Fotosintesis
Fotosintesis
ACARA I
PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP LAJU FOTOSINTESIS
Disusun Oleh :
: NISPA YUHANIS (10929)
LUTFIANA NUGRAH (11479)
SITI SAFFINATUNSALIS (115770
R. AHMAD MUARIF (11727)
Nama
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tubuhan, alga dan beberapa jenis
bakteri untuk memproduksi energi dengan memanfaatkan energi cahaya matahari. Fotosintesis
sangat penting bagi kehidupan dibumi karena hasil samping fotosintesis sebagian besar merupakan
oksigen sebagai pengisi atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi dari fotosintesis
disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam
fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebgai molekul penyimpan energi.
Tipe fotosintesis tumbuhan dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu C3, C4, dan CAM
(Crassulacean Acid Metabolism). Tumbuhan C4 dan CAM lebih adaptif di daerah panas dan kering
dibandingkan dengan tumbuhan C3. Namun tanaman C3 lebih adaptif pada kondisi kandungan CO 2
atmosfer tinggi. Sebagian besar tanaman pertanian, seperti padi, gandum, kentang, kedelai, kacangkacangan, dan kapas merupakan tanaman dari kelompok C3. Sedangkan yang termasuk tanaman C4
misalnya tebu, jagung dan Panicum maximum. Sedangkan salah satu contoh dari tanaman CAM
adalah kaktus.
Dari semua radiasi matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang
dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada pada
kisaran cahaya tampak (380-700 nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610-700 nm),
hijau kuning (510-600 nm), biru (410-500 nm) dan violet (<400 nm). Masing-masing jenis cahaya
berbeda pengaruhnya terhadap fotosintesis. Hal ini terkait pada sifat pigmen penangkap cahaya
yang bekerja dalam fotosintesis. Kloroplast mengandung beberapa pigmen. Sebagai contoh, klorofil
a terutama menyerap cahaya biru-violet dan merah. Klorofil b menyerap cahaya biru dan oranye
dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a berperan langsung dalam reaksi terang,
sedangkan klorofil b tidak secara langsung berperan dalam reaksi terang.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Dengan keberadaan cahaya, bagian-bagian tumbuhan yang berwarna hijau menghasilkan
bahan organik dan oksigen dari karbondioksida dan air. Dengan menggunakan rumus molekul, kita
dapat merangkum fotosintesis dengan persamaan kimiawi ini :
12H2O + 6CO2 + cahaya
Karbohidrat ialah glukosa. Air muncul pada kedua sisi persamaan itu karena 12 molekul
dikonsumsi dan 6 molekul terbentuk lagi selama fotosintesis. Dengan menulis persamaan tersebut
dalam bentuk ini, kita dapat melihat bahwa perubahan kimiawi secara keseluruhan selama
fotosintesis merupakan kebalikan perubahan kimiawi yang terjadi selama respirasi seluler.
Persamaan untuk fotosintesis seolah-olah merupakan rangkuman sederhana dari suatu proses yang
sangat rumit. Sebenarnya, fotosintesis bukanlah proses tunggal, tetapi dua proses, yang masingmasing terdiri dari banyak langkah. Kedua tahap fotosintesis ini dikenal sebagai reaksi terang
( bagian foto dari fotosintesis ) dan Siklus Calvin ( bagian sintesis ). (Campbell, et.al., 2002).
Untuk mengetahui bagaimana cahaya menyebabkan terjadinya fotosintesis, perlu diketahui
terlebih dahulu sifat-sifat cahaya. Cahaya memiliki sifat gelombang ( wave nature ) dan sifat
partikel ( particle nature ). Cahaya mencakup bagian dari energi matahari dengan panjang
gelombang antara 390 nm sampai 760 nm dan tergolong cahaya tampak. Kisaran ini merupakan
porsi kecil dari kisaran sprktrum elektromagnetik. Sifat cahaya sebagai partikel biasanya
diekspresikan dengan pernyataan bahwa cahaya menerpa sebagai foton atau kuanta, yang
merupakan suatu paket dikrit dari energi, di mana masing-masing dikaitkan dengan panjang
gelombang tertentu. Cahaya biru dan ungu dengan gelombang yang lebih pendek memiliki lebih
banyak foton energetik dibanding cahaya merah atau jingga dengan gelombang yang lebih panjang.
