Anda di halaman 1dari 14

ANALISA AKTIVITAS PERBANKAN (CALON) DEBITUR

Aktivitas R/K (calon) debitur minimal 3 bulan terakhir


Fasilitas yang pernah dan sedang diperoleh dari BCA serta plafon yang diberikan
Hubungan (calon) debitur dengan bank / lembaga keuangan lainnya
Kolektibilitas kredit (calon) debitur di BCA dan bank lain melalui BI Checking
termasuk pada saat pengolahan kredit baru / perpanjangan / perubahan fasilitas

kredit
Cerukan (overdraft)
Informasi antar-bank (Black list BI)

KETENTUAN BI CHECKING
Perorangan

Badan

(calon) debitur
Perusahaan yang dibiayai
Badan usaha / perorangan yang

(calon) debitur
Badan usaha / perorangan yang

aktivitas rekeningnya digunakan

aktivitas rekeningnya digunakan

untuk omzet usaha debitur

untuk omzet usaha debitur

Kolektibilitas BI Checking

Lancar (L)
Dalam Perhatian Khusus (DPK)
Kurang Lancar (KL)
:
Diragukan (D)
Macet (M)
:

:
1-90
91-120
:
121-180
>180
hari

hari
hari
hari

KRITERIA AKTIVITAS REKENING KORAN

Aktif
Cukup Aktif
Sedang
Kurang Aktif
Tidak Aktif

: >18 hari
: 14-17
hari
: 10-13
: 6-9 hari
: <5 hari

hari

Hal-hal terkait dengan rekening Koran:

Merupakan rekening operasional utama dimana aktif melakukan transaksi yang

berhubungan dengan aktivitas bisnis


Periode rekkor yang dapat digunakan adalah min 3 bulan terakhir (posisi bulan

terakhir max adalah 2 bulan dari bulan pembuatan memo sekarang)


Periode rekkor kurang dari 3 bulan tidak boleh dimasukkan pada rata-rata

penyetoran perbulan
Bila terdapat 2 atau lebih rekkor dengan periode yang berbeda, maka gunakan
perhitungan rata-rata tertimbang dalam menentukan jumlah bulan rekening, dengan
rumus:

Bila tidak memiliki rekkor di bank, maka gunakan nota transaksi penjualan min 3
bulan

Window dressing harus dikeluarkan dari perhitungan


Bila penjualan perbulan tidak sama dengan rata-rata penyetoran perbulan maka
kolom komentar harus diberikan penjelasan dengan mempertimbangkan kewajaran
jenis usaha

PEMBEBASAN TRADE CHECKING

Di-cover dengan agunan cash collateral >= 100%


Plafon s/d Rp. 1M yang di-cover dengan agunan solid > 100%
Debitur yang pengolahan perpanjangan fasilitas kreditnya menggunakan program
Behaviour Scoring dan memenuhi ketentuan pemrosesan perpanjangan fasilitas
kredit dengan perlakuan khusus

DAFTAR HITAM NASIONAL (DHN) / BLACK LIST BI

Kumpulan data nasabah penarik cek dan/atau BG kosong/hilang seluruh bank


Surat Peringatan Cek/BG kosong:
SP
1

Penarikan 1 lembar Cek / BG kosong dalam waktu 6 bulan


Penarikan kembali 1 lembar Cek / BG kosong setelah 6 bulan sejak

SP
2

tanggal penolakan terakhir Cek / BG kosong


Penarikan 1 lembar Cek / BG kosong dalam waktu 6 bulan sejak SP 1
Penarikan 2 lembar Cek / BG kosong pada hari yang sama dalam kurun

SP
3/
DH
N

waktu 6 bulan
Penarikan 3 lembar/lebih Cek/BG kosong dengan jumlah < Rp. 500jt

dalam waktu 6 bulan


Penarikan 1 lembar Cek/BG kosong dengan jumlah >=Rp. 500jt

RED FLAG
Tujuannya:

Sarana Early Warning System (EWS)


