Anda di halaman 1dari 12

Inventarisasi Alat dan Mesin Pengolahan Kopi dan Kakao

No

Nama Mesin

1.

Mesin
pembubuk
kopi sangrai
(Grinder)

2.

Pengemas
manual tipe
injak

3.

Pengemasan
vakum mini

4.

Mesin
sangrai untuk

Fungsi

Kebutuhan Daya

Menggiling biji kopi


sangrai menjadi
bubuk

Penggerak motor
bakar 5,5 PK
Honda GX 160
atau motor listrik
2 PK, 220/380
Volt
Daya listrik 400
Watt dan 220 Volt

Sarana pengawasan
mutu biji kopi

Kapasitas
Kerja
Kapasitas 15
kg/jam (kadar
air biji kopi
sangrai 3-5%)

Estimasi Harga
Rp 15.250.000

Kapasitas 60
bungkus/jam
dengan kemasan
alumunium foil
dan plastik

Rp 5.500.000

Penggerak pompa
vakum 1/2 PK
220 Volt

Kapasitas 3
bungkus/batch
(1 batch= 1
menit dengan
kemasan
vakum)

Rp 22.550.000

Penggerak
dengan motor DC

Kapasitas 100
gram/ batch

Rp 26.250.000

Mekanisme Kerja

uji citarasa

sebelum maupun
setelah proses
produksi bubuk kopi

5.

Pengupas
kulit kering
(Huller)

Memisahkan kulit
buah kering, kulit
tanduk, dan kulit ari
sehingga diperoleh
biji kopi pasar yang
bersih dan bermutu

6.

Sortasi kopi
(Grader)

Memisahkan kulit
buah kering, kulit
tanduk, dan kulit ari
sehingga diperoleh
biji kopi pasar yang
bersih dan bermutu.
Pembagian
kopartemen I biji
mutu C, kopartemen
II biji mutu A dan B,
dan kopartemen III
biji mutu AA.

12 Watt dan
sumber panas
infra red tubes (3
unit, 500 watt,
dan 220 volt)
Penggerak mesin
diesel China 2022 PK

Penggerak motor
listrik 1 PK, 220
volt/motor bensin
5,5 PK Honda

Kapasitas 1000
kg/jam

Rp 54.500.000

Kapasitas 400500 kg/jam

Rp 22.000.000

Biji kakao hasil


pengeringan disortasi
secara mekanik untuk
memisahkan biji ukuran
besar (jumlah biji 85
90/100 gr sample), ukuran
medium (jumlah biji 95
110/100 gr sampel) dan
ukuran kecil (jumlah biji >
110/100 gr sampel). Biji
pecah dan kotoran terpisah
di rak paling bawah.

7.

Alat ukur
Mengukur kadar air
kadar air kopi pada kopi dan kakao
dan kakao
digital
(Digimost)

8.

Pengupasan
kulit buah
kopi (Pulper)

Melepas kulit buah


kopi untuk
memudahkan
pelepasan atau
pembersihan lapisan
lendir dari
permukaan kulit
tanduk

9.

Pod Breaker

Memisahkan biji
kakao dengan kulit
ari dan cangkang
buah.

Daya
menggunakan
baterai tipe AA
2500 mAh
rechargeable 6
buah sakala meter
5-35%
Daya dengan
kapasitas 50
kg/jam tidak
menggunakan
penggerak
(manual),
sedangkan
kapasitas 1-3
ton/jam
menggunakan
penggerak motor
Honda 5,5 PK/
diesel China 16
PK
Penggerak motor
bensin 5,5 PK
Honda GX 160
atau motor listrik

Rp 8.250.000

Kapasitas 50
kg/jam dan 1-3
ton/jam

Rp. 12.000.000

Buah dikupas secara


mekanis untuk
memisahkan biji berkulit
tanduk (biji kopi HS) dan
kulit buah. Biji kopi HS
diolah lanjut sebagai
bahan minuman,
sedangkan kulit buah
merupakan limbah yang
dapat digunakan sebagai
bahan baku kompos, pakan
ternak dan biogas.

Kapasitas 3
ton/jam

Rp. 64.500.000

Buah kakao dimasukkan


kedalam alat kemudian
alat tersebut akan
menghancurkan buah

2-3 HP 220-380
volt

10.

Kotak
Fermentasi

Menghasilkan
senyawa-senyawa
calon pembentuk
(precursor) rasa dan
aroma khas cokelat
di dalam biji kakao.

Kapasitas 625650 kg/batch

Rp 10.250.000

kakao. Buah kakao akan


terpecah sehingga biji
kakao terpisah dengan
cangkang buah. Biji kakao
yang masih melekat
dengan plasenta dan
cangkang buah akan
dipisahkan secara manual
oleh pekerja. Biji buah
kakao yang sudah terpisah
akan jatuh ke bak
penampungan melewati
ayakan besi sedangkan
cangkang buah akan
terpisah.
Fermentasi ditujukan
untuk menumbuhkan
senyawa pembentuk
citarasa dan aroma khas
cokelat dengan bantuan
mikroba alami. Satu peti
mempunyai kapasitas 40
kg biji kakao. Biji kakao
dimasukkan ke dalam peti
kayu tingkat atas selama 2

hari dan kemudian


dipindahkan ke peti
tingkat bawah. Fermentasi
dilanjutkan lagi di peti
bawah selama 2 hari
berikutnya.
11.

Alat
Pengeringan
(Dryer)

Mengeringkan kopi
HS selama 25 jam
dari kadar air awal
45% sampai dengan
pengeringan 12%
dan untuk kopi
gelondong basah
(buah kopi) waktu
pengeringan 48 jam
dari kadar air awal
45% - 12%

Penggerak motor
diesel

Kapasitas mesin
2,5 ton/batch

Rp 113.250.000

Biji kakao hasil fermentasi


dikeringkan secara
mekanis pada suhu 50550C. Kadar air biji kopi
yang semula 45 % turun
menjadi 12 % selama 48
jam. Sumber energi
pengeringan adalah
kolektor surya dan kayu
yang diperoleh dari hasil
pangkasan pohon
pelindung tanaman kakao.
Kipas udara pengering
digerakkan oleh motor
listrik atau motor disel
dengan bahan bakar biodisel.

12.

Gudang
Penyimpanan
Kakao
dengan
Atmosfir
Terkendali

Menyimpan biji
kakao kering hasil
sortasi dalam waktu
yang relatif lama
sebelum dijual ke
konsumen. Tujuan
pemakaian gudang
dengan atmosfir
terkendali adalah
untuk mencegah
kerusakan mutu biji
kakao secara
mikrobiologis dan
serangan hama
gudang seperti
serangga atau tikus.

Motorlistrik 1/4
kakao) kering
HP, 220 V, 1.440
(ka. 7%:
rpm, single phase. 1120.000 kg

Biji kakao atas dasar


ukurannya dikemas dalam
karung goni sekitar 60 kg
berlabel produksi dan
disimpan dalam gudang
yang bersih dan
berventilasi cukup.
Tumpukan karung-karung
sebanyak 6 lapis disangga
di atas palet kayu dan
tidak menempel di dinding
gudang.

13.

Sangrai
Kakao
(Roaster)

Untukmembantu
pembentukan calon
aroma dan citarasa
khas cokelat dari biji
kakao

Penggerak motor
listrik 1/2- 1 HP,
220 V

14.

Mesin
pemecah
kulit dan
pemisah biji
kakao sangrai
(Desheller)

Memperbesar luas
Penggerak motor
permukaan hancuran listrik 3 PK, 360
(nib) sehingga pada
volt
saat perlakuan
pengempaan maupun
pembuatan pasta
dengan bantuan
pemanasan massa,
kakao akan
menerima panas
yang lebih banyak
dan seragam.

10 50 kg/batch Rp 20.000.000

Penyangraian merupakan
tahap awal proses produksi
makanan dan minuman
cokelat dan bertujuan
untuk membentuk aroma
dan citarasa khas cokelat
dari biji kakao.
Penyangraian dilakukan
pada suhu 115 120 oC
selama 20 sampai 30 menit

Kapasitas 100
kg/jam

Biji sangrai dikupas untuk


memperoleh daging biji
(nib) yang digunakan
sebagai bahan baku
cokelat. Kulit biji (shell)
diolah menjadi pakan
ternak dan kompos.

Rp 66.750.000

15.

Alat Press
Lemak
Kakao

Untuk memisahkan
lemak atau minyak
dari nib kakao

Unit pengpress:
Dongkrak
hidrolik, 20 ton

16.

Pemasta
Cokelat

Melumatkan
Motor listrik 1
pecahan-pecahan nib HP, 220 V, 1.440
pasca sangrai dengan rpm, single phase
menggunakan ulir
(screw) sampai
diperoleh pasta
cokelat

17.

Cokelat
Penghalus
Pasta dan
Pembubuk

Memperhalus
partikel pasta dan
bubuk cokelat

Pemasta halus :
15 kg/batch,
Pembubuk : 4
kg/batch

0,5 kg nib/batch

Lemak kakao cair akan


menerobos saringan dan
keluar dari dinding
silinder. Lemak kakao
memiliki sifat khas yakni
bersifat plastis, warna
putih-kekuningan dan
mempunyai aroma khas
cokelat.

