Anda di halaman 1dari 2

KAJIAN STRUKTURAL NOVEL PARA PRIYAYI KARYA UMAR KAYAM

A. PENDAHULUAN
Kajian Struktural
Prinsip analisi struktural bertujuan untuk membongkar dan memaparkan
secermat,seteliti dan mendalam mungkin keterkaitan semua anasir dan aspek karya
sastra yang bersama-sama menghasilkan makna menyeluruh. Setiap karya sastra
memerlukam metode analisis yang sesuai dengan sifat dan strukturnya.
Pendekatan strukturalisme terhadap karya sastra tidak perlu dan tidak dapat
dimutlakan. Pendekatan strukturalisme terhadap karya sastra harus ditempatkan
dalam keseluruhan model semiotik: penulis,pembaca,kenyataan tetapi pula sistem
sastra dan sejarah sastra semuanya harus memainkan peranannya dan
interpretasikan bahwa dalam rangka semiotik analisis struktur tetap penting dan
perlu. Sebab sebenarnyab analisis strukturral sebuah usaha untuk sebaik mungkin
mengeksplisitkann dan mensistematikan apa yang dilakukan dalam proses
membaca dan memahami karya satra. Objektif tidaknya analisis itu dapat dan
harus dipermasalahkan dan dipertikaikan tetapi tanpa mengeksplisitkan penafsiran
lewat analisis stuktrur. Analisis struktur memamng satu langkah , satu sarana atau
alat dalam pemberian makna dan dalam usaha ilmiah untuk memahami proses itu
dengan sempurna mungkn.
B. ISI

Tokoh dan Penokohan

Tokoh adalah individu ciptaan atau reakaan pengarang yang mengalami peristiwa
dalam berbagai peristiwa cerita. Pada umumnya tokoh berwujud manusia, namun
dapatpula berwujud binatang atau benda lainnya.
Tokoh dibagi menjadi dua ,yaitu :
1. tokoh protagonis , yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau nilainilai positif
2. tokoh antagonis, yaitu tokoh yanh membawakan perwatakan negatif atau nilainilai negatif.
Penokohan atau perwatakan meruapakan penggambaran suatu watak tokoh dalam
sebuah novel. Pengenalan watak dari tiap-tiap pelaku.
Dalam novel para priyayyi ada beberapa tokoh dan penokohannya sebagai berikut :
a) lantip

Tokoh lantip digambarkan sebagai tokoh yang rajin,taat, dan ulet. Ia juga cekatan
dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Ketika itu lantip masih kecil dan baru saja ikut
sastrodarsono, tetapi lantip sudah dapat mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik.
| wah, wong anak desa sekecil kamu, kok ya cepat belajar mengatur rumah priyayi,
lh, kata lik paerah (para priyayi,2003:19). Apalagi apabila dia menyakskan sendiri
aka kepregilan saya mengerjakan di rumah setenan itu. wah,sokur to,le, kamu
sudah bisa cak-cek pegang apa-apa kata embok (para priyayi,2003 :19). Lantipn
digambarkan sebagai tokoh yang sabar. Ketika masuk sekolah pertama kali, lantip
diganggu teman-temannya. Teman-temannya berusaha membuat lantip marah,
tetapi ia selalu ingat pesan emboknyabahwa jangan mudah tersinggung dengan
omomgan bahkan ejekan teman. Pesan itu yang selalu disampaikan oleh emboknya
kepada lantip. berapa kali sudah saya kena coba kawan-kawan yang seperti
biaanyaselalu ingin menjajaki kekuatan anak-anak baru. Tidak pernah saya ladeni
(para priyayi,2003:22).lantip anak yang paling bisa diandalkan dalam keluarga
sastrodarsono dan suka menolong. setiap kal saya ingat anak ini tidak ada
habisnya saya mengucap syukur. Gusti allah maha adil. Anak jadah ini tumbuh
sebagai anak yang sungguh baik dan amat berbakti kepada semua keluarga
kami(para priyayi,2003:233) ngaisah memberikan pandangan terhadap lantip.
b) Sastrodarsono
Ia tokoh yang patuh dan menurut saran dari orangtua. karena itu sudah
sepantasnya kamu menyandang nama tua, le. Nama soedarsono, meskipun bagus,
nama anak-anak. Kurang pantas untuk nama tua. Namamu sekarang Sastrodarsono.
Itu nama yang pantas kami anggap buat seorang guru karena guru akan banyak
menulis disamping mengajar. Sastro rak berarti tulis to, le. Saya mengangguk ,
menerima dan menyetujui, karena pada saat seperti itu hanya itulah yang dapat
saya lakukan.(para priyayi,2003:35)
c) siti ngaisah

Anda mungkin juga menyukai