Meminimalkan potensi risiko kredit bermasalah di BCA

Kriteria Perorangan

Pernah ditolak permohonan kreditnya oleh BCA


Kolektibilitas (KL, D, dan M)
Memberikan cek/BG kosong
Rating internal buruk (RR8 RR 10)
Mempunyai hubungan buruk dengan BCA
Berhubungan dengan perorangan / badan hokum yang:
o Pernah / sedang perkara pidana / perdata
o Penyelesaian kreditnya melalui proses hokum
o Kreditnya dihapus buku / hapus tagih sebagian / seluruhnya
o Kurang / tidak kooperatif pada saat penyelesaian kreditnya
Masuk dalam DHN
Digugat pailit
Melakukan fraud perbankan
Terkait kasus money laundering
Merupakan anggota grup usaha yang bermasalah
Kriteria lain : karakter yang buruk, pernah mejalani proses hokum, dsb

Kriteria Properti:

Sedang dalam proses sengketa


Berada di lokasi yang beresiko
Bermasalah dengan perijinan
Terkena pemotongan berdasarkan peraturan pemerintah
Terkena sita oleh pihak ketiga
HPL (Hak Pengolahan Lahan)
o Hak milik yang memiliki tanah
o Tanah yang disewakan / jual tapi tidak sepenuhnya (sewa dengan jangka
o

waktu)
Tidak semua HPL diterima (yang diterima hanya instasi HPLnya bergerak

o
o

dibidang property atau HPL dengan jangka waktu lama)


Pihak yang mempunyai HPL harus menyetujui untuk dijaminkan
Jika HGB digusur pemerintaj dibayar NJOP

PENGALAMAN USAHA

Rating
o Sangat baik
:
o Baik
:
o Cukup baik
:
o Kurang baik / Tidak diketahui
Perorangan
o Dihitung dari kapan dimulainya

>10
5-10
2-5
:

tahun
tahun
tahun
<2
tahun

usaha itu sendiri, pengalaman sebagai

karyawan dengan usaha yang sama tidak diperhitungkan


Badan Usaha
o Dihitung sejak berdirinya badan hokum tsb, kecuali merupakan peningkatan
status (dari CV ke PT / perorangan ke CV atau PT), maka dapat dihitung dari
mulainya badan usaha yang sama sebelumnya

REPUTASI LOKAL
Rating
Sangat Baik

Sangat dikenal oleh masyarakat / buyer sebagai yang

Baik

terbaik
Cukup dikenal dan memiliki reputasi yang cukup baik

Cukup Baik
Kurang Baik / Tidak

dikalangan sekitar
Biasa saja / tidak terdengar cap/komentar buruk
dikalangan sekitar
Ada terdengar komentar/berita jelek dari kalangan sekitar

Diketahui

Keterangan Rating
o Cukup Baik / Kurang Baik
BCA dalam 1 tahun terakhir pernah tidak lancar
Bank lain bulan terakhir tidak lancar
o Kurang Baik / Tidak Diketahui
BCA bulan terakhir tidak lancar
Bank lain bulan terakhir tidak lancar
Apabila TC kepada buyer / competitor tidak dapat dilakukan, maka dengan
persetujuan KPBC / Ka. KCU, AO dapat menggunakan keyakinan berdasarkan
pengamatan di lapangan

HUBUNGAN DENGAN KARYAWAN


Faktor Penting SDM:

Rasio Karyawan VS Kapasitas Produksi


o Seberapa produktif setiap karyawan memberikan kontribusi terhadap

pendapatan / keuntungan perusahaan


Sistem Penggajian
o Semakin besar porsi karyawan tidak tetap, maka tingkat kerawanan konflik

dengan karyawan akan semakin tinggi


Kualitas Karyawan
o Karyawan yang tidak memiliki pengalaman dan skill yang tinggi, maka akan
sangat tergantung pada supervise dan guidance manajemen. Sedangkan
karyawan yang memiliki pengalaman dan skill yang tinggi, maka akan sangat

bergantung pada keahlian para karyawannya


Turn Over Karyawan
o Menunjukkan tingkat kepuasan karyawan, pindah ke perusahaan lain,
memunculkan biaya training bagi karyawan baru, kesungguhan perusahaan

mempertahankan karyawan
Tenaga Asing
o Tingkat ketergantungan perusahaan terhadap tenaga asing, tingkat kesulitan

subsitusi jika tenaga asing mendadak meninggalkan perusahaan


Komunikasi dan Hubungan Industrial
o Komunikasi karyawan dengan perusahaan, cth: perusahaan modern biasanya
memiliki serikat pekerja

