Anda di halaman 1dari 12

Cepu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.

Kecamatan ini terletak di perbatasan dengan provinsi Jawa Timur, dan dilewati jalan yang
menghubungkan Surabaya - Purwodadi - Semarang.
Daftar isi
[tampilkan]

Profil[sunting | sunting sumber]

Luas Wilayah: 4.897,425 ha

Sawah: 2.052,2 ha

Pekarangan: 1.043,12 ha

Tegalan: 932,428 ha

Hutan: 477,607 ha

Lain-lain: 409,18 ha

Jumlah Penduduk: 77.880 Jiwa

Laki-Laki:38,527 Jiwa

Perempuan:39,353 Jiwa

Sex Ratio: 1: 1

Jumlah Desa: 11 Desa 6 Kelurahan

Jumlah RW: 84 RW

Jumlah RT: 409 RT

Jumlah Sekolah: 114 Sekolah

Taman Kanak-kanak: 36 buah

Sekolah Dasar: 42 buah

Madrasah Ibtidaiyyah: 5 buah

Sekolah Luar Biasa: 1 buah

Sekolah Menengah Pertama: 9 buah

Madrasah Tsanawiyah: 6 buah

Sekolah Menengah Umum: 7 buah

Sekolah Menengah Kejuruan: 3 buah

Madrasah Aliyah: 2 buah

Perguruan Tinggi: 4 buah


Jarak ke kota lain

Jakarta: 642 km

Surabaya: 179 km

Semarang: 127 km

Bojonegoro: 33 km

Blora: 30 km

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Kesenian barongan berbentuk tarian kelompok yang terdiri dari tokoh Singo Barong, Bujangganong, Joko
Lodro/Gendruwon. Jaranan/Pasukan Berkuda, serta prajurit. Merupakan salah satu kesenian rakyat yang sangat
populer di kalangan masyarakat Blora dan Cepu. Kesenian ini biasanya tampil pada perayaan karnaval HUT
Kemerdekaan RI.

Nama Cepu sebagai sebuah daerah sudah terdengar sejak zaman Panembahan Senopati (Raja
Mataram I), tepatnya saat terjadinya perebutan puteri Madiun yang bernama Retno Dumilah. Ada
juga kisah penamaan Cepu diambil dalam kisah Arya Penangsang, yaitu pada saat pertempuran
antara Jipang Panolan dan Pajang di pinggiran bengawan Solo, alkisah ada seorang prajurit
Panolan (ada kisah bukan prajurit biasa melainkan sang Arian Pengangsang sendiri) yang
tertancap tombak di pahanya. Dalam bahasa Jawa, tancap adalah nancep, paha adalah pupu,
maka lakuran dari dua kata tersebut menjadi Cepu.
Pada zaman penjajahan, Cepu merupakan salah satu kota penting, karena kandungan minyak dan
hutan jatinya. Di Cepu dapat dijumpai beberapa bangunan peninggalan Belanda yang masih awet
hingga masa kini. Salah satu bangunan yang unik adalah, loji klunthung. Peninggalan lain yaitu
Gedung Pertemuan SOS Sasono Suko dan Kuburan Belanda (Kuburan Londo) yang terletak di
desa Wonorejo Kelurahan Cepu. Untuk mendukung transportasi masa itu, dibangun pula jalur
kereta api yang menghubungkan Jawa Timur - Jawa tengahvia Cepu. Di Ngloram, juga bisa
ditemui bekas landasan pesawat terbang peninggalan Belanda.[1][2]
Daerah ini telah lama dikenal memiliki persediaan minyak bumi. Pada tahun 2005, Cepu
mendapat perhatian nasional karena penemuan adanya deposit minyak yang melimpah di Blok
Cepu. Kekayaan alam lainnya adalah kerajinan rakyat dari kayu jati dan wisata hutan jati
dengan kereta api kuno. Di era Pergerakan Nasional, Cepu menjadi tempat pelarian eks. PKI
Madiun yang kemudian berhasil ditumpas oleh Divisi Ronggolawe yang dipimpin oleh
GPH Djatikoesoemo. Nama Ronggolawe dan Djatikoesoemo saat ini menjadi ikon kota Cepu.
Nama Ronggolawe dipakai sebagai nama:
1. Lapangan terbesar di Cepu: Lapangan Ronggolawe
2. Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR)
3. Monumen Ronggolawe yang berupa patung kuda.
Sedangkan GPH Djatikoesoemo diabadikan sebagai monumen yang letaknya di dekat gedung
SOS Sasono Suko dekat Kantor Pos.

Ekonomi[sunting | sunting sumber]

Rig pengeboran minyak di Cepu pada tahun 1929.

Peta lokasi Cepu.

Sarana Transportasi yang ada di Kota Cepu dan sekitarnya adalah Becak, Angkot (Angkutan
Kota), Dokar, Ojek. Sedangkan untuk sarana transportasi untuk menjangkau kabupaten sekitar
ada Bis kecil, dan bis besar. Beberapa PO yang melayani jalur Cepu ke Bojonegoro, Blora, dan
Ngawi PP: Bintang Remaja, Cendana, Gunung Mas. Sedangkan PO Dali Mas, Jaya Utama,
Moedah, Dali Prima melayani jalur Cepu - Surabaya dan Malang PP. Di samping itu terdapat
pula stasiun Cepu yang melayani transportasi via kereta api yang melintasi jalur di bagian
selatan. Stasiun kereta api Cepu merupakan yang terbesar di Kab.Blora, di mana berhenti kereta
api jurusan Surabaya-Jakarta (KA Sembrani), Surabaya-Semarang (KA Rajawali), serta kereta
api lokal Semarang-Cepu-Bojonegoro (KA Blora Jaya) dan Cepu-Surabaya, Cepu-Semarang
(KA Cepu Express AC). Banyaknya kaum pendatang di kota Cepu menjadikan magnet yang
tinggi untuk layanan transportasi jarak jauh, semisal bis malam eksekutif, beberapa di antaranya
yaitu Kramat Djati, Haryanto, Pahala Kencana, Zentrum, Garuda Mas, Dali Mas, Nusantara.
Biro Travel pun bermunculan di kota Cepu, yang melayani trayek, Yogyakarta, Semarang atau
Surabaya, di antaranya Cipaganti.

Potensi Minyak Bumi[sunting | sunting sumber]


Berdasarkan konsesi tambang-tambang minyak yang pernah ada di Kabupaten Blora dan datadata pengeboran yang dilakukan kondisi jebakan minyak dan gas bumi yang ada di Kabupaten
Blora dapat diperkirakan sebagai berikut:
A. Konsesi tambang minyak Panolan (Cepu)
Andrian Stoop, penemu pertama minyak bumi di Cepu melakukan pengeboran pertamanya di
Desa Ledok, serta menyimpulkan bahwa di Panolan (Cepu) terdapat Iadang minyak yang
berkualitas tinggi dalam jumlah yang besar. Yang termasuk Iapangan Ledok adalah area Getur
dan Nglebur jebakan-jebakan minyak di areal Getur dijumpai pada kedalaman s/d 94 m dan
kedalaman antara 239 s/d 245 m. Tahun 1985 dibor sebanyak 252 surnur dengan kedalaman
sumur rata-rata antara 90 s/d 1350 m. Sumur yang menghasilkan sebanyak 207 buah sumur, yang
tidak menghasilkan 45 buah sumur. Banyaknya Iapisan yang menghasilkan sebanyak 16 lapisan.
B. Konsesi tambang minyak Jepon
Pada konsesi ini dilakukan pengeboran yang pertama di lapangan Semanggi (1986) dengan luas
produktif area panjang 2,5 km, tebal 0,5 m. Lokasi ketinggian daerah Semanggi + 215 m. Jumlah
sumur yang dibor 86 buah sumur, yang produktif menghasilkan minyak 66 buah sumur dan tidak
menghasilkan 20 buah sumur, kedalam sumur antara 100 1.270 m. Banyaknya Iapisan yang
menghasilkan sebanyak 6 Iapisan.
C. Konsesi tambang minyak Nglobo
Terletak pada ketinggian + 90 m di atas permukaan laut dengan luar produksi area panjang
1,5 km x 0,5 km. Tahun pengeborannya 1909 dengan kedalaman sumur rata-rata 400 s/d 1.200
m, jumlah sumur yang dibor 47 buah sumur yang menghasilkan 38 buah sumur, tidak
menghasilkan 9 buah sumur. Banyaknya Iapisan yang menghasilkan sebanyak 9 Iapisan. Hingga
sekarang masih dilakukan eksploitasi oleh OEP III Pertamina Cepu.
D. Konsesi tambang minyak Banyubang
Jumlah sumur di Banyubang ada 33 buah, 14 sumur tidak aktif dan 19 buah surnur aktif. Di
Iapangan konsesi Banyubang mempunyai 4 lapisan produktif. Lapisan 1 kedalam 250 m dengan

