Anda di halaman 1dari 76

PEMBANGUNAN DESTINASI PARIWISATA

PRIORITAS 2016 - 2019

Dadang Rizki Ratman, SH. MPA.


Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Investasi Pariwisata
Kementerian Pariwisata
Disampaikan pada Rapat Koordinasi Nasional Kementerian Pariwisata
kselerasi Pembangunan Kepariwisataan Dalam Rangka Pencapaian Target 12 Juta Wisman dan 260 Juta
Wisnus 2016
Jakarta, 27 Januari 2016

SISTEMATIKA
1. Strategic Rationale
2. Kebijakan dan Strategi Pengembangan
Destinasi dan Industri Pariwisata

3. Implementasi Kebijakan dan Strategi


Pengembangan Destinasi dan Industri
Pariwisata Tahun 2016.
4. Dukungan Lintas Sektor

22

Bagian 1.

STRATEGIC RATIONALE

33

STRATEGIC RATIONALE : PARIWISATA DI DUNIA


Dari PDB Dampak
Langsung, Dampak
Tidak Langsung, dan
Dampak Ikutan (2014)

9.5%
1
US$

dari

11 Lapangan Kerja

1.4

5%

Triliun Ekspor

Dari Ekspor Dunia


2014

25

Juta Wisatawan pada


tahun 1950

1138

Juta Wisatawan pada


tahun 2014

5 s.d. 6

Miliar Wisatawan
Domestik

PARIWISATA ADALAH KUNCI PEMBANGUNAN,


KESEJAHTERAAN DAN KEBAHAGIAAN :

PARIWISATA ADALAH SEKTOR UNGGULAN


(TOURISM IS A LEADING SECTOR)
- Meningkatnya destinasi dan investasi pariwisata,
menjadikan Pariwisata sebagai faktor kunci dalam
pendapatan ekspor, penciptaan lapangan kerja,
pengembangan usaha dan infrastruktur;

- Pariwisata telah mengalami ekspansi dan diversifikasi


berkelanjutan, dan menjadi salah satu sektor ekonomi
yang terbesar dan tercepat pertumbuhannya di dunia;
- Meskipun krisis global terjadi beberapa kali, jumlah
perjalanan wisatawan internasional tetap
menunjukkan pertumbuhan yang positif 25 juta
orang (1950) 278 juta orang (1980) 528 Juta orang
(1995) 1,1 milyar orang (2014).
Sumber: UNWTO Tourism Highlights, 2014
UNWTO World Tourism Barometer, Jan. 2015
WTTC, Jan. 2015

44

KONDISI SAAT INI DAN TARGET PARIWISATA


PADA TAHUN 2019

macro

TARGET 2019

Kontribusi terhadap PDB (WTTC)


Devisa
Kontribusi terhadap Kesempatan Kerja

9 % (Rp. 946,09 triliun)


Rp. 140 triliun
11 juta

15%
Rp. 280 triliun
13 juta

micro

2014

Indeks Daya Saing kepariwisataan


Kedatangan Wisatawan Mancanegara
Perjalanan Wisatawan Nusantara

#70
9 juta
250 juta

#30
20 juta
275 juta

Perbandingan dengan negara ASEAN


lainnya (2014):

Malaysia : 27,4 juta


(million)
Singapore : 15,1 juta
(million)
Thailand : 24,8 juta
*) Source data : UNWTO United Nation World Tourism Organization
(million)
**) WEF : World Economic Forum
55

TRAVEL AND TOURISM COMPETITIVENESS INDEX


INDEKS DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA DIBANDINGKAN MALAYSIA DAN
THAILAND
: Bottom Five (Rank)
: Top Five (Rank)
No.

Sub Index / Pillar

I
1
2
3
4
5

Travel and Tourism Competitiveness Index 2015


ENABLING ENVIRONMENT
Business Environment
Safety and Security
Health and Hygiene
Human Resources and Labour Market
ICT Readiness

II

TRAVEL AND TOURISM POLICY AND ENABLING CONDITION

6
7
8
9
III
10
11
12
IV
13
14

Prioritization of Travel and Tourism


International Openness
Price Competitiveness
Environmental Sustainability
INFRASTRUCTURE
Air Transport Infrastructures
Ground and Port Infrastructure
Tourist Service Infrastructure
NATURAL AND CULTURAL RESOURCES
Natural Resources
Cultural Resources and Business Travel
Source : World Economic Forum (WEF), 2015.

Indonesia

Malaysia

Thailand

50
80
63
83
109
53
85

25
40
10
42
73
30
54

35
74
38
132
89
29
60

24

49

15
55
3
134
75
39
77
101
17
19
25

56
46
6
119
41
21
35
68
24
26
27

40
49
36
116
37
17
71
21
21
16
34
6

ANALISA INDEKS DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA


DIBANDINGKAN MALAYSIA DAN THAILAND:
INDIKATOR HEALTH AND HYGIENE

: Bottom Rank

Indonesia Malaysia Thailand


No.
Indicator/sub indicator
Travel and Tourism Competitiveness Index
50
25
35
2015
Health and Hygiene

1
2
3
4
5
6

Physician density per 1,000 population.


Access to improved sanitation (% population)
Access to improved drinking water (% population)
Hospital beds per 10,000 population.

HIV prevalence (% pop.)


Malaria incidence per 100,000 population

Source : World Economic Forum (WEF), 2015.

109
113
105
105
113
74
48

73
76
51
1
85
74
26

89
100
59
69
74
108
39

ANALISA INDEKS DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA


DIBANDINGKAN MALAYSIA DAN THAILAND:
INDIKATOR ICT READINESS

: Bottom Rank

Indonesia Malaysia Thailand


No.
Indicator/sub indicator
Travel and Tourism Competitiveness Index 2015
50
25
35
ICT Readiness
85
54
60
51
21
59
1 ICT use for B2B transactions
28
15
48
2 Internet use for B2C transactions
110
41
95
3 Individuals using internet (%)
102
69
72
4 Broadband internet subs. per 100 population
47
31
34
5 Mobile telephone subs. per 100 population
78
94
42
6 Mobile broadband subs. per 100 population
1
99
1
7 Mobile network coverage (% population.)
83
39
58
8 Quality of electricity supply

Source : World Economic Forum (WEF), 2015.

ANALISA INDEKS DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA


DIBANDINGKAN MALAYSIA DAN THAILAND:
INDIKATOR TOURIST SERVICES INFRASTRUCTURE

: Bottom Rank

Indonesia Malaysia Thailand


No.
Indicator/sub indicator
Travel and Tourism Competitiveness Index
50
25
35
2015
Tourist Service Infrastructure
101
68
21
1 Hotel rooms per 100 population.
100
47
41
2 Extension of business trips recommended
67
22
21
3 Presence of major car rental companies
105
81
35
ATMs accepting Visa cards per million
86
56
7
4
pop.

Source : World Economic Forum (WEF), 2015.

ANALISA INDEKS DAYA SAING PARIWISATA INDONESIA


DIBANDINGKAN MALAYSIA DAN THAILAND:
INDIKATOR ENVIRONTMENTAL SUSTAINABILITY
No.
Indicator/sub indicator
Travel and Tourism Competitiveness Index
2015

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

: Bottom Rank

Indonesia Malaysia Thailand

50

25

35

Environmental Sustainability

134

119

116

Stringency of environmental regulations

73

31

103

Enforcement of environmental regulations

64

26

92

Sustainability of T&T development

57

61

Particulate matter (2.5) concentration (g/m3)

80

88

123

No. of envtl. treaty ratifications (027 best)

63

73

104

Baseline water stress (05 worst)

99

78

70

Threatened species (% total species)

129

130

109

Forest cover change (% average per year)

97

105

61

Wastewater treatment (%)

117

81

63

Coastal shelf fishing pressure (tonnes per km2)

73

96

93

Source : World Economic Forum (WEF), 2015.

10

PORTOFOLIO PRODUK

9 Portofolio Produk
1. WISATA BAHARI (MARINE TOURISM) (35%)

Alam (Nature) (35 %)

PORTOFOLIO PRODUK

Budaya (Culture) (60 %)

2. EKOWISATA (ECO TOURISM) (45%)


3. WISATA PETUALANGAN (ADVENTURE TOURISM)
(20%)
1. WISATA WARISAN BUDAYA DAN SEJARAH
(HERITAGE AND PILGRIM TOURISM) (20%)
2. WISATA BELANJA DAN KULINER
(CULINARY AND SHOPPING TOURISM) (45%)
3. WISATA KOTA DAN DESA (CITY AND VILLAGE
TOURISM) (35%)
1. WISATA MICE (MICE & EVENTS TOURISM) (25%)

Buatan Manusia (Man Made)


(5 %)

Source: Passenger Exit Survery, 2014

2. WISATA OLAHRAGA (SPORT TOURISM) (60%)


3. OBJEK WISATA TERINEGRASI (INTEGRATED
AREA TOURISM) (15%)

11

PERBANDINGAN PORTOFOLIO PRODUK DESTINASI WISATA DENGAN


KOMPETITOR
Island : Akselerasi Pelabuhan Tanjung Berakit
No

Dimensi

Indonesia

Thailand

Malaysia

Tipe Destinasi

Bintan

Phuket

Langkawi

Jumlah Wisman (2014)

