Anda di halaman 1dari 25

RINGKASAN BUKU

JALAN GOLONGAN YANG SELAMAT


Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

Jalan Golongan Yang Selamat


Karya Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

Bagian 1

Golongan yang Selamat


Golongan yang selamat merupakan golongan yang berpegang teguh
kepada

Agama

Allah

Subhanahu

wa

Taala

dan

tidak

mempersekutukanNya serta golongan yang berpegang teguh kepada


Sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam.
Dalam riwayat Imam Ahmad dijelaskan,Rasulullah Shallallahu alaihi
Wasallam bersabda, Golongan Islam terpecah menjadi tujuh puluh tiga,
tujuh puluh dua golongan berada di dalam Neraka, dan satu golongan
akan berada di dalam Surga. Satu golongan yang selamat tersebut adalah
Ahlus Sunnah wal Jamaah. Yaitu golongan yang selalu berpegang teguh
kepada Al-Quran dan Sunnah Nabi Shallallahu alaihi Wasallam.
Bagian 2

Manhaj (Jalan) Golongan yang Selamat


Golongan yang selamat selalu berjalan di atas jalan yang benar,
yakni :
a. Yang selalu berpegang teguh kepada Al-Quran yang diturunkan
Allah Subhanahu wa Taala kepada Nabi Shallallahu alaihi Wasallam
dan Sunnah.
b. Akan selalu merujuk kepada Firman Allah Subhanahu wa Taala dan
sabda Rasulullah jika terjadi perselisihan dan pertentangan. Hal ini
sesuai dengan Firman Allah dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 59
dan 65.
c. Tidak akan mendahulukan perkataan seseorang di atas Al-Quran
dan Sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam.
d. Selalu menjaga kemurnian tauhid. Dengan selalu menjalankan
perintah

Allah

Subhanahu

wa

Taala

dan

menjauhi

segala

laranganNya. Tidak mempersekutukan Allah Subhanahu wa Taala


dalam bentuk dan cara apapun.
e. Senantiasa menghidupkan Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam
dalam kehidupannya, baik dalam ibadah, sifat, sikap dan perilaku
sehari-hari meski dianggap asing oleh sebagian besar manusia.

Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

f. Tidak fanatik yakni berbicara dengan tidak mendahulukan hawa


nafsu. Karena yang golongan tersebut hanya fanatik kepada Firman
Allah Subhanahu wa Taala dan sabda RasulNya yang mashum.
g. Para ahli hadist, yang memperjuangkan kebenaran.
h. Menghormati pendapat-pendapat imam mujtahidin yang sejalan
dengan hadist shahih serta tidak fanatik terhadap salah satu dari
imam-imam tersebut.
i. Selalu menyeru kepada yang maruf (kebaikan) dan mencegah
kemungkaran termasuk bidah.
j. Selalu mengajak seluruh umat Islam untuk berpegang teguh kepada
Sunnah Rasul dan para sahabatnya.
k. Selalu menjadikan Al-Quran dan Sunnah sebagai hukum yang paling
utama. Jika ada hukum buatan manusia yang tidak sesuai dengan
kedua hal tersebut, maka mereka akan mengajak umat Islam untuk
menjadikan keduanya sebagai hukum yang benar dan abadi
sepanjang masa.
l. Mengajak seluruh umat Islam berjihad di jalan Allah Subhanahu wa
Taala.
Jihad ada tiga, yakni jihad dengan lisan dan tulisan yang mengajak
untuk berpegang teguh dengan ajaran Islam yang shahih, tauhid
yang murni dan bersih dari syirik. Yang kedua jihad dengan harta,
dengan menginfakkan harta untuk penyebaran dan perluasan ajaran
islam, memberikan santunan, memberikan bekal kepada para
mujahidin dan lain sebagainya. Ketiga yakni jihad dengan jiwa,
dengan bertempur dan ikut berpartisipasi di medan peperangan
untuk kemenangan Islam.
Bagian 3

Ciri-ciri Golongan yang Selamat


Ciri-ciri golongan yang selamat diantaranya :
1. Jumlah dari golongan yang selamat sangat sedikit dibandingkan
dengan jumlah umat manusia. Dan merupakan suatu keuntungan
bagi orang-orang shalih sesuai dengan hadist riwayat Imam Ahmad.
2. Golongan ini banyak dimusuhi, difitnah, dan dilecehkan dengan gelar
dan sebutan yang buruk oleh mayoritas manusia yang ada.

Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

3. Syaikh Abdul

Aziz

bin Baz

rahimahullah

menjelaskan bahwa

golongan yang selamat adalah mereka orang-orang salaf dan setiap


orang mengikuti jalan para as-Salaf ash-Shalih (Rasulullah, para
sahabat, dan setiap orang yang mengikuti jalan petunjuk mereka).
Bagian 4

Siapakah

ath-Thaifah

al-Manshurah

(Kelompok

yang

Mendapat Pertolongan) itu


Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda. Senantiasa ada
sekelompok

dari

umatku

yang

memperjuangkan

kebenaran,

tidak

membahayakan mereka orang yang menghinakan mereka sehingga


keputusan Allah datang. (HR. Imam Muslim)
Ibnul Mubarak menjelaskan, siapakah ath-Thaifah al-Manshurah itu?
Yakni mereka adalah Ashhabul Hadist (para ahli hadist). Penyataan ini
sejalan dengan Imam al-Bukhari, Imam Ahmad bin Hanbal, dan para imam
yang lainnya.
Para ahli hadist tidak fanatik dengan pendapat orang tertentu,
betapa pun tinggi kedudukan seseorang tersebut. Mereka hanya fanatik
kepada

Rasulullah

Shallallahu

alaihi

Wasallam.

Pendapat-pendapat

(argumentasi) mereka didasari dan berbekal hanya pada Al-Quran dan


Sunnah Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam.
Bagian 5

Macam-macam Tauhid
Tauhid adalah mengesakan Allah Subhanahu wa Taala dengan
beribadah hanya kepadaNya semata. Berdasarkan kitab suci Al-Quran,
tauhid ada tiga macam yakni :
1. Tauhid Rububiyah, yakni hanya berupa pengakuan saja, bahwa Allah
ada pencipta alam semesta ini beserta isinya. Dan hal ini juga diakui
oleh kaum kafir.
2. Tauhid Uluhiyah, yakni mengakui dan mengesakan Allah sebagai
Pencipta dengan diiringi dengan beribadah sesuai syariat seperti
berdoa, menyembelih hewan kurban, dan lain sejenisnya. Dan ini
yang diingkari oleh kaum kafir.

Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

3. Tauhid Asma Wa Shifat yaitu beriman kepada segala sesuatu yang


terkandung dalam Al-Quran dan Hadist shahih tentang sifat-sifat
Allah.

Bagian 6

Makna La Ilaha Illallah (Tiada Tuhan yang Berhak Disembah


Kecuali Allah)
Kalimat La Ilaha Illallah mengandung makna penafian ketuhanan
dari selain Allah dan menetapkannya untuk Allah Subhanahu wa Taala
semata. Hanya Allah sajalah yang berhak disembah di muka bumi ini,
karena hal ini merupakan landasan/dasar dari tauhid.
Sayangnya, sebagian umat Islam sering mengucapkan syahadat
dengan

lisan

mereka,

tapi

mereka

melakukan

perbuatan

yang

menyimpang dan memohon kepada selain Allah Subhanahu wa Taala,


semisal dukun (paranormal), dan sejenisnya.
Sesungguhnya kalimat La Ilaha Illallah ini laksana wudhu yang dapat
batal karena hadast, jadi jika ada seseorang sudah bersyahadat, tetapi orang
tersebut menyekutukan/syirik kepada Allah, maka tidak ada manfaat bagi orang
tersebut. Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda, Barang Siapa

yang akhir ucapannya adalah, La Ilaha Illallah, pasti ia masuk Surga.


(HR. Hakim, hadist hasan).
Bagian 7

Makna Muhammad Rasulullah


Yakni beriman dan menyakini bahwasanya Muhammad Shallallahu
alaihi Wasallam adalah utusan Allah Subhanahu wa Taala, karena sebab
itulah kita harus percaya apa saja yang beliau sampaikan dan beritakan,
kita harus menjalankan apa yang diperintahkan, dan meninggalkan apa

Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

yang telah dilarang, dan kita beribadah kepada Allah Subhanahu wa Taala
harus sesuai dengan apa yang diajarkannya.
Akan tetapi Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam juga bersabda
yang artinya, Janganlah kalian berlebih-lebihan memuji (menyanjung)
diriku, sebagaimana orang-orang Nasrani yang berlebih-lebihan memuji
Ibnu Maryam (Isa). Sesungguhnya aku adalah hamba Allah, maka
katakanlah, Hamba Allah dan RasulNya. (HR. al-Bukhari)
Bagian 8

Makna Iyyaka Nabudu Wa Iyyaka Nastain


Hanya kepadaMu kami menyembah dan hanya kepadaMu kami
memohon pertolongan. Itulah arti dari firman Allah dalam Al-Fatihah ayat
ke 5. Maksudnya adalah dalam beribadah, berdoa, dan memohon
pertolongan hanya ditujukan semata hanya kepada Allah Subhanahu wa
Taala.
Ibadah disini mencakup segala hal diantaranya shalat, nadzar,
menyembelih hewan kurban, berdoa dan lain sebagainya. Begitu juga
berlaku untuk memohon pertolongan. Hanya kepada Allah sajalah
memohon pertolongan. Sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu alaihi
Wasallam, Jika engkau meminta maka mintalah kepada Allah dan jika
engkau memohon pertolongan maka mohonlah pertolongan kepada
Allah. (HR. at-Tirmidzi, hadist hasan shahih)
Adapun meminta pertolongan selain kepada Allah Subhanahu wa
Taala, maka itu termasuk perbuatan syirik. Misalnya kepada para nabi,
para wali yang telah meninggal dunia atau kepada orang yang masih
hidup tetapi mereka tidak hadir di tempat tersebut.
Bagian 9

Makna Ar-Rahmanu ala al-Arsyi Istawa


Allah Subhanahu wa Taala berfirman, (Yaitu) Rabb Yang Maha
Pemurah, bersemayam di atas Arasy. (Thaha : 5). Dan kata al-Istiwa ala
al-Arasy diulang tujuh kali dalam Al-Quran, maka hal ini menunjukkan
pentingnya masalah ini.

Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

Arasy Allah Subhanahu wa Taala berada di atas tujuh langit. Maka


jika seseorang berkata bahwasanya Allah berada di atas Arasy, tetapi ia
berkata tidak tahu letak Arasy di atas langit atau di bumi, maka orang
tersebut telah kafir. Dan perumpamaan dan keraguan sejenis itu juga
digolongkan kepada kata kafir. Karena sesungguhnya Allah Yang Maha
Tinggi atas segala sesuatu yang tinggi.
Bagian 10

Urgensi Tauhid
Allah Subhanahu wa Taala berfirman dalam Al-Quran surat AlAnbiya ayat 25, Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum
kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya, Bahwasanya tidak ada
tuhan kecuali Aku, maka sembahlah Aku. Sehingga sudah jelas bahwa
tauhid menjadi dasar dan modal pertama dan utama seorang muslim
dalam memeluk Islam.
-

Keutamaan tauhid
Kedzaliman yang dimaksud pada Al-Quran surat Al-Anam ayat 82
ialah tidak mencampuradukkan antara keimanan dan kesyirikan, serta

menjauhi segala bentuk perbuatan syirik.


Tauhid adalah pengantar kebahagiaan dan pelebur dosa
Banyak sekali hadist yang menerangkan bahwa tauhid merupakan
faktor terpenting bagi kebahagian seorang hambaNya. Salah satunya
diriwayatkan Tirmidzi dan Adh-Dhayya dan merupakan hadist hasan,
Hai anak Adam (manusia), seandainya engkau datang padaKu dengan
dosa sepenuh bumi, sedangkan ketika menemuiKu dalam keadaan tidak
menyekutukanKu dengan sesuatu pun, niscaya Aku berikan kepadamu

ampunan sepenuh bumi pula.


- Manfaat tauhid
a. Memerdekakan manusia dari perbudakan dan tunduk kepada selain
Allah, baik kepada benda-benda atau makhluk lainnya.
b. Membentuk kepribadian yang kokoh
c. Sebagai sumber keamanan dan kedamaian manusia
d. Sebagai sumber kekuatan jiwa
e. Sebagai dasar persaudaraan dan persamaan
- Musuh-musuh tauhid
Sebagaimana firman-firman Allah Subhanahu wa Taala pada surat
Shad ayat 5, Al-Anam ayat 112, Az-Zumar ayat 45, Ghafir ayat 12

Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

bahwasanya musuh-musuh yang membenci ketauhidan yakni orangorang musyirikin, orang-orang kafir, dan orang yang mengaku dirinya
islam akan tetapi memiliki sifat dan perilaku seperti orang kafir yang
memerangi dan memusuhi seruan tauhid.
- Sikap ulama terhadap tauhid
Ada beberapa sikap (tingkatan) ulama terhadap tauhid, yakni :
a. Tingkatan paling utama
Mereka adalah ulama yang memahami tauhid dan macammacamnya, dan melaksanakan kewajiban berupa dakwah tentang
ketauhidan, tentang kesyirikan dengan berpedoman kepada Al-Quran
dan Hadist-hadist shahih.
b. Tingkatan kedua
Mereka tidak begitu peduli dengan tauhid, yang diutamakan
tentang ajakan shalat, jihad, puasa, dan lain sebagainya.
c. Tingkatan ketiga
Mereka yang meninggalkan dakwah kepada tauhid dan tidak
memerangi syirik karena takut akan ancaman manusia, kehilangan
pekerjaan dan kedudukan mereka.
d. Tingkatan keempat
Mereka yang menentang dakwah kepada tauhid dan menentang
berdoa semata-mata hanya kepada Allah.
e. Tingkatan kelima
Adalah orang-orang yang mengambil ucapan-ucapan para
ulama dan menaatinya meskipun dalam maksiat kepada Allah.
Bagian 11

Pengertian Wahhabi
Kebanyakan orang-orang yang melanggar tradisi suatu daerah atau
kepercayaan mereka sering dipanggil Wahhabi. Akan tetapi nama Wahhabi
sebagai nisbat kepada Al-Wahhab (Yang Maha Pemberi) dan merupakan
salah satu dari nama-nama Allah Subhanahu wa Taala yang mulia (Asma
Al-Husna).
Bagian 12

Perang Antara Tauhid dengan Syirik


Perang antara tauhid dan syirik sudah terjadi sejak zaman Nabi Nuh
alaihissalam

yang

menyerukan

kepada

kaumnya

untuk

Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

beribadah

semata-mata kepada Allah Subhanahu wa Taala dan meninggalkan ibadah


kepada berhala-berhala. Dan selanjutnya juga datang para rasul sesudah
beliau yang juga menyeru untuk hal yang sama yakni tidak menyekutukan
Allah Subhanahu wa Taala.
Hingga

diutusnya

Rasulullah

Muhammad

Shallallahu

alaihi

Wasallam. Yang awalnya beliau diberi gelar al-Amin (dapat dipercaya)


karena sifat yang jujur, amanah dan bertanggung jawab. Ketika beliau
mengajak kepada ajaran tauhid dengan mengesakan Allah Subhanahu wa
Taala, maka mereka kaum Quraisy berbuat sebaliknya dengan menyebut
Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam dengan sebutan-sebutan buruk
semisal ahli sihir lagi pendusta.
Hingga zaman sekarang pun bisa terjadi seperti itu secara terangterangan atau secara diam-diam memusuhi orang yang menyampaikan
kepada orang lain untuk mengesakan Allah. Dengan tidak berdoa dan
memohon pertolongan kepada selain Allah Subhanahu wa Taala, karena
memohon pertolongan kepada selain Allah seperti datang ke kuburan,
memohon kepada wali atau para nabi yang telah wafat maka itu
perbuatan syirik.
Bagian 13

Hukum Hanya Milik Allah Semata


Allah Subhanahu wa Taala menciptakan makhluk (manusia dan jin)
dengan tujuan untuk beribadah kepadaNya semata. Dia mengutus para
rasul dan menurunkan kitab-kitab yang bisa dijadikan landasan atau dasar
hukum yang benar dan adil di antara manusia. Hukum tersebut tercermin
dalam firman Allah Subhanahu wa Taala dan dalam sabda Rasulullah
Shallallahu alaihi Wasallam.
Hukum-hukum itu mencakup berbagai masalah diantaranya hukum
dalam akidah, hukum dalam ibadah, hukum dalam muamalah,

hukum

dalam masalah hudud (pidana dan perdata) dan qishash (hukum balas
yang sepadan), aqaid (kepercayaan), tasyri (penetapan syariat), siyasah
(politik), dan lain sebagainya.
Setiap umat Islam wajib menjadikan Al-Quran dan As-Sunnah yang
shahih sebagai landasan hukum dalam kehidupan sehari-hari. Dan

Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

undang-undang yang ada di negara ini hendaknya tidak bertentangan


dengan hukum yang sudah ada dalam agama Islam.
Bagian 14

Akidah Dahulu ataukah Kekuasaan


Sudah

barang

tentu

yang

didahulukan

adalah

akidah

baru

kekuasaan. Karena tidak mungkin kekuasaan bisa diambil jika umat Islam
belum teguh pada akidah Islam. Kita harus meluruskan akidah terlebih
dahulu, mendidik generasi muda pada akidah yang benar sehingga
terwujud generasi yang unggul.
Bagian 15

Syirik Besar dan Macamnya


Syirik besar yakni menjadikan sesuatu sebagai sekutu (tandingan)
bagi Allah Subhanahu wa Taala. Dan syirik besar bermacam-macam,
diantaranya :
1. Syirik dalam doa, yakni berdoa selain kepada Allah Subhanahu wa
Taala.
2. Syirik dalam sifat Allah Subhanahu wa Taala, seperti kepercayaan
bahwa para nabi dan wali mengetahui hal-hal yang ghaib. Karena
semua berasal dari Allah Subhanahu wa Taala.
3. Syirik dalam mahabbah (kecintaan), yakni menyandingkan kecintaan
kepada selain Allah Subhanahu wa Taala sejajar atau sepadan dengan
kecintaan kepada Allah.
4. Syirik dalam ketaatan, yakni taat pada ulama dalam hal kemaksiatan.
5. Syirik hulul, yaitu mempercayai bahwa Allah menyatu ke dalam
makhlukNya
6. Syirik tasharruf (tindakan), yakni keyakinan bahwa sebagian wali
memiliki keleluasaan untuk bertindak dan mengendalikan urusan
manusia lainnya.
7. Syirik khauf (takut), yakni keyakinan bahwa para wali yang meninggal
dunia atau makhluk ghaib bisa mengatur urusan manusia, sehingga
manusia takut kepada mereka (makhluk ghaib dan para wali).
8. Syirik hakimiyah adalah mereka yang membuat dan mengeluarkan
undang-undang yang bertentangan dengan syariat Islam.

Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

Syirik besar bisa menghapus amal sesuai dengan firman Allah pada
Al-Quran surat Az-Zumar ayat 65. Dan syirik tidak akan diampuni oleh
Allah kecuali bertaubat dan meninggalkan perbuatan syirik secara
keseluruhan sebelum ajal menjemput.
Bagian 16

Perumpamaan Orang yang Berdoa Kepada Selain Allah


Allah Subhanahu wa Taala memberikan perumpamaan dalam AlQuran surat Al-Hajj ayat 73, yakni jikalau orang-orang berdoa kepada
selain Allah Subhanahu wa Taala maka tidak ada guna dan tidak mampu,
meski hanya untuk menciptakan satu ekor lalat. Dan berdoa merupakan
suatu ibadah dan wajib ditujukan semata hanya untuk Allah Subhanahu
wa Taala.
Bagian 17

Cara Menghilangkan Syirik


Menghilangkan

syirik

itu

sempurna

jika

hal

ini

dilakukan,

diantaranya :
1. Syirik dalam perbuatan Tuhan
Yaitu beritikad bahwa di samping Allah Subhanahu wa Taala
terdapat pencipta atau pengatur yang lain.
2. Syirik dalam ibadah dan doa
Mereka beribadah dan berdoa kepada Allah Subhanahu wa Taala,
akan tetapi juga disertai dengan beribadah dan berdoa kepada para
nabi dan orang-orang shalih.
3. Syirik dalam sifat
Yaitu dengan menyifati sebagian makhluk (manusia), baik para
nabi, wali atau lainnya dengan sifat-sifat yang khusus milik Allah
Subhanahu wa Taala seperti mengetahui hal-hal ghaib.
Bagian 18

Orang yang Mengesakan Allah


Orang yang meninggalkan segala macam syirik dan mengesakan
Allah Subhanahu wa Taala, menyembah dan berdoa hanya kepada Allah

Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

10

Subhanahu wa Taala, maka orang tersebut adalah seorang muwahhid


(yang mengesakan Allah Subhanahu wa Taala).
Bagian 19

Macam-macam Syirik Kecil


Yaitu setiap perantara yang dapat menyebabkan kepada syirik besar
namun belum mencapai tingkat ibadah, sehingga tidak menjadikan
pelakunya

keluar

dari

Islam

akan

tetapi

termasuk

dosa

besar.

Diantaranya :
1. Riya dan melakukan suatu perbuatan karena manusia
Seperti orang yang melakukan shalat atau ibadah lainnya hanya
karena ingin dilihat dan dipuji orang lain.
2. Bersumpah dengan nama selain Allah Subhanahu wa Taala
Dalam hadist riwayat Imam Ahmad, Rasulullah Shallallahu alaihi
Wasallam bersabda, Barang siapa bersumpah dengan nama selain
Allah Subhanahu wa Taala, maka dia telah berbuat syirik.
3. Syirik khaf (tersembunyi)
Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda,

Jangan

mengatakan : Atas kehendak Allah dan si fulan. Tetapi katakanlah : Atas


kehendak Allah kemudian atas kehendak si fulan. (HR. Ahmad dan
lainnya, hadist shahih)
Bagian 20

Fenomena Syirik
Diantara fenomena syirik yang terjadi di dunia Islam saat ini adalah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Berdoa kepada selain Allah Subhanahu wa Taala.


Mengubur para wali dan orang-orang shalih di dalam Masjid.
Nadzar untuk para wali.
Menyembelih di kuburan para Nabi atau wali.
Thawaf mengelilingi kuburan Nabi atau wali.
Shalat menghadap ke kuburan.
Melakukan perjalanan ke kuburan tertentu untuk mencari berkah dan

sejenisnya.
8. Berhukum dengan selain yang diturunkan Allah Subhanahu wa Taala.
9. Taat pada para penguasa, ulama, dan syaikh dalam hal bermaksiat
kepada Allah Subhanahu wa Taala.

Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

11

Bagian 21

Kuburan dan Tempat Ziarah


Berikut ini hal-hal penting yang berhubungan dengan kuburan :
1. Kebanyakan kuburan-kuburan yang diziarahi itu adalah tidak benar.
Seperti Al-Husain bin Ali yang mati syahid di Irak dan tidak dibawa ke
Mesir. Maka tidak benar bahwa kuburan beliau ada di Mesir.
2. Kuburan Sayyidah Zainab binti Ali ada di Mesir dan ada di Damaskus
adalah tidak benar.
3. Islam mengingkari dan melarang pembangunan kubah di atas kuburan,
bahkan hingga kubah di atas masjid yang di dalamnya terdapat
kuburan.
4. Sebagian besar kuburan yang ada di Mesir adalah dibangun oleh dinasti
kerajaan Fathimiyah.
5. Sesungguhnya umat

Islam

yang

mengeluarkan

hartanya

untuk

membangun kubah-kubah, kuburan, dinding dan monument di kuburan,


semua itu sama sekali tidak bermanfaat bagi si mayit.
6. Nadzar-nadzar yang dilakukan kepada orang-orang

mati

adalah

termasuk syirik besar.


