Kecamatan ini terletak di perbatasan dengan provinsi Jawa Timur, dan dilewati jalan yang
menghubungkan Surabaya - Purwodadi - Semarang.
Daftar isi
[tampilkan]
Sawah: 2.052,2 ha
Pekarangan: 1.043,12 ha
Tegalan: 932,428 ha
Hutan: 477,607 ha
Lain-lain: 409,18 ha
Laki-Laki:38,527 Jiwa
Perempuan:39,353 Jiwa
Sex Ratio: 1: 1
Jumlah RW: 84 RW
Jakarta: 642 km
Surabaya: 179 km
Semarang: 127 km
Bojonegoro: 33 km
Blora: 30 km
Kesenian barongan berbentuk tarian kelompok yang terdiri dari tokoh Singo Barong, Bujangganong, Joko
Lodro/Gendruwon. Jaranan/Pasukan Berkuda, serta prajurit. Merupakan salah satu kesenian rakyat yang sangat
populer di kalangan masyarakat Blora dan Cepu. Kesenian ini biasanya tampil pada perayaan karnaval HUT
Kemerdekaan RI.
Nama Cepu sebagai sebuah daerah sudah terdengar sejak zaman Panembahan Senopati (Raja
Mataram I), tepatnya saat terjadinya perebutan puteri Madiun yang bernama Retno Dumilah. Ada
juga kisah penamaan Cepu diambil dalam kisah Arya Penangsang, yaitu pada saat pertempuran
antara Jipang Panolan dan Pajang di pinggiran bengawan Solo, alkisah ada seorang prajurit
Panolan (ada kisah bukan prajurit biasa melainkan sang Arian Pengangsang sendiri) yang
tertancap tombak di pahanya. Dalam bahasa Jawa, tancap adalah nancep, paha adalah pupu,
maka lakuran dari dua kata tersebut menjadi Cepu.
Pada zaman penjajahan, Cepu merupakan salah satu kota penting, karena kandungan minyak dan
hutan jatinya. Di Cepu dapat dijumpai beberapa bangunan peninggalan Belanda yang masih awet
hingga masa kini. Salah satu bangunan yang unik adalah, loji klunthung. Peninggalan lain yaitu
Gedung Pertemuan SOS Sasono Suko dan Kuburan Belanda (Kuburan Londo) yang terletak di
desa Wonorejo Kelurahan Cepu. Untuk mendukung transportasi masa itu, dibangun pula jalur
kereta api yang menghubungkan Jawa Timur - Jawa tengahvia Cepu. Di Ngloram, juga bisa
ditemui bekas landasan pesawat terbang peninggalan Belanda.[1][2]
Daerah ini telah lama dikenal memiliki persediaan minyak bumi. Pada tahun 2005, Cepu
mendapat perhatian nasional karena penemuan adanya deposit minyak yang melimpah di Blok
Cepu. Kekayaan alam lainnya adalah kerajinan rakyat dari kayu jati dan wisata hutan jati
dengan kereta api kuno. Di era Pergerakan Nasional, Cepu menjadi tempat pelarian eks. PKI
Madiun yang kemudian berhasil ditumpas oleh Divisi Ronggolawe yang dipimpin oleh
GPH Djatikoesoemo. Nama Ronggolawe dan Djatikoesoemo saat ini menjadi ikon kota Cepu.
Nama Ronggolawe dipakai sebagai nama:
1. Lapangan terbesar di Cepu: Lapangan Ronggolawe
2. Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR)
3. Monumen Ronggolawe yang berupa patung kuda.
Sedangkan GPH Djatikoesoemo diabadikan sebagai monumen yang letaknya di dekat gedung
SOS Sasono Suko dekat Kantor Pos.
Sarana Transportasi yang ada di Kota Cepu dan sekitarnya adalah Becak, Angkot (Angkutan
Kota), Dokar, Ojek. Sedangkan untuk sarana transportasi untuk menjangkau kabupaten sekitar
ada Bis kecil, dan bis besar. Beberapa PO yang melayani jalur Cepu ke Bojonegoro, Blora, dan
Ngawi PP: Bintang Remaja, Cendana, Gunung Mas. Sedangkan PO Dali Mas, Jaya Utama,
Moedah, Dali Prima melayani jalur Cepu - Surabaya dan Malang PP. Di samping itu terdapat
pula stasiun Cepu yang melayani transportasi via kereta api yang melintasi jalur di bagian
selatan. Stasiun kereta api Cepu merupakan yang terbesar di Kab.Blora, di mana berhenti kereta
api jurusan Surabaya-Jakarta (KA Sembrani), Surabaya-Semarang (KA Rajawali), serta kereta
api lokal Semarang-Cepu-Bojonegoro (KA Blora Jaya) dan Cepu-Surabaya, Cepu-Semarang
(KA Cepu Express AC). Banyaknya kaum pendatang di kota Cepu menjadikan magnet yang
tinggi untuk layanan transportasi jarak jauh, semisal bis malam eksekutif, beberapa di antaranya
yaitu Kramat Djati, Haryanto, Pahala Kencana, Zentrum, Garuda Mas, Dali Mas, Nusantara.
Biro Travel pun bermunculan di kota Cepu, yang melayani trayek, Yogyakarta, Semarang atau
Surabaya, di antaranya Cipaganti.
jumlah sumur sebanyak 11 sumur, Iapisan ke 2 terletak pada kedalaman 260 m dengan jumlah
sumur sebanyak 8 buah sumur, Iapisan ke 3 sebanyak 1 buah sumur, lapisan 4 dengan kedalaman
310 m. Pada salah satu sumur dengan kedalaman 677 m diketemukan gas bertekanan 36 atm. Di
Plantungan 66 sumur, yang menghasilkan 2 buah sumur, 64 sumur tidak aktif.