500.000

4.050.000

3.570.000

Daya Tarik Utama


(Highlights Attraction)

Pantai, Resort, Golf

Pantai

Pantai, Cable car and Sky


Bridge

Amenitas

Hotel, pelabuhan marina,


Public Transportation,
rental sepeda, pertokoan,
kuliner

TIC, hotel, villa, money


changer, public
transportation, rental

TIC, hotel, villa, money


changer, public
transportation, rental,
cable car, sky bridge

Event

Bintan Art Festival

Phuket King's Cup


Regatta

Langkawi International
Water Festival

Pengelolaan

Badan Otorita

Regency Government

Langkawi Development
Authority (LADA)

Foto

12

PERBANDINGAN PORTOFOLIO PRODUK DESTINASI WISATA DENGAN KOMPETITOR

Beach
No
1

Dimensi
Tipe Destinasi

Indonesia
Pantai Sanur - Kuta

4,1 juta
2

Jumlah Wisman

(Data Kunjungan
Wisatawan Mancanegara
yang langsung ke Bali
Tahun 2015)
Source:
http://www.disparda.baliprov.go
.id/id/Statistik2

Daya Tarik Utama


(Highlights Attraction)

- Sunrise Spot
- Pantai Pasir Putih
- Seawalker, Snorkeling
- Scuba Diving

Thailand
Pantai Pattaya

4,0 juta
(Data Kunjungan
Wisatawan Mancanegara
ke Pattaya Tahun 2015)
Source:
https://en.wikipedia.org/wiki/Pat
taya

Malaysia
Pantai Cenang

1,2 juta (Data Kunjungan


Wisatawan Mancanegara ke
Langkawi Tahun 2015)
Source:
http://www.lada.gov.my/v2/en/i
nformation/tourist-statistic.html

- Pantai Pasir Putih


- Jetski, Selancar Angin

- Pantai Pasir Putih


- Jetski, Parasailing,
Banana Boat

Amenitas

Hotel, Restaurant,
Souvenir Shop &
Shopping Centre, Spa,
ATM, Money Changer,
Public Toilet

Hotel, Restaurant,
Souvenir Shop &
Shopping Centre, ATM,
Money Changer, Public
Toilet

Hotel, Restaurant,
Souvenir Shop &
Shopping Centre,
Museum, Spa, Night
Market, Public Toilet

Event

Sanur Village Festival

Pattaya International Bed


Race

Langkawi International
Water Festival

Pengelolaan

Dinas Pariwisata Provinsi


Bali

Tourism Authority of
Thailand (TAT)

Langkawi Development
Authority

Foto-Foto

13

PERBANDINGAN PORTOFOLIO PRODUK DESTINASI WISATA


DENGAN KOMPETITOR
Diving : Mengundang Investor
No
1

Dimensi
Tipe Destinasi

Indonesia
Raja Ampat
18.000 (Tahun 2015)

Jumlah Wisman

Source:
http://travel.kompas.com/read/2015/10/08/14160082
7/Kadispar.Raja.Ampat.Optimistis.Raih.18.000.Wis
man

Thailand
Phi Phi Island
30.000 (Tahun 2015)

Malaysia
Sipadan
774,276

Source:
https://en.wikipedia.org/wiki/Phi_Phi_Islands

(Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke


Sabah Tahun 2015)
Source:
http://www.sabahtourism.com/sites/default/files/visit
or-jan-nov-2015.pdf

- Diving
- Snorkeling
- Spa
- Sunset Tour
- Cliff Jumping

- Diving
- Snorkeling
- Memancing
- Fotografi
- Eksplorasi Desa
Nelayan

Daya Tarik Utama


(Highlights Attraction)

- Diving
- Snorkeling
- Fotografi
- Island Hoping
- Coral Triangle

Amenitas

Hotel, Resort, Homestay,


Restaurant

Hotel, Resort, Restaurant,


Souvenir Shop

Hotel, Resort, Restaurant,


Souvenir Shop

Event

Festival Bahari Raja


Ampat

Andaman Sea Festival

Sipadan Surf Festival

Pengelolaan

Dinas Pariwisata
Kabupaten Raja Ampat

Tourism Authority of
Thailand (TAT)

Sabah Tourism Board

Foto-Foto

14

PERBANDINGAN PORTOFOLIO PRODUK DESTINASI WISATA


DENGAN KOMPETITOR
Culture : Membentuk Badan Otorita Pariwisata (BOP) Borobudur
No

Dimensi

Indonesia

Cambodia

Malaysia

Tipe Destinasi

Borobudur

Angkorwat

Georgetown (Penang)

Jumlah Wisman (2014)

254.082

2.350.000

720.000

Daya Tarik Utama


(Highlights Attraction)

Kompleks Candi
UNESCO Heritage Site

Kompleks Candi
UNESCO Heritage Site

19th century churches,


temples, and mosques
UNESCO Heritage Site

Amenitas

Hotel, Homestay,
Parkiran, Taman, petunjuk
arah/penjelasan, TIC,
retail, kuliner, pejalan
kaki, souvenir

Hotel, TIC, Pedestrian,


kuliner

Hotel, TIC, Pedestrian,


Airport, Cruise port, bus
wisata,kuliner, pusat
perbelanjaan, Trishaw,
petunjuk arah/penjelasan,
souvenir

Event

Waisak

George Town Festival

Pengelolaan

PT. TWBC

APSARA National
Authority

State Government

Foto

15

PERBANDINGAN PORTOFOLIO PRODUK DESTINASI WISATA


DENGAN KOMPETITOR
Heritage : Menunjuk Paradores Spanyol sebagai konsultan
No

Dimensi

Indonesia

Thailand

Malaysia

Tipe Destinasi

Kota Tua Jakarta


UNESCO nominee

Sukhothai Old City


UNESCO Heritage Site

Kota Malaka
UNESCO Heritage Site

Jumlah Wisman (2014)

116.461

1.000.000

3.900.000

Daya Tarik Utama


(Highlights Attraction)

Gedung tua peninggalan


sejarah dan museum

Candi peninggalan
sejarah

Gedung tua peninggalan


sejarah dan museum

Amenitas

Hotel, Parkir, TIC,


Signage, Public
Transportation, rental
sepeda, pertokoan,
kuliner

TIC, hotel, guesthouse,


busloads, songtaews,
rental sepeda, money
changer, souvenir,

TIC, Bandara (LCCT),


Hotels, Signage,
Pedistrian, becak, kuliner

Event

Festival Kota Tua

Sukothai Sound and Light


Festival

George Town Festival

PT. Pembangunan Kota


Tua Jakarta

Independent managemen
under the direction of Fine
Arts Department of
Thailand

Melaka State Government

Pengelolaan

Foto

16

Bagian 2.

KEBIJAKAN & STRATEGI


PEMBANGUNAN DESTINASI
PARIWISATA
TAHUN 2015 - 2019

1717

PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL


Peraturan Pemerintah No 50 Tahun 2011 tentang RIPPARNAS 2010 -2025

DESTINASI
PARIWISATA

INDUSTRI
PARIWISATA

PEMASARAN
PARIWISATA

KELEMBAGAAN
KEPARIWISATAAN

Pembangunan daya tarik


wisata/atraksi

Pembangunan struktur
industri pariwisata

Pengembangan pasar
wisatawan

Pembangunan prasarana

Daya saing produk


pariwisata

Pengembangan citra
pariwisata

Pengembangan
organisasi pemerintah,
pemerintah daerah,
swasta, & masyarakat

Kemitraan usaha
pariwisata

Pengembangan kemitraan
Pemasaran Pariwisata

Kredibilitas bisnis

Pengembangan promosi
pariwisata.

Penyediaan fasilitas
umum
Pembangunan fasilitas
pariwisata

Pemberdayaan
masyarakat

Menciptakan,
meningkatkan kualitas
produk & pelayanan
kepariwisataan serta
kemudahan pergerakan
wisatawan di destinasi
pariwisata.

Tanggung jawab
terhadap lingkungan
alam & sosial budaya

Mendorong penguatan
struktur industri pariwisata,
peningkatan daya saing
produk pariwisata,
penguatan kemitraan usaha
18 pariwisata, penciptaan
kredibilitas bisnis, &
pengembangan tanggung
jawab terhadap lingkungan.

Menciptakan,
mengkomunikasikan,
menyampaikan produk
wisata dan mengelola relasi
dengan wisatawan untuk
mengembangkan
kepariwisataan seluruh
pemangku kepentingannya.

Pengembangan sumber
daya manusia
Pengembangan regulasi,
serta mekanisme
operasional di bidang
kepariwisataan

Mengembangkan organisasi
kepariwisataan, SDM
pariwisata untuk
mendukung dan
meningkatkan kualitas
pengelolaan &
penyelenggaraan kegiatan
Kepariwisataan di
Destinasi Pariwisata.

