SUNTIK
KB suntik adalah alat kontrasepsi sementara, berupa suntikan yang di dalamnya berisi cairan hormon sintesis
progesterone yang digunakan untuk mencegah kehamilan selama jangka waktu tertentu (biasanya antara 1-3 bulan).
Cairan hormon yang terkandung dalam suntikan akan dapat mengentalkan lendir rahim yang akan menghambat
pembuahan. Jenis suntikan KB sendiri bisa dibedakan berdasarkan pola waktu pemakaiannya. Di Indonesia sendiri, KB
suntik yang sering digunakan adalah jenis suntikan per bulan dan suntikan setiap 3 bulan.
Untuk suntikan yang dilakukan per bulan, mengandung hormon progestin dan hormon estrogen, Untuk suntikan per
3 bulan, mengandung hormon progestin. Suntikan ini diberikan setiap 3 bulan. Pemakaiannya tergantung kondisi masing-
masing ibu, dan tujuan penundaan kