Anda di halaman 1dari 14

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.

Farm, Apt

MATA KULIAH : FARMAKOLOGI


BOBOT : 2 SKS
Pendahuluan
Arti kata Farmakologi =
Farmakon

: Obat

Logos

: Ilmu

Farmakologi Ilmu tentang Obat


Ruang lingkup Farmakologi :

Sejarah

Sumber

Sifat fsika dan kimia

Cara meracik

Efek biokimia dan fisiologis

Mekanisme kerja

Absorpsi, Distribusi, Metabolisme, dan Ekskresi

Penggunaan baik untuk terapi atau tujuan lain.

Secara Umum, farmakologi dapat diartikan :


1
OBAT Makhluk Hidup
2
1 = Farmakodinamik
Wujudnya : efek
2 = Farmakokinetik
Wujudnya : A, D, M, E
Jadi, Farmakologi yaitu ilmu yang mempelajari interaksi obat dengan makhluk hidup dengan segala
aspeknya.

Farmakodinamik
Cabang farmakologi yang mempelajari pengaruh obat terhadap organisme hidup, mencakup :
-

tempat kerja obat

Kerja dan mekanisme

Efek,
manifestasi efek dapat berupa :

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

1.

Perubahan fungsi organ secara kuantitatif

2.

Perubahan proses biokimiawi

3.

Perubahan prilaku

Farmakokinetik
Cabang farmakologi yang mempelajari pengaruh organisme hidup terhadap obat.
Obat dalam tubuh dapat mengalami peristiwa ( nasib obat dalam tubuh ):
-

Absorpsi : perpindahan obat dari tempat pemberian ke sirkulasi darah.

Distribusi : perpindahan obat dari darah ke jaringan-jaringan.

Biotransformasi : perubahan obat menjadi metabolit

Ekskresi : pengeluaran obat dari tubuh.

Sejarah Pkembangan Farmakologi

Periode Kuno
Ditandai dengan observasi empirik penggunaan obat gubal penggunaan obat berdasarkan pengalaman

Periode Modern
Didasarkan atas penelitian experimental tentang tempat dan cara kerja obat.

Istilah-Istilah :
1.

Farmasi adalah ilmu yang mempelajari tentang cara membuat, cara mencampur, cara penyediaan
dan mengenal formula obat (dosage form)

2.

Farmakognosi adalah ilmu yang mempelajari identifikasi obat-obat. Ruang lingkupnya mengenal
dan menemukan bahan-bahan dari tumbuh-tumbuhan danorganisme lain dgn melakukan
pemeriksaan makroskopis untuk dapat dijadikan obat. Dalam hal ini termasuk penelitian biokimia
tanaman (biosintesis), jamur, sera, vaksin.

3.

Materia Medika adalah cabang atau bagian dari farmakologi yang mempelajari sumber-sumber,
diskripsi dan preparasi obat-obat. Istilah ini jarang digunakan lagi.

4.

Farmakoterapi adl ilmu yang mempelajari penggunaan obat untuk pengobatan penyakit. Dalam
farmakoterapi, disamping penguasaan farmakologi obat, diperlukan juga pengetahuan tentang
patofisiologi penyakit.

5.

Kemoterapi adl penggunaan zat-zat kimia dalam pengobatan penyakit infeksi. Istilah kemoterapi
juga digunakan untuk penggunaan zat kimia untuk pengobatan neoplasma.

6.

Terapeutik dalam arti umum adl suatu usaha atau tindakan yang diambil dalam pengobatan penyakit.
Istilah ini berasal dari bahasa yunani yang berarti seni pengobatan (art of medicine). Farmakoterapi
merupakan bagian dari terapeutik disamping fisioterapi dan psikoterapi.

7.

Farmakokinetik adl ilmu yang mempelajari absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi obat. Jadi,
farmakokinetik mempelajari nasib obat dalam tubuh atau pengaruh tubuh terhadap obat.

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

8.

Farmakodinamik adl ilmu yang mempelajari mekanisme kerja obat, efek obat terhadap fungsi, reaksi
biokimia san struktur organ. Dapa dikatakan farmakodinamik mempelajari pengaruh obat terhadap
sel tubuh, atau respon organisme hidup terhadap stimulasi kimia dalam keadaan tidak ada penyakit.

9.

Obat Farmakodinamik adl obay yang bekerja memperkuat atau menghambat fungsi dan reaksi
biokimia organ tubuh ( misalnya obat adrenergik, obat diuretik,dll). Berbeda dengan kemoterapi
(antibiotik, sulfonamid) yg bekerja selektif thd kuman, parasit atau mikroba patogen lain dengan
tidak atau sedikit sekali mempengaruhi fungsi dan struktur oragn tubuh.

10. Posologi adl ilmu yang mempelajari ttg dosis obat, cara pemberian (frekuensi, interval dan lama
pemberian), bentuk-bentuk sediaan obat dan lain-lain.
11. Toksokologi adl ilmu yang mempelajari tentang efek toksik dari berbagai racun, zat kimia (termasuk
obat) lainnya pada tubuh manusia yabg dapat menimbulkan penyakit atau kematian. Terutama
dipelajari cara diagnosis, pengobatan dan tindakan untuk mencegah terjadinya keracunan.
12. Farmakologi klinik adl cabang ilmu farmakologi yang mempelajari efek obat dan pengobatan pada
manusia (scientific study of drug in man)

Definisi Obat
Adalah setiap zat kimia selain makanan yang mempunyai pengaruh terhadap atau dapat menimbulkan efek
terhadap organisme hidup.
obat disebut juga bioaktif tapi juga termasuk racun, hanya yang membedakan adalah

dosisnya.

Definisi obat dalam bidang kesehatan :


Adalah zat yang mampu :
- mencegah
-

menegakkan diagnosis

menyembuhkan penyakit atau penggobatan baik simtomatik (gelaja) maupun


kausatif ( penyebab).

Sumber Obat
Tumbuhan

Kuinin

Hewan

Insulin

Mineral Kaolin
Mikroorganisme Penisilin
Sintesis Sulfonamida
Bioteknologi

interferon

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

Macam-macam obat
SK MenKes No. 125/Kaab/B.VII/71 tgl 9 Juni 1971, OBAT adl suatu bahan atau paduan bahan untuk
digunakan dalam menetapkan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit,
luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan, memperelok badan atau bagian badan
manusia.
Golongan Obat?????
Obat yang digunakan dalam terapi dapat dibagi dalam tiga golongan besar, yaitu:
1.

Obat farmakodinamis, yang bekerja terhadap tuan rumah dengan jalan mempercepat atau
memperlambat proses fisiologis atau fungsi biokimia dalam tubuh. Misalnya; hormon, diuretik,
hipnotika dan obat otonom.

2.

Obat Kemoterapeutis, dapat membunuh parasit dan kuman di dalam tubuh tuan rumah. Obat ini
diharapkan memiliki kegiatan farmakodinamik yang kecil terhadap organisme tuan rumah.

3.

Obat diagnostik, merupakan obat pembantu untuk melakukan diagnostik (pengenalan penyakit).

Penggunaan Obat Rasional


Yang dimaksud dgn penggunaan obat rasional adl bila di penuhi beberapa kriteria yg meliputi :
1.

tepat indikasi

2.

tepat penderita

3.

tepat obat

4.

tepat dosis, rute, saat (interval) dan lama pemberian

5.

waspada terhadap efek samping obat.

Pengembangan dan Penilaian Obat


Tahap-tahap penelitian dan pengembangan obat baru, dimulai dari ditemukannya zat yang mempunyai efek
farmakologis sampai dapat digunakan sbg obat diklinik, hrs melalui beberapa tahap penelitian sbb:
1.

Pencarian obat baru / zat yang berkhasiat (drug screening)

2.

uji praklinis pada binatang percobaan (preclinical testing)

3.

Uji Klinik (clinical trial)

Pencarian Obat Baru


1.

Mengadakan penelitian pada obat-obat tradisional


Kurare, Efedrin, digitalis, kina dan reserpin.

2.

Penemuan Secara kebetulan


Biasanya berdasrkan penelitian-penelitian biologi, kimia, ataupun observasi gejala penyakit, faal
tubuh, dll. Seperti : Vit C, Vit B1, penisilin, insulin dan kotikosteroid.