18

PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA


Destinasi pariwisata yang aman, nyaman, menarik, mudah dicapai, berwawasan lingkungan,
meningkatkan pendapatan nasional, daerah dan masyarakat
PERWILAYAHAN
50 DPN (Destinasi
Pariwisata Nasional);
88 KSPN (Kawasan
Strategis Pariwisata
Nasional);
222 KPPN (Kawasan
Pengembangan
Pariwisata Nasional)

ATRAKSI WISATA
Daya Tarik
Wisata Alam;
Daya Tarik
Wisata Budaya;
Daya Tarik
Wisata Buatan
Manusia

AKSESIBILITAS
Prasarana
transportasi
Sarana
transportasi
Sistem
transportasi

AMENITAS
Prasarana
Umum
Fasilitas
Umum
Fasilitas
pariwisata

MASYARAKAT
Peningkatan
kapasitas sumber
daya masyarakat
Peningkatan
kesadaran dan
peran
masyarakat

INVESTASI
Insentif
investasi
Kemudahan
investasi
Promosi
investasi

PORTFOLIO PRODUK WISATA


ALAM/Nature (35%)

BUATAN MANUSIA/ Manmade (5%)

BUDAYA/Culture (60%)

1. Wisata Bahari

35%

1. Wisata Warisan Budaya dan Sejarah

20%

1. Wisata MICE dan Even

25%

2. Ekowisata

45%

2. Wisata Belanja dan Kuliner

45%

2. Wisata Olah Raga

60%

3. Wisata Petualangan

20%

3. Wisata Kota dan Desa

35%

3. Wisata Kawasan Terintegrasi

15%

TUJUAN PEMBANGUNAN DESTINASI PARIWISATA : Meningkatkan kualitas dan

1.
2.
3.
4.

OUTCOME/IMPACT :
Jumlah Wisatawan : Mancanegara dan Nusantara
Jumlah Devisa dari Wisatawan Mancanegara
Jumlah Pengeluaran Wisatawan Nusantara
PDB Bidang Pariwisata

kuantitas destinasi pariwisata

19

STRATEGY FORMULATION
PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
PELUANG
1.
2.
3.
4.
5.

Sumberdaya alam
Prioritas kepariwisataan
Daya saing harga
Sumber Daya Manusia
Keselamatan dan Keamanan

KENDALA
1.
2.
3.
4.

Infrastruktur pariwisata
Infrastruktur ICT
Kebersihan dan kesehatan
Aksesbilitas (connectivity, seat capacity,
dan direct flight)
5. Regulasi (ijin masuk kapal layar /yacht,
visa, bea cukai)

PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA :


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Pengembangan infrastruktur dan ekosistem pariwisata;


Peningkatan kualitas dan kuantitas destinasi wisata budaya, alam, dan buatan;
Tata Kelola Destinasi Pariwisata di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional; dan
Pemberdayaan masyarakat.
Profil dan promosi investasi pariwisata
20
Dukungan Lintas Sektor
20

STRATEGI PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA


Perwilayahan

50 DPN (Destinasi Pariwisata Nasional);


88 KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional);
222 KPPN (Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional)

Pembangunan
DTW

Wisata Alam; Wisata Budaya; Wisata Buatan

Aksesibilitas
Pariwisata

Sarana transportasi (moda transportasi angkutan jalan, sungai, danau dan


penyeberangan, angkutan laut dan kereta api),
Prasarana transportasi (pelabuhan laut, bandara, stasiun) dan
Sistem Transportasi (informasi rute dan jadwal, ICT, kemudahan reservasi moda)

Prasarana Umum,
Fasilitas Umum
dan pariwisata

Prasarana umum (Listrik, Air, Telekomunikasi, pengelolaan limbah)


Fasilitas Umum (keamanan, keuangan perbankan, bisnis, kesehatan, sanitasi dan
kebersihan, khusus bagi penderita cacat fisik, anak-anak dan lanjut usia, rekreasi,
lahan parkir dan ibadah)
Fasilitas Pariwisata (akomodasi, rumah makan/restoran, informasi dan pelayan
pariwisata, keimigrasian, TIC dan e-tourism kios, polisi pariwisata dan satuan
tugas wisata, toko cinderamata, penunjuk arah-papan informasi wisata-rambu lalu
lintas wisata, bentuk bentang lahan)

Pemberdayaan
Masyarakat
Investasi
Pariwisata

Sadar Wisata; Pengembangan Kapasitas Masyarakat


Profil Investasi; Promosi Investasi dan Forum Bisnis

Sumber: RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL 2010 2025 (PP 50/2011) Pasal 7, ayat a

21
21

Bagian 3.

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN &


STRATEGI PEMBANGUNAN
DESTINASI PARIWISATA

2222

SI : Pengembangan Destinasi Pariwisata


Pendekatan Pengembangan Destinasi Pariwisata (Produk)
Atraksi

Diversifikasi aktivitas wisata


Manajemen Pengunjung (Visitor management)
Sadar wisata

Aksesibilitas

Sarana (moda transportasi angkutan jalan, sungai, danau dan penyeberangan,


angkutan laut dan kereta api),
Prasarana (pelabuhan laut, bandara, stasiun) dan
Sistem Transportasi (informasi rute dan jadwal, ICT, kemudahan reservasi
moda)

Amenitas

Prasarana umum (Listrik, Air, Telekomunikasi, pengelolaan limbah)


Fasilitas Umum (keamanan, keuangan perbankan, bisnis, kesehatan, sanitasi
dan kebersihan, khusus bagi penderita cacat fisik, anak-anak dan lanjut usia,
rekreasi, lahan parkir dan ibadah)
Fasilitas Pariwisata (akomodasi, rumah makan/restoran, informasi dan pelayan
pariwisata, keimigrasian, TIC dan e-tourism kios, polisi pariwisata dan satuan
tugas wisata, toko cinderamata, penunjuk arah-papan informasi wisata-rambu
lalu lintas wisata, bentuk bentang lahan)
Standardisasi dan Sertifikasi Usaha Pariwisata
23

PENGEMBANGAN 10 (SEPULUH)
DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS
25 KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL
(PRIORITAS TAHUN 2015-2019)

PERCEPATAN
PEMBANGUNAN
DESTINASI PARIWISATA
DI INDONESIA

PRIORITAS
PEMASARAN
PARIWISATA
NASIONAL

10 DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS

24

IMPLEMENTASI STRATEGI PADA DESTINASI


PARIWISATA BERDASARKAN TTCI
PENINGKATAN KUALITAS SAFETY AND SECURITY
INTERVENSI STAKEHOLDER
TERKAIT
Business costs of crime and violence

Reliability of police services

Business costs of terrorism

Index of terrorism incidence

KEPOLISIAN RI

Peningkatan
pengamanan
objek khusus
(objek vital,
objek wisata,
objek khusus
tertentu dan
objek vital
nasional)

BNPT

KEMENHAN

Peningkatan
upaya
pencegahan
terjadinya aksi
terorisme,
meningkatkan
kewaspadaan,
dan
memberikan
perlindungan
terhadap objekobjek
pariwisata

Peningkatan
peran aparat
TNI dalam
menjaga
stabilitas
keamanan
nasional

KEMENHUMHAM

Peningkatan
pengamanan
jalur keluar
masuk orang
asing (imigrasi)

25

PENINGKATAN KUALITAS HEALTH AND HYGIENE

Physician density per 1,000 pop.


Access to improved
sanitation (% pop.)
Access to improved drinking
water (% pop.)
Hospital beds per 10,000 pop.

Malaria incidence per


100,000 pop.

INTERVENSI STAKEHOLDER
TERKAIT

KEMENTERIAN
KESEHATAN

KEMENTERIAN
PU-PR

Dukungan
pembangunan
sarana, prasarana
pelayanan
kesehatan, sanitasi,
air bersih, dan
penyehatan
kawasan
pemukiman

Pengembangan
kawasan
pemukiman, sistem
penyediaan air
minum dan
penyehatan
lingkungan,
Pembangunan TPA

26

PENINGKATAN KUALITAS ICT READINESS


INTERVENSI STAKEHOLDER
TERKAIT

Individuals using
internet (%)
Broadband internet
subs. per 100 pop.

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN


INFORMATIKA

KEMENTERIAN ENERGI
DAN SUMBER DAYA
MINERAL

Penyediaan akses internet


dan penyediaan Infrastruktur
Penyiaran
Penyediaan base transceiver
station (BTS) dan peningkatan
bandwitch

Mobile telephone subs.


per 100 pop.

Quality of electricity
supply

Pembangunan
infrastruktur
ketenagalistrikan,
proyek pembangkit
listrik
27

PENINGKATAN KUALITAS TOURIST

SERVICES INFRASTRUCTURE
INTERVENSI STAKEHOLDER TERKAIT

KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN

Hotel rooms per 100


pop.
Extension of business
trips recommended
Presence of major car
rental companies
ATMs accepting Visa
cards per million pop.