Rating
Sangat Baik
Baik

Tidak pernah ada masalah dengan karyawan


Secara umum tidak ada masalah, hanya sedikit perbedaan

Cukup Baik

pandangan
Ada sedikit masalah dengan karyawan, tapi selalu berhasil

Kurang Baik /

diselesaikan dengan cepat


Sering ada masalah dengan karyawan dan/atau turn over

Tidak Diketahui

karyawan cukup tinggi

HUBUNGAN DENGAN BANK


Rating
Sangat Baik

Sangat kooperatif, sangat aktif bertransaksi dengan BCA

Baik

sebagai bank yang utama dan reputasi baik


Kooperatif, cukup aktif bertransaksi dan reputasi baik selama 1

Cukup Baik

tahun
Perlu diingatkan untuk memberikan informasi yang dibutuhkan,
memiliki rekening di BCA < 6 bulan, pernah OD / menunggak

Kurang Baik /
Tidak Diketahui

selama periode R/K yang dianalisa


Memberikan informasi yang salah/kurang lengkap/sangat
terlambar, reputasi kurang baik, Black list BI

Keterangan Rating:
o Cukup Baik / Kurang Baik, jika debitur pernah:
OD

Menunggak
Mendapatkan SP
Black List BI
Kolektibilitas BI Checking di BCA / Bank lain dalam 1 tahun terakhir

pernah DPK selain posisi bulan terakhir


Kurang Baik, jika debitur pernah:
Memberikan informasi yang salah / kurang lengkap / sangat terlambat
Reputasi kurang baik
Saat ini Black list BI
Kolektibilitas BI Checking di BCA / Bank lain posisi bulan terakhir adlaah
DPK atau dalam 1 tahun terakhir pernah / posisi bulan terakhir KL/D/M

Hal-hal yang perlu diperhatikan:


o Lama hubungan
o Tingkat keterbukaan (Cooperativeness)
o DHN / Black List BI
o Informasi Red Flag
o Overdraft (OD) / Tunggakan Pinjaman
o Kolektibilitas pada BI Checking
o Tingkat aktivitas keuangan (R/K)
o Aktivitas tolakan kliring

PROSPEK BISNIS DI MASA MENDATANG


Rating
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik /
Tidak Diketahui

Masih memiliki potensi yang tinggi untuk berkembang dan


kompetisi hamper tidak ada
Potensi untuk mengembangkan bisnis lumayan tinggi, kompetisi
tidak terlalu ketat
Masih ada sedikit potensi untuk mengembangkan bisnis,
kompetisi juga cukup ketat
Tidak ada potensi untuk mengembangkan bisnis, kompetisi juga
tidak sehat

Faktor-faktor penentu

Struktur Biaya
Laba / Margin
Maturity / Kedewasaan Industri
Fluktuasi Siklus Usaha

Teknologi
Peraturan Pemerintah
Operasional

KONSENTRASI PEMASOK / PELANGGAN


Rating:

Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik /

Tidak ada ketergantungan kepada pemasok / pelanggan


Sedikit ketergantungan terhadap pemasok / pelanggan
Cukup ketergantungan terhadap pemasok / pelanggan
Sangat tergantung kepada pemasok / pelanggan

