Anda di halaman 1dari 29

TITIK PUSPITA EFIANA

4113210066
MUSEUM LOUVRE
TEMA : KONTEKSTUAL ???????

Museum Louvre

PROFIL MUSEUM LOUVRE


Museum Louvre (bahasa Perancis:Muse du Louvre; bahasa Inggris:
the Louvre Museum) adalah salah satu museum terbesar di dunia dan
sebagai sebuah monumen bersejarah yang paling banyak dikunjungi. ,
museum seni yang paling banyak dikunjungi dan sebuah monumen
bersejarah

di

dunia.

Museum Louvre

terletak

di

Rive

Droite

Seine,

Arondisemen pertama di Paris, Perancis. Hampir 35.000 benda dari zaman


prasejarah hingga abad ke-19 dipamerkan di area seluas 60.600 meter
persegi. Museum ini bertempat di Istana Louvre (Palais du Louvre) yang
awalnya merupakan benteng yang dibangun pada abad ke-12 di bawah
pemerintahan Philip II. Sisa-sisa benteng dapat dilihat di ruang bawah tanah
museum. Bangunan ini diperluas beberapa kali hingga membentuk Istana
Louvre yang sekarang ini. Pada tahun 1682, Louis XIV memilih Istana
Versailles sebagai kediaman pribadi, meninggalkan Louvre untuk selanjutnya
dijadikan sebagai tempat untuk menampilkan koleksi-koleksi kerajaan.[5]
Pada tahun 1692, di gedung ini ditempati oleh Acadmie des Inscriptions et
Belles Lettres dan Acadmie Royale de Peinture et de Sculpture. Acadmie
tetap di Louvre selama 100 tahun berikutnya. Selama Revolusi Perancis,
Majelis Nasional Perancis menetapkan bahwa Louvre harus digunakan
sebagai museum untuk menampilkan karya-karya bangsa.
Museum

ini

dibuka

pada

tanggal

10

Agustus

1793

dengan

memamerkan 537 lukisan. Mayoritas karya tersebut diperoleh dari properti


gereja dan kerajaan yang disita Pemerintah Perancis. Karena masalah
struktural dengan bangunan, museum ditutup pada tahun 1796 hingga 1801.
Jumlah koleksi museum meningkat di bawah pemerintahan Napoleon dan
museum berganti nama menjadi Muse Napolon. Setelah kekalahan
Napoleon dalam Pertempuran Waterloo, sebagian besar karya-karya yang
disita oleh pasukannya kembali ke pemilik asli mereka. Koleksi museum ini
ditingkatkan lagi selama pemerintahan Louis XVIII dan Charles X, dan selama
masa Imperium Perancis Kedua, museum berhasil memperoleh 20.000
koleksi. Koleksi museum terus bertambah dengan adanya sumbangan dan
hadiah yang terus meningkat sejak masa Republik Perancis Ketiga. Pada
tahun 2008, koleksi museum dibagi menjadi delapan departemen kuratorial:
Koleksi Mesir kuno, benda purbakala dari Timur Dekat, Yunani, Etruskan,
Romawi, Seni Islam, Patung, Seni Dekoratif, Seni Lukis.

Arsitek

: Ieoh Ming Pei

Lokasi
France

: Louvre Palace, 75001 Paris,

Didirikan : Tahun 1792


Koleksi Museum : 380.000 Artefak

PENDAHULUAN
FUNGSI DAN LOKASI BANGUNAN

MUSEUM LOUVRE
2.1 FUNGSI DAN LOKASI
Fungsi bangunan ini awalnya adalah sebagai tempat ................ yang
akhirnya di jadikan ...........
MASIH BELUM TERSTRUKTUR
Karena belum menguraikan kenapa ditambahkan kaca oleh Ieoh Ming Pei

Pyramide du Louvre terletak di Paris, Ille de France, Prancis dirancang oleh


arsitek terkenal dari Cina bernama Ieoh Ming Pei (I.M. Pei). Pembangunannya
dilakukan secara dua tahap; tahap pertama dilakukan pada tahun

1985

1989 sedangkan tahap kedua diselesaikan pada tahun 1993. Pada tahun
1983, Presiden Francois Mitterrand ingin membuat sebuah museum yang
modern, luas, dan lebih menyatu dengan identitas kota untuk dijadikan
sebagai simbol dari negara Prancis sebagai pusat seni, politik, dan ekonomi
dunia di akhir abad ke-20 dengan mengabaikan Palais Royale Musee du
Louvre

yang

merupakan

bangunan

bersejarah

dibelakangnya

dengan

arsitektur klasik. Pembangunan Pyrmide banyak menuai protes dari warga


Prancis

karena

dianggap

tidak

seimbang

dengan

lingkungan

sekitarnya,dimana Louvre Museum


berarsitektur

klasik

sedangkan

Pyrmide berarsitektur modern.


Pyrmide du Louvre merupakan
pintu masuk baru sebagai salah
satu akses menuju galeri museum
yang terdapat di bawahnya. La
Pyrmide

Inversee

merupakan

pirmide dengan ketinggian lebih kecil (sekitar 5 meter) dibanding pyramid


utama (ketinggian mencapai 21.64 meter dengan lebar sisi 35.42 meter)
yang berfungsi sebagai skylight mall bawah tanah. Pada pembangunan
Pyrmide tahap kedua, banyak dilakukan pemugaran pada bagian luar
bangunan dan exterior sculpture, perubahan halaman interior yang semula
sebagai tempat parkir para staff menjadi tempat skylight sculpture. Selain
itu, interior bangunan seluruhnya direnovasi kecuali ruang-ruang yang
bernilai historis untuk disesuaikan dengan eksterior istana. Interior bangunan
dibuat menjadi tiga lantai; lantai dasar sebagai galeri patung atau sculpture;
lantai kedua sebagai galeri seni dekoratif; sedangkan lantai ketiga dijadikan
sebagai galeri lukisan dengan desain skylight yang inovatif. Escalator yang
megah merupakan salah satu akses untuk menghubungkan antarlantai dan
merupakan salah satu ciri bahwa Pyrmide du Louvre merupakan bangunan
museum modern.
2.2 LATAR BELAKANG TEMA
Fungsi : Museum
Louvre

Pyramid

merupakan

sebuah

piramid kaca dan besi


besar, yang dikelilingi
oleh

tiga

piramida

kecil. Piramida Utama


merupakan
masuk
musem.

pintu

utama

ke

Ketinggian

dari piramid ini mencapai 20,6m dengan bagian dasar memiliki panjangsisi

35 m. Tersususn atas 603 kaca belah ketupat dan 70 kaca segitiga. Louvre
Pyramid dan lobi bawah tanah dibangun sebagai solusi untuk masalah pintu
masuk utama Louvre yang asli, yang setiap harinya selalu dikunjungi oleh
banyak para pengunjung. Pengunjung yang masuk melalui Louvre Pyramid
akan melalui turun ke arah lobi dan kemudian naik ke bangunan utama
Louvre. Dalam pembangunan Lovre Pyramid banyak orang menganggap
sangat kontras dengan bangunan Museum Louvre dengan arsitekturnya yang
klasik. Namun sebagain orang bangga atas gaya arsitekturnya yang kontras
sebagai penggabungan antara bangunan lama dan baru.

