Paparan - Deputi BPDIP
Paparan - Deputi BPDIP
SISTEMATIKA
1. Strategic Rationale
2. Kebijakan dan Strategi Pengembangan
Destinasi dan Industri Pariwisata
22
Bagian 1.
STRATEGIC RATIONALE
33
9.5%
1
US$
dari
11 Lapangan Kerja
1.4
5%
Triliun Ekspor
25
1138
5 s.d. 6
Miliar Wisatawan
Domestik
44
macro
TARGET 2019
15%
Rp. 280 triliun
13 juta
micro
2014
#70
9 juta
250 juta
#30
20 juta
275 juta
I
1
2
3
4
5
II
6
7
8
9
III
10
11
12
IV
13
14
Indonesia
Malaysia
Thailand
50
80
63
83
109
53
85
25
40
10
42
73
30
54
35
74
38
132
89
29
60
24
49
15
55
3
134
75
39
77
101
17
19
25
56
46
6
119
41
21
35
68
24
26
27
40
49
36
116
37
17
71
21
21
16
34
6
: Bottom Rank
1
2
3
4
5
6
109
113
105
105
113
74
48
73
76
51
1
85
74
26
89
100
59
69
74
108
39
: Bottom Rank
: Bottom Rank
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
: Bottom Rank
50
25
35
Environmental Sustainability
134
119
116
73
31
103
64
26
92
57
61
80
88
123
63
73
104
99
78
70
129
130
109
97
105
61
117
81
63
73
96
93
10
PORTOFOLIO PRODUK
9 Portofolio Produk
1. WISATA BAHARI (MARINE TOURISM) (35%)
PORTOFOLIO PRODUK
11
Dimensi
Indonesia
Thailand
Malaysia
Tipe Destinasi
Bintan
Phuket
Langkawi
500.000
4.050.000
3.570.000
Pantai
Amenitas
Event
Langkawi International
Water Festival
Pengelolaan
Badan Otorita
Regency Government
Langkawi Development
Authority (LADA)
Foto
12
Beach
No
1
Dimensi
Tipe Destinasi
Indonesia
Pantai Sanur - Kuta
4,1 juta
2
Jumlah Wisman
(Data Kunjungan
Wisatawan Mancanegara
yang langsung ke Bali
Tahun 2015)
Source:
http://www.disparda.baliprov.go
.id/id/Statistik2
- Sunrise Spot
- Pantai Pasir Putih
- Seawalker, Snorkeling
- Scuba Diving
Thailand
Pantai Pattaya
4,0 juta
(Data Kunjungan
Wisatawan Mancanegara
ke Pattaya Tahun 2015)
Source:
https://en.wikipedia.org/wiki/Pat
taya
Malaysia
Pantai Cenang
Amenitas
Hotel, Restaurant,
Souvenir Shop &
Shopping Centre, Spa,
ATM, Money Changer,
Public Toilet
Hotel, Restaurant,
Souvenir Shop &
Shopping Centre, ATM,
Money Changer, Public
Toilet
Hotel, Restaurant,
Souvenir Shop &
Shopping Centre,
Museum, Spa, Night
Market, Public Toilet
Event
Langkawi International
Water Festival
Pengelolaan
Tourism Authority of
Thailand (TAT)
Langkawi Development
Authority
Foto-Foto
13
Dimensi
Tipe Destinasi
Indonesia
Raja Ampat
18.000 (Tahun 2015)
Jumlah Wisman
Source:
http://travel.kompas.com/read/2015/10/08/14160082
7/Kadispar.Raja.Ampat.Optimistis.Raih.18.000.Wis
man
Thailand
Phi Phi Island
30.000 (Tahun 2015)
Malaysia
Sipadan
774,276
Source:
https://en.wikipedia.org/wiki/Phi_Phi_Islands
- Diving
- Snorkeling
- Spa
- Sunset Tour
- Cliff Jumping
- Diving
- Snorkeling
- Memancing
- Fotografi
- Eksplorasi Desa
Nelayan
- Diving
- Snorkeling
- Fotografi
- Island Hoping
- Coral Triangle
Amenitas
Event
Pengelolaan
Dinas Pariwisata
Kabupaten Raja Ampat
Tourism Authority of
Thailand (TAT)
Foto-Foto
14
Dimensi
Indonesia
Cambodia
Malaysia
Tipe Destinasi
Borobudur
Angkorwat
Georgetown (Penang)
254.082
2.350.000
720.000
Kompleks Candi
UNESCO Heritage Site
Kompleks Candi
UNESCO Heritage Site
Amenitas
Hotel, Homestay,
Parkiran, Taman, petunjuk
arah/penjelasan, TIC,
retail, kuliner, pejalan
kaki, souvenir
Event
Waisak
Pengelolaan
PT. TWBC
APSARA National
Authority
State Government
Foto
15
Dimensi
Indonesia
Thailand
Malaysia
Tipe Destinasi
Kota Malaka
UNESCO Heritage Site
116.461
1.000.000
3.900.000
Candi peninggalan
sejarah
Amenitas
Event
Independent managemen
under the direction of Fine
Arts Department of
Thailand
Pengelolaan
Foto
16
Bagian 2.
