2) Gejala dan tanda
Perdarahan dengan rasa sakit, perut terasa tegang, gerak janin berkurang, palpasi bagian
janin sulit diraba, auskultasi jantung janin dapat terjadi asfiksia ringan dan sedang, dapat
terjadi gangguan pembekuan darah.
3) Penanganan
Perdarahan yang berhenti dan keadaan baik pada kehamilan prematur dilakukan perawatan
inap dan pada plasenta tingkat sedang dan berat penanganannya dilakukan di rumah sakit
(Saifuddin, 2002 : 92).
PRE-EKLAMSIA/EKLAMSIA
Pengertian
Pre eklamsia/eklamsia adalah kondisi ibu yang disebabkan oleh kehamilan disebut dengan
keracunan kehamilan, dengan tanda-tanda oedem (pembengkakan) terutama tampak pada
tungkai dan muka, tekanan darah tinggi, dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada
pemeriksaan urine dari laboratorium. Kematian karena eklampsia meningkat dengan tajam
dibandingkan pada tingkat pre-eklampsia berat (Dewi, 2009).
Klasifikasi
Pre eklamsia
1) Pengertian
Pre eklamsia adalah suatu keadaan dengan timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan
edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah lahir.
Pre eklamsia adalah penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang
timbul karena kehamilan yang dapat menyebabkan kematian pada ibu dan janinnya.
Penyakit ini pada umumnya terjadi dalam triwulan ke-3 kehamilan dan dapat terjadi pada
waktu antepartum, intrapartum, dan pasca persalinan (Prawirohardjo, 1999).
2) Gejala dan tanda
Edema terlihat sebagai peningkatan berat badan, pembengkakan kaki, jari tangan dan
muka, sakit kepala hebat, kenaikan tekanan darah secara mendadak sampai 140/90 mmHg
atau lebih, proteinuria sebanyak 0,3 gram/liter dalam air kencing 24 jam.
3) Penanganan umum
Istirahat (tirah baring), diet rendah garam, diet tinggi protein, suplemen kalsium,
magnesium, obat anti hipertensi dan dirawat di rumah sakit bila ada kecenderungan
menjadi eklamsia.
Eklamsia
1) Pengertian
Eklampsia adalah kelainan akut pada wanita hamil, dalam persalinan atau masa nifas yang
ditandai dengan timbulnya kejang (bukan timbul akibat kelainan neurologik) dan/atau
koma dimana sebelumnya sudah menunjukkan gejala-gejala pre eklampsia.
Eklamsia merupakan kelanjutan dari pre eklamsia berat ditambah dengan kejang atau
koma yang dapat berlangsung mendadak.
2) Gejala dan tanda
Eklamsia ditandai oleh gejala-gejala pre eklamsia berat (hipertensi, oedem, dan protein
urine) dan kejang atau koma, kadang-kadang disertai gangguan fungsi organ.
3) Penanganan

Pengobatan tetap isolasi ketat di rumah sakit. Hindari kejang yang dapat menimbulkan
penyulit yang lebih berat. (Prawirohardjo, 2008 : 212).

1.
2.
3.
4.
5.
6.

KELAINAN LETAK (LETAK LINTANG DAN LETAK SUNGSANG)