Bagian 22

Kerusakan dan Bahaya Syirik


Perbuatan syirik memiliki dampak negatif bagi kehidupan pribadi
dan masyarakat, diantaranya :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Syirik
Syirik
Syirik
Syirik
Syirik
Syirik
Syirik

menghinakan eksistensi kemanusiaan


adalah sarang khurafat dan kebatilan
adalah kedzaliman yang sangat besar
adalah sumber dari segala ketakutan dan kecemasan
membuat orang malas melakukan pekerjaan yang bermafaat
menyebabkan keabadian di dalam Neraka
dapat memecah belah umat Islam

Bagian 23

Tawassul yang Diperbolehkan


Tawassul yang disyariatkan adalah yang sesuai dengan Al-Quran
dan dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam. Tawassul
yang disyariatkan memiliki banyak macam, diantaranya :

Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

12

1. Tawassul dengan iman, sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa


Taala dalam surat Ali Imran ayat ke 193.
2. Tawassul dengan mengesakan Allah (tauhid). Seperti doa Nabi Yunus
3.
4.
5.
6.
7.

ketika ditelan ikan Nun.


Tawassul dengan nama-nama Allah Subhanahu wa Taala.
Tawassul dengan sifat-sifat Allah Subhanahu wa Taala.
Tawassul dengan amal shalih.
Tawassul dengan meninggalkan maksiat.
Tawassul dengan minta didoakan oleh orang-orang shalih yang masih hidup.

Bagian 24

Tawassul yang Dilarang


Tawassul yang dilarang ialah yang tidak ada tuntunan dari Al-Quran
dan As-Sunnah. Diantaranya adalah :
1. Tawassul dengan orang-orang mati
2. Tawassul dengan kemuliaan Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam,
seperti
3.

dengan

ucapan,

Wahai

Tuhanku,

dengan

kemuliaan

Muhammad, maka sembuhkanlah aku.


Meminta agar Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam mendoakan
dirinya setelah beliau wafat, seperti ucapan, Ya Rasulullah, doakanlah
aku.

Bagian 25

Syarat-syarat Turunnya Pertolongan


Dalam Sirah Nabawiyah (Perjalanan Hidup Rasulullah Shallallahu
alaihi Wasallam), maka terdapat beberapa periode sebagai berikut :
1. Periode Tauhid
Seperti diketahui, bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam
selama 13 tahun hanya berdakwah tentang ketauhidan, tentang
mengesakan Allah dalam beribadah. Maka dari itu hendaknya sebagai
generasi penerus utamanya para ulama untuk melakukan hal ini terlebih
dahulu sebagai bentuk menteladani Nabi Shallallahu alaihi Wasallam.
2. Periode Ukhuwwah (Persaudaraan)
Dalam hijrah Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam, maka
didapat sebuah persaudaraan antar umat Islam yakni kaum Anshar dan
kaum Muhajirin. Dibangunnya masjid sebagai tempat berkumpul dan
berdakwah. Dan mendamaikan beberapa suku yang sedang bertikai.
Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

13

3. Periode Persiapan
Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan umat Islam untuk
bersiap siaga dalam menghadapi musuh-musuh Islam dengan apa saja
yang kita sanggupi, seperti keahlian memanah, melempar sesuatu yang
bisa berguna ketika perang, dan lain sebagainya.
Ketika kita kembali kepada tauhid, maka kita akan berkasih sayang
dalam ikatan persaudaraan Islam dan siap menghadapi musuh. Dan
urutan periode di atas tidak bisa berdiri sendiri dan harus terkait satu
sama lain.
Bagian 26

Pertolongan Allah Kepada Umat Islam


Dalam firman-firman Allah Subhanahu wa Taala dijelaskan bahwa
Allah akan menolong hambaNya yakni umat Islam yang memohon
pertolongan kepadaNya. Sudah barang tentu, yang dikabulkan doanya
yakni doa orang-orang yang beriman, orang yang mengesakan Allah
Subhanahu wa Taala, tidak beribadah dan memohon kepada selain Allah
Subhanahu wa Taala. Selalu beribadah dan berdoa baik di waktu sempit
ataupun lapang hanya kepada Allah Subhanahu wa Taala.

Bagian 27

Kufur Besar dan Macamnya


Kufur besar yaitu kufur dalam Itiqad (kepercayaan) dan bisa
menyebabkan orang tersebut keluar dari Islam. Macam-macam kufur ini
diantaranya :
1. Kufur pendustaaan yaitu tidak mempercaya Al-Quran dan hadist atau
mendustakan sebagaian yang ada pada keduanya.
2. Kufur karena enggan dan takabur, padahal sebenarnya ia percaya. Yakni
tidak tunduk kepada kebenaran itu meskipun mengakui bahwa itu
benar.
3. Kufur karena ragu-ragu akan adanya Hari Kiamat, masalah-masalah
ghaib atau mengingkari dan tidak mempercayainya.
4. Kufur karena berpaling yaitu berpaling dari ajaran Islam dan tidak
mempercayainya.
Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

14

5. Kufur nifaq yakni menampakkan kepercayaan kepada Islam dengan


lisan,

akan

tetapi

hati

dan

perbuatannya

mengingkari

dan

bertentangan.
6. Kufur karena menentang, yakni orang yang mengingkari sebagian dari
ajaran agama yang diketahui secara umum seperti rukun Islam atau
rukun iman.
Bagian 28

Kufur Kecil dan Macamnya


Yakni kufur yang tidak menyebabkan orang yang bersangkutan
keluar dari Islam, diantaranya sebagai berikut :
1. Kufur nikmat yang mana bisa menyebabkan azab dari Allah Subhanahu
wa Taala.
2. Kufur amal

yakni

setiap

perbuatan

maksiat

yang

oleh

syara

dikategorikan perbuatan kufur, tapi orang tersebut masih tetap seorang


Mukmin.
3. Orang yang memutuskan hukum dengan hukum selain yang diturunkan
oleh Allah sedangkan ia mengakui adanya hukum Allah itu.
Bagian 29

Waspadalah Terhadap Thaghut


Thaghut adalah setiap yang disembah selain Allah Subhanahu wa
Taala, ia rela dengan peribadatan yang dilakukan oleh penyembah atau
pengikutnya, atau rela dengan ketaatan orang yang menaatinya dalam hal
maksiat kepada Allah Subhanahu wa Taala dan RasulNya. Dan bentuk
thaghut itu amat banyak tetapi pemimpin mereka ada lima, diantaranya :
1. Setan, yang selalu menyeru manusia beribadah kepada selain Allah
Subhanahu wa Taala.
2. Penguasa dzalim yang mengubah hukum-hukum Allah Subhanahu wa
Taala.
3. Hakim yang tidak memutuskan masalah menurut apa yang diturunkan
Allah Subhanahu wa Taala.
4. Orang yang mengaku mengakui hal ghaib.
5. Seseorang atau sesuatu yang disembah dan diminta pertolongan oleh
manusia selain Allah, sedang ia rela dengan yang demikian.

Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

15

Bagian 30

Nifaq Besar dan Nifaq Kecil


Nifaq besar yaitu menampakkan Islam dengan lisan tetapi hati dan
jiwa mengingkarinya. Diantaranya mendustakan Rasulullah Shallallahu
alaihi Wasallam atau mendustakan sebagian risalah yang beliau bawa,
membenci

keduanya

Rasulullah

Shallallahu

alaihi

Wasallam

atau

membenci sebagian risalah yang beliau bawa, dan merasa senang ketika
Islam mengalami kekalahan.
Nifaq kecil adalah nifaq dalam perilaku dan perbuatan. Seperti
seorang muslim yang memiliki satu sifat sebagaimana yang dimiliki oleh
orang-orang munafik.
Bagian 31

Kekasih Allah dan Kekasih Setan


Kekasih Allah Subhanahu wa Taala ialah orang mukmin yang
bertakwa dan menjauhi maksiat. Hanya berdoa kepada Allah semata dan
tidak menyekutukanNya dengan suatu apapun. Dan sesekali karamah
(karunia Allah Subhanahu wa Taala) tampak ketika sedang dibutuhkan.
Karamah ini tidak terjadi kepada orang-orang yang fasik atau
musyrik. Tidak akan tampak pada orang-orang yang ahli bidah. Tidak juga
diperoleh melalui warisan dari nenek moyang, tetapi ia didapatkan dengan
iman dan amal shahihnya. Dan khurafat bukanlah karamah.

Bagian 32

Cabang-cabang Iman
Cabang-cabang ini terbagi dalam amalan hati, lisan, dan badan.
a. Amalan Hati
Yakni berupa Itikad dan niat serta terdiri dari dua puluh empat
cabang, yakni iman kepada Allah Subhanahu wa Taala, iman kepada
Dzat dan Sifat-sifatNya, beriman kepada malaikat-malaikat, kitab-kitab
dan para rasulNya, dan kepada qadarNya, iman kepada hari akhirat,

Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

16

ikhlas, bertaubat dan takut, berharap, bersyukur, menepati janji, sabar,


tawakal, kasih sayang dan tawadhu (rendah hati).
b. Perbuatan Lisan
Terdiri dari tujuh cabang yakni mengucapkan kalimat tauhid,
membaca Al-Quran, belajar dan mengajarkan ilmu, berdoa, berdzikir,
bertasbih, dan menjauhi perkataan yang sia-sia.
c. Amalan Badan
Terdiri dari tiga puluh delapan cabang yakni yang berkaitan
dengan anggota badan ada lima belas cabang (bersuci, dermawan,
puasa, Itikaf, haji, umrah, thawaf, berhijrah, memenuhi nadzar, berhatihati dalam sumpah, memenuhi kaffarat (denda).
Yang berkaitan dengan nafsu ada enam cabang (menjaga
kehormatan diri dengan menikah, memenuhi hak-hak keluarga, berbakti
kepada kedua orang tua, mendidik anak, silaturahmi, taat kepada
penguasa yang adil dan bijak, dan kasih sayang terhadap hamba
sahaya.
Yang berkaitan dengan masyarakat luas ada tujuh belas cabang
(menegakkan pemerintahan secara adil, mengikuti jamaah, taat kepada
ulul amri, melakukan islah, tolong menolong dalam kebaikan dan
ketakwaan, melaksanakan hudud (hukuman-hukuman yang ditetapkan
Allah, berjihad.
Bagian 33

Sebab Terjadinya Musibah dan Cara Penanggulangannya


Dalam Al-Quran sudah banyak dijelaskan bahwa sebab terjadinya
musibah diantaranya kaum tersebut melakukan perbuatan maksiat,
melanggar perintah-perintah Allah Subhanahu wa Taala, banyak terjadi
kesyirikan dan lain sebagainya.
Cara menanggulanginya yakni dengan memohon pertolongan hanya
kepada

Allah

Subhanahu

wa

Taala,

tidak

menyekutukanNya,

melaksanakan perintah-perintahNya, dan menjauhi segala perbuatan


maksiat.
Bagian 34

Peringatan Maulid Nabi


Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

17

Peringatan maulid itu sendiri tidak pernah diselenggarakan oleh


Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam, tidak juga oleh para sahabat,
tabiin dan imam yang empat, serta orang-orang yang hidup di abad-abad
kejayaan Islam.
Dalam peringatan maulid yang diselenggarakan sering terjadi
kemungkaran,

bidah

dan

pelanggaran

terhadap

syariat

Islam.

Diantaranya terlalu berlebihan dalam menyanjung Nabi Shallallahu alaihi


Wasallam dan bersenandung yang tidak ada tuntunannya. Merayakan kelahiran
Isa Al-Masih adalah tradisi orang-orang Nasrani dan umat Islam meniru budaya
tersebut. Uang yang dibelanjakan untuk persiapan maulid terkadang mencapai
jutaan maka sebaiknya uang tersebut dipergunakan untuk kepentingan yang
lebih bermanfaat, dan masih banyak alas an yang lain.