Tidak Diketahui

Pihak terkait langsung : Supplier, Buyer, Skilled Employee, dll


Pihak tidak terkait langsung : Para pesaing, Industri lain, Pemerintah

TRADE CHECKING

Rating
Sangat Baik
Baik

Tidak pernah terlambar membayar


Hampir tidak ada keterlambatan membayar. Bila ada nilainya

Cukup Baik

tidak besar
Kadang-kadang terlambat membayar, tapi selalu diselesaikan

Kurang Baik /

dalam beberapa hari


Ada masalah dengan pembayaran dan sering diingatkan oleh

Tidak Diketahui
Tidak

pemasok untuk membayar


Plafon <= Rp. 1M, dan nilai taksasi agunan >= 100% cover

Diperlukan

FOREX EXPOSURE
Rating
Sangat Baik

Ada perbedaan mata uang dalam pembelian vs penjualan atau

Cukup Baik

pinjaman vs pendapatan kurang dari 10%


Ada perbedaan mata uang dalam pembelian vs penjualan atau

Kurang Baik /

pinjaman vs pendapatan antara 10-25%


Ada perbedaan mata uang dalam pembelian vs penjualan atau

Tidak Diketahui

pinjaman vs pendapatan lebih dari 25%

KUALITAS PRODUK / POSISI PASAR


Rating
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik /
Tidak Diketahui

Pemimpin di pasar local, memiliki banyak keunggulan baik


harga, produk maupun service
Pemain yang kuat memiliki kombinasi keunggulan yang cukup
baik untuk bersaing
Pemain yang masih diperhitungkan, memiliki beberapa
keunggulan untuk bersaing
Pemain yang kurang diperhitungkan, tidak memiliki keunggulan
untuk bersaing

Faktor Penentu:
o Harga
o Model / Kemasan
o Accessibility / kemudahan untuk membeli produk
o Pelayanan / service

JENIS METODE RISK RATING

Customer Risk Factor (CRF):


o Keuangan
Rekening Koran / Laporan keuangan
Aliran kas / Kemampuan pembayaran
Modal kerja
FX Exposure
o Manajemen
Pengalaman usaha
Reputasi local
Hubungan dengan karyawan
Hubungan dengan bank

Analisa Industri dan Persaingan


Prospek usaha
Kualitas produk / posisi di pasar
Ketergantungan kepada Pemasok / Pelanggan
Trade Checking
Facility Risk Factor (FRF):
o Jangka waktu pinjaman
o Dokumentasi
o Agunan (+)
Exposure Risk Factor (ERF): CRF FRF
o

RISK RATING KREDIT DENGAN AGUNAN CASH COLLATERAL > 100%


Secara otomatis memiliki Risk Rating RR 1 dengan syarat :

Jenis mata uang agunan sama dengan mata uang fasilitas kredit dan jangka waktu

agunan cash collateral minimal sama dengan jangka waktu fasilitas kredit
Agunan cash collateral diikat gadai secara tertulis
Agunan cash collateral diblokir oleh BCA

RISK FACTOR

RR 1 RR 7 : Lancar
RR 8
: Dalam Perhatian

Khusus
RR 9
RR 10

: Kurang Lancar
: Diragukan

Macet

RR 1 RR 4
: White
RR 5 RR 7
: Grey
RR 8 RR 10 / LOSS
: Black

PENDAPATAN USAHA / PENJUALAN


Nilai Penjualan Bersih = Total penjualan kotor Potongan penjualan Retur Allowance
Nilai pendapatan usaha / penjualan diperoleh dari:

Rata-rata penyetoran per bulan, bila:


o Debitur baru
o Tidak memiliki laporan keuangan / buku penjualan
Pendapatan usaha / penjualan dari laporan keuangan 1 periode terakhir (calon)
debitur
o Debitur baru / existing
o Laporan keuangan 1 periode terakhir / lebih
o Jika berbeda dengan rata-rata penyetoran per bulan maka harus diberikan
penjelasan pada kolom komentar

HARGA POKOK PENJUALAN (HPP)

Seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang yang dijual

Untuk proyeksi HPP, dapat mengikuti proyeksi penjualan / diproyeksikan lain sesuai
dengan business sense

LABA KOTOR

Selisih dari penjualan bersih dengan HPP

BIAYA OPERASIONAL

Biaya yang tidak berhubungan langsung dengan produk tapi berkaitan dengan
aktivitas operasional perusahaan sehari-hari

Bila (calon) debitur tidak memiliki laporan keuangan, maka biaya operasional dapat
berdasarkan interview yang meliputi biaya gaji karyawan (min sesuai UMR), listrik,
telepon dan air, serta dapat juga di cross check dari aktivitas R/K (tidak selalu).

