Anda di halaman 1dari 126

1

RINGKASAN MATERI
PENYELESAIAN SOAL2
OPERASI TEKNIK
KIMIA

DAFTAR ISI
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Perancangan Kolom Distilasi


1.1.
Soal sistim Benzene Toluene
1.2.
Soal sistim Methanol Water
1.3.
Soal sistim Benzene Toluene
1.4.
Soal sistim Benzene Toluene
1.5.
Soal sistim Ethanol Water
1.6.
Soal UAS SEM-IV, tahun 2011
Perancangan Kolom Absorbsi
2.1.
Soal sistim Amonia Water
2.2.
Soal sistim Aceton Water
2.3.
Soal sistim SO2 Water
2.4.
Soal sistim CO2 Water
2.5.
Soal UAS SEM-IV, tahun 2011
Perancangan Bejana (Vessel/Reaktor)
3.1.
Soal bejana berpengaduk dan bersekat
3.2.
Soal bejana berpengaduk dan tanpa sekat
3.3.
Soal bejana berpengaduk bersekat dan tanpa sekat
3.4.
Soal UAS SEM-IV, tahun 2011
Perancangan Alat Evaporator
4-1.
Soal type single effect evaporator (1)
4-2.
Soal type single effect evaporator (2)
4-3.
Soal UAS SEM-IV, tahun 2011
4-4.
Soal Evaporator type triple Effect Evaporator A
4-5
Soal Evaporator type triple Effecr Evaporator B
Perancangan Alat Heat Exchanger
5.1.
Soal Heat Exchanger Type 1-2 (Kerosene Crude Oil)
5.2.
Soal Heat Exchanger Type 2-4 (Oil Water)
5.3.
Soal UAS SEM-IV, tahun 2011 (Krosene Crude Oil)
Perancangan Alat Crystalizer
6.1.
Soal Crystalizer Type dengan pendinginan
6.2.
Soal Crystalizer Type dengan pemanasan
Perancangan Condenser

PERANCANGAN
KOLOM DISTILASI

PENDAHULUAN
Destilasi adalah suatu proses yang bertujuan
untuk memisahkan suatu campuran liquida
miscible dan volatile menjadi komponennya
masing - masing atau sekelompok komponen
tertentu.
Sebagai syarat dasar dari pemisahan suatu
komponen larutan dengan distilasi adalah
komposisi
uapnya
harus
berbeda
dengan
komponen liquidanya pada saat kesetimbangan.
Secara teoritis distilasi tidak menghasilkan
produk yang benar benar murni 100%, karena
semakin mendekati kemurnian 100% makin besar
pula kerja yang harus diberikan.
Sebagai dasar dari penyelesaian persoalan
distilasi adalah data kesetimbangan antara fase
liquida dan fase uap dari sistim yang di-distilasi.
Data lain yang sangat diperlukan dalam
penyelesaian soal distilasi dan absorpsi adalah
data
enthalpy
larutan
,
terutama
yang
berhubungan dengan panas latent, panas
pencampuran dan sebagainya.
Untuk larutan biner, enthalpy concentration
chart
banyak
diberikan
dalam
beberapa
literature.
Fraksinasi adala methode yang terbaik untuk
pemisahan larutan biner secara distilasi.
Rektifikasi
dapat
dianap
sebagai
flash
distilation yang disusun secara seri sedemikian
rupa sehingga uan dan liquida tiap stage

berlawanan arah satu sama lain , dengan


demikian terjadi kontak intim antara keduanya.
Liquida
kmudian
mengalir
ke
stage
dibawahnya, sedang uap mengalir ke stage
diatasnya.
Karena dalam rektifikasi tiap stage merupakan
plate , maka untuk selanjutnya dipergunakan
istilah plate untuk menyatakan stage.
Lihat gambar
Kolom fraksinasi diumpankan dengan feed
(bahan baku) yang tertentu rate da kadarnya
Plate tempat masuknya feed disebut feed
plate
Semua bagian yang berada diatas feed plate
disebut bagian rectifying , sedangkan yang
berada dibawah feed plate termasuk fed
plate
sendiri
disebut
sebagai
bagian
stripping.
Feed menalir menuruni bagian stripping ke dasar
kolom dimana permukaan liquida dipertahankan
konstan.
Liquida mengalir kedalm reboiler dengan gaya
gravitasi.
Reboiler ini dipanasi dengan indirect steam.
Produk bawah yang disebut sebagai bottom
product, untuk unit seperti gambar , diambil
dari reboiler
Produk bawah ini didinginkan dalam cooler
yang juga merupakan preheater untuk feed
sebelum masuk ke kolom.
Uap yaang naik keatas melalui bagian rectifying
diembunkan seluruhnya dalam condenser dan

kondensat dikumpulkan dalam akumulator ,


dimana
permukaan
liquida
didalamnya
dipertahankan pada ketinggian tertentu.
Sebagian kondensat kemudian dikembalikan
kedalam kolom fraksinasi melalui plate teratas
dengan pompa refluks.
Liquida yang dikembalikan kedalam kolom
fraksinasi disebut sebagai refluks.
Tanpa adanya Refluks ini maka pada bagian
rectifying tidak akan terjadi rektifikasi dan
produk yang dihasilkan konsentrasinya tidak
dapat melebihi konsentrasi uap di bagian ini
Kondensat yan tidak di-refluks didinginkan
didalam cooler dan keluar sebagai produk atas
overhead product
Cara penggambaran Garis Operasi dan Jumlah
Plate Ideal
1.Plot
kurva
keseimbangan
sistim
yang
dimaksud
2.Letakkan titik-titik (XB), (XF) dan (XD) pada
garis diagonal
3.Hitung harga q sesuai dengan kondisi feed
yang diketahui
Kemudian tentukan slope feed line yaitu (q)/
(1-q) dan plot feed line
4.Hitunglah perpotongan garis operasi bagian
rectifying dengan sumbu (Y), yaitu (X D)/(R +
1)
Lukiskan garis potong bagian rectifying ini
dengan jalan menghubungkan titik ini
dengan titik (XD) pada diagonal

5.Gambarkan garis operasi stripping melalui


titik (XB) pada diagonal dan titik perpotongan
feed line dengan rectifyng line
6.Jumlah plate ideal dapat diperoleh dengan
konstruksi step by step segitiga diantara
kurva keseimbangan dengan garis operasi
Konstruksi ini dapat dimulai dri titik
terbawah garis stripping atau titik teratas
garis rectifying
7.Feed plate dinyatakan oleh segitiga dimana
feed line melaluinya, atau perpotongan
kedua garis operasi berada dalam segitiga ini

KONDENSOR DAN REBOILER


Dalam gambar seluruh uap yang keluar dari plate
teratas diembunkan dalam sebuah kondensor
dan liquida dari plate terbawah tidak diambil
seluruhnya sebagai bottom product (B), tetapi
diuapkan sebagian dalam reboiler
Kondensor yang mengembunkan uap yang masuk
disebut total kondensor dan reboiler yang
menguapkan kembali sebagian dari liquida dari

plate terbawah semacam ini disebut partial


reboiler
TOTAL CONDENSOR
Dalam gambar, terlihat bahwa seluruh uap yang
berasal dari plate No.1 (teratas), (V 1) dengan
kadar (Y1), diembunkan seluruhnya dalam total
condensor, dengan demikian aka diperoleh
distilate dengan kadar (XD = Y1 = XC) (kadar
refluks)
Jadi uap dan liquida mengalami keseimbangan
terakhir kali di plate No.1
Dengan demikian segitiga pertama pada gambar
menyatakan plate No.1 (plate teratas) dalam
kolom rektifikasi
PARTIAL CONDENSOR
Adakalanya uap yang keluar dari plate teratas
kolom hanya diembunkan sejumlah refluks aja da
selebihnya ketyika keluar dari condensor ini
masih berupa uap dan baru diembunkan pada
kondensor
ke-2
(final
condenser)
sebagai
destilate (produk atas)
Jadi pada partial kondensor masih terjadi
kesetimbangan antara uap dan liquida yang
meninggalkan , (XC XD dan Y = XD)
Dengan demikian segitiga teratas pada gambar
menyatakan partial kondensor ini dan tidak
dihitung sebagai plate ideal.