1717
DESTINASI
PARIWISATA
INDUSTRI
PARIWISATA
PEMASARAN
PARIWISATA
KELEMBAGAAN
KEPARIWISATAAN
Pembangunan struktur
industri pariwisata
Pengembangan pasar
wisatawan
Pembangunan prasarana
Pengembangan citra
pariwisata
Pengembangan
organisasi pemerintah,
pemerintah daerah,
swasta, & masyarakat
Kemitraan usaha
pariwisata
Pengembangan kemitraan
Pemasaran Pariwisata
Kredibilitas bisnis
Pengembangan promosi
pariwisata.
Penyediaan fasilitas
umum
Pembangunan fasilitas
pariwisata
Pemberdayaan
masyarakat
Menciptakan,
meningkatkan kualitas
produk & pelayanan
kepariwisataan serta
kemudahan pergerakan
wisatawan di destinasi
pariwisata.
Tanggung jawab
terhadap lingkungan
alam & sosial budaya
Mendorong penguatan
struktur industri pariwisata,
peningkatan daya saing
produk pariwisata,
penguatan kemitraan usaha
18 pariwisata, penciptaan
kredibilitas bisnis, &
pengembangan tanggung
jawab terhadap lingkungan.
Menciptakan,
mengkomunikasikan,
menyampaikan produk
wisata dan mengelola relasi
dengan wisatawan untuk
mengembangkan
kepariwisataan seluruh
pemangku kepentingannya.
Pengembangan sumber
daya manusia
Pengembangan regulasi,
serta mekanisme
operasional di bidang
kepariwisataan
Mengembangkan organisasi
kepariwisataan, SDM
pariwisata untuk
mendukung dan
meningkatkan kualitas
pengelolaan &
penyelenggaraan kegiatan
Kepariwisataan di
Destinasi Pariwisata.
18
ATRAKSI WISATA
Daya Tarik
Wisata Alam;
Daya Tarik
Wisata Budaya;
Daya Tarik
Wisata Buatan
Manusia
AKSESIBILITAS
Prasarana
transportasi
Sarana
transportasi
Sistem
transportasi
AMENITAS
Prasarana
Umum
Fasilitas
Umum
Fasilitas
pariwisata
MASYARAKAT
Peningkatan
kapasitas sumber
daya masyarakat
Peningkatan
kesadaran dan
peran
masyarakat
INVESTASI
Insentif
investasi
Kemudahan
investasi
Promosi
investasi
BUDAYA/Culture (60%)
1. Wisata Bahari
35%
20%
25%
2. Ekowisata
45%
45%
60%
3. Wisata Petualangan
20%
35%
15%
1.
2.
3.
4.
OUTCOME/IMPACT :
Jumlah Wisatawan : Mancanegara dan Nusantara
Jumlah Devisa dari Wisatawan Mancanegara
Jumlah Pengeluaran Wisatawan Nusantara
PDB Bidang Pariwisata
19
STRATEGY FORMULATION
PENGEMBANGAN DESTINASI PARIWISATA
PELUANG
1.
2.
3.
4.
5.
Sumberdaya alam
Prioritas kepariwisataan
Daya saing harga
Sumber Daya Manusia
Keselamatan dan Keamanan
KENDALA
1.
2.
3.
4.
Infrastruktur pariwisata
Infrastruktur ICT
Kebersihan dan kesehatan
Aksesbilitas (connectivity, seat capacity,
dan direct flight)
5. Regulasi (ijin masuk kapal layar /yacht,
visa, bea cukai)
Pembangunan
DTW
Aksesibilitas
Pariwisata
Prasarana Umum,
Fasilitas Umum
dan pariwisata
Pemberdayaan
Masyarakat
Investasi
Pariwisata
Sumber: RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN NASIONAL 2010 2025 (PP 50/2011) Pasal 7, ayat a
21
21
Bagian 3.