jumlah sumur sebanyak 11 sumur, Iapisan ke 2 terletak pada kedalaman 260 m dengan jumlah
sumur sebanyak 8 buah sumur, Iapisan ke 3 sebanyak 1 buah sumur, lapisan 4 dengan kedalaman
310 m. Pada salah satu sumur dengan kedalaman 677 m diketemukan gas bertekanan 36 atm. Di
Plantungan 66 sumur, yang menghasilkan 2 buah sumur, 64 sumur tidak aktif.
E. Konsesi tambang minyak Trembes
Di konsesi Trembes ini terdapat 2 lokasi lapangan yaitu:

Lapangan Trembes

Di lapangan Trembes telah dilakukan pengeboran sebanyak 6 buah sumur, dengan kedalaman
sumur 625 m, lapisan 1 kedalaman 106 m lapisan 2 dengan kedalaman 352 m, Iapisan 3 dengan
kedalaman 1591 m. Jenis minyaknya parafinis dengan BJ 0,83 pada temperatur 30 derajat
Celsus.

Lapangan Kluwih Di lapangan Kluwih telah dilakukan pengeboran sebanyak 4 buah


sumur (1899). Disalah satu sumur yang berkedalarnan 265 m mengeluarkan gas 110.000 m3
tiap harinya.
F. Konsesi lapangan minyak Metes
Dalam konsesi ini terdapat Iapangan minyak yang mempunyai 4 Lapisan produksi. Yaitu:Lapisan
1 kedalam 250 m, Lapisan ke 2 terletak pada kedalaman 260 m, Lapisan ke 3 terletak pada
kedalaman 285 in, Lapisan 4 dengan kedalaman 310 m. Di Lapisan 1 ada 4 sumur dengan
produksi seluruhnya mencapai 3.400 m3 selama 22 bulan, Iapisan 2 dibuat 3 sumur, dua sumur
menghasilkan minyak, 1 sumur air asin, Lapisan 3 terdapat 2 sumur 1 sumur memproduksi air
dan minyak 1 sumur lagi memproduksi air asin, sedang pada Lapisan 4 terdapat satu sumur,
kedalaman 728 m dan 1022 m merupakan reservoir air.
G. Konsesi lapangan minyak Ngiono
Konsesi ini mencakup 2 Iapangan yakni Iapangan Gaplokan yang terletak di atas antiklin
Gaplokan dan telah dibor sebanyak 2 sumur, sedang Iapangan Ngiono yang terletak di atas
antiklin Ngiono yang memiliki 7 buah sumur. Dan ke 7 buah sumur yang ada di Ngiono, 2 sumur
menghasilkan minyak pada kedalaman 57 dan 90 m, sedang satu buah sumur lagi menghasilkan
gas dengan tekanan 4 atm. Wilayah Iapangan ini tidak dikelola hingga saat sekarang.
H. Konsesi tambang minyak Ngapus
Di lapangan Ngapus baru dilakukan pemboran sebanyak 2 buah sumur, masing-masing dengan
kedalaman 180 m dan 272 m. (Tidak menghasilkan). Dan kedua sumur ini salah satu sumur
menghasilkan gas bertekan 20 atm pada kedalaman 272 m. Lapangan Ngapus juga tidak
dikembangkan karena tidak memberikan harapan yang baik.
I. Konsesi tambang minyak milik NKPM
Pada konsesi ini diketahui sumur di Petak/Cepu dengan produksi 20 barel perhari (1914). Pada
tahun 1917 diketemukan sumur di Konsesi Trembul dengan produksi 1 barel per hari, kemudian
pada tahun 1936 ditemukan sumur di Konsesi Lusi dengan produksi 110 barel per hari.

Kebudayaan[sunting | sunting sumber]

Bengawan Solo di Kota Cepu, Kabupaten Blora

Masyarakatnya berprofesi / bekerja sebagai Pegawai Negeri


Sipil,pengusaha, buruh/ karyawan, pedagang, pengrajin, pensiunan, petani, seniman dan pelajar.

Tayuban[sunting | sunting sumber]


Cepu memiliki seni tradisi tari Tayub. Tari ini seringkali dipentaskan pada saat penduduk tengah
memeriahkan hajatan yang dilakukan, seperti pada saat acara sunatan. Kesenian ini berupa tarian
yang dilakukan oleh beberapa orang wanita cantik yang diiringi musik gamelan. Dalam tarian itu
gamelan yang dimainkan diikuti juga dengan tembangan dari beberapa sinden.Seiring
perkembangannya kesenian ini mulai tergusur oleh seni modern seperti campur sari atau pun
organ tunggal.

Barongan[sunting | sunting sumber]


Selain itu ada juga kesenian tradisional yang berkembang cukup baik pada waktu lalu,
yaitu Barongan.

Wisata Loko Tour Cepu[sunting | sunting sumber]


Loko tour merupakan paket perjalanan wisata di hutan jati wilayah KPH Cepu Kabupaten Blora
dengan transportasi rangkaian kereta api yang ditarik lokomotip tua buatan Berliner
Macshinenbaun Jerman tahun 1928. Perjalanan wisata dengan lokomotif tua ini berawal dari
Kantor Perhutani Jl. Sorogo KPH Cepu atau sekitar 35 km arah tenggara Kota Blora.
Jarak tempuh sekitar 60 km dengan kecepatan maksimun 20 km perjam dengan melintasi hutan
jati wilayah BKBH Ledok, Kendilan, Pasar Sore, Blungun, Ngobo, Cabak dan Nglebur. Kawasan
itu berada di ketinggian antara 2530 m di atas permukaan laut dengan suhu udara mencapai 22
hingga 34 derajat celcius.

Makanan khas[sunting | sunting sumber]


Makanan khas cepu salah satunya adalah ledre pisang raja, nasi pecel, Sembukan, bethithi,
lonthong tahu, lontong kikil, dan kini makanan khas Cepu bertambah dengan hadirnya olahan
baru, yaitu Eggroll Waluh. Eggroll Waluh, sesuai namanya terbuat dari bahan waluh atau labu
kuning, yang diperkaya dengan rasa stroberi, durian, coklat dll. Dengan rasanya yang unik
menjadikan Eggroll Waluh sebagai Primadona baru Oleh-oleh Cepu

Lonthong Tahu[sunting | sunting sumber]

Lonthong tahu (Cepu) sepintas mirip dengan tahu thek yang ada di Jawa Timur. Akan tetapi
sesungguhnya ada banyak perbedaan di dalamnya baik dari bumbunya maupun komposisinya.
Bumbu lonthong tahu hanya mengandalkan kecap dan kacang disamping bumbu rempahnya.
Disamping itu standardnya selain tahu sayuran yang disertakan adalah kobis. Lontong Tahu yang
terkenal di Cepu adalah Lontong Tahu Pak Sabar di Jalan Pemuda.

Lonthong Kikil[sunting | sunting sumber]


Selain lonthong tahu, ada juga lonthong kikil yang merupakan salah satu makanan yang cukup
dikenal di Cepu. Lonthong kikil hampir mirip dengan soto namun memiliki bumbu yang lebih
kental dan rasa yang khas.Lonthong Kikil berisi kikil (kaki sapi), taoge, sawi dan bumbu-bumbu
yang sangat kuat rasa rempah-rempahnya. Lonthong kikil "Hot" dapat dinikmati di Warung Pak
Sis di dekat pintu masuk Lapangan Golf di sekitaran Nglajo.

Entung[sunting | sunting sumber]


Entung adalah sejenis ulat yang hidup di batang pohon jati, terutama saat pergantian musim.
Penjualnya banyak yang berdiri di kiri kanan jalan raya yang membelah hutan jati antara Cepu Blora. Rasanya gurih, dapat langsung dimakan ataupun digoreng atau dipanggang terlebih
dahulu.

Kopi kothok[sunting | sunting sumber]


Yang membedakan kopi kothok dengan kopi seduh biasa hanyalah pada proses pembuatannya.
Kalau biasanya kopi dibuat dengan menuangkan air panas ke dalam gelas yang berisi gula dan
bubuk kopi kemudian disajikan, tidak demikian dengan kothok. Kopi kothok dibuat dengan
merebus gula, bubuk kopi dan air dalam satu panci bersamaan hingga mendidih. Di Cepu sendiri
kopi kothok identik dengan warung tenda di pinggir jalan. Pusatnya berada di taman kota
Taman Sewu Lampu. Jadi jangan heran jika anda berkeliling kota Cepu pada malam hari, anda
akan menjumpai warung kopi kothok sepanjang jalan.

Dialek[sunting | sunting sumber]


Dialek masyarakat Cepu yang terkenal adalah sebagai berikut:

em = mu (bahasa Indonesia). Contoh: Bukuem = Bukumu, dll

leh = toh (bahasa Indonesia). Contoh: Piye leh iki? = Gimana toh ini?

mboyak, sutoh = masa bodoh (bahasa Indonesia)

Cepu memiliki jenis sayuran yang sangat beragam, dan tidak dimiliki oleh daerah lain. Misalnya
sejenis tumbuhan temu kunci yang lalu dijadikan masakan sayur. Tumbuhan ini terdapat di
hutan-hutan jati, buah sejenis mentimun yang disebut krai oleh masyarakat setempat,
daun kedondong sebagai bahan sayur, dan kepompong ulat pohon jati yang dimasak dengan cabe
sebagai makanan favorit, selain nasi pecel. Kota yang terletak di antara perbatasan Jawa
Tengah dan Jawa Timur ini juga dialiri oleh Bengawan Solo, sungai terpanjang di Pulau Jawa. Di
Cepu dikenal musim Pladu' 'yaitu masa di mana ikan-ikan mabuk dan mengapung dan menepi
ke pinggir sungai karena air keruh akibat hujan. Ikan-ikan yang sering dijadikan tangkapan
adalah ikan bethik dan ikan wader. Dahulu masa ini dijadikan andalan menutupi kebutuhan gizi

keluarga sekaligus sumber rezeki, namun sekarang musim ini jarang terjadi. Hal ini dikarenakan
adanya perubahan ekosistem di hulu maupun di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo.

Instansi BUMN Pemerintah[sunting | sunting sumber]

Pertamina EP

Pusdiklat Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM)

BANK BRI

BANK BNI

BANK MANDIRI

Perum Perhutani

Telkom

Kantor Pos dan Giro

Stasiun Cepu, PT. KAI

Instansi yang keberadaannya mendominasi Kota Cepu yaitu PT. Pertamina EP, Pusdiklat Migas
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), Sekolah Tinggi Energi dan Mineral
KESDM, Perbankan (BRI, BNI, MANDIRI) dan Perum Perhutani. Perekonomiannya ditopang
oleh masyarakat yang berprofesi sebagai PNS. Para pendatang juga berperan besar pada laju
perekonomian kota Cepu, Cepu bisa dikatakan sebagai miniaturnya Indonesia, banyak pendatang
dari berbagai daerah seluruh Indonesia yang datang untuk bekerja sebagai ada yang sebagai PNS,
peserta yang ikut diklat di Pusdiklat Migas dan STEM Akamigas, atau sebagai pedagang, bahkan
pendatang dari luar negeri (Bule) yang ikut andil dalam perputaran roda ekonomi di kota Cepu.
Pertanian di kota Cepu merupakan sawah tadah hujan, hanya sebagian kecil yang berada di tepi
Bengawan Solo memakai irigasi. Kayu jati semakin susah ditemukan di Cepu akibat penebangan
hutan pada masa awal reformasi. Tata kotanya kurang bagus, namun saat ini sudah mulai
dibenahi seiring dengan adanya Blok Cepu. Dibandingkan dengan ibu kota kabupatennya, Blora,
justru Cepu lebih maju dan lebih ramai. Di pusat kota Cepu terdapat taman yang masyarakat
sekitar menyebutnya dengan nama TAMAN SEWU LAMPU (THOUSAND LAMPS PARK), ini
karena taman tersebut terdapat dipasang lampu untuk penerangan taman. Pada malam hari taman
ini selalu ramai dikunjungi masyarakat. Ruang Publik ini merupakan sarana hiburan tersendiri
bagi warga Cepu, karena di taman ini banyak dijumpai pedangan makanan, pakaian, mainan
anak atau sekadar mencuci mata.
Dengan dinamisnya kota Cepu, walau statusnya sebagai kota Kecamatan, dapat memungkinkan
kota Cepu dirintis menjadi kota PERDAGANGAN atau bahkan naik strata sebagai
daerah ADMISTRATIF mempunyai otonomi sendiri, hal tersebut karena faktor SDM dan letak
Geografis kotanya yang sangat strategis. Kota Cepu atau Kota Kopi Kothok ini letaknya strategis

