PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Istirahat dan tidur yang sesuai adalah sama pentingnya bagi kesehatan
yang baik dengan nutrisi yang baik dan olah raga yang cukup. Tiap individu
membutuhkan jumlah yang
yang
baik
dan
pemulihan
individu
yang
sakit.
Perawat
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Untuk
mendapat
penambahan
pengetahuan
tentang
asuhan
Tujuan khusus
Setelah presentasi tentang asuhan keperawatan dan menyusun
makalah ini, maka penulis mampu:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
dirancang
untuk
C. Sistematika penulisan
Agar hasil penulisan dapat dengan mudah dipahami dan di mengerti
maka pokok masalah yang terdapat dalam makalah ini dibagi menjadi dalam
beberapa bab yang sistematiknya adalah sebagai berikut:
BAB I
Pendahuluan
A. Latar belakang,
B. Tujuan penulisan,
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
C. Sistematika penulisan
BAB II
Tinjauan pustaka
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
BAB III :
Asuhan keperawatan
A.
B.
C.
D.
E.
BAB IV :
Pengertian tidur,
Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur,
Gangguan tidur,
Indikasi dan kontraindikasi dari tidur,
Persiapan alat, pasien, lingkungan,
Pelaksanaan, dan
Evaluasi.
Pengkajian,
Diagnosa keperawatan,
Perencanaan,
Implementasi dan
Evaluasi
Penutup
A. Kesimpulan dan
B. Saran.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
A. Pengertian
Istirahat dan tidur merupakan kebutuhan dasar yang mutlak harus
dipenuhi oleh semua orang. Dengan istirahat dan tidur yang cukup, tubuh
baru dapat berfungsi secara optimal. Istirahat dan tidur sendiri memiliki
makna yang berbeda pada setiap individu. Secara umum, istirahat
berartisuatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional, dan bebas
dari perasaan gelisah. Jadi, beristirahat bukan berarti tidak melakukan
aktivitas sama sekali. Terkadang, berjalan-jalan di taman juga bisa
dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat (perry & potter,2006).
Sedangkan
persepsi
dan
tidur
reaksi
adalah
individu
status
terhadap
perubahan
lingkungan
kesadaran
menurun.
ketika
Tidur
mengurangi
stress
dan
kecemasan,
serta
dapat
selama
proses
NREM
tampak
melalui
ciri
sebagai
berikut:
rileks,
masih
sadar
dengan
denyut
jantung
dan
frekuensi
napas
menurun.
ini
merupakan
tahap
tidur
dalam
dengan
ciri
isyarat-isyarat
Kebutuhan
tidur
pada
manusia
tergantung
pada
tingkat
perkembangan,
Kebutuhan Tidur Manusia.
Berdasarkan Umur
1. 0 - 1 bulan Tingkat Perkembangan, Bayi baru lahir Jumlah Kebutuhan tidur
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
14 - 18 jam/hr.
1 bulan - 18 bulan Masa bayi 12 - 14 jam/ hari.
18 bulan - 3 tahun Masa anak 11 - 12 jam/hari.
3 tahun - 6 tahun Masa prasckolah 11 jam/hari.
6 tahun - 12 tahun Masa sekolah 10 jam/ hari.
12 tahun - 18 tahun Masa remaja 8,5 jam/hari.
18 - 40 tahun Masa dewasa 7 - 8 jam/hari.
40 tahun - 60 tahun Masa muda paruh baya 7 jam/hari.
60 tahun keatas Masa dewasa tua 6 jam/hari.
asing
dapat
menghambat
upaya
tidur.
Sebagai
contoh,
system
saraf
simapatis.
Kondisi
ini
menyebabkan
mempengaruhi
kualitas
tidur
dapat
menyebabkan
insomnia
dan
mimpi
buruk,
langkah
yang
bisa
dilakukan
untuk
mengatasi
melakukan
relaksasi
sebelum
tidur
(misalnya;
membaca,
terutama
pada
siang
hari.
Gangguan
ini
dapat
hidroklorida,
atau
dengan
antidepresan
seperti
imipramin hidroklorida.
5. Apnea saat tidur
Abnea saat tidur atau sleep abnea adalah kondisi terhentinya
nafas secara periodic pada saat tidur. Kondisi ini diduga terjadi pada
orang yang mengorok dengan keras, sering terjaga di malam hari,
insomnia, mengatup berlebihan pada siang hari, sakit kepala disiang
hari,
iritabilitas,
atau
mengalami
10
perubahan
psikologis
seperti
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR
A. Pengkajian
Pengkajian tentang pola tidur klien meliputi riwayat tidur, catatan
tidur, pemeriksaan fisik, dan tinjauan pemeriksaan diagnostik.
Kriteria pengkajian focus
1. Data subjektif
a). Kaji batasan karakteristik
1). Pola tidur (sekarang,masa lalu)
Rentangkan tidur pada skala
1-10
(10=
dapat
11
Berkurang oleh ?
Diperberat oleh ?
memasuki
faislitas
perawatan.
Ini
memungkinkan
perawat
12
terkait
pola
tidur
klien.
Catatan
tidur
dapat
mencakup
Dengan alat ini kita dapat mengkaji aktivitas klien selama tidur. Aktivitas
yang klien lakukan tanpa sadar tersebut bisa jadi merupakan penyebab
seringnya klien terjaga di malam hari.
F. Penetapan diagnosis
Menurut
NANDA
(2003),
diagnosis
keperawatan
yang
dapat
13
tidur. Eitologi untuk label diagnosis ini dapat bervariasi dan spesifik
untuk masing-masing individu. Hal ini meliputi ketidaknyamanan fisik
atau nyeri, ansietas, perubahan waktu tidur yang sering, serta perubahan
lingkungan tidur atau ritual sebelum tidur.
Selain sebagai label diagnosis, gangguan pola tidur juga bisa
menjadi etiologi untuk diagnosis yang lain, seperti Risiko Cedera,
kelelahan, Ketidakefektifan Koping, Asietas, Intoleransi Aktivitas,dll.
Gangguan pola tidur
1. Definisi
Gangguan pola tidur : suatu keadaan dimana individu mengalami
atau mempunyai risiko mengalami perubahan dalam jumlah dan kualitas
yang menyebabkan ketidaknyamanan atau mengganggu gaya hidup
yang diinginkan.
2. Batasan karakteristik
a). Dewasa
1). Mayor (harus terdapat)
2). Kesulitan jatuh atau tertidur
3). Minor (mungkin terdapat)
4). Lelah pada saat bangun atau sepanjang hari
5). Agitasi
6). Perubahan alam perasaan
7). Mengantuk sepanjang hari
b).Anak-anak
Gangguan tidur pada anak biasanya berhubungan dengan rasa
takut, enurasis, atau respon yang tidak konsisten dari orangtua
terhadap permintaan perubahan peraturan tidur seperti permintaan
untuk lambat pergi tidur.
3. Faktor-faktor yang berhubungan
Banyak factor dalam kehidupan seseorang dapat menyebabkan
gangguan pola tidur. Beberapa factor adalah sebagai berikut :
a). Patofisiologis
Berhubungan dengan sering terbangun sekunder terhadap :
1). kerusakan transport oksigen
Angina
gangguan pernafasan
Arteriosklererosis perifer
gangguan sirkulasi
2). kerusakan eliminasi : defekasi atau berkemih
14
Diare
Retensi
Konstipasi
Disuria
Inkontinensia
Frekuensi
3). gangguan metabolisme)
Hipertiodisme
ulkul gastric
Gangguan hati
b).Tindakan yang berhubungan
Berhubungan dengan kesulitan menerima posisi yang
biasa sekunder terhadap (uraian):
Berhubungan dengan memerlukan waktu yang berlebihan
sekunder terhadap obat-obatan:
Sedative
Soporifics
Obat tidur
Inhibitor MAO
Hipnotis
Barbiturate
Antidepresi
Kortikosteoid
Antihipertensi
amfetamin
tidur
yang
siang
adekuatnya
15
gaya
Social
Seksual
Pendapatan
9). Berhubungan dengan perubahan lingkungan (uraikan)
hospitalisasi (kebisingan,takut,teman sekamar menggangu)
perjalan
10).
Berhubungan dengan rasa takut
11).
Berhubungan dengan perubahan irama
sirkadian
d).Maturasional
1). Pada anak-anak berhubungan dengan takut
gelap
2). Pada wanita dewasa berhubungan dengan
perubahan hormonal
G. Perencanaan dan implementasi
Tujuan utama asuhan keperawatan untuk klien dengan gangguan
tidur adalah untuk mempertahankan (atau membentuk) pola tidur yang
memberikan energi yang cukup untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Sedangkan tujuan lainnya dapat terkait dengan upaya miningkatkan
perasaan sejahtera klien atau meningkatkan kualitas tidurnya.
1. Gangguan pola tidur.
Yang berhubungan dengan:
a). Sering terjaga di malam hari, sekunder akibat (gangguan
transport
oksigen,
gangguan
eliminasi,
gangguan
metabolisme).
b). Tidur berlebihan di siang hari, sekunder akibat medikasi
(misalnya;
sedatif,
hipnotik,
antidepresan,
amfetamin,
barbiturate, dll).
c). Depresi.
d). Nyeri.
e). Aktivitas siang hari yang tidak adekuat.
f). Perubahan lingkungan.
g). Perubahan ritme sirkadian
h). Takut.
2. Kriteri hasil
Individu akan melaporkan keseimbangan yang optimal antara
istirahat dan aktivitas.
3. Indikator
a). Menjelaskan faktor yang mencegah atau menghambat tidur.
b). Mengidentifikasi teknik untuk memudahkan tidur
4. Intervensi umum
16
malam
hari
untuk
cairan
membatasi
pada
malam
asupan
hari
dan
dengan
klien
rutinitas
dilakukan
tidur
klien,
orang
tua-jam,
ritual
(membaca,
yang
biasa
keluarga
atau
praktik
hygiene,
bermain)-dan
17
petang
hari
(misalnya;
bantu
tidur
bacaan,
punggung,
susu,
pijatan
music
di
yang
lembut, dll).
Pastikan klien tidur tnpa gangguan
selama
sedikitnya
atau
tidur
tanpa
jika
tidur
anda
tidak
18
hipnotik
tidak
boleh
toleransi
dan
dan
mengganggu
orang
terdekat
fungsi
klien
yang
mungkin
dilakukan
untuk
19
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Istirahat merupakan suatu keadaan yang mana kegiatan jasmaniah
menurun berakibat badan menjadi segar, atau suatu keadaan yang mana
seseorang merasa relaks mental bebas dari kecemasan dan tenang secara fisik,
sedangkan tidur merupakan suatu keadaan relative tanpa sadar penuh
ketenangan tanpa kegiatan merupakan urutan siklus yang berulang masingmasing menyatakan fase kegiatan otak dan badaniah yang berbeda, atau juga
20
status
kesadaran yang terjadi selama periode tertentu (potter dan perry, 2005 : 1470).
Pengidentifikasian dan penanganan gangguan pola tidur klien adalah
tujuan penting bagi seorang perawat. Untuk membantu klien mendapatkan
kebutuhan istirahat dan tidur, maka perawat harus memahami sifat alamiah
dari tidur, faktor yang mempengaruhi, dan kebiasaan tidur klien.
B. SARAN
Semoga
mahasiswa
yang
berprofesi
sebagai
perawat
dapat
DAFTAR PUSTAKA
Perry dan potter, (2005), Fundamentals of Nursing (Konsep, Proses,dan Praktik),
Jakarta: EGC jurnal
Carpenito,Lynda juall, (1998), Nursing Diagnosis (Application to Clinical Practice),
Jakarta: EGC jurnal
Nanda, (2003), Diagnose Keperawatan,Jakarta: EGC jurnal
Ruslan Muchtar (2009). Konsep dan Tidur. http://www.box.net/shared/626tlxqkt5.
Tanggal 31.jam: 21.00
21
LEMBAR KONSULTASI
No.
HARI/ TANGGAL
KETERANGAN REVISI
TANDA TANGAN
DOSEN
PEMBIMBING
22
23