PARTIAL REBOILER
Reboiler pada gambar dibawah ini menguapkan
kembali sebagian dari liquida yang berasal dari
plate terbawah (V), dan sisanya diambil sebagai
produk bawah (B)
Uap yang dikembalikan kedalam kolom berkesetimbangan dengan produk bawah, masingmasing dengan kadar (YB dan Yr)
Jadi segitiga yang terbawah (segitiga cde)pada
gambar, menyatakan milik reboiler dan segitiga
berikutnya menyatakan plate terbawah (segitiga
abc)
Reboiler semacam ini disebut partial reboiler.
TOTAL REBOILER
Apabila produk bawah (B) langsung diambil dari
dasar kolom (berasal dari plate terbawah) dan
reboiler menguapkan seluruh liquida yang masuk
kedalamnya, maka reboiler semacam ini disebut
sebagai total reboiler.
Jadi (XW) = (XB) dan (L) = (V + B), selanjutnya
reboiler tidak merupakan plate ideal, karena (XB)
tidak berketimbangan dengan (Yr)
Dengan
demikian
segitiga
terbawah
pada
penentuan plate ideal secara McCabe & Thiele
dinyatakan sebagai plate terbawah

10

KEBUTUHAN
AIR
PENDINGIN
DAN
STEAM
PEMANAS
Umumnya kehilangan panas karena radiasi pada
kolom cukup kecil, sehingga dapat diabaikan dan
operasi kolom sendiri adiabatis
Pada kondensor (total) bila yang diembunkan
adalah (V), air pendingin masuk pada (T 1) dan
keluar pada (T2) serta pemanas pengembunan
molal uap campuran (), maka rate air
pendingin ,

(CW) = (V)()/(T2 T1) dan (qC) = (V)()

Sedangkan pada reboiler, panas yang diberikan


adalah

(qR) = (V)()

Bila ()S adalah latent heat steam,


kebutuhan steam pemanas adalah

(S) = (V)() /()S

maka

11

TOTAL REFLUKS
Slope garis rectifying, (R)/(R + 1) akan
bertambah besar dengan bertambah besarnya
refluks ratio (R), kalau (R) tak terhingga,
(V) = (L) dan slope = 1
Dalam keadaan seperti ini garis operasi
merupakan garis diagonal , kondisi ini disebut
disebut total refluks
Pada keadaan total refluks jumlah plate yang
diperlukan adalah minimum, tetapi berarti feed
dan kedua produk kolom adalah nol.
Artinya seluruh uap yang di embunkan pada
kondensor (total) dikembalikan kedalam kolom
dan seluruh liquida di dasar kolom diuapkan
kembali sementara feed tidak ada yang masuk.
Dalam keadaan seperti ini dapat pula dianggap
bahwa keadaan dimana diperlukan reboiler,
kondensor dan diameter kolom yang tak
terhingga ukuran-nya.
Apabila harga relative volatility () konstant,
maka jumlah plate minimum dapat ditentukan
secara
analitis
dengan
rumus
FenskeUnderwood

Log[(XD)(1 XB)] / [XB)(1 XD)]

12

(N)min

-------------------------------------------Log ()

Bila harga relative volatility di bagian atas kolom


dan di bagian bawah kolom sangat berbeda,
maka diambil harga geometric-mean

MINIMUM REFLUKS
Minimum refluks adalah suatu harga refluks ratio
untuk pemisahan yang diinginkan diperlukan
plate ideal yang tak terhingga jumlahnya.
Jadi dalam hal ini harga (V) aliran uap adalah
minimum yang berarti ukuran kondensor dan
reboiler juga minimum.
Untuk sistim dengan kurva kesetimbangan
normal, harga
(XD)/(Rmin 1), pada ordinat diperoleh dengan
menghubungkan titik (XD) pada garis diagonal
dengan pinch point yaitu titik potong
q-line dengan garis kesetimbangan.
Disamping itu, harga (R)m dapat dihitung
menurut rumus sebagai berikut, yang khusus
berlaku
bila
kurva
kesetimbangan
sistim
bentuknya normal, seperti rumus tersebut,

(R)m = [(XD) (Y)]/[Y X)]

13

Dimana pinch point system adalah (X , Y)


Apabila kurva kesetimbangan sistim tidak
normal, misalnya untuk sistim alkohol water,
maka pinch point-nya adalah titik singgung garis
yang ditarik dari (XD) pada diagonal dan
menyinggung
garis
kesetimbanga
dibagian
cekung
Dalam
ini
rumus
diatas
tidak
dapat
dipergunakan.
Untuk
menghitung
(R)m
dipergunakan
perpotongan garis operasi rectifying dengan
sumbu (Y) dititik (XD)/(Rm + 1)

LANGKAH LANGKAH PENYELESAIAN


SOAL SOAL PERANCANGAN KOLOM
DISTILASI
1.Menggambar Curva Equilibrium
Contoh System Benzene Toluene

14

2.Menghitung Neraca Massa Utama dalam


satuan (lb/hr)
Yaitu Feed (F) , Destilate (D) dan Botom (B)
Dengan data fraksi berat (% wt) masing
masing komponen utama tersebut

3.Menghitung berat molekul masing masing


komponen utama
Contoh,
Feed mengandung 40% berat benzene dan
60% berat toluene
Data BM benzene = 78 dan BM toluene = 92
Fraksi berat benzene = 0,40 = (0,40)/(78)
mole = 0,0051 mole

15

Fraksi berat toluene = 0,60 = (0,60)/(92)


mole = 0,0065 mole
Total mole = (0,0051) + (0,0065) = 0,0116
mole
Fraksi mole komponen benzene di dalam
FEED
= (0,0051)/(0,0116) = 0,44 ( 44% mole) =
(XF)
Sedangkan fraksi berat benzene didalam
FEED = 0,40 (40% wt)
4.Masukkan data data fraksi mole kedalam
curva equilibrium
5.Letakkan titik : (XD)/(R + 1) pada sumbu (Y),
buat garis operasi
(XD) = mole fraksi distilate
6.Masukkan kondisi Feed (F) dalam keadaan
Liquid jenuh (garis umpan q = 1) atau Vapor
jenuh (garis umpan q = 0)
7.Menghitung neraca massa utama dalam
satuan (lb.mole/hr)
8.Menghitung neraca masa keseluruhan dalam
satuan (lb.mole/hr), yaitu (F), (D), (B), (V),
(L), (V) dan (L)
Yang meliputi daerah Enriching Section dan
Stripping Section
9.Pemakaian rumus yang ada yaitu
(R) = (L)/(D) = (V - D)/(D) jadi (L) = (R)
(D)
(R) = reflux ratio
(L) = (V D) --- (V) = (L + D)
1.Gambar garis umpan didalam equilibrium
curva
Garis umpan memotong garis operasi atas
dan selanjutnya gambar garis operasi bawah

16

2.Dari garis operasi atas dan garis operasi


bawah serta
Garis umpan , gambarlah jumlah tray
minimum
3.Apabila diketahui kalor penguapan molar
(latent heat) ()
Contoh () benzene = 7.360 kal/g.mol
() toluene = 7.960 kal/g.mol
Berat Molekul (BM) rata-rata Feed =
85,8
= (% vol)(BM) benzene + (% vol)(BM) toluene
BM benzene = 78 dan BM toluene
= 92
(% vol) benzene = 0,44 dan (% vol)
toluene = 0,56
Kalor penguapan rata-rata dari Feed
= (0,44)(7.360) + (0,56)(7.960)
kal/g.mol
= (7.696) kal/g.mol
= (7.696)(1,8/85,8) = 161,5 Btu/lb
Digunakan untuk mencari kemiringan garis
umpan (q)
(q) = (1) + [(cp)L ((Tb TF)]/[]
(q) = (1) + [(0,44)(95 20)]/[161,5] = 1,37
(cp)L = kalor spesifik feed = 0,44
(Tb) = titik didih feed = 95 0C
(TF) = suhu feed masuk kedalam kolom = 20
0
C (Feed dingin)
Sehingga didapat kemiringan garis umpan
(q) =
= -(q)/(1-q) = - (1,37)/( - 1,7) = 3,70