KEMENTERIAN
BUMN , BANK
INDONESIA

BKPM
Promosi
Investasi di
Bidang
Perhotelan

Pembangunan
bandara, dermaga,
dan penambahan
fasilitas jalan

Penambahan
jumlah ATM
dan money
changer
28

PENINGKATAN KUALITAS

ENVIRONTMENTAL SUSTAINABILITY
INTERVENSI STAKEHOLDER
TERKAIT

KEMENTERIAN PU PR
Baseline water
stress (05 worst)

KEMENTERIAN KLH

Penanganan Air
Limbah Kawasan

Wastewater treatment
(%)

Threatened species (%
total species)

Peningkatan program
konservasi di Taman Nasional
dan kawasan lindung
Komitmen pengembangan dan
penerapan rencana aksi
Sustainable Development
Goals dan Climate change
29

PENINGKATAN KUALITAS AIR TRANSPORT

INFRASTRUCTURE
INTERVENSI STAKEHOLDER
TERKAIT
Airport density per million urban pop
Airline intl. seat kms per week
(millions)
Departures per 1,000 pop
Airport density per million urban pop

No. of operating airlines

KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
Dukungan
pembukaan jalur
penerbangan
langsung

KEMENTERIAN
BUMN, AP
Pengembangan
fasilitas terminal
bandara,
penambahan seat
capacity

Dukungan
peningkatan fasilitas
bandara

30

PENINGKATAN KUALITAS GROUND AND

PORT INFRASTRUCTURE
INTERVENSI STAKEHOLDER
TERKAIT
Quality of roads
Quality of railroad infrastructure

Quality of port infrastructure

Quality of ground transport network

KEMENTERIAN
PU - PR
Peningkatan
pemeliharaan,
pelebaran,
rekonstruksi dan
rehabilitasi jalan

KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
Peningkatan akses
transportasi,
keselamatan dan
kenyamanan moda
transportasi darat

Road density (km/surface area)


Railroad density (km/surface area)
Paved road density (km/surface area)

31

LOKASI 10 DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS


Danau Toba
Sumatera Utara

Tanjung
Kelayang

Mandalika

Wakatobi

Nusa Tenggara Barat Sulawesi Tenggara

Pulau Morotai
Maluku Utara

Bangka Belitung

Kepulauan
Seribu
DKI Jakarta

Labuan Bajo
Nusa Tenggara Timur

Tanjung Lesung

Borobudur

Banten

Jawa Tengah

Bromo Tengger
Semeru
Jawa Timur

KSPN/Kawasan Strategis Pariwisata Nasional

KEK/Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata

PASTIKAN KEMAJUAN
DI LAPANGAN PADA
10 DESTINASI WISATA
NASIONAL
33

Arahan Presiden mengenai Pariwisata


Surat Setkab No : B- 652/Seskab/Maritim/11/2015, tanggal 6 November 2015

1. Menteri Pariwisata bersama Menteri terkait, para Gubernur pada 10


(sepuluh) destinasi pariwisata prioritas, Bupati/Walikota terkait, agar
fokus pada perbaikan 10 (sepuluh) destinasi prioritas pariwisata dengan
mendukung dan memperkuat kebijakan, program dan kegiatan yang
diperlukan sehingga benar-benar terlihat perubahannya;
2. Perbaikan meliputi, antara lain : kelembagaan pengelola, infrastruktur
(termasuk jalan, pelabuhan dan bandara, ketersediaan listrik, bahan
bakar minyak, air bersih), manajemen promosi daerah, ketersediaan
fasilitas umum, penataan pedagang, penataan lingkungan, serta
penerimaan masyarakat;

3. Menteri Perhubungan agar memberikan dukungan infrastruktur


transportasi terutama perpanjangan landasan pacu bandara,
pembangunan infrastruktur pelabuhan serta memberikan izin kepada
maskapai penerbangan luar negeri yang ingin mendapatkan penerbangan
langsung ke berbagai kota di Indonesia;
bersambung
34

Arahan Presiden mengenai Pariwisata


Surat Setkab No : B- 652/Seskab/Maritim/11/2015, tanggal 6 November 2015
(lanjutan)

4. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar mendukung


dengan pembangunan jalan tol dan jalan umum, serta penyediaan
infrastruktur air bersih;
5. Menteri ESDM dan Menteri BUMN agar mendukung dengan penyediaan
bahan bakar minyak (bbm) dan listrik;
6. Menteri BUMN, Menteri Keuangan dan Menteri Pariwisata agar
mengusahakan sumber pembiayaan, seperti PMN, untuk pengembangan
infrastruktur kawasan Mandalika dan menata kelembagaan korporasi
pengelolaan kawasan wisata Mandalika;
7. Menteri BUMN dan Menteri Pariwisata agar mendorong BUMN, seperti
Indonesia Tourism Development Cooperation (ITDC), sebagai induk
pengembangan kawasan-kawasan wisata lainnya sehingga dapat
mempercepat pengembangan destinasi pariwisata;
bersambung
35

Arahan Presiden mengenai Pariwisata


Surat Setkab No : B- 652/Seskab/Maritim/11/2015, tanggal 6 November 2015
(lanjutan)

8. Menteri Hukum dan HAM dan Menteri Pariwisata agar mendata


kembali negara-negara yang belum termasuk daftar Bebas Visa
Kunjungan (BVK) ke Indonesia sehingga dapat diberikan BVK tahap
ketiga;
9. Khusus Menteri Pariwisata agar masukan para Menteri dalam Rapat
terbatas tanggal 15 Oktober 2015 dijadikan koreksi, seperti mengenai
penggunaan sebagaian anggaran promosi yang besar untuk perbaikan
produk destinasi pariwisata dan pengembangan sumber daya manusia;
10. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Koordinator
Bidang Kemaritiman mengoordinasikan penyelesaian hal-hal yang
menjadi kendala atau berpotensi menjadi kendala perbaikan destinasi
pariwisata, termasuk mempercepat pembentukan atau penyempurnaan
kelambagaan destinasi pariwisata yang berbentuk kawasan ekonomi
khusus, atau kawasan strategis.

36

Bagian 4.

DUKUNGAN LINTAS SEKTOR

3737

ANALISIS PERFORMANSI-PROYEKSI
10 DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS
PERFORMANSI
NO

DESTINASI

JUMLAH WISMAN
2012

2013

PROYEKSI 2019

PERTUMBUHAN
DEVISA
INVESTASI
KUNJUNGAN
WISMAN (USD) (Juta USD)

BOROBUDUR

193,982

227,337

17.19

27,337,000

MANDALIKA

121,482

125,307

3.15

125,307,000

LABUAN BAJO

41,972

54,147

29.01

54,147,000

BROMO-TENGGER-SEMERU

34,466

33,387

-3.13

33,387,000

KEPULAUAN SERIBU

4,627

16,384

254.10

16,384,000

TOBA

15,464

10,680

-30.94

10,680,000

WAKATOBI

2,179

3,315

52.13

3,315,000

TANJUNG LESUNG

8,336

1,739

-79.14

1,739,000

MOROTAI

618

500

-19.09

500,000

975

451

-53.74

451,000

10 TANJUNG KELAYANG

WISMAN
(orang)

DEVISA
(Juta USD)

1,520

2,000,000

2,000

3,600

1,000,000

1,000

1,200

500,000

500

1,200

1,000,000

1,000

1,020

500,000

500

1,000

1,000,000

1,000

1,400

500,000

500

5,600

1,000,000

1,000

3,600

500,000

500

1,660

500,000

500

38
38

DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS


TOBA DAN SEKITARNYA
Target pasar wisman:

Visi:

ASEAN (Malaysia dan Singapura), EROPA


(Belanda dan Perancis), Australia, Amerika)

landscape scenery and geopark

Target pasar wisnus:


Kota-kota besar di Pulau Jawa dan Sumatera
Komponen destinasi

Tujuan:
Meningkatkan kunjungan wisman
menjadi 1 juta orang pada tahun
2019 dengan menjadi Danau Toba
sebagai destinasi utama Indonesia

DTW: Danau Toba, Parapat, Pulau Samosir,


Tomok, Tuk-Tuk, Ambarita, Simanindo, Pangururan
Akses/ hub : Medan
Fasilitas Pariwisata (tour base) : Medan, Prapat,
Bukit Lawang

KEY SUCCESS FACTORS


Pembangunan Jalan Tol Tebing Tinggi Pematang Siantar
Penyediaan daya tarik wisata baru, unik, dan menerus digunakan (geopark, wisata olahraga air, hiburan
dan rekreasi)
Pendirian Badan Pengelola yang memiliki kewenangan hukum dalam pengembangan kawasan.
39

A. AKSESIBILITAS
Agar dapat dicapai kurang dari 3 jam dari Medan, perlu adanya pembangunan jalan tol sampai ke
Pematang Siantar, serta peningkatan jalan dari Kabanjahe ke Prapat. Demikian juga peningkatan jalan
dari Bandar Udara Silangit ke Danau Toba.
B. AMENITAS
Perlu menciptakan rasa aman serta kenyamanan dan menjaga kebersihan daerah air dan kawasan
hutan, serta
dihadirkannya Tourism Information Center untuk kemudahan informasi mengingat luasnya Kawasan
Wisata Danau Toba.
C. ATRAKSI
Atraksi utama adalah Geopark Danau Toba (2016). Untuk menghidupkan kawasan maka perlu atrakasi
yang menerus digunakan yakni watersport dengan power boating sebagai andalan (2017). Fasilitas
entertaintment kelas dunia dihadirkan untuk melengkapi (2018).
D. KEY SUCCESS FACTOR
- Pembangunan Jalan Tol Tebing Tinggi - Pematang Siantar
- Penyediaan atraksi baru, unik dan menerus digunakan (power boat, entertainment facilities)
- Pendirian suatu Badan Pengelola

