Anda di halaman 1dari 21

TUGAS PENGETAHUAN STRUKTUR

STRUKTUR TENDA DAN JARING


Diajukan untuk memenuhi Mata Kuliah Pengetahuan Struktur

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK : 7 (TUJUH)
ANGGOTA :
1. IMAM HIDAYAT

(1330500)

2. Rd. WULAN DEWI L

(143050025)

3. JEANYTA HARTO

(143050039)

4. RIZAL ARIPIN

(153050059)

5. YOHANES NOVRYANTO

(1330500)

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2016

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini mengenai Struktur Tenda dan
Jaring.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun kami
menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan,
dan bimbingan dosen Mata Kulah Pengetahuan Strukktur, sehingga kendala-kendala yang
hadapi teratasi.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan
kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.Kami berharap semoga
makalah mengenai Sruktur Tenda dan Jaring dapat memberikan informasi dan manfaat
terhadap pembaca.

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
ii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

iii
1

...

1.2 RUMUSAN MASALAH .......

1.3 TUJUAN

.......

BAB II STRUKTUR TENDA DAN JARING ..

2.1 SEJARAH STRUKTUR TENDA ..

2.2 DEFINISI STRUKTUR TENDA ..

2.3 PRINSIP UMUM STRUKTUR TENDA .................................................................

2.4 STRUKTUR JARING DAN TENDA

.................................................................

2.5 JENIS STRUKTUR TENDA

.................................................................

10

2.6 MATERIAL STRUKTUR TENDA

.................................................................

11

2.7 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN STRUKTUR TENDA

..........................

12

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ............


3.1 KESIMPULAN

........................................................................................................

14

3.2 SARAN .....................................................................................................................

16

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Ketika manusia masih nomaden, fungsi tenda sebagai tempat beristirahat memiliki fungsi
penting (kira-kira 10.000 tahun yang lalu). Tempat tinggal yang dikenal pertama di luar gua
adalah buluh dan lumpur yang mulai muncul di sekitar Mediterania dan tenda dari jangat dan
tulang di daerah dingin di Eropa Timur.
Sampai masanya beberapa penemu meneliti keadaan yang cocok bagi tenda untuk
kegiatan sehari-hari. Horst Berger, seorang insinyur yang sedikit banyak terlibat dalam
desain struktur tenda, baru-baru ini menulis bahwa material dan teknologi telah maju secara
signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Selain itu, ia juga menemukan kekurangan dari
struktur ini, yaitu sifat sementara dan kerentanan yang terkait dengan kata-kata dan tenda
kain mengaburkan fakta bahwa struktur tesis lebih aman dan lebih dapat diandalkan
dibandingkan dengan sistem konvensional. Namun kelebihannya juga banyak karena mereka
berbobot praktis dan memberikan perlindungan terus menerus. Kulit fleksibel kedap air.
Kompleksitas struktur kain mempunyai dimensi yang menyembunyikan konfigurasi
kulvilinear yang sederhana, mendasari kemampuan untuk membawa beban. Kesederhanaan
ini membuat membran terlihat dari gambar yang benar dari aliran kekuatan sendiri. Untuk
struktur kain. Arsitektural

dan fanction struktural adalah satu dan sama. Sebagai

enggineering, hasil dan arsitektur tidak dapat dipisahkan. Dan pemahaman tentang struktur
merupakan alat desain yang penting, karena hubungan erat antara tampilan visual dan
perilaku structual tersebut dan pemahaman ini tidak sulit untuk dikembangkan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1

Bagaimana sejarah dari struktur tenda ?

1.2.2

Apa yang dimaksud dengan struktur tenda?

1.2.3

Bagaimana prinsip dasar dari struktur tenda?

1.2.4

Apa yang dimaksud dengan struktur jaring?

1.2.5

Apa saja jenis dan material dari struktur tenda?

1.2.6

Apa saja kelebihan dan kekurangan dari struktur tenda?

1.3 TUJUAN
1.3.1

Mengetahui definisi dari struktur tenda dan jaring.