17

Gambar garis (q) agak miring kekanan


4.Menghitung fraksi liquid (L) dan fraksi vapor
(V)
Untuk daerah Enriching Section dan Stripping
Section
(L) = (L) + (q)(F) , dan (V) = (V) + (1 q)
(F)

CONTOH SOAL
PERANCANGAN ALAT
KOLOM DISTILASI

18

19

PERANCANGAN ALAT
KOLOM DISTILASI
SISTIM BENZENE - TOLUENE

Contoh soal design kolom distilasi sistim


Benzene- Toluene
(Buku McCabe-II, halaman 41)

20

Suatu kolom fraksinasi kontinyu dirancang


untuk memisahkan 30.000 lb/jam campuran
yang terdiri dari 40% benzene dan 60%
toluena, menjadi suatu hasil atas (D) yang
mengandung 97% benzene dan hasil bawah
(B) yang mengandung 98% toluena, Persen
tersebut adalah persen (%) berat
Rasio refluks yang digunakan adalah 3,5 mol
refluks untuk setiap 1 mol hasil.
Kalor latent molal untuk benzene adalah
7.360 kal/g.mol dan kalor latent molal untuk
toluena adalah 7.960 kal/g.mol.
Benzene dan toluena membentuk sistim ideal
dengan volatilitas relatif 2,5
Kurva kesetimbangan-nya dapat dilihat pada
gambar
Titik didih umpan (Tb)) = 95 0C pada 1 atm
a). Hitunglah berapa mol hasil atas dan hasil
bawah per jam
b). Tentukan berapa banyak-nya piring ideal
dan letak piring
umpan
b-1). Jika umpan zat cair pada titik
didihnya
b-2). Jika umpan zat cair pada suhu 20 0C
(kalor spesifik = 0,44 Btu/lb)
b-3). Jika umpan campuran yang terdiri
dari 2/3 uap dan
1/3 zat cair
c). Jika uap dapat tekanan 20 lbf/sq.in (psia)
pengukur
digunakan sebagai pemanas , berapa
banyaknya uap

21

pemanas yang diperlukan per jam untuk


masing-masing
kasus tersebut diatas andaikan
kehilangan kalor dapat
diabaikan dan refluks adalah Zat cair
jenuh
d). Jika air pendingin masuk kondensor pada
suhu 80 0F (26 0C)
dan keluar pada 150 0F (65,5 0C),
berapakah banyaknya air
pendingin yang diperlukan dalam satuan
GPM

22

PENYELESAIAN
a). Neraca Massa
(F) = 30.000 lb/hr = 349,5 lbmole/hr (BM
feed = 85,4)
(D) = 12.000 lb/hr = 153,3 lbmole/hr (BM
distilate = 78,42)
(B) = 18.000 lb/hr = 193,65
lbmole/hr (BM bottom = 91,67)
Fraksi mole
(XF) = 0,44 % mole , (Y F) = 0,56 %
mole
(XD) = 0,974 % mole , (YD) = 0,03 %
mole
(XB)

= 0,02 % mole

(YB)

0,98 %

mole
Gambar curva equilibrium sistim Benzene Toluena
Letakkan titik (XD) =
97,4 % mole, dan
memotong garis
Diagonal, (R) = 3,5
Letakkan titik (XD)/(R+1) pada sumbu Y ,
yaitu titik 0,216
Taris garis operasi atas (enriching line)
b). (b-1). Jka umpan masuk dalam kondisi
liquid jenuh

23

Garis umpan (q line) = 1 , q line


vertikal keatas
Pada gambar, jumlah tray minimm
12 buah
Tray No.12 untuk Reboiler
(pendidih ulang)
Umpan dimasukkan pada tray No. 7
dari atas
(b-2). Diketahui latent heat masing masing
komponen
() benzene = 7.360 kal/g.mol
() toluene = 7.960 kal/g.mol
Kalor penguapan rata-rata dari Feed
= (0,44)(7.360) + (0,56)(7.960)
kal/g.mol
= (7.696) kal/g.mol = (7.696)
(1,8)(BM AV)
= (7.696)(1,8/85,8) = 161,5
Btu/lb
BM benzene = 78, BM benzene = 92
(BM)AV = (% vol)(BM) benzene + (%vol)
(BM) toluene
Untuk mencari nilai (q)
(q) = (1) + [(cp)L ((Tb TF)]/[]
(q) = (1) + [(0,44)(95 20)]/[161,5] =
1,37
(cp)L = kalor spesifik feed = 0,44
(Tb) = titik didih feed = 95 0C
(TF) = suhu feed masuk kedalam
kolom = 20 0C
(Feed dalam keadaan dingin)
Sehingga didapat kemiringan garis
umpan (q line)

24

(SLOPE) q = -(q)/(1-q) = (1,37)/( 0,37)


= 3,70
Persamaan garis (q)
Y = [(-q)/(1-q)] X + (XF)/(1-q), (XF) mole
fraksi feed
Gambar garis (q) agak miring kekanan
Pada gambar, jumlah tray minimm 11
buah
Tray No.11 untuk Reboiler (pendidih
ulang)
Umpan dimasukkan pada tray No. 5
dari atas
Persamaan garis (q)
(Y) = [(-q)/(1 q)] (X) + [(XF)/(1 q)]
(Y) = (3,70)(X) + (0,44)/(1 1,37)
(Y) = (3,70)(X) - (1,19)
(b-3). Jka umpan masuk 2/3 vapor dan 1/3
liquid
Nilai harga (q) = 1/3
Sehingga didapat kemiringan garis
umpan (q line)
(SLOPE) q = -(q)/(1-q) = - (1/3)/( - 2/3)
= 0,5
Gambar garis (q) agak miring kekiri
Pada gambar, jumlah tray minimm 13
buah
Tray No.13 untuk Reboiler (pendidih
ulang)
Umpan dimasukkan pada tray No. 7
dari atas
Untuk umpan dalam kondisi panas, nilai (q)
(q) = - [(CpV)(TF Td)]/()
(cp)V = kalor spesifik uap feed

25

(Td) = titik embun feed


(TF) = suhu feed masuk kedalam
kolom = 20 0C
(Feed dalam keadaan panas)
Persamaan garis (q) adalah , (q) = [(-q)/(1q)] X + (XF)/)1-q)
c). () untuk toluene = 7.960 cal/gr.mol
= (7.960)(1,8) Btu/lb.mol = 14.238
Btu/lb.mole
Disini dipakai latent heat () untuk toluene =
7.960 kal/gr.mol
bukan () untuk benzene = 7.360 kal/gr.mol
Kalor dari 1 lb uap pemanas pada tekanan 20
lb/sq.in pengukur
Pada lampian VIII (Buku McCabe-I)
Tekanan uap = 20 lb/sq.in - Kalor Enthalpi =
939 Btu/lb
Uap pemanas yang diperlukan dipakai rumus,
(ms) = (V)()/(enthalpi), (V) = 688,60
lbmole/hr
(ms)
=
(688,60 lb.mole/hr)(14.238
Btu/lb.mole)/(939 Btu/lb)
(ms) = 10.441,2 lb/hr (untuk Feed masuk
kondisi liquid jenuh)
d). Kebutuhan air pendingin pada (q = 1)
Rumus : (mc) = (V)()/(T2 T1)
(V) = 688,60 lb.mole/hr
() toluene = 7.960 cal/gr.mole (ambil
yang terbesar)
= (1,8)(7.960) Btu/lbmole =
14.328 Btu/lbmole

26

(mc) = (688,60)(14.238)/(150 80)


(mc) = 690.638,26 lb/hr
(mc) = (690.638,26)/(60X8,33)
1.381,83 GPM

Di asumsikan bahwa
Suhu air masuk ke condenser = (T1) = 80 0C
Suhu air keluar dari condenser = (T2) = 150 0C