Dukungan Pembangunan
Infrastruktur Toba

1. Pengembangan, pengelolaan sarana air (jaringan


irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan
penampung air lainnya)dan penyediaan air baku 2.
- Kabupaten Tapanuli Utara sebesar 76,7M
- Kabupaten Samosir sebesar 13M
- Kabupaten Humbang Hasundutan sebesar
10,69M
- Kabupaten Karo sebesar 25,13M

- Kabupaten Simalungun sebesar 14,52M


- Kabupaten Toba Samosir sebesar 3M
Pengendalian banjir, lahar gunung berapi dan
pengamanan pantai
Kabupaten Asahan sebesar 165,7M
Kabupaten Karo sebesar 10M

Lanjutan

3. Pembangunan jalan baru di Kabupaten Karo sebesar 18,8M Pemeliharaan, pelebaran,

rekonstruksi dan rehabilitasi jalan


- 971 km di Kabupaten Asahan sebesar 180,18M
- 240 km di Kabupaten Tapanuli Utara sebesar 98,17M
4.Pengembangan kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan penyehatan
lingkungan
- Kota Tanjung Balai sebesar 10M
- Kabupaten Karo sebesar 63,9M
- Kabupaten Tapanuli Utara sebesar 14M
- Kabupaten Pakpak Barat sebesar 7,8M
- Kabupaten Humbang Hasundutan sebesar 5,8M
- Kabupaten Toba Samosir sebesar 5,8M
- Kabupaten Asahan sebesar 2,7M
5. Pembangunan fasilitas bandara sibisa 200juta

DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS


TANJUNG KELAYANG DAN SEKITARNYA
Target pasar wisman:

Visi:

Malaysia, Singapura, Thailand, Jepang,


negara Eropa dan Timur Tengah.

Holiday resort and recreation

Target pasar wisnus:

Tujuan:

Kota-kota besar di Pulau Jawa, Sumatera, dan


Kalimantan.

Menjadikan Tanjung Kelayang dan


sekitarnya sebagai destinasi pariwisata
yang kental dengan citra keindahan
alam dan budaya pantai sebagai
sarana rekreasi keluarga yang mampu
menarik kunjungan 500 ribu wisman di
tahun 2019.

DTW: Gunung Menumbing, Pantai Parai


Tenggiri, Pulau Memperak, Pantai Tikus, Pantai
Penyusuk, Pantai Pasir Padi, Pulau Lengkuas,
Pantai Tanjung Kelayang, Pantai Tanjung
Pesona, Pantai Tanjung Tinggi, Pantai Penyak
Akses/ Hub: Bandara Hanandjoeddin,
Pelabuhan Manggar
Fasilitas Pariwisata (tour base): Tanjung
Pandang, Belitung

KEY SUCCESS FACTORS


Terwujudnya citra produk pariwisata Tanjung Kelayang sebagai Holiday Resort and Recreation
Terbentuknya ciri khas destinasi pariwisata Tanjung Kelayang yang mengedepankan atau mengangkat jatidiri masyarakat
setempat.
Meningkatnya daya saing produk pariwisata Tanjung Kelayang dalam lingkup nasional dan internasional.
Terciptanya keterpaduan pengembangan pariwisata antardaya tarikwisata di dalam kawasan.
Terciptanya efisiensi pelaksanaan program pembangunan kepariwisataan.
43

A. AKSESIBILITAS
Untuk mempertinggi konektivitas perlu peningkatan kapasitas Bandar Udara dan peningkatan pelabuhan
laut antar pulau. Untuk peningkatan wisman dengan akses laut diperlukan pembangunan pelabuhan
cruise dan marina terutama untuk menarik wisman dari Asia Tenggara.
B. AMENITAS
Perlu fasilitas kesehatan dan keselamatan skala internasional untuk mendukung kegiatan atraksi pantai
termasuk peningkatan kebersihan dan sanitasi. Perlu pembangunan fasilitas peristirahatan skala
internasional dan fasilitas budaya berupa museum maritim dan chinese garden yang didukung dengan
fasilitas keamanan dan informasi terintegrasi.
C. ATRAKSI
Atraksi utama adalah watersport and recreation dan festival budaya Belitung.
D. KEY SUCCESS FACTOR
- Peningkatan kapasitas dan aksesibilitas bandara dan pelabuhan
- Pembangunan pelabuhan cruise dan marina
- Peningkatan amenitas skala internasional
- Pembuatan agenda wisata untuk festival dan event rutin.

Dukungan Pembangunan Infrastruktur


Tanjung Kelayang

1.Pengembangan, pengelolaan sarana air (jaringan irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan
penampung air lainnya)dan penyediaan air baku 80 km di Kabupaten Belitung sebebsar
5,2M
2. Pengendalian banjir, lahar gunung berapi dan pengamanan pantai 1 km di Kabupaten
Belitung sebesar 12,02M
3. Pemeliharaan, pelebaran, rekonstruksi dan rehabilitasi jalan 83 km di Kabupaten Belitung
sebesar 57,31M
4. Pengembangan kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan penyehatan
lingkungan di Kabupaten Belitung sebesar 33,71M
5.Rehabilitasi Fasilitas Pelabuhan Dendang, Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Manggar,
Perpanjangan Runway, pengembangan fasilitas sisi darat, Optimalisasi kelistrikan,
Pemasangan fire fighting, Pengadaan dan pemasangan Water Suply System 614M

DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS


TANJUNG LESUNG DAN SEKITARNYA
Target pasar wisman:

Visi:

Eropa, Asia Barat, Asia Tenggara, Australia,


dan Amerika.

Gateway to Adventure in west


edge of Java

Target pasar wisnus:


DKI Jakarta, Lampung, Banten, Jawa Barat,
dan wilayah lain di Sumatera, Jawa, dan
Kalimantan

Tujuan:
Meningkatkan peran sebagai pintu
gerbang bagi destinasi pariwisata di
sekitarnya, yaitu Ujung Kulon, Pulau
Peucang, Gunung Anak Krakatau,
Pantai Anyer Carita, dan daya tarik
wisata lainnya dengan pencapaian
target 1 juta wisman.

DTW: TN Ujung Kulon, Tanjung Layar, Pulau


Peucang, teluk Kasnani, Pulau Panaitan,
Taman laut Selamat Datang, Cibom, Tugu
Pulau Umang, Teluk Legonkadom
Akses/ Hub: Bandara Soekarno Hatta,
Bandara Banten Selatan, Pelabuhan Merak,
Fasilitas Pariwisata (tour base):
Ujung Kulon, Lebak, Pelabuhan Ratu

KEY SUCCESS FACTORS


Percepatan pembangunan aksesibilitas, mencakup darat, laut, dan udara yang terintegrasi.
Intervensi investasi pemerintah melalui badan usaha dalam pengembangan daya tarik wisata, fasilitas
pariwisata, fasilitas umum, dan prasarana umum.
Pengintegrasian pengelolaan KEK Tanjung Lesung, KSPN Ujung Kulon dan sekitarnya, KPPN Carita-Anyer
dan sekitarnya, KSPN Anak Krakatau dan sekitarnya melalui Badan Pengelola Pariwisata.
46

A. AKSESIBILITAS
Untuk pempermudah akses ke wilayah Tanjung Lesung, diperlukan pembangunan jalan tol SerangPanimbangan, Airport Banten Selatan, Pelabuhan Cruise Tanjung Lesung, Peningkatan jalan nasional Anyer
Sumur dan revitalisasi jalur kereta Rangkasbitung-Panimbang.
B. AMENITAS
Diperlukannya Amenitas berstandar Internasional antara lain pembangunan resort tematik (bahari &
safari), revitalisasi amenitas di kawasan Carita Anyer dan pembanguan kelengkapan amenitas Ujung Kulon.
C. ATRAKSI
Diperlukannya pembangunan Theme Park berskala Internasional, Extreme Water Sport, Festival di tengah
tahun
yang telah terjadwalkan, dan pembinaan masyarakat pariwisata Tanjung Lesung.
D. KEY SUCCESS FACTOR
- Percepatan pembangunan yang didukung dari seluruh pihak terkait
- Intervensi investasi pemerintahmelalui badan usaha.
- Penetapan badan pengelola yang terintegrasi.

Dukungan Pembangunan Infrastruktur di


1. Pengendalian banjir, lahar gunung
Tanjung Lesung
2.

3.

4.

5.
6.

berapi dan pengamanan pantai 1


km di Kabupaten Pandeglang
sebesar 4,35M
Pemeliharaan, pelebaran,
rekonstruksi dan rehabilitasi jalan
294 km di Kabupaten Pandeglang
sebesar 112,67M
Pengembangan kawasan
pemukiman, sistem penyediaan air
minum dan penyehatan lingkungan
di Kabupaten Pandeglang sebesar
28,23M
Pembangunan fasilitas darat
(subsidi bus dan fasilitas jalan) 17,3
M
Pembangunan fasilitas pelabuhan
Merak Banten 18,5 M
Pembangunan Bandara Budiarto di
Curug 49 M

DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS


KEPULAUAN SERIBU DAN SEKITARNYA
Target pasar wisman:
Cina, Malaysia, Taiwan,
Singapura, Jepang, Amerika,
Inggris, Hongkong, Belanda,
Jerman, dan Brunei Darussalam.