Ciri Ciri Kontekstual

Adanya pengulangan motif dari desain bangunan sekitar


Pendekatan baik dari bentuk, pola atau irama, ornament, dan lain - lain

terhadap
bangunan sekitar lingkungan, hal ini untuk menjaga karakter suatu
tempat

Meningkatkan

kualitas lingkungan

yang ada.

Yang

Unsur
perlu

Unsur

diperhatiakan

adalah : Irama Irama adalah

Kontekstual
dalam kontekstual
sebagai

pengulangan garis,
bentuk, wujud, atau warna secara teratur dan harmonis. Pada dasarnya
manusia memiliki kecenderungan mengelompokkan unsur unsur di dalam
suatu komposisi acak menurut: Kedekatan atau keterhubungan satu sama
lain, dan

Karakteristik visual yang dimiliki bersama

Sifat fisik dari bentuk dan ruang arsitektur yang dapat diorganisir secara
berulang adalah:

Ukuran
Bentuk wujud
Karakteristik detail

2.3 PROFIL ARSITEK

1 http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/434/jbptunikompp-gdl-dinaaliyas-216544-bab3el-a.pdf diakses tanggal 29 september 2016 pada pukul 21:34


2 http://architect.architecture.sk/ieoh-ming-pei-architect/ieoh-ming-peiarchitect.php diakses pada tanggal 29 september 2016 pada pukul 21:40

Ieoh Ming Pei adalah putra seorang bankir kaya dan ekonomi yang menonjol,
Ieoh Ming Pei tinggal di Shanghai dan Hong Kong, serta asalnya Canton, di
tahun-tahun berikut kelahirannya pada tahun 1917. Setelah bersekolah
Menengah St. John di Shanghai, Ieoh Ming Pei datang ke Amerika Serikat
untuk belajar pada tahun 1935. Seperti banyak dari rekan bisnis ayahnya
yang westerners- dari Inggris dan utara Eropa itu diharapkan Ieoh muda Ming
Pei pergi ke luar negeri untuk studi. Awalnya, Ieoh Ming Pei direncanakan
untuk menghadiri University of Pennsylvania untuk belajar arsitektur, tapi
ketidakpastian sendiri tentang keterampilan menggambar dan program yang
sangat menarik yang berorientasi dari beaux-arts program di Pennsylvania
dipengaruhi Hewan Peliharaannya. Ieoh Ming Pei mengambil jurusan teknik
arsitektur. William Emerson, dekan di MIT, berpengaruh dalam pergeseran
kepentingan Ieoh Ming Pei 's dari teknik arsitektur. Pada wisuda tahun 1940,
sudah jelas bahwa niat aslinya, untuk kembali ke asalnya China untuk
berlatih, itu tidak terjadi. Perang Dunia II dan revolusi pasca perang di Cina
dicegah kembali, dan atas saran dari ayahnya Ieoh Ming Pei tetap di Amerika
Serikat dan menjadi warga negara. Dari MIT, Ieoh Ming Pei pindah ke
Harvard, di mana pada tahun 1942 Ieoh Ming Pei belajar dengan Gropius dan
Breuer selama enam bulan. Pada saat itu, Ieoh Ming Pei sukarela untuk dan
menjabat dua tahun dengan Komite Pertahanan Nasional Penelitian di
Princeton, New Jersey. Pada tahun 1944, Ieoh Ming Pei kembali ke Graduate
School of Design (GSD) di Harvard untuk menyelesaikan program master-nya,
menerima gelar pada tahun 1946. Seperti orang lain dari generasinya,
terutama Philip Johnson, Edward Larrabee Baines, Eliot Noyes, dan Paul
Rudolph, Ieoh Ming Pei sangat dipengaruhi oleh Gropius dan Breuer. Bersih,
permukaan datar menjadi merek dagang dari zaman tersebut. Dan ide-ide
Bauhaus ini lain dan cita-cita yang paling menyedihkan untuk Dean Emerson,
mentor awal Ieoh Ming Pei 's di MIT. Gagasan seperti itu sangat tersangka
dalam suasana beaux-arts yang meresap sebagian besar sekolah arsitektur
di tahun 1940-an. Meskipun kekhawatiran ini, Ieoh Ming Pei matang dan
berkembang di bawah bimbingan dari Graduate School of Design Dean
Hudnut, serta Gropius dan Breuer. Ieoh Ming Pei tetap di Cambridge,
menjabat sebagai anggota fakultas di GSD sampai 1948 ketika Ieoh Ming Pei
itu dipetik dari akademisi untuk melayani sebagai arsitek untuk pengembang
William

Zeckendorf.

Dikenal

sebagai

Webb

dan

Knapp,

Zeckendorfs

perusahaan real estate adalah salah satu yang paling Dari MIT, Ieoh Ming Pei

pindah ke Harvard, di mana pada tahun 1942


Ieoh Ming Pei belajar dengan Gropius dan Breuer
selama enam bulan. Pada saat itu, Ieoh Ming Pei
sukarela untuk dan menjabat dua tahun dengan
Komite

Pertahanan

Nasional

Penelitian

di

Princeton, New Jersey. Pada tahun 1944, Ieoh


Ming Pei kembali ke Graduate School of Design
(GSD) di Harvard untuk menyelesaikan program
master-nya, menerima gelar pada tahun 1946.
Seperti orang lain dari generasinya, terutama Philip Johnson, Edward
Larrabee Baines, Eliot Noyes, dan Paul Rudolph, Ieoh Ming Pei sangat
dipengaruhi oleh Gropius dan Breuer. Bersih, permukaan datar menjadi
merek dagang dari zaman tersebut. Dan ide-ide Bauhaus ini lain dan cita-cita
yang paling menyedihkan untuk Dean Emerson, mentor awal Ieoh Ming Pei 's
di MIT. Gagasan seperti itu sangat tersangka dalam suasana beaux-arts yang
meresap sebagian besar sekolah arsitektur di tahun 1940-an. Meskipun
kekhawatiran ini, Ieoh Ming Pei matang dan berkembang di bawah bimbingan
dari Graduate School of Design Dean Hudnut, serta Gropius dan Breuer.
Ieoh Ming Pei tetap di Cambridge, menjabat sebagai anggota fakultas di GSD
sampai 1948 ketika Ieoh Ming Pei itu dipetik dari akademisi untuk melayani
sebagai arsitek untuk pengembang William Zeckendorf. Dikenal sebagai
Webb dan Knapp, Zeckendorfs perusahaan real estate adalah salah satu
pembangun

paling

agresif

pada

masa

pasca

perang.

