Disusu Oleh:
1. Andre 6. Intan
2. Ghazi 7. Mila
3. Gilang 8. Riska
4. Anisa 9. Pikong
5. Efia 10. Hyasinta
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep kegawatdaruratan gigitan serangga dan binatang
berbisa.
2. Untuk mengetahui penyebab gigitan serangga dan binatang berbisa.
3. Untuk mengetahui penatalaksanaan gigitan serangga dan binatang berbisa.
BAB II
PEMBAHASAN
Bekas gigitan: dua luka gigitan utama akibat gigi taring,Bisa ular mengandung
toksin dan enzim yang berasal dari air liur. Bisa tersebut bersifat:
Neurotoksin: berakibat pada saraf perifer atau sentral. Berakibat fatal karena
paralise otot-otot lurik. Manifestasi klinis: kelumpuhan otot pernafasan,
kardiovaskuler yang terganggu, derajat kesadaran menurun sampai dengan koma.
Haemotoksin: bersifat hemolitik dengan zat antara fosfolipase dan enzim lainnya
atau menyebabkan koagulasi dengan mengaktifkan protrombin. Perdarahan itu
sendiri sebagai akibat lisisnya sel darah merah karena toksin. Manifestasi klinis:
luka bekas gigitan yang terus berdarah, haematom pada tiap suntikan IM,
hematuria, hemoptisis, hematemesis, gagal ginjal.
Cytolitik: zat ini yang aktif menyebabkan peradangan dan nekrose di jaringan
pada tempat patukan
2.4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gigitan binatang pada balita ada beberapa macam, yaitu gigitan serangga,
gigitan binatang berbisa, gigitan binatang yang bisa menyebabkan rabies. Gigitan
serangga ialah gigitan serangga seringkali menyebabkan bengkak, kemerahan,
rasa sakit (senut-senut), dan gatal-gatal. Gigitan binatang berbisa adalah gigitan
atau serangan yang di akibatkan oleh gigitan hewan berbisa seperti ular, laba-
laba, kalajengking, dll. Gigitan binatang yang bisa menyebabkan rabies adalah
seperti anjing. Definisi dari rabies sendiri adalah penyakit menular yang dapat
menyerang saraf manusia, termasuk otak.
3.2 Saran
Sebagai orang tua (pendamping) balita Sebisa mungkin jangan tinggalkan
sikecil dengan hewan peliharaan tanpa pengawasan meski hewan peliharaan
sudah dinilai jinak. Jika terjadi gigitan binatang pada balita segera lakukan
penanganan pertama untuk mencegah menyebarnya racun.
DAFTAR PUSTAKA
David A Warrell.2010. Guidelines for the management of snake-bites. India:
World Health Organization.
Simadibrata.dkk.2009. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam
David A Warrell2005.. Guidelines for the Clinical Management of Snake Bite in
the South-East Asia Region . India: World Health Organization