11
Customer eksternal : Pasien dan keluarganya dari berbagai macam kasus penyakit
dengan latar belakang pendidikan, status sosial dan ekonomi golongan bawah sampai
golongan atas.
Customer internal : dokter dengan keahlian masing-masing sesuai kasus, dokter
anestesi, perawat bedah, perawat anestesi, administrasi dan pekarya.
Harapan customer : ketepatan pelaksanaan operasi (tidak ada pembatalan operasi),
waktu tunggu, kenyamanan ruang tunggu, tidak terjadi infeksi nasokomial pasca operasi,
tidak terjadi kematian diatas meja operasi.
Output pelayanan di Instalasi Bedah Sentral adalah sebagai berikut :
a.
Jumlah operasi
b.
Jumlah penerimaan dibanding target
c.
Jumlah ketepatan pelaksanaan operasi
d.
Jumlah pelaksanaan operasi sesuai SOP
e.
Jumlah tim operasi yang melaksanakan time out sebelum operasi
f.
Jumlah imformed counsent
g.
Jumlah infeksi nasokomial pada pasien pasca operasi
2. Mendeskripsikan proses pelayanan yang saat ini dianalisa
a.
Pemantauan penerimaan pasien dari luar IBS RSUP Fatmawati
b.
Penjadwalan rencana operasi dilakukan oleh staf yang bertugas yang terdiri dari
jadwal operasi elektif dan operasi prima sedangkan cito sesuai dengan situasi dan
c.
kondisi pasien.
Pemantauan angka kematian di atas meja operasi, setiap hari dilakukan pemantauan
d.
e.
f.
g.
tindakan operasi
Pemantauan waktu tunggu (respon time), menggunakan instrument monitoring
h.
i.
12
j.
Pelaksanaan pelatihan dan seminar untuk staf yang bertugas di Instalasi Bedah
k.
l.
m.
Sentral
Membuat rencana kebutuhan fasilitas
Menganalisa pemeliharaan dan renovasi gedung
Menganalisa kebutuhan prasarana
SDM yang terlibat dalam proses tersebut adal;ah operator, dokter anestesi, perawat,
bidan, tenaga administrasi, serta tenaga penunjang lainnya yang ada di Instalasi Bedah
Sentral. Untuk proses kegiatan dapat digambarkan dalam flowchart berikut ini
Penerimaan
pasien
di
IBS
Penerimaan
di IBS
IBS ke
Serah
pasien
dari
Serah terima
terima
pasien pasien
dari luar
luar
IBS
ke IBS
IBS
Tidak
Pastikan
Pastikan kondisi
kondisi
pasien
Yabaik
pasien
baik &
&
dokumen
dokumen medik
medik
lengkap
lengkap
Persiapan
Persiapan pasien
pasien masuk
masuk ke
ke kamar
kamar operasi
operasi
Pemeriksaan
Pemeriksaan klinis
klinis ulang
ulang oleh
oleh dokter
dokter operator
operator
&
& dokter
dokter anestesi
anestesi
Perbaikan
Perbaikan kondisi
kondisi &
& lengkapi
lengkapi dokumen
dokumen
Tidak
Ya
Stabilisasi
Stabilisasi pasien
pasien sampai
sampai memenuhi
memenuhi
syarat
syarat dioperasi
dioperasi
Pastikan
Pastikan pasien
pasien
memnuhi
memnuhi syarat
syarat
Dilakukan
induksi
dan
anestesi
Dilakukan induksi dan anestesi
untuk
untuk
Pelaksanaan
sampai
Pelaksanaan operasi
operasi
sampai selesai
selesai
dioperasi
dioperasi
Pemulihan
Pemulihan di
di ruang
ruang pulih
pulih
Ya
Pastikan
Pastikan kondisi
kondisi
pasca
pasca operasi
operasi
aman
aman
Tidak
Stabilisasi
Stabilisasi kondisi
kondisi pasca
pasca operasi
operasi
samapai
samapai aman
aman
Kembalikan
pasien
Gambar
2: Flowchart
proses kegiatan operasi di IBS
Kembalikan
pasien ke
ke ruangan
ruangan
3. Mengukur dan menganalisa proses pelayanan tersebut
Mengukur dan menganalisa proses pelayanan di IBS, sudah dilakukan dengan
13
14
15
Waktu Tunggu
< 30 menit
> 30 menit
> 1 jam
1.
85 %
15 %
Operasi
2.
inap ke IBS
Di ruangan induksi
90 %
10 %
belum selesai
Operator
sampai dengan
3.
dilaksanakan operasi
Dari ruangan pulih
Keterangan
terlambat
80 %
15 %
4.
inap
Ketepatan waktu
90 %
10 %
5.
operasi
Penyediaan alat-alat
100 %
5%
ke ruangan rawat
Kesimpulan : berdasarkan tabel di atas prosentase waktu tunggu yang paling lama
terjadi dari ruang rawat inap ke IBS operasi < 30 menit dan waktu tunggu yang paling
lama > 30 menit, sedangkan waktu tunggu yang > 1 jam terjadi di ruang induksi sampai
dengan dilaksanakan operasi. Hal ini terjadi karena operator yang terlambat datang ke
IBS dan operasi yang belum selesai, sehingga perlu dipertimbangkan untuk jadual
operasi karena terjadi pada operasi elektif.
16
No
Waktu Tunggu
< 30 menit
> 30 menit
1.
95 %
5%
2.
inap ke IBS
Dari ruangan pulih
95 %
5%
5%
> 1 jam
Keterangan
ke ruangan rawat
3.
inap
Ketepatan waktu
95 %
4.
operasi
Penyediaan alat-alat
100 %
mengalami > 1 jam. Hal ini dapat saja terjadi karena operasi yang dilakukan bersifat cito.
Sehingga untuk menimilisasi diperlukan kecepatan dan ketepatan petugas dalam
memberikan pelayanan pada kasus cito.
Waktu Tunggu
< 30 menit
> 30 menit
> 1 jam
Keterangan
17
1.
Diruangan induksi
90 %
10 %
sampai dengan
2.
dilaksanakan operasi
Ketepatan waktu
80 %
15 %
3.
4.
operasi
Penyediaan alat-alat
Penyediaan alat-alat
95 %
100 %
5%
5%
Kesimpulan : prosentase waktu tunggu yang paling lama terjadi di ruang induksi sampai
dengan dilaksanakan operasi terjadi < 30 menit, sedang waktu tunggu yang paling lama >
30 menit, dan ada pula yang > 1 jam. Sehingga perlu pertimbangan dalam pembuatan
jadual operator dan petugas IBS karena pelaksanaan ini serupa dengan kasus operasi
elektif.
Data waktu tunggu yang diperoleh dari laporan tahunan (data sekunder) kemudian
dilanjutkan dengan observasi pada tanggal 23 sampai dengan 25 Nopember 2009
terhadap 23 pasien yang dilakukan operasi pertama kali pada setiap kamar. Hasil
monitoring realisasi pelaksanaan operasi dibandingkan dengan rencana jadual operasi
sehingga ditemui selisi waktu tunggu dimana 19 pasien mengalami waktu tunggu sebesar
82,61%. Hasilnya dapat juga dilihat pada gambar contol chart berikut ini.
18
Individuals
300
3.0SL=271.2
200
100
X=85.00
0
-100
Observation
-3.0SL=-101.2
0
10
20
Moving Range
1
200
3.0SL=228.7
100
R=70.00
0
-3.0SL=0.000
Gambar 4: Control Chart Hasil Observasi Waktu Tunggu Operasi Dari 23 Peasien
Yang Dilakukan Operasi Pertama Kali Pada Setiap Kamar Dari Tanggal 23 s/d 25
Nopember 2009.
Kesimpulan : Dari control chart di atas dapat diambil kesimpulan bahwa rata-rata waktu
tunggu di IBS RSUP Fatmawati adalah 85 menit setiap pasien yang akan dilakukan
tindakan operasi pertama kali pada setiap kamar operasi. Gambaran control chart jenis
IMR menggambarkan variasi sistematik, yang menunjukan adanya penyebab khusus dari
masalah waktu tunggu.
19
Berbagai masalah tersebut dapat digambarkan dalam diagram pareto untuk melihat
masalah yang menjadi prioritas, kemudian ditentukan satu masalah yang akan dijadikan
praktik proyek peningkatan mutu di Instalasi bedah Sentral. Berikut jenis masalah yang
digambarkan dalam pareto chart.
Identifikasi Masalah Di IBS RSUP Fatmawati
100
80
60
50
40
Percent
Frekuensi
100
20
0
Jenis Masalah
Count
Percent
Cum %
45
45.0
20
20.0
17
17.0
10
10.0
5
5.0
3
3.0
45.0
65.0
82.0
92.0
97.0
100.0
20
sebagian besar operator terlambat datang, faktor penjadwalan operasi dan sebagian kecil
faktor material dan sarana.
6. Menemukan alternatif penyelesaian masalah sesuai penyebabnya
Aternatif penyelesaian masalah waktu tunggu dapat digambarkan dalam tabel Plan
of Action (POA) berikut ini
No.
Masalah
Penyebab
Alternatif
pemecahan masalah
Penanggung
jawab