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

Vit C ditemukan berkat penelitian Kramer yg menemukan penyakit defisiensi yang pertama, yaitu
Scurvy penyakit yg dapat diobati dg banyak makan jeruk, lemon atau sitrun, dan dari bahan-bahan
ini ternyata kemudian dapat diisolasikan vit C.
3.

Cara Penyaringan (Screening)


Ialah melakukan percobaan-percobaan farmakologi pada binatang atau pada preparat organ terpisah
(isolated organ) untuk dapat mendeteksi senyawa-senyawa kimia yg mempunyai efek
farmakodinamik atau kemoterapi untuk dijadikan obat. Produk screening ini telah banyak di gunakan
untuk mencari obat-obat antihipertensi, antibiotik, analgetik, antipiretik, dll.

4.

Cara modifikasi Struktur kimia obat-obat yang telah diketahui.


Hal ini dilakukan dg mengadakan substitusi pada gugusan-gugusan tertentu dari molekul obatyang
telah diketahui dapat diperoleh senyawa baru yang labih baik, dg efektivitas dan keamanan yang
lebih tinggi. Mis: derivat sintetik dari morfin, obat-obat antihistamin. Biasanya dg efek samping yg
lebih ringan dari obat asal.

Uji Praklinik
Penelitian-penelitian pada uji praklinik meliputi:
1.

2.

3.

Penelitian toksikologi umum, yg terdiri dari:


-

Penelitian toksisitas akut

Penelitian toksisitas subakut

Penelitian toksisitas kronis

Penelitian toksikologi khusus, Yaitu:


-

Penelitian efek pada organ reproduksi/ efek teratogenik

Penelitian efek karsinogenik

Penelitian efek mutagenik

Penelitian efek adiksi

Penelitian efek farmakodinamik


Penelitian mengenai aktivitas obat terhadap berbagai fungsi organ tubuh. Dg penelitian ini dapat
diperkirakan efek terapeutiknya, dan bila mungkin dapat diketahui dan dimengerti mekanisme
kerjanya.

4.

Penelitian efek farmakokinetik


Penelitian mengenai absorpsi, distribusi, metabolisme, biotransformasi dan ekskresi obat dalam
darah dan dalam berbagai jaringan atau cairan tubuh dan urin.

5.

Penelitian farmaseutis tehnis


Penelitian mengenai dosage form

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

PRINSIP KERJA OBAT


Pengertian
Kerja

: perubahan kondisi mengakibatkan timbulnya efek (respon)

Efek

: perubahan fungsi struktur atau proses sbg akibat kerja obat (respon yang timbul)

Ex :
Adrenalin

Kerja : mengaktivasi respon adrenensif dalam jantung


Efek : memacu frekuensi denyut jantung
Paracetamol

o
Kerja

: menghambat kerja enzim siklooksigenase

Efek

: menurunksn panas tubuh

Efek obat dibagi menjadi


1.

efek yang diinginkan (desire effect)

2.

Efek yang tidak diinginkan (undesired effect)

Ex : CTM
Efek yang diinginkan sebagai anti alergi, antihistamin
Efek yang tidak diinginkan yaitu efek sedative (menyebabkan rasa kantuk)
CTM antihistamin AH1 menghambat SSP kantuk

TEMPAT KERJA OBAT


Tempat kerja obat (site of action) pada skala makro :
Organ

Jaringan

Sel

Molekul
1.

Pada tempat aplikasi ( salep kulit, ex: basitrasin)

2.

Selama transport di dalam tubuh (ex: diuretik osmotik, manitol)

3.

Pada tempat tertentu (jaringan, sel)


Ex : atropine, eter
a.

Ekstraseluler ( aksinya diluar sel )


Ex : heparin, sebagai anti koagulan (jika ada penjendalan darah dlm otak)

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

b.

Permukaan sel
Ex :
-

Penisilin, sebagai antibiotik

Asetil Kolin
Senyawa endogen
Termasuk neurotransmitter ( suatu senyawa yang dihasilkan oleh ujung saraf
otonom).
Tempat kerjanya reseptor asetil kolin pada membrane sel yang tersebar pada
beberapa organ
Di otot: mempengaruhi gerak
Di sel otak : aksinya berupa sadar
Di jantung : menurunkan frekuensi denyut jantung

c.