karena sebagai persimpangan ke kota-kota lain di sekitarnya


yaitu Ngawi, Bojonegoro, Tuban, Blora, Rembang, dan sebagainya, sehingga sangat mungkin
dimasa mendatang untuk menjadi Cepu Kota Mandiri yang dipimpin oleh seorang Walikota,
apalagi dengan keberadaan perusahaan minyak bumi Exxon Mobil. Untuk itu, mengharapkan
kehadiran para investor untuk menggarap kota Cepu. Selaras dengan kemajuan di bidang
ekonomi, dunia pendidikan di Cepu juga telah mengalami perkembangan yang pesat tidak kalah
dengan kota kabupaten. Kemajuan pendidikan ini berupa adanya salah satu SMP dan SMK yang
telah memiliki status Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) yaitu SMP 3 Cepu
dan SMK Migas Cepu

Kesehatan[sunting | sunting sumber]


Fasilitas kesehatan yang ada di Kota Cepu:

RSU Suprapto Cepu, tipe C: Jl. RSU No.50 Cepu

RS PPT Migas Cepu: Jl. Diponegoro No.9 Cepu

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Cepu: Jl. RSU Cepu

RS Bersalin NU: Jl. Gajahmada Cepu

RS Bersalin BAGAS: Jl. Diponegoro Cepu

Monumen / Tugu di Kota Cepu[sunting | sunting sumber]


Ada 4 Monumen / Tugu sebagai ikon Kota Cepu:

Monumen Djatikoesoemo

Ronggolawe

Tugu Minyak

Tugu 20 Mei

Tugu Kuda Ronggolawe[sunting | sunting sumber]


Tugu Kuda di Cepu mempunyai nama asli Monumen Ronggolawe diambil dari nama pasukan
Ronggolawe yg dipimpin Jenderal G.P.H Djatikusumo. Pasukan Brigade Ronggolawe
(sekarang Korem 082/Cpyj) adalah pasukan laskar pembela bangsa dipimpin Jenderal G.P.H
Djatikusumo pada tahun 1948 saat peristiwa Afair madiun. Monumen Ronggolawe Cepu
berbentuk Patung Kuda yang menggambarkan titian Adipati Tuban yang bernama Ronggolawe.
Tugu Ronggolawe atau Patung Kuda Cepu itu merupakan wujud kuda sembrani yang pemberani
dan gagah seperti Adipati Tuban. Monumen Ronggolawe (Tugu Kuda) Cepu diresmikan
tanggal 10 November 1985 tepat pada saat peringatan Hari Pahlawan
oleh Letjen TNI (Purn.) Rukmito Hendraningrat. Pembangunan Monumen Ronggolawe (Tugu

Kuda) Cepu ini diprakarsai oleh Yayasan Ronggolawe di Jakarta tahun 1985. Tujuan
Pembangunan Tugu Kuda Cepu untuk mengenang Pasukan Brigade Ronggolawe yang berjuang
tahun 1948 di wilayah Cepu. Tugu Kuda ini berlokasi di Jl. RSU timur Taman Seribu Lampu
Kelurahan Balun Kecamatan Cepu dengan luas lahan 10 m2 tinggi 5 meter. Tugu Kuda dibuat
dari batu dan tembaga, sedangkan patung kudanya dari tembaga asli dgn bentuk Kuda berdiri
yang akan melompat.

Desa/kelurahan[sunting | sunting sumber]


1. Balun
2. Cabeyan
3. Cepu
4. Gadon
5. Getas
6. Wonorejo
7. Jipang
8. Kapuan
9. Karangboyo
10.Kentong
11.Mernung
12.Mulyorejo
13.Ngelo
14.Nglanjuk
15.Ngloram
16.Ngroto
17.Sumberpitu
18.Tambakromo

Album[sunting | sunting sumber]

Cepu, Blora

Anda mungkin juga menyukai