Anda di halaman 1dari 54

KEMAMPUAN SISWA KELAS XI.

IPA-F DALAM MENULIS


KERJA MANDIRI
MEMBANGUN TEKS CERITA
PENDEK PADA SMA NEGERI 1 BIREUEN
KARYA ILMIAH REMAJA
Disusun untuk melengkapi tugas
Bahasa dan Sastra Indonesia
semester I (ganjil)
Oleh Kelompok III
1. M.FARHAN ISKANDAR
NIS 16132
2. MAULIANA
NIS 16133
3. MUHAMMAD QAUSAR
NIS 16134

PEMERINTAH
KABUPATEN
BIREUEN
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 1 BIREUEN

LEMBAR PENGESAHAN
KEMAMPUAN SISWA KELAS XI.IPA-F DALAM MENULIS
KERJA MANDIRI MEMBANGUN TEKS CERITA PENDEK
PADA SMA NEGERI 1 BIREUEN

KARYA ILMIAH REMAJA

Oleh Kelompok III:


1. M.FARHAN ISKANDAR NIS 16132
2. MAULIANA
NIS 16133
3. MUHAMMAD QAUSAR NIS 16134

Bireuen,
Wali Kelas XI.IPA-F,
Sastra Indonesia,

MARLIAH, S.Pd.
S.Pd.,M.Pd.
NIP 19680612 200212 2 002
198110 1 001

Oktober 2016

Guru Bahasa dan

M. HUSIN,
NIP 19581119

Mengetahui:
Kepala SMA Negeri 1 Bireuen,

HAMDANI, S.Pd.,M.Pd.
NIP 19691005 199903 1 004

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Kemampuan Siswa Kelas XI.IPA-F


dalam menulis Kerja Mandiri Membangun Teks Cerita
Pendekpada SMA Negeri 1 Bireuen. Tujuannya untuk
mendeskripsikan kemampuan siswa kelas XI.IPA-F SMA
Negeri 1 Bireuen dalam menulis kerja mandiri membangun
teks cerita pendek. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas
XI.IPA-F SMA Negeri 1 Bireuen Tahun Pelajaran 2016/2017
yang berjumlah 29 siswa, diambil dengan teknik random
sampling (nilai acak). Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif.
Data dikumpulkan dengan teknik tes yaitu tes dalam
menulis kerja mandiri membangun teks cerita pendek. Data
dianalisis dengan teknik perhitungan nilai rata-rata (mean).
Hasil analisis data menunjukkan bahwa kemampuan siswa
kelas XI.IPA-F SMA Negeri 1 Bireuen dalam menulis kerja
sama membangun teks cerita pendek dengan nilai rata-rata
adalah..95,05% atau 95 persen berada pada kategori sangat
memadai. Jadi siswa kelas XI.IPA-F SMA Negeri 1 Bireuen
sudah dapat memahami dalam penulisan karya ilmiah
remaja dengan baik.

Kata Kunci: Kerja Mandiri Membangun Teks Cerita Pendek.

iii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis serahkan kepada Allah


swt. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis telah
dapat menyelesaikan karya ilmiah remaja dengan judul
Kemampuan Siswa dalam Kerja Mandiri Membangun Teks
Cerita Pendek pada Sma Negeri 1 Bireuen salawat beriring
salam
penulis
sampaikan
kepangkuan
Rasulullah
Muhammad saw, yang telah mengantarkan umatnya dari
alam kebodohan ke alam penuh ilmu pengetahuan.
Penyusunan karya ilmiah remaja ini merupakan tugas
dari mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Pada
semester 1 (ganjil) kelas XI.IPA-F SMA Negeri 1 Bireuen

dalam kerja mandiri membangun teks cerita pendek pada


SMA Negeri 1 Bireuen.
Selama penyusunan karya ilmiah remaja ini penulis
banyak mendapatkan arahan dan bimbingan dari guru mata
pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Oleh karena itu
penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak M. Husin
S.Pd.,M.Pd yang telah meluangkan waktu dan tenaga dalam
menyelesaikan karya ilmiah remaja ini.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari rekan-rekan pembaca, atau dari pihak lain
demi kesempurnaan karya ilmiah remaja ini.

Bireuen,

Oktober 2016

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .................................................................................
................

iii

KATA
PENGANTAR ............................................................................
......

vi

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN .......................................................................
....

1.1 Latar Belakang


Masalah ........................................................

1.2 Rumusan
Masalah .................................................................

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian

1.5 Definisi Operasional


.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Menginterpretasi Isi Teks Cerpen Banun


..

2.2 Mengabstraksi dan Mengonversi Teks Cerita


pendek .

2.3 Memproduksi Teks Cerita


Pendek

2.4 Glosarium
..

2.5 Evaluasi

2.6 Kunci Jawaban

2.7 Daftar Nilai


..

BAB III METODE PENELITIAN


..

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian


.

3.2 Lokasi Penelitian


..

3.3 Teknik Pengumpulan Data

3.4 Teknik Analis Data


..

BAB IV HASIL PENELITIAN


.

4.1 Hasil Penelitian


..

4.2 Pembahasan

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
..

BIODATA PENULIS

PRESENTASI MATERI

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan

mata

pelajaran

bahasa

dan

sastra

Indonesia di SMA merupakan lanjutan dari mata pelajaran


bahasa dan sastra Indonesia di SD dan SMP secara
formal. Pengajaran mata pelajaran bahasa dan sastra
Indonesia bertujuan untuk membekali siswa tentang
pengetahuan berbahasa.

Dalam mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia


ada lima keterampilan atau kemampuan pokok yang
harus

dikembangkan.

Kelima

keterampilan

tersebut

adalah keterampilan mengamati, keterampilan menanya,


keterampilan

menalar,

keterampilan

mencoba

dan

keterampilan mengkomunikasikan. Kelima keterampilan


tersebut merupakan keterampilan berbahasa secara lisan
maupun tulisan.

Keterampilan

mengamati

merupakan

kunci

keberhasilan untuk menambah pengetahuan baru dan


juga kita bisa mengetahui sesuatu yang ada di sekitar
kita. Dengan keterampilan mengamati juga kita bisa
memecahkan

berbagai

masalah

yang

dihadapi

dan

memahami isi bacaan atau teks yang ditulisnya.

Keterampilan

mengamati

merupakan

salah

satu

pembelajaran keterampilan berbahasa yang langsung


dan pengajarannya berkesinambungan.

Kualitas mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia


sangat ditentukan oleh kualitas siswa mengamati secara
keseluruhan. Oleh karena itu keterampilan mengamati,

menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan


harus dapat diperhatikan dengan serius oleh setiap siswa
yang mempelajari Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA.

Keterampilan mengamati suatu kemampuan untuk


memahami

isi

bacaan

mengamati

berkaitan

atau

erat

teks.

dengan

Keterampilan

bacaan

karena

keterampilan mengamati suatu keterampilan berbicara


dengan

menggunakan

kesantunan

berbahasa

dalam

kehidupan sehari-hari. Dengan demikian keterampilan


mengamati,

menanya,

menalar,

mencoba

dan

mengkomunikasikan adalah suatu keterampilan yang


harus dipelajari oleh setiap orang untuk memperoleh
informasi

yang

lebih

luas

dengan

menggunakan

kesantunan berbahasa baik dalam bahasa lisan maupun


dalam bahasa tulisan.
Dalam keterampilan mengamati kali ini akan
dibahas kemampuan siswa kelas XI.IPA-F SMA Negeri 1
Bireuen dalam kerja mandiri membangun

teks cerita

pendek pada SMA Negeri 1 Bireuen. Hakikat dalam menulis


kerja mandiri membangun teks cerita pendek dalam mata
pelajaran

dan

sastra

Indonesia

sangat

penting

bagi

seseorang, khususnya bagi siswa yang mempelajari mata


pelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
Berdasarkan uraian di atas penulis menetapkan judul
Kemampuan Siswa Kelas XI.IPA-F Dalam Kerja Mandiri
Membangun Teks Cerita Pendek Pada SMA Negeri 1 Bireuen
hal ini sesuai dengan yang diharapkan oleh kurikulum 2013
yaitu siswa mampu memproduksi kerja mandiri membangun
teks cerita pendek secara lisan maupun tulisan.
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas yang

menjadi

masalah

dalam

karya

remaja

ini

adalah

bagaimanakah kemampuan siswa kelas XI.IPA-F SMA Negeri


1 Bireuen dalam menulis kerja mandiri membangun teks
cerita pendek?
1.3

Tujuan Penelitian
Sehubungan dengan tujuan penelitian di atas yang

menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan


mendeskripsikan data siswa kelas X.IPA-F pada SMA Negeri
1 Bireuen dalam kerja mandiri membangun teks cerita
pendek.
1.4

Manfaat Penelitian

Adapun

penelitian di bawah dapat memberikan

manfaat pada penulis dan siswa lainnya:


1. Bagi penulis untuk dapat menambah wawasan,
pengetahuan

dalam

pembelajaran

menulis

kerja

mandiri membangun teks cerita pendek.


2. Bagi siswa lain hasil penelitian ini diharapkan dapat
meningkatkan pengetahuan dalam kerja mandiri
membangun

teks

cerita

pendek

dengan

menggunakan keterampilan mengamati, menanyai,


1.5

menalar, mencoba, dan mengkomunikasikan.


Definisi Operasional
Untuk

menghindari

kesalahan

penafsiran

perlu

kemampuan

atau

dijelaskan istilah-istilah sebagai berikut:


1. Kemampuan

adalah

tingkat

keterampilan yang memadai yang dimiliki siswa dalam


menulis kerja mandiri membangun teks cerita pendek
pada siswa kelas XI.IPA-F SMA Negeri 1 Bireuen.

2. Kerja mandiri adalah suatu usaha perorangan atau


sendiri tanpa bantuan orang lain untuk mencapai
tujuan bersama.

3.

Membangun teks adalah membangun struktur teks


hingga membentuk suatu teks cerita pendek.

4.

Cerita

pendek

berbentuk

adalah

prosa,

yang

karangan

pendek

mengisahkan

yang

sepenggal

kehidupan tokoh yang penuh petikaian, peristiwa dan


pengalaman

serta

tokoh

dalam

cerpen

tidak

mengalami perubahan nasib yang habis dibaca dalam


sekali duduk.
5. Ciriciri cerpen :
Jalan ceritanya lebih pendek dari novel.
Sebuah cerpen memiliki sejumlah kata yang tidak

lebih dari 10.000 kata.


Biasanya isi cerpen berasal dari kehidupan sehari

hari
Tidak

menggambarkan

semua

kisah

para

tokohnya , hal ini karena dalam cerpen hanya

menggambarkan inti sarinya saja.


Tokoh dalam cerpen digambarkan dari masalah
atau

suatu

konflik

hingga

pada

tahap

penyelesaiannya.
Pemakaian kata

ekonomis dan mudah di kenal pembaca.


Kesan yang di tinggalkan dari cerpentersebut

yang

sederhana

dan

serta

sangat mendalam sehingga pembaca dapat ikut


merasakan kisah dari cerita tersebut.

Biasanya

ceritakan.
Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.

hanya

satu

kejadian

saja

yang

di

BAB II
PEMBAHASAN
Setelah kita mengamati teks materi yang
terdapat dalam kerja mandiri membangun teks dan
pemodelan teks cerita pendek kami dapat
menyimpulkan sebagai berikut :
2.1

Menginterpretasi Isi Teks CerpenBanun


Berdasarkan judul diatas menginterprestasi isi teks
cerpen banun dengan tema kerja mandiri membangun
teks cerita pendek, kita dapat menjelaskan pengertian tema
dan judul sebagai berikut:
1. Kerja mandiri adalah suatu kegiatan yang mampu
dilakukan sendiri dengan baik tanpa membebani atau
tegantung dengan orang lain.
2. Membangun adalah setiap

kegiatan

mendirikan,

memperbaharui, merubah, dan mengganti seluruh


atau sebagian.
3. Teks cerita pendek

adalah

sebuah

teks

yang

merupakan jenis karya sastra yang memaparkan kisah


ataupun cerita tentang kehidupan manusia lewat

tulisan pendek atau karangan fiktif yang berisikan


tentang sebagian kehidupan seseorang atau juga
kehidupan yang diceritakan secara ringkas yang
berfokus pada suatu tokoh saja.
4. Ciri-ciri teks cerita pendek:
Jalan ceritanya lebih pendek dari novel.
Sebuah cerpen memiliki jumlah kata yang tidak

lebih dari 10.000 kata.


Biasanya isi cerpen berasal dari kehidupan

sehari-hari.
Tidak mengambarkan

semua

kisah

para

tokohnya, hal ini karena dalam cerpen yang

digambarkan hanayalah inti sarinya saja.


Tokoh dalam cerpen digambarkan mengalami
masalah atau suatu konflik hingga pada tahap

penyelesaian.
Pemakaian kata yang sederhana serta ekonomis

dan mudah dikenal pembaca.


Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut
sangat mendalam sehingga pembaca dapat ikut

merasakan kisah dari cerita tersebut.


Biasanya
hanya
1
kejadian
saja

diceritakan.
Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.
Penokohan
pada
cerita
cerpe
sangatlah
sederhana, tidak mendalam serta singkat.

yang

5. Menginterprestasi adalah proses komunikasi melalui


lisan atau gerakan antara atau lebih pembicara yang
tak dapat menggunakan simbol simbol yang sama.
6. Isi teks adalah sesuatu yang ada (termuat,
terkandung, dan sebagainya) di dalam suatu teks.
7. Cerpen adalah sebuah teks yang merupakan jenis
karya sastra yang memaparkan kisah ataupun cerita
tentang kehidupan manusia lewat tulisan pendek atau
karangan

fiktif

kehidupan

yang

seseorang

berisikan
atau

juga

tentang

sebagian

kehidupan

yang

diceritakan secara ringkas yang berfokus pada suatu


tokoh saja.
Setelah kita memahami pengertian tema dan judul
di atas, saya akan menjelaskan makna dari teks
cerpen

banun.

