Audit Kecurangan
Audit Kecurangan
Contoh kecurangan langsung yang dilakukan karyawan misalnya pengambilan uang kas,
persediaan dan peralatan perusahaan, dan kecurangan yang melibatkan pihak ketiga
JENIS-JENIS KECURANGAN
Sebagai suatu konsep hukum yang luas, kecurangan merupakan setiap ketidakjujuran
yang tidak disengaja untuk merampas hak atau kepemilikan orang atau pihak lain.Dalam konteks
audit atas laporan keuangan, kekurangan didefenisikan sabagi salah saji dalam laporan keuangan
yang dilakukan dengan sengaja.Dua kategori utama kecurangan adalah kecurangan dalam
laporan keuangan dan penyalahgunaan aset.
2. Penyalahgunaan Aset
Penyalahgunaan aset merupakan kecurangan yang melibatkan kecurian atau aset milik
entita.Dalam banyak kasus, namun tidak semuanya, jumlah minimal yang terlibat tidak material
terhadap laporan keuangan.Namun demikian, pencurian aset perusahaan sering kali menjadi
perhatian penting manajemen, tampa melihat tingkat materialitasnya, karena penurian-pencurian
kecil dapat dengan mudah menigkat ukuran setiap saat.
Istilah penyalahgunaan aset sering kali digunakan untuk mengacu pada pencurian yang
dlakukan dengan pegawai dan pihak-pihak internal lainnya didalam ssuatu organisasi.Menurut
perkiraan Association of Certified fraud examiners rata-rata perusahaan merugi 6 persen dari
pendapatannya disebabkan oleh kecurangan, meskipun sebagian besar dari pencurian tersebut
melibakan pihak-pihan eksternal, seperti pengutilan yang dilakukan oleh pelanggan dan
penipuaan yang dilakukan oleh pemasok.
Biasanya pelaku penyalahgunaan aset berada ditingkat hierarki organisasi yang lebih
rendah.Namundemikian dalam beberapa kasus penting, manajemen puncak terkadang terlibat
dalam pencurian aset perusahaan, karena otoritas manajemen yang lebih besar serta kendali
2.
3.
Insentif / Tekanan
-Stabilitasi
keuangan
atau- -Kewajiban
profitabilitas
teranacam
kondisi
ekonomi,industri
keuangan
pribadi
persaingan
dan pegawai
Kesempatan
-Estimasi
akuntansi
yang- -Adanya
signifikan
jumlah
yang
besar
kas
mengawasi
internal
yang
tidak
pelaporan memadai
keuangan
-Staf akuntansi, IT yang sering
berganti atau tidak efektif
Sikap
Rasionalisasi
pelanggaran
securitas
- Kebiasaan
management
membuat peramalan
pandangan manajemen atas potensi kecurangan dan pengendalian yang ada dan dirancang untuk
mencegah atau mendeteksi salah saji. Auditor harus mempertimbangkan apakah program dan
pengendalian antikecurangan tersebut dapat mengatasi risiko salah saji material yang
teridentifikasi yang disebabkan oleh kecurangan atau apakah kelemahan dalam pengendalian
telah meningkatkan risiko kecurangan. Respons auditor terhadap risiko kecurangan meliputi halhal sebagai berikut :
Merancang dan melakukan prosedur audit untuk menghadapi risiko kecurangan tersebut.
Menelaah estimasi akuntansi untuk setiap hal yang tidak wajar kecurangan dalam
laporan keuangan sering kali dicapai melalui salah saji yag disengaja dalam estimasi akuntansi.
PSA 70 mengharuskan auditor untuk mempertimbangkan potensi ketidakwajaran manajemen
ketika menelaah estimasi-estimasi tahun berjalan. Auditor diharuskan untuk melihat kembali
estimasi-estimasi signifikan pada periode sebelumnya untuk mengidentifikasi setiap perubahan
dalam proses perusahaan atau penilaian manajemen dan asumsi-asumsi yang dapat memadai
adanya dimasukkan ke dalam kelompoj yang tinggi untuk rentang jumlah yang dapat diterima
ditahun sebelumnya dan di kelompok yang rendah di tahu berjalan.