Prinsip dasar penyerapan cahaya adalah bahwa setiap molekul hanya dapat menyerap satu foton
pada waktu tertentu dan foton ini menyebabkan terjadinya eksitasi pada satu elektron dalam suatu
molekul. (Benyamin, 2008 ).
C. TUJUAN
Mengetahui pengaruh factor lingkungan, antara lain: intensitas cahaya, warna cahaya, suhu
dan PH terhadap laju fotosintesis.
II.
METODOLOGI
HASIL PENGAMATAN
Perlakua
Berat
Volume
Waktu
Laju
Hydrilla
O2
(jam)
Fotosinte
(gram)
sis
(ml/gr/
1.
Intensitas
Cahaya
2.
Warna
Cahaya
3.
Suhu
4.
PH
0%
25%
50%
75%
100%
Bening
Merah
Kuning
Hijau
Biru
5
15
25
30
45
4
5
6
7
8
1
1,75
1,82
1,68
1,48
1,56
2,07
2,36
3,41
3,40
1,89
1,34
1,98
1,95
1,29
1,06
3,21
3,01
2,70
2,81
3,59
IV.
2
0,00
0,10
0,10
0,15
0,01
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,10
0,00
0.02
0,15
0,00
0,00
0,00
0,02
0,00
0,10
0,05
0,05
0,05
0,24
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,05
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
jam)
Rerata
0,05
0,08
0,08
0,10
0,13
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,05
0,00
0,01
0,10
0,00
0,00
0,00
0,01
0,00
PEMBAHASAN
0,25
0,25
0,25
0,25
0,12
0,18
0,19
0,27
0,33
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,10
0,00
0,03
0,38
0,00
0,00
0,00
0,01
0,00
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung. dari
senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan
oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Hal inilah yang disebut dengan fotosintesis. Reaksi
kimia dalam fotosintesis dapat dituliskan sebagai berikut :
12H2O + 6CO2 + cahaya
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat
pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi
baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler
berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan
bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah
yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas.
Klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh
tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di
daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta
kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan
yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan
daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya
penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi
terang ( memerlukan cahaya ) dan reaksi gelap ( tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan
karbon dioksida )
a. Reaksi terang
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH 2. Reaksi ini
memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena.
Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru ( 400-450 nanometer ) dan
merah ( 650-700 nanometer ) dibandingkan hijau ( 500-600 nanometer ). Cahaya hijau ini akan
dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna
hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan panjang
tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi.
Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusatpusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau
fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang
menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700
nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai
Pada grafik diatas didapat hasil bahwa pada semua perlakuan warna cahaya menunjukan
nilai laju fotosintesis 0 ml/gr/jam. Hal ini tidak sesuai dengan teori. Seharusnya pada warna biru
dan merah menunjukkan laju fotosintesis yang tinggi dibandingkan pada warna bening, kuning dan
hijau. Hal ini disebabkan karena tanaman merespon dengan baik pada warna merah dan biru, serta
merefleksikan (meneruskan atau memantulkan) warna hijau. Oleh karena itu, bila kita melihat
tanaman, maka tanaman berwarna hijau. Ketidaksesuaian ini dikarenakan beberapa faktor, yaitu
faktor lingkungan beerupa pada saat perlakuan dilakukan, langit sangat mendung, akibatnya cahaya
matahari tidak dapat diterima secara maksimal yang mengakibatkan laju fotosintesis menjadi
terhambat. Hal ini sesuai dengan literatur bahwa intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintesis.
(kurang menjelaskan tentang panjang gelombang pada tiap warna)
Radiasi matahari dengan panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan tumbuhan untuk
proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (380-700
nm). Cahaya tampak terbagi atas cahaya merah (610 - 700 nm), hijau kuning (510 - 600 nm), biru
(410 - 500 nm) dan violet (< 400 nm). Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap
fotosintesis. Hal ini terkait pada sifat pigmen penangkap cahaya yang bekerja dalam fotosintesis.