Perhatikanlah

Ringkasan

cerpen

"Banun", karya Damhuri Muhammad !


Cerpen Banun menceritakan seorang perempuan
ringkih dengan usia sudah berkepala tujuh bernama
Banun, karena terkenal kikir di desanya maka ia
dijukuki Banun Kikir. Di sepanjang usianya ia tidak
pernah

membeli

bahan-bahan

untuk

kebutuhan

sehari-hari jika bisa ia tanam sendiri, misalnya sayur


mayur. Dengan sifat kikir yang orang-orang juluki

padanya, nyatanya sekarang ia menjadi petani sukses


sekaligus menjadi juragan tanah. Ia bisa membantu
orang-orang di desa yang kehabisan uang, juga
Keempat anak Banun sudah disarjanakan dengan
kucuran peluhnya.
Banun adalah seorang wanita yang kuat dan
mandiri.

anak-anaknya

disekolahkannya
mengajarkan

ke

anaknya

dapat

dihidupkannya

perguruan
untuk

tinggi.

hidup

dan

Banun

mandiri

dan

menelaah kata "tani" yang di jelasknanya adalah


tahani. Banun mengajarkan kesemua anaknya untuk
menahan dalam membeli segalanya. dia lebih suka
membuatnya

sendiri.

karna

penghematan

Banun

itulah banun bisa menjadi orang yang kaya. dari hanya


sepetak tanah sawah yang dimilikinya sampai hampir
seluruh tanah sawah itu miliknya. Banun sangat
menghargai dan menjunjung tinggi ilmu taninya .
Cerpen
berjudul
'Banun'
Karya
Damhuri
Muhammad ini sangat penuh makna dan pesan-pesan
kehidupan, sebagaimana dijelaskan jika berhemat
adalah cara yang tepat agar kita menjadi orang sukses
namun jangan pernah lupa untuk membantu orang
lain yang membutuhkan. Mencertitakan kisah tokoh
'Banun' yang merupakan seorang wanita tangguh dan

bertekad kuat. Cerpen ini mengandung lengkap nilainilai yang terdapat dalam cerpen serta dijelaskan
dengan bahasa baku yang estetis sekaligus mudah
dipahami oleh para pembaca.
2.2.

Membaca Teks Cerpen Meraih Impian


Berdasarkan judul diatas, membaca teks cerpen
Meraih Impian karya Resti Hartika dengan tema
pembangunan konteks dan pemodelan teks cerita
pendek kita dapat menjelaskan pengertian tema dan
judulsebagai berikut.

1. Kerja mandiri adalah usaha

yang di lakukan oleh

seseorang tanpa bantuan atau sering disebut dengan


bekerja tanpa campur tangan orang lain.
2. Membangun teks adalah membangun stuktur teks
hingga membentuk suatu teks cerita pendek.
3. Cerita pendek adalah karangan pendek
berbentuk

prosa

yang

mengisahkan

yang

sepenggal

kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa, dan


pengalaman serta tokoh dalam cerpen yang tidak
mengalami perubahan nasib,serta yang habis dibaca
dalam sekali duduk.
4. Ciri-ciri teks cerita pendek:
Jalan ceritanya lebih pendek dari novel.
Sebuah cerpen memiliki jumlah kata yang tidak
lebih dari 10.000 kata.

Biasanya isi cerpen berasal dari kehidupan sehari-

hari.
Tidak mengambarkan semua kisah para tokohnya,
hal ini karena dalam cerpen yang digambarkan

hanayalah inti sarinya saja.


Tokoh dalam cerpen digambarkan

mengalami

masalah atau suatu konflik hingga pada tahap

penyelesaian.
Pemakaian kata yang sederhana serta ekonomis

dan mudah dikenal pembaca.


Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut
sangat mendalam sehingga pembaca dapat ikut

merasakan kisah dari cerita tersebut.


Biasanya hanya 1 kejadian saja yang diceritakan.
Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.
5. Mengabstraksi adalahkegiatan penyajian secara singkat
mengenai isi tulisan sehingga pada tulisan ia menjadi
bagian tersendiri
6. Mengonversi adalah mengubah secara keseluruhan teks
tersebut tanpa mengubah maksud atau makna
7. Cerpen atau cerita pendek adalah karangan pendek
yang berbentuk prosa yang mengisahkan sepenggal
kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peristiwa, dan
pengalaman serta tokoh dalam cerpen yang tidak
mengalami perubahan nasib dan yang habis dibaca
dalam sekali duduk.

8. Meraih

impian

menceritakan

adalah

tentang

sebuah

seorang

cerpen

anak

sulung

yang
yang

bekerja keras hingga sukses demi keluarganya.

Setelah kita memahami pengertian tema dan judul


diatas, dapat kita

melanjutkan

tentang isi yang

terkandung dalam cerpen Meraih Impian.

Kala bulan bercahaya dengan cahayanya yang


terang tapi tak menyilaukan bersama hembus angin
yang sejuk. Terusik lamunanku saat terngiang sebaris
kata

ayah

yang

selalu

berulang

menelusup

ke

telingaku, Nanda, kamu pasti bisa! Kata-kata ayahku


laksanakan meriam di rongga dadaku. Setiap kuingat
kata-kata itu semakin berat beban kurasakan, terlebih
urutanku sebagai sulung dari lima besaudara. Tidak
mudah bagiku menjadi sulung. Kurasakan pula beban
kedua orang tuaku yang semakin menjadi. Ayah, di
luar segala kewajiban sebagai PNS, terlibat aktif di
dunia jurnalistik dan organisasi. Tidak mengherankan
jika bunda terpaksa turun tangan untuk menopang
keuangan keluarga dengan membuka sebuah warung

kecil-kecilan. Padat aktivitas ayah dan bunda terekam


kuat dalam benakku. Kerja keras seakan menjadi
menu wajib bagiku.
Padatnya aktivitas ayah dan bunda terekam kuat
dalam benakku. Kerja
keras seakan menjadi menu wajib bagiku. Namun, ada hal
yang menjadi titik lemahku. Dua kali tangisku pecah ketika
cita-citaku tak tersampaikan.
Ketika mentari dari ufuk timur bertahta bersama
embun, aku jadikan langkah awal tukku menyajikan
menu wajib itu (bekerja keras), yaitu aku langkahkan
kakiku

membawa

alat

tulis

dan

kesiapan

pengetahuanku serta mental.


