Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1

Head

Head adalah bagian tutup suatu bejana (vessel) yang penggunaannya disesuaikan
dengan tekanan operasi bejana. Pada tekanan internal yang tinggi, silinder dan tutup
cenderung memuai. Ujung material akan mengalami penambahan panjang. Deformasi
yang tidak sama akan mengakibatkan tegangan lentur dan geser pada sambungan. Antara
ujung dari silinder dan penutup harus terdapat kontinuitas fisis. Karena pertimbangan ini
ujung bejana dibuat melengkung
1.1.2

Pembagian Vessel Berdasarkan Prosesnya


Pada dasarnya, Pressure Vessel dapat dilihat proses yang terjadi didalamnya hanya
dengan melihat namanya. Memang saya atau bahkan beberapa di antara anda bukan lah
orang proses, tapi tidak ada salahnya kita belajar mengenai proses supaya kita tau apa
yang terjadi didalam vessel tersebut. Dan pada akhirnya kita tau, desain piping apa yang
cocok untuk sekitar vessel tersebut. Sebenarnya tulisan ini didasarkan oleh keingintahuan
saya pribadi sewaktu di mekanikal, saya melihat banyak nama-nama pressure vessel yang
bermacam-macam. Ditambah, atasan saya pernah bilang, kalau dari nama sebuah vessel,
kita akan tau proses apa yang terjadi didalamnya. Oleh karenanya saya berusaha
menuliskannya. Untuk penamaan atau pengklasifikasian pressure vessel, tidak ada aturan
baku didalamnya. Beberapa literature menyebutkan bahwa kalau vessel itu adalah wadah
yang memuat fluida bertekanan. Sedangkan untuk memuat fluida tidak bertekanan
dinamakan dengan drum, oleh karenanya drum dimasukan ke kategori tank. Soalnya tank
tidak digunakan untuk memuat fluida yang bertekanan, sedangkan vessel digunakan

untuk memuat fluida bertekanan. Beberapa literature membagi beberapa vessel dalam
golongan seperti berikut ini:
1. Separator vessel
Separator adalah jenis dari vessel yang digunakan untuk memisahkan. Sesuai
namanya, separate yang artinya memisahkan. Biasanya ia digunakan untuk
memisahkan air, minyak dan gas dari crude oil yang masuk kedalam vessel ini.
Separator sendiri dibagi menjadi dua type, yaitu test separator dan production
separator. Pengertiannya adalah test separator digunakan untuk mengukur berapa
kadar produksi dari sebuah sumur, darisini kita tau berapa laju produksinya.
Sedangkan untuk production separator, ia bertugas untuk memproduksi. Artinya
Minyak yang telah dipisahkan dari air maupun gas lainya, hasil tersebutlah yang
nantinya akan digunakan oleh unit produksi. Entah di jual atau di olah kembali untuk
di murnikan.

Sekarang kita mempelajari proses kerja dari separator, lihatlah pada gambar di atas.
Crude oil yang masuk dalam saluran inlet, ia masih mengandung unsur air dan gas.
Unsur tersebut kemudian dipisahkan di dalam separator. Air (yang berwarna biru)
yang masa jenisnya lebih tinggi, maka akan selalu berada di bawah dan ia kemudian
akan tertahan oleh adalanya bavel. Sedangkan oil (yang berwarna hitam) akan
diteruskan, karena ia memiliki masa jenis lebih rendah maka ia berada di atas air.
Sedangkan untuk kandungan gasnya, akan tetap berada di atas kemudian di keluarkan
lewat jalur gas sendiri.
2

Masing masing dari ketiga fase tersebut, tidak bercampur dan di pisahkan melalui
outlet masing masing. Dari hasil yang telah di pisahkan, biasanya masih belum
sempurna. Oleh karenanya dalam satu plant biasanya terdiri tidak hanya satu
separator, biasanya setelah pemisahan pertama akan ada pemisahan tingkat ke dua
oleh 2 stage separator atau kalau perlau sampai 3 tingkat pemisahan untuk menjamin
kualitas fluida yang di pisahkan cukup baik. Untuk separator sendiri, tidak hanya
bebentuk vessel horizontal, ada pula separator vertical.
2. Drum Vessel
Drum Vessel adalah jenis vessel yang digunakan untuk menampung fluida, jadi
tugas utamanya adalah menampung fluida baik dari destilator atau condenser. Fluida
tersebut kemudian dipompakan ke proses yang lain, ke pembuangan atau bahkan ke
unit produksi. Yang termasuk di dalam kategori drum adalah type yang digunakan
untuk refluxing (mengalirkan kembali), surge, suction dan jenis pengumpul cairan
lainya. Kalau di bagi secara umum, drum seperti halnya vessel dapat dibedakan
menjadi drum horizontal atau vertical.