Visi:
Escaping Jakarta

Tujuan:

Target pasar wisnus:


Jakarta dan Pulau Jawa
DTW: Taman Nasional Kepulauan
Seribu
Akses/ Hub: Marina Ancol,
Bandara Internasional Soekarno
Hatta
Fasilitas Pariwisata (tour base):
DKI Jakarta

Menjadikan Kepulauan Seribu dan


sekitarnya sebagai destinasi pariwisata
nasional dan internasional yang
memiliki kekayaan bahari dengan tetap
memperhatikan keseimbangan
ekosistem yang mampu menarik
kunjungan 500 ribu wisman pada
tahun 2019

KEY SUCCESS FACTORS


Pengoperasian air strip di Pulau Panjang
Revitalisasi fisik dermaga di ketiga pelabuhan eksisting (Marina Ancol, Muara Angke, dan Muara Kamal)
dan penambahan jadwal pelayaran kapal per hati
Pembentukan Kepulauan Seribu Tourism Board
Penyelenggaraa even wisata budaya Kepulauan Seribu
Peningkatan kualitas amenitas berstandar internasional
49

A. AKSESIBILITAS
Untuk mempertinggi konektivitas diperlukan pengoperasian Air Strip di Pulau Panjang sebagai alternatif pintu
masuk destinasi, juga diperlukan peningkatan dari segi fisik dermaga & jadwal pelayaran kapal di Muara Angke,
Muara Kamal & Marina Ancol.
B. AMENITAS
Perlunya pembangunan hotel & resort yang berstandar internasional yang memperhatikan kebersihan dan sanitasi,
namun tetap menonjolkan ciri khas dari masing-masing pulau. Pembangunan sarana kesehatan dan layanan makan
minum berstandar internasional di setiap pulau utama. Perlunya peningkatan kualitas dari air bersih, jaringan listrik, dan
internet untuk mendukung kegiatan wisatawan.
C. ATRAKSI
Perlunya pengembangan lokasi snorkeling & diving, menjadikan wildlife watching sebagai atraksi baru, dan
penyelenggaraan event-event budaya Kepulauan Seribu.
D. KEY SUCCESS FACTOR
- Pengoperasian air strip di Pulau Panjang
- Revitalisasi fisik dermaga di ketiga pelabuhan eksisting (Marina Ancol, Muara Angke, dan Muara Kamal)
dan penambahan jadwal pelayaran per hari.
- Pembentukan Kepulauan Seribu Tourism Board
- Penyelenggaraan event wisata budaya rutin
- Peningkatan kualitas amenitas dengan konsep One Island, One Resort

Dukungan Pembangunan Infrastruktur di


1. Pengendalian banjir, lahar gunung berapi dan pengamanan pantai di Kota Jakarta Utara
Kepulauan
Seribu
sebesar 150,1M
2. Pemeliharaan, pelebaran, rekonstruksi dan rehabilitasi jalan di Kota Jakarta Utara sebesar
89,2M
3. Pembangunan jalan baru di Kota Jakarta Utara sebesar 212,5M
4. Pengembangan kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan penyehatan
lingkungan di Kota Jakarta Utara sebesar 27,8M

DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS


BOROBUDUR DAN SEKITARNYA
Target pasar wisman:

Visi:

Malaysia, Taiwan, Singapura, Jepang,


USA, Inggris, Hongkong, Belanda,
Jerman, dan Brunei Darussalam.

The capital of Buddhist Heritage


in the World

Target pasar wisnus:


Penduduk seluruh wilayah Indonesia

Tujuan:
Menjadikan Borobudur dan sekitarnya
sebagai destinasi pariwisata nasional
dan internasional yang memiliki
kekayaan potensi pariwisata budaya
dan religi yang berkelanjutan, dan
mampu menari kunjungan 2 juta
wisman pada tahun 2019.

DTW: Candi Borobudur, Candi Prambanan


Akses/ Hub: Udara: Bandara Internasional
Achmad Yani (Semarang) dan Adisucipto
(Yogyakarta). Laut : Pelabuhan Tanjung Emas
(Semarang)
Fasilitas Pariwisata (tour base): Semarang,
Magelang, Yogyakarta

KEY SUCCESS FACTORS

Peningkatan Pelabuhan Cruise Semarang


Pembangunan Bandara Kulon Progp
Peningkatan Jalan Semarang-Magelang-Yogyakarta
Kelembagaan yang terintegrasi dalam bentuk Badan Otorita
52

A. AKSESIBILITAS
Untuk mempertinggi konektivitas perlu peningkatan kapasitas Bandar Udara Kulon Progo, peningkatan
pelabuhan untuk Kapal Pesiar (Cruise) di Semarang, dan peningkatan jaringan jalan Semarang-Magelang
Yogyakarta
B. AMENITAS
Diperlukan pembangunan rumah sakit berstandar internasional di Magelang, penambahan penyediaan
hotel dan resort, Tour and Travel/Paket Wisata Heritage Trail dan Tourism Information Center.
C. ATRAKSI
Pembuatan paket-paket wisata dan perbaikan daya tarik wisata heritage di sepanjang koridor terlampir
untung
meningkatkan lama waktu perjalanan wisata mancanegara:
Koridor Borobudur (Magelang)- Prambanan (2016)
Koridor Borobudur (Magelang) - Kota Yogyakarta (2017)
Koridor Borobudur (Magelang) - Pantai Selatan (2018)
Koridor Borobudur (Magelang) - Gunung Kidul (2019)
D. KEY SUCCESS FACTOR
- Peningkatan Pelabuhan Cruise Semarang
- Pembangunan Bandara Kulon Progo
- Peningkatan jalan Semarang- Magelang-Yogyakarta
- Kelembagaan yang terintegrasi dalam bentuk Badan Otorita

Dukungan Pengembangan infrastruktur


Borobudur

Pengembangan, pengelolaan sarana air (jaringan irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan
penampung air lainnya)dan penyediaan air baku
- Kabupaten Sleman 46,65M
- Kabupaten Gunung Kidul sebesar 11,5M
- Kabupaten Kulon Progo sebesar 11,8M
2. Pengendalian banjir, lahar gunung berapi dan pengamanan pantai 1 km di Kabupaten
Pulon Progo sebesar 5M
1.

Borobudur (1)

2. Pembangunan jalan baru


- Kabupaten Magelang sebesar 10M
- 5 km di Kabupaten Kulo Progo sebesar 49,56M
3. Pemeliharaan, pelebaran, rekonstruksi dan rehabilitasi jalan
- 5 km di Kabupaten Gunung Kidul sebesar 27,78M
- 73 km di Kabupaten Sleman sebesar 127,5M
- 73 km di Kabupaten Kulo Progo sebesar 22,64M

Borobudur (2)

4. Pengembangan

kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan penyehatan

lingkungan
Kabupaten Magelang sebesar 10,03M
34 km di Kabupaten Gunung Kidul sebesar 23,28M
20 km di Kabupaten Kulon Progo sebesar 14,03M
57 km di Kabupaten Sleman sebesar 17,01M
5. Pembangunan dan revitalisasi
Kabupaten Sleman sebesar 169JT
Kabupaten Magelang sebesar 190M

DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS


BROMO-TENGGER-SEMERU DAN SEKITARNYA
Target pasar wisman:

Visi:

Malaysia, Singapura, Tiongkok, Jepang, negara


Eropa dan Timur Tengah

International Geo-Ecoculture Park

Target pasar wisnus:


Kota-kota di Pulau Jawa dan Pulau Bali
DW : TN Gunung Bromo, Alun-alun Kota, Batu, Candi
Singosari, Perkebunan teh Wororejo, TN Gunung
Bromo-Tengger Semeru, Ranu Pane, Ranu
Kumboro, Ranu Klakah, Ranu Bedali, Ranu Pakis,
Pantai Papuma, Pantai Bentar, Candi Semeru Agung,
Candi Jabung, Kawah Ijen
Aksesibilitas
Udara: Bandara Internasional Juanda (Surabaya) dan
Abdul Rahman Saleh (Malang)
Laut : Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya) dan
Tanjung Tembaga (Probolinggo)
Darat : Stasiun kereta api Malang, Surabaya,
Pasuruan, dan Probolinggo. Hub utama menuju pintu
masuk BTS adalah Probolinggo dan Pasuruan
Fasilitas Pariwisata (tour base) : Surabaya,
Pasuruan

Tujuan:
Menjadikan Borobudur dan sekitarnya
sebagai destinasi pariwisata nasional
dan internasional yang memiliki
keindahan alam dan budaya
(ecoculture), kekayaan budaya, dan
berkelanjutan yang mampu menari
kunjungan 1 juta wisman pada tahun
2019.