Untuk proyeksi, berdasarkan trend biaya operasional / berdasarkan angka inflasi /


sesuai dengan business sense

PENYUSUTAN / DEPRESIASI

Biaya penyusutan yang ada di HPP maupun biaya penyusutan aktiva tetap, dihitung
berdasarkan metode garis lurus

Untuk proyeksi, sesuai dengan perhitungan biaya depresiasi tahun berikutnya

BIAYA BUNGA

Biaya bunga dari kredit produktif yang dimiliki, bila (calon) debitur memiliki laporan
keuangan maka gunakan angka pada laporan tsb

Untuk proyeksi, biaya bunga sesuai dengan jumlah pinjaman yang dimiliki (calon)
debitur

BIAYA LAINNYA

Jika memiliki laporan keuangan, maka gunakan angka pada laporan tsb, jika tidak
maka didapat dari angsuran kredit konsumtif yang dimiliki (calon) debitur

Untuk proyeksi, sesuai dengan jumlah angsuran di tahun berikutnya

PENGHASILAN LAINNYA

Pendapatan lain yang tidak berkaitan dengan kegiatan nomalnya, cth: pendapatan
dari penjualan aktiva atau pendapatan dari bunga bank

PAJAK PENGHASILAN

Sesuai dengan laporan keuangan (calon) debitur (bila wajar) atau 30% dari laba
bersih sebelum pajak

LABA BERSIH SETELAH PAJAK

Laba bersih menunjukkan : pengendalian biaya (penekanan biaya operasional untuk


meningkatkan laba), dan Volume Bisnis.

KAS DAN SETARA KAS

Semua uang tunai, investasi jk. Pendek lainnya yang bersifat sangat likuid, dapat
dengan cepat diubah menjadi kas dan dapat digunakan untuk membiayai kegiatan
perusahaan

Bila deposito tsb dijadikan agunan maka deposito tersebut tidak dapat dianggap
sebagai kas dan setara kas karena tidak likuid tetapi dapat dianggap Aktiva
Lancar Lainnya

Perhitungan persediaan kas:


o

Dilihat dari jenis usahanya

Kewajaran dari bidang usaha yang dibiayai / hasil on the spot dibandingkan
dengan hasil wawancara (calon) debitur

Umumnya 1 minggu / berdasarkan rata-rata uang kas + rata-rata


pengendapan per hari dari rekening Koran atau bias juga hanya dari rata-rata
pengendapan di R/K

Untuk proyeksinya, sesuai dengan kondisi yang ada

PIUTANG DAGANG

Tagihan perusahaan pada pihak lain yang timbul akibat adanya transaksi bisnis
secara kredit. Jika terdapat piutang lain selain piutang dagang, seperti: piutang
pemegang saham, piutang pihak ketiga, piutang kepada karyawan, piutang lain-lain
maka piutang tersebut termasuk dalam Aktiva Lancar Lainnya

Perhitungan Siklus Piutang Dagang:

o
o

Jika (calon) debitur menyerahkan 2 laporan keuangan maka dapat


menggunakan A/R rata-rata ([A/R awal + A/R akhir] / 2)

Jika tidak memiliki laporan keuangan, maka dapat diperoleh dari hasil
interview dibandingkan dengan TC ke buyer

Untuk proyeksinya sesuai dengan kondisi yang ada

PERSEDIAAN BARANG

Barang yang tersedia untuk dijual dalam bisnis utama perusahaan

Perhitungan siklus persediaan barang:

o
o

Jika (calon) debitur menyerahkan 2 periode laporan keuangan maka dapat


menggunakan persediaan rata-rata ([inv awal +inv akhir] / 2)

Jika tidak memiliki laporan keuangan, maka dapat diperoleh dari hasil
interview disbandingkan dengan TC ke supplier

Untuk proyeksinya sesuai dengan kondisi yang ada

AKTIVA LANCAR LAINNYA

Contoh : sewa dibayar dimuka, asuransi dibayar dimuka, bunga yang masih harus
diterima, dll

Biaya dibayar dimuka dianggap lancar karena manfaatnya akan dapat digunakan
dalam jangka waktu pendek. Manfaat dianggap senilai dengan kas karena apabila
biaya tersebut tidak dibayarkan dimuka, maka sesungguhnya pada saat manfaat
tersebut digunakan, perusahaan harus mengeluarkan sejumlah kas

Aktiva lancar merupakan aktiva yang paling berharga karena merupakan jaminan
utama untuk menutupi kewajiban (lancar) yang akan segera jatuh tempo (dalam 12
bulan kedepan)