1.3.2

Mengetahui prinsip dasar dari struktur tenda dan jaring

1.3.3

Mengetahui jenis, material, kelebihan dan kekurangan dari struktur tenda

BAB II
STRUKTUR TENDA DAN JARING
Struktur tenda merupakan struktur yang menggunakan bidang sebagai pembentuk ruang
dengan tali sebagai elemen penarik dan perentang tenda. Tenda dan tali berfungsi sebagai
penahan gaya tarikan. Perlu dukungan elemen lain yang akan menerima gaya desakan yaitu tiang
atau pelengkung, yang bentuknya beragam sesuai dengan gaya tarik yang bekerja pada tali dan
tenda.
2.1 SEJARAH
Tension Membrane atau tenda membrane biasa juga disebut di Indonesia seperti itu. Tenda
Membrane atau tension membrane adalah konstruksi elemen bahan dengan ditarik sehingga
menyebankan ketegangan pada bahan tersebut ssehingga menjadi keras seperti kulit beduk atau
tamborin. Dalam tarikan ini tidak boleh adanya kompresi atau kelenturan bahan yang dapat
mengakibatkan tergenangnya air pada konstruksi tenda membrane .
Stuktur tenda membrane yang menggunkan tarikan Kebanyakan struktur tariknya didukung oleh
beberapa bentuk kompresi atau lentur elemen , seperti tiang-tiang penyangga dan pondasi yang
kuat .Sebuah struktur tension membrane yang paling sering digunakan sebagai atap , karena
dapat dibuat dengan bentangan yang sangat besar dan kompetitif secara ekomoni.
Konstruksi tenda membrane atau tension membrane mulai dibuat perhitungan analisisnya dalam
struktur besar pada akhir dari abad kedua puluh . Struktur Tarik atau tension telah lama
digunakan di tenda-tenda , di mana tali utama dan tiang tenda menyediakan pre -tension pada
kain dan memungkinkan untuk menahan beban seperti pada tenda dom, tenda regu dan
tenda pleton atau tenda tentara.

Insinyur Rusia Vladimir Shukhov adalah salah satu yang pertama untuk mengembangkan
perhitungan praktis tegangan dan deformasi struktur Tarik pada membrane . Shukhov
merancang delapan struktur tarikan yang diexsebisikan pada pameran Nizhny Novgorod Fair
tahun 1896, meliputi area seluas 27.000 meter persegi . Sebuah penggunaan skala besar yang
lebih baru dari struktur tension membrane tertutup adalah Sidney Myer Music Bowl , dibangun
pada tahun 1958 pada kota Sidney Australia
Antonio Gaudi digunakan konsep secara terbalik untuk membuat kompresi hanya struktur
untuk Gereja Colonia Guell . Dia menciptakan model tarik gantung gereja untuk menghitung
kekuatan kompresi dan untuk eksperimental menentukan kolom dan kubah geometri .Konsep ini
kemudian diperjuangkan oleh arsitek dan insinyur Jerman Frei Otto , yang penggunaannya
pertama ide itu dalam pembangunan paviliun Jerman Barat di Expo 67 di Montreal . Otto
selanjutnya digunakan ide untuk atap Stadion Olimpiade untuk Olimpiade di Munich 1972.
Sejak tahun 1960 , tension membrane atau tenda membrane telah dipromosikan oleh desainer
dan insinyur Ove Arup seperti , Buro Happold , Walter Bird of Birdair , Inc , Frei Otto ,
Mahmoud Bodo Rasch , Eero Saarinen , Horst Berger , Matthew Nowicki , Jorg Schlaich , duo
Nicholas Goldsmith & Todd Dalland di FTL Desain & Teknik Studio dan David Geiger
.Kemajuan

teknologi

yang

stabil

telah

meningkatkan

popularitas

struktur

tenda

membrane/tension membrane . Berat rendah bahan membuat konstruksi lebih mudah dan lebih
murah dari pada desain standar , terutama ketika ruang terbuka yang luas harus ditutupi . Dengan
Tenda membrane luas area yang ditutupi akan terlihat lebih dinamis dan indah serta mendapatkan
estetika yang sangat tinggi dan biaya yang sangat ekonomis.