KEY SUCCESS FACTORS

Peningkatan kapasitas dan aksesibilitas jalan Kabupaten Malang Bromo Probolinggo


Pembangunan Pelabuhan Cruise Probolinggo
Peningkatan kapasitas Bandara Abdul Rahman Saleh Malang
Peningkatan amenitas hotel berstandar internasional
Daya tarik wisata yang terintegrasi dengan Malang, Batu, dan pembuatan even khusus rutin
57

A. AKSESIBILITAS
Untuk mempertinggi konektivitas perlu peningkatan kapasitas Bandar Udara Abdul Rachman Saleh Malang.
Untuk peningkatan wisman dengan akses laut diperlukan pembangunan pelabuhan cruise di Tanjung Tembaga
Probolinggo
B. AMENITAS
Perlu fasilitas Keselamatan dan kesehatan skala internasional untuk mendukung kegiatan atraksi kawah
gunung termasuk peningkatan kebersihan lingkungan. Perlu pembangunan fasilitas peristirahatan skala
internasional dan fasilitas budaya berupa Tengger Culture Center yang didukung dengan fasilitas keamanan
dan informasi terintegrasi.
C. ATRAKSI
Atraksi utama adalah wisata Alam Panorama Kawah Bromo, festival budaya. Upacara Kasada serta event
khusus seperti Jazz Gunung dan Marathon Bromo.
D. KEY SUCCESS FACTOR
- Peningkatan kapasitas dan aksesibilitas jalan Kabupaten Malang-Bromo-Probolinggo
- Pembangunan Pelabuhan Cruise Probolinggo
- Peningkatan kapasitas Bandara Abdul Rahman Saleh Malang
- Peningkatan amenitas hotel berstandar internasional
- Atraksi daya tarik wisata yang terintegrasi dengan Malang Batu dan pembuatan event-event khusus
yang rutin seperti Jazz Gunung.

Dukungan Pengembangan Infrastruktur


Bromo Tengger Semeru

1. Pengembangan, pengelolaan sarana air (jaringan irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan
penampung air lainnya)dan penyediaan air baku di Kabupaten Lumajang sebesar 19,8M
2. Pemeliharaan, pelebaran, rekonstruksi dan rehabilitasi jalan 128 km di Kabupaten Lumajang
sebesar 12,5M
3. Kontruksi Bandara Abdurrahman Saleh berupa Exit Taxiway sebesar 18.5 M
4. Pengembangan kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan penyehatan
- Kota Pasuruan sebesar 5M
- Kota Malang sebesar 77,2M
- Kota Lumajang sebesar 6M

DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS


MANDALIKA DAN SEKITARNYA

Visi:

Target pasar wisman:

Worlds Best Halal Tourism and


Cruise Destination

Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand,


Taiwan, Jepang, negara Timur Tengah,
Eropa, Tiongkok, Amerika Serikat
Target pasar wisnus:
Penduduk Pulau Jawa, Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi
DTW: Danau Segara Anak, Puncak
Gunung Rinjani, Sumber Air Panas,
Lava, Hutan, Air Terjun, Flora dan
Fauna, Tenun, Peresean, Gendang
Beleq, Ngayu-ngayu
Akses/ Hub: Udara: Bandara
Internasional Lombok (Lombok). Laut :
Pelabuhan Lembar (Lombok) , Darat:
Terminal Mandalika (Mataram)

Tujuan:
Menjadikan pilihan destinasi
pariwisata halal terbaik di dunia bagi
wisatawan muslim khususnya dan
menjadi entry point wisata cruise
dunia di Pulau Lombok yang mampu
menarik kunjungan 1 juta wisman
pada tahun 2019.

KEY SUCCESS FACTORS

Pembangunan kawasan cultural village


Pembangunan fisherman wharf
Pembangunan kawasan konservasi mangrove
Pembangunan pelabuhan cruise dan marina beserta fasilitas penunjangnya
Pengembangan kargo logistic di Bandara Internasional Lombok
Peningkatan fasiltias kesehatan dan keselamatan skala internasional
60

A. AKSESIBILITAS
Untuk mempertinggi konektivitas perlu peningkatan pelabuhan laut antar pulau di Pulau Lombok yaitu
Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Kayangan. Untuk peningkatan wisman dengan akses laut diperlukan
pembangunan pelabuhan cruise dan marina di dalam Kawasan Destinasi Pariwisata Mandalika terutama untuk
menarik wisatawan melalui cruise dan yacht.
B. AMENITAS
Perlu fasilitas kesehatan dan keselamatan skala internasional untuk mendukung kegiatan atraksi pantai termasuk
peningkatan kebersihan dan sanitasi.
C. ATRAKSI
Atraksi utama adalah Cultural Village, Kawasan Konservasi Mangrove, Fisherman Wharf, Festival Budaya Nyale,
dan wisata pantai.
D. KEY SUCCESS FACTOR
Review Materplan dan Penyusunan Detail Plan
Pembangunan Kawasan CulturalVillage
Pembangunan Fisherman Wharf Pembangunan Kawasan Konservasi Mangrove
Pembangunan Pelabuhan Cruise dan Marina beserta fasilitas penunjangnya
Pengembangan Kargo Logistik di Bandara Internasional Lombok
Peningkatan fasilitas kesehatan dan keselamatan skala internasional
Sekolah Tinggi Pariwisata Lombok

Dukungan pembangunan infrastruktur


Mandalika

1. Pengembangan, pengelolaan sarana air (jaringan irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan penampung
air lainnya)dan penyediaan air baku di kota Mataram sebesar 39,2M
2. Pemeliharaan, pelebaran, rekonstruksi dan rehabilitasi jalan 88 km di kota Mataram sebesar 25,7M
3. Pengembangan kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan penyehatan lingkungan di
kota mataram sebesar 10,9M
4. Penataan bangunan di kota Mataram sebesar 4,8M
5. Peningkatan fasilitas darat, subsidi angkutan jalan perintis 20,9 M
6. Peningkatan fasilitas pelabuhan penyebrangan Lembar 4 M
7. Pembangunan Bandara Kaharuddin 32 M dan pengembangan Bandara Salahuddin Bima 24,6 M

DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS


LABUAN BAJO DAN SEKITARNYA

Visi:

Target pasar wisman:

The gate point of world


ecotourism in East Nusa Tenggara

Australia, Jerman, Perancis, Amerika


Serikat, Belanda, Inggris, Singapura,
Thailand, Jepang, Tmor Leste.
Target pasar wisnus:
Kota-kota di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan.
DTW: Danau Sano Nggoang, Cunca Rami,
Cunca Wulang, Istana Ualr, Hutan Mbeiling,
TN Komodo, Kampung Tado, Warloka,,
Pantai Pede, Pulau Seraya Kecil, Pantai
Waicicu, Pantai Batu Gososk, Puncak
Waringin, Batu Cermin, Danau
Sanongoang, Air Tertjun Cunca, Golo Curu,,
Gunung Ranaka, Gua Liang Bua, Kampung
Ruteng, Danau Ranamese, Pantai Cepwatu,
Akses/ Hub: Udara: Bandara Internasional
El Tari (Kupang), Bandara Komodo (Labuan
Bajo). Laut : Pelabuhan Labuan Bajo.
Fasilitas Pariwisata (tour base) : Labuan
Bajo, Ende, Alor, Kupang

Tujuan:
Mewujudkan Labuan Bajo sebagai
gerbang ekowisata dan ikon wisata
Indonesia dengan mengintegrasikan
pengelolaan industri pariwisata dan
konservasi alam yang mampu menarik
kunjungan 500 ribu wisman pada
tahun 2019.

KEY SUCCESS FACTORS


Kesepakatan pembangunan aksesibilitas
Pengelolaan daya tarik wisata di KSPN Komodo dan Labuan Bajo melalui Badan Otorita
63

A. AKSESIBILITAS
Untuk mendorong peningkatan arus wisman diperlukan Peningkatan Status Bandara Komodo menjadi Bandara
Internasional. Untuk meningkatkan kunjungan wisman dari akses laut dan menjamin pelayanan pariwisata yang
baik diperlukan alih fungsi Penggunaan pelabuhan saat ini sebagai Pelabuhan Cruise dan pelabuhan pariwisata.
Untuk memperbaiki konektivitas dalam kawasan destinasi Labuan bajo perlu Peningkatan Jaringan Jalan dan
pedestrian untuk membentuk jalan lingkar kota yang baik.
B. AMENITAS
Perlunya Perbaikan penyediaan dan pengelolaan air bersih dan penanganan kebersihan kota dari sampah.
Perlunya Penataan Eksisting Pelabuhan Peti kemas area digunakan Untuk commercial center, hotel,
keimigrasian dan pelayanan kepariwisataan lainnya.
C. ATRAKSI
Labuan bajo sebagai gerbang Perlu Mengkoordinasikan Penjadwalan dan pelaksanaan Festival tahunan yang
didukung dengan Pembangunan cultural center, tourist informations center dan Penataan water front
cityLabuan bajo.

D. KEY SUCCESS FACTOR


- Kesepakatan pembangunan aksesbilitas udara, laut, darat dan Pembangunan inti kota Labuan bajo
sebagai pusat industry pelayanan pariwisata dan starting point ekowisata.
- Pengelolaan obyek KSPN Komodo dan Labuan bajo melalui Badan Otorita.
- Menuntaskan pembangunan jalan strategis nasional flores bagian utara dan jalan menuju Waicicu.

Dukungan Pembangunan infrastruktur


1. Pengembangan, pengelolaan sarana air (jaringan irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan
Labuan
Bajo
penampung air lainnya)dan penyediaan air baku 6 km di Kabupaten Manggarai Barat
sebesar 16,2M
2. Pembangunan jalan baru 64 km di Kabupaten Manggarai Barat sebesar 251,7M
3. Pembangunan dan peningkatan fasilitas Bandara Labuan Bajo sebesar 65.1 M,
Pembangunan fasilitas Pelabuhan Laut dan Labuan Bajo dan Bari sebesar 20 M

DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS


WAKATOBI DAN SEKITARNYA
Target pasar wisman:

Visi:

Amerika Serikat, Inggris, Kanada, dan


negara-negara Eropa lainnya.