Intraseluler (aksinya di dalam sel)


Ex : Sulfonamida
Bekerja pada inti sel
Digunakan sbg substrat palsu untk pembentukan sel atau sintesis
DNA dari bakteri.

Yang mempengaruhi efek : kadar obat dalam darah


Yang menuju tempat kerja (yg membawa obat) : darah
Secara :
1.

Intra Vaskuler (IV)


Obat langsung masuk dalam pembuluh darah. Ex: intra vena

2.

Ekstra Vaskuler (EV)


Obat diberikan selain melalui pembuluh darah. Ex: per oral, inhalasi, I.P,I.M.

Faktor yang mempengaruhi kadar obat dalam darah adalah cara pemberian obat, yang berpengaruh pada onset
( mulai kerja obat) dan durasinya (lama kerja obat)
Intra Vena dan Per Oral berbeda pada onset dan durasinya.
I.V semua dosis masuk krn melalui saluran darah sehingga efek lebih cepat.
P.O tidak semua dosis masuk krn melalui dinding lambung yang sifatnya peristaltik, shgga efeknya lebih
lama.

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

MEKANISME KERJA OBAT


Yaitu cara bagaimana obat bekerja sehingga menimbulkan efek.
A.

Tidak diperantarai reseptor (aksi obat non spesifik)


Dasar aksinya sifat fisika, kimia obat tsb, tidak berinteraksi dg reseptor.
Ex :
1.

Sifat Kimia
Antasida ( Obat maag)
Maag diakibatkan krn terjadi sekresi as.lambung scr berlebihan shg menimbulkan iritasi pada
lambung shg pH tubuh mengalami penurunan
Antasida merupakan obat yg sifatnya basa shg jika penderita maag diberi antasida dpt menetralisir
kelebihan as.lambung shg tubuh kembali ke keadaan normal.

2.

Sifat Fisika
Sabun, detergen
Sbg surfaktan : agen yang mampu mengikat senyawa hidrofil dengan lipofil.

B.

Diperantarai Reseptor (aksi obat spesifik)


Harus berinteraksi dg reseptor
Ineraksi obat dg komponen spesifik sel (reseptor)
Ex : Asetil Kolin
Asetil kolin berinteraksi dg reseptor asetil kolin.

Mekanisme Kerja Obat Yang tidak Diperantarai Reseptor


kerja yang berdasarkan sifat fisika kimia yang sederhana.
SIFAT FISIKA
a.

Asam Basa, ex: antasida

b.

Kelasi
Adalah suatu peristiwa pembentukkan kompleks dari suatu senyawa
Ex : Dimerkaprol
Digunakan sebagai antidotum (anti racun) bagi orang yang mengalami
Keracunan logam berat.
Dimerkaprol mampu mbntuk kompleks dg logam brt (kelat) shg tdk racun.

c.

Reaksi redoks
Ex : KMnO4
Kalium permanganat digunakan bagi orang yang keracunan obat yang disalah gunakan seperti
morfin, stricnin

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

KMnO4 dapat mengoksidasi morfin dan stricnin menjadi morfin dan stricnin yang relative
tidak beracun.
SIFAT FISIKA
a.

Masa Fisis
Agar mengadsorpsi air jika diberikan scr oral dan mengembang volumenya, krn agar berdaya
menahan air.

b.

Rasa
Senyawa rasa pahit scr reflek lambung menambah nafsu makan.

c.

Osmosis
Obat-obat menimbulkan efek krn sifat osmotic ( manitol-diuretik osmotic)
Obat-obat diuretic antihipertensi
Mengeluarkan cairan-cairan tubuh dari dalam tubuh ke luar tubuh (air & garam mineral)

d.

Adsorpsi
Kaolin dan Karbon aktif pada pengobatan diare.
Karbon aktif memiliki daya serap permukaan yang tinggi, mampu menahan senyawa dengan berat
molekul yg besar termasuk toksin-toksin bakteri dan senyawa racun.

e.

Berdasarkan protein presipitan atau pengendapan protein


Misal : alkohol. Fenol
Mekanisme kerjanya dg mengendapkan protein
Digunakan sbg desinfektan yg membunuh kuman atau bakteri
Bakteri Makhluk hidup bersel 1 (tersusun oleh 1 sel). Sel itu tersusun dari protein, klo protein
dirusak atau di endapkan maka sel akan mati.
ANTIS efeknya berdasarkan denaturasi protein.

f.

Surfaktan
Senyawa yang dapat mengikat komponen hodrofil dan lipofil.
Ex : sabun, detergen.

Mekanisme Kerja Obat Yang Diperantarai Resertor (Aksi Obat Spesifik)


yaitu aksi obat yang berdasarkan interaksi obat dg target aksi spesifik didlm tubuh.
Target aksi spesifik Target aksi obat
1.

Reseptor
Adalah komponen spesifik sel yg jika berinteraksi dg agonis atau obat akan menghasilkan efek.
Lokasinya : - Permukaan sel atau membran sel (sebagian besar obat)
- Intra seluler
[ D ] + [ R ] [ DR ] EFEK
Ex : Adrenalin, Paracetamol

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

2.

Kanal Ion
Kanal merupakan tempat dimana ion-ion tubuh melakukan transport
Kanal ion menghambat proses transport ion
Terletak pada membran sel
Ex : Furosemid , bekerja pada kanal ion Na, K dalam ginjal.
Dapat mengeluarkan ion dari sel ke luar tubuh melalui ginjal.

3.

Molekul pembawa ( Carrier)


Membawa suatu molekul dari luar ke dalam sel atau sebaliknya terutama senyawa endogen.

4.

Enzim
Ex : Aspirin, menghambat enzim siklooksigenase.

RESEPTOR
Reseptor adalah komponen spesifik sel yg jika berinteraksi dg agonis atau obat akan menghasilkan efek.
Obat yg spesifik di awali dg interaksi pada suatu reseptor mbentuk suatu kompleks yang akhirnya
menghasilkan suatu efek.
Aksi obat pada suatu reseptor dapat di jelaskan dg persamaan :
[ D ] + [ R ] [ DR ] EFEK

Afinitas
[D]

Aktivitas intrinsik

= konsentrasi obat dalam biofase


Biofase adalah lingkungan dimana obat dpt berinteraksi dg reseptor tanpa adanya barrier
(penghalang) yg dapat menghalangi interaksi tersebut.

[R]

= Konsentrasi Reseptor dalam biofase

[ DR ]

= Konsentrasi kompleks obat-reseptor dalam biofase atau konsentrasi


reseptor yg berinteraksi dg obat dlm biofase.

= Afinitas
Adalah kemampuan obat untu berinteraksi dengan reseptor membentuk kompleks.

= Aktifitas intrinsik
Adalah kemampuan kompleks obat-reseptor untuk menghasilkan efek.
Dari kompleks yg terbentuk tersebut merangsang serangkaian peristiwa biokimia atau transduksi
sinyal yang pada akhirnya menimbulkan efek.

[ D ] disebut juga ligan, yaitu senyawa yang dapat berinteraksi dengan reseptor.
Ada tiga macam ligan ;

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

1.

Agonis (penuh)
Yaitu ligan yang jika berinteraksi dengan suatu reseptor maka akan menghasilkan suatu efek.

2.

Antagonis
Yaitu ligan yang jika berinteraksi dengan suatu reseptor makatidak akan menghasilkan suatu efek.

3.

Agonis parsial (sebagian)


Yaitu ligan yang jika berinteraksi dengan suatu reseptor menghasilkan suatu efek, tapi tidak bisa
menghasilkan efek maksimum.

Dari ketiga ligan tersebut, semuanya memiliki afinitas terhadap reseptor tapi yang membedakan adalah
aktivitas intrinsiknya ( ), yaitu :
Agonis = 1
Antagonis

=0

Agonis parsial

0<<1

Fungsi reseptor :

Mengenal dan mengikat ligan atau obat dengan spesifisitas yang tinggi.

Meneruskan signal ke dalam sel melalui :


-

perubahan permeabilitas membran.

Pembentukan second messenger

Mempengaruhi transkrip gen.

Karakteristik / sifat reseptor:

Potensi tinggi
Untuk menghasilkan efek membutuhkan konsentrasi obat rendah.

Spesifitas kimia
Reseptor hanya mau berinteraksi dengan struktur kimia tertentu.

Spesifitas biologi
Reseptor yang sama terdapat pada system biologi yang berbeda akan menentukan efek yang
dihasilkan.
Ex : Histamin pada trakea kontraksi
Histamin pada lambung sekresi asam lambung

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

NASIB OBAT DALAM TUBUH


(FARMAKOKINETIKA)
Tahapan kinerja obat dalam tubuh :
1.

Tahap Farmasetik
= tahap Liberasi
Dosis

Sediaan Obat

2.

Disintegrasi sediaan
Disolusi zat aktif

Obat tersedia untuk diserap


Ketersediaan Farmasetik

Tahap Farmakokinetik
Obat tersedia untuk bereaksi

Absorpsi
Distribusi
Metabolisme
Ekskresi

3.

Ketersediaan hayati

Tahap Farmakodinamik

Antar aksi
Obat-reseptor
Di jaringan sasaran

EFEK/RESPON

Ketersediaan farmasetik
Jumlah obat yang tersedia untuk di absorpsi

Ketersediaan hayati
Jumlah obat yang tersedia pada tempat kerja

1.

Absorpsi

2.

Disposisi : Distribusi
perpindahan obat dari sirkulasi sistemik ke jaringan
Eliminasi Biotranformasi : perubahan obat mjd metabolit
Ekskresi

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

Macam- macam biotransformasi


Biotransformasi : peristiwa yang membutuhkan energi.
-

Anabolisme
Senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks (butuh energi)

Katabolisme
Senyawa komplek menjadi senyawa sederhana (menghasilkan energi)

Biotransformasi terjadi sebagian besar di hati


Biotranformasi sering juga disebut detoksikasi karena dapat menghilangkan efek toksik.
Aneka peristiwa yang dialami obat dalam tubuh :
Liberasi = Pelepasan
Absorpsi

= Penyerapan

Distribusi

= Penyebaran

Metabolisme

= Perubahan hayati

Ekskresi = Pengeluaran
Respon = Tanggapan
Transport
perpindahan obat dari suatu tempat ke tempat lain yang disertai penembusan membrane biologi.
Biotransport
terjadi dalam peristiwa absorpsi, distribusi dan ekskresi. Metabolisme tidak mengalami biotransport.

ABSORPSI
Absorpsi adalah perpindahan obat dari tempat aplikasi (pemberian) ke dalam sirkulasi sistemik (peredaran
darah).
Sasaran proses absorpsi sirkulasi sitemik pembuluh darah.
Intra vascular

intra vena, intra arteri, intra kardial

Farmakologi Sosial_RINA YUNIARTI, S.Farm, Apt

Tidak mengalami proses absorpsi, karena langsung menuju pembuluh darah.

Digunakan untuk obat-obat yang sukar di absorpsi

Tempat absorpsi obat


Bukal (mulut)

Peritoneal (rongga perut)

Sub lingual (bawah lidah)

Okular (mata)

Gastrointestinal (sal. Cerna)

Nasal (hidung)

Kutan (kulit)

Pulmonal (Paru)

Muscular (otot)

Rektal

Salah satu factor yang mempengaruhi absorpsi obat adalah jumlah pembuluh darah setempat

Jumlah pembuluh darah setempat di muscular > kutan, maka absorpsi di muscular lebih cepat.

Pada mata, jumlah pembuluh darahnya banyak sehingga absorpsinya cepat.

Ex :

Insulin
Merupakan obat yang absorpsinya lambat, sehingga diberikan secara sub kutan (dibawah kulit)
Jika diberikan per oral karena insulin merupakan protein, maka akan mengalami denaturasi oleh
enzim-enzim pencernaan yang ada di lambung.
Jika di berikan secara intra vena atau intra muscular, akan lebih cepat mengalami eliminasi ( mudah di
keluarkan).

Anda mungkin juga menyukai