Aku siap ujian tes tertulis untuk masuk fakultas
kedokteran, kata-kata yang terucap dalam pikirku
yang terucap bersama semangatku dan sejuknya
udara kala itu.
Selang waktu

aku

menunggu

pengumuman

kelulusan tes ujian tertulis fakultas kedokteran aku


selalu berdoa kepadaNya, agar aku lulus dalam
tersebut. Tepat empat hari waktu berlalu dari hari
pelaksanaan tes yang aku laksanakan waktu itu, telah
tertera

pengumuman kelulusan

tes

ujian

tertulis

fakultas kedokteran di mading.


Ya Allah terima kasih atas kuasaMu kini aku
telah

diterima

di

fakultas

kedokteran

yang

aku

impikan. Syukurku atas kuasaNya dengan sujud


syukur.
Setelah

dinyatakan

bahwa

aku

lulus

ujian

fakultas kedokteran, pihak TU mengabariku bahwa


esok hari aku dan orang tua wajib hadir ke kampus
untuk

tes

wawancara

dan

memenuhi

biaya

pendaftaran.
Sesampaiku dirumahku menghadap ayah dan
bunda serta menyampaikan kabar gembira, bahwa
diriku diterima di fakultas kedokteran.
Ayah, Bunda, Resti diterima

di

Fakultas

Kedokteran, besok pagi Ayah dan Bunda datang ke


kampus ya untuk transaksi pendaftaran kuliah Resti.
Kataku dengan lembut dan memohon agar ayah dan
bunda mau memenuhi apa yang kuinginkan.
Tapi kita tak cukup uang untuk kamu masuk
Fakultas Kedokteran. Sabar ya, Nak! ucap Bunda
lembut tetapi pasti.
Ya sudah Bun, saya mengerti
Tak larut ku dalam kesedihan,

dan

aku

melangkahkan kaki dan tekadku tuk mendaftar STPDN.


Namun belum-belum kumendayung apalagi melalui
satu pulau aku sudah tenggelam dan terhampar dalam
impianku yang satu ini. Tenggelamku, kegagalanku
dalam pendaftaran STPDN ini karena satu syarat yang

tak terpenuhi oleh diriku, yaitu kurangnya tinggi


badan.
Untuk mengobati luka hatiku, kuputuskan untuk
membantu

bunda

menjaga

warung.

Ternyata

pekerjaan sesederhana sebagai jembatan bundaku


mencari

nafkah

ini

membawa

banyak

pelajaran

kehidupan, bagai pohon cabai, meski kecil buahnya


pun banyak dan berguna. Maka dari itu di sisiku
menjaga warung, sedikit demi sedikit kubelajar dari
ketegaran bunda dalam menghadapi kesulitan hidup.
Sering kali ketika gelapnya malam dan kemerlap
bulan bintang menjadi teman setia bunda, untuk
menyambung helai-helai kain perca dengan benangbenang lembut dan tajamnya jarum, yang akan ia
rubah menjadi bed cover tuk dijual. Habis gelap
terbitlah terang, bunda mulai melangkahkan kakinya
tuk menawarkan bed cover yang iya jahit dengan
ketulusan dan kesungguhan hati tersebut dalam
keramaian pembeli dan pedagang.
Tiada putus doaku kepada Sang Khalik agar
bunda senantiasa dikaruniai kesehatan lahir dan batin,
serta agar kehidupan kami lebih baik dari kehidupan
detik lalu dan detik ini.
Seiring berjalannya waktu salah satu doaku
terkabul. Suatu hari ayah memutuskan untuk berhenti

bekerja dan berorganisasi. Ayah mulai melirik dunia


usaha. Sebagai langkah awal, ayah melahap dan
berusaha terjun dalam imajinasi sederet buku-buku
profil pengusaha sukses, seperti Bob Sadino, Bill
Gates, Steve Jobs, Richard Branson, Donald Trump,
dan Elang Gumilang. Benih pohon jiwa kewirausahaan
tumbuh pesat pula dalam diriku, terlebih setelah aku
menyerap isi beberapa buku yang menyampaikan
motivasi.
Dua kegagalan yang lalu berakhir ketika aku
diterima di jurusan bahasa Inggris. Kutekuni masa
pendidikan

tinggi

dengan

sepenuh

hati.

Kendala

finansial mendorongku untuk merambah dunia kerja di


samping kuliah. Pucuk dicinta ulam tiba. Suatu hari
Kak

Ica,

saudara

sepupuku,

datang

kepadaku.

Menawarkan tuk bekerjasama denganku.


Nanda, di sebelah toko Bunda ada kios yang
dijual. Bagaimana kalau kita patungan untuk membeli
kios itu, lalu kita jual pakaian di san? kata Kak Ica.
Wah yang benar saja Kak? Terima kasih Ya
Allah, Kakak tepat waktu banget deh, ya sudah aku
setuju, kebetulan banget aku sedang membutuhkan
pekerjaan

tuk

meringankan

beban

orang

membiayai kuliahku. Jawabku dengan riang.

tua

Iya, yasudah besok kita datang ke kios itu ya,


lalu kita tata rapi untuk kita jualan.
Oke sip Kak.
Suatu hari bunda berkunjung ke tokoku dan dia
memuji atas keberhasilanku di dunia wirausaha.
Wah, ternyata Nanda sudah meraup banyak
untung nih. Canda bundaku untuk memujiku.
Ia Bunda Alhamdulillah, usahaku berjalan
dengan baik, sehingga dapat kupakai tuk membayar
biaya kuliah. Jawabku dengan senang.
Iya Alhamdulillah jangan lupa selalu bersyukur
ya, pesan bunda kepadaku.
Iya Bunda, sayang Bunda, jawabku dengan
kasih sayang, dan kupeluk bunda.
Seiring waktu, jaringan

bisnisku

meluas.

Padatnya jadwal ceramah ayah sebagai motivator


mendorongku

untuk

membantunya.

Jadilah

aku

berkiprah dalam dunia event organizer. Lahan bisnis


ini menuai sukses yang tergolong gemilang. Jaringan
konsumen luas semakin membuka peluang untukku
berkiprah di bidang usaha lain. Usaha penjualan tiket
pesawat pun kulakoni hingga membuahkan beberapa
kantor cabang di berbagai kota di negeri ini.
Kesuksesan ini tidak patut membuatku angkuh,
terutama di hadapan Tuhan. Hanya karena ridha-Nya
aku dapat meraih semuanya. Tidak luput bimbingan

dan motivasi dari kedua orang tuaku turut membuatku


tegar dalam berbagai kesulitan.
Setelah

membaca

teks

cerpen

di

atas,

selanjutnya adalah menententukan ide-ide pokok dari


tiap paragraf. Dari teks di atas, didapat ide-ide pokok

sebagai berikut.
Paragraf 1 : Menjadi anak sulung.
Paragraf 2 : Kerja keras menjadi menu wajib.
Paragraf 3 : Belajar menghadapi kesulitan hidup.
Paragraf 4 : Ayah memutuskan berhenti bekerja.
Paragraf 5 : Diterima di jurusan Bahasa Inggris.
Paragraf 6 : Jaringan bisnis melaus.
Paragraf 7 : Kesuksesan tidak membuat angkuh.