2222
Aksesibilitas
Amenitas
PENGEMBANGAN 10 (SEPULUH)
DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS
25 KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL
(PRIORITAS TAHUN 2015-2019)
PERCEPATAN
PEMBANGUNAN
DESTINASI PARIWISATA
DI INDONESIA
PRIORITAS
PEMASARAN
PARIWISATA
NASIONAL
24
KEPOLISIAN RI
Peningkatan
pengamanan
objek khusus
(objek vital,
objek wisata,
objek khusus
tertentu dan
objek vital
nasional)
BNPT
KEMENHAN
Peningkatan
upaya
pencegahan
terjadinya aksi
terorisme,
meningkatkan
kewaspadaan,
dan
memberikan
perlindungan
terhadap objekobjek
pariwisata
Peningkatan
peran aparat
TNI dalam
menjaga
stabilitas
keamanan
nasional
KEMENHUMHAM
Peningkatan
pengamanan
jalur keluar
masuk orang
asing (imigrasi)
25
INTERVENSI STAKEHOLDER
TERKAIT
KEMENTERIAN
KESEHATAN
KEMENTERIAN
PU-PR
Dukungan
pembangunan
sarana, prasarana
pelayanan
kesehatan, sanitasi,
air bersih, dan
penyehatan
kawasan
pemukiman
Pengembangan
kawasan
pemukiman, sistem
penyediaan air
minum dan
penyehatan
lingkungan,
Pembangunan TPA
26
Individuals using
internet (%)
Broadband internet
subs. per 100 pop.
KEMENTERIAN ENERGI
DAN SUMBER DAYA
MINERAL
Quality of electricity
supply
Pembangunan
infrastruktur
ketenagalistrikan,
proyek pembangkit
listrik
27
SERVICES INFRASTRUCTURE
INTERVENSI STAKEHOLDER TERKAIT
KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
KEMENTERIAN
BUMN , BANK
INDONESIA
BKPM
Promosi
Investasi di
Bidang
Perhotelan
Pembangunan
bandara, dermaga,
dan penambahan
fasilitas jalan
Penambahan
jumlah ATM
dan money
changer
28
PENINGKATAN KUALITAS
ENVIRONTMENTAL SUSTAINABILITY
INTERVENSI STAKEHOLDER
TERKAIT
KEMENTERIAN PU PR
Baseline water
stress (05 worst)
KEMENTERIAN KLH
Penanganan Air
Limbah Kawasan
Wastewater treatment
(%)
Threatened species (%
total species)
Peningkatan program
konservasi di Taman Nasional
dan kawasan lindung
Komitmen pengembangan dan
penerapan rencana aksi
Sustainable Development
Goals dan Climate change
29
INFRASTRUCTURE
INTERVENSI STAKEHOLDER
TERKAIT
Airport density per million urban pop
Airline intl. seat kms per week
(millions)
Departures per 1,000 pop
Airport density per million urban pop
KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
Dukungan
pembukaan jalur
penerbangan
langsung
KEMENTERIAN
BUMN, AP
Pengembangan
fasilitas terminal
bandara,
penambahan seat
capacity
Dukungan
peningkatan fasilitas
bandara
30
PORT INFRASTRUCTURE
INTERVENSI STAKEHOLDER
TERKAIT
Quality of roads
Quality of railroad infrastructure
KEMENTERIAN
PU - PR
Peningkatan
pemeliharaan,
pelebaran,
rekonstruksi dan
rehabilitasi jalan
KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN
Peningkatan akses
transportasi,
keselamatan dan
kenyamanan moda
transportasi darat
31
Tanjung
Kelayang
Mandalika
Wakatobi
Pulau Morotai
Maluku Utara
Bangka Belitung
Kepulauan
Seribu
DKI Jakarta
Labuan Bajo
Nusa Tenggara Timur
Tanjung Lesung
Borobudur
Banten
Jawa Tengah
Bromo Tengger
Semeru
Jawa Timur
PASTIKAN KEMAJUAN
DI LAPANGAN PADA
10 DESTINASI WISATA
NASIONAL
33
36
Bagian 4.
3737
ANALISIS PERFORMANSI-PROYEKSI
10 DESTINASI PARIWISATA PRIORITAS
PERFORMANSI
NO
DESTINASI
JUMLAH WISMAN
2012
2013
PROYEKSI 2019
PERTUMBUHAN
DEVISA
INVESTASI
KUNJUNGAN
WISMAN (USD) (Juta USD)
BOROBUDUR
193,982
227,337
17.19
27,337,000
MANDALIKA
121,482
125,307
3.15
125,307,000
LABUAN BAJO
41,972
54,147
29.01
54,147,000
BROMO-TENGGER-SEMERU
34,466
33,387
-3.13
33,387,000
KEPULAUAN SERIBU
4,627
16,384
254.10
16,384,000
TOBA
15,464
10,680
-30.94
10,680,000
WAKATOBI
2,179
3,315
52.13
3,315,000
TANJUNG LESUNG
8,336
1,739
-79.14
1,739,000
MOROTAI
618
500
-19.09
500,000
975
451
-53.74
451,000
10 TANJUNG KELAYANG
WISMAN
(orang)
DEVISA
(Juta USD)
1,520
2,000,000
2,000
3,600
1,000,000
1,000
1,200
500,000
500
1,200
1,000,000
1,000
1,020
500,000
500
1,000
1,000,000
1,000
1,400
500,000
500
5,600
1,000,000
1,000
3,600
500,000
500
1,660
500,000
500
38
38
Visi:
Tujuan:
Meningkatkan kunjungan wisman
menjadi 1 juta orang pada tahun
2019 dengan menjadi Danau Toba
sebagai destinasi utama Indonesia
A. AKSESIBILITAS
Agar dapat dicapai kurang dari 3 jam dari Medan, perlu adanya pembangunan jalan tol sampai ke
Pematang Siantar, serta peningkatan jalan dari Kabanjahe ke Prapat. Demikian juga peningkatan jalan
dari Bandar Udara Silangit ke Danau Toba.
B. AMENITAS
Perlu menciptakan rasa aman serta kenyamanan dan menjaga kebersihan daerah air dan kawasan
hutan, serta
dihadirkannya Tourism Information Center untuk kemudahan informasi mengingat luasnya Kawasan
Wisata Danau Toba.
C. ATRAKSI
Atraksi utama adalah Geopark Danau Toba (2016). Untuk menghidupkan kawasan maka perlu atrakasi
yang menerus digunakan yakni watersport dengan power boating sebagai andalan (2017). Fasilitas
entertaintment kelas dunia dihadirkan untuk melengkapi (2018).
D. KEY SUCCESS FACTOR
- Pembangunan Jalan Tol Tebing Tinggi - Pematang Siantar
- Penyediaan atraksi baru, unik dan menerus digunakan (power boat, entertainment facilities)
- Pendirian suatu Badan Pengelola
Dukungan Pembangunan
Infrastruktur Toba
Lanjutan
Visi:
Tujuan:
A. AKSESIBILITAS
Untuk mempertinggi konektivitas perlu peningkatan kapasitas Bandar Udara dan peningkatan pelabuhan
laut antar pulau. Untuk peningkatan wisman dengan akses laut diperlukan pembangunan pelabuhan
cruise dan marina terutama untuk menarik wisman dari Asia Tenggara.
B. AMENITAS
Perlu fasilitas kesehatan dan keselamatan skala internasional untuk mendukung kegiatan atraksi pantai
termasuk peningkatan kebersihan dan sanitasi. Perlu pembangunan fasilitas peristirahatan skala
internasional dan fasilitas budaya berupa museum maritim dan chinese garden yang didukung dengan
fasilitas keamanan dan informasi terintegrasi.
C. ATRAKSI
Atraksi utama adalah watersport and recreation dan festival budaya Belitung.
D. KEY SUCCESS FACTOR
- Peningkatan kapasitas dan aksesibilitas bandara dan pelabuhan
- Pembangunan pelabuhan cruise dan marina
- Peningkatan amenitas skala internasional
- Pembuatan agenda wisata untuk festival dan event rutin.
1.Pengembangan, pengelolaan sarana air (jaringan irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan
penampung air lainnya)dan penyediaan air baku 80 km di Kabupaten Belitung sebebsar
5,2M
2. Pengendalian banjir, lahar gunung berapi dan pengamanan pantai 1 km di Kabupaten
Belitung sebesar 12,02M
3. Pemeliharaan, pelebaran, rekonstruksi dan rehabilitasi jalan 83 km di Kabupaten Belitung
sebesar 57,31M
4. Pengembangan kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan penyehatan
lingkungan di Kabupaten Belitung sebesar 33,71M
5.Rehabilitasi Fasilitas Pelabuhan Dendang, Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Manggar,
Perpanjangan Runway, pengembangan fasilitas sisi darat, Optimalisasi kelistrikan,
Pemasangan fire fighting, Pengadaan dan pemasangan Water Suply System 614M
Visi:
Tujuan:
Meningkatkan peran sebagai pintu
gerbang bagi destinasi pariwisata di
sekitarnya, yaitu Ujung Kulon, Pulau
Peucang, Gunung Anak Krakatau,
Pantai Anyer Carita, dan daya tarik
wisata lainnya dengan pencapaian
target 1 juta wisman.
A. AKSESIBILITAS
Untuk pempermudah akses ke wilayah Tanjung Lesung, diperlukan pembangunan jalan tol SerangPanimbangan, Airport Banten Selatan, Pelabuhan Cruise Tanjung Lesung, Peningkatan jalan nasional Anyer
Sumur dan revitalisasi jalur kereta Rangkasbitung-Panimbang.
B. AMENITAS
Diperlukannya Amenitas berstandar Internasional antara lain pembangunan resort tematik (bahari &
safari), revitalisasi amenitas di kawasan Carita Anyer dan pembanguan kelengkapan amenitas Ujung Kulon.
C. ATRAKSI
Diperlukannya pembangunan Theme Park berskala Internasional, Extreme Water Sport, Festival di tengah
tahun
yang telah terjadwalkan, dan pembinaan masyarakat pariwisata Tanjung Lesung.
D. KEY SUCCESS FACTOR
- Percepatan pembangunan yang didukung dari seluruh pihak terkait
- Intervensi investasi pemerintahmelalui badan usaha.
- Penetapan badan pengelola yang terintegrasi.
3.
4.
5.
6.
Visi:
Escaping Jakarta
Tujuan:
A. AKSESIBILITAS
Untuk mempertinggi konektivitas diperlukan pengoperasian Air Strip di Pulau Panjang sebagai alternatif pintu
masuk destinasi, juga diperlukan peningkatan dari segi fisik dermaga & jadwal pelayaran kapal di Muara Angke,
Muara Kamal & Marina Ancol.
B. AMENITAS
Perlunya pembangunan hotel & resort yang berstandar internasional yang memperhatikan kebersihan dan sanitasi,
namun tetap menonjolkan ciri khas dari masing-masing pulau. Pembangunan sarana kesehatan dan layanan makan
minum berstandar internasional di setiap pulau utama. Perlunya peningkatan kualitas dari air bersih, jaringan listrik, dan
internet untuk mendukung kegiatan wisatawan.
C. ATRAKSI
Perlunya pengembangan lokasi snorkeling & diving, menjadikan wildlife watching sebagai atraksi baru, dan
penyelenggaraan event-event budaya Kepulauan Seribu.
D. KEY SUCCESS FACTOR
- Pengoperasian air strip di Pulau Panjang
- Revitalisasi fisik dermaga di ketiga pelabuhan eksisting (Marina Ancol, Muara Angke, dan Muara Kamal)
dan penambahan jadwal pelayaran per hari.
- Pembentukan Kepulauan Seribu Tourism Board
- Penyelenggaraan event wisata budaya rutin
- Peningkatan kualitas amenitas dengan konsep One Island, One Resort
Visi:
Tujuan:
Menjadikan Borobudur dan sekitarnya
sebagai destinasi pariwisata nasional
dan internasional yang memiliki
kekayaan potensi pariwisata budaya
dan religi yang berkelanjutan, dan
mampu menari kunjungan 2 juta
wisman pada tahun 2019.
A. AKSESIBILITAS
Untuk mempertinggi konektivitas perlu peningkatan kapasitas Bandar Udara Kulon Progo, peningkatan
pelabuhan untuk Kapal Pesiar (Cruise) di Semarang, dan peningkatan jaringan jalan Semarang-Magelang
Yogyakarta
B. AMENITAS
Diperlukan pembangunan rumah sakit berstandar internasional di Magelang, penambahan penyediaan
hotel dan resort, Tour and Travel/Paket Wisata Heritage Trail dan Tourism Information Center.
C. ATRAKSI
Pembuatan paket-paket wisata dan perbaikan daya tarik wisata heritage di sepanjang koridor terlampir
untung
meningkatkan lama waktu perjalanan wisata mancanegara:
Koridor Borobudur (Magelang)- Prambanan (2016)
Koridor Borobudur (Magelang) - Kota Yogyakarta (2017)
Koridor Borobudur (Magelang) - Pantai Selatan (2018)
Koridor Borobudur (Magelang) - Gunung Kidul (2019)
D. KEY SUCCESS FACTOR
- Peningkatan Pelabuhan Cruise Semarang
- Pembangunan Bandara Kulon Progo
- Peningkatan jalan Semarang- Magelang-Yogyakarta
- Kelembagaan yang terintegrasi dalam bentuk Badan Otorita
Pengembangan, pengelolaan sarana air (jaringan irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan
penampung air lainnya)dan penyediaan air baku
- Kabupaten Sleman 46,65M
- Kabupaten Gunung Kidul sebesar 11,5M
- Kabupaten Kulon Progo sebesar 11,8M
2. Pengendalian banjir, lahar gunung berapi dan pengamanan pantai 1 km di Kabupaten
Pulon Progo sebesar 5M
1.
Borobudur (1)
Borobudur (2)
4. Pengembangan
lingkungan
Kabupaten Magelang sebesar 10,03M
34 km di Kabupaten Gunung Kidul sebesar 23,28M
20 km di Kabupaten Kulon Progo sebesar 14,03M
57 km di Kabupaten Sleman sebesar 17,01M
5. Pembangunan dan revitalisasi
Kabupaten Sleman sebesar 169JT
Kabupaten Magelang sebesar 190M
Visi:
Tujuan:
Menjadikan Borobudur dan sekitarnya
sebagai destinasi pariwisata nasional
dan internasional yang memiliki
keindahan alam dan budaya
(ecoculture), kekayaan budaya, dan
berkelanjutan yang mampu menari
kunjungan 1 juta wisman pada tahun
2019.
A. AKSESIBILITAS
Untuk mempertinggi konektivitas perlu peningkatan kapasitas Bandar Udara Abdul Rachman Saleh Malang.
Untuk peningkatan wisman dengan akses laut diperlukan pembangunan pelabuhan cruise di Tanjung Tembaga
Probolinggo
B. AMENITAS
Perlu fasilitas Keselamatan dan kesehatan skala internasional untuk mendukung kegiatan atraksi kawah
gunung termasuk peningkatan kebersihan lingkungan. Perlu pembangunan fasilitas peristirahatan skala
internasional dan fasilitas budaya berupa Tengger Culture Center yang didukung dengan fasilitas keamanan
dan informasi terintegrasi.
C. ATRAKSI
Atraksi utama adalah wisata Alam Panorama Kawah Bromo, festival budaya. Upacara Kasada serta event
khusus seperti Jazz Gunung dan Marathon Bromo.
D. KEY SUCCESS FACTOR
- Peningkatan kapasitas dan aksesibilitas jalan Kabupaten Malang-Bromo-Probolinggo
- Pembangunan Pelabuhan Cruise Probolinggo
- Peningkatan kapasitas Bandara Abdul Rahman Saleh Malang
- Peningkatan amenitas hotel berstandar internasional
- Atraksi daya tarik wisata yang terintegrasi dengan Malang Batu dan pembuatan event-event khusus
yang rutin seperti Jazz Gunung.
1. Pengembangan, pengelolaan sarana air (jaringan irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan
penampung air lainnya)dan penyediaan air baku di Kabupaten Lumajang sebesar 19,8M
2. Pemeliharaan, pelebaran, rekonstruksi dan rehabilitasi jalan 128 km di Kabupaten Lumajang
sebesar 12,5M
3. Kontruksi Bandara Abdurrahman Saleh berupa Exit Taxiway sebesar 18.5 M
4. Pengembangan kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan penyehatan
- Kota Pasuruan sebesar 5M
- Kota Malang sebesar 77,2M
- Kota Lumajang sebesar 6M
Visi:
Tujuan:
Menjadikan pilihan destinasi
pariwisata halal terbaik di dunia bagi
wisatawan muslim khususnya dan
menjadi entry point wisata cruise
dunia di Pulau Lombok yang mampu
menarik kunjungan 1 juta wisman
pada tahun 2019.
A. AKSESIBILITAS
Untuk mempertinggi konektivitas perlu peningkatan pelabuhan laut antar pulau di Pulau Lombok yaitu
Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Kayangan. Untuk peningkatan wisman dengan akses laut diperlukan
pembangunan pelabuhan cruise dan marina di dalam Kawasan Destinasi Pariwisata Mandalika terutama untuk
menarik wisatawan melalui cruise dan yacht.
B. AMENITAS
Perlu fasilitas kesehatan dan keselamatan skala internasional untuk mendukung kegiatan atraksi pantai termasuk
peningkatan kebersihan dan sanitasi.
C. ATRAKSI
Atraksi utama adalah Cultural Village, Kawasan Konservasi Mangrove, Fisherman Wharf, Festival Budaya Nyale,
dan wisata pantai.
D. KEY SUCCESS FACTOR
Review Materplan dan Penyusunan Detail Plan
Pembangunan Kawasan CulturalVillage
Pembangunan Fisherman Wharf Pembangunan Kawasan Konservasi Mangrove
Pembangunan Pelabuhan Cruise dan Marina beserta fasilitas penunjangnya
Pengembangan Kargo Logistik di Bandara Internasional Lombok
Peningkatan fasilitas kesehatan dan keselamatan skala internasional
Sekolah Tinggi Pariwisata Lombok
1. Pengembangan, pengelolaan sarana air (jaringan irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan penampung
air lainnya)dan penyediaan air baku di kota Mataram sebesar 39,2M
2. Pemeliharaan, pelebaran, rekonstruksi dan rehabilitasi jalan 88 km di kota Mataram sebesar 25,7M
3. Pengembangan kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan penyehatan lingkungan di
kota mataram sebesar 10,9M
4. Penataan bangunan di kota Mataram sebesar 4,8M
5. Peningkatan fasilitas darat, subsidi angkutan jalan perintis 20,9 M
6. Peningkatan fasilitas pelabuhan penyebrangan Lembar 4 M
7. Pembangunan Bandara Kaharuddin 32 M dan pengembangan Bandara Salahuddin Bima 24,6 M
Visi:
Tujuan:
Mewujudkan Labuan Bajo sebagai
gerbang ekowisata dan ikon wisata
Indonesia dengan mengintegrasikan
pengelolaan industri pariwisata dan
konservasi alam yang mampu menarik
kunjungan 500 ribu wisman pada
tahun 2019.
A. AKSESIBILITAS
Untuk mendorong peningkatan arus wisman diperlukan Peningkatan Status Bandara Komodo menjadi Bandara
Internasional. Untuk meningkatkan kunjungan wisman dari akses laut dan menjamin pelayanan pariwisata yang
baik diperlukan alih fungsi Penggunaan pelabuhan saat ini sebagai Pelabuhan Cruise dan pelabuhan pariwisata.
Untuk memperbaiki konektivitas dalam kawasan destinasi Labuan bajo perlu Peningkatan Jaringan Jalan dan
pedestrian untuk membentuk jalan lingkar kota yang baik.
B. AMENITAS
Perlunya Perbaikan penyediaan dan pengelolaan air bersih dan penanganan kebersihan kota dari sampah.
Perlunya Penataan Eksisting Pelabuhan Peti kemas area digunakan Untuk commercial center, hotel,
keimigrasian dan pelayanan kepariwisataan lainnya.
C. ATRAKSI
Labuan bajo sebagai gerbang Perlu Mengkoordinasikan Penjadwalan dan pelaksanaan Festival tahunan yang
didukung dengan Pembangunan cultural center, tourist informations center dan Penataan water front
cityLabuan bajo.
Visi:
Tujuan:
A. AKSESIBILITAS
Untuk mempertinggi konektivitas, perlu peningkatan kapasitas bandara, peningkatan kapasitas pelabuhan
penumpang di empat pulau, dan pembangunan pelabuhan cruise. Untuk mempermudah aksesibilitas, perlu
pembangunan jaringan jalan di empat pulau utama.
B. AMENITAS
Perlu fasilitas kesehatan skala internasional untuk mendukung kegiatan diving termasuk peningkatan
kebersihan dan sanitasi. Perlu pembangunan Fasilitas MICE dan peristirahatan (resort, hotel dan konvensi)
skala internasional yang didukung dengan fasilitas keamanan dan informasi
C. ATRAKSI
Peningkatan atraksi melalui penentuan lokasi snorkeling dan diving sebagai wisata bahari, penataan
Kampung Adat Suku Bajo sebagai wisata budaya, dan pembentukan Agenda Festival rutin. Selain itu perlu
adanya fasilitas leisure premium khususnya di Pulau Tomia
D. KEY SUCCESS FACTOR
- Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Wakatobi
- Peningkatan aksesibilitas bandara dan pelabuhan antarpulau
- Pembangunan pelabuhan cruise
- Peningkatan amenitas skala internasional
- Peningkatan atraksi
- Pembuatan agenda wisata untuk festival dan event rutin
1.Pengembangan, pengelolaan sarana air (jaringan irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan
penampung air lainnya)dan penyediaan air baku
- Di Kabupaten Kendari sebesar 3,01M
- Di Kabupaten Wakatobi sebesar 4,73M
2. Pembangunan jalan baru di Kabupaten Kendari sebesar 22,54M
3.Pemeliharaan, pelebaran, rekonstruksi dan rehabilitasi jalan
- 91 km di Kabupaten Kendari sebesar 37,7M
- 309 km di Kabupaten Wakatobi sebesar 98,4
Wakatobi (1)
3. Pengembangan kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan
penyehatan lingkungan
-Di Kabupaten Wakatobi sebesar 24,4M
-Di kabupaten Kendari sebesar 98,4M
-Di kabupaten Buton sebesar 6M
4. Pembangunan dan revitalisasi di Kabupaten Kendari sebesar 31,2M
5. Subsidi operasional angkatan laut perintis Pangkalan Kendari dan rehabilitasi
fasilitas pelabuhan sebesar29 M
6. Pembangunan terminal Bau-bau sebesar 10 M
7. Pembangunan jalan dan fasilitas Bandara Haluoleo sebesar 15.6 M
10
Visi:
Tujuan:
Mewujudkan Mrotai sebagai salah satu
destinasi priritas Indonesia yang
bertaraf internasional dan
meningkatkan jumlah kunjungan
wisman menjadi 500 ribu orang pada
tahun 2019.