Bagian 35

Cara Mencintai Allah dan RasulNya


Kecintaan kepada Allah dan rasulNya bisa diwujudkan dengan
mengikuti apa yang diturunkan Allah Subhanahu wa Taala kepada
Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam yakni Al-Quran dan mengikuti apa
yang dibawa dan disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam.
Dengan menaati dan menjalankan apa yang diperintahkan dan menjauhi
yang beliau larang.
Bagian 36

Keutamaan Membaca Shalawat untuk Nabi Shallallahu alaihi


Wasallam
Karena sesungguhnya membaca Shalawat juga dilakukan oleh para
malaikat untuk Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam. Sehingga sebagai
umat beliau, kita juga wajib mendoakan dan bershalawat. Bukan
sebaliknya, memohon kepada beliau, sebagai sesembahan selain Allah
atau membacakan Al-Fatihah untuk beliau.
Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam

bersabda, Jika kalian

mendengar muadzin maka ucapkanlah seperti apa yang ia ucapkan,


kemudian bershalawatlah untukku. Karena sesungguhnya barang siapa

Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

18

bershawalat untukku satu kali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh
kali. Kemudian mohonkanlah kepada Allah wasilah untukku. Sesungguhnya ia
adalah suatu tempat (derajat) di Surga. Ia tidak pantas kecuali untuk seorang
hamba dari hamba-hamba Allah. Aku berharap bahwa hamba itu adalah aku.
Barang

siapa

memintakan

wasilah

untukku,

maka

ia

berhak

menerima

syafaat(ku). (HR. Muslim)

Bagian 37

Shalawat-shalawat Bidah
Diantaranya Shalawat-shalawat bidah tersebut :
1. Shalawat yang berbunyi : Ya Allah curahkanlah keberkahan dan
keselamatan atas Muhammad, penawar hati dan obatnya, penyehat
badan dan penyembuhnya, cahaya mata dan sinarnya, juga atas
keluarganya.
Sesungguhnya yang menyembuhkan, menyehatkan badan, hati
dan mata hanyalah Allah semata.
2. Shalawat Al-Fatih, yang artinya : Ya Allah, limpahkanlah keberkahan
untuk Muhammad, sang pembuka apa yang tertutup.
Orang yang mengucapkan shalawat ini beranggapan bahwa
shalawat ini lebih utama daripada membaca (menamatkan) Al-Quran
sebanyak enam ribu kali. Demikian seperti dinukil oleh Syaikh Ahmad
Tijani pemimpin Thariqha Tijaniyah. Maka sungguh amat tidak mungkin
dan amat bodoh bagi orang Muslim yang berakal.
3. Shalawat Nariyah
Shalawat ini telah dikenal oleh banyak

orang.

Mereka

beranggapan barang siapa membaca sebanyak 4444 kali dengan niat


agar kesusahan dihilangkan atau hajat dikabulkan niscaya akan
terpenuhi.
Ini adalah anggapan yang tidak ada dasarnya sama sekali. Apalagi
jika kita mengetahui arti dalam bahasa Indonesia tentang shalawat
tersebut maka sekali penyimpangan diantaranya bagaimana mungkin
Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam akan rela jika dikatakan bahwa
beliau kuasa menguraikan segala ikatan dan menghilangkan segala kesedihan,
padahal Al-Quran menyeru kepada beliau untuk memaklumkan.

Bagian 38
Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

19

Al-Quran untuk Orang Hidup Bukan untuk Orang Mati


Allah Subhanahu wa Taala menurunkan Al-Quran dengan penuh
berkah dan untuk diambil pelajaran. Jadi Al-Quran diturunkan dan
diperuntukkan untuk orang-orang yang masih hidup agar bisa mengambil
pelajaran, mengamalkan apa-apa yang ada didalamnya dalam kehidupan
sehari-hari. Al-Quran bukan untuk orang mati, sehingga ketika ada
sekelompok orang menyampaikan (membacakan) Al-Quran untuk orang
yang telah meninggal dunia, maka tidak akan sampai hal tersebut. Karena
apa yang diperoleh seseorang itu dikarenakan apa yang diusahakan
sendiri oleh orang tersebut.
Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam tidak mengajarkan tentang
hal tersebut kepada umatnya, para sahabat juga tidak pernah melakukan
sebelumnya. Sehingga kita sebagai umat Muhammad Shallallahu alaihi
Wasallam harus meneladani beliau, termasuk di dalam permasalahan ini.
Bagian 39

Berdiri yang Dilarang


Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda, Barang siapa suka
dihormati dengan berdiri untuknya, maka hendaknya ia mendiami tempat
duduknya di dalam Neraka. (HR. Ahmad, hadist shahih)
Sudah jelas bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam tidak
menyampaikan kepada para sahabat untuk menghormati seseorang
dengan cara berdiri. Rasulullah pun ketika masuk ke dalam sebuah
majelis, para sahabat tidak ada yang melakukan penghormatan dengan
cara berdiri.
Pada masa sekarang ini, ada sebagian yang melakukan hal tersebut.
Apabila si kaya yang datang, maka semua berdiri untuk menghormati,
akan tetapi ketika si miskin yang datang maka tidak ada seorang pun yang
berdiri untuk menghormati dan menyambutnya.
Bagian 40

Berdiri yang Dianjurkan

Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

20

Tidak semua berdiri itu dilarang, ada juga berdiri yang dianjurkan
dan diantaranya adalah :
1. Berdiri ketika ada tamu, menyambut tamu dan memuliakannya.
2. Berdiri dikarenakan situasi atau kondisi untuk menolong seseorang yang
membutuhkan bantuan.
3. Berdiri dengan maksud memberikan kabar gembira kepada seseorang
yang tengah dirundung masalah.
4. Berdiri kepada orang yang datang

dari

perjalanan

jauh

untuk

menyambutnya dengan pelukan.


Bagian 41

Hadist-hadist Dhaif dan Maudhu


Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam bersabda, Barang siapa
berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaknya ia menempati
tempat duduknya di Neraka. (Muttafaq alaih)
Jadi

Rasulullah

menyampaikan

hadist

melarang
dhaif

keras

dan

kepada

maudhu.

Dan

seseorang

yang

sebagian

ulama

kontemporer berpendapat, hadist dhaif itu boleh diambil dan diamalkan


tetapi harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Hadist

itu

menyangkut

masalah

fadha

il

al-Amal

(keutamaan-

keutamaan amal)
2. Hendaknya hadist itu berada di bawah dasar (naungan) hadist shahih
3. Hadist itu tidak terlalu lemah (dhaif)
4. Hendaknya tidak meyakini ketika diamalkan, bahwa hadist itu berasal
dari Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam.
Bagian 42

Contoh Hadist Maudhu


Beberapa contoh hadist maudhu adalah sebagai berikut :
1. Hadist maudhu (palsu), Sesungguhnya Allah menggenggam segenggam dari
cahayaNya, lalu berfirman kepadanya, Jadilah engkau Muhammad.
2. Hadist maudhu, Wahai Jabir, bahwa yang pertama kali diciptakan oleh Allah
adalah cahaya Nabimu.
3. Hadist tidak ada sumber asalnya, Barang siapa mengetahui dirinya, maka dia
telah mengetahui Rabbnya.

Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

21

4. Hadist maudhu, Ketika adam melakukan kesalahan, ia berkata, Wahai


Rabbku, aku memohon kepadaMu dengan hak Muhammad agar engkau
mengampuniku.
5. Hadist batil, Jika khati telah naik mimbar, maka taka da lagi shalat dan
perbincangan.
6. Hadist batil. Ibnul Jauzi memasukkannya dalam kelompok hadist-hadist
maudhu, Kalian carilah ilmu meskipun (sampai) di negeri cina.

Bagian 43

Cara Berziarah Kubur Sesuai Tuntunan Nabi Shallallahu


alaihi Wasallam
Diantara yang perlu diperhatikan dalam ziarah kubur adalah :
1. Ketika masuk, disunnahkan menyampaikan salam kepada mereka yang
telah meninggal dunia.
2. Tidak duduk di atas kuburan dan tidak menginjaknya.
3. Tidak melakukan thawaf di sekeliling kuburan dengan niat beribadah.
Karena thawaf hanyalah dilakukan di sekeliling Kabah.
4. Tidak membaca Al-Quran di kuburan.
5. Tidak boleh memohon pertolongan dan bantuan

kepada

mayit,

meskipun dia seorang nabi atau wali sebab itu termasuk perbuatan
syirik besar.
6. Tidak meletakkan karangan bunga atau menaburkannya di atas kuburan
mayit. Karena hal tersebut merupakan perbuatan orang-orang Nasrani
7. Dilarang membangun sesuatu di atas kuburan atau menulis sesuatu dari
Al-Quran atau syair di atasnya sebab itu dilarang.
Bagian 44

Taklid Buta
Mayoritas umat Islam kini terjebak pada taklid buta. Yakni mengikuti
nenek moyang mereka yang tidak mengetahui sesuatu dan tidak
mendapat petunjuk kepada jalan yang benar. Yang lebih berbahaya lagi
adalah taklid (mengikuti) kebiasaan orang-orang kafir dalam kemaksiatan,
buka-bukaan aurat, berpakaian ketat, dan lain sebagainya. Sebagai umat
Islam yang baik maka kita harus berpedoman dan mendahulukan firman
Allah dan sabda Rasulullah Shallallahu alaihi Wasallam dibandingkan
mendahulukan ucapan dan ajaran seseorang.

Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

22

Bagian 45

Jangan Menolak Kebenaran


Setiap orang yang beriman tidak boleh menolak kebenaran, agar
tidak seperti orang-orang kafir dan orang-orang munafik serta tidak
terjerumus kepada sifat sombong yang bisa menghalangi seorang muslim
masuk ke dalam Surga.
Bagian 46

Syair Akidah Muslim


Jika pengikut Ahmad adalah wahabi,
Maka aku akui bahwa diriku wahabi.
Kutiadakan sekutu bagi Tuhan, maka taka da Tuhan bagiku
Selain Yang Maha Esa dan Maha Pemberi.
Taka da kubah yang bisa diharap, tidak pula berhala,
Dan kuburan bukanlah sebab diantara penyebab.
Tidak, sama sekali tidak, tidak pula batu, pohon,
Tidak pula mata air atau patung-patung.
Juga, aku tidak mengalungkan jimat,
Atau temali, atau rumah kerang atau taring,
Untuk mengharap manfaat, atau menolak bala
Allah yang memberiku manfaat dan menolak bahaya
dariku.
Adapun bidah dan segala perkara yang diada-adakan dalam agama,
Maka orang-orang berakal mengingkarinya.
Aku berharap, semoga aku tak akan mendekatinya
Tidak pula rela secara agama, ia tidaklah benar.
Dan aku berlindung dari Jahmiyah
Aku mencela perselisihan setiap ahli takwil dan peragu-ragu,
Serta yang mengingkari istiwa, tentangnya,
Cukuplah bagiku teladan dari ucapan para pemimpin yang mulia,
Syafii, Malik, Abu Hanifah, Ibnu Hanbal,
Dan pada zaman kita sekarang ini, ada orang yang mempercayai,
Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

23

Seraya berteriak atasnya, Mujassim Wahhabi


Telah ada hadist tentang keterasingan Islam, maka hendaknya para
pecinta menangis,
Karena terasing dari orang-orang yang dicintainya.
Allah yang melindungi kita, dan menjaga agama kita,
Dari kejahatan setiap pembangkang dan pencela.
Dia menguatkan agamaNya yang lurus, dengan sekelompok orang-orang,
Yang berpegang teguh dengan sunnah dan kitabNya.
Mereka tidak mengambil hukum lewat pendapat dan kias,
Sedang kepada dua wahyu, mereka sebaik-baik orang yang kembali
Sang Nabi terpilih telah mengabarkan tentang mereka,
Bahwa mereka adalah orang-orang asing, di tengah keluarga dan
kawan pergaulannya.
Mereka menapaki jalan orang-orang yang menuju petunjuk,
Dan berjalan di atas jalan mereka, dengan benar.
Karena itu, orang-orang yang suka berlebihan, berlari dan menjauh dari
mereka.
Tapi kita berkata, ini tidaklah aneh.
Telah lari pula orang-orang yang diseru oleh sebaik-baik manusia,
Bahkan menjulukinya sebagai tukang (ahli) sihir lagi pendusta.
Padahal

mereka

mengetahui,

betapa

beliau

seorang

yang

memegang amanah dan janji


Mulia dan jujur menepati.
Semoga Allah bershalawat atasnya, selama angin masih berhembus,
Juga atas keluarga dan semua sahabatnya.

Ringkasan Buku Jalan Golongan yang Selamat Syaikh Muhammad Bin Jamil Zainu

24

teguh

Anda mungkin juga menyukai