Letak Lintang
Pengertian
Letak lintang adalah keadaan sumbu memanjang janin kira-kira tegak lurus dengan sumbu
memanjang tubuh ibu.
Letak lintang adalah suatu keadaan di mana janin melintang di dalam uterus dengan kepala
pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain. Pada umumnya bokong
berada sedikit lebih tinggi dari pada kepala janin, sedangkan bahu berada pada pintu atas
panggul (Hariadi, 1999).
Penyebab
Penyebab dari letak lintang sering merupakan kombinasi dari berbagai faktor. Faktor
faktor tersebut adalah :
Fiksasi kepala tidak ada, karena panggul sempit, hidrosefalus, anensefalus, plasenta
previa, dan tumor tumor pelvis.
Janin sudah bergerak pada hidramnion, multiparitas, anak kecil, atau sudah mati.
Gemelli (kehamilan ganda).
Kelainan uterus, seperti arkuatus, bikornus, atau septum.
Lumbar skoliosis.
Pelvic, kandung kemih, dan rektum yang penuh (Mochtar, 1998).
Sebab terpenting terjadinya letak lintang ialah multiparitas disertai dinding uterus dan
perut yang lembek (Hariadi, 1999).
Penanganan
Pada primigravida umur kehamilan kurang dari 28 minggu dianjurkan posisi lutut dada,
jika lebih dari 28 minggu dilakukan versi luar, kalau gagal dianjurkan posisi lutut dada
sampai persalinan.
Pada multigravida umur kehamilan kurang dari 32 minggu posisi lutut dada, jika lebih dari
32 minggu dilakukan versi luar, kalau gagal posisi lutut dada sampai persalinan (Dasuki,
2000).
Letak Sungsang
Pengertian
Letak sungsang merupakan kelainan letak janin di dalam rahim pada kehamilan tua (hamil
8-9 bulan), dengan kepala di atas dan bokong atau kaki di bawah. Bayi letak sungsang
lebih sukar lahir, karena kepala lahir terakhir (Rochjati, 2003).
Penyebab
Menurut Manuaba (1998), penyebab letak sungsang dapat berasal dari pihak ibu (keadaan
rahim, keadaan plasenta, keadaan jalan lahir) dan dari janin (tali pusat pendek,
hidrosefalus, kehamilan kembar, hidramnion, prematuritas) (Dewi, 2009).
Penanganan
Pada primigravida umur kehamilan kurang dari 28 minggu dianjurkan posisi lutut dada,
jika lebih dari 28 minggu dilakukan versi luar, kalau gagal dianjurkan posisi lutut dada
sampai persalinan.
Pada multigravida umur kehamilan kurang dari 32 minggu posisi lutut dada, jika lebih dari
32 minggu dilakukan versi luar, kalau gagal posisi lutut dada sampai persalinan (Dasuki,
2000).
HIDRAMNION
Pengertian

1.
2.
3.

a.
b.
c.
a.
b.
c.
d.
e.

Yaitu kehamilan dengan jumlah air ketuban lebih dari 2 liter. Keadaan ini mulai tampak
pada trimester III, dapat terjadi secara perlahan-lahan atau sangat cepat. Pada kehamilan
normal, jumlah air ketuban sampai 1 liter. Karena rahim sangat besar akan menekan
pada organ tubuh sekitarnya, yang menyebabkan keluhan -keluhan sebagai berikut :
Sesak napas, karena sekat rongga dada terdorong ke atas.
Perut membesar, nyeri perut karena rahim berisi air ketuban ?2 liter.
Pembengkakan pada kedua bibir kemaluan dan tungkai.
Penyebab
Produksi air ketuban bertambah
Yang diduga menghasilkan air ketuban ialah epitel amnion, tetapi air ketuban dapat
bertambah karena cairan lain masuk ke dalam ruangan amnion. Misalnya air kencing anak
atau cairan otak pada anenchepalus.
Pengeluaran air ketuban terganggu
Air ketuban yang telah dibuat dialirkan dan diganti dengan yang baru. Salah satu jalan
pengaliran ialah ditelan oleh janin, diabsorbsi oleh usus dan dialirkan ke plasenta,
akhirnya masuk ke peredaran darah ibu. Jalan ini kurang terbuka kalau anak tidak menelan
seperti pada atresia aesophagei, anenchepalus atau tumor-tumor plasenta.
Terdapat gangguan/sumbatan pada saluran cerna janin
Misalnya bagian kerongkongan yang tidak berlubang atau usus 12 jari yang tersumbat.
Sehingga memberikan dampak cairan ketuban lebih banyak dari sebenarnya. Dalam
keadaan normal, bayi dalam kandungan selain akan meminum juga akan membuang air
kecil dan buang air besar.
Adanya infeksi
Infeksi bisa menyebabkan produksi air ketuban lebih sedikit atau lebih banyak.
Gejala dan tanda
Sesak nafas.
Oedem labia, vulva dan dinding perut.
Regangan dinding rahim menimbulkan nyeri.
Gejala ini menonjol jika terjadi hidramion akut.
Sulit melakukan palpasi.
Bunyi jantung sering tidak terdengar.
Perut terasa kembung dan lebih kencang.
Kulit perut tampak mengkilap.
Terkadang perut terasa sakit ketika berjalan.
Klasifikasi
Hidramnion kronis
Banyak dijumpai pertambahan air ketuban terjadi secara perlahan-lahan dalam beberapa
minggu atau bulan dan biasanya terjadi pada kehamilan lanjut.
Hidramnion akut
Terjadi pertambahan air ketuban secara tiba-tiba dan secara dalam waktu beberapa hari
saja. Biasanya terjadi pada kehamilan bulan ke 5 dan ke 6 (Mochtar, 1998).
Penanganan
Jika gejala hidramnion tergolong ringan, anjurkan klien berpantang garam dan dilakukan
observasi dan memonitor jumlah air ketuban.
Jika jumlah air ketuban bertambah banyak, maka diberikan obat untuk mengurangi sesak
dan sakit. Dan jika diperlukan maka akan memasukkan jarum ke dalam kantong air
ketuban untuk mengeluarkan sebagian cairan tersebut.
KETUBAN PECAH DINI
Pengertian

