”Dan Al-Muhaajir (orang yang berhijrah) adalah orang yang meninggalkan larangan
Allah”. (HR. Bukhari-Muslim)
َﻓَﻤ ْﻦ َﻛﺎَﻧْﺖ ِﻫ ْﺠ َﺮ ُﺗُﻪ ِﺇَﻟﻰ ﺍﻟﻠِﻪ َﻭ َﺭ ُﺳْﻮ ِﻟِﻪ. ِﺇَّﻧَﻤ ﺎ ْﺍَﻷْﻋ َﻤ ﺎُﻝ ِﺑﺎﻟِّﻨَّﻴﺎِﺕ َﻭ ِﺇَّﻧَﻤ ﺎ ِﻟُﻜ ِّﻞ ﺍْﻣ ِﺮ ٍﺉ َﻣ ﺎ َﻧَﻮ ﻯ
َ ﻰ َﻣ ﺎ َﻫﺎَﺟ َﺮ ِﺇَﻟْﻴِﻪَﻭ َﻣ ْﻦ َﻛﺎَﻧْﺖ ِﻫ ْﺠ َﺮ ُﺗُﻪ ِﻟُﺪ ْﻧَﻴﺎ ُﻳِﺼ ْﻴُﺒَﻬﺎ َﺃْﻭ ﺍْﻣ َﺮ َﺃٍﺓ َﻳْﻨِﻜ ُﺤ َﻬﺎ َﻓِﻬ ْﺠ َﺮ ُﺗُﻪ ِﺇﻟ َﻭ َﺭ ُﺳْﻮ ِﻟِﻪ َﻓِﻬ ْﺠ َﺮ ُﺗُﻪ ِﺇَﻟﻰ ﺍﻟﻠِﻪ،
5.
Hijrah bukan karena tendensi dunia atau kepentingan dunia tetapi ikhlas karena Allah.
Seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya dan sesuai dengan niat
hijrahnya.
َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن َآَم ُنوا اَّتُقوا الَّلَه َو ُك وُنوا َم َع الَّصاِدِقيَن
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama
orang-orang yang benar (jujur)” (QS. At-Taubah: 119).
Allah menurunkan Al-Quran untuk meneguhkan hati orang yang beriman dan sebagai
petunjuk. Membacanya juga dapat memberikan kekuatan serta kemudahan dalam beramal
shalih dan berakhlak mulia dengan izin Allah Ta’ala.
“Al-Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman” (QS. Fushilat:
44).
َأَح ُّب اَألْع َم اِل ِإَلى الَّلِه َتَع اَلى َأْد َو ُمَها َو ِإْن َقَّل
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu
sedikit.”
Doa berikut ini sebaiknya sering kita ucapkan dan sudah selayaknya kita hafalkan.
َر َّبَنا اَل ُتِز ْغ ُقُلوَبَنا َبْع َد ِإْذ َهَدْيَتَنا َو َهْب َلَنا ِم ْن َلُد ْنَك َر ْح َم ًة ِإَّنَك َأْن َت اْلَو َّهاُب
‘Rabbanaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa wa Hab Lanaa Min-Ladunka
Rahmatan, innaka Antal-Wahhaab’
“Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan
sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari
sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Dzat yang Maha Pemberi (karunia)” (QS.
Ali Imran: 8).