DiIndonesia sendiri tenda membrane mulai bomming mulai tahun 2010 sampai sekarang dan
banyak digunakan pada Mall, Pusat rekreasi, Sarana Ibadah (masjid, Gereja dan lainnya), Kantor
perusahaan, rumah (carport dan parking area), dan lain lain. Hanya saja saat ini bahan utama
tenda membrane masih mengharuskan import dari luar negeri dikerenakan belum adanya produk
local. Impor produk membrane dari luar ini mengakibatkan harga tenda membrane di Indonesia
menjadi tinggi (walaupun masih kompetitif), Adapun Impor produk membrane di Indonesia
Antara lain : Membrane Ferrari dari Prancis, Membrane Hiroaka dari Jepang, Membrane
Versiedag dari Jerman, Membrane Hytex dari Jerman dan Membrane membrane china yang
membanjiri produk ini seperyi Iglo dan Uno.
Salah Satu perusahaan yang membuat tenda membrane/ tension membrane di Indonesia adalah
Raja Tenda Membrane yang berlokasi di Tanjung Priok Jakarta Utara. Eksistensi Raja Tenda
dalam membuat tensin dan tenda membrane tidak usah diragukan lagi karena sudah membuat
banyak tenda membrane mulai dari tenda membrane dengan luasan kecil sampai tenda
membrane dengan luasan yang sangat besar.
Selain itu, Vladimir Shukhov adalah seorang insiyur rusia yang pertama kali mengembangkan
system struktur membrane, dan sistem tarik yaitu pada tahun 1896. Ia merancang delapan
struktur tenda untuk pamearan yang diadakan di Nizhny Novgorod dengan area seluas 27.000
meter persegi. Selanjutnya konsep ini dikembangkan oleh seorang insinyur berkebangsaan
Jerman Free Otto yang kemudian untuk pertama kalinya membangun semacam pavilium yang
luas, yang di beri nama German Pavilion at Expo 67 di Montreal. Kemudian pada tahun 1972
otto mendapat ide untuk menggunakan struktur tenda sebagai (atap membran) sebagai atap
stadium Olimpiade di Munich. Sejak saat itu struktur tenda mendapat promosi dari para insinyur
maupun para arsitek seperti Buro Happold merupakan insiyur yang mengerjakan struktur dari
Millennium Dome, Horst Berger yang mengerjakan King Abdul Aziz International Airport,
Jeddah.

2.2 DEFINISI STRUKTUR TENDA


Struktur tenda adalah membran yang ditegangkan oleh gaya eksternal agar dapat berdiri
kokoh di bawah semua kondisi beban yang mungkin terjadi. Untuk menghindari kekuatan tarik
yang sangat tinggi, sebuat struktur tenda harus memiliki lengkungan-lengkungan yang relatif
tajam dalam arah yang berlawanan Ching, The Visual Dictionary of Architecture
Struktur Tenda adalah membran yang ditegangkan oleh gaya eksternal dan terikat dengan
kencang untuk mengantisipasi berbagai pembebanan. sifatnya sangat elastis , tenda perlu
ditunjang oleh tiang atau jaringan kabel sebagai pengkaku, sehingga tenda menjadi lebih kaku
dan memiliki bentuk pada gambar diatas ditujukan berbagai perlakuan terhadap tenda sehingga
memberikan berbagai bentuk.
Struktur tenda merupakan suatu generalisasi terhadap beberapa struktur yang
menggunakan elemen tarik berupa kabel sebagai ciri khasnya. Struktur ini bekerja terhadap gaya
tarik sehingga lebih mudah berubah bentuk jika terjadi perubahan besar atau arah gaya. Struktur
kabel (stuktur tenda) merupakan struktur funicular dimana beban pada struktur diteruskan dalam
bentuk gaya tarik searah dengan material konstruksinya, sehingga memungkinkan peniadaan
momen.
2.3 PRINSIP UMUM
2.3.1