Tidak

seperti

kebanyakan arsitek muda yang mencari pekerjaan awal dan formatif mereka
pada rumah tinggal dan proyek-proyek skala kecil lainnya, Ieoh Ming Pei
disodorkan langsung ke dunia bangunan besar dan bisnis besar. Di antara
proyek-proyek yang dilakukan oleh Zeckendorf, dan diawasi oleh Direktur nya
Arsitektur, adalah tinggi Pusat Mile di Denver, Place Ville Marie di Montreal,
dan Kips Bay Plaza di New York City. Ini skala besar bekerja semua yang
terlibat jenis perencanaan yang ketat dan apresiasi fokus perkotaan yang
organisasi Ieoh Ming Pei akan diakui. Tidak hanya tahun dengan Webb dan
Knapp tawaran Ieoh Ming Pei pencelupan yang luar biasa dalam dunia
arsitektur perusahaan, juga memperkenalkan dia untuk orang-orang yang
akan segera menjadi mitra, dalam salah satu praktik arsitektur AS paling
sukses. Bekerja dengan dia adalah Henry N. Cobb, Eason H. Leonard, dan
kemudian James Ingo Freed. Dengan Cobb dan Leonard sebagai mitra asli,

Ieoh Ming Pei resmi mendirikan perusahaan sendiri, Ieoh Ming Pei dan
Associates (kemudian Ieoh Ming Pei dan Mitra), pada tahun 1960. Akhir era
Zeckendorf datang secara damai, sesuatu yang lulus, Ieoh Ming Pei karena
telah mulai menerima proyek di luar Webb dan Knapp perlindungan pada
akhir 1950-an. Dengan Eason Leonard sebagai managing partner dan Henry
Cobb sebagai mitra desain, perusahaan ditetapkan untuk melanjutkan
perencanaan dan pembangunan usaha skala besar. Dalam kedua orang ini
Ieoh Ming Pei memiliki dua mitra yang sangat berbeda. Latar belakang
Leonard termasuk pendidikan arsitektur dalam bukunya Oklahoma asli di
Oklahoma State University di Stillwater, diikuti oleh empat tahun di Army
Corps of Engineers. Sebelum bergabung Webb dan Knapp, Ieoh Ming Pei
bekerja untuk William Lescaze, praktik terlalu sering diabaikan di mana
prinsip-prinsip modernisme pertama kali diperkenalkan ke perusahaan
Amerika.
Dari latar belakang Boston ningrat dengan studi di Philips Exeter,
Harvard College, dan Graduate School of Design di Harvard. Setelah layanan
di cadangan angkatan laut dan masa singkat di kantor Hugh Stubbins ini,
Cobb bergabung Webb dan Knapp pada tahun 1950. Harry (karena ia dikenal
rekan-rekannya) Cobb tentu bisa memiliki praktek yang berkembang sendiri,
tapi Ieoh Ming Pei memilih untuk menjadi bagian dari perusahaan dan
menganggap peran masyarakat agak kurang terlihat. Pada 36 Ieoh Ming Pei
sebagian besar bertanggung jawab untuk proyek Place Ville Marie di
Montreal, pekerjaan besar dalam vernakular modernis. Ini gagasan Bill
Zeckendorfs sebagian besar akan mengubah kota di Kanada. Pada tahuntahun sejak Webb dan Knapp, Cobb telah mengabdikan sebagian besar
waktunya untuk mengajar, yang berpuncak pada pengangkatannya sebagai
Ketua Graduate School of Design di Harvard. Ieoh Ming Pei disajikan dalam
peran ini selama lima tahun (1980-1985) dan tetap pada fakultas. Selama
masa jabatannya, peran Harvard dalam pendidikan arsitektur diberi kilau
baru dan arah Cobb berusaha untuk memperkuat program agak stagnan
dengan vitalitas masalah difokuskan pada urbanisme dan lingkungan
kualitas. Sebagai pengamat sensitif kota, Cobb selalu dijiwai karyanya
dengan arti bahwa bangunan tidak bisa berdiri sendiri, tetapi harus menjadi
bagian dari, dan penambahan penting untuk, kain perkotaan. Hal ini
dicontohkan dalam beberapa karya desain terbaik Cobb, terutama,

John

Hancock Tower di Boston (1976), Portland (Maine) Museum of Art (1983), dan
Fountain Place, pengembangan mixed-use di Dallas (1986). Dalam setiap
proyek-proyek ini, sebuah bangunan yang relatif besar atau bangunan telah
digunakan sebagai fokus dari ruang kota dan sebagai generator aktivitas

perkotaan. Pada kedua Fountain Place dan John Hancock reflektif kaca
dinding tirai tinggi telah digunakan sebagai foil untuk ruang perkotaan baru
dan didirikan, masing-masing. Hancock, duduk berdekatan dengan Gereja HH
Richardon Trinity dan McKim, Mead dan Perpustakaan Umum White, mungkin
penggunaan paling efektif dari kaca reflektif di Amerika Serikat.
The Portland Museum menggunakan proyek yang jauh lebih kecil untuk
meningkatkan pusat kota memudar dan membangun penutupan dan
kehadiran di perkotaan. Museum ini samar-samar Renaissance di perasaan
pada eksterior dengan referensi langsung ke karya Sir John Soane (Dulwich
Picture Gallery) pada interior. Ketiga proyek jelas menggambarkan motif
dalam pekerjaan perusahaan. Dalam hampir setiap proyek besar dengan
kantor Ieoh Ming Pei, agenda perencanaan yang ambisius diberikan
kehidupan dengan sederhana, geometri berani bangunan tunggal. Di gedung
itu, pernyataan yang jelas selalu membuat fasih program sering kompleks
fungsi yang berbeda. Semacam ini keberanian arsitektur tentu dalam aliran
AS Richardson dan Sullivan dengan siapa perusahaan jarang berhubungan
karena masalah gaya, setidaknya pada awal tahun, begitu jelas diambil dari
pengaruh Jerman Ieoh Ming Pei dan Cobb berasimilasi di GSD, dan latar
belakang Miesian dari Jim Freed. Sementara banyak pekerjaan perusahaan
mungkin memiliki Bauhaus keturunan estetika, kejelasan dan kekuatan solusi
sebagian besar dari Richardson, Sullivan, dan Wright. Bauhaus pernah klien
perusahaan seperti yang dilakukan Richardson dan Sullivan, dan sementara
kantor Ieoh Ming Pei (seperti Bauhaus) memiliki agenda sosial yang
dibuktikan dengan bekerja di Society Hill di Philadelphia, Bedford-Stuyvesant
di Brooklyn, atau Denver Mall, upaya utama telah dalam penciptaan ikon
korporasi dan institusi elegan dan kuat. Setelah Hancock, tampaknya tidak
mungkin bahwa Ieoh Ming Pei dan Mitra akan pernah menyelesaikan proyekproyek perusahaan dan institusi. Dengan kaca Gedung Hancock mengotori
jalan-jalan ofCopley Square, fasad terdokumentasi dengan baik penuh
dengan kayu lapis, Hancock tampak seperti pembatalan kejam modem
arsitektur-bangunan