Drum ini, ada yang dapat berdiri sendiri ada pula yang berhubungan dengan
ekuipment lain. Misalnya refluxdrum, karena ia mengalirkan kembali fluida, maka
letaknya biasanya bederkatan dengan pompa sebagai alat untuk mengalirkan fluida.
Drum ini dapat di bagi menjadi beberapa jenis, saya sebutkan diataranya adalah :

a.

Separator Drum

Sebagian reverensi menyebutkan kalau separator termasuk jenis drum, karena


menampung fluida. Namun saya tidak memperdebatkannya, dan saya sudah
menjelaskan sebelumnya.
b. Reflux Accumulator Drum
Pada umumnya reflux accumulator adalah jenis horizontal vessel tanpa internal
part (vessel kosong, dalemnya tidak di isi apa apa) yang bertugas untuk
mengumpulkan fluida dan kemudian mengalirkannya sebagain kembali ke
fractionation top tray
c. Knockout Drum
Drum jenis ini bertugas mengumpulkan fluida dari pipa yang masih memiliki
kandungan gas. Fluida dipisahkan dengan mengunakan demister, suatu
pengumpul fluida seperti layaknya saringan, setelah fluida terkumpul maka ia
akan jatuh ke bawah oleh gaya grafitasi.

d. Flash Drum
Adalah tipe vessel yang digunakan untuk menguapakan seluruh atau sebagian
dari cairan (liquid) yang bertekanan tinggi dengan menempatkannya pada vessel
yang bertekanan rendah.

e. Blowdown Drum

Adalah tipe dari vessel yang digunakan untuk mengumpulkan dan mengeluarkan
gas sisa yang terjadi dari sebuah system ke udara bebas secara aman.
f.

Reactor
Reactor adalah jenis vessel yang digunakan untuk reaksi kimia. Vessel ini
memuat katalis (suatu zat seperti tepung yang berfungsi sebagai perantara zat
lainnya) kemudian katalis tersebut dikembalikan (regenerates) ke dalam reactor
untuk digunakan kembali.

3. Tower Vessel
Tower atau istilahnya column, column adalah ekuipment yang paling utama dalah
sebuah proses facility. Column biasanya berbentuk vertikal vessel, dalam sebuah
plant ia paling menonjol karena bentuk vesselnya paling tinggi sendiri di banding
vessel yang lain. Tower ini digunakan untuk menyaring dan memisahkan bahan
mentah (crude oil) yang masih terdiri dari berbagai macam fase, disebut juga dengan
fractionation column.

Seperti kita tau, Minyak mentah atau crude oil adalah campuran dari hidrokarbon
yang memiliki titk didih berbeda beda. Antara 38c sampai dengan 760. Pemisahan
ditower ini memanfaatkan titik didih yang berbeda beda. Untuk penjelasan lebih
detail mengenai tower, kita akan sambung di materi cara kerja tower atau column
selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Cara menentukan bahan yang baik untuk pembuatan vessel ?
2. Bagaimana cara menentukan tipe vessel yang baik dalam suatu industri?
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui spesifikasi bahan dari vessel
2. Dapat membuat vessel yang sesuai dengan kebutuhan
1.2

BAB II
ISI
2.1 Pertimbangan Desain Dalam Perancangan Head Dan Penutup Vessel
2.1.1 Perkembangan pengelasan
Pada awalnya dipakai paku keling unluk penyambungan head dengan shell pada
berbagai macam vessel. Tetapi ternyata sering timbul masalah yaitu seringnya terjadi
kebocoran pada daerah sekitar paku keling, terutama ketika tekanan operasi jauh lebih
besar dari tekanan luar. Selain itu sering pula terjadi lepasnya paku keling. Untuk
mengatasi hal tersebut maka dikembangkan jenis paku keling yaitu dengan fillet welding
dan seal welding. Kemudian ditemukan bahwa temyata dengan adanya pengelasan
kekuatan menjadi lebih besar, sehingga dewasa ini penggunaan las menjadi cara yang
dipakai pada kebanyakan sambungan head pada shell.
2.1.2