Aksi Dasar
Untuk struktur-struktur yang mendapat kestabilannya dari gaya-gaya pra-tegang

eksternal, penerapan prinsip desain yang mengharuskan tarik permukaan harus


dipertahankan, pada umumnya mengandung arti bahwa gaya pra-tegang harus besar dan
atau kelengkungannya pada permukaan harus dipertahankan besar. Daerah yang luas dan
datar pada permukaan membran, biasanya dihindari, karena untuk ini dibutuhkan gaya
pra-tegang relatif besar untuk mempertahankan luas tersebut apabila beban normal
bekerja padanya.
Luasan datar harus dihindari dengan cara memperhatikan geometri eksak dari
permukaan cangkang. Penggunaan model biasanya berguna untuk mempelajari hal
tersebut pada taraf desain pra-rencana. Besar gaya pra-tegang yang diberikan untuk
menstabilkan tidak boleh menyebabkan tegangan membran melebihi kapasitas material

yang digunakan. Untuk struktur berbentang lebar, biasanya membran terdiri atas jaring
kabel baja berjarak dekat yang mampu memikul gaya pra-tegang relatif besar.
Masalah desain yang kritis pada membran kulit bertegangan adalah kondisi
tumpuan atau tepinya. Penggunaan tumpuan titik, misalnya, dapat menyebabkan
terjadinya tegangan lokal yang sangat besar pada membran di titik pertemuan membran
dan tumpuan.

Gambar 1.1 Struktur Tenda Pada Olympic Stadium Di Muenchen Jerman

2.3.2

Struktur Pneumatis
Pneumatic Structure merupakan salah satu sistem struktur yang termasuk dalam

kelompok Soft Shell. Structure yang memiliki ciri khas semua gaya yang terjadi pada
membran-nya berupa gaya tarik. Pada Pneumatic, gaya tarik terjadi karena adanya
perbedaan tekanan udara di dalam struktur pneumatic dengan tekanan udara diluar
struktur ini. Pneumatic Structure dibagi dalam dua kelompok besar yaitu Air Inslated
Structure dan Air Supported Structure. Pneumatic Structure pada mulanya hanya
dikembangkan sebagai bidang penutup atap dan untuk bangunan berbentang lebar,
sekarang mulai dipikirkan untuk memikul beban lantai pada bangunan bertingkat sedang
(Medium Rise Building). Struktur pneumatis biasanya digunakan untuk konstruksi
pneumatis khusus yang digunakan pada gedung.
Ada dua kelompok utama pada struktur pneumatis:
a. Struktur yang ditumpu udara (air supported structure)
Air Suppoerted Structure disebut juga Single Membrane Structure karena hanya
menggunakan satu lapis membrane dan membutuhkan tekanan udara yang rendah (Low
Pressure System). Ciri-ciri dari sistem Air Supported Structure ini adalah membutuhkan

sedikit perbedaan tekanan udara untuk mengangkat membran-nya. Tekanan udara yang
dibutuhkan sekitar 2-20 Psf (pon per feet) di atas tekanan atmosfir. Besarnya tekanan
udara ini direncanakan berdasar kondisi angin, ukuran struktur, kekedapan udara
(perembesan udara melalui membran, tipe dan jumlah jendela/pintu, dsb).
Tekanan udara pada sistem ini mempunyai pengaruh terhadap geometri membran.
Memperbesar radius kurvatur (lengkung) akan menambah kekuatan membran,
pengurangan kekuatan membran (membrane force) dapat dilakukan dengan mereduksi
kurva tur melalui penggunaan kabel atau kolom tarik. Pada umumnya Air Supported
Structure ini dirancang untuk dapat mengantisipasi pengaruh angin, mengingat beban
angin paling besar pengaruhnya, maka sedapat mungkin gaya kritis angin harus
diketahui untuk menentukan besaran tegangan membrane dan gaya pada angkutnya.

Berdasarkan perhitungan: T = (P1.R)/2, (dimana T = Tegangan pada membrane,


P1 = Tekanan udara di dalam dan R = radius kurvatur), terjadi sebuah kontradiksi
pemborosan, oleh karena itu didapat tinggi kubah optimum adalah: 20% terhadap
bentang, bila tidak menggunakan struktur dasar yang kaku, dan 6% terhadap bentang,
bila menggunakan struktur dasar yang kaku, untuk menahan gaya positif.
b. Struktur yang digelembungkan udara (air inflated structure)
Air Inflated Structure disebut pula Double Membrane Structure dan
membutuhkan tekanan udara yang lebih besar dibandingkan dengan Air Supported
Structure sehingga sering disebut juga dengan nama High Pressure System. Tekanan

udara pada sistem ini hanya diberikan pada strukturnya bukan pada space bangunannya,
sehingga pemakai bangunan tidak berada dalam tekanan udara. Dari sebab itu sistem ini
lebih bebas dipakai sebagai penutup space, karena tidak membutuhkan air lock dan
peralatan lain agar struktur ini tetap berdiri.
Elemen dari sistem ini lebih berlaku sebagai elemen rigid (kaku), sehingga lebih
tahan terhadap tekuk maupun lendutan (momen) dibandingkan dengan sistem Air
Supported Structure. Sistem struktur ini membutuhkan tekanan udara sebesar 2-100 Psi
(0,2 7 Atm) besarnya sekitar 100 sampai 1000 kali dibandingkan sistem Air Supported
Structure. Karena membutuhkan tekanan udara yang besar, maka dibutuhkan material
membran yang kuat dan kedap udara.
Secara prinsip dapat digunakan untuk elemen batang (Tubular System) dan
elemen bidang (Dual Wall System), Perilaku struktur dengan sistem ini sangat
kompleks, sehingga sampai sekarang belum diketahui prosedur perancangan yang tepat.

2.4 STRUKTUR JARING DAN TENDA


Struktur jaring merupakan struktur yang menggunakan jaring dari tali-tali/kabelkabel sebagai struktur dan pembentuk ruang dilengkapi dengan bahan penutup ruang (misal
tekstil, kaca, fiber) . (Salvadory 1986) Jaring dan membrane tenda sebagai pembentuk ruang
dengan tali sebagai elemen penarik dan perentang tenda.
Untuk struktur-struktur yang mendapat kestabilannya dari gaya-gaya prategang eksternal,
penerapan prinsip desain yang mengharuskan tarik permukaan harus dipertahankan, pada
umumnya mengandung arti bahwa gaya prategang harus besar dan atau kelengkungan pada
permukaan harus dipertahankan besar. Daerah yang luas dan datar pada membran biasanya
dihindari karena untuk ini dibutuhkan gaya prategang relatif besar untuk mempertahankan
luas tersebut apabila beban normal bekerja padanya. Perlu diingat bahwa apabila sag kabel
mendekati nol, maka gaya tarik kabel akan menjadi besar tak hingga. Sebaliknya, gaya

prategang yang sangat besar diperlukan untuk mempertahankan kabel pada konfigurasi sag
nol dibebani. Fenomena umum yang sama juga terjadi pada struktur kulit bertegangan.
Luasan datar harus dihindari dengan cara memperhatikan geometri eksak dari permukaan
cangkang. Penggunaan model biasanya berguna untuk mempelajari hal tersebut pada taraf
desain prarencana. Besar gaya prategang yang diberikan untuk menstabilkan tidak boleh
menyebabkan tegangan membran melebihi kapasitas material yang digunakan untuk struktur
berbentang besar, biasanya membran terdiri atas jaring kabel baja berjarak dekat yang
mampu memikul gaya prategang relatif besar.
Masalah desain yang kritis pada membran kulit bertegangan adalah kondisi tumpuan atau
tepinya, penggunaan tumpuan titik, misalnya dapat menyebabkan terjadinya teganggan lokal
yang sangat besar pada membran di titik pertemuan membran dan tumpuan. Ada syarat
khusus yang perlu diperhatikan untuk mengatasi hal ini.
2.5 JENIS TENDA
1. Internal masts
Tiang terdapat di dalam membran, dimana tiang menompang membran. Tiang penyangga
menopang di tepi tenda dengan percabangan yang menyatu di titik tiang utama.

