PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebagian besar definisi menyatakan bahwa jasa adalah sesuatu yang tidak nyata dan berbeda
dengan definisi barang di mana barang adalah sesuatu yang nyata. Sebetulnya definisi yang lebih
tepat sebagai berikut : Jasa itu adalah sesuatu yang diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan.
Sehingga jasa merupakan suatu akibat yang dapat dirasakan setelah suatu tindakan dilakukan.
Pelanggan diikut sertakan dalam proses produksi, sehingga pelanggan merupakan salah satu
sumber ketidakpastian yang sulit untuk dikendalikan.
Dapat dinyatakan bahwa jasa terdiri dari aktivitas kerja sama yang berupa hubungan social
antara produsen dengan konsumen.
Ada berbagai macam jasa, sekarang ini ada jasa professional seperti arsitek, pengacara, dokter,
dosen, dan sebagainya. Di samping itu, ada jasa dengan modal investasi yang besar seperti
perusahaan penerbangan, rumah sakit, hotel, dan sebagainya. Ada juga jasa secara masal seperti
pengecer, grosir, dan rumah makan cepat saji.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kerangka Produk Jasa
Ada 4 unsur yang harus dipertimbangkan dalam usaha merancang bangun produk jasa yaitu :
Pelanggan
Para Pekerja
Misi, Sasaran, dan Strategi
System dan Prosedur
Strategi
Pelanggan
Sistem
Pekerja
Strategi Pelayanan
pendidikan, pengawasan dan pelayanan. Jaminan berupa membayar kembali ke para pelanggan
apabila ada suatu yang tidak terpenuhi akan merupakan suatu niat baik dalam memuaskan
pelanggan dan selanjutnya dijadikan standar operasi.
Berkas Jasa pelayanan yang baik akan memberikan arti sebagai berikut:
1) Menciptakan pelanggan yang setia.
2) Menjelaskan sistem pelayanan yang harus diperoleh pelanggan.
Produk barang
Produk jasa
100%
100%
0%
Toko Swalayan
Automobile
Pemasaran Karpet
Restauran Cepat Saji
Bengkel Mobil
Tukang Cukur
Jasa Konsultan
2. Jika customer contact tinggi maka pelangan dapat mengganggu proses produksi sehingga
menyebabkan kurang efisien.
Contoh :
Proses pelayanan pompa bensin di mana pelanggan mengisi bensin sendiri atau proses
pelayanan di pasar swalayan di mana pelanggan mengambil sendiri barang yang akan dibeli.
Proses jasa pelayanan dikelompokan menjadi dua system yaitu High Contact Customer dan
Low Contact Customer , pemisahan proses ini dinamakan Focused Operation dengan
karakteristik sebagai berikut:
1. System low contact digunakan apabila tidak diperlukan pertemuan muka dengan muka
antara pelanggan dan Bagian Produksi dan juga apabila tidak diperlukan perubahan
proses yang cepat.
2. System low contact secara umum memerlukan karyawan yang mempunyai ketrampilan
teknis dalam rangka menghasilkan proses yang efisien, prosedur yang baik, dan aliran
pekerjaan yang lancer, sedangkan system high contact memerlukan karyawan dengan
ketrampilan kerja sama, mementingkan pelanggan, flesikbel dan serba bias dengan
pribadi yang menarik.
3. System high contact dapat mengatasi gejolak permintaan dan mengatasi permintaan pada
kondisi puncak, sedangkan system low contact disesuaikan dengan kondisi permintaan
rata-rata dan dengan arus proses yang teratur.
4. System high contact pada umumnya untuk pelayanan yang khusus dari dengan harga
yang mahal, sedangkan low contact untuk pelayanan yang standard an dengan biaya yang
murah.
2. Tingkat pertemuan pelanggan dengan bagian produksi atau tingkat customer contact
interaksi menjadi tinggi bila pelanggan ikut campur dalam proses pelayanan di mana
pelanggan membutuhkan suatu pelayanan khusus.
3. Tingkat penyesuaian dengan keinginan pelanggan atau tingkat Customisasi. Customisasi
memberikan pelayanan yang dibuat khusus sesuai dengan permintaan pelanggan tersebut.
Tingkatan Interaksi dan Customisasi
Rendah
Rendah
Tinggi
Pembuatan
Perawatan
Perusahaan Penerbangan
Rumah sakit
Hotel
Pelayanan perbaikan
Tingkatan
Intensitas Buruh
Pelayanan Massal
Tinggi
Pelayanan Khusus
Pengecer
Dokter
Sekolah
Pengacara
Grosir
Akuntan
Bank
Arsitek
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jasa adalah produk yang diproduksi dan dikonsumsi pada waktu yang bersamaan. Jasa terdiri
dari tindakan dan interaksi yang merupakan suatu pertemuan social.
Terdapat empat unsure penting yang harus diperhatikan oleh manajer operasi dalam mengelola
produk jasa yaitu pelanggan, pekerja, system, dan startegi, bisa disebut dengan Pelayanan tiga
arah (service triangle) yang menggambarkan interaksi dari keempat unsur tersbut.
Pelayanan jasa dapat diperoleh dari sebuah paket barang dan jasa. Paket ini terdiri dari produk
barang sebagai fasilitas, manfaat kenyamanan fisik dan manfaat kepuasan batin, Pelayanan
membutuhkan kombinasi ke tiga manfaat ini di dalam suatu paket produk.
Proses jasa pelayanan dikelompokan menjadi dua system yaitu: High Contact Customer dan Low
Contact Customer dimana pemisahan proses ini dinamakan Focused Operation.
Matriks jasa menentukan pelayan jasa dengan tingkat pemenuhan keinginan pelanggan dengan
intesitas modal yang digunakan untuk memproduksi produk jasa. Ada empat jenis pelayanan jasa
yaitu: Pembuat jasa, jasa pemeliharaan, pelayanan secara masal dan pelayanan jasa ahli.
Setiap interaksi antara produsen jasa dengan pelanggan dinamakan moment of truth. Tingkat
kinerja penyampaian pelayanan merupakan fungsi dari moment of truth yang terjadi di setiap
saat.
DAFTAR PUSTAKA
Sumayang, Lalu.2003. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Salemba Empat.
http://akhlords.blogspot.co.id/2012/06/merancang-bangun-produkbarang-dan-jasa.html