seperti

patung,

teknologi

mengamuk.

Sementara

sebagian besar klien mereka ditahan iman profesionalisme perusahaan dan


integritas, mereka enggan untuk menyewa Ieoh Ming Pei karena takut bahwa
perusahaan akan segera jatuh di bawah beban hukum dan keuangan dari
bencana Hancock dan tuntutan hukum incumbent
Ini datang pada saat perusahaan tampaknya memulai periode paling
kreatif dan produktif nya. Setelah menyelesaikan dua menuangkan bangunan
beton yang paling penting di dunia-Everson Museum of Art di Syracuse
(1968) dan Pusat Penelitian Atmosfer Nasional di Boulder (1967) yang 1970
tampak seperti dekade Ieoh Ming Pei. Dalam kedua proyek, kosakata bentuk
kuat dari abadi keindahan mendustakan anggapan bahwa modernisme

berarti banalitas. Dari upaya kolaboratif perusahaan Ieoh Ming Pei 's datang
bukti nyata bahwa masih ada banyak kehidupan dalam gerakan modem.
Melihat kemungkinan elegan beton dituangkan, perusahaan menjadi ahli
yang diakui di era postbrutalist arsitektur art beton karena hampir
antropomorfik. Dengan Hancock, keahlian yang sama tampaknya jelas dalam
ramping, reflektif, pisau bermata dinding tirai. Dengan banyak 60 cerita yang
jendela jatuh ke jalan-jalan Boston, masa depan Ieoh Ming Pei dan Mitra
sangat banyak diragukan. Pada awalnya, tidak mengetahui penyebab
masalah dan mencurigai semua, klien dan arsitek disebut dalam serangkaian
konsultan struktur untuk memastikan alasan kegagalan spektakuler kaca.
Akhirnya, itu kaca itu sendiri yang diakui sebagai pelakunya; dua lapisan anil
yang digantikan oleh lapisan tunggal untuk menghilangkan gerakan yang
tidak semestinya dan stres. Semua penyelidikan dan kerja hukum mengambil
waktu. Banyak perusahaan akan runtuh di bawah tekanan biaya hukum dan
investigasi, dan tekan buruk. Namun, pada akhir 1970-an, Ieoh Ming Pei dan
Mitra itu disebut-sebut sebagai perusahaan arsitektur terbaik di dunia.
Perbandingan untuk Louis Kahn dan McKim, Mead dan Putih yang tidak biasa.
Hancock kegagalan itu berasal sebagian besar karena pemilik arsitek tidak
pernah kehilangan kepercayaan satu sama lain. John Hancock dan Ieoh Ming
Pei dan Mitra bekerja sebagai satu unit untuk menghadapi masalah. Ketika
isu kaca akhirnya diselesaikan, Ieoh Ming Pei 's East Wing dari National
Gallery of Art itu hampir selesai dan dengan itu, era berikutnya dari
perusahaan itu mengambil bentuk.
Timur Wing merupakan puncak dari fase beton dan batu kerja perusahaan.
Bangunan ini berisi semua keahlian organisasi diperoleh dalam dua dekade
pertama operasinya. Dengan Sayap Timur, semua presisi dan keberanian
kerja masa lalu dibawa ke dalam fokus. Dari Kips Bay Plaza melalui Des
Moines Art Center Penambahan (1968); Museum Everson; Mellon Pusat Seni
di Choate Sekolah di Wallingford, Connecticut (1972); Pusat Penelitian
Atmosfer; Science Center Kristen di Boston (1973) (dirancang di bawah
arahan Araldo Cossutta, yang menjabat sebagai mitra keempat dari 196 ^
-1973); Johnson Museum of Art di Comell University (1973); dan OverseaChinese Banking Corporation Centre di Singapura (1976), Ieoh Ming Pei dan
Mitra

menciptakan

serangkaian

bertulang

bangunan

beton

kejelasan

sempurna dan kekuasaan. Pada Sayap Timur, kombinasi desain situs-hati;


bentuk karya yang dihasilkan dengan toleransi pembuat lemari tersebut;
integrasi yang luar biasa dari layanan struktural, mekanik, dan listrik; dan
kelezatan semua elemen dari geometri warna mewakili upaya kolaborasi
klasik dari organisasi Ieoh Ming Pei. Gagasan Miesian Allah berada di detail
tidak pernah lebih jelas daripada di Sayap Timur. Tennessee tambang yang
memasok batu untuk neoklasik John Russell Paus Galeri Nasional dibuka

kembali sehingga Ieoh Ming Pei bisa memanfaatkan dirinya dari bahan yang
sama untuk penambahan nya. Batu sama tanah sebagai agregat untuk beton
sayap timur sehingga bangunan akan memancarkan cahaya merah muda
yang sama dari aslinya. Di sini, seperti dengan Hancock, kolaborasi meluas
ke hubungan antara klien dan arsitek. Sebagai seni pelindung diri, Ieoh Ming
Pei berbicara bahasa penikmat, kualitas tidak hilang pada Paul Mellon, yang
dibiayai proyek, atau Carter Brown, direktur museum. Dalam tubuh arsitektur
beton bertulang , hanya Balai Kota Dallas (1966-1977) berdiri sebagai sebuah
bentuk patung agak canggung janggal ditetapkan pada plaza gersang .
Dengan pengecualian mencatat, karya periode 10 tahun ini merupakan
curahan luar biasa berkelanjutan kualitas tinggi usaha . Dalam retrospeksi ,
bangunan tahan sangat baik . Sementara banyak produksi arsitektur tahun
1960-an dan 1970-an tampaknya tanggal , kelompok bangunan dengan Ieoh
Ming Pei dan Mitra memiliki kekuatan yang sama dan kejelasan itu ketika itu
baru . Hal ini terutama berlaku dari pekerjaan museum dan set agung
bangunan di Science Center Kristen di Boston . Ieoh Ming Pei tetap di
Cambridge , menjabat sebagai anggota fakultas di GSD sampai 1948 ketika
Ieoh Ming Pei itu dipetik dari akademisi untuk melayani sebagai arsitek untuk
pengembang William Zeckendorf.