2. Internal Arch
Tidak menggunakan tiang, tetapi menggunakan struktur lengkung untuk menompang
membran. Dengan kabel suspensi tiang penyangga terletak di tepi dan pembagian beban seperti
pada kabel dengan menggunakan kabel suspens

3. External Masts

Menggunakan tiang tetapi tidak untuk di topang pada tengah membran namun di ujung
tepinya.

2.6 MATERIAL STRUKTUR TENDA DAN JARING


Klasifikasi bahan atau material dari struktur membran terletak pada bahan yang di
kandungnya. Dimana dapat di golongkan menjadi 3 kategori yaitu :

1. PVC (Poly Vinyl Chloride) merupakan bahan dari serat polyester yang sangat tinggi
yang melindungi kedua lapisan membrane PVC terutama dari sinar matahari sehingga
daya gunanya bisa lebih lama. Kemudian PVC ini biasa dilapisi semacam Polyvinylidene
(PVDF). PVC mampu bertahan selama 20 tahun. Kemudian Transparansi bahan
membran bagian dalam dapat mencapai lebih dari 50%.

Indoor Sport Facility NZ.

Matiatia Ferry Terminal NZ

2. PTFE (Poly Tetra Fluoride Ethylene) adalah Kain fiberglass yang dilapisi dengan
politetrafluoroetilena (PTFE). Merupakan Fabric Arsitektur paling tahan lama yang
tersedia saat ini. Dimana mampu bertahan hingga 30 tahun. Kemudian memiliki
Transparansi bahan yaitu 10% -22%.

3. ETFE ( Ethylene Tetra Fluoride Ethylene) Bahan membran ETFE tidak memiliki inti kain
dan hanya terdiri dari film ETFE. Materi yang tergandung dalam ETFE ini memiliki
bahan kimia yang baik sehingga tidak diperlukan perlindungan yang khusus untuk
permukaannya. ETFE mampu bertahan antara 20-30 tahun. Memiliki transparansi sekitar
95%.

The National Aquatic Center


2.7 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN STRUKTUR TENDA
1. Kelebihan struktur tenda
a. struktur ini bisa digunakan untuk membuat bentukan-bentukan mulai dari yang
sederhana sampai yang kompleks
b. Tahan terhadap temperatur ekstrim
c. Bentuk konstruksi yang menarik
d. Sifat disesuaikan untuk memenuhi persyaratan tertentu - tidak mudah terbakar, tahan
terhadap sinar UV, buram untuk transparan, membersihkan diri, dll
e. Hal ini dapat mencakup rentang lebih dari 15 meter jika diperkuat dengan anyaman kain
atau kabel.
f. Daur ulang
g. Ekologis efisien penggunaan bahan
h. Tinggi tingkat pra-fabrikasi
i. Rendah biaya transportasi dan penyimpanan
2. Kelemahan struktur tenda
a. Sangat peka terhadap efek aerodinamika sehingga mudah mengalami getaran dan tidak
dapat menahan beban vertikal
b. Struktur Fabric memiliki kekuatan yang sedikit atau tidak ada.
c. Hilangnya ketegangan berbahaya bagi stabilitas struktur dan jika tidak dipelihara secara
teratur akan menyebabkan kegagalan struktur.

d. Susah untuk mengendalikan air dari struktur sistem terbuka.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN
Struktur tenda adalah membran yang ditegangkan oleh gaya eksternal agar dapat berdiri
kokoh di bawah semua kondisi beban yang mungkin terjadi. Untuk menghindari kekuatan tarik
yang sangat tinggi, sebuat struktur tenda harus memiliki lengkungan-lengkungan yang relatif
tajam dalam arah yang berlawanan Ching, The Visual Dictionary of Architecture
Bentuk tenda sering digunakan oleh suku nomaden di Eropa Utara, Asia dan Timur Tengah.
Tenda-tenda tersebut dapat dikelompokkan atas tiga jenis, yaitu :
1. Bentuk kerucut dengan penutup dari kulit. Merupakan bentuk yang paling sederhana
dengan satu atau lebih tiang utama di dalam dan beberapa tiang pembentuk yang
menyatu di puncak tiang utama
2. Bentuk