Jika menerima laporan Neraca, yang pertama kali diperhatikan adalah


membersihkan aktiva lancar dari aktiva2 yang dianggap lancar namun
tidak mungkin dikonversikan ke kas dalam jangka waktu pendek, seperti:
o

Aktiva lancar tidak mungkin dapat dikonversikan ke kas, seperti: piutang tak
tertagih, persediaan rusak / persediaan tidak layak jual

Beberapa aktiva lancar yang dipastikan akan dapat dikonversikan melebihi


satu tahun, seperti: persediaan musiman

Beberapa kativa lancar yang hanya sebagian saja dapat dikonversikan


menjadi kas, seperti: persediaan yang harus discounted berdasarkan
perjanjian sehingga nilai yang diakui harus dikurangi dengan discount tersebut

AKTIVA TETAP

Aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai / dalam proses
pembangunan, digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk
dijual, masa manfaatnya lebih dari 1 tahun

AKTIVA TIDAK LANCAR LAINNYA

Aktiva tidak lancar tersebut dapat mendukung kemajuan dan perkembangan usaha
perusahaan

Hasil penjualan aktiva tidak lancar merupakan the second way out yang dapat
diandalkan jika perusahaan sudah tidak mampu lagi mengembalikan dana
pinjamannya dari kas hasil operasionalnya

Aktiva tidak lancar lainnya:


o

Investasi jangka panjang (penyertaan, saham, obligasi, dll)

Aktiva tidak berwujud / Intagible Assets (hak paten, goodwill, hak cipta, dll)

Pre Operating Expense : biaya yang dikeluarkan perusahaan sebelum


perusahaan beroperasi, contoh: AMDAL/

Construction in progress: bangunan dalam penyelesaian

KEWAJIBAN

Faktor-faktor penting:
o

Nilai kewajibannya

Pihak-pihak penerima manfaat atas kewajiban

Syarat yang berkaitan dengan timbulnya kewajiban tersebut termasuk jaminan


/ agunan yang harus disediakan perusahaan

Struktur kewajiban

Kesesuaian kewajiban dengan pemanfaatnya atas asset perusahaan

HUTANG DAGANG

Kewajiban kepada pihak ketiga (supplier) dalam rangka mendukung bisnis utama
perusahaan

Perhitungan siklus hutang dagang:

o
o

Jika (calon) debitur menyerahkan 2 laporan keuangan maka dapat


menggunkan A/P rata-rata ([A/P awal + A/P akhir] / 2)

Jika tidak memiliki laporan keuangan, maka dapat diperoleh dari hasil
interview dibandingkan dengan TC ke buyer. Bila hasil TC ke supplier umur
hutang bervariasi maka umur hutang dihitung dengan rata2 tertimbang

HUTANG BANK

Hutang bank (jangka pendek) maksimal 1 tahun

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR LAINNYA

Contoh: hutang obligasi, kewajiban leasing jangka panjang, dsb

MODAL

Selisih dari kativa dengan kewajiban, komponennya terdiri dari: modal saham,
agio/disagio saham, R/E, laba tahun berjalan, dll.

DIVIDEN

Pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang


dimiliki, akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi perusahaan

Dividen dibagi menjadi 2 jenis:


o

Dividen tunai, dibayarkan dalam bentuk tunai dan dikenakan pajak

Dividen saham, dibayarkan dalam bentuk saham tambahan, dihitung


berdasarkan proporsi terhadap jumlah saham yang dimiliki

Pembayaran dividen hanya berfungsi sebagai plug figure, tidak akan mempengaruhi
hasil scoring

LAPORAN ARUS KAS

Untuk mengidentifikasi adanya perubahan baik penambahan maupun pengurangan


arus kas perusahaan

Sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas
dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas
tersebut.

