PERKEMBANGAN IPTEK
Nama Kelompok :
1. Aan Ridho (PRAKA) / 01
2. Indri Resky B / 34
3. Sukma Ridho W / 61
4. Windy Wahyuning / 65
5. Yista Nara Y / 66
BAB I
ISI
A. PENGERTIAN IPTEK
Ilmu pengetahuan (sains) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh melalui
proses yang disebut metode ilmiah (scientific method). Jadi iptek adalah ilmu yang
mempelajari tentang gejala alam dengan dibantu atau di dorong dengan perkembangan
teknologi. Perkembangan iptek adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk
memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek.
IPTEK adalah hasil karya manusia. Karya tersebut pada dasarnya dipergunakan untuk
membantu keperluan manusia dalam menghadapi kehidupannya. IPTEK tersebut ada saja
yang memanfaatkannya untuk kepentingan tertentu baik yang berdampak positif maupun
negatif.
Sebab tak kan tercipta masyarakat madani apabila perkembangan dan kemajuan tekhnologi
kita masih terbelakang dan hanya bertumpu kepada bangsa asing. Masyarakat akan selalu
tergantung kepada pihak lain dan bertolak dari kemandirian serta cenderung akan
mendekati
masyarakat
yang
konsumtif.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang. Dalam proses perbaikan dari
segala segi kehidupan, baik dalam segi sosial, politik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan
tekhnilogi serta budaya. Pembanguan demi pembanguan sarana dan prasarana selalu
digalakan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dengan harapan agar
bangsa kita tidak tertinggal dengan bangsa-bangsa lain. Walaupun semua itu dengan
pengorbanan yang sangat besar. Negara harus berhutang kepada negara donatur untuk
setiap pembanguan dan kemajuan IPTEK bangsa. Hasilnya dapat kita nikmati sekarang.
Bangsa Indonesia tidak kalah majunya dengan negara-negara tetangga. Berbagai fasilitas
publik telah tersedia demi meunjang jalan perekonomian bangsa. Barang-barang canggih
banyak didatangkan dari luar negeri. Mulai dari perabotan rumah tangga sampai kendaraan
bermotor. Namun, seiring dengan kemajuan pendidikan di Indonesia. Sekarang sebagian
masyarakat Indonesia sudah dapat merakitnya sendiri, walaupun masih mengimpor bahan
dasarnya. Ini, setidaknya Indonesia terus mengikuti perkembangan dan kemajuan
tekhnologi. Sehingga tidak heran jika mulai terdapat berbagai barang elektronik buatan
anak bangsa. Memang terasa sangat membanggakan mendengarnya. Namun, tanpa kita
sadari dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang begitu santernya kita
mulai melupakan akan apa tujuan dari yang kita lakukan ini. Padahal hal ini tercantum jelas
dalam landasan ideologi bangsa kita (Pancasila) bahwa mengembangkan iptek haruslah
secara beradab. Tercantum dalam sila kedua yang berbunyi Kemanusiaan yang adil dan
beradab. Perkembangan dan kemajuan IPTEK seharusnya diwujudkan untuk keadilan dan
kehidupan yang beradab serta bermoral. Dengan segala fasilitas dan kemudahan yang ada
seharusnya menyokong kita untuk meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita,
bukannya sebagai alat menindas atau berbuat kejahatan serta kecurangan bagi mereka yang
memegang penguasaan akan IPTEK. Di sinilah betapa pentingnya landasan Pancasila yang
kental dalam setiap hati nurani anak bangsa Indonesia agar tidak akan timbul
penyalahgunaan perkembangan dan kemajuan IPTEK dalam kehidupan masyarakat.
Seperti yang dapat kita lihat dalam kehidupan keseharian. Berbagai macam informasi dapet
dengan mudah disebarkan kepada khalayak. Seseorang yang berniat jahat kepada orang
lain dapat dengan mudah untuk menghancurkan nama baiknya. Misalnya dengan
menyebarkan sms-sms fiktif yang isinya menjatuhkan atau memberikan berita miring
tentang orang tersebut dikarenakan dendam pribadi ataupun sakit hati. Fenomena lain yang
sangat mengkhawatirkan adalah kalangan remaja bahkan anak-anak dapat dengan mudah
memperoleh informasi tentang apa saja yang mereka inginkan, padahal informasi itu
bukanlah porsi yang tepat bagi mereka. Banyak kenakalan remaja terjadi, seperti pacaran
kelewat batas yang menyebabkan MBA (Married by Accident). Itu semua berawal dari
informasi yang seharusnya belum ia terima pada seusianya. Hal tersebut menyebabkan
timbul keinginan untuk mencoba-coba. Hal yang paling mencengangkan adalah hasil
penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) menunjukan bahwa
sebesar 96% siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di kota-kota besar sudah pernah
menonton video porno yang mereka dapat mengaksesnya dengan mudah dari internet.
Dengan tanpa dibarengi pengawasan dari orang tua yang ketat serta kekuatan iman dan
taqwa, perkembangan IPTEK justru menjadi malapetaka bagi generasi penerus bangsa.
Peristiwa-peristiwa tersebut tidak akan terjadi apabila masing-masing individu memegang
teguh dasar-dasar Pancasila. Penanaman Pendidikan Pancasila sejak usia dini merupakan
antisipasi awal dalam membangun filter bagi perkembangan dan kemajuan IPTEK yang
terlamapau deras. Sehingga moral dan mental anak bangsa justru tidak melorot
menghadapinya di tengah-tengah perubahan zaman. Dasar-dasar Pancasila dijadikan
sebagai tameng untuk penangkal hal-hal yang buruk dalam perkembangan IPTEK. Lima
sila yang terdapat dalam Pancasila mengandung nilai-nilai luhur yang merupakan suatu
rumusan kompleks dan menyeluruh dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian diharapan dapat tercipta kehidupan masyarakat yang adil, beradab dan
sejahtera, serta menyuluruh di setiap elemen lapisan masyarakat.
C. HUBUNGAN ANTARA PANCASILA DALAM PERKEMBANGAN IPTEK
Negara Indonesia adalah Negara kepulauan, Jumlah pulau di Indonesia menurut data
Departemen Dalam Negeri Republik Indonesia tahun 2004 adalah sebanyak 17.504 buah.
7.870 di antaranya telah mempunyai nama, sedangkan 9.634 belum memiliki nama.
Indonesia memiliki perbandingan luas daratan dangan lautan sebesar 2:3. Letaknya sangat
strategis, di antara dua samudra yaitu samudra Hindia dan Samudra Pasifik serta dihimpit
oleh dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia. Selain itu Negara kita dilintasi oleh
garis khatulistiwa yang menyebabkan Indonesia beriklim tropis. Hal ini menyebabkan
Indonesia sangat kaya akan fauna dan flouranya. Indonesia memiliki 10% hutan tropis
dunia yang masih tersisa. Hutan Indonesia memiliki 12% dari jumlah spesies mamalia
dunia dan 16% spesies binatang reptil dan ampibi, serta 1.519 spesies burung dan 25% dari
spesies ikan dunia. Sebagian di antaranya adalah endemik atau hanya dapat ditemui di
daerah
tersebut.
Selain memiliki kekayaan alam yang menakjubkan, Indonesia juga sangat kaya akan suku
bangsa, budaya, agama, bahasa, ras dan etnis golongan. Sebagai akibat keanekaragaman
tersebut Indonesia mengandung potensi kerawanan yang sangat tinggi pula, hal tersebut
merupakan faktor yang berpengaruh terhadap potensi timbulnya konflik sosial.
Kemajemukan bangsa Indonesia memiliki tingkat kepekaan yang tinggi dan dapat
menimbulkan konflik etnis kultural. Arus globalisasi yang mengandung berbagai nilai dan
budaya dapat melahirkan sikap pro dan kontra warga masyarakat yang menyebabkan
konflik tata nilai. Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini menjadi
bersifat multi dimensional yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri, hal ini
seiring dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi dan
komunikasi. Serta sarana dan prasarana pendukung didalam pengamanan bentuk ancaman
yang bersifat multi dimensional yang bersumber dari permasalahan ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya. Oleh karena itu. kemajuan dan perkembangan IPTEK sangat
diperlukan dalam upaya mempertahankan segala kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia
serta menjawab segala tantangan zaman. Dengan penguasaan IPTEK kita dapat tetap
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sesuai dengan sila ketiga yang berbunyi
Persatuan Indonesia. Maka dari itu, IPTEK dan Pancasila antara satu dengan yang lain
memiliki hubungan yang kohesif. IPTEK diperlukan dalam pengamalan Pancasila, sila
ketiga dalam menjaga persatuan Indonesia. Di lain sisi, kita juga harus tetap menggunakan
dasar-dasar nilai Pancasila sebagai pedoman dalam mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan
Tekhnologi agar kita dapat tidak terjebak dan tepat sasaran mencapai tujuan bangsa.
Sebagai filtrasi
Dalam pengembangan iptek tidak selalu bernilai positif namun dapat juga bernilai negatif,
oleh karena itu, pancasila disini berperan untuk mengukur baik buruknya perkembangan
iptek tersebut,
Perkembangan
iptek
yang
tidak
terkontrol
akan
menimbulkan
penyimpangan-
Dimensi Reality.
Yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung di dalam ideologi tersebut secara riil berakar
dalam hidup masyarakat atau bangsanya, terutama karena nilai-nilai dasar tersebut
bersumber dari budaya dan pengalaman sejarahnya.
b. Dimensi Idealisme.
Yaitu nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung idealisme yang memberi
harapan tentang masa depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik kehidupan
bersama dengan berbagai dimensinya.
c.