TINJAUAN UMUM
3.1 PENGERTIAN TEMA DALAM ARSITEKTUR
Dalam sejarah arsitektur unsur konteks site merupakan unsur utama
arsitektural. Kedatangan prinsip-prinsip Arsitektur Modern menimbulkan
pemikiran baru, dimana site dengan permukaan rata dan kosong menjadi
kebutuhan dalam penerapan ideal prinsip-prinsip Arsitektur Modern.
Apabila suatu disain dimulai dari suatu site yang kosong maka bangunan
tersebut dapat dikonsepsikan sebagai obyek bebas tanpa hubungan
dengan konteks lain dari ruang bebas urban grid empat persegi panjang.
Grid tersebut berfungsi sebagai penghapus konteks sehingga setiap site
sejauh mungkin dapat digunakan sebagai site ideal Modern yaitu : site rata

dan kosong tanpa berhubungan dengan built environment (lingkungan


binaan) sekitarnya, lain dari semua obyek arsitektural dan dilokasikan
dengan sistem grid.
Kontekstual artinya situasi yang tidak memungkinkan sebuah obyek
ada di satu tempat tanpa mengindahkan obyek-obyek yang sudah ada di
tempat itu lebih dahulu. Perancangan kontekstual dengan demikian
memusatkan perhatiannya terutama pada karakteristik obyek- obyek yang
sudah ada tersebut dari pada obyek yang akan dibuat.
Berdasarkan definisinya disain kontekstual haruslah :
1. Fit (pas) pada lingkungannya
2. Merespons lingkungannya
3. Menjadi perantara bagi lingkungannya, mungkin melengkapi pola
implisit dari lay-out jalan atau memperkenalkan sesuatu yang baru

BAHASA KONTEKSTUAL
Sabagai sebuah filosofi dan gerakan Kontekstualisme bermula dari studi
tentang

cara

kota-

kota

membentuk

pola-pola

biner

(binary)

yang

memberikan kemudahan untuk dibaca. Grahame Shane menjelaskan bahwa


bahasa Kontekstualisme merupakan dualisme abstrak dari pola-pola urban
Kunci dari pendekatan Kontekstualisme terhadap urban space adalah teori
double Image dari Gestalt yaitu figure-ground, yang dalam pola urban dapat
dibaca sebagai solid-void atau hitam-putih.
3.2 KETERKAITAN TEMA DENGAN FUNGSI BANGUNAN

Near eastern antiquities: pada ruang ini menyajikan koleksi dari


peradaban timur kuno.
Schulpture: menyajikan patung eropa dari zaman pertengahan abad
ke-19.
Sebagian besar merupakan dari perancis, dan beberapa dari italia,
spayol, dan eropa utara.
Egyptian antiquities (Barang antik Mesir): ruangan ini
menggambarkan seni mesir kuno dengan dua jalur, jalur pertama
adalah kronologis asal-usul cleopatra dan jalur ke dua menyoroti
aspek tertentu dari peradaban Mesir.
Greek, Etruscan, and Roman antiquities): pada ruangan ini
menyajikan karya-karya yang dihasilkan dari tiga peradaban kuno:
yaitu, Yunani, Etruria, dan Roma. Pada lantai dasar menampilkan
patung mamer. Sedangkan pada lantai satu, koleksi yang disajikan
adalah teknik dan jenis bahan yang digunakan, yaitu perunngu,

perhiasan, perak, dan gelas serta pattung-patung terakota dan vas.


History of the louvre and medieval louvre (lsejarah Louvre
dan abad pertengahan louvre): pada bagian ini terbagi menjadi
dua ruang dan jalur arkeologi yang menyajikan sejarah tentang
arsitektur istana Louvre.
Paintings (lukisan): pada ruang bagian lukisan menyajikan
beberapa koleksi yang meliputi sejarah lukisan eropa pada abad
pertengahan ke-13.
Decorative arts (seni dekorasi): koleksi dalam ruangan ini
menyajikan objek dari abad pertengahan renaisanse seni dekoratif
dari abad ke 17 sampai 18.

Prints and drawings (cetakan dan gambar)

Arts of islam (seni islam): memamerkan beberapa karya dari daerah


Islam termasuk berbagai negara di basin Mediterania, iran, pusat asia
dan India. Beberapa koleksi merupakan koleksi dari kerajaan Prancis.
Koleksi terutama terdiri dari benda yang terbuat dari keramik, logam
atau kayu, permadani dan lukisan dari abad ke-7 sampai abad 19.

Arts of africa, asia, oceania, and the americas (seni dari Afrika, Asia,
Oseania, dan Amerika): pembagian ruang pada bagian ini menyajikan
pilihan karya yang dipajang di Museum Louvre sejak April 2000,
merupakan bagian dari koleksi yang ada di Quai Branly Museum.

Arts of islam (seni islam): memamerkan beberapa karya dari daerah


Islam termasuk berbagai negara di basin Mediterania, iran, pusat asia
dan India. Beberapa koleksi merupakan koleksi dari kerajaan Prancis.
Koleksi terutama terdiri dari benda yang terbuat dari keramik, logam
atau kayu, permadani dan lukisan dari abad ke-7 sampai abad 19.

Dari uraian denah ruang diatas diketahui bahwa susunan ruang-ruang dalam
Museum Louvre terbagi atas beberapa ruang berdasarkan jenis koleksi yang
dipamerkan. Koleksi pada Museum Louvre merupakan bagian dari beberapa

sejarah pada masa lampau.

TINJAUAN KHUSUS
Material yang digunakan pada Pyrmide du Louvre yaitu baja sebagai material
utama, stainless steel, dan kaca. Material kaca digunakan sebagai

penutup

bagian luar bangunan atau faade dengan ketebalan 3 cm yang dihubungkan


dengan stainless steel dengan panjang 381mm. Penggunaan material baja
berupa baja profil digunakan sebagai kerangka bangunan dengan menggunakan
baut dan las sebagai alat sambungnya.