Terdiri dari 3 komponen utama:


o

Aktivitas Operasional

Aktivitas Investasi

Aktivitas Pendanaan

SCORE RISK FACTOR


RR
RR
RR
RR

WHITE
1 0 10
2 11 15
3 16 20
4 21 25

RR 5
RR 6
RR 7

GRAY
26 30
31 - 35
36 40

BLACK
RR 8
41 45
RR 9
46 50
RR 10 51 65
LOSS LOSS

PERSYARATAN AGUNAN
Jenis Fasilitas
Fasilitas Modal Kerja - Jangka Pendek ( 1
tahun)
KL, TL, KE, TR, IL, BG, LC USANCE
Fasilitas Perdagangan Internasional ( 1

Syarat Agunan
T/B Solid 75%
Mesin / Kendaraan 50%
Persediaan dan / atau Piutang 25%

Sight LC / SKBDN atas unjuk T/B 20%

tahun)

Fasilitas Modal Kerja - Jangka Menengah


(1-3 tahun)

Kredit Investasi untuk Kendaraan Ops ( 4


tahun)
Kredit Investasi untuk pembangunan
proyek / pembelian non property (7
tahun)
Kredit Investasi untuk pembelian property

dari fas. LC
Usance LC / SKBDN berjangka R/B 100%
dari fas. LC
BG T/B solid 50% dan non-solid 50%
T/B Solid 50%
Mesin / Kendaraan 50%
Persediaan dan / atau Piutang 25%
Kendaraan Ops 100%
T/B Solid 75%
Mesin / Kendaraan 25%
Property yang dibiayai 100%

( 10 th)

NILAI TAKSASI
Produk Dana

Logam Mulia / Emas Lantakan


Banknotes

Max. 80%
Mata Uang Sama: 90% dari nilai banknotes
Mata Uang Beda:

Mata Uang Sama: 100%


Mata Uang Beda:

T/B Rumah Tinggal: 80%


T/B Tempat Usaha non ruko/rukan: 70%
T/B ruko/rukan: 75%
T/K (termasuk tanah pekebunan/HGU): 70%
Apartemen
Max. 75%
Kios
Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (HMSRS): 75%
Hak atas Pemakaian Tempat Berjualan: 65%
Hak Sewa: 65%
Wesel Ekspor dan Tagihan SKBDN Sebesar perhitungan nilai diskonto
Standby L/C
Sebesar nilai normal Standby L/C
Mesin
Tidak menyatu dengan T/B: 60%
Menyatu dengan T/B: 50%
Kendaraan Bermotor
Pribadi
Umur 6 tahun : 70%
Umur > 6 tahun : 60%
Komersial
Umur 4 tahun : 70%
Umur > 4 tahun : 60%
Persediaan Barang Dagang /
50%
T/K dan T/B

Bahan Baku
Piutang

Kapal Laut
Saham

Piutang dengan perusahaan yang memiliki kerja


sama supplier financing dengan BCA : 70%
Piutang dengan perusahaan yang tidak memiliki kerja
sama supplier financing dengan BCA : 50%
60%
Terdaftar di bursa efek (go public) : 50% dari harga
pasar saham pada saat penandatanganan PK

PG / CG
ORI

Tidak terdaftar di bursa efek (tidak go public) : Max.


sebesar nilai nominal saham yang tercantum dalam
AD/ART perusahaan atau nilai buku pada saat
penandatanganan PK, mana yang paling rendah
Tidak dimasukan dalam perhitungan coverage agunan
(tidak ditaksasi)
Plafon yang diberikan max. 80% (LTV) dari nilai pasar
ORI yang diagunkan saat penandatanganan PK
Nilai pasar ORI harus meng-cover minimal 105% dari
plafon kredit (persentase secure collateral)

BENTUK PENGIKATAN
Jenis Agunan / Jaminan
T/B dengan:
HM
HGB
Hak pakai atas Tanah Negara
HGB diatas Tanah Hak Pengelolaan
Kios dengan Hak atas Pemakaian Tempat Berjualan
Kios dengan Hak Sewa
Kapal Laut
Setoran Jaminan
Produk Dana BCA (tabungan / giro / deposito)
Banknotes
Logam mulia / Emas lantakan
Saham
Wesel Ekspor
Kendaraan
Mesin
Persediaan Barang Dagang / Bahan Baku
Tagihan / Piutang
Personal Guarantee dan Corporate Guarantee

Bentuk Pengikatan

Hak Tanggungan

Cessie
Hipotik

Gadai

Fidusia
Borgtocht

Anda mungkin juga menyukai