27

PERANCANGAN ALAT
KOLOM DISTILASI
SISTIM METHANOL WATER

28

Contoh soal perancangan kolom distilasi sistim


Methanol Water
(Buku Treybal, halaman 388)
Campuran methanol - air dengan kadar 50%
berat methanol tersedia pada suhu 23,4 0C, akan
di-rektifikasi dalam sebuah fraksionator yang
bekerja pada 1 atm secara kontinyu
Rate feed masuk kolom adalah 5 ton/jam, dan
diharapkan hasil atas mempunyai kadar 95%
berat methanol dan hasil bawah berkadar 1%
berat methanol, langsung diambil dari reboiler
Sebelum masuk kolom, feed dipanaskan lebih
dahulu dalam preheater dengan menggunakan
residu sebagai pemanas sehingga suhu residu
turun menjadi 37,8 0C
Refluks dikembalikan kedalam kolom pada titik
didihnya dengan refluks rasio 1,5 kali refluks
minimumnya.
Kondensor mengembunkan seluruh uap yang
masuk
dan
destilat
didinginkan
sebelum
disimpan dalam storage
1). Sket sistim diatas lengkap dengan kondisi
pada setiap titik dan
arah aliran
2). Tentukan rate distilat dan rate residu
3). Tentukan refluks rasio minimum (Rm)

29

4). Tentukan jumlah plate teoritis minimum


5). Tentukan jumlah plate teoritis pada kondisi
operasi
6). Bila overall effisiensi 50%, tentukan pada
plate aktual ke berapa
feed masuk
7). Tentukan refluks rasio internal pada masingmasing bagian
kolom
8). Tentukan kadar liquid ketika masuk reboiler
9). Tentukan beban kondensor dan reboiler dalam
k.Joule/jam
10). Bila effisiensi Murphee nya adalah 60%,
berapa effisiensi
total-nya
PENYELESAIAN
a). Neraca Massa
(F)
=
5.000,00 kg/hr
=
216,76
kg.mole/hr
(D) = 2.606,38 kg/hr = 84,51 kg.mole/h
(B)
=
2.393,62 kg/hr
=
132,25
kg.mole/hr
Fraksi mole
(XF) = 0,50 % mole , (YF) = 0,50 %
mole
(XD) = 0,95 % mole , (YD) = 0,05 %
mole
(XB) = 0,01 % mole , (YB) = 0,88 %
mole
b). Garis umpan (q line) , q = 1,05

30

c). Gambar curva equilibrium sistim


Methanol Water
Letakkan titik (X D) = 0,95 % mole, dan
memotong garis
diagonal
Letakkan titik (X D)/(R+ 1) pada sumbu Y ,
yaitu titik 0,51
Taris garis operasi atas (enriching line)
d). Jka umpan masuk dalam kondisi liquid
Garis umpan (q line) = 1,05 , q line
miring kekanan
Pada gambar, jumlah tray minimm 9 buah
Tray No.9 untuk Reboiler (pendidih ulang)
Umpan dimasukkan pada tray No. 5 dari
atas

31

PERANCANGAN ALAT
KOLOM DISTILASI

32

SISTIM BENZENE - TOLUENE

Contoh soal design kolom distilasi sistim


Benzene - Toluene
(Buku Badger, halaman 267)
A continuous fractionating column operating at
14,7 psia is to be designed to separate 30.000
lb/hr of a solution of benzene and toluene,
containing 0,40 mass fraction benzene, into an
overhead
product
containing
0,97
mass

33

fraction benzene and a bottom product


containing 0,98 mass fraction toluene
A reflux ratio of 3,5 lb of reflux per lb of
product is to be used
The feed will be liquid at its boiling point and
the reflux will be returned to the column at 100
0
F
a). Determine the quantity of top and bottom
products
b). Calculate the condenser duty and the rate
of heat input to be
reboiler
c). Determine the theoritical plates required
and the correct feed
plate location
d). The cooling water required if the water
enteres the
condenser at 80 0F and leaves at 120 0F
e). The quantity of steam required if saturated
steam at 35 psig
is used as the heating medium in the
reboiler
f). Calculate with using the McCabe & Thiele
methods

34

Penyelesaian
a). Neraca Massa
(F) = 30.000 lb/hr = 349,5 lbm/hr
(D) = 12.000 lb/hr = 153,02 lbm/hr
(B) = 18.000 lb/hr = 196,35 lbm/hr
Fraksi mole
(XF) = 0,40 % mole , (YF) = 0,60 %
mole
(XD) = 0,97% mole , (YD) = 0,03 % mole
(XB) = 0,02 % mole , (YB) = 0,98 %
mole
b). Jumlah Theoritical plates = 11 buah
Feed masuk pada plate No.5
Plate No. 11 sebagai reboiler
c). Diketahui latent heat masing masing
komponen
() benzene = 7.360 kal/g.mol
() toluene = 7.960 kal/g.mol
Kalor penguapan rata-rata dari Feed
= (0,44)(7.360) + (0,56)(7.960)
kal/g.mol
= (7.696) kal/g.mol = (7.696)
(1,8)(BM AV)
= (7.696)(1,8/85,8) = 161,5
Btu/lb
BM benzene = 78, BM benzene = 92
(BM)AV = (% vol)(BM) benzene + (%vol)
(BM) toluene

35

Kebutuhan air pendingin pada (q = 1,05)


Rumus : (mc) = (V)()/(T2 T1)
(V) = 688,60 lb.mole/hr
() toluene = 7.960 cal/gr.mole (ambil
yang terbesar)
= (1,8)(7.960) Btu/lbmole =
14.328 Btu/lbmole
(mc) = (688,60)(14.238)/(120 80)
(mc) = 392.171,47 lb/hr
(mc) = (392.171,47)/(60X8,33) =
784,66 GPM
Di asumsikan bahwa
Suhu air masuk ke condenser = (T1) = 80 0C
Suhu air keluar dari condenser = (T2) = 120 0C

36

37

PERANCANGAN ALAT
KOLOM DISTILASI
SISTIM BENZENE - TOLUENE

38

Contoh soal design kolom distilasi sistim Benzene


Toluene
(Buku Geankoplis, halaman 643)
Rectification of a benzene toluene mixture
A liquid mixture of benzene toluene is to be
distilate in a fractionating tower at 101,3 kPa
pressure (1 atm)
The feed of 100 kg.mole/hr is liquid and it
contains 45% mole benzene and 55% mole
toluene and enters at 130 0F
A distilate containing 95% mole benzene and
5% mole toluene, and a botom containing 10%
mole benzene and 10% mole toluene are to be
obtained
The reflux ratio is 4 : 1
The average heat capacity of the feed is 38
Btu/lbmole.0F and the average latent heat is
13.800 Btu/lbmole.0F
Equilibrium data for the system are given
(page 628 , 629)
Calculate the kg.moles per hour distilate,
kg.moles per hour bottoms , and the number of
theoritical trays needed
The heat capacity of the liquid feed (C pL = 159
kJ/kgmole.K), and the boiling point of feed (T B
= 366,7 K = 93,7 0C, and the temperature of
feed (TF = 327,6 K = 54,6 0C)
(TB) = 93,7 0C = (93,7)(1,8) + 32 = 200,66 0F
(TF) = 54,6 0C = (54,6)(1,8) + 32 = 130,28 0F

39

PENYELESAIAN
Kalor penguapan rata-rata dari Feed
= 13.800 Btu/lbmole.0F
= (13.800)/(BM) Btu/lb.0F = (13.800)/(85,70)
Btu/lb.0F
= (161,03) Btu/lb
Digunakan untuk mencari umpan masuk
kolom (q)
(q) = (1) + [(cp)L ((Tb TF)]/[]
(q) = (1) + [(0,44)(93,7 54,6)]/[161,03]
= (1) + 0,11 = 1,11
(cp)L = kalor spesifik feed = 0,44
(Tb) = titik didih feed = 93,7 0C
(TF) = suhu feed masuk kedalam kolom =
54,6 0C
(Feed dalam keadaan panas)
Sehingga didapat kemiringan garis umpan (q
line)
(SLOPE) q = (q)/(q-1) = (1,11)/( 0,11) =
10,09
Gambar garis (q) agak miring kekanan
Pada gambar, jumlah tray minimm 8 buah

40

Tray No.8 untuk Reboiler (pendidih ulang)


Umpan dimasukkan pada tray No. 5 dari atas
Persamaan garis (q)
(Y) = [(-q)/(1 q)] (X) + [(XF)/(1 q)]
(Y) = (1,11)(X) + (0,45)/(1 1,11)
(Y) = (3,70)(X) - (4,09)

