Prosedur Penanganan Resep
Prosedur Penanganan Resep
No. Revisi
Halaman
Tanggal Terbit
PROSEDUR
TETAP FARMASI
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur
Penanganan
Pembacaan Resep
Yang tidak Terbaca
Oleh Apoteker
sehingga
mudah
dibaca
dan
tidak
disalahartikan.
Tanda R/ pada setiaap sediaan
Nama lengkap pasien dan hendaknya
dicantumkan juga alamatnya, guna
mengurangi
kesalahan/tertukar
memberikan obat bila pada suatu waktu
ada
dua
orang
yang
menunggu
resepnya dengan nama yang kebetulan
sama. (tanggal lahir atau umur, berat
badan pasien, nomor rekam medic,
nama dokter, tanggal penulisan resep
dan jumlah sediaan)
Mengisi kolom riwayat alergi pada kolom
yang telah disiapkan pada lembar resep
manual atau secara elektronik di system
informasi farmasi untuk memastikan
ada tidaknya riwayat alergi obat.
Untuk nama obat tunggal dan obat
kombinasi ditulis sesuai nama dalam
Formularium dilengkapi dengan bentuk
sediaan obat (contoh : injeksi, tablet,
kapsul,
salep),
seta
kekuatannya
(contoh : 500 mg atau 1 gram).
Tandatangan
atau
paraf
dari
dokter/dokter gigi/dokter hewan yang
menuliskan
resep
tersebut
yang
menjadikan suatu resep itu otentik.
Bila obat berupa racikan dituliskan
nama setiap jenis/bahan obat serta
jumlah bahan obat (untuk bahan padat :
microgram, milligram, gram dan untuk
cairan : tetes, mililiter, liter).
Aturan pakai (frekuensi, dosis, rute
pemberian) ditulis dengan jelas. Untuk
aturan pakai jika perlu atau p.r.n atau
pro re nata harus dituliskan dosis
maksimal dalam sehari.
Resep obat dari golongan Narkotika dan
Psikotropika harus dibubuhi tanda
tangan lengkap, alamat dan nomor
telepon yang dapat dihubungi dari
dokter yang menuliskan resep.
Bila ada yang kurang jelas tentang
penulisan resep oleh dokter, petugas
apotek menelpon ke perawat atau
residence dibagian pasien perawat.
b. Apoteker mengirim dan perawat mengkonfirmasi
Unit Terkait
Dokumen Terkait
1.
2.
3.
4.
Instalasi Farmasi
Instalasi Rawat Jalan
Instalasi Rawat Inap
IGD, OK, ICU