5 kg/jam

Prosespenggilingan
menyebabkan dindingdinding sel daging biji
pecah dan cairan lemak
keluar dari dalam biji
sehingga daging biji yang
semula padat menjadi
cairan kental yang disebut
pasta kakao.
Sisa hasil kempaan adalah
bungkil yang tertinggal di
dalam silinder. Bungkil
dihaluskan menjadi bubuk

halus yang merupakan


bahan baku utama
minuman cokelat, es krim
dan kue 2cokelat kering.
18.

Washer

Melepas lapisan dan Penggerak Honda


membersihkan benda GX 160 motor
asing dipermukaan
bakar 5,5 PK
kulit tanduk kopi.

100 kg/jam

19.

Sangrai Kopi
(Roaster)

Membantu
pembentukan calon
aroma dan citarasa
khas kopi bubuk,
Memudahkan proses
penghalusan.

10 50 kg/batch Rp 21.000.000

Motor listrik
PK, 220 Volt.

Rp 23.250.000

Biji kopi yang telah


fermentasi dicuci secara
mekanis dan dibilas
dengan air sampai
permukaan kulit tanduk
menjadi licin
Kunci dari proses produksi
kopi bubuk adalah
penyangraian. Proses
sangrai diawali dengan
penguapan air dan diikuti
dengan reaksi pirolisis.
Secara kimiawi, proses ini
ditandai dengan evolusi
gas CO2 dalam jumlah
banyak dari ruang sangrai.
Sedang secara fisik,
pirolisis ditandai dengan
perubahan warna biji kopi
yang semula kehijauan

menjadi kecokelatan.
Kisaran suhu sangrai yang
umum adalah antara 195
sampai 205oC.

20.

Pencampur
mekanis kopi
sangrai
(Mixer)

Mencampur biji kopi


sangrai agar bubuk
kopi yang dihasilkan
konsisten dan
seragam.

:Motor listrik 3
HP, 220 V, 1.440
rpm

30 40 kg biji
kopi
sangrai/batch

dan asal Untuk


mendapatkan citarasa dan
aroma yang khas, kopi
bubuk bisa diperoleh dari
campuran berbagai jenis
kopi atas dasar jenisnya
[Arabika, Robusta, Exelsa
dll], jenis proses yang
digunakan [proses kering,
semi-basah, basah], bahan
baku [ketinggian, tanah
dan agroklimat].
Pencampuran dilakukan
dengan alat pencampur
putar tipe hexagona

21.

Depulper
otomatis

Mengurangi
kandungan lendir
(pulp) dipermukaan
biji kakao sehingga
waktu fermentasi
lebih singkat dan
menurunkan tingkat
keasaman biji
kering. Lendir hasil
pemerasan dapat
diproses lanjut
menjadi produk
samping yang
memiliki nilai
tambah

22.

Depulper
manual

Memeras lendir pada


biji kakao

Penggerak motor
bakar 5,5 PK
Honda GX 160

Kapasitas 800
kg/jam sampai 1
ton/jam (Syarat:
bahan baku biji
kakao segar
yang sudah
terpisah dari
kulit buahnya)

Rp 63.800.000

Biji kakao dimasukan ke


the palper setelah itu
mesin dijalankan higga
kandungan lendir
dipermukaan biji kakao
berkurang

Kapasitas 10 kg/
5 jam

Rp 3.000.000

Biji kakao dimasukan ke


the palper manual, setelah
dimasukan the palper
manual di putar dengan
memutar secara manual

23.

Gudang
penyimpanan
kopi dengan
atmosfir
terkendali

Menyimpan biji kopi


kering hasil sortasi
dalam waktu yang
relatif lama sebelum
dijual ke konsumen.
Tujuan pemakaian
gudang dengan
atmosfir terkendali
adalah untuk
mencegah kerusakan
mutu biji kopi secara
mikrobiologis dan
serangan hama
gudang seperti
serangga atau tikus.

Motor listrik 1/4


HP, 220 V, 1.440
rpm, single phase

1120.000 kg
kopi kering (ka.
12%)

Biji kopi beras atas dasar


ukurannya dikemas dalam
karung goni sekitar 60
90 kg berlabel produksi
dan disimpan dalam
gudang yang bersih dan
berventilasi cukup.
Tumpukan karung-karung
disangga di atas palet kayu
dan tidak menempel di
dinding gudang.

Anda mungkin juga menyukai