41

PERANCANGAN ALAT
KOLOM DISTILASI
SISTIM BENZENE - TOLUENE

42

Contoh soal design kolom


Benzene Toluene
(Buku Kern, halaman 502)

distilasi

sistim

20.000 lb/hr of a 50% weight mixture of


benzene and toluene is to be distilled at an
operating pressure of 5,0 psig to produce a
distilate containing 99% weight benzene and
botoms containing 95% toluene
How many plates are required ?
Enthalpy are computed above 0 0F using
specific heats Fig-3, page-805 and the latent
heats from Fig-12, page-815

43

44

PERANCANGAN ALAT
KOLOM DISTILASI
SISTIM ETHANOL - WATER

45

Contoh soal design kolom


Ethanol Water
(Buku Foust, halaman 369)

distilasi

sistim

A mixture of ethanol and water


The distilate product contains 77,85 % mole
(XD) = 0,7785, and the bottom product 0,393 %
mole (XB) = 0,00393 and the feed 17,38 % mole
(XF) = 0,1738 , of ethanol
From an energy and material balance, the feed
of 43,7 mole/hr contains 42,68 moles of liquid
Threfore q = (42,68/43,7) = 0,9766
And the slope of the q line, is 41,4
From an energy and material balance arround
the top plate with 29,4 moles/hr of reflux at
114 0F, the internal reflux L1 is calculated as
32,9 moles/hr and the vapo rate V2 as 42,46
moles/hr
The slope of the operating line representating
a matrial balance around the top of the
column, is thus (L/V) = 0,775
The intersection of this line with the q line
determine one point on the operating line
giving a material balance around the bottom of
the column

46

The calculation of the number of ideal stages is


made by drawing the steps as shown

47

PERANCANGAN ALAT
KOLOM DISTILASI
SISTIM METHANOL - WATER

48

Contoh soal design kolom distilasi


Methanol Water
(Soal UAS Semester-IV Tahun 2011)

sistim

Pemisahan dari Methanol dan water dikerjakan


dengan
Distilasi
dengan
mempergunakan
Packed Column/Distilation Column
Reflux ratio adalah 3,5
Diharapkan bahwa Produk atas mengandung
99,9% berat Methanol dan Produk bawah
mengandung 90% berat water
Feed mengandung 60% berat Methanol dan
sisanya water
Sebelum masuk kedalam kolom , Feed dipanasi
dahulu
dengan
mempergunakan
Bottom
Produk , sehingga Feed masuk kdalam kolom
dalam keadaan LIQUID JENUH
Kondensor
yang
dipakai
adalah
Total
Condenser , sedang Reboiler dipakai partial
reboiler,
kondensor
dihubungkan
dengan
atmosfer
Rate Feed adalah 60.000 lb/hr
Rencanakan kolom tersebut secara menyeluruh

49

50

PERANCANGAN ALAT
KOLOM DISTILASI
SISTIM BENZENE - TOLUENE

51

Contoh soal design kolom distilasi


Benzene - Toluene
(Soal UAS Semester-IV Tahun 2011)

sistim

20.000 lb/hr of a 50% wt mixture of Benzene


Toluene is to be distilate at 5 psig total presure
to produc a distilate or overhead product
containning 99,0 % wt of benzene, the volatile
component, and a bottom product containning
not more than 5% wt of benzene
A reflus ratio of 2,54 mole of refluks per mole
distilate will be used
The feed enter the column on saturated liquid
Calculate all of the fraction, same the problem
above

52

PERANCANGAN
KOLOM ABSORPSI

53

LANGKAH LANGKAH PENYELESAIAN


SOAL SOAL ABSORPSI GAS
1.Dihitung terlebih dahulu Berat Molekul
masing masing zat
2.Dihitung berat molekul total Feed masuk
kolom
3.Dengan data fraksi mole masing masing
zat, dihitung berapa jumlah massa masing
masing zat
4.Dihitung neraca massa yang terjadi
Seluruh zat yang masuk kolom = seluruh
hasil yang keluar
5.Zat yang masuk adalah gas dari bawah
kolom dan zat cair dari atas kolom
6.Massa gas dengan symbol (V), massa air
dengan symbol (L)
Fraksi mole dari (V) yaitu (Y), fraksi mole
dari (L) yaitu (X)
Dari Literature Buku McCabe II halaman
170
Gas yang masuk dari bawah kolom yaitu
(Vb, Yb)
Zat cair (air) yang masuk dari atas kolom
yaitu (La,Xa)
Gas yang keluar dari kolom atas kolom
yaitu (Va, Ya)

54

Air yang keluar dari bawah kolom yaitu (L b,


Xb)
Dari literature Buku Geankoplis halaman
601
Gas yang masuk dari bawah kolom yaitu
(VN+1), (YN+1)
Zat cair (air) yang masuk dari atas kolom
yaitu (L0, X0)
Gas yang keluar dari kolom atas kolom
yaitu (V1, Y1)
Air yang keluar dari bawah kolom yaitu (LN,
XN)
7.Neraca massa yang terjadi yaitu,
(Vb) + (La) = (Va) + (Lb)
(Vb)(Yb) + (La)(Xa) = (Va)(Ya) + (Lb)(Xb)
(VN+1) + (L0) = (V1) + (LN)
(VN+1)(YN+1) + (L0)(X0) = (V1)(Y1) + (LN)(XN)

CONTOH SOAL
PERANCANGAN ALAT
KOLOM ABSORPSI

55

56

PERANCANGAN ALAT
KOLOM ABSORPSI
SISTIM AMONIA WATER

57

Contoh soal design kolom absorpsi sistim Amonia


Water
(Buku McCabe, halaman 168)
Sebuah menara dengan isian raschig rings dari
keramik ukuran 1-in akan dibangun untuk
mengolah 25.000 cuft/jam gas umpan (udara)
Gas umpan (udara) mengandung amonia dengan
kadar 2% volume
Sehinga umpan terdiri dari 2% vol NH 3 dan 98%
vol Udara
Sebagai penyerap digunakan water yang tidak
mengandung amonia sama sekali, jadi water
mengandung 0% vol NH3 dan 100% vol H2O
Suhu operasi adalah 68 0F
=
(528 0R) dan
tekanan 1 atm
Rasio aliran gas terhadap aliran zat cair adalah 1
lb gas per pond zat cair (artinya, 1 lb gas = 1 lb
zat cair)

58

a).
Jika
kecepatan
gas
adalah
setengan
kecepatan pembanjir,
berapakah diameter diameter menara
b). Berapakah penurunan tekanan jika bagian
yang berisian adalah
setingi 20 ft
Berat molekul, udara = (0,21)(O 2) + (0,79)(N2) =
29
Berat molekul, NH3 (amonia) = 17
Sehingga Berat Molekul rata-rata gas umpan
(udara) adalah
= (29)(0,98) + (0,02)(17) = 28,76
Data (gc) = 32,174 ft/lbf.det2 , Viscositas water
= 1 centipoise
Pakai kurva, fig-4 (Buku McCabe-II p-167)

59

PERANCANGAN ALAT
KOLOM ABSORPSI
SISTIM ACETONE WATER

60

Contoh soal design kolom absorpsi


Acetone Water
(Buku Geankoplis, halaman 579)

sistim

Diinginkan untuk meng-absorbsi 90% acetone


yang terdapat dalam udara dengan kandungan 1
mole % dalam sebuah counter-current stage
tower.
The total inlert gas flow to the tower is 30,0
kg.mole/hr, and the total inlet pure water flow to
be used to absorb the acetone is 90 kg.mole
H2O/hr.