A. AKSESIBILITAS
Untuk mempertinggi konektivitas, perlu peningkatan kapasitas bandara dan pelabuhan penumpang skala
internasional, dan peningkatan kualitas angkutan darat.
B. AMENITAS
Perlu peningkatan fasilitas kesehatan skala internasional dan pembangunan jaringan telekomunikasi, agar
diperoleh rasa aman dan nyaman. Sebagai pintu masuk dan hub internasional diperlukan fasilitas
peristirahatan skala menengah ke atas, serta pembangunan infrastruktur kelistrikan, air bersih,, fasilitas
kebersihan dan sanitasi.
C. ATRAKSI
Peningkatan atraksi membutuhkan pembuatan paket wisata pantai di pulau utama dan pulau kecil, wisata
sejarah ke situs-situs peninggalan Perang Dunia II, wisata bawah laut ke titik-titik penyelaman, wisata alam
pegunungan ke air terjun, danau, dan sungai, serta wisata budaya ke desa adat. Selain itu perlu pula
dibangun eco park dan museum flora/ fauna dan budaya daerah timur Indonesia, penyelenggaraan festival
budaya Indonesia Timur, dan konferensi perlindungan flora/ fauna skala internasional.
D. KEY SUCCESS FACTOR
- Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Morotai
- Penetapan bandara sebagai bandara umum/komersial
- Peningkatan amenitas skala internasional
- Peningkatan atraksi wisata bahari, sejarah, dan budaya.
- Pembuatan agenda wisata untuk festival dan event rutin.
Dukungan Pembangunan
Infrastruktur Morotai
1. Pengembangan, pengelolaan sarana air (jaringan irigasi, rawa, waduk, embung, situ dan
penampung air lainnya)dan penyediaan air baku di kabupaten Halmahera Utara sebesar 25M
2. Pengendalian banjir, lahar gunung berapi dan pengamanan pantai 1 km di kabupaten pulau
morotai sebesar 5M
3. Pembangunan jalan baru 154 km di Kabupaten Pulau Morotai sebesar 66,6M
4. Pemeliharaan, pelebaran, rekonstruksi dan rehabilitasi jalan
83 km di kabupaten pulau morotai sebesar 249,35M
10 km di kabupaten pulau halmahera utara sebesar 38,8M
5. Pengembangan kawasan pemukiman, sistem penyediaan air minum dan penyehatan
lingkungan
Di Kabupaten Pulau Halmahera utara sebesar 7M
Di Kabupaten Wakatobi sebesar 38,6M
6. Susidi Angkatan Laut perintis Pangkalan Ternate sebesar 367.9 M
7. Pembangunan lampu Pelabuhan Morotai/Sopi sebesar 1.3 M
8. Upgrade GMDSS SROP Ternate sebesar 6.5 M
9. Pembangunan landasan terbang dan operasional Bandara Pitu sebesar 5.4 M
KOORDINASI PEMBANGUNAN
DESTINASI PRIORITAS TAHUN 2016
SOSIALISASI DAN DESIMINASI PROGRAM PEMBANGUNAN
DESTINASI PRIORITAS DI PUSAT DAN DAERAH
SINKRONISASI PROGRAM DAN KEGIATAN (LINTAS SEKTOR)
PEMBANGUNAN DESTINASI PRIORITAS DENGAN PROGRAM
PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DI DAERAH
KOMITMEN DAN KESEPAKATAN PEMBAGIAN PERAN
DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESTINASI
PRIORITAS
KESEPAKATAN RENCANA AKSI PEMBANGUNAN 10
DESTINASI PRIORITAS
73
LAMPIRAN
DUKUNGAN LINTAS SEKTOR KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN DAN KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT 2015 - 2016
74
PROGRAM/
KEGIATAN/LOKASI
INDIKATOR
BASE
LINE
TARGET
2016
2017
2018
ALOKASI ANGGARAN
2019
2016
2017
2018
2019
SUMBER DANA
PELAKSANA
TERIMA KASIH
SALAM PESONA INDONESIA
76