silinder

dengan

atap

perpaduan

bentuk

kubah

dan

kerucut

Dinding silinder dibentuk dengan batang-batang yang saling menyilang dengan


batang pembentuk atap menyatu ditengah dan diperkuat dengan cincin
3. Bentuk black tent. Bentuk ini hanya menggunakan kabel tarik yang ditutupi terpal
tanpa batang pengaku. Fungsi utamanya adalah sebagai perlindungan terhadap
matahari dan temperature yang rendah pada malam hari.
konsep : Konsep desain dan Struktur tenda membrane bergantung pada dua kelengkungan agar
dapat efisien menahan beban. Bayangkan sepotong kain datar. Beban seperti salju hanya dapat
ditahan dengan tarikan horisontal seperti dalam pembuatan kabel catenery pada jembatan
gantung horizontal sambil menahan beban dek jalan.

Konsep desain dan Struktur tenda membrane teori Hiperbolik parabaloid in ara. 1 klasik
hiperbolik paraboloid, setiap titik pada permukaan tenda membrane dapat tertahan oleh titik
sudut. Dua poin tinggi mengambil download dan dua titik rendah menolak pengangkatan angin.
The menyanjung kain, yaitu ketinggian perbedaan kecil antara titik-titik tinggi dan rendah,
semakin besar beban yang dihasilkan akan berada di sudut. Struktur kain Inflatable adalah
bentuk synclastic mana konstanta balon tekanan udara kain menjadi bentuk juga menunjukkan
kelengkungan ganda. Bentuk Anticlastic seperti paraboloid hiperbolik memiliki menentang
lekukan. Bentuk anticlastic umum lainnya adalah kerucut (gbr 2) dan bentuk lengkung (gambar
3).
Sebuah kain tarik coneNearly semua canopy tarik berasal dari salah satu atau kombinasi
dari tiga bentuk-bentuk ini. Permukaan berasal dari salah satu atau kombinasi dari tiga bentukbentuk ini. Permukaan membran mengadopsi serupa karakteristik kelengkungan ganda.

Tantangan kreatif untuk desainer tenda membrane adalah untuk mengeksplorasi pengembangan
mencolok bentuk-bentuk baru, yang memenuhi persyaratan struktural permukaan tenda
membrane. Mengembangkan bentuk baru dari unsur push-up, dan berbagai desain koneksi
perimeter memungkinkan variasi dramatis dalam penampilan struktur.
Dengan Konsep desain dan Struktur tenda membrane, bentuk membrane bisa lembut atau
runcing, gemuk atau daun-seperti. Mereka sering kombinasi dari bentuk-bentuk ini.
Pre-Stres adalah kekuatan tarik diperkenalkan di kanopi saat ereksi. Sebuah membran tarik
archThe bentuk permukaan membran ditentukan oleh rasio prategang dalam dua arah utama
kelengkungan. Ini didirikan pada proses pembangkitan bentuk komputer. Nilai absolut dari
prategang dihitung akan cukup untuk menyimpan semua bagian dari membran dalam ketegangan
di bawah setiap kasus beban.
Setiap beban hidup yang dikenakan akan dilakukan dengan mendistribusikan tekanan di dalam
membran. Jika hasil ini dalam bagian apapun masuk ke kompresi, yaitu akan slack, maka lipatan
akan muncul. Demikian pula jika prategang tidak cukup tinggi beban salju dapat menyebabkan
genangan.