Biodiversity, water sports, and


cruise tourism

Target pasar wisnus:

Tujuan:

Penduduk Pulau Jawa dan Sulawesi.


DTW: TN Wakatobi (Pulau Wangiwangi,
Pulau Kaledupa, Pulau Tomea, Pulau
Binongko)
Akses/ Hub: Bandara Woltermonginsidi,
Kendari, Bau-Bau
Fasilitas Pariwisata (tour base):
Kendari, Bau-bau

Menjadikan Kawasan Wakatobi


sebagai pusat biodiversitas bawah laut,
kawasan pariwisata olahraga air, dan
kawasan pariwisata berbasis marina
yang mampu meningkatkan kunjungan
wisman sebanyak 500 ribu pada tahun
2019.

KEY SUCCESS FACTORS

Peningkatan kapasitas Bandara Matahora dan Maranggo


Pembangunan pelabuhan cruise
Peningkatan kapasitas pelabuhan penumpang antarpulau
Pembangunan jarinan jalan di empat pulau utama
Penataan titik penyelaman dan snorkeling
Peningkatan amenitas berkelas internasional.
66

A. AKSESIBILITAS
Untuk mempertinggi konektivitas, perlu peningkatan kapasitas bandara, peningkatan kapasitas pelabuhan
penumpang di empat pulau, dan pembangunan pelabuhan cruise. Untuk mempermudah aksesibilitas, perlu
pembangunan jaringan jalan di empat pulau utama.
B. AMENITAS
Perlu fasilitas kesehatan skala internasional untuk mendukung kegiatan diving termasuk peningkatan
kebersihan dan sanitasi. Perlu pembangunan Fasilitas MICE dan peristirahatan (resort, hotel dan konvensi)
skala internasional yang didukung dengan fasilitas keamanan dan informasi
C. ATRAKSI
Peningkatan atraksi melalui penentuan lokasi snorkeling dan diving sebagai wisata bahari, penataan
Kampung Adat Suku Bajo sebagai wisata budaya, dan pembentukan Agenda Festival rutin. Selain itu perlu
adanya fasilitas leisure premium khususnya di Pulau Tomia
D. KEY SUCCESS FACTOR
- Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Wakatobi
- Peningkatan aksesibilitas bandara dan pelabuhan antarpulau
- Pembangunan pelabuhan cruise
- Peningkatan amenitas skala internasional
- Peningkatan atraksi
- Pembuatan agenda wisata untuk festival dan event rutin

Dukungan Pembangunan Infrastruktur


Wakatobi

1.Pengembangan, pengelolaan sarana air (jaringan irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan
penampung air lainnya)dan penyediaan air baku
- Di Kabupaten Kendari sebesar 3,01M
- Di Kabupaten Wakatobi sebesar 4,73M
2. Pembangunan jalan baru di Kabupaten Kendari sebesar 22,54M
3.Pemeliharaan, pelebaran, rekonstruksi dan rehabilitasi jalan
- 91 km di Kabupaten Kendari sebesar 37,7M
- 309 km di Kabupaten Wakatobi sebesar 98,4

Wakatobi (1)
3. Pengembangan kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan
penyehatan lingkungan
-Di Kabupaten Wakatobi sebesar 24,4M
-Di kabupaten Kendari sebesar 98,4M
-Di kabupaten Buton sebesar 6M
4. Pembangunan dan revitalisasi di Kabupaten Kendari sebesar 31,2M
5. Subsidi operasional angkatan laut perintis Pangkalan Kendari dan rehabilitasi
fasilitas pelabuhan sebesar29 M
6. Pembangunan terminal Bau-bau sebesar 10 M
7. Pembangunan jalan dan fasilitas Bandara Haluoleo sebesar 15.6 M

10

DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS


MOROTAI DAN SEKITARNYA
Target pasar wisman:

Visi:

Tiongkok, Taiwan, Jepang, dan


Australia, negara-negara Amerika dan
Eropa.

Windows of East Indonesia

Target pasar wisnus:


Penduduk Indonesia timur dan
Sulawesi
DTW: Taman Laut Selat Morotai,
Pulau Rao, Pulau Zum-zum,
Akses/ Hub: Bandara Ternate,
Sam Ratulangi, Pelabuhan Ahmad
Yani, Pelabuhan Imam Lastori
Fasilitas Pariwisata (tour base):
Ternate, Tidore

Tujuan:
Mewujudkan Mrotai sebagai salah satu
destinasi priritas Indonesia yang
bertaraf internasional dan
meningkatkan jumlah kunjungan
wisman menjadi 500 ribu orang pada
tahun 2019.

KEY SUCCESS FACTORS

Peningkatan aksesibilitas bandara dan pelabuhan antarpulau


Peningkatan amenitas skala internasional
Peningkatan daya tarik wisata bahari, sejarah, dan budaya
Pembuatan agenda wisata untuk festival dan even rutin
70

A. AKSESIBILITAS
Untuk mempertinggi konektivitas, perlu peningkatan kapasitas bandara dan pelabuhan penumpang skala
internasional, dan peningkatan kualitas angkutan darat.
B. AMENITAS
Perlu peningkatan fasilitas kesehatan skala internasional dan pembangunan jaringan telekomunikasi, agar
diperoleh rasa aman dan nyaman. Sebagai pintu masuk dan hub internasional diperlukan fasilitas
peristirahatan skala menengah ke atas, serta pembangunan infrastruktur kelistrikan, air bersih,, fasilitas
kebersihan dan sanitasi.
C. ATRAKSI
Peningkatan atraksi membutuhkan pembuatan paket wisata pantai di pulau utama dan pulau kecil, wisata
sejarah ke situs-situs peninggalan Perang Dunia II, wisata bawah laut ke titik-titik penyelaman, wisata alam
pegunungan ke air terjun, danau, dan sungai, serta wisata budaya ke desa adat. Selain itu perlu pula
dibangun eco park dan museum flora/ fauna dan budaya daerah timur Indonesia, penyelenggaraan festival
budaya Indonesia Timur, dan konferensi perlindungan flora/ fauna skala internasional.
D. KEY SUCCESS FACTOR
- Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Morotai
- Penetapan bandara sebagai bandara umum/komersial
- Peningkatan amenitas skala internasional
- Peningkatan atraksi wisata bahari, sejarah, dan budaya.
- Pembuatan agenda wisata untuk festival dan event rutin.

Dukungan Pembangunan
Infrastruktur Morotai

1. Pengembangan, pengelolaan sarana air (jaringan irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan
penampung air lainnya)dan penyediaan air baku di kabupaten Halmahera Utara sebesar 25M
2. Pengendalian banjir, lahar gunung berapi dan pengamanan pantai 1 km di kabupaten pulau
morotai sebesar 5M
3. Pembangunan jalan baru 154 km di Kabupaten Pulau Morotai sebesar 66,6M
4. Pemeliharaan, pelebaran, rekonstruksi dan rehabilitasi jalan
83 km di kabupaten pulau morotai sebesar 249,35M
10 km di kabupaten pulau halmahera utara sebesar 38,8M
5. Pengembangan kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan penyehatan
lingkungan
Di Kabupaten Pulau Halmahera utara sebesar 7M
Di Kabupaten Wakatobi sebesar 38,6M
6. Susidi Angkatan Laut perintis Pangkalan Ternate sebesar 367.9 M
7. Pembangunan lampu Pelabuhan Morotai/Sopi sebesar 1.3 M
8. Upgrade GMDSS SROP Ternate sebesar 6.5 M
9. Pembangunan landasan terbang dan operasional Bandara Pitu sebesar 5.4 M

KOORDINASI PEMBANGUNAN
DESTINASI PRIORITAS TAHUN 2016
SOSIALISASI DAN DESIMINASI PROGRAM PEMBANGUNAN
DESTINASI PRIORITAS DI PUSAT DAN DAERAH
SINKRONISASI PROGRAM DAN KEGIATAN (LINTAS SEKTOR)
PEMBANGUNAN DESTINASI PRIORITAS DENGAN PROGRAM
PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DI DAERAH
KOMITMEN DAN KESEPAKATAN PEMBAGIAN PERAN
DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESTINASI
PRIORITAS
KESEPAKATAN RENCANA AKSI PEMBANGUNAN 10
DESTINASI PRIORITAS

73

LAMPIRAN
DUKUNGAN LINTAS SEKTOR KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN DAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 - 2016

74

MATRIKS RENCANA AKSI PENGEMBANGAN 10 DESTINASI PRIORITAS 2016 - 2019


KEMENTERIAN/LEMBAGA/PEMERINTAH DAERAH: ..
#

PROGRAM/
KEGIATAN/LOKASI

INDIKATOR

BASE
LINE

TARGET

2016

2017

2018

ALOKASI ANGGARAN

2019

2016

2017

2018

2019

SUMBER DANA

PELAKSANA

TERIMA KASIH
SALAM PESONA INDONESIA

76

Anda mungkin juga menyukai