E. Konsesi tambang minyak Trembes
Di konsesi Trembes ini terdapat 2 lokasi lapangan yaitu:
Lapangan Trembes
Di lapangan Trembes telah dilakukan pengeboran sebanyak 6 buah sumur, dengan kedalaman
sumur 625 m, lapisan 1 kedalaman 106 m lapisan 2 dengan kedalaman 352 m, Iapisan 3 dengan
kedalaman 1591 m. Jenis minyaknya parafinis dengan BJ 0,83 pada temperatur 30 derajat
Celsus.
Lonthong tahu (Cepu) sepintas mirip dengan tahu thek yang ada di Jawa Timur. Akan tetapi
sesungguhnya ada banyak perbedaan di dalamnya baik dari bumbunya maupun komposisinya.
Bumbu lonthong tahu hanya mengandalkan kecap dan kacang disamping bumbu rempahnya.
Disamping itu standardnya selain tahu sayuran yang disertakan adalah kobis. Lontong Tahu yang
terkenal di Cepu adalah Lontong Tahu Pak Sabar di Jalan Pemuda.
leh = toh (bahasa Indonesia). Contoh: Piye leh iki? = Gimana toh ini?
Cepu memiliki jenis sayuran yang sangat beragam, dan tidak dimiliki oleh daerah lain. Misalnya
sejenis tumbuhan temu kunci yang lalu dijadikan masakan sayur. Tumbuhan ini terdapat di
hutan-hutan jati, buah sejenis mentimun yang disebut krai oleh masyarakat setempat,
daun kedondong sebagai bahan sayur, dan kepompong ulat pohon jati yang dimasak dengan cabe
sebagai makanan favorit, selain nasi pecel. Kota yang terletak di antara perbatasan Jawa
Tengah dan Jawa Timur ini juga dialiri oleh Bengawan Solo, sungai terpanjang di Pulau Jawa. Di
Cepu dikenal musim Pladu' 'yaitu masa di mana ikan-ikan mabuk dan mengapung dan menepi
ke pinggir sungai karena air keruh akibat hujan. Ikan-ikan yang sering dijadikan tangkapan
adalah ikan bethik dan ikan wader. Dahulu masa ini dijadikan andalan menutupi kebutuhan gizi
keluarga sekaligus sumber rezeki, namun sekarang musim ini jarang terjadi. Hal ini dikarenakan
adanya perubahan ekosistem di hulu maupun di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo.
Pertamina EP
BANK BRI
BANK BNI
BANK MANDIRI
Perum Perhutani
Telkom
Instansi yang keberadaannya mendominasi Kota Cepu yaitu PT. Pertamina EP, Pusdiklat Migas
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Sekolah Tinggi Energi dan Mineral
KESDM, Perbankan (BRI, BNI, MANDIRI) dan Perum Perhutani. Perekonomiannya ditopang
oleh masyarakat yang berprofesi sebagai PNS. Para pendatang juga berperan besar pada laju
perekonomian kota Cepu, Cepu bisa dikatakan sebagai miniaturnya Indonesia, banyak pendatang
dari berbagai daerah seluruh Indonesia yang datang untuk bekerja sebagai ada yang sebagai PNS,
peserta yang ikut diklat di Pusdiklat Migas dan STEM Akamigas, atau sebagai pedagang, bahkan
pendatang dari luar negeri (Bule) yang ikut andil dalam perputaran roda ekonomi di kota Cepu.
Pertanian di kota Cepu merupakan sawah tadah hujan, hanya sebagian kecil yang berada di tepi
Bengawan Solo memakai irigasi. Kayu jati semakin susah ditemukan di Cepu akibat penebangan
hutan pada masa awal reformasi. Tata kotanya kurang bagus, namun saat ini sudah mulai
dibenahi seiring dengan adanya Blok Cepu. Dibandingkan dengan ibu kota kabupatennya, Blora,
justru Cepu lebih maju dan lebih ramai. Di pusat kota Cepu terdapat taman yang masyarakat
sekitar menyebutnya dengan nama TAMAN SEWU LAMPU (THOUSAND LAMPS PARK), ini
karena taman tersebut terdapat dipasang lampu untuk penerangan taman. Pada malam hari taman
ini selalu ramai dikunjungi masyarakat. Ruang Publik ini merupakan sarana hiburan tersendiri
bagi warga Cepu, karena di taman ini banyak dijumpai pedangan makanan, pakaian, mainan
anak atau sekadar mencuci mata.
Dengan dinamisnya kota Cepu, walau statusnya sebagai kota Kecamatan, dapat memungkinkan
kota Cepu dirintis menjadi kota PERDAGANGAN atau bahkan naik strata sebagai
daerah ADMISTRATIF mempunyai otonomi sendiri, hal tersebut karena faktor SDM dan letak
Geografis kotanya yang sangat strategis. Kota Cepu atau Kota Kopi Kothok ini letaknya strategis
Monumen Djatikoesoemo
Ronggolawe
Tugu Minyak
Tugu 20 Mei
Kuda) Cepu ini diprakarsai oleh Yayasan Ronggolawe di Jakarta tahun 1985. Tujuan
Pembangunan Tugu Kuda Cepu untuk mengenang Pasukan Brigade Ronggolawe yang berjuang
tahun 1948 di wilayah Cepu. Tugu Kuda ini berlokasi di Jl. RSU timur Taman Seribu Lampu
Kelurahan Balun Kecamatan Cepu dengan luas lahan 10 m2 tinggi 5 meter. Tugu Kuda dibuat
dari batu dan tembaga, sedangkan patung kudanya dari tembaga asli dgn bentuk Kuda berdiri
yang akan melompat.
Cepu, Blora