61

Udara masuk dengan kecepatan 1,5 kali


kecepatan minimalnya
Prosesnya adalah isothermal pada 300 K dengan
tekanan 101,3 kPa
Dalam sistim ini garis equilibrium-nya berupa
garis lurus dengan persamaan YA = (2,53) XA
Tentukan kebutuhan stage yang diperlkan untuk
proses separasi ini

PENYELESAIAN
Kondisi udara masuk kedalam tower
Rate = 30,0 kg.mole/hr = (30,0)(2) lb.mole/hr
= 60,0 lb.mole/hr
Kondisi operasi
T = 300 K = (37) 0C = [(37)(1,8) + 32] 0F =
98,6 0F

62

p = 101,3 kPa = 1 atm


Anggap udara sebagai gas ideal, sehingga
berlaku hukum gay lussac
(P1)(V1)/(T1) = (P2)(V2)/(T2)
(P1) = 1 atm , (T1) = 32 0F , (V1) = 359 cuft
(P2) = 1 atm , (T2) = 98,6 0F
(V2) = (P1/P2) X (T2/T1) X (V1)
(V2) = (1/1) X (98,6 + 460)/(32 + 460) X (359)
cuft
(V2) = (558,6/492) X (359) cuft = 407,16 cuft
Berat molekul udara = (29,68)
Berat molekul acetone = (44)
Udara meliputi (0,01) acetone dan (0,99) udara
Berat molekul campuran
= (0,99)(29,86) + (0,01)(44) = 29,38 + 0,44 =
29,82
Sehingga () udara = (29,82/407,16) = 0,0732
Rate water = 90,0 kg.mole/hr = 180 lbmole/hr =
(Lb)
Rate udara (Vb) = 60 lb.mole/hr
(Yb) = 0,01 acetone = (0,6) lbmole/hr
Dari kandungan aceton didalam udara (1% mole)
= (0,6) lbmole/hr
Sebanyak 90% = (0,9)(0,6) lbmole/hr = 0,54
lbmole/hr di absorb dan masuk kedalam fraksi
(Lb) sebagai (Xb)
Jadi jumlah total water dan acetone yang keluar
(Lb) =
(180 + 0,54) lbmole/hr
=
(180,54)
lbmole/hr
(Xb) = (0,54/180.54) = 0,0029

63

Sebanyak 10% = (0,1)(0,6) lbmole/hr = 0,06


lbmole/hr sebagai sisa masih berada didalam
fraksi (Va)
(Va) = (Vb) + (La) (Lb) = persamaan neraca
massa total
(Va)
=
(60) + (180) (180,54)
=
59,46
lbmole/hr
(Xa) = (0,06/59,46) = 0,001
Rate water (La) = 180 lb.mole/hr, pure water
(Xa) = 0% mole acetone
Jadi koordinat 2 titik yaitu (A) dan (B) adalah
Titik (A) , (Xa , Ya) = (0,00 , 0,001)
Titik (B) , (Xb , Yb) = (0,0029 , 0,01)
Ke-2 dibuat garis AB didalam kurva equilibrium
Kurva equilibrium dengan persamaan (YA)
=
(2,53)(XA)

64

PERANCANGAN ALAT

65

KOLOM ABSORPSI
SISTIM SO2 WATER

Contoh soal design kolom absorpsi sistim SO2


Water
(Buku Geankoplis, halaman 601)
Absorbtion of SO2 in tray tower

66

Tray tower dirancang untuk meng-absorbsi SO2


dalam udara kering dengan menggunakan air
murni pada 68 0F
Gas masuk terdiri atas 20% mol SO2 dan
meninggalkan tower sebesar 2% mol, pada
tekanan 101,3 kPa (1 atm)
Flow rate udara inert 150 kg udara/jam m2 dan
laju aliran air masuk 6.000 kg air/jam m2
Asumsi effisiency overall tray 25%
Berapa
banyak
tray
theoritis
dan
tray
sebenarnya yang dibutuhkan
Asumsikan bahwa tray dioperasikan pada 293 K
(20 0C)

67

68

PERANCANGAN ALAT
KOLOM ABSORPSI
SISTIM CO2 WATER

Contoh soal design kolom absorpsi sistim CO2 Water


(Soal UAS Semester-IV Tahun 2011)
Udara mengandung 20% CO2 dialirkan kedalam sebuah

69

counter current multiple contact stages untuk


menurunkan 90% kandungan CO2-nya
Udara masuk dengan kecepatan 100 kg.mole/jam
Sebagai liquida penyerap digunakan air murni yang
masuk dengan kecepatan 150.000 kg.mole/jam
Rencanakan
kolom
absorbsi
tersaebut
secara
menyeluruh

70

PERANCANGAN
BEJANA (VESSEL)
BERSEKAT
DENGAN PENGADUKAN

71

72

CONTOH SOAL PERANCANGAN


BEJANA BEPENGADUK DAN
BERSEKAT

73

Contoh Soal Perancangan bejana (vessel)


Dari Buku McCabe-I, halaman246
Sebuah turbin berdaun rata dan mempunyai
enam daun dipasang di pusat tangki vertikal
Diameter tangki (Dt) adalah 6 ft, diameter turbin
(Da) 2 ft dan terletak (E) 2 ft dari dasar tangki
Lebar daun turbin (W) 6 in = 0,5 ft
Tangki ini diisi sampai kedalaman 6 ft dengan
larutan Cautik Soda (NaOH) 50%, pada suhu 150
0
F dan viscositasnya () adalah 12 cP = (12)
(6,72)(10-4), dan densitasnya () 93,5 lb/cuft
Turbin ini beroperasi pada (n) 90 RPM = 1,5 RPS,
Tangkinya bersekat
Berapakah daya (P) yang diperlukan untuk
mengoperasikan alat pencampur tersebut (P) =
ft.lbf/det = (P/550) HP
(gc) = 32,174 ft/det2 ,
Rumus NRe = Reynold Number = [(Da)2(n)()]/()
Rumus yang dipakai = (P) = (Np)(n)3(Da)5()/(gc)
Lihat kurva 9-13 Buku McCabe-I hal, 242, kurva
NP versus NRe
Data (NRe) masuk ke kurva , cari (NP), NP =
angka daya
Kurva fig 9-13, Buku NsCabe-I , hal 242 terdapat
4 kurva (A, B, C, D)
(A)
Untuk daun vertikal dengan S4 = 0,25
(B)
Untuk impeller yang serupa tetapi
dengan daun yang lebih
sempit dengan S4 = 0,125

74

(C)
Untuk turbin yang serupa untuk kurva
(B) tetapi dengan daun miring
(D)
Untuk tangki tanpa sekat
Jadi dipakai kurva no.A

75

CONTOH SOAL PERANCANGAN


BEJANA BEPENGADUK
DAN TANPA SEKAT

76

Contoh Soal Perancangan bejana (vessel)


Dari Buku McCabe-I, halaman246
Sebuah turbin berdaun rata dan mempunyai
enam daun dipasang di pusat tangki vertikal
Diameter tangki (Dt) adalah 6 ft, diameter turbin
(Da) 2 ft dan terletak (E) 2 ft dari dasar tangki
Lebar daun turbin (W) 6 in = 0,5 ft
Tangki ini diisi sampai kedalaman 6 ft dengan
larutan Cautik Soda (NaOH) 50%, pada suhu 150
0
F dan viscositasnya () adalah 12 cP = (12)
(6,72)(10-4), dan densitasnya () 93,5 lb/cuft
Turbin ini beroperasi pada (n) 90 RPM = 1,5 RPS,
Tangkinya tanpa sekat
Berapakah daya (P) yang diperlukan untuk
mengoperasikan alat pencampur tersebut (P) =
ft.lbf/det = (P/550) HP
Kurva fig 9-13 , Buku McCabe, hal.242
Dipakai kurva No. (D)
(NFr) = [(n)2(Da)]/(gc), (NFr) = Froude Number

77

Untuk kurva fig 9-13 dan fig 9-14, Buku McCabe-I


hal, 242 dan 243
Terdapat korelasi yaitu
Bila digunakan kurva yang putus-putus angka
daya (Np) yang dibaca dari skala ordinat harus
dikoreksi dengan mengalikannya dengan (NFr)m ,
(m) = [(a) log (NRe)]/(b)
(a) dan (b) didapat dari Tabel 9-1 , konstanta
untuk persamaan
Untuk kurva (D), didapat harga (a) = 1,0 dan (b)
= 40,0

CONTOH SOAL PERANCANGAN


BEJANA BEPENGADUK
DENGAN SEKAT
DAN TANPA SEKAT

78

79

Contoh Soal Perancangan bejana (vessel)