2. SARAN

Pembebanan yang berbahaya untuk struktur tenda adalah getaran. Struktur ini dapat
bertahan dengan sempuna terhadap gaya tarik dan tidak mempunyai kemantapan yang
disebabkan oleh pembengkokan, tetapi struktur dapat bergetar. Dalam hal gejala resonansi yang
umum dikenal dapat timbul dan mengakibatkan robohnya bangunan.
Dalam hal ini, memerlukan tahapan konstruksi yang sangat rinci. Dukungan tenaga
spesialis, yang menguasai know how struktur kabel, amat diperlukan untuk menjamin
tercapainya performance dan keunikan bentuk bangunan. Teknik prategang akan lebih efektif
bila digunakan pada jaringan kabel untuk atap bangunan yang dirancang sebagai geometri ruang
(3D) yang mempunyai bentuk lengkung ganda yang saling berlawanan (anti klastis) atau bentuk
pelana , di mana kedua kabel yang saling bersilangan tersebut mempunyai pusat lengkung

berlawanan dengan posisi di atas dan di bawah (Gambar 3). Dengan demikian gaya prategang
pada kedua kabel tersebut, akan saling menstabilkan diri pada saat memikul beban luar.
Bila seluruh sistem jaringan kabel tersebut diberi gaya prategang, maka jaringan kabel mampu
memikul berbagai kombinasi pembebanan luar. Besarnya gaya prategang yang diberikan, harus
diberikan sedemikian besarnya sehingga kita dapat menghindari adanya kabel dalam keadaan
tanpa tegangan tarik (pasif). Hal ini untuk menghindari terjadinya penurunan kekakuan struktur,
yang menyebabkan membesarnya deformasi. Transfer gaya prategang pada jaringan
kabel,dilakukan dengan memasang kabel utama pada tepi jaringan, di mana kabel utamanya
harus dipasang dengan bentuk lengkung. Dengan cara menarik kabel utama ini, maka gaya
prategang akan ditransfer pada seluruh jaringan kabel
Sedangkan jenis bahan yang dipakai pada proses form finding disesuaikan dengan jenis
struktur yang akan dihasilkan. Pada awal perkembangannya, untuk struktur kabel dan struktur
membran, Frei Oto menggunakan air sabun dalam proses form finding. Untuk segi praktisnya
dapat pula digunakan kain kasa nilon.
Struktur kabel 3D (ruang) membagi pembebanannya melalui elemen tarik seperti halnya
pada sistem rangka batang, dimana resultan gayanya bisa bertemu pada satu titik ataupun dari
titik pertemuan ini garis resultan gayanya harus berubah atau berbelok. Yang penting untuk
diperhatikan, adalah bahwa pada perancangan struktur kabel, untuk semua kombinasi
pembebanan seluruh kabel berada dalam keadaan tarik.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Jumat,4 januari 2013. Sruktur tenda dan kabel. Sumber :


http://desainrumahsahabat.blogspot.co.id/2013/01/struktur-kabel.html. Diakses pada
tanggal 08 april 2016 ;
Anonim. 14 oktober 2009. Bentuk sruktur bangunan dan sejarah singkat. Sumber :
https://id.scribd.com/doc/21021431/Bentuk-Struktur-Bangunan-Dan-Sejarah-Singkat.
Diakses pada tanggal 07 april 2016 ;
Gigih Herry. Struktur Membran Dalam Bangunan Bentang Lebar Struktur Membran
Dalam Bangunan Bentang Lebar. Sumber :
http://www.academia.edu/7033360/Struktur_Membran_dalam_Bangunan_Bentang_Leba
r_STRUKTUR_MEMBRAN_DALAM_BANGUNAN_BENTANG_LEBAR. Diakses
pada tanggal 06 april 2016 ;
Anonim.
Struktur tenda (bangunan bentang lebar). Sumber :

http://ayuprimawangsa.blogspot.co.id/2011/07/struktur-tenda-bangunanbentang-lebar.html. Diakses pada tanggal 05 april 2016.


Anonim. Desain dan struktur tenda. Sumber : http://mgcmembrane.co.id/fabrikasi/desaindan-struktur-tenda-membrane. Diakses pada tanggal 04 april 2016
Anonim. Struktur tenda Sumber : https://id.scribd.com/doc/68835794/Struktur-TendaArsitektur-09-Kelompok-1-Struktur-Bentang-Lebar-Kelas-a-Universitas-Hasanuddin.
Diakses pada tanggal 03 april 2016
Nani Yuliani. Tensile Sumber : https://id.scribd.com/doc/111436733/Tensile. Diakses
pada tanggal 03 april 2016

Anda mungkin juga menyukai