Anda di halaman 1dari 2

Tata Nama Senyawa Biner

Sebelum penamaan harus dipahami dulu pembagian unsur :


Unsur Non Logam : C,H,O,N,S,P,F,Cl,Br,I,At,B,Be dsb
Unsur Logam Bilangan oksidasi sejenis :
IA : Li, Na, K, Rb, Cs, Fr
IIA : Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra
dan Al, Zn, Ag dsb
Unsur Logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis : Fe, Cu, Cr, Co,
Ni, Pb, Sn, V, Mn, Hg,Pt, Au, Sc, Ti, dsb
Tabel Kation
N
Rumus
o
1
Na+
2
K+
3
Mg2+
4
Ca2+
5
Sr2+
6
Ba2+
7
Al3+
8
Zn2+
9
Ni2+
10 Ag+
11 Sn2+
12 Sn4+
Tabel Anion
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

OHO2FClBrICNS-2
CO32SiO32C2O42CH3COONO2NO3SO32-

Nama Ion
Natrium
Kalium
Magnesium
Kalsium
Stronsium
Barium
Aluminium
Zink
Nikel
Perak
Timah (II)
Timah (IV)
Hidroksida
Oksida
Fluorida
Klorida
Bromida
Iodida
Sianida
Sulfida
Karbonat
Silikat
Oksalat
Asetat
Nitrit
Nitrat
Sulfit

N
o
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

Rumus

Nama Ion

Pb2+
Pb4+
Fe2+
Fe3+
Hg+
Hg2+
Cu+
Cu2+
Au+
Au3+
Pt4+
NH4+

Timbel (II)
Timbel (IV)
Besi (II)
Besi (III)
Raksa (I)
Raksa (II)
Tembaga (I)
Tembaga (II)
Emas (I)
Emas (II)
Platina (IV)
Amonium

SO42PO33PO43AsO33AsO43SbO33SbO43ClOClO2ClO3ClO4MnO4MnO42CrO42Cr2O72-

Sulfat
Fosfit
Fosfat
Arsenit
Arsenat
Antimonit
Antimonat
Hipoklorit
Klorit
Klorat
Perklorat
Permanganat
Manganat
Kromat
Dikromat

Tata nama Senyawa Biner Logam-nonlogam


Senyawa biner adalah senyawa yang dibentuk oleh dua unsur yang berbeda.
Senyawa biner dari logam dan nonlogam umumnya adalah senyawa ion, yang
terdiri dari kation logam dan anion nonlogam.
Tata nama senyawa biner ini adalah sebagai berikut.
a. Penamaan dimulai dari kation logam diikuti nama anion non logam.
Contoh:
SENYAWA
NAMA SENYAWA SENYAWA NAMA SENYAWA
Li2O
Litium oksida
CaO
Kalsium oksida
NaBr
Natrium bromida
SrO
Stronsium oksida
KCl
Kalium klorida
BaCl2
Barium klorida
Rb2O
Rubidium oksida
Al2O3
Aluminium oksida
CsI
Cesium iodida
ZnO
Seng oksida

MgCl

Magnesium klorida AgCl

Perak klorida

b. Untuk logam yang dapat membentuk beberapa kation dengan bilangan oksidasi
lebih dari satu jenis, maka harga muatan kationnya dinyatakan dengan angka
Romawi
Contoh:
FeCl2 = Besi(II) klorida
FeCl3=Besi(III) klorida
Tata nama Senyawa Biner Non logam non logam
Senyawa biner dari nonlogam dan nonlogam umumnya adalah senyawa molekul.
Tata nama senyawa ini adalah sebagai berikut.
a. Penamaan senyawa mengikuti urutan sbb:
B Si As C P N H S I Br Cl O F
Penamaan dimulai dari nama nonlogam pertama diikuti nama nonlogam kedua yang
diberi akhiran -ida. Contoh :
N2O
=
dinitrogen monoksida
NO
=
nitrogen monoksida
N2O3
=
dinitrogen trioksida
NO2
=
nitrogen dioksida
N2O5
=
dinitrogen pentaoksida
CCl4
=
karbon tetraklorida
CO
=
karbon monoksida
CO2
=
karbon dioksida
PCl3 = Fosfor triklorida atau dengan cara :
b. Jika dua jenis nonlogam dapat membentuk Iebih dari satu jenis senyawa, maka
digunakan awalan Yunani sesuai angka indeks dalam rumus kimianya(1 = mono, 2
= di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta dan seterusnya).
c. Tata nama IUPAC tidak perlu digunakan untuk
senyawa yang memiliki nama umum. Misalnya H2O (air) dan NH3 (amonia).
Senyawa biner adalah kimia yang hanya terbentuk dari dua unsur. Unsur yang
terbentuk tersebut dapat terdiri atas unsur logam dan bukan logam atau keduanya
terdiri atas unsur bukan logam.
Tata nama Senyawa Poliatom
Tata nama senyawa yang mengandung ion poliatom adalah sebagai berikut:
a. Untuk senyawa yang terdiri dari kation logam dan anion poliatom, maka
penamaan dimulai dari nama kation logam diikuti anion poliatom.
Contoh:
KNO3 = Kalium nitrat
FeSO4 = Besi (II) Sulfat
b. Untuk senyawa yang terdiri dari kation poliatom dan anion monoatom/poliatom,
penamaan dimulai
dari nama kation monoatom/poliatom.
Contoh: NH4OH : Amonium hidroksida

Anda mungkin juga menyukai