Anda di halaman 1dari 16

PENULIS : I Gusti Bagus Agung Puncer

Arcana
DIBIMBING OLEH : I Ketut Putu Suardana,
S.Pd.H, M.I.Kom

STIMIK BUMIGORA MATARAM

2016

KATA PENGANTAR
Om swastyastu
Puji dan syukur saya panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widi Wasa , Tuhan Maha
Esa karena atas asung kertha waranugraha-Nya saya bisa menyelesaikan penulisan makalah ini
yang berjudul Mengapa Kamu Ada dan Apa Tujuan Kamu Ada Didunia Ini ? .
Saya menyadari betul apa yang saya tulis dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, baik menyangkut isi maupun penulisannya. Kekurangan-kekurangan tersebut
terutama disebabkan kelemahan dan keterbatasan pengetahuan beserta kemampuan saya, baik
disadari maupun tidak. Hanya dengan saran dan kritik yang konstruktif, kekurangan-kekurangan
tersebut dapat diperkecil sehingga makalah ini akan memberikan manfaat yang maksimal.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi
pembaca.

Om, Santih, Santih, Santih, Om

Mataram, 29 Oktober 2016

DAFTAR ISI
i.
ii.

KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
1. BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................1-2
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................2
1.3 Tujuan......................................................................................................................2
2. BAB 2 ISI.................................................................................................................3-7
1.1 Pengertian Moksa..................................................................................................3
1.2 Jalan Menuju Moksa atau Tujuan Hidup Tertinggi Manusia ...........................3-4
1.3 Catur Purusha Artha.............................................................................................5-7
3. BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................8-9
1.1 KESIMPULAN....................................................................................................8-9
1.2 SARAN.................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10
RIWAYAT PENULIS.....................................................................................................11

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum anda mengetahui tentang " Mengapa Kamu Ada dan Apa Tujuan
Kamu Ada Didunia ini ?" Penulis ingin memberitahukan secara umum tentang Moksa
karena pembahasan kita dibuku ini sangat berkaitan erat dengan Moksa . Tujuan utama
manusia lahir didunia adalah untuk bersatunya Atman dan Brahman tercapailah keadaan
Sat cit ananda, yaitu kebahagiaan yang abadi, kondisi seperti inilah yang disebut dengan
nama moksa. Moksa merupakan salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari Panca
Sraddha. Umat Hindu meyakini bahwa moksa merupakan pokok keimanan. Bagi umat
Hindu kata moksa sering disamakan artinya dengan kata mukti atau kelepasan. Moksa
merupakan tujuan yang tertinggi bagi umat Hindu. Dengan mempedomani diri dan
mengamalkan cinta kasih serta ketidak terikatan secara berkesinambungan seseorang
dapat mencapai moksa. Kata moksa mudah diucapkan namun sulit dapat diwujudkan
dalam hidup dan kehidupan ini. Betapapun sulitnya hal itu dapat kita wujudkan, bila
diupayakan dengan niat suci, sungguh-sungguh dan berlandaskan kitab suci. Dengan
demikian sesulit apapun sesuatu yang ingin kita capai tentu dapat diwujudkan dengan
sempurna.
Manusia yang lahir dan hidup di dunia ini memiliki tujuan, yang disebut
dengan istilah tujuan hidup manusia. Manusia tidak sekedar dilahirkan dan setelah lahir
dibiarkan begitu saja. Manusia dilahirkan, dipelihara, dibesarkan, dan dididik dalam
lingkungan yang berbeda-beda. Pengalaman yang didapat dari pengaruh lingkungan
sekitar manusia hidup dapat mengembangkan sikap mental dan cita-citanya. Sifat-sifat
pribadi manusia, kemampuan dan kecenderungan, agama yang dianutnya, kebiasaan,
ideologi dan politik bangsa, memberikan pengaruh besar terhadap tingkah laku manusia
dalam mewujudkan tujuan hidupnya. Tujuan hidup manusia di dalam Agama Hindu
disebut Purusartha. Purusha berarti manusia, utama, dan artha berarti tujuan.
Purusartha berarti tujuan hidup manusia yang utama.
Setiap orang yang menyatakan diri sebagai umat Hindu berkewajiban untuk
mengamalkan ajaran agamanya. Kewajiban mengamalkan ajaran agama seperti ini telah
dilaksanakan secara turun-temurun sejak nenek moyang ada. Kebiasaan nenek moyang
diwarisi oleh generasi ke generasi berikutnya. Kebenaran dari keyakinannya beragama
seperti itu dipandang memberikan manfaat positif bagi keselamatan dan kelangsungan