Kegunaan formed head


Vessel silinder dengan head sudah digunakan secara luas. Secara umum penggunaan
vessel dapat dikelompokkan dalam tiga kategori :
1. Fungsi
2. pertimbangan tekanan
3. batasan ukuran
Pada peralatan proses seperti kolom destilasi, unit desorpsi, menara bahan isian,
evaporator, kristalizer dan HE pengggunaan head sangat penting dengan berbagai
perlengkapan proses alirmya. Jika tekanan proses tidak atmosferis, penggunaan head
menjadi penting untuk menutup vessel.
Pada umumnya semua vessel silinder yang beroperasi pada tekanan bagian nap
sekitar 5 psig atau lebih diproduksi dengan formed head. Vessel flat-bottomed dengan
diameter besar, tangki penyimpanan cone-roofed terbatas pemakaiannya untuk tekanan
pada bagian uap beberapa ons. Vessel silinder flat-bottomed dengan diameter kecil
digunakan untuk tekanan operasi beberapa psig dengan roof berbentuk payung atau
kubah. Alat yang digunakan pada tekanan di bawah atmosferis juga memerlukan formed
head. Tangki penyimpanan horizontal yang kecil biasanya juga memakai formed head.

2.1.3

Vertikal versus horizontal


Pada umumnya yang menentukan tangki vertikal atau horizontal adalah fungsi tangki
tersebut. Sebagai contoh kolom destilasi dan menara bahan isian yang memanfaatkan
gaya gravitasi untuk memisahkan fasa, memerlukan instalasi vertikal. Heat exchanger
dan tangki penyimpanan bisa berbentuk vertikal maupun horizontal. Pada heat exchanger
penentuan horizontal dan vertikal ditentukan oleh arah aliran fluida dan pertimbangan
perpindahan panas. Pada tangki penyimpanan penentuan horizontal vertikal lebih
ditentukan oleh tempat instalasi. Jika tangki penyimpanan dipasang di luar ruangan maka
angin mempunyai pengaruh pada kekuatan penyangga, sehingga tangki horizontal lebih
ekonomis. Selain itu pertimbangan penting lainnya seperti ketersediaan, ruang head
pemeliharaan menjadi faktor penentu.

2.1.4

Spesifikasi Bahan
Vessel (dengan head yang dibentuk = vessel with formed head) umumnya dibuat dari
bahan low carbon steel, yang mana bahan ini akan jadi pilihan yang lebih murah apabila
dikaitkan dengan pertimbangan suhu dan korosi. Selain itu, bahan ini memiliki kekuatan
yang cukup tinggi, mudah dibuat dan baja lunaknya (sebagai bahan dasar baja) mudah
didapat. Sedangkan low dan high alloy steel umumnya digunakan untuk keperluankeperiuan fabrikasi tertentu.
Baja yang umum digunakan terbagi menjadi dua kategori umum:

Baja yang dispesifikasi oleh ASME Lebih sering merujuk pada boilerplate

steel. Digunakan untuk vessel bertekanan.


Struksural grade steel sebagian baja ini ada yang sesuai dengan spesifikasi
dari ASME yang khusus digunakan untuk keperluan fabrikasi tertentu dan
juga yangkhusus digunakan untuk konstruksi vessel storage (vessel
penyimpanan).

2.2 Spesifikasi Bahan Dalam Merancang Vessel


8

Komponen-komponen pada bejana tekan ini dibuat dari material yang berbeda, untuk
memenuhi kebutuhan fungsi dari tiap komponen tersebut. Material yang digunakan pada
bejana tekan dan komponen yang terkena ammonia harus tahan terhadap korosi yang besar
dari ammonia itu, sehingga dipilihlah material yang sesuai. Material tersebut dapat dicari
propertisnya pada ASME. Data material yang diperoleh kemudian dimasukkan kedalam
software analisa sehingga dalam simulasi didapat data yang mendekati keadaan sebenarnya.
Tabel 1. spesifikasi material komponen bejana tekan
Dinding bejana dan pipa

Sadel

Jenis Material

SS SA240 316L

Structural Steel

Modulus Young

2,9 x 107 psi

2,9 x 107 psi

Poison Ratio

0,3

0.3

Kekuatan Luluh

25000 psi

36259 psi

Kekuatan Ultimate

70000 psi

66717 psi

2.3 Persamaan Untuk Vessel Dengan Eliptical di Shell Head


Volume tangki silinder tertutup dengan eliptical dished heads sama dengan volume
silinder ditanbah dua kali volume head. Volume head dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan untuk silinder dengan volume yang ekivalen dan diameter dalam yang sama
dengan bagian silindris dari head. Gambar di bawah ini memperlihatkan irisan melintang
dari elipsoidal head dengan rasio sumbu mayor: sumbu minor = 2:1
9

Persamaan elips:
x2 y2
+ 2 =1
2
a b
Untuk ellipsoidal dished head 2:1 :
a = 2b
Substitusikan, didapat:
x2 y 2
+ 2 =1
2
4b b
x2 + 4y2 = 4b2
x2 = 4b2 - 4y2
x2 = 4(b2-y2)
Turunan volum:
dV = Ady = x2dy
Integrasikan, didapat
b
( 2 y 2 )dy
b

b
2

V = x dy=4
0

V =4 b2 dy4 y 2 dy
0

10

V =4 b2 y

y
8
a
= b2=
3
3
3

Volum silinder yang ekivalen


V=a2H
Dengan H = tinggi silinder, maka:

Jadi, volum dari 2 ellipsoidal head dengan rasio sumbu mayor : sumbu minor = 2:1 adalah

Total volum vessel:

Tinggi vessel:

Pemilihan tangki dibatasi oleh diameter atau panjang maksimum yang dapat diangkut
dengan railroad flatcar ( kereta dengan gerobak datar), umumnya sekitar 13ft 6in. Tangki
yang lebih besar daripada itu bisa didapatkan dengan cara:
a. Diangkut dengan kapal (jika antara lokasi dan pembuat terdapat sarana transportasi
laut)
b. Pengelasan sambungan dan pembentukan dilakukan di lokasi
c. Plat dipotong dan dibentuk di penjual dan dirakit di lokasi
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jumlah sambungan karena berpengaruh terhadap
proporsi tangki. Usahakan jumlah sambungan seminimal mungkin.

11

2.4 Tipe Head yang Umum Dipakai


Salah satu bagian dari vessel adalah head, atau istilahnya kepala. Head pada vessel sendiri
terdiri dari berbagai macam jenis, yang setiap darinya memiliki fungsi masing-masing.
Secara umum ada 6 jenis head yang sering digunakan pada vessel yaitu:
1. Elliptical (elipsnoidal head)

Elipsnoidal head adalah tipe yang paling umum, head ini seperti namanya yaitu di
bentuk oleh ruang elips. Elipsnoidal yang paling umum digunakan adalah tipe 2:1
karena berbentuk

elips

sehingga

antara diameter

vertikal dan

horizontal

perbandingannya sekitar 2 banding 1. Berbeda dengan bentuk lingkaran normal yang


baik horizontal maupun vertikal memiliki nilai radius yang sama.
2. Tipe Hemisperical

Hemisperical, dikenal juga dengan sebutan shapre, yaitu head yang di buat dengan
diameter sempurna R, head ini berbentuk setengah bola.

12

3. Tipe Conical

Cone ini salah satu jenis head yang umum digunakan, head ini berbentuk kerucut
4. Tipe Torispherical

Head tipe torispherical adalah yang paling umum. Head tipe torispherical hamper
sama dengan head tipe elipsnoidal 2:1. Torispherical adalah tipe head yang di
rekomendasikan oleh ASME.

13

Untuk tipe torispherical ini ia memiliki cown radius R dan juga kita mengenal
jenis knuckle disini, yaitu bagian samping dari sisi sisi head. Dibagian knucle inilah
biasanya kita tidak boleh ada nozzel seperti hal yang diungkapkan oleh ASME, karena
bagian ini adalah yang paling tipis, bagian yang mengalami penyusutan ketebalan paling
besar ketika head dibentuk melalui proses forging.
5. Tipe Flat
Sesuai namanya, vessel ini memiliki head berupa flat yaitu tidak berbentuk cekung..
6. Tipe Flange
Flange juga bisa di jadikan sebagai head, biasanya di gunakan untuk yang tipe
vertikal dengan diameter yang tidak terlalu besar. Ada pula yang menggunakan head tipe
flange seperti pada Shell and tube heat exchanger (STHE), biasanya pada bagian
headnya ada yang mengunakan tipe flange dengan tujuan mempermudah untuk instalasi
tube.