Setelah

menententukan

ide-ide

pokoknya,

tentukan

kalimat-kalimat utama dalam teks tersebut.


Paragraf 1 : Tidak mudah bagiku untuk menjadi sulung.
Paragraf 2 : Kerja keras seakan menjadi menu wajib

bagiku.
Paragraf 3 : Sedikit demi sedikit belajar dari ketegaran

bunda dalam menghadapi kesulitan hidup.


Paragraf 4 : Ayah memutuskan untuk berhenti bekerja

dan berorganisasi,
Paragraf 5 : Dua kegagalan yang lalu berakhir ketika aku

diterima di jurusan bahasa Inggris


Paragraf 6 : Seiring waktu, jaringan bisnisku meluas.
Paragraf 7 : Kesuksesan ini tidak patut membuatku
angkuh, terutama di hadapan Tuhan.
Kemudian tentukan kata kuncinya. Kata kunci dari teks

di atas antara lain : anak sulung, kerja keras, kesulitan

hidup, kesuksesan, dan jaringan bisnis. Dari kata-kata


kunci tersebut kemudian disusun menjadi teks abstrak
dengan benar:
Tidak

mudah

untuk

menjadi

sulung,

merasakan beban kedua orang tuaku

aku

Ayah selain

sebagai PNS, juga terlibat aktif di dunia jurnalistik dan


organisasi, dan Bunda membuka sebuah warung kecilkecilan. Kerja keras menjadi menu wajib bagiku. Dua
kali

tangisku

pecah

tersampaikanyaitu

ketika

ketika

cita-citaku

ketegaran

bunda

tak
dalam

menghadapi kesulitan hidup. Ayah memutuskan untuk


berhenti bekerja dan berorganisasi dan mulai melirik
dunia usaha. Aku diterima di jurusan bahasa Inggris,
namun

nendala

finansial

mendorongku

untuk

merambah dunia kerja di samping kuliah. Aku dan Kak


Ica mulai berbisnis pakaian dan menuai hasil yang
gemilang. Jaringan bisnisku meluas padatnya jadwal
ceramah ayah sebagai motivator menjadikan aku
sebagai event organizer. Lahan bisnis ini menuai
sukses yang tergolong gemilang. Kesuksesan ini tidak
patut

membuatku

angkuh,

terutama

di

hadapan

Tuhan. Hanya karena ridha-Nya dan bimbingan dan

motivasi dari kedua orang tuaku turut membuatku


tegar dalam berbagai kesulitan.

2.3

Memproduksi Teks Cerita Pendek


Berdasarkan judul di atas, Memproduksi Teks Cerita

Pendek dengan tema Kerja Mandiri Membentuk Teks Cerita


Pendek kita dapat menjelaskan pengertian tema dan judul
sebagai berikut
1. Kerja mandiri adalah usaha

yang di lakukan oleh

seseorang tanpa bantuan atau sering disebut dengan


bekerja tanpa campur tangan orang lain.
2. Membangun teks adalah membangun

stuktur

teks

hingga membentuk suatu teks cerita pendek.


3. Cerita pendek adalah karangan pendek yang berbentuk
prosayang mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh
yang penuhpertikaian, peristiwa, dan pengalaman serta
tokoh dalam cerpen yang tidak mengalami perubahan
nasib,serta yang habis dibaca dalam sekali duduk.
4. Ciri-ciri Cerpen :
Jalan ceritanya lebih pendek dari novel.
Sebuah cerpen memiliki jumlah kata yang tidak

lebih dari 10.000 kata.


Biasanya isi cerpen berasal dari kehidupan

sehari-hari.
Tidak mengambarkan

semua

kisah

para

tokohnya, hal ini karena dalam cerpen yang


digambarkan hanayalah inti sarinya saja.

Tokoh dalam cerpen digambarkan mengalami


masalah atau suatu konflik hingga pada tahap

penyelesaian.
Pemakaian kata yang sederhana serta ekonomis

dan mudah dikenal pembaca.


Kesan yang ditinggalkan dari cerpen tersebut
sangat mendalam sehingga pembaca dapat ikut

merasakan kisah dari cerita tersebut.


Biasanya
hanya
1
kejadian
saja

yang

diceritakan.
Memiliki alur cerita tunggal dan lurus.
5. Memproduksi adalah suatu kegiatan untuk membuat
atau menciptakan sesuatu.
Setelah kita memahami pengertian tema dan
judul

di

atas,dapat

kita

melanjutkan

tentang

Memproduksi dan membuat teks cerita pendek yang


akan

dijelaskan

pembahasan

secara

materi

lengkap

pelajaran

dan

rinci

bahasa

pada

Indonesia

dibawah ini.
Didalam penjelasan mengenai membuat teks
cerpen juga akan dibahas contoh memproduksi teks
cerpen, contoh membuat teks cerpen, menentukan
tema

cerpen,

mengumpulkan

menyusun
bahan,

kerangka

cerpen,

mengembangkan

kerangka

cerpen, memberi judul cerpen serta cara memproduksi


dan membuat cerpen. Simak penjelasan berikut.
Langkah-langkah membuat cerpen sama dengan
langkah-langkah
menentukan

menulis

tema

Kemudian

dan

cerita

lainnya,

mengumpulkan

selanjutnya

menyusun

yaitu
bahan.

kerangka,

mengembangkan kerangka dan memberi judul.


1. Menentukan tema
Tentukanlah cerpen apa yang akan dibuat,
misalnya cerpen tentang cerita kejujuran, penyesalan
pergaulan remaja, perbuatan terlarang, kasih sayang
atau yang lainnya. Apapun temanya, cerpen yang
akan dibuat harus menarik.
2. Mengumpulkan bahan
Dalam menjalani kehidupan,
mengalami

suatu

menyedihkan,

peristiwa

menjengkelkan

yang
atau

anda

sering

menyenangkan,
mengharukan.

Pengalaman masa kecil, ketika di smp, tinggal dirumah


nenek, ketika berlibur, bahkan pengalaman orang lain.
Pengalaman-pengalaman tersebut merupakan sumber
inspirasi dan dapat dijadikan sebagai bahan penulisan
cerpen. Jika disusun, akan terbentuk kisah yang
menarik.
3. Menyusun kerangka
Menyusun kerangka berarti memecahkan topik
kedalam beberapa subtopik dan menyusunnya secara

sistematis

dan

logis.