(Soal UAS Semester IV tahun 2011)
Sebuah tangki dengan diameter 4 ft dan tinggi 6
ft diisi sedalam 4 ft dengan larutan Latex yang
mempunyai viscositas 10 P dan densitasnya 47
lb/cuft, serta suhunya 150 0F
Didalam tangki itu dipasang sebuah propeler
berdaun tiga yang diameternya 12 inch, pada
jarak 1 ft dari dasar tangki
Jarak bagi 1:1 (jarak bagi sama dengan diameter)
Motor yang ada dapat membangkitkan 10 HP
Periksa apakah motor ini mampu menggerakan
agitator itu pada kecepatan 1.000 RPM
Tangki itu dalam kondisi bersekat dan tanpa
sekat
Untuk perancangan tangki asumsikan bagian
tutup dan bagian bawah berbentuk Dished Head

80

PERANCANGAN
ALAT EVAPORATOR

81

82

CONTOH SOAL PERANCANGAN


ALAT
SINGLE EFFECT EVAPORATOR

83

Contoh Soal Perancangan Single Effect


Evaporator
(Buku Badger, halaman 301)
Process evaporation on NaOH solution
Feed (F) with 10.000 lb/hr of a 20% solution of
sodium hydroxide at 100 0F (temperature of feed
100 0F, XF = 20%)
This is to be concentrated to 50% solution (XL =
50%)
The evaporator is supplied with saturated steam
(S) at 5 psig and operated with he vapor space at
a vacuum of 26 in, reffered to a 30 in barometer (
p saturated steam 5 psig = 19,7 psia, p water
vapor = (30 26) in Hg = 4 in Hg = 1,47 psi)
There is negligible entrainment
Condensate may assumed to leave at steam
temperature, and losses by radiation are to be
neglected
What is the steam consumption ?

84

If the over-all heat transfer coefficient (U) is 400


Btu/hr.sqft.0F)
What is the heating surface (A) required ?
The evaporator is provided with a barometric
counter-current contact condenser, fed with
water at 60 0F
The exit water is at 120 0F, (t1 water = 60 0F, t2
water = 120 0F)
How much cooling water is required ?

85

CONTOH SOAL PERANCANGAN


ALAT
SINGLE EFFECT EVAPORATOR

86

Contoh Soal Perancangan Single Effect


Evaporator
(Buku Badger, halaman 301)
A single effect evaporator, is to be used to
evaporate of 20.000 lb/hr, of 50% NaOH solution
to 70% solution
Operating will be at vacuum 0f 27 in Hg, reffered
to a 30 in Hg barometer
Saturated steam at 70 psig is to be used as the
heating medium
It is estimated that an overall coefficient (U) of
700 Btu/hr.sqft.0F will be obtained

87

Determine that heat transfer surface required


and the pound of water evaporated per pond
steam, if the feed to the evaporator is at 200 0F
Boiling point of 70% NaOH solution at 3 in Hg abs
= 243 0F
Enthalphy of 70% NaOH solution at 243 oF =
380 Btu/lb

88

CONTOH SOAL PERANCANGAN


ALAT
SINGLE EFFECT EVAPORATOR

89

Contoh Soal Perancangan Single Effect


Evaporator
(Buku Geankoplis, halaman 488)
Heat transfer area in sinlge effect evaporator
A continous single effect evaporator
concentrates 9.072 kg/hr of a 1,0 % wt salt
solution entering at 37,8 0C to a final
concentration of 1,5 % wt
The vapor space of the evaporator is at 101.325
kPa (1 atm abs) and the steam supplied is
saturated at 143,3 kPa
The ovrall coefficient (U) = 1.704 W/in2.K
Calculate the amounts of vapor and liquid
product and the heat transfer area required

90

Assumed that, since it is dilute, the solution has


the same boiling point of water

91

CONTOH SOAL PERANCANGAN


ALAT
TRIPLE EFFECT EVAPORATOR

92

93

Contoh Soal Perancangan Triple Effect Evaporator


(Buku Kern, halaman 412)
Calculation of
a Triple effect forward feed
Evaporator
It is desire to concentrate 50.000 lb/hr of a
chemical solution at 100 0F and 10,0 % solids to a
product which contains 50% solids
Steam is available at 12 psig and the last effect
of a triple effect evaporator with equal heat
transfer surface in each effect will be assumed to
operate at a vacuum of 26,0 in Hg reffered to a
30 in barometer

94

Water is available at 85 0F for use in a barometric


condenser
Assume a negligible BPR , an average specific
heat of 1,0 in all effect leaves at its saturation
temperature an that there are negligible
radiation losses
Calculate
a). Steam cunsmption
b). Heating surface required for each body
c). Condenser water requirement
The accepted overall coefficient of heat transfer
for the different will be U1 = 600, U2 = 250 and U3
= 125 Btu/hr.sqft.0F

95

Contoh Soal Perancangan Triple Effect Evaporator


(Buku Badger, halaman 231)
A triple effect forward evaporator is to
concentrate a 10% solution of sodium hydroxide
to 50%
The feed is to be at 100 0F and is to be of such an
amount as to contain 5 tons NaOH per hour
Steam is available at 236 0F (23.2 psia), and a
vacuum of 28 in (refered to a 30-in barometer)
may be maintained on the last effect
Heat transfer coefficients may be assumsed to be
U1 = 1100,
U2 = 600 , U3 = 400

96

Forward feed is to be used


Radiation losses and looses by entrainment may
be neglected
Condensate may be assumsed to leave at the
saturation temperature of the steam
What heating surface must be used (all effect
have the same surface) and what is the steam
consumption ?
What is the evaporation per pound of steam ?

97

Contoh Soal Perancangan Triple Effect Evaporator


(Buku Geankoplis, halaman 495)
A triple forward feed evaporator is being used to
evaporated a sugar solution containing 10% wt
solids to a concentrated solution of 50% wt
The boiling point rise of the solution (indepenent
of presure) can be estimated from BPR 0C = 1,78
X + 6,22 X2 , where X is wt fraction of sugar in
solution (K1)
Saturated steam at 205,5 kPa (29,8 psia) (250 0F
or 121,1 0C) saturation temperature is being used

98

The presure in the vapor space of the third effect


is 13,4 kPa (1,94 psia)
The feed rate is 22.680 Kg/hr (50.000 lbm/hr) at
26,7 0C (80 0F)
The heat of solution is considered to be
negligible
The coefficint of heat transfer have been
estimated as
(U1 = 3123, U2 = 1987, U3 = 1136) W/m2.K ,
or
(U1 = 550, U2 = 350, U3 = 200) Btu/hr.sqft.0F
If each effect has the same surface area
Calculate the area , the steam rate used and the
steam economy

99

Contoh Soal Perancangan Triple Effect Evaporator


(Buku Geankoplis, halaman 506, soal 8.5-2)
A triple effect evaporator with forward feed is
evaporating a sugar solution with negligible
boiling point rise (less than 1,0 K,which will be

100

neglected) and containing 5% wt solids to 25%


wt solids
Saturated steam at 205 kPa abs is bein used
The pressure in the vapor space of of the third
effect is 13,65 kPa
The feed rate is 22.680 kg/hr and the
temperature 299,9 K
The liquid heat capacityis cp = 4,19 2,35 X,
where cp is in kJ/kg and (X) in wt fraction (K1)
The heat transfer coeficient are U1 = 3123, U2 =
1987 and
U3 = 1136 W/m2.K
Calculate the surface area of each effect, if each
effect the the same area and calculate the steam
rate
[Area (A) = 99,1 m2], steam rate (S) = 8972
kh/hr