hidupnya. Untuk dapat mencapai moksa, seseorang harus memahami, mempedomani, dan
mematuhi persyaratan-persyarata proses mencapai moksa dapat berjalan sesuai dengan
norma-norma ajaran Agama Hindu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud Moksa ?
2. Bagaimanakah Jalan Menuju Tujuan Tertinggi Manusia ?
3. Pemahaman Tentang 4 tujuan Hidup Manusia ( Catur Purusha Artha) ?
1.3 Tujuan
Buku ini di buat agar pembaca dapat mengerti tujuan hidupnya dan mengerti mengapa
kita ada .Yang terpenting sekali pembaca dapat memaknai secara langsung arti dari Moksa
itu sendiri , karena kaitan dari judul buku ini tidak jauh dari pembahasan tentang "Moksa".

BAB II
PEMBAHASAN DAN ISI
1.1 Pengertian Moksa
Moksa berasal dari bahasa Sanskerta. Moksa dari akar kata muc yang berarti
membebaskan atau melepaskan. Jadi Moksa adalah kepercayaan tentang adanya
kebebasan yaitu bersatunya antara atman dengan brahman. Dari pemahaman istilah, kata
moksa dapat disamakan dengan nirwana, nisreyasa atau keparamarthan yang merupakan
brahman yang sangat gaib dan berada di luar pikiran manusia, sehingga Moksa dapat
disamakan dengan Nirguna Brahman. Bahasa manusia tidak dapat menjelaskan
bagaimana sesungguhnya alam moka itu. Moksa hanya dapat dirasakan oleh orang yang
dapat mencapainya. Moksa dapat juga disebut dengan Mukti artinya mencapai kebebasan
jiwatman atau kebahagian rohani yang langgeng. Bila seseorang sudah mengalami moksa
dia akan bebas dari ikatan keduniawian, bebas dari hukum karma dan bebas dari
penjelmaan kembali (reinkarnasi) serta dapat mengalami atau mewujudkan Sat, Cit,
Ananda (Kebenaran, Kesadaran, Kebahagian).
Adapun yang dimaksud dengan kebebasan dalam pengertian moksa ialah
terlepasnya atman dari ikatan maya, sehingga menyatu dengan Brahman. Bagi orang yang
telah mencapai moksa berarti mereka telah mencapai alam Sat cit ananda. Sat cit ananda
berarti kebahagiaan yang tertinggi. Setiap orang pada hakikatnya dapat mencapai moksa,
asalkan mengikuti dengan petunjuk agama. Moksa itu dapat dicapai di dunia maupun
dapat pula dicapai setelah hidup ini berakhir. Seseorang yang menyadari hal itu, akan
berupaya menumbuh-kembangkan usaha untuk melepaskan diri yang sejati dari
keterikatan. Usaha melepaskan diri secara sadar inilah yang dapat mengantarkan manusia
menuju moksa.
1.2 Jalan Menuju Moksa atau Tujuan Hidup Tertinggi Manusia
Sebenarnya banyak sekali jalan atau cara yang bisa ditempuh untuk mencapai
moksa, hanya bagaimana niat kita untuk bisa melakukannya. Seperti membebaskan diri
dari pengaruh tri guna adalah usaha yang sangat berat, tetapi pasti dapat dilakukan dengan
disiplin diri. Penghayatan dan pengamalan semua bentuk ajaran agama dalam hidup
merupakan wujud konkrit dari pengamalan sabda Tuhan yang ada dalam pustaka suci.
Lakukan pemujaan dan kerja sebagaimana mestinya guna mewujudkan bhakti kita kepada
Tuhan. Tanamkanlah keyakinan pada diri kita bahwa segala sesuatu berawal dan berakhir
pada Tuhan. Segala sesuatu tidak mungkin akan terjadi tanpa Beliau berperan di

dalamnya. Setiap makhluk dapat mencapai moksa, hanya saja proses yang dilalui satu
sama lain berbeda. Ada yang cepat dan ada pula yang lambat dan sebagainya. Bila
seseorang dapat mengurangi sifat egoisnya terhadap sesuatu dan mengarahkan pikiran dan
perasaannya pada Tuhan, maka secara perlahan-lahan dan pasti akan dapat menyatu
dengan Brahman. Seperti makna sloka berikut ini :
Sattva sukhe sajayati, raja karmani
bhrata, jnnam vtya tu tama,
pramde sanjayaty uta.
Terjemahan:
Sattwa mengikat seseorang dengan kebahagiaan, rajas dengan kegiatan tetapi tamas,
menutupi budi pekerti oh Barata, mengikat dengan kebingungan, (Bhagavadgita XIV.9).
Bhakty tv ananyay akya
aha evam-vidho rjuna,
jtu drau cha tattvena
praveu cha paratapa.
Terjemahan:
Tetapi, melalui jalan bakti yang tak tergoyahkan Aku dapat dilihat dalam realitasnya dan
juga memasukinya, wahai penakluk musuh (Arjuna) Paramtapa (Bhagawadgita XI. 54).
Tujuan utama manusia adalah untuk mewujudkan hidup yang bahagia dengan
menyadari dirinya yang sejati. Setelah orang menyadari dirinya yang sejati barulah ia
dapat menyadari Tuhan yang meresap dan berada pada semua yang ada di alam semesta
ini. Dalam kehidupan nyata di dunia ini masih sangatlah sedikit jumlah orang yang
menginginkan mendapatkan kebahagiaan rohani moksa, kebanyakan di antara mereka
hanyut oleh kenikmatan duniawi yang penuh dengan gelombang suka dan duka. Kiranya
setiap orang perlu menyadari bahwa tubuh ini adalah suatu alat untuk mendapatkan
moksa. Moksanam sariram sadhanam yang artinya bahwa tubuh ini adalah sebagai alat
untuk mencapai moksa. Untuk dapat mewujudkan rasa bakti kehadapan-Nya kehadiran
tubuh manusia sangat diperlukan, oleh karenanya peliharalah tubuh ini sebaik-baiknya.

1.3 Catur Purusa Artha (4 Tujuan Hidup Manusia)


Pranta-manasam hy ena yogina
sukham uttamam,
upaiti anta-rajasa
brahma-bhtam akalmaam
Terjemahan:
Karena kebahagiaan tertinggi datang pada yogin yang pikirannya tenang, yang nafsunya
tidak bergolak, yang keadaannya bersih bersatu dengan Tuhan (Bhagavadgita. VI.27)

Manusia yang lahir dan hidup di dunia ini memiliki tujuan, yang disebut
dengan istilah tujuan hidup manusia. Manusia tidak sekedar dilahirkan dan setelah lahir
dibiarkan begitu saja. Manusia dilahirkan, dipelihara, dibesarkan, dan dididik dalam
lingkungan yang berbeda-beda. Pengalaman yang didapat dari pengaruh lingkungan
sekitar manusia hidup dapat mengembangkan sikap mental dan cita-citanya. Sifat-sifat
pribadi manusia, kemampuan dan kecenderungan, agama yang dianutnya, kebiasaan,
ideologi dan politik bangsa, memberikan pengaruh besar terhadap tingkah laku manusia
dalam mewujudkan tujuan hidupnya. Tujuan hidup manusia di dalam Agama Hindu
disebut Purusartha. Purusha berarti manusia, utama, dan artha berarti tujuan.
Purusartha berarti tujuan hidup manusia yang utama. Kitab suci Veda menjelaskan
sebagai berikut :
rddhvabhurviraumyea na
ca kaccichrnoti me,
dharmdarthaca
kmaca sa kimartham na sevyate.
Nihan mata kami mangke, manawai, manguwuh, mapitutur, ling mami, ikang artha,
kma, malamaken dharma juga ngulaha, haywa palangpang lawan dharma mangkana
ling mami, ndatan juga angrngo ri haturnyan ewh sang makolah dharmasadhna, apa
kunang hetunya.
Terjemahan:
Itulah sebabnya hamba, melambai-lambai; berseru-seru memberi ingat; kata hamba:
dalam mencari artha dan kama itu hendaklah selalu dilandasi oleh dharma; jangan sekalikali bertindak bertentangan dengan dharma demikian kata hamba; namun demikian,
tidak ada yang memperhatikannya; oleh karena katanya, adalah sukar berbuat atau
bertindak bersandarkan dharma, apa gerangan sebabnya? (Sarasamucaya,11)
Yatnah kmrthamokaam
krtopi hi vipadyate, dharmmya punararambhah
sakalpopi na niphalah.
Ikang kayatnan ri kagawayaning kama, paphala, kunang ikang kayatnan ring
dharmasdhana, niyata maphala ika, yadyapin angena-ngenan juga, maphala atika.
Terjemahan:
Usaha tekun pada kerja mencari kama, artha dan moksa, dapat terjadi ada kalanya tidak
berhasil; akan tetapi usaha tekun pada pelaksanaan dharma, tak tersangsikan lagi, pasti
berhasil sekalipun baru hanya dalam angan-angan, (Sarasamucaya,15)
Berdasarkan uraian tersebut diatas tentang tujuan hidup manusia, dapat
dinyatakan bahwa ada 4 (empat). Empat tujuan hidup manusia yang utama disebut catur
purusartha. Catur purusartha terdiri dari; Dharma, Artha, Kama, dan Moksa. Manusia
adalah makhluk individu dan juga sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk individu

manusia bertanggung-jawab pada dirinya sendiri, sedangkan sebagai makhluk sosial


manusia selalu berkeinginan untuk berinteraksi dengan sesamanya. Keinginan manusia
berakar pada pikirannya. Dengan pikirannya manusia memiliki beraneka macam
keinginan, seperti; ingin makan, minum, berteman, berkumpul, beragama dan yang
lainnya. Tujuan agama Hindu dirumuskan dalam satu kalimat singkat yaitu Moksartham
jagadhita yasca iti dharma artinya Dharma itu untuk mewujudkan Moksa
(kebahagiaan) dan jagadhita (kebaikan/kesejahteraan dunia) masyarakat. Adapun 4
Bagian Catur Purusa Artha :
1. Dharma
Dharma merupakan kebenaran absolut yang mengarahkan manusia untuk berbudi pekerti luhur
sesuai dengan dasar agama yang menjadi hidupnya. Dharma itulah yang mengatur dan
menjamin kebenaran hidup manusia. Keutamaan dharma merupakan sumber datangnya
kebahagiaan, memberikan keteguhan budi dan menjadi dasar segala tingkah laku manusia.
2. Artha
Artha dalam bahasa sanskerta diartikan tujuan. Segala sesuatu yang menjadi alat untuk
mencapai tujua juga disebut artha. Mendapatkan dan memiliki harta mutlak adanya, tetapi yang
perlu diingat agar jangan sampai diperbudak oleh nafsu keserakahan yang berakibat
mengaburnya wiweka ( pertimbangan rasional) sehingga tidak mampu membedakan mana yang
benar dan salah. Artha perlu diamalkan (Dana Punia) bagi kemanusiaan seperti fakir miskin,
orang cacat, yatim piatu dan sebagainya.
3. Kama
Kama adalah keinginan untuk memperoleh kenikmatan (wisaya). Kama berfungsi untuk
menunjang hidup yang bersifat tidak kekal. Kama dinyatakan sebagai salah satu tujuan hidup
adalah untuk mengubah wisaya kama menuju sriya kama, artinya dari ingin mengumbar hawa
nafsu atau wisaya menuju pada keinginan mencapai keindahan rohani atau sriya.
4. Moksa

Moksa adalah kelepasan atau kebebasan yaitu menyatunya atman dengan Brahman. Sebagai
tujuan yang tertinggi.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1 Kesimpulan
Setelah pembaca membaca sedemikian rupa tentang garis besar Moksa , saya sebagai
penulis ingin memberikan alasan mengapa pembaca harus mengetahui terlebih dahulu
yang dimaksudkan dengan Moksa dan kaitannya dengan Mengapa "Manusia Ada Didunia
Ini ? ". Menurut pendapat saya setelah membaca dari kutipan Tentang Moksa yang saya
peroleh dari internet saya dapat menyimpulkan judul buku ini sangat berkaitan erat
dengan moksa terutama dari tujuan manusia hidup dan manusia ada didunia. Terutama
tentang arti Sat Cit Ananda yang artinya kebahagian manusia yang tertinggi, ketika
manusia tidak mencapai kebahagian yang tertinggi tersebut manusia akan lahir terus
menerus atau yang sering disebut "Reinkarnasi" . Manusia lahir didunia ini karena
atmannya belum dapat bersatu dengan brahman, sehingga manusia harus dapat memenuhi
tujuan utamanya yang disebut Purusartha , Purusha artinya manusia , utama dan Artha
artinya tujuan. Moksanam sariram sadhanam yang artinya bahwa tubuh ini adalah sebagai
alat untuk mencapai moksa. Tetapi manusia selalu dikalahkan oleh hawa nafsunya sendiri,
rddhvabhurviraumyea na
ca kaccichrnoti me,
dharmdarthaca
kmaca sa kimartham na sevyate.
Nihan mata kami mangke, manawai, manguwuh, mapitutur, ling mami, ikang artha,
kma, malamaken dharma juga ngulaha, haywa palangpang lawan dharma mangkana
ling mami, ndatan juga angrngo ri haturnyan ewh sang makolah dharmasadhna, apa
kunang hetunya.
Terjemahan:
Itulah sebabnya hamba, melambai-lambai; berseru-seru memberi ingat; kata hamba:
dalam mencari artha dan kama itu hendaklah selalu dilandasi oleh dharma; jangan sekalikali bertindak bertentangan dengan dharma demikian kata hamba; namun demikian,
tidak ada yang memperhatikannya; oleh karena katanya, adalah sukar berbuat atau
bertindak bersandarkan dharma.
Sehingga kelahiran berulang-ulang tetap akan terjadi jika manusia itu sendiri tidak sadar
telah berjalan bertolak belakang dengan ajaran dharma.
Wjyagnyupadagdhni na rohanti
yath punah, jnadagdhaistath

kleairntm sampadyate punah.


