Anda di halaman 1dari 10

KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK

PEMBACAAN CERPEN NELANGSA KARYA WAHYU WIJAYANTI


SISWA KELAS VIII SMP ISLAM BAHRUL AMIN AJUNG TAHUN
PELAJARAN 2014/2015

Oleh
Citra Putri Permadani
Universitas Muhammadiyah Jember
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program Studi Bahasa, Sastra Indonesia dan Bahasa Daerah
ABSTRAK
Menyimak karya sastra adalah salah satu ketrampilan berbahasa yang
harus dikuasai siswa. Apabila siswa memiliki kemampuan menyimak yang baik,
siswa akan lebih mudah menangkap informasi dari teks sastra yang dibacakan.
Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memilki unsur pembangun
berupa unsur intrinsik yang dapat diketahui siswa dengan kegiatan pembacaan
yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia
Sesuai dengan latar belakang penelitian, maka pokok permasalahan yang
dikaji dalam skripsi ini adalah bagaimanakah kemampuan mengidentifikasi unsur
intrinsik berupa (1) alur, (2) latar dan (3) penokohan dalam pembacaan alur
cerpen Nelangsa Karya Wahyu Wijayanti siswa Kelas VIII semester II SMP
Islam Bahrul Amin Tahun Pelajaran 2014/2015?
Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Pengambilan data berupa tes soal
objektif berdasarkan pembacaan cerpen Nelangsa siswa kelas VIII semester II
SMP Islam Bahrul Amin Tahun Pelajaran 2014/2015.
Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan siswa kelas VIII SMP
Islam Bahrul Amin Ajung dalam mengidentifikasi unsur intrinsik pembacaan
cerpen Nelangsa yaitu siswa yang memperoleh Nilai 70 dan mendapat
kriteria mampu adalah sebanyak 15 siswa, sedangkan jumlah siswa yang
memperoleh nilai 70 dan mendapat kriteria tidak mampu adalah sebanyak 9
siswa.
Bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia disarankan dalam melakukan
pembelajaran khususnya pembelajaran menyimak teks sastra agar lebih
membimbing siswa dalam melakukan telaah karya sastra khususnya unsur
intrinsik cerpen yang di dalamnya berisikan nilai-nilai yang dapat dalam
kehidupan sehari-hari.
Kata Kunci : Kemampuan, Unsur intrinsik, Cerpen Nelangsa

ABSTACK
Listening literature is one of the essential language skills that must be
mastered students. If students have good listening skills, students will more easily
capture information from literary texts read. Short Story is one of the literary
works that have the building blocks in the form of intrinsic elements that can be
seen students with reading activities undertaken in learning activities Indonesian.
According to the research background, the subject matter studied in this
thesis is how the ability to identify intrinsic element in the form of (1) flow, (2)
background and (3) the characterization in the reading of short stories groove Rev.
miserable work Wijayanti Class VIII students of SMP Islam the second semester
Bahr Amin academic year 2014/2015?
This type of research is qualitative. Retrieval of data in the form of an
objective test based on the reading of short stories about the "miserable" class VIII
SMP Islam the second half Bahr Amin academic year 2014/2015.
The results showed that the ability of class VIII SMP Islam Bahr Amin
Ajung in identifying elements of intrinsic reading of short stories "miserable" ie
students who gain value 70 and got a capable criteria are as many as 15
students, while the number of students who obtained a value of 70 and got no
criteria is capable of as much as 9 students.
For the Indonesian language and literature teacher suggested in the
conduct of learning, especially learning to listen more literary texts in order to
guide students in doing the study of literature, especially the intrinsic elements of
a short story in which contains the values that can apply in everyday life.
Keyword: Ability, Intrinsic Unsure, Nelangsa Short Story
A.