Sistem Struktur dan Konstruksi Pyrmide du Louvre


Struktur dan konstruksi pada Pyrmide du Louvre terlihat dominan
menggunakan sistem statika bangunan tinggi yaitu sistem rangka dengan
bahan berbentuk segitiga sebagai rangka utamanya. Hal ini disebabkan bentuk
segitiga bersifat stabil dan kaku (rigid) dibanding dengan bentuk geometri
lainnya. Semua gaya dan beban didistribusikan melalui sistem koneksi
komponen penyusunnya sedemikian hingga tetap stabil. Secara independen,
sistem struktur dan konstruksi Pyrmide du Louvre mampu menahan semua
jenis gaya dan pembebanan, kecuali gaya geser dan lendutan.
Berikut ini merupakan diagram distribusi gaya pada Pyrmide du
Louvre:
Pada diagram distribusi gaya di atas terdapat
tanda anak panah berwarna merah sebagai
penyalur beban utama dari puncak atap
untuk disalurkan ke konstruksi selanjutnya
yang lebih kecil massa jenisnya (tanda anak
panah

berwarna

kuning).

Sistem

struktur

bangunan ini nampak jelas bahwa distribusi


penyaluran beban utama terbagi dalam 6
pixel (kerangka utama berwarna hitam) yang
saling disilangkan satu sama lainnya, dari masing-masing pixel struktur dan

konstruksinya masih terbagi lagi menjadi ukuran yang lebih kecil (kerangka
berwarna abu-abu) dengan bentukan dan prinsip yang sama. Penerapan crosssectional

ini

ditujukan

untuk

mengantisipasi

tegangan

dalam.

Dengan

menggunakan sistem struktur dan konstruksi ini maka diagram penyaluran gaya
dan beban dapat merata sehingga bangunan pun menjadi kokoh. Berdasar
penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sistem yang digunakan pada
Pyrmide du Louvre yaitu

TRUSS FRAME. Hal ini dapat dibuktikan bahwa

sistem rangka berbentuk bidang dua dimensi dengan rangkaian bahan


berbentuk segitiga yang mendistribusikan gaya dan beban melalui sistem
koneksi komponen penyusunnya sedemikian hingga bangunan tetap stabil.
Kelebihan truss system yaitu sistem konstruksi yang berbentuk segitiga
dimana bentuk segitiga merupakan bentuk konstruksi yang lebih stabil dari
bentuk dasar lainnya, karena bentuk tersebut mampu menahan gaya lateral
(gaya horisontal), cocok untuk bangunan bentang lebar, dan relatif mudah
untuk menyesuaikan dengan bentuk secara menyeluruh, perhitungan beban
external, bentang bangunan,dan penyesuaian cross-sectional dari tiap-tiap
bagian untuk mengantisipasi tegangan dalam. Sistem rangka ini memiliki
kelemahan yaitu tidak mampu menahan gaya tekan, tidak stabil menahan gaya
lateral tegak lurus bidang memanjang, dan jika bentang bangunan makin lebar
maka tiang penahan yang dibutuhkan makin tinggi atau besar.
Sepanjang beban hanya diterapkan pada sambungan truss (joint), dan
joint bertindak sebagai engsel atau sendi. Setiap bagian dari truss adalah di
dalam tekanan murni atau tegangan murni, momen tekuk, gaya yang lebih
kompleks lainnya pada kenyataanya nol. Hal ini membuat truss lebih mudah
untuk dianalisis dan hal ini juga membuat truss secara fisik lebih kuat dari cara
lainnya dalam mengatur material, karena hampir setiap material dapat
menahan lebih banyak beban yang lebih besar pada tegangan dan tekanan
daripada tekuk, torsi, atau macam-macam gaya yang lainnya. Analisis struktural
pada berbagai macam truss dapat dihitung dengan menggunakan metode
matriks seperti metode kekakuan matriks (Matrix stiffness method) atau metode
fleksibilitas (Flexibility method).
Berikut ini merupakan prinsip penerapan sistem truss frame pada
suatu bangunan,yaitu:
Dari prinsip di atas, ternyata sistem dan konstruksi yang digunakan pada
Pyrmide du Louvre ini memiliki kesamaan prinsip dengan sistem warren

dimana

terdapat

disilangkan
menggunakan

bentuk

pada
bentuk

kerangka

suatu
segitiga

yang

struktur
sebagai

saling
dengan
bentuk

geometri utama yang disusun sedemikian hingga


struktur bangunan tersebut stabil.

Tinjauan Persyaratan Museum pada Museum Louvre


1. Tata ruang pameran Museum Louvre
Seperti yang dijelaskan diatas pada tinjauan museum, tata ruang pameran
dalam museum meliputi segala penataan yang dimulai dengan menempatkan
koleksi didalam gedung dan penyajiannya berikut ini denah ruang
penyajiannya :

Gambar 2.18 Denah Museum Louvre


(Sumber : history-location-map/)

2. Jarak pandang Museum Louvre


Jarak pandang pengamat ke objek koleksi menentukan kenyamanan dan

kenikmatan dalam melihat pameran. Sebagian penataan koleksi lukisan pada


Museum Louvre kurang memperhatikan jarak pandang pengamat ke objek.
Peletakkan lukisan yang terlalu tinggi, membuat pengamat kurang nyaman
dalam mengamati lukisan. Hal ini tampak terlihat pada ruang koleksi lukisan.

3.

Pencahayaan Museum Louvre


Sistem pencahayaan alami pada bangunan piramid dapat masuk secara
optimal karena penggunan material kaca pada bangunan, selain itu dapat
mengurangi biaya operasional. Sedangkan pada pencahayaan buatan, teknik
penerangan aksen sangat perlu diperhatikan, karena dapat digunakan untuk
memberikan efek khusus pada objek sehingga karakter objek yang diinginkan
dapat ditonjolkan. Pencahayaan buatan pada Museum Louvre menggunakan
pencahayaan merata, karena bangunan Museum Louvre sangat luas.

4. Penghawaan
Sistem

penghawaan

mempengaruhi

pada

kenyamanan

bangunan

perlu

pengunjung

dan

diperhatikan,
perawatan

karena
koleksi.

dapat
Sistem

penghawaan yang tepat akan menjadikan suasana ruangan menjadi sejuk dan

sehat. Pada Museum Louvre sistem penghaawaan pada ruangan menggunakan


AC, karena bentuk bangunan yang panjang dan luas sehingga membutuhkan
kondisi udara yang nyaman. Sedangkan pada luar bangunan tidak terdapat
vegetasi

untuk

mengatur

kelembaban

udara,

namun

untuk

mengatur

kelembaban udara pada sekitar bangunan, Museum Louvre menggunakan


kolam yang berfungsi sebagai melembabkan udara di sekitar museum.

5. Sirkulasi
Bangunan Museum Louvre terdiri dari dua style yang berbeda, yaitu
gedung bekas istana dan bangunan piramida kaca. Main entrance pada
museum Louvre berbentuk pyramida kaca yang terdapat di tengah ketiga sayap
bangunan. Pyramida ini dibuat pada masa Presiden Francois Mitterand, yang
dibangun tahun 1984 1989. Arsitek Pyramida adalah Ieoh Ming Pei. Sirkulasi
pencapaian menuju bangunan pada Museum Louvre terarah, dan mempunya
tiga sayap, yaitu Denon, Sully, dan Richeliu. Sedangkan sirkulasi didalam ruang
Museum louvre pada bangunan kuno menerapkan pola linier, karena bentuk
bangunannya yang sangat panjang. Sedangkan pada piramida lebih terlihat luas
karena fungsi sebagai Main Entrance dan hall penerima tamu dan pengunjung.

6. Struktur
Piramida dibangun dengan sistim struktur ruang dengan konstruksi
rangka

metal

berbentuk

belah

ketupat

dilengkapi

kabel

metal

untuk

menyalurkan gaya tarik. Material yang digunakan pada piramida adalah


material

kaca.

Alasan

dari

penggunanaan

material

kaca

adalah

untuk

mempertahankan kesatuan bangunan arsitektur Renaissance Perancis yang


tampil dari wajah masif gedung lama. Transparansi material kaca dapat
membuat kesan ringan dan tembus pandang sehingga penyatuan gedung lama
dan baru ini menjadi suatu kesatuan baru yang artistik dan bukan tempelan
semata.

7.

Tinjauan Tema Historicism pada Museum Louvre


Pada bangunan Museum Louvre memiliki beberapa ciri desain yang
mengarah

pada Arsitektur historicism.

Bentukan

dari

Museum Louvre

merupakan menekankan pada arsitektur renaisanse yang menggambarkan

adanya pengaruh Italia. Prinsip yang ditekanan yaitu pada keseimbangan antara
garis-garis vertikal dan horizontal. Bangunan museum Louvre terdiri dari dua
bangunan, yaitu bangunan kuno bekas istana dan bangunan modern yang
berbentuk piramida yang terletak di tengah-tengah bangunan renaisanse.
Perpaduan dua bangunan ini merupakan wujud dari penggabungan antara
bangunan renaisanse yang unik dengan bentuk bangunan yang panjang linier
dan bersejarah dengan bangunan baru yang

modern. berbentuk piramida.

Berikut akan dipaparkan kajian tema historicism pada Museum Louvre:

Pengambilan bentuk-bentuk lama dalam arsitektur


dimensi, bahan dan ukuran yang berbeda

dengan

Konsep pengambilan bentuk-bentuk lama dengan dimensi, bahan, dan ukuran


yang berbeda merupakan ciri dari arsitektur historicism. Bentuk bangunan
Louvre Pyramid mengambil dari bentuk bangunan pada zaman Mesir kuno yaitu
piramid, namun dengan dimensi, bahan dan ukuran yang berbeda. Piramid pada
Museum Louvre menggunakan bahan yang modern yaitu kaca berbeda dengan
bahan dari piramida Mesir yang terbuat dari material lokal yaitu tanah liat.
Bentuk dasar dari piramid Museum louvre adalah bujur sangkar, dengan lebar
pada sisinya 35 meter, tinggi 20,6 dan dikelilingi oleh tiga piramida kecil.
Sedangkan pada Piramida Mesir mempunyai ukuran yang lebih besar.

Penggunaan Ornamen

Salah satu ciri dari Arsitektur historicism adalah penggunaan ornamen. Namun
pada bangunan Piramid Louvre penggunaan ornamen sangat minim berbeda
dengan bangunan Piramid Mesir. Hal ini terlihat pada interior dan eksterior pada
Piramid Louvre yang modern dengan bahan kaca

Menampilkan komponen-komponen klasik dengan


penyelesaian baru
Menampilkan komponen-komponen klasik dengan penyelesaian baru

pada arsitektur Historiscm dapat ditampilkan dengan taman atau menggunakan


bahan yang sama dengan bangunan bersejarah masing masing negara Pada
Museum

Louvre,

ciri-ciri

dari

Arsitektur

historicism

yang

menampilkan

komponen-komponen klasik dengan penyelesaian baru tidak tampak pada


bangunan ini. Hal ini dikarenakan komponen atau elemen yang digunakan
dalam Piramida Museum Louvre menggunakan bahan modern.

Mengambil kembali bentukan khas dari negara masing-masing


Bentuk piramid Museum Louvre merupakan bentuk dari bangunan pada

masa periode sejarah firaun dan budaya lokal dari Mesir. Arsitektur historicism
pada Museum Lovre ini mengambil dari periode sejarah dan budaya lokal Mesir.
Sehingga budaya lokal Perancis pada piramida kaca ini tampak tidak terlihat.
Pada bangunan piramida Louvre, penerapan Arsitektur historicism hanya
terlihat pada bentuk bangunan saja, yaitu dengan pengambilan bentuk
piramida Mesir. Sedangkan penggunaan ornamen dan kebudayaan lokal Paris
tidak ditampilkan dalam desain. Ciri dari Arsitektur historicism dengan kembali
kepada sejarah, pada bangunan piramida louvre tidak mengambil bentukan
dari bangunan bersejarah yang ada di Paris. Namun mengambil dari bentuk
sejarah pada bangunan di Mesir.
Kelebihan Museum Louvre

Penambahan

bangunan

piramida

kaca

sebagai

main

entrance

menjadikan daya tarik sendiri dengan perpaduan antara dua style desain
yang berbeda, namun tetap memiliki kesan unik dan harmonis.

Desain piramida kaca sebagai main entrance menjadikan sirkulasi pada


Museum Louvre lebih terarah.

Penggunaan material kaca transparan pada piramida Louvre menjadikan


kesan ringan dan tidak kaku

Adanya plaza yang dapat digunakan sebagai open space, ruang terbuka
yang dapat menjadi tempat bersosialisasi masyarakat Paris.

Konsep piramida kaca sebagai main entrance berhasil mengundang


banyak wisatawan.