Pigmen yang terdapat pada membran grana menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang
tertentu. Pigmen yang berbeda menyerap cahaya pada panjang gelombang yang berbeda
(Anonimous ,2007). Kloroplast mengandung beberapa pigmen. Sebagai contoh, klorofil a
terutama menyerap cahaya biru-violet dan merah. Klorofil b menyerap cahaya biru
dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil a berperan langsung
dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara langsung berperan dalam
reaksi terang (Franklin,1991).
Pada graafik diatas didapatkan hasil bahwa pada suhu 5 oC didapatkan hasil laju fotosintesis
0 ml/gr/jam, pada suhu 15 oC didapat hasil fotosintesis 0,10 ml/gr/jam, pada suhu 25 oC didapat
hasil fotosintesis 0 ml/gr/jam, pada suhu 30 oC didapat hasil fotosintesis 0,03 ml/gr/jam, pada suhu
45 oC didapat hasil fotosintesis 0,38 ml/gr/jam. (Kurang jelasin suhu minimum, maksimum, dan
optimum. Kenapa tidak sesuai dengan teori).
Proses fotosintesis juga dibantu oleh enzim. Karena enzim terbuat dari protein, maka enzim
bersifat termolabil. Kerjanya akan berhenti pada suhu rendah, dan akan rusak bila suhu terlalu
tinggi. Jadi, kerja enzim akan optimum pada kisaran suhu tertentu. Fotosintesis masih dipengaruhi
oleh kerja enzim. Karena enzim bersifat termo labil maka fotosintesis juga dipengaruhi oleh
temperatur. Enzim bekerja secara optimum pada kisaran suhu 20oC 40oC.
Selain itu, suhu menentukan laju difusi dari gas dan zat cair dalam tanaman. Apabila suhu turun,
viskositas air naik, begitu juga untuk gas-gas energi kinetik dari karbodioksida, oksigen dan zat lain
berubah sesuai perubahan suhu. Dalam air dingin kelarutan karbodioksida dua kali lipat dari
Pada grafik diatas didapatkan hasil bahwa pada PH 4, 5, 6 dan 8 laju fotosintesis yang
diperoleh sebesar 0 ml/gr/jam, pada PH 7 didapat hasil laju fotosintesis sebesar 0.01 ml/gr/jam.
Disini kita dapat mengambila kesimpulan bahwa semakin PH mempengaruhi laju fotosintesis pada
tanaman. Semakin asam atau semakin basa laju tanaman akan semakin kecil. Fotosintesis pada
tanaman berlangsung optimum pada PH 7 atau netral. Hal ini sesuai dengan teori yang ada. (ini
masih kurang jelas)
Pada percobaan kali ini menggunakan tanaman Hydrilla karena Hydrilla merupakan
tanaman air sehingga berlangsungnya proses fotosintesis dapat teramati dengan cepat karena
Hydrilla ini akan mengeluarkan gelembung-gelembung udara yang merupakan penanda hasil
fotosintesis berupa oksigen. Selain itu, karena Hydrilla merupakan tanaman air, proses penurunan
air pada pipet juga mudah diamati karena air ini merupakan salah satu bahan dalam proses
fotosintesis sehingga ketika digunakan dalam proses fotosintesis, volume air tersebut akan
berkurang. Laju fotosintesis merupakan parameter yang secara teoritis dapat digunakan untuk
menunjukkan tingkat produktifitas tumbuhan.
V.
KESIMPULAN
1. Laju fotosintesis dipengaruhi oleh faktor lingkungan antara lain berupa, intensitas cahaya,
warna cahaya, suhu dan PH.
2.
DAFTAR PUSTAKA
Benyamin, L. 2008. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Campbell, N.A., J.B. Reece., L.G. Mitchell. 2002. Biologi. Edisi kelima Jilid 1. Erlangga, Jakarta.