Mengevaluasi rasionalitas bisnis untuk transaksi-transaksi yang tidak biasa PSA 70
menempatkan fokus yang lebih besar dibandingkan yang sebelumnya diharuskan untuk
pemahaman atas dasar rasionalitas bisnis untuk transaksi-transaksi tidak biasa yang signifikan
yang mungkin di luar kebiasaan bisnis perusahaan. Auditor harus mendapatkan pemahaman atas
tujuan-tujuan dari setiap transaksi yang signifikan untuk menilai apakah transaksi-transaksi
tersebut terkait dengan kecurangan dalam laporan keuangan. Sebagai contoh, perusahaan dapat
terlibat ddalam transaksi pembiayaan apakah perlakuyan akuntansi untuk setiap transaksi yang
tidak biasa sudah tepat dengan kondisi yang ada, dan apakah informasi mengenai transaksi
tersebut telah diungkapkan dengan memadai dalam laporan keuangan..
Memutakhirkan Proses Penilaian Risiko
Penilaian auditor terhadap risiko dalah saji material yang disebabkan oleh kecurangan
harus terus berjalan disepanjang pengauditan dan dikoordinasikan dengan prosedur penilaian
risiko lainnya. Auditor harus mewaspadai kondisi-kondisi berikut ketika melakukan pengauditan.
1.
2.
3.
4.
Hubungan yang problematik atau tidak biasa antara auditor dengan manajemen
Hasil dari pengujian substantif atau penelaahan akhir darinprosedur analitis yang
mengindikasikan adanya risiko kecurangan yang sebelumnya tidak diketahui.
5.
Jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan di sepanjang pengauditan yang tidak jelas atau
tidak masuk akal atau yang menghasilakn bukti yang tidak konsisten dengan bukti lainnya.
Tanya jawab sebagai suatu bukti audit juga harus disesuaikan dengan tujuan
penggunaannya. Tergantung pada tujuannya, auditor dapat menanyakan beberapa pertanyaan
yang berbeda dan mengubah nada pertanyaan.
Tanya jawab informal auditor melakukan tanya jawab informal untuk mendapatkan
informasi mengenai fakta-fakta dan rincian yang tidak didapatkan auditor. Biasanya auditor
menginginkan informasi dari orang yang diwawancara mengenai kejadian atau proses pada
periode sebelumnya. Seringkali tanya jawab dilakukan dengan santai,
dengan auditor
atau kondisi yang penting, khususnya ketika auditor mencurigai orang yang diwawancarai tidak
jujur atau menutup-nutupi informasi yang sebenarnya. Sering kali tanya jawab yang intrigatif
bersifat konfrontatif, dikarenakan subjek yang diwawancarai mungkin defensif, karena mereka
menutupi pengetahuan meereka atasa fakta, kejadian, atau kondisi tertentu. Ketika menggunakan
tanya jawab yang informatif auditor biasanya menanyakan pertanyaan langsung yang memerluka
jawaban ya atau tidak. Wawancara introgatif biasanya hanya dilakukan oleh anggota senior
tim audit yang berpengalaman dan mengetahui masalah yang melibatkan klien tersebut.
Mengevaluasi respons tanya jawab agar tanya jawab menjadi efektif, seorang auditor
harus memiliki keterampilan dalam mendengarkan dan mengevaluasi jawaban dari pertyanyaanpertanyaan. Biasanya, respons awal dari orang yang diwawancara akan mengabaikan informasi
yang berguna. Pertanyaan tindak lanjut yang efektif sering kali mengarahkan pada informasi
yang lebih baik untuk menilai apakah kecurangan telah terjadi. Tekhnik mendengarkan serta
pengamatan sikap tubuh yang baik akan memperkuat tekhnik wawancara.
Tekhnik mendengarkan sangat penting bagi auditor untuk menggunakan keterampilan
mendengarkan secara efektif di sepanjang wawancara. Auditor harus terus menerus
memperhatikan dengan menjaga kontak kontak mata, anggukan persetujuan atau menunjukkan
tanda-tanda kepahaman lainnya. Auditor juga harus mencoba untuk menghindari pemikiranpemikiran yang kaku terhadap informasi yang sedang diberikan. Pendengar yang baik juga
memanfaatkan keheningan untuk memikirkan mengenai informasi yang diberikan dan
melakukan prioritas atas informasi yang ia dengar.
Mengamati tanda-tanda perilaku Seorang editor yang terampil dalam menggunakan
tanya jawab,akan mengevaluasi respons verbal dan nonverbal dari orang yang ia wawancarai.
harus