Penerapan tema historicism pada piramida kaca dengan pengambilan


bentuk dari piramida Mesir terlihat sama dengan bentuk aslinya.

Kekurangan Museum Louvre

Bentuk bangunan terlalu luas, sehingga membuat lelah pengunjung

Penerapan tema historicism pada desain piramida kaca terkesan


mengambil bentuk, sejarah,dan budaya dari Mesir.

TAMPAK POTONGAN MUSEE THE LOUVRE

concept

sketsa konsep Pei menunjukkan adanya dua sumbu . Pertama berjalan melalui
taman ke Arcade Triumph du Carrousel . Berikut memenuhi sumbu miring
lainnya, yang berlanjut pada ke Louvre . Historique Axe ini adalah situs terkuat
sumbu di dunia, memperluas melalui pusat kota Paris untuk kuartal kota
modern.

ini ruang miring di Arc de Triumph dan piramida membuat komposisi


yang terpadu. Pada tahun 1833 ,kolom ini berdiri di mana piramida sekarang
berdiri . Sebuah sumbu ketiga miring sedikit karena meluas dari titik ini ke timur
. sumbu ketiga ini diperluas ke Place de la Bastille di mana kolom yang sama
dibangun pada tahun 1835 untuk memperingati revolusi melawan Raja Charles
X. Kolom Juli di Place de la Bastille diganti gajah dari Bastille , yang memberikan
wawasan makna piramida Louvre . Gajah adalah struktur yang besar di puncak

air mancur , yang orang bisa masuk melalui tangga dan berjalan-jalan di dalam,
seperti Louvre piramida hari ini . Perunggu itu dari senjata yang ditangkap oleh
Napoleon di penaklukan. Dalam Victor Hugo Les Miserable , bertempat di
revolusi anak-anak tunawisma . Run -down dan despondant , melambangkan
kerendahan hati dan tekad demokrasi. Piramida dan persegi dapat didasarkan
pada

hukum

Keppler

tentang

gerak

planet.

Kepler

menggambarkan

keharmonisan planet, musik, puisi, dll dengan proporsi. Hukum ketiga Kepler,
bahwa periode orbit planet kuadrat sebanding dengan jarak potong dadu orbit,
menggambarkan keharmonisan gerak dan jarak. Volume piramida sebanding
dengan garis kuadrat, dan volume kubus sebanding dengan potong dadu line.
proporsi terbalik piramida untuk lingkaran luarnya adalah sama dengan proporsi
bumi ke bulan (27%). Piramida besar adalah persis 27% lebar halaman. Pintu
depan adalah setengah jarak dari depan halaman. Kedua piramida sehingga
berhubungan

ukuran

bulan

dengan

ukuran

matahari.

Kepler

diterapkan

matematika padatan platonis yang sempurna untuk epicycles planet. Menolak


astronomi Ptolemic, Kepler menyatakan bahwa bumi berputar mengelilingi
matahari, dan bahwa bulan berputar mengelilingi bumi, dalam orbit elips. Dia
terkait proporsi ini untuk berbagai hal, seperti struktur mata manusia. Memang,
jika overlay gambar Kepler dari bola mata atas Louvre, Anda melihat bahwa
proporsi berbaris. Arc de
Triumph sejalan dengan bagian depan kornea, piramida terbalik dengan lensa,
dan piramida besar dengan bagian depan saraf optik. Pagar di taman bahkan
terlihat seperti sinar cahaya mendekati mata dari kiri. Hal ini karena proporsi
harmonik dari Louvre universal menggambarkan sistem alami.

lingkaran secara tradisional adalah perempuan


sedangkan laki-laki persegi. Kebalikan piramida
sehingga muncul perempuan sedangkan yang
lebih besar piramida tegak adalah laki-laki.
Banyak yang menyadari bahwa Louvre adalah
sebuah metafora untuk piala dan pisau. piala
adalah

aspek

perempuan

kehidupan

dan

menciptakan
diwakili

oleh

piramida terbalik. Pisau adalah


aspek laki-laki dari kematian dan
diwakili
Metafora

oleh

piramida

tegak.

ini

diperkuat

ketika

mempertimbangkan bahwa kebalikan piramida sekitarnya oleh rumput dan


piramida tegak dengan air cairan hidup. Orang Mesir percaya perairan bahwa
kekacauan harus menyeberang di akhirat, dan ini adalah mengapa mereka
ditempatkan piramida tegak pemakaman mereka di dekat sungai Nil. Pria /
wanita berhubungan dengan kehidupan / kematian dan lingkaran / persegi.
Prosesi masuk terus bahasa jender ini lingkaran dan kotak. Tangga spiral kiri
berputar dalam gerakan melingkar, dan di sisi kanan tangga linear turun di
sudut kanan ketat. Louvre tangga yang berdiri bebas adalah sebuah keajaiban
struktural, dan gerakan melingkar tak terkendali yang tidak mudah dicapai.
Simbolisme gender adalah hal yang paling signifikan tentang piramida Louvre.
Modernisme tampaknya berniat menghancurkan semua gender dalam bahasa
arsitektur kami, namun di sini adalah contoh nyata dari modernisme mendorong
bahasa jender kuno. listrik yang halus adalah barang dari novel misteri, namun
itu tidak benar-benar dipahami.

KESIMPULAN
Dari beberapa uraian yang telah dijabarkan pada Museum Louvre, selanjutnya
uraian tersebut Struktur dan konstruksi pada Pyrmide du Louvre terlihat
dominan menggunakan sistem statika bangunan tinggi yaitu sistem rangka
dengan bahan berbentuk segitiga sebagai rangka utamanya. Menampilkan
komponen-komponen

klasik

dengan

penyelesaian

baru

pada

arsitektur

Historiscm dapat ditampilkan dengan taman atau menggunakan bahan yang

sama dengan bangunan bersejarah masing masing negara Pada Museum


Louvre. Dan juga Konsep pengambilan bentuk-bentuk lama dengan dimensi,
bahan, dan ukuran yang berbeda merupakan ciri dari arsitektur historicism.
Bentuk bangunan Louvre Pyramid mengambil dari bentuk bangunan pada zaman
Mesir kuno yaitu piramid,

Daftar Pustaka
http://www.icaneducation.com/countries/perancis

http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islammancanegara/14/06/07/n6ry59-wajah-islam-di-museum-louvre
https://anisavitri.wordpress.com/2009/05/12/kontras-memikat-i-m-pei/
http://www.galeriarsitektur.com/a87/piramida-louvre
etheses.uin-malang.ac.id
http://www.architecturerevived.com/symbolic-meaning-louvre-paris-france/

Anda mungkin juga menyukai