2.5 Perancangan Tebal Plat Untuk Tutup (Vessel Head)


2.5.1 Pemilihan dimensi plate yang optimum

14

Lebar Plate, tangki silinder dapat dibuat dengan meng-roll dan mengelas 1 atau beberapa
plate. Pilihan pengelasan tergantung pada ukuran plate yang digunakan.
Pengelasan keliling dan mendatar dapat dihilangkan dengan menggunakan plate yang
ukurannya lebih besar, Plate dengan lebar lebih dari 90 inch akan lebih mahal setiap inch
kelebihannya. Tetapi penghematan yang didapatkan dengan menggunakan plat yang lebih
lebar sehingga mengurangi jumlah sambungan dan pengelasan melebihi biaya tambahan
dari plate yang lebih lebar.
Ketentuan dalam menghitung ketebalan shell sebuah pressure vessel berdasarkan code
standard ASME VIII Div. 1, UG-27 Sub (c). Secara garis besar, formulanya dapat dituliskan
seperti dibawah :
(1). Untuk Circumferential Stress (Longitudinal Weld) > Sambungan Memanjang

(2). Untuk Longitudinal Stress (Circumferential Weld). > Sambungan Melingkar

dimana :
P = internal pressure (psi)
R = internal radius (in)
S = maximum allowable stress (psi)
umumnya nilai S didapat dari ASME II Part D Tabel 1A
E = joint efficiency
umumnya nilai E = 1 untuk Welded Vessel. Atau apabila ada metode lain nilai S didapat dari
ASME VII Div. 1, Table UW-12
t = minimum required thickness of shell (in)

BAB III
PENUTUP
15

3.1 Kesimpulan
1. Pertimbangan Desain Dalam Perancangan Head Dan Penutup Vessel :
Perkembangaan pengelasan
Kegunaan formed head
Vertikal versus horizontal
Spesifikasi Bahan
2. Spesifikasi Bahan Dalam Merancang Vessel
Dinding bejana dan pipa

Sadel

Jenis Material

SS SA240 316L

Structural Steel

Modulus Young

2,9 x 107 psi

2,9 x 107 psi

Poison Ratio

0,3

0.3

Kekuatan Luluh

25000 psi

36259 psi

Kekuatan Ultimate

70000 psi

66717 psi

3. Persamaan Untuk Vessel Dengan Eliptical di Shell Head


4. Tipe Head yang Umum Dipakai, Secara umum ada 6 jenis head yang sering
digunakan pada vessel yaitu:
Elliptical (elipsnoidal head)
Tipe Hemisperical
Tipe Conical
Tipe Torispherical
Tipe Flat
Tipe Flange
5. Perancangan Tebal Plat Untuk Tutup (Vessel Head)
Pemilihan dimensi plate yang optimum
3.2 Saran
Perlunya kritik dan saran dari pembaca agar makalah kami menjadi lebih baik

16

DAFTAR ISTILAH
-

ASME

: (American Society of Mechanical Engineering) adalah


organisasi dari Amerika Serikat yang mempublis standart
yang digunakan dunia teknik yang meliputi konstruksi
dan inspeksi

atmosferis

: berkaitan dengan lapisan udara, udara yang meyelubungi


bumi sampai ketinggian 300 km

Circumferential weld

: suatu jenis lasan yang dihasilkan disekitar permukaan luar


benda silinder. lasan melingkar digunakan untuk
membuat pipa structural.

desorpsi

: peristiwa pelepasan molekul, ion dan sebagainya dan


permukaan zat padat sehingga molekul atau ion itu
menjadi gas

fillet welding

: simbol ukuran pengelasan

low carbon steel

: baja karbon rendah

low dan high alloy steel

: rendah dan tinggi baja paduan

seal welding

: jalur las pengisi

Daftar Pustaka
Anonym, Rule For Constrution of Preassure Vessel, Section VIII Division 1, ASME, New York,
2011

17

Buthod Paul, 1986, Preassure Vessel Handbook, Preassure Vessel Handbook Publishing Inc,
Tulsa
http://elisa.ugm.ac.id. Diakses pada tanggal 2 maret 2016.18.30 WITA
http://www.idpipe.com/2013/06/type-head-pada-vessel. Diakses pada tanggal 3 maret 2016
20.00 WITA

18

Anda mungkin juga menyukai