a.
b.
c.
d.
e.
f.
a.
b.

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

a.

Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan, dan
ditunggi 1 jam belum dimulainya tanda persalinan. Waktu sejak pecah ketuban sampai
terjadi kontraksi rahim disebut kejadian ketuban pecah dini (Manuaba, 1998 : 229).
Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput ketuban sebelum persalinan. Bila
ketuban pecah dini terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu maka disebut ketuban pecah
dini pada kehamilan prematur (Sarwono, 2008).
Penyebab
Penyebab ketuban pecah dini mempunyai dimensi multifaktorial yang dapat dijabarkan
sebagai berikut :
Serviks inkompeten.
Ketegangan rahim berlebihan : kehamilan ganda, hidramnion.
Kelainan letak janin dalam rahim : letak sungsang, letak lintang.
Kemungkinan kesempitan panggul : perut gantung, bagian terendah belum masuk PAP,
sefalopelvik disproforsi.
Kelainan bawaan dari selaput ketuban.
Infeksi yang menyebabkan terjadi proses biomekanik pada selaput ketuban dalam bentuk
proteolitik sehingga memudahkan ketuban pecah.
Mekanisme terjadinya ketuban pecah dini dapat berlangsung sebagai berikut :
Selaput ketuban tidak kuat sebagai akibat kurangnya jaringan ikat dan vaskularisasi.
Bila terjadi pembukaan serviks maka selaput ketuban sangat lemah dan mudah pecah
dengan mengeluarkan air ketuban.
Penanganan
Sebagai gambaran umum untuk tatalaksana ketuban pecah dini dapat dijabarkan sebagai
berikut :
Mempertahankan kehamilan sampai cukup matur khususnya maturitas paru sehingga
mengurangi kejadian kegagalan perkembangan paru yang sehat.
Terjadi infeksi dalam rahim, yaitu korioamnionitis yang menjadi pemicu sepsis, meningitis
janin, dan persalinan prematuritas.
Dengan perkiraan janin sudah cukup besar dan persalinan diharapkan berlangsung dalam
waktu 72 jam dapat diberikan kortikosteroid, sehingga kematangan paru janin dapat
terjamin.
Pada umur kehamilan 24 sampai 32 minggu yang menyebabkan menunggu berat janin
cukup, perlu dipertimbangkan untuk melakukan induksi persalinan, dengan kemungkinan
janin tidak dapat diselamatkan.
Menghadapi ketuban pecah dini, diperlukan KIE terhadap ibu dan keluarga sehingga
terdapat pengertian bahwa tindakan mendadak mungkin dilakukan dengan pertimbangan
untuk menyelamatkan ibu dan mungkin harus mengorbankan janinnya.
Pemeriksaan yang penting dilakukan adalah USG untuk mengukur distantia biparietal dan
perlu melakukan aspirasi air ketuban untuk melakukan pemeriksaan kematangan paru.
Waktu terminasi pada hamil aterm dapat dianjurkan selang waktu 6 jam sampai 24 jam,
bila tidak terjadi his spontan (Manuaba, 1998 : 232).
PENYAKIT JANTUNG
Pengertian
Pengaruh penyakit jantung terhadap kehamilan adalah dapat menyebabkan gangguan pada
pertumbuhan janin dengan berat badan lahir rendah, prematuritas, kematian janin dalam
rahim dan juga dapat terjadi abortus.
Pada penyakit jantung yang disertai kehamilan, pertambahan denyut jantung dapat
menguras cadangan kekuatan jantung sehingga terjadi keadaan payah jantung. Puncakpuncak keadaan payah jantung itu akan dijumpai pada waktu :
Puncak hemodilusi darah pada minggu 28 sampai 32.

b. Pada saat inpartu.


c. Pada saat plasenta lahir, darah kembali ke peredaran darah umum dalam jumlah besar
untuk membentuk ASI.
d. Saat laktasi karena kekuatan jantung diperlukan untuk membentuk ASI.
e. Terjadinya perdarahan postpartum, sehingga diperlukan kekuatan ekstra jantung untuk
dapat melakukan kompensasi.
f. Mudah terjadi infeksi postpartum, yang memerlukan kerja tambahan jantung (Manuaba,
1998 : 272).
Tanda dan gejala
Keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil antara lain sesak napas, jantung berdebar, dada
terasa berat (kadang-kadang nyeri), nadi cepat, kaki bengkak.
Keluhan-keluhan tersebut timbul di waktu kerja berat. Sedangkan pada payah jantung
yang berat dirasa pada saat kerja ringan atau sedang beristirahat/berbaring. Pada saat
kehamilan, penyakit jantung ini akan menjadi lebih berat (Dewi, 2009).
Penanganan
Bila bidan mencurigai terjadi penyakit jantung dalam kehamilan sebaiknya melakukan
rujukan atau konsultasi kepada dokter. Pertolongan persalinan hamil disertai penyakit
jantung sebaiknya menggunakan kontap. Pemakaian metode lainnya selalu memberikan
gangguan terhadap kerja jantung (Manuaba, 1998 : 273).
TUBERCULOSIS
Pengertian
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh infeksi mycobacterium
tuberculosis. Sebagian besar kuman tuberkulosis menyerang paru, sehingga dapat
menyebabkan perubahan pada sistem pernafasan (Mansjoer, 2001 : 287).
Gejala dan tanda
Keluhan-keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil antara lain batuk lama tak sembuhsembuh, tidak suka makan, badan lemah dan semakin kurus, batuk darah. Penyakit ini
tidak berpengaruh secara langsung terhadap janin dan tidak memberikan penularan selama
kehamilannya. Janin baru akan tertular setelah dilahirkan. Bila tuberkulosa/TBC
sudah berat dapat menurunkan kondisi tubuh ibu hamil, tenaga dan termasuk ASI ikut
berkurang, bahkan ibu dianjurkan untuk tidak memberi ASI kepada bayinya secara
langsung (Dewi, 2009).
Penanganan
Penderita dengan proses aktif, apalagi dengan batuk darah, sebaiknya dirawat di rumah
sakit dalam kamar isolasi. Gunanya untuk mencegah penularan, untuk menjamin istirahat
dan makanan yang cukup, serta pengobatan yang intensif dan teratur (Mansjoer, 2001 :
287).
ANEMIA
Pengertian
Anemia adalah kekurangan darah yang dapat menganggu kesehatan ibu pada saat proses
persalinan (BKKBN, 2003 : 24). Kondisi ibu hamil dengan kadarHemoglobin kurang dari
11 gr % pada trimester 1 dan 3 dan <10,5 gr % pada trimester 2. Anemia dapat
menimbulkan dampak buruk terhadap ibu maupun janin, seperti infeksi, partus
prematurus, abortus, kematian janin, cacat bawaan (Prawirohardjo, 2008 : 281).
Wanita tidak hamil mempunyai nilai normal hemoglobin 12 sampai 15 gr %. Angka
tersebut juga berlaku untuk wanita hamil, terutama wanita yang mendapat pengawasan
selama hamil. Oleh karena itu, pemeriksaan hemoglobin harus menjadi pemeriksaan darah
rutin selama pengawasan antenatal, yaitu dilakukan setiap 3 bulan atau paling sedikit 1