Dimensi Fleksibility.
yaitu bahwa dimensi pengembangan Ideologi tersebut memiliki kekuasaan yang
dan memegang prinsip dan tekad yang kukuh serta berlandaskan pada Nilai-nilai Pancasila
yang merupakan kepribadian khas Indonesia.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan hal penting dalam
perkembangan ilmu dan teknologi. Perkembangan IPTEK saat ini dan di masa yang akan
datang itu sangat cepat. Di sini letak tantangan bagi Indonesia, yaitu mengembangkan
kehidupan bangsa yang berbasis IPTEK tanpa kehilangan jati diri (nilai-nilai Pancasila).
Hal ini berarti ada nilai-nilai dasar yang ingin dipertahankan bahkan ingin diperkuat. Nilainilai itu sudah jelas, yaitu Pancasila. Dasar Ketuhanan Yang Maha Esa, yang bagi bangsa
Indonesia adalah mutlak. Jika diikuti pandangan-pandangan sekular dunia Barat, yang
ilmunya dipelajari dan jadi rujukan para cendekiawan, sepertinya berjalan berlawanan.
Dalam masyarakat modern yang berbasisi IPTEK, terlihat kecenderungan
lunturnya kehidupan keagamaan. Jadi, ini bukan tantangan yang sederhana, tetapi penting,
karena landasan moral, segenap imperative moral, dan konsep mengenai kemanusiaan,
keadilan, dan keberadaban, adalah keimanan dan ketakwaan. Dari dalam dan dari luar
bangsa Indonesia akan menghadapi tantangan-tantangan terhadap sistem demokrasi yang
dianut dan ingin ditegakkan, yang sesuai dengan kondisi sosialkultural bangsa yang
demikian majemuk dan latar belakang historis bangsa.
F.NILAI PANCASILA SEBAGAI MOTIVATOR PERKMBANGAN IPTEK
Secara konstitusional di dalam Pembukaan UUD Proklamasi 1945. Kedudukan nilai
filsafat Pancasila di dalam Pembukaan UUD tersebut, berfungsi sebagai dasar negara dan
ideologi negara; sekaligus sebagai asas kerohaniannegara dan sebagai perwujudan jiwa
bangsa. Dengan demikian, identitas dan integritas (nasional) Indonesia ialah nilai filsafat
Pancasila.
Nilai-nilai Pancasila juga menjadi sumber motivasi bagi perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) nasional dalam mencerdaskan bangsa yang
mempunyai nilai-nilai Pancasila tinggi serta menegakkan kemerdekaan secara utuh,
kedaulatan dan martabat nasional dalam wujud negara Indonesia yang merdeka, yakni
Negara Kesatuan Republik Indonesia , Pancasila sebagai terkandung dalam UUD
Proklamasi 45 seutuhnya. Karenanya, secara filosofis-ideologis dan konstitusional, NKRI
dapat dinamakan (dengan predikat) sebagai sistem kenegaraan Pancasila yangsejajar dan
analog dengan berbagai sistem kenegaraan bangsa-bangsa modern dan canggih.
Kedudukan nilai Pancasila (sistem ideologi Pancasila) dengan demikian berfungsi
juga
sebagai
asasnormatif-filosofis-ideologis-konstitusional
bangsa;
menjiwai
dan
melandasi budaya dan moralpolitik nasional, sebagai terjabar dalam UUD Proklamasi yang
memandu kehidupan bangsa Indoensia dalam integritas NKRI sebagai sistem kenegaraaan
Pancasila. Maknanya, integritas nilai Pancasila secara konstitusional imperatif memberikan
asas budaya dan moral politik nasional Indonesia serta membangun bangsa yang memiliki
ilmu pengetahuan tinggi dan menguasai berbagai teknologi (IPTEK) guna memenuhi
kehidupan masyarakat.
G . DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF IPTEK BAGI PANCASILA
DAMPAK NEGATIF
a) Dampak positif perkembangan IPTEK dalam Pancasila :
1. Memberikan berbagai kemudahan.
2. Mempermudah meluasnya berbagai informasi.
3. Bertambahnya pengetahuan dan wawasan.
b) Dampak negatif perkembangan IPTEK dalam Pancasila :
1. Mempengaruhi pola berpikir.
2. Hilangnya budaya Tradisional.
3. Banyak menimbulkan berbagai kerusakan.
H. KESIMPULAN
Dalam pengembangan iptek. Pancasila dijadikan sebagai tolak ukur, sebagai penyaring
budaya asing yang masuk ke Indonesia, dan sebagai alat kontrol.Pancasila juga di jadikan
sumber motivasi serta dijadikan dasar dalam pengembangan iptek dan ini sudah dibuktikan.
Sila-sila pancasila harus menjadi sumber nilai, kerangka pikir serta basis moralitas bagi
pengembangan IPTEK. Sehingga ke depannya segala perkembangan dan kemajuan IPTEK
yang telah dicapai tidak salah arah dan tepat pada tujuan, yaitu menciptakan masyarakat
yang adil, makmur dan sejahtera dengan kunci dasar persatuan rakyat Indonesia.