Karena

cerpen

umumnya

menggunakan alur maju, kerangka dapat disusun


mengikuti pola seperti :
**eksposisi-intrik-komplikasi-klimaks-antiklimaks-resolusi**
Contoh kerangka cerpen
Berikut contoh kerangka cerpen dengan tema remaja. Simak
penjelasan berikut :
=> Eksposisi
Aku mendekati Bella dan hendak mengagetkan.
=> Intrik
a. Bella terlihat murung.
b. Aku menanyakan kondisi Bella.
=> Komplikasi
a. Malamnya, sambil murung, Bella curhat ke aku.
b. Aku menanyai Bella mengapa murung.
=> Klimaks
a. Bella menjelaskan penyebab mengapa dia murung.
b. Bella dicurigai sebagai seorang cewek tidak setia oleh
vino, pacarnya.
c. Bella dicurigai jalan bareng dengan cowok lain, anak
metal.
d. Besoknya, aku makan di McDonalds, disapa orang sebagai
Bella.
=> Antiklimaks
a. Aku teringat pernah jalan dengan pacarku, Kenny yang
agak metal.
b. Aku curiga bahwa vino telah menyangka dirinya sebagai
Bella.
=> Resolusi
a. Aku merasa yakin bahwa vino salah paham.
b. Bella mengakui bahwa Vino tidak tahu bahwa Bella punya
saudara kembar.
4. Mengembangkan kerangka
Setelah kerangka atau urutan subtopik tersusun,
langkah

selanjutnya

adalah

mengembangkan

kerangka

tersebut

Kembangkanlah
kalimat.

satu

menjadi

cerpen

subtopik

Hubungkanlah

yang

menjadi

setiap

kalimat

utuh.

beberapa
menjadi

rangkaian kalimat yang padu atau koheren.


5. Memberi judul
Langkah berikutnya adalah memberi judul. Judul
tersebut

harus

menggambarkan

keseluruhan

isi

cerpen yang telah dikembangkan. Judul dapat diambil


dari nama tokoh, perbuatan tokoh, tempat kejadian,
atau yang lainnya yang sesuai dengan isi cerita.
2.4

Glosarium

Editing
Editing adalah kata lain dari memperbaiki atau menambah
dan mengurangi isi cerpen

Memproduksi
Membuat atau menghasilkan cerita pendek.
Resolusi
Bagian ini merupakan kelanjutan dari komplikasi, yaitu
pemecahan masalah. Masalah harus diselesaikan dengan
cara yang kreatif.

Antiklimaks
Bagian ini merupakan kelanjutan dari komplikasi, yaitu
pemecahan masalah. Masalah harus diselesaikan dengan
cara yang kreatif.

2.5 Evaluasi
Berilah tanda silang(x) pada huruf A,B,C,D, atau E yang
Anda anggap paling tepat!
1. Ada berapa tokoh Banun yang ada di cerita tersebut..
a. III
b. II
e.

e.

c. IV
d. V
VI

2. Siapa orang pertama yang menjuluki banun ,sebagai


Banun Kikir?..
a. Palar

b. Rima
h

f.
3. Siapa nama sebutan untuk Banun?
a. Tuan Tanah
b. Juragan Tanah
c. Tuan Tanah
d. Tuan Rumah
e. Juragan Minyak
g.

c. Zubai
d. Rusta
e. Nami

4. Apa yang membuat Nanda gagal masuk fakultas


kedokteran?
a.
b.
c.
d.
e.

Tidak direstui orang tua


Karena faktor biaya
Tidak lulus tes
Kurangnya ilmu kedoktrean
Tidak berniat masuk fakultas kedokteran
h.
5. Berapa Tokoh dalam cerpen meraih impiann..
a.
b.
c.
d.

2
5
6
4

tokoh
tokoh
tokoh
tokoh

e. 7 tokoh
a.

b.
6. Bagaimana nanda dapat tegar dalam berbagai
kesulitan..
a. Adanya bimbingan kak ica
b. Karena sahabat
c. Karena selalu bersabar
d. Adanya semangat dalam diri Nanda
e. Adanya bimbingan dan motivasi dari orang tua
Nanda
c.
7. Siapa tokoh yang mengajak Nanda membuat usaha..
a.
b.
c.
d.
e.
8. Apa
a.
b.
c.
d.

Adik Nanda
Kak Ica
Ayah Nanda
Ibu Nanda
Semua benar
f.
yang mengakhiri kegagalan Nanda..
Ketika dia diterima di jurusan b.inggris
Ketika ayahnya menjadi motivator
Ketika nanda membuat bed cover
Saat membeli kios

e. Saat menjual pakaian


g.
9. Apa yang dimaksud dengan memproduksi?
a. Membuat
b. Memperbaiki
c. Merasakan
10.

d. Merubah
e. Mengemas

f.
Apa tahap selanjutnya dalam memproduksi teks

cerpen..

h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.

a. Finishing
v.
b. Menyuting(editing
w.
x.
)
y.
c. Perbaikan
z.
d. Pengenalan
aa.
e. b dan c benar ab.
ac.
f.
ad.
g. 2.6 Kunci Jawaban
ae.
1. A
af.
2. D
ag.
3. B
ah.
4. B
ai.
5. D
aj.
6. E
ak.
7. B
al.
8. A
am.
9. A
an.
10. B
ao.
ap.
aq.
ar.
as.
at. 2.7.

Daftar Nilai

Daftar Nilai: Penulisan Karya Ilmiah Remaja Sebagai


Berikut:

NIS
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2

NAMA SISWA

NILAI

KETERANGA

16123
16125
16126
16127
16128
16129
16130
16132
16133
16134

AFRA SALSABILA
DALILA AFIFAH
FARISA SABILLA
FAUZAN
FAUZAN ADHIMA
IHSAN
IZZATUL JANNAH
M.FARHAN ISKANDAR
MAULIANA
MUHAMMAD QAUSAR

100
100
100
80
80
100
100
90
100
60

16135

NABILA MUFIDA

100

N
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TUNTAS
TIDAK
TUNTAS
TUNTAS

16136

NANDA RIZKA YUSELA

100

TUNTAS

16137

NURHAYATI

100

TUNTAS

16138

NURUL WILDA

100

TUNTAS

16139

PUTRI NADYA

100

TUNTAS

16140

PUTRI SARFINA

100

TUNTAS

16141

RIKA TRIANA

100

TUNTAS

16142

RIZKI MELIANDI

100

TUNTAS

16143

ROZA TULJANNAH

100

TUNTAS

16144

SARAH DIANA

100

TUNTAS

16145

SARAH NADIA

100

TUNTAS

16146

SHANIA ALYVIA NABILLA

100

TUNTAS

16147

SYIFA PUTRI DENITA

100

TUNTAS

16148

TEUKU MUHAMMAD IQBAL

90

TUNTAS

16149

TISYA NURCHALIZA

100

TUNTAS

16150

VANNY GHAITSA

100

TUNTAS

16151

WAHYU ADJIE

90

TUNTAS

16152

WANDA LINUZA

90

TUNTAS

16734

M.ZIKRA MAULANA

90

TUNTAS

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian


Penelitian
ini
menggunakan

pendekatan

kuantitatif.Karena data dan hasil penelitian berbentuk


angka-angka dan dianalisis dengan teknik statistik. Jenis
penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif. Karena
hasil penelitian ini hanya berlaku di tempat penelitian
dan tidak berlaku di tempat lain

terhadap kasus yang

sama.
3.2
Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas XI.IPA-F SMA
Negeri 1 Bireuen yang terletak di Jalan Medan-Banda
Aceh di Desa Geulanggang Baroe Kecamatan Kota Juang
Kabupaten Bireuen dengan kode pos 24251.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan teknik test yaitu test
kemampuan siswa kelas XI.IPA-F SMA Negeri 1 Bireuen
dalam menulis kerja mandiri membangun teks cerita
pendek.
Langkah-langkah
sebagai berikut:

pelaksanaan

test

adalah

1. Penulis menugaskan responden menjawab 10


butir soal yang ditayangkan.
2. Responden menjawab soal

yang

diberikan

penulis.
3. Penulis mengumpulkan hasil jawaban responden.
4. Penulis memeriksa dan memberikan nilai hasil
jawaban responden.
5. Penulis mengurutkan hasil jawaban responden
untuk dianalisis.
3.4 Teknik Analisis Data
Pengelolaan data penelitian dilakukan dengan
cara menghitung nilai kemampuan rata-rata atau

fx
mean dengan rumus statistik M= n
Keterangan :
M = kemampuan rata-rata
F = frekuensi
X = nilai tengah
Fx = hasil perkalian frekuensi dengan nilai tengah
N = jumlah sampel
Langkah-langkah analisis data sebagai berikut :
1. Mentabulasikan nilai secara acak atau random
samping.
2. Mengurutkan nilai kemampuan siswa dari nilai
tertinggi ke nilai terendah.
3. Menentukan range dengan rumus.
Rg = H-L+1.
4. Menetapkan interval kelas dengan rumus
K = 1+(3,3) log n.
5. Menentukan interval kelas dengan rumus
Rg
I= K .

6. Membuat tabel distribusi dan frekuensi dengan


jumlah kelompok nilai dan interval kelas yang
telah ditetapkan.
7. Menghitung nilai kemampuan rata-rata dengan
rumus
M=

Fx
n

8. Nilai rata-rata kategori dengan mempedomani


kriteria

penilaian

yang

telah

kemendikbud sebagai berikut :


Nilai 88 - 93 dinyatakan sangat baik
Nilai 82 - 87 dinyatakan baik
Nilai 76 - 81 dinyatakan cukup
Nilai 70 - 75 dinyatakan kurang
Nilai 70 dinyatakan sangat kurang

ditetapkan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian

Setelah data hasil penelitian karya ilmiah remaja


diperoleh. Data tersebut selanjutnya diolah untuk dapat
ditentukan nilai rata-rata kemampuan dalam menulis karya
ilmiah remaja siswa secara total. Pengolahan data dan
analisis data dilakukan berdasarkan teknik pengolahan data
yang telah diperoleh.

Pengukuran penulisan karya ilmiah remaja dilakukan


dengan

cara

memberikan

lembaran

pertanyaan

yang

berhubungan dengan teks pembahasan yang harus dijawab


oleh siswa secara tertulis.

Daftar Nilai: Penulisan Karya Ilmiah Remaja Sebagai


Berikut:
1
2
3
4
5

NIS
1612
3
1612
5
1612
6
1612
7
1612
8

NAMA SISWA
AFRA SALSABILA

NILAI
100

KETERANGAN
TUNTAS

DALILA AFIFAH

100

TUNTAS

FARISA SABILLA

100

TUNTAS

FAUZAN

80

TUNTAS

FAUZAN ADHIMA

80

TUNTAS

6
7
8
9
1
0
1
1
1
2
1
3
1
4
1
5
1
6
1
7
1
8
1
9
2
0
2
1
2
2
2
3
2
4
2
5
2
6
2
7
2
8
2
9

1612
9
1613
0
1613
2
1613
3
1613
4
1613
5
1613
6
1613
7
1613
8
1613
9
1614
0
1614
1
1614
2
1614
3
1614
4
1614
5
1614
6
1614
7
1614
8
1614
9
1615
0
1615
1
1615
2
1673
4

IHSAN

100

TUNTAS

IZZATUL JANNAH

100

TUNTAS

90

TUNTAS

100

TUNTAS

60

TIDAK TUNTAS

NABILA MUFIDA

100

TUNTAS

NANDA RIZKA YUSELA

100

TUNTAS

NURHAYATI

100

TUNTAS

NURUL WILDA

100

TUNTAS

PUTRI NADYA

100

TUNTAS

PUTRI SARFINA

100

TUNTAS

RIKA TRIANA

100

TUNTAS

RIZKI MELIANDI

100

TUNTAS

ROZA TULJANNAH

100

TUNTAS

SARAH DIANA

100

TUNTAS

SARAH NADIA

100

TUNTAS

SHANIA ALYVIA NABILLA

100

TUNTAS

SYIFA PUTRI DENITA

100

TUNTAS

90

TUNTAS

TISYA NURCHALIZA

100

TUNTAS

VANNY GHAITSA

100

TUNTAS

WAHYU ADJIE

90

TUNTAS

WANDA LINUZA

90

TUNTAS

M.ZIKRA MAULANA

90

TUNTAS

M.FARHAN ISKANDAR
MAULIANA
MUHAMMAD QAUSAR

TEUKU MUHAMMAD IQBAL

Rumus penolahan data adalah:

jumlah jawaban
x 100
skor maksimum

Keterangan: hasil yang diharapkan dalam penelitian ini


adalah 100.
4.2 Pembahasan

Untuk

memudahkan

pengolahan

data

penelitian

tersebut disusun berdasarkan urutan dari nilai tertinggi


hingga nilai terendah.

Susunannya sebagai berikut:

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

100

90

90

90

90

90

80

60

100

100
100

100

80

Setelah

data

kemampuan

langkah yang ditempuh

diperoleh

selanjutnya

adarah range. Range adalah

selisih antara nilai tertinggi (H) dengan nilai terendah (L)


kemudian ditambah (1). Rumusnya adalah Rg = H L + 1.
Berdasarkan data yang diperoleh skor yang tertinggi adalah
100

dan

skor

terendah

adalah

60

dengan

demikian

rangenya adalah

Rg = H L + 1

=100 - 60 + 1

= 40 + 1

= 41

Setelah langkah diketahui selanjutnya ditentukan lebar


kelas digunakan rumus

K = 1 + (3.3) log n

= 1 + (3.3) log 29

= 1 + (3.3) (1.462)

= 1 + 4.824

= 5.825 dibulatkan menjadi 6

=6

Setelah lebar kelas diketahui ditentukan interval kelas


(I). Dalam penentuan interval kelas digunakan rumus I =

Rg
K

dengan demikian interval penelitian adalah

I=

Rg
K

41
6

= 6,83 dibulatkan menjadi 7

=7

Setelah

menentukan

range

dan

lebar

kelas

selanjutnya disusun tabel distribusi dan frekuensi sebagai


berikut:

Tabel 1: Distribusi dan Frekuensi Karya Ilmiah Remaja


sebagai berikut:
N
O
1
2
3
4
5
6

INTERVAL KELAS
(I)
95 100
88 94
81 87
74 80
67 73
60 66
Jumlah

FREKUENSI
(F)
22
5
1
1
N = 29

NILAI TENGAH
(X)
98
92
85
77,5
70
63
-

PERSELISIHAN
(FX)
2156
460
77,5
63
FX = 2756,5

Berdasarkan distribusi dan frekuensi diatas berikutnya


menentukan mean nilai rata-rata untuk rumus sebagai
berikut:

FX
n

M=

2756,5
29

= 95,05 dibulatkan menjadi 95

= 95

Dengan demikian nilai rata-rata kemampuan siswa


kelas XI.IPA-F SMA Negeri 1 Bireuen dalam menulis karya

ilmiah remaja sebesar 95,05 % atau 95 persen. Setelah nilai


rata-rata diperoleh selanjutnya nilai tersebut dimasukkan ke
dalam skala penelitian. Jika nilai yang diperoleh siswa
dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan, maka
kemampuan siswa kelas XI.IPA-f SMA Negeri 1 Bireuen dalam
menulis karya ilmiah remaja sudah sangat memadai.

Tabel 2: Persentase Penulisan Karya Ilmiah Remaja Sebagai


Berikut :
KLASIFIKASI
KUALITATIF

PERSENTASE

(F)

(%)
76

KUANTITATIF

SANGAT
MEMADAI
MEMADAI
BELUM MEMADAI
Jumlah

Tabel

FREKUENSI

di

96 100

22

71 95
70

6
1
N = 29

atas

menunjukkan

bahwa

21
3
100

siswa

yang

memperoleh nilai yang sangat memadai sebanyak 22 siswa


atau

76

%.

Siswa

yang

memperoleh

nilai

memadai berjumlah 6 siswa atau 21 %. Sedangkan siswa


yang memperoleh nilai belum memadai hanya 1 siswa atau
3 %. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas XI.IPA-F SMA
Negeri 1 Bireuen sudah dapat memahami penulisan karya
ilmiah remaja dengan baik.

BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan

Dalam penelitian ini diuraikan simpulan dan saran


yang erat hubungannya dengan permasalahan yang diteliti.
Dari

hasil

pengolahan

data

dan

analisis

data

dapat

disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas XI.IPA-F SMA


Negeri 1 Bireuen dalam menulis karya ilmiah remaja secara
keseluruhan berada pada kategori sangat memadai. Hal ini
dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata yaitu 95,05 %
atau 95 persen. Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa:

1. Siswa

yang

memperoleh

nilai

sangat

memadai

berjumlah 22 orang atau 76 %

2. Siswa yang memperoleh nilai memadai hanya 6 orang


atau 21 %

3. Siswa yang memperoleh nilai belum memadai 1 orang


atau 3 %.

5.2 Saran

Sebagai usaha pembinaan kemampuan siswa kelas


XI.IPA-F SMA Negeri 1 Bireuen, penulis mengemukakan
saran-saran sebagai berikut:

1. Pengajaran bahasa dan sastra Indonesia khususnya


dalam penulisan karya ilmiah remaja hendaknya lebih
ditingkatkan lagi. Karena masih banyak siswa yang
belum dapat menguasai penulisan karya ilmiah remaja
dengan baik.

2. Perlu

membuat

pelatihan-pelatihan

untuk

lebih

meningkatkan kemampuan siswa khususnya siswa


kelas XI.IPA-F SMA Negeri 1 Bireuen.

3. Sebaiknya

siswa

dapat

lebih

berminat

dalam

pembelajaran menulis karya ilmiah remaja untuk


dapat

membuka

keterampilan

wawasan,

dalam

pengetahuan

berbahasa

dan

Indonesia kepada pembaca secara tertulis.

dan

bersastra

DAFTAR PUSTAKA

Handayani, Seni, dkk. 2013. Bahasa Indonesia 1. Bandung:


Facil

Juanda, Asep dan Kaka Rosdyanto, 2007. Intisari Bahasa dan


Sastra Indonesia.

Bandung: Pustaka Setia

Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia. Jakarta:


Erlangga

Maryanto, dkk. 2014. Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan


Akademik. Jakarta:

Kemendikbud

http://www.elanggroup.co.id/gemilangproperty/eitayam/ diakses
Kamis, 20 Oktober 2016

BIODATA PENULIS
Muhammad Farhan Iskandar, lahir di Bireuen
tanggal, 01 Januari 2000. Merupakan anak dari pasangan -. Dengan tempat tinggal di
Releut. Kec -. Kab. Bireuen kode pos 24261.
Pendidikan Dasar di Min Bireuen, tamat
tahun 2012. Pendidikan Menegah Pertama di
SMP Negeri 1 Bireuen, tamat tahun 2015.
Pendidikan Menengah Atas di SMA Negeri 1
Bireuen, sampai dengan sekarang. Karya Ilmiah Remaja
berjudul Kemampuan Siswa Kelas XI.IPA-F dalam Menulis
Kerja Mandiri Membangun Teks Cerita Pendek pada SMA
Negeri 1 Bireuen.

Mauliana, lahir di Bireuen tanggal, 25


Agustus 2000. Merupakan anak ke-2 dari
pasangan Sardani dan Murniati. Dengan
tempat tinggal di Bland Dalam . Kec.
Jeumpa. Kab. Bireuen kode pos 24251.
Pendidikan Dasar di SD Negeri 2 Jeumpa,
tamat tahun 2012. Pendidikan Menengah
Pertama di SMP Negeri 1 Bireuen, tamat
tahun 2015. Pendidikan Menengah Atas di SMA Negeri 1
Bireuen, sampai dengan sekarang. Karya ilmiah remaja
berjudul Kemampuan Siswa Kelas XI.IPA-F dalam Menulis
Kerja Mandiri Membangun Teks Cerita Pendek pada SMA
Negeri 1 Bireuen.
Muhammad Qausar, lahir di Bireuen, tanggal
30 September 2000. Merupakan anak ke-2
dari pasangan Husaini dan Rosmini. Dengan
tempat tinggal di Menasah Blang kec. Kota
Juang Kab. Bireuen kode pos 24251.
Pendidikan Dasar di Min Bireuen, tamat
tahun 2012. Pendidikan Menengah Pertama
di SMP Negeri 1 Bireuen, tamat tahun 2015. Pendidikan
Menengah Atas di SMA Negeri 1 Bireuen, sampai dengan
sekarang. Karya ilmiah remaja berjudul Kemampuan Siswa
Kelas XI.IPA-F dalam Menulis Kerja Mandiri Membangun Teks
Cerita Pendek pada SMA Negeri 1 Bireuen.

Anda mungkin juga menyukai