kali pada pemeriksaan pertama atau pada triwulan pertama dan sekali lagi pada triwulan
terakhir.
Gejala dan tanda
Gejala dan tanda anemia antara lain adalah pusing, rasa lemah, kulit pucat, mudah
pingsan, sementara tensi masih dalam batas normal perlu dicurigai anemia defisiensi.
Secara klinik dapat dilihat tubuh yang malnutrisi dan pucat (MIMS Bidan, 2008/2009).
Keluhan yang dirasakan ibu hamil adalah lemas badan, lesu, lekas lelah, mata berkunangkunang, jantung berdebar. Pengaruh anemia terhadap kehamilan antara lain dapat
menurunkan daya tahan ibu hamil sehingga ibu mudah sakit, menghambat pertumbuhan
janin sehingga bayi lahir dengan berat badan rendah dan persalinan prematur (Dewi,
2009).
Penanganan umum
Kekurangan darah merah ini harus dipenuhi dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan
diberi suplemen zat besi, pemberian kalori 300 kalori/hari dan suplemen besi sebanyak 60
mg/hari sekiranya cukup mencegah anemia (Maulana, 2008, : 187).
MALARIA
Pengertian
Malaria adalah infeksi yang disebabkan oleh kuman (plasmodium) dapat mengakibatkan
anemia dan dapat menyebabkan keguguran.
Gejala dan tanda
Keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil antara lain panas tinggi, menggigil sampai keluar
keringat (demam), sakit kepala, muntah-muntah, hipogilkemia, edema paru akut.
Bila penyebab malaria ini disertai dengan panas yang tinggi dan anemia, maka akan
mengganggu ibu hamil dan kehamilannya. Bahaya yang mungkin terjadi antara lain
abortus/keguguran, kematian janin dalam kandungan, dan persalinan prematur (Dewi,
2009).
Penanganan
Dengan pemberian obat kemoprofiksis jenis klorokuin dengan dosis 300 mg/minggu.
DIABETES MELLITUS
Pengertian
Diabetes merupakan suatu penyakit dimana tubuh tidak menghasilkan insulin dalam
jumlah cukup, atau sebaliknya, tubuh kurang mampu menggunakan insulin secara
maksimal. Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pankreas, yang berfungsi
mensuplai glukosa dari darah ke sel-sel tubuh untuk dipergunakan sebagai bahan bakar
tubuh.
Gejala dan tanda
Dugaan adanya kencing manis pada ibu hamil apabila :
1) Ibu pernah mengalami beberapa kali kelahiran bayi yang besar dengan berat badan
lahir bayi lebih dari 4 000 gram.
2) Pernah mengalami kematian bayi dalam rahim pada kehamilan minggu-minggu
terakhir.
3) Ditemukan glukosa dalam air seni (pemeriksaan laboratorium), yang disebut
glikosuria.
Pada masa awal kehamilan, dapat mengakibatkan bayi mengalami cacat bawaan, berat
badan berlebihan, lahir mati, dan gangguan kesehatan lainnya seperti gawat napas,
hipoglikemia (kadar gula darah kurang dari normal), dan sakit kuning.
Pengaruh diabetes mellitus terhadap kehamilan tergantung pada berat ringannya penyakit,
pengobatan dan perawatannya. Pengobatan diabetes mellitus menjadi lebih sulit karena

pengaruh kehamilan. Kehamilan akan memperberat diabetes mellitus dan


memperbesar kemungkinan timbulnya komplikasi seperti koma (Dewi, 2009).
Penanganan
Menjaga agar kadar glukosa darah tetap normal, ibu hamil harus memperhatikan makanan,
berolahraga secara teratur, serta menjalani pengobatan sesuai kondisi penyakit pada
penderita penyakit ini (Prawirohardjo, 2008 : 290).

Anda mungkin juga menyukai