SKENARIO 3 Sang Ular
SKENARIO 3 Sang Ular
SANG ULAR
Budi bergegas dibawa oleh rekan-rekannya ke klinik perusahaan tempatnya bekerja. Baru
saja kaki kanannya dogigit ular berbisa saat sedang melakukan perawatan tanaman nanas.
Dokter perisahaan dengan sigap menangani Budi. Kejadian seperti ini dapat terjadi pada
siapa saja yang bekerja diperusahaan yang bergerak di bidang Agroindustri. Minggu lalu
rekan sejawatnya terkena sengatan kalajengking saat sedang bekerja di wilayah perkebunan.
Selain itu bahaya lainnya yang disebabkan oleh kontak dengan reptil, mamalia, bakteri, virus,
zoonosis juga selalu mengancam, seperti flu burung, antraks, brucelosis, dan penyakit lainnya
yang sewaktu-waktu dapat mengancam hidup pekerja.
STEP 1
1. Zoonosis
atau sebaliknya.
2. Brucellosis
= penyakit yang disebabkan oleh Brucella sp dan dapat menular ke
manusia.
STEP 2
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
STEP 3
1. Macam-macam bisa ular : neurotoksin, hematoksin, kardiotoksin, dan miksotoksin.
2. Membedakan ular berbisa dengan ular tidak berbisa :
Ular berbisa : - pada gigitan terdapat 2 gigitan kecil yang berarti 2 gigi ular.
- Gerakannya cepat, takut pada musuh, agresif
- Beraktifitas pada siang hari (diurnal)
- Membunuh mangsanya dengan membelit
Ular tidak berbisa : - terdapat robekan panjang akibat giginya,
- Gerakannya lambat, tenang, penuh percaya
- Beraktifitas pada malam hari (nocturnal)
- Membunuh mangsanya dengan menyuntikkan Bisa
-Bentuk
kepalanya
cenderung
segitiga
sempurna
(semakin sempurna semakin berBisa),matanya lonjong
- Memiliki taring Bisa, racun mematikan
3. Gejala gejala :
- gejala lokal : edem, nyeri tekan pada luka gigitan, ekimosis
- gejala sistemik : hipotensi, otot melemah, berkeringat, pandangan kabur, mual,
hipersalivasi, muntah, nyeri kepala, menggigil
5. Zoonosis
a. Avian influenza
b. Rabies
c. Antraks
d. Brucellosis
e. Taeniasis
f. Tb sapi
6.
7. Pencegahan gigitan ular
-
tunggul kayu dan sebagainya, sekiranya perlu gunakan kayu terlebih dahulu.
Jangan mengusik atau mengejutkannya. la selalunya akan mematuk sekiranya
diganggu.
Seandainya anda terserempak dengan ular, jangan coba lari, tapi berhenti dan
musim mengawan dan kebanyakan ular amat agresif pada masa tersebut.
Pakai pakaian tebal seperti kasut kulit atau but separas lutut, sarung tangan, seluar
panjang, baju lengan panjang dan topi ketika bekerja di kawasan yang menjadi
habitat ular.
Kebanyakan ular berbisa keluar pada waktu malam yang panas, oleh itu berhatihatilah apabila berjlan pada waktu malam. Jangan berjalan dalam gelap, bawalah
Sistem surveilans dan monitoring nasional terhadap penyakit zoonosis pada ternak
dan satwa liar.
Sistem kewaspadaan dini dan darurat penyakit (early warning system and emergency
preparedness).
Beberapa kegiatan surveilans yang dilaksanakan sebagai salah satu strategi pendukung dalam
penanggulangan penyakit zoonosis di Indonesia adalah:
-
Surveilans BSE (pengambilan sampel otak dari Rumah Pemotongan Hewan atau
hewan yang menunjukkan gejala syaraf).
STEP 4
1. Bisa ular adalah suatu zat atau substansi yang berfungsi untuk melumpuhkan manusia
dan juga berperan sebagai sitem pertahan diri ular.
Efek toksik tergantung pada spesies, ukuran ular, jenis kelamin, efisiensi mekanik
(apakah hanya 1 atau 2 taring menusuk kilit), serangan yang terjadi.
a. Neurotoksin adalah racun yang menyerang syaraf dan bersifta bertentangan
dengan transmisi rangsang syaraf
b. Hemotoksin adalah racun yang menyerang saraf yang menyerang darah dan
sistem peredarannya
c. Kardiotoksin adalah racun yang meneyrang otot jantung
d. Miksotoksin adalah racun yang menyerang cairan tubuh.
2. Perbedaan
Ular berbisa : - pada gigitan terdapat 2 gigitan kecil yang berarti 2 gigi ular.
- Gerakannya cepat, takut pada musuh, agresif
- Beraktifitas pada siang hari (diurnal)
- Membunuh mangsanya dengan membelit
- Bentuk kepalanya bulat telur (oval),pupil mata juga bulat
- Tidak memiliki taring dan bisa
- Gigitannya tidak mematikan
- Setelah menggigit langsung lari
- Mempunyai sisik ekor terbagi dibagian bawah
Ular tidak berbisa : - terdapat robekan panjang akibat giginya,
- Gerakannya lambat, tenang, penuh percaya
- Beraktifitas pada malam hari (nocturnal)
- Membunuh mangsanya dengan menyuntikkan Bisa
-Bentuk
kepalanya
cenderung
segitiga
sempurna
(semakin sempurna semakin berBisa),matanya lonjong
- Memiliki taring Bisa, racun mematikan
- Kanibal/suka makan sesama
- Setelah menggigit, masih tinggal ditempat
- sisik dibawah ekor tidak terbagi dua
3. Gejala gigitan ular
- gejala lokal : edem, nyeri tekan pada luka gigitan, ekimosis
- gejala sistemik : hipotensi, otot melemah, berkeringat, pandangan kabur, mual,
hipersalivasi, muntah, nyeri kepala, menggigil
4.
5. Jenis zoonosis :
Klasifikasi berdasarkan agen infeksius
Bakteri :
Antrax
Tuberculosis
Salmonelosis
Brucelosis
Virus :
Flu Burung
Flu Babi
Parasit :
Trypanosomiasis
Balantidiasis
Cryptosporidiosis
Cutaneous leishmaniasis
Taeniasis
secara bebas walaupun tanpa keterlibatan grup lain (manusia atau hewan).
Contoh: Staphylococcosis, Streptococcosis.
ANTRAKS
Diagnosis
Beberapa kasus penyakit akut yang selalu diikuti dengan demam dan proses
perkembangan cepat yang berujung kematian patut dicurigai penyakit antraks,
terutama dari anamnesa ada riwayat pekerjaan atau kontak dengan binatang yang
terinfeksi atau bahan yang telah mengandung spora antraks misalnya tukang pos.
Antraks kutaneus dapat dibedakan dengan penyakit kulit lain dengan melihat
karakteristik lesi pada kulit yang warna kehitaman (eschar) dan rasa nyeri yang
kurang. Antraks inhalasi sering tidak terdiagnosis awal.
Beberapa pemeriksaan penunjang dapat membantu mendiagnosis penyakit antraks ini
antara lain :
Tes Bakteriologi
Radiologi
Tes Serologi
BRUCELLOSIS
Diagnosis
-
Untuk screening digunakan uji rose bengal atau rapid agglutination test.
Jika positif terhadap uji rose bengal perlu dilanjutkan dengan uji reaksi pengikatan
komplemen (Complement Fixation Test) atau ELISA.
Uji serum aglutinasi pada manusia sering ditemukan negatif palsu meskipun
sebenarnya mempunyai titer yang tinggi. Untuk mengatasi hal ini digunakan uji
coombs atau anti human globulin test, disamping uji serum agglutinasi dan uji
pengikatan komplemen.
Isolasi Br.abortus pada sapi dilakukan dengan mengirimkan cairan, membran fetus,
susu, kelenjar limfe supramamaria dalam keadaan segar dan dingin ke
laboratorium.
6. (LO)
7. Pencegahan gigitan ular
o Jangan menangkap ular atau mengganggu ular.
o Berhati-hati apabila bekerja di kawasan yang menjadi habitat ular seperti di
kawasan sawah padi ataupun semak. Jangan sekali-kali memasukkan, tangan atau
kaki ke tempat yang mana dipercayai terdapat ular seperti di celah batu, di bawah
tunggul kayu dan sebagainya, sekiranya perlu gunakan kayu terlebih dahulu.
o Jangan mengusik atau mengejutkannya. la selalunya akan mematuk sekiranya
diganggu.
o Seandainya anda terserempak dengan ular, jangan coba lari, tapi berhenti dan
jangan bergerak, selalunya ular akan berlalu pergi
o Ular laut adalah tidak agresif, kebanyakan kejadian gigitan ular laut ialah apabila
manusia mengganggu atau memegangnya secara kasar. Jika anda terserempak
dengan sekumpulan ular laut, jangan menghampirinya kerana mungkin ketika itu
musim mengawan dan kebanyakan ular amat agresif pada masa tersebut.
o Pakai pakaian tebal seperti kasut kulit atau but separas lutut, sarung tangan, seluar
panjang, baju lengan panjang dan topi ketika bekerja di kawasan yang menjadi
habitat ular.
o Kebanyakan ular berbisa keluar pada waktu malam yang panas, oleh itu berhatihatilah apabila berjlan pada waktu malam. Jangan berjalan dalam gelap, bawalah
lampu suluh dan sebagainya.
o Semasa berkemah, bersihkan sekeliling khemah daripada semak-samun, sampahsarap ataupun batu-batu terlebih dahulu. Jangan sekali-kali tidur di luar kemah.
Kehangatan badan anda akan menarik perhatian ular terutama jenis ular kapak.
Buang atau tanam makanan yang tidak habis jauh dari kawasan perkhemahan,
kerana makanan yang bersepah akan menarik perhatian tikus dan seteruanya
menarik perhatian ular.
8. Prinsip dasar pengendalian terpadu zoonosis
a. Mengutamakan keselamatn manusia dari ancaman zoonosis
b. Mencegah penularan pada manusia dengan melakukan upaya pengendalian
c.
d.
e.
f.
STEP 5
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kalium permanganat ?
Apa saja kandungan bisa ular ?
Bagaimana mekanisme 5 tanda mayor pada gejala gigitan ular ?
Jelaskan mengenai ular laut, kobra, weling ?
Pencegahan gigitan ular ?
Bagaimana gigitan kalajengking? Isi bisa nya ?
7. Jelaskan etiologi, diagnosis, penatalakasanaan penyakit zoonosis
Brucellosis, Avian influenza, Rabies, Taeniasis, Tb sapi)
(Antraks,