Kunang paramrthanya, hilang ikang kleaning awak, an pinanasan ring jna,
hilang pwang klea, ri katemwaning samyagjna, hilang tang janma, mari
punarbhawa, kadyangganing wja, pinanasan sinanga, hilang tuwuh nika, mari
masew.
Terjemahan:
Adapun maknanya yang terpenting kecemaran badan akan lenyap, jika dilebur dengan
latihan-latihan ilmu pengetahuan, jika hilang musnah kotoran badan itu, karena telah
diperoleh pengetahuan yang sejati, maka terhapuslah kelahiran, tidak menjelma lagi
sebagai misalnya biji benihan yang dipanaskan, dipanggang, hilang daya tumbuhnya,
tidak tumbuh lagi (Sarasamuscaya,510)
Itulah maksud mengapa manusia ada didunia ini. Sekian dari penjelasan
penulis,mohon maaf bila ada kesalhan makna, karena saya sebagai penulis juga tak
luput dari kesalahan , Maknai lah bila yang saya katakan benar dan acuhkan lah bila
yang saya maksud salah. Terimakasih atas perhatiannya .
1.2 Saran
Saya sebagai penulis menyarankan agar kita sebagai makhluk yang penuh dosa ini
untuk selalu menjalankan ajaran dharma karena semua itu tidak akan sia sia sesuai dengan sloka
Yatnah kmrthamokaam
krtopi hi vipadyate, dharmmya punararambhah
sakalpopi na niphalah.
Ikang kayatnan ri kagawayaning kama, paphala, kunang ikang kayatnan ring
dharmasdhana, niyata maphala ika, yadyapin angena-ngenan juga, maphala atika.
Terjemahan:
Usaha tekun pada kerja mencari kama, artha dan moksa, dapat terjadi ada kalanya tidak
berhasil; akan tetapi usaha tekun pada pelaksanaan dharma, tak tersangsikan lagi, pasti
berhasil sekalipun baru hanya dalam angan-angan, (Sarasamucaya,15).
Maka tujuan manusia itu sendiri akan tercapailah. Sekian saran dari saya ucapkan
terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

https://www.academia.edu/27440236/Makalah_Moksa_Kelas_XII
http://documents.tips/documents/makalah-agama-moksa-2.html
Suwija.2010. Sari Kuliah Agama Hindu.Denpasar: Upada Sastra.
Supartha Sudha dkk. 2002. Agama Hindu. Jakarta: Ganeca Exact.
Oka Punyatmadja Ida Bagus. 1970. Panca Sradha. Denpasar: Parisada Hindu
Dharma.
Ida Bagus Sudirga, dkk.2007.Widya Dharma Agama Hindu:Ganeca Exact
Drs. I Gusti Made Ngurah, dkk. Pendidikan Agama Hindu Perguruan
Tinggi:Paramita.Surabaya
http://poorwords.blogspot.com/2010/01/moksa-kaitannya-dengan-catur-margayoga.html
http://udarajr.blogspot.com/2009/11/sradha-moksa.html
http://www.babadbali.com/canangsari/pa-moksa.htm
http://akuberagama.blogspot.com/2014/01/jalan-untuk-mencapai-moksamakalah.html
http://putu-dharmayasa.blogspot.com/2013/08/tingkatan-moksa_27.html
http://tugasinternetkampus.blogspot.com/2011/07/panca-srada.ht
https://katahindu.wordpress.com/2013/05/09/catur-purusa-artha-tujuan-hidupmanusia/

RIWAYAT PENULIS

Data Pribadi
Nama : I Gusti Bagus Agung Puncer Arcana
Tempat, tanggal lahir : Sumbawa Besar, 10 Juli 1998
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Hindu
Alamat : Jln. Yudistira No.16, Cakranegara
Telepon : 085205559813
Email : Agunkcool98@gmail.com
Latar Belakang Pendidikan
Pendidikan Formal
2013 2016 : SMK Negeri 1 Sumbawa Besar
Hobby

Bulu Tangkis

Design Gambar

Anything About Computer

Motivasi Penulis:
Apapun itu kamu harus bisa, ketika kamu tidak bisa , disitulah Tuhan menguji mu, Tunjukanlah
kepada Tuhan bahwa kamu tetap akan bisa dengan tetap berjalan dijalan Dharma.

Mataram, 29 Oktober 2016


I Gusti Bagus Agung Puncer Arcana

Anda mungkin juga menyukai