101

PERANCANGAN
ALAT
HEAT EXCHANGER

102

CONTOH SOAL PERANCANGAN


ALAT

103

HEAT EXCHANGER TYPE 1-2

Contoh Soal Perancangan Heat Exchanger Type 12


(Buku Kern, halaman 151)
Calculation of a Kerosene Crude Oil Exchanger

104

Suatu alat penukar panas dipergunakan untuk


mendinginkan kerosene dan mempergunakan
crude oil sebagai pendingin
Banyaknya kerosene yang didinginkan 43.800
lb/jam, 42 0API meninggalkan kolom distilasi
pada suhu 300 0F
Kerosene tersebut didinginkan menjadi 200 0F
oleh crude oil sebanyak 149.000 lb/hr, 34 0API
yang dialirkan dari tangki penimbunn pada suhu
100 0F menjadi 170 0F akibat pemanasan dari
kerosene
Besarnya penurunan tekanan (pressure drop)
yang di-izinkan 10 psi dengan faktor kotor 0,003
(Rd)
Shell yang dipergunakan berukuran diameter
dalam (ID)
=
21,25 inch, jumlah tube 158,
diameter 1 inch OD, serta 13 BWG, panjangnya
16 ft dengan susunan 1,25 inch square pitch
Jumlah pass bundel atau tube side = 4, jarak
antara sekat 5 inch
Apakah alat penukar kalor ini layak dipergunakan
?
Bagaimana mengenai faktor pengotoran yang
diperbolekhan ?
Diameter
= 21,25 inch
Jarak sekat (baffle space)
= 5 inch
Jumlah pass shell
= 1
Jumlah tube yang dipergunakan
= 16 ft
Diameter luar tube
= 1 inch
Tebal tube
= 13 BWG
Susunan tube
= square pitch,
jarak 1,25 inch

105

Jumlah pass tube

106

CONTOH SOAL PERANCANGAN


ALAT
HEAT EXCHANGER TYPE 1-2

107

Contoh Soal Perancangan Heat Exchanger Type 12


(Soal UAS SEM-IV tahun 2011)
Design of the 1-2 shell and tube heat exchanger
Suatu alat penukar panas (Shell & Tube HE)
dipergunakan untuk mendinginkan Kerosene
dengan mempergunakan Crude Oil sebagai
pendingin.
Banyaknya
kerosene
yang
didinginkan sebanyak 50.000 lb/jam
Kerosene yang didinginkan mempunyai datadata 42 0API
meninggalkan kolom fraksinsi pada suhu 400 0F
Kerosene tersebut didinginkan menjadi 200 0F
oleh Crude Oil (mid-continent crude oil).
Crude oil tersebut mempunyai data 34 0API
yang dialirkan dari tangki penimbunan pada
suhu 100 0F dan dipanaskan menjadi 170 0F
akibat pemanasan dari Kerosene, untuk di
proses dalam kolom fraksinasi
Besarnya penurunan tekanan (pressure drop)
(p) yang diizinkan 10 psi dengan factor
kekotoran (Rd) 0,003
Shell yang dipergunakan berukuran diameter
dalam
(ID) = 21,25 inch, jumlah tube 160 buah,
diameter tube
1 inch OD type tube 13 BWG panjangnya 16 ft
dengan susunan 1,25 inch triangle pich .
Jumlah pass bundle atau tube side = 4 ,
sedangkan jarak antara sekat (clearance) 5 inch
Rencanakan alat 1-2 Shell & Tube Heat
Exchanger tersebut

108

dengan memperhatikan (p) = 10 psi dan Rd =


0,003 max

109

CONTOH SOAL PERANCANGAN


ALAT
HEAT EXCHANGER TYPE 2-4

110

Contoh Soal Perancangan Heat Exchanger Type 24


(Buku Kern, halaman 181)
Minyak dengan density 33,5 0API, mermpunyai
kekentalan 1,0 centipoise pada suhu 180 0F dan
2,0 centipoise pada suhu 100 0F
Minyak sejumlah 49.600 lb/hr itu meninggakan
kolom distilasi pda suhu 358 0F, and is to be used
in an absorption process at 100 0F
Untuk mencapai suhu tersebut , minyak
dilewatkan melalui pendingin , yang
menggunakan water sebagai pendingin
Suhu water naik dari 90 0F sampai 120 0F
Besarnya penurunan tekanan yang di-izinkan 10
psi
Fouling faktor (Rd) = 0,004, ID shell 35 inch
dengan 2-4 passes
Jumlah tube 454, OD tube = 1 inch , panjang 12 ft
dan tebalnya 11 BWG disusun bentuk bujur
sangkar dengan pitch = 1,25 square pitch

111

Bundel direncanakan 6 pass dan jarak antara


sekat atau pich baffle = 7 inch, The longitudinal
baffle is welded to the shell
Coba saudara selidiki apakah penukar panas
jenis 2-4 pass itu memadai untuk dioperasikan

PERANCANGAN
ALAT
CRYSTALLIZER

112

113

CONTOH SOAL PERANCANGAN


ALAT
CRYSTALLIZER
DENGAN PENDINGINAN

114

Contoh Soal Perancangan Crystallizer dengan


Pendinginan
(Buku McCabe-II , halaman 339)
Suatu larutan yang terdiri dari 30% MgSO4 dan
70% H2O didinginkan hingga suhu sampai 60 0F
Selama pendinginan 5% dari total water yang
terdapat didalam sistem menguap
Berapa kilogram kristal yang didapat per
kilogram campuran semula ?
Penyelesaian
Dari gambar diagram fase sistim MgSO4.H2O
Terlihat
bahwa
kristal
tersebut
adalah
MgSO4.7H2O dan bahwa konsentrasi cairan induk
adalah 24,5 % MgSO4 bebas air dan 75,5 % H2O
per 1.000 kg larutan awal

115

Air total adalah (0,70)(1.000) kg = 700 kg


Banyaknya penguapan adalah (0,05)(700) kg =
35 kg
Bobot molekul MgSO4 dan MgSO4.7H2O total
dalam
tumpak
itu
adalah
(1.000)(0,30)
(246,5/120,4) = 614 kg dan air bebas adalah
(1.000) (35) (614) = 351 kg
Dalam 100 kg cairan induk terdapat (24,5)
(246,5/120,4) =
(50,16) kg MgSO4.7H2O dan (100 50,16) kg
MgSO4.7H2O didalam cairan induk, Jadi adalah
(50,16/49,84)(351) = 353 kg
Panen akhir adalah (614) (353) = 261 kg

116

CONTOH SOAL PERANCANGAN


ALAT
CRYSTALLIZER
DENGAN PENDINGINAN

117

Contoh Soal Perancangan Crystallizer dengan


Pendinginan
(Buku Chopey & Hicks, halaman 10-4)
Solid-Phase Generation of a Hydrated salt by
Cooling
A 35 % wt aqueous MgSO4 solution is originally
present at 200 0F
If the solution is cooled (with no evaporation) to
70 0F
What solid-phase hydrate will form ?
If the crystallizer is operated at 10.000 lb/hr of
feed,
How many pounds of cryatals will be produced
per hour ?

118

What will be the solids-phase yield ?

119

CONTOH SOAL PERANCANGAN


ALAT
CRYSTALLIZER
DENGAN PEMANASAN

120

Contoh Soal Perancangan Crystallizer dengan


Pemanasan
(Buku Chopey & Hicks, halaman 10-6)
Solid-Phase Generation of Hydrated Salt by
Boiling
Consider 40.000 lb/hr of a 25 % wt MgSO4
solution being fed at 200 0F to an evaporative
crystallizer that boils off water at a rate of
15.000 lb/hr

121

The cystallizer is operated at 130 0F under


vacuum condition
Determine the solid-phase composition , solidphase production rate, and solid-phase yield
Also calculate the required energy addition rate
for process

122

CONTOH SOAL PERANCANGAN


ALAT
CRYSTALLIZER

123

DENGAN PEMANASAN

Contoh Soal Perancangan Crystallizer dengan


Pemanasan
(Buku McKetta, halaman 802)
Anhydrous Na2CO3 , Evaporative Crystallization
Given 100 lb of solution at 25 % Na2CO3
Find Yield of crystals if 50 % of the solution is
evaporated at 120 0C

124

Note. Solubility is 29,5 % NaCO3 at 120 0C


Table information
No
1.
2.
3.

Feed
Evaporatio
n
Mother
liquor
Yield

Total
100
50

Na2CO3
25
---

H2O
75
50

35,46

10,46

25

14,54

14,54

Note
Given
Given

Mother liquor
(29,5) parts Na2CO3
= [ ------------------------------] X
(10,46) lb Na2CO3
(70,5) parts water

(25) lb water

At 120 0C, solution is (100% - 29,5%) = (70,5%)


water
Answer
By evaporating 50% of the solution at 120 0C
A slurry containing 14,54 lb of Na2CO3 crystals
and 35,46 lb of (saturated) mother liquor is
formed

125

PERANCANGAN
ALAT
EXTRACTOR

126

Anda mungkin juga menyukai