PENDAHULUAN

komunikasi yang penting bagi

Bahasa merupakan alat

kehidupan manusia. Menurut

komunikasi dalam kehidupan

Alwasilah (2007: 9) bahasa sebagai

manusia sehari-hari, sehingga dalam

alat komunikasi dapat digunakan

kesehariannya manusia tidak terlepas

dalam bentuk lisan maupun tulisan

dari bahasa. Bahasa mempunyai

yang dalam prosesnya melibatkan

peranan yang sangat penting dalam

tiga komponen penting, pihak yang

kehidupan sehari-hari yaitu sebagai

berkomunikasi, informasi yang

alat komunikasi lisan maupun tulis.

dikemukakan, dan alat komunikasi.

Kridalaksana (2004: 19)

Bahasa sebagai alat komunikasi yang

menyatakan bahwa bahasa adalah

mempunyai peranan penting dalam

sistem lambang bunyi arbitrer, yang

kehidupan sehari-hari. Dengan

digunakan oleh para anggota

demikian, kegiatan manusia

masyarakat untuk bekerjasama dan

berlangsung dengan baik, karena

berinteraksi, bahasa merupakan alat

hampir semua kegiatan manusia

menggunakan bahasa, baik bahasa

Kegiatan observasi awal,

lisan maupun tulis.

peneliti menemukan bahwa

Pembelajaran Bahasa dan

kemampuan menyimak Siswa Kelas

Sastra Indonesia di tingkat Sekolah

VIII semester II SMP Islam Bahrul

Menengah Pertama (SMP),

Amin Ajung Tahun Pelajaran

pembelajaran menyimak mendapat

2014/2015 sudah cukup baik dalam

bagian yang sama dengan

hal kegiatan menyimak berita.

pembelajaran membaca namun

Kegiatan menyimak teks sastra

dibanding pembelajaran kemampuan

khususnya cerpen masih belum

berbahasa yang lain seperti

dilakukan dalam kegiatan

mendengarkan atau berbicara,

pembelajaran Kelas VIII semester II

pembelajaran menyimak mendapat

SMP Islam Bahrul Amin Ajung

porsi yang lebih besar. Hal tersebut

Tahun Pelajaran 2014/2015. Apabila

karena pembelajaran menyimak di

kemampuan menyimak berita yang

anggap sangat penting untuk dikuasai

cukup baik, tentu lebih memudahkan

dengan baik karena pembelajaran

siswa dalam mengidentifikasi unsur

menyimak dapat melatih kemampuan

intrinsik latar, alur dan penokohan

kosentrasi dan psikomotorik siswa

dalam cerpen melalui kegiatan

secara bersamaan.

menyimak pembacaan cerpen di

Berdasarkan Standart

depan kelas. Pemilihan lokasi

Kompetensi mata pelajaran Bahasa

penelitian ini karena di SMP Islam

Indonesia kelas VIII Sekolah

Bahrul Amin Ajung sendiri belum

Menengah Pertama (SMP) yaitu

pernah ada penelitian yang

siswa mampu mengidentifikasi unsur

mencakup mengidentifikasi unsur

intrinsik kembali dalam pembacaan

intrinsik pembacaan cerpen.

cerpen, maka penelitian ini

Kemampuan

memfokuskan pada unsur alur, latar

mengidentifikasi unsur intrinsik

dan penokohan dalam cerpen

dalam pembacaan cerpen sangat

Nelangsa karya Wahyu Wijayanti.

penting dikuasai oleh siswa untuk

Cerpen ini dipilih karena memuat

mendapatkan unsur pembangun yang

tema pendidikan yang sesuai apabila

terdapat dalam cerpen, karena pada

digunakan dalam pembelajaran.

dasarnya unsur yang terkandung

dalam cerpen merupakan hal yang

1.2.3 Bagaimanakah kemampuan

ingin disampaikan penulis kepada

mengidentifikasi unsur

pembaca.

intrinsik pembacaan

Berdasarkan

hal

tersebut

penokohan cerpen Nelangsa

maka peneliti tertarik untuk meneliti

Karya Wahyu Wijayanti siswa

Kemampuan

Kelas VIII semester II SMP

Mengidentifikasi

unsur intrinsik Pembacaan Cerpen

Islam Bahrul Amin Tahun

Nelangsa Karya Wahyu Wijayanti

Pelajaran 2014/2015?

Siswa Kelas VIII semester II SMP

B.

Islam Bahrul Amin Ajung Tahun

Pengertian Membaca

Pelajaran 2014/2015.

KAJIAN PUSTAKA
Membaca adalah salah satu

Masalah Penelitian

dari empat keterampilan berbahasa.

Sesuai dengan latar belakang

Kegiatan membaca, kegiatan lebih

penelitian, maka masalah pada

banyak dititikberatkan pada

penelitian ini sebagai berikut.

keterampilan membaca daripada

1.2.1

teori-teori membaca itu sendiri.

Bagaimanakah kemampuan
mengidentifikasi unsur

Menurut Tarigan (2007: 10)

intrinsik pembacaan alur

tiga komponen dalam keterampilan

cerpen Nelangsa Karya

membaca, yaitu:

Wahyu Wijayanti siswa Kelas

1) pengenalan terhadap aksara-

VIII semester II SMP Islam

aksara serta tanda-tanda baca


2) korelasi aksara beserta tanda-

Bahrul Amin Tahun Pelajaran

tanda baca dengan unsur-unsur

2014/2015?

linguistik yang formal


3) hubungan lebih lanjut dari a dan

1.2.2 Bagaimanakah kemampuan


mengidentifikasi unsur

b dengan makna.1.

intrinsik pembacaan latar

Menurut Tarigan (2007: 7)

cerpen Nelangsa Karya

membaca adalah suatu proses yang

Wahyu Wijayanti siswa Kelas

dilakukan serta dipergunakan oleh

VIII semester II SMP Islam

pembaca untuk memperoleh pesan

Bahrul Amin Tahun Pelajaran

yang hendak disampaikan oleh

2014/2015?

penulis melalui media kata-kata atau


bahasa tulis. Suatu proses yang

menuntut agar kelompok kata yang

pola klausa, kalimat, dan lain-

merupakan suatu kesatuan akan

lain).

terlihat dalam pandangan sekilas, dan

c) pengenalan hubungan atau

agar makna kata-kata secara

korespondensi pola ejaan dan

individual akan dapat diketahui. Jika

bunyi (kemampuan

hal ini tidak terpenuhi, maka pesan

menyuarakan bahan tertulis).

yang tersurat dan yang tersirat tidak

d) kecepatan membaca bertaraf

akan tertangkap atau dipahami, dan

lambat.

proses membaca itu tidak terlaksana

2) Keterampilan yang bersifat

dengan baik.

pemahaman mencakup:

Tujuan Membaca

a) memahami pengertian

Tujuan utama dalam

sederhana (leksikal,

membaca adalah untuk mencari serta

gramatikal, retorikal).

memperoleh informasi, mencakup isi

b) memahami signifikasi

dan memahami makna bacaan.

atau makna (misalnya

Makna erat sekali berhubungan

maksud dan tujuan

dengan maksud, tujuan, atau intensif

pengarang

kita dalam membaca.

relevansi/keadaan

Aspek-Aspek Membaca

kebudayaan, reaksi

Membaca merupakan suatu

pembaca).

keterampilan yang kompleks yang

c) kecepatan membaca

melibatkan serangkaian keterampilan

yang fleksibel, yang

yang lebih kecil lainnya. Secara garis

mudah disesuaikan

besar aspek-aspek membaca menurut

dengan keadaan.

Tarigan (2007: 11) dapat dibagi

Jenis-Jenis Membaca

menjadi dua yaitu.

Membaca sebagai suatu

1) Keterampilan yang bersifat

aktivitas yang kompleks, mempunyai

mekanis mencakup:

tujuan yang kompleks dan masalah

a) pengenalan bentuk huruf

yang bermacam-macam. Tujuan yang

b) pengenalan unsur-unsur

kompleks merupakan tujuan umum

liguistik (fonem, kata, frase,

dari membaca. Disamping tujuan


umum itu tentu terdapat pula

bermacam ragam tujuan khusus yang

fiksi (termasuk cerpen), dengan

menyebabkan timbulnya jenis-jenis

demikian menampilkan dunia dalam

membaca.

kata, bahasa, disamping itu juga

Pengertian Cerpen

dikatakan menampilkan dunia dalam

Menurut Tarigan (2007: 16)

kemungkinan. Dari pendapat di atas

Cerpen adalah akronim dari cerita

dapat dikatakan bahwa kata

pendek yaitu cerita yang menurut

merupakan sarana terwujudnya

wujud fisiknya berbentuk pendek.

bagunan cerita. Kata merupakan

Sedangkan menurut Ajib Rosidi

sarana pengucapan sastra.

(dalam Tarigan, 2007: 18)

C, METODE PENELITIAN

menyatakan bahwa cerpen atau

Jenis Penelitian

cerita pendek adalah cerita dan

Berdasarkan uaraian di atas

merupakan suatu kebulatan ide yang

dapat disimpulkan bahwa, penelitian

singkat dan padat. Dalam

deskriptif kualitatif adalah penelitian

kesingkatan dan kepadatanya itu

berupa

.sebuah cerpen adalah bulat, lengkap,

kata-kata

tertulis

untuk

mendeskripsikan data berupa (1)

dan singkat. Semua bagian dalam

alur, (2) latar dan (3) penokohan

cerpen harus terikat pada suatu

dalam

kesatuan jiwa: pendek, padat dan

Cerpen

Nelangsa

Karya

Wahyu Wijayanti Siswa Kelas VIII

lengkap. Tidak ada bagian yang

semester II SMP Islam Bahrul Amin

boleh dikatakan lebih dan bisa

Ajung Tahun Pelajaran 2014/2015.

dibuang oleh karena itu, cerpen

Lokasi Penelitian

umumnya bertema sederhana, jumlah

Penelitian ini dilaksanakan di

tokohnya terbatas, hanya


menampilkan konflik tunggal,

kelas VIII SMP Islam Bahrul Amin

memiliki jalan cerita yang sederhana

Ajung. Sekolah ini terletak di Jalan

dan latar ceritanya mencangkupi

PB. Sudirman Ajung kecamatan

ruang lingkup yang terbatas.

Kalisat Jember. Peneliti memilih

Unsur Unsur Cerpen


Menurut Nurgiantoro (2010:

SMP Islam Bahrul Amin Ajung


karena pembelajaran Bahasa

22) di dalam sebuah karya fiksi

Indonessia di sekolah tersebut cukup

terdapat dunia imajiner yang sengaja

baik.

diciptakan oleh pengarang. Karya


6

Data Penelitian

CerpenNelangsa alur yang

Data penelitian adalah fakta,

digunakan adalah alur maju atau

informasi, atau keterangan.

progresif. Hal tersebut jelas terlihat

Keterangan yang merupakan bahan

dari runtutan cerita yang

baku dalam penelitian untuk

mengambarkan cerita dari awal

dijadikan bahan pemecahan masalah

hingga ahir. Awal cerita mengisahkan

atau bahan untuk mengungkapkan

kegelisahan tokoh utama yang

suatu gejala.

disebabkan oleh masalah yang

Sumber Data

menimpa tokoh Indah yang

Menurut Arikunto (2002;

merupakan muridnya disekolah. Di

107) sumber data dalam penelitian

awal cerita, pengisahan cerita

adalah subjek dari mana data dapat

dilakukan dengan cara dialog tokoh

diperoleh. Sumber data penelitian ini

utama dan tokoh tambahan dan

adalah siswa Kelas VIII semester II

bukan merupakan kejadian yang

SMP Islam Bahrul Amin Ajung

telah berlalu, sehingga dapat

Tahun Pelajaran 2014/2015

disimpulkan bahwa

Teknik Pengumpulan Data


a) Memberikan penjelasan

cerpenNelangsa menggunakan
alur maju. Hal tersebut nampak pada

seperlunya kepada siswa

kutipan berikut.

tentang tujuan peneliti


b) Menyampaikan petunjuk cara

Ada rapat khusus yang


dihadiri kepala sekolah, Pembina

mengerjakan tes pilihan ganda


c) Membagikan soal bacaan

Osis, Pak

cerpen dan lembar jawaban


d) Mengawasi kegiatan siswa

Usman selaku Guru

BK, dan saya wali kelas .; rapat itu


membahasa

dalam mengerjakan tes pilihan

masalah Diah.

(Nelangsa, P1)

ganda
e) Mengumpulkan pekerjaan

Latar dalam cerpenNelangsa


karya Wahyu Wijayanti

siswa
f) Mengoreksi jawaban siswa
g) Memberikan skor
D. HASIL DAN PEMBAHASAN

Latar atau setting


menjelaskan mengenai waktu,
tempat, atau ruang dan suasana

Alur dalam cerpenNelangsa

terjadinya atau berlangsungnya suatu

karya Wahyu Wijayanti

cerita. Latar tempat merupakan

penjelasan tentang tempat terjadinya

dipaparkan dalam diketahui siswa

peristiwa. Latar waktu merupakan

dalam mengidentifikasi alur

penjelasan tentang waktu terjadinya

cerpenNelangsa menyebutkan

peristiwa. Latar suasana merupakan

bahwa cerpen menggunakan alur

penjelasan tentang suasana saat suatu

maju. Pertanyaan mengenai alur

peristiwa terjadi.

cerpen yaitu melalui soal No. 5, 6,

CerpenNelangsa

19, dan 20. Bedasarkan hasil analisis

mengunakan bebarapa latar waktu

terhadap kemampuan menemukan

dalam membangun rangkaian cerita.

alur dalam pembacaan

Latar waktu sore hari terdapat dalam

cerpenNelangsa karya Wahyu

cerpen ketika tokoh utama

Wijayanti seperti pada tabel 5.3 di

melakukan pertemuan dengan tokoh

atas, maka diperoleh hasil sebanyak

Usman untuk membahas

16 atau 69.6 % siswa memperoleh

permasalahan yang dihadapi Tokoh

nilai 0-50 dan berkategori tidak

Diah seperti pada kutipan berikut.

mampu, 12 atau 52,3% dan

Pak Usaman sore ini saya

berkategori mampu dan 7 atau 4.4 %

ingin bicara soal Diah, kita bisa

siswa memperoleh nilai 76-100

ketemu

dengan kategori mampu

dimana , jangan di

Sekolah?

Kemampuan mengidentifikasi

Pukul 16, di kafe Kampoeng

latar cerpenNelangsa oleh siswa


Berdasarkan temuan

Laoet(Nelangsa, P16)

penelitian pada bab 4, diketahui


kemampuan siswa dalam

Pada kutipan di atas, jelas terlihat

mengidentifikasi latar cerpen

latar waktu sore hari karena tokoh

meliputi latar waktu dan latar tempat

usman menunjuk jam 16.00 atau jam

dalam cerpen. Latar waktu cerpen

4 sore untuk bertemu dengan tokoh

adalah pada siang, sore dan malam

Larasati.

hari. Identifikasi latar tempat dalam

Kemampuan mengidentifikasi alur

cerpenNelangsa oleh siswa adalah

cerpenNelangsa oleh siswa

cerpen berlatar di kafe, sekolah dan


Berdasarkan temuan

sebuah rumah . Pertanyaan mengenai

penelitian pada bab 4, kemampuan

alur cerpen yaitu melalui soal No. 13,

siswa dalam mengidentifikasi

14, 15 dan 16. Bedasarkan hasil


8

analisis terhadap kemampuan

nilai 16-50 dan berkategori Tidak

menemukan latar dalam pembacaan

mampu dan 79.6% siswa

cerpenNelangsa karya Wahyu

memperoleh nilai 76-100 dengan

Wijayanti seperti pada tabel 5.4 di

kategori sangat mampu.

atas, maka diperoleh hasil sebanyak


3 atau 13,7 % siswa memperoleh

E. KESIMPULAN

nilai 50 dan berkategori Tidak

Kesimpulan

mampu, 20 atau 86,8% memperoleh

a. Kemampuan siswa kelas VIII

nilai 75 dan berkategori mampu.


Kemampuan mengidentifikasi

SMP Islam Bahrul Amin Ajung

penokohan cerpenNelangsa oleh

dalam mengidentifikasi alur pada

siswa

pembacaan cerpen Nelangsa


Berdasarkan temuan

yaitu 17 atau 73 % siswa

penelitian pada bab 4, kemampuan

berkategori tidak mampu, 6 atau

siswa dalam mengidentifikasi

27 % siswa berkategori mampu.

penokohan cerpen meliputi tokoh

Lebih banyak siswa berkategori

protagonis dan tokoh antagonis

tidak mampu karena dalam

dalam cerpen. Siswa

menjawab soal tidak tepat dalam

mengidentifikasi tokoh protagonis

mengidentifikasi alur dalam

dalam cerpenNelangsa karya

cerpen Nelangsa karya wahyu

Wahyu wijayanti adalah Larasati.

wijayanti.
b. Kemampuan siswa kelas VIII

Tokoh antagonis dalam


cerpenNelangsa didentifikasi oleh

SMP Islam Bahrul Amin Ajung

siswa yaitu Pak Usman. Pertanyaan

dalam mengidentifikasi latar

mengenai alur cerpen yaitu melalui

pada pembacaan cerpen

soal No. 7, 8, 9, 10, 11, 12, 17 dan

Nelangsa yaitu 3atau 13 %

18. Bedasarkan hasil analisis

siswa berkategori tidak mampu,

terhadap kemampuan menemukan

20 atau 87 % siswa mampu

penokohan dalam pembacaan

menfidentifikasi unsur intrinsik

cerpenNelangsa karya Wahyu

cerpen Nelangsa karya Wahyu

Wijayanti seperti pada tabel 5.5 di

Wijayanti. Siswa berkategori

atas, maka diperoleh hasil sebanyak

mampu lebih banyak daripada

5 atau 21.4 % siswa memperoleh

siswa berkategori tidak mampu

karena dalam mengidentifikasi

a.

latar cerpenNelangsa tepat

Bagi guru Bahasa dan Sastra


Indonesia disarankan dalam

sesuai dengan pembacaan cerpen.


c. Kemampuan siswa kelas VIII

melakukan

pembelajaran

khususnya pembelajaran

SMP Islam Bahrul Amin Ajung

menyimak teks sastra agar lebih

dalam mengidentifikasi

membimbing siswa dalam

penokohan pada pembacaan

melakukan telaah karya sastra

cerpen Nelangsa yaitu 5

khususnya unsur intrinsik

atau21 % siswa berkategori tidak

cerpen yang di dalamnya

mampu dan 18 atau 79% siswa

berisikan nilai-nilai yang dapat

berkategori mampu. Siswa

diaplikasikian dalam kehidupan

berkategori mampu lebih banyak


daripada siswa berkategori tidak

b.

sehari-hari.
Bagi siswa disarankan agar lebih

mampu karena dalam

berlatih lagi dalam

mengidentifikasi penokohan

mengidentifikasi unsur intrinsik

cerpenNelangsa tepat sesuai

melalui kegiatan pembacaan

dengan pembacaan cerpen.


Berdasarkan simpulan di atas,

karya sastra kususnya cerpen.


Kemampuan mengidentifikasi

maka diketahui bahwa siswa yang

unsur intrinsik, maka siswa

berkategori mampu mengidentifikasi

melakukan telaah karya sastra

unsur intrinsik cerpen Nelangsa

dengan baik dengan demikian

karya wahyu Wijayanti sebanyak 15

siswa akan mendapat manfaat

atau 66% siswa sedangkan yang

dari sebuah karya sastra.

tidak mampu sebanyak 9 atau 39 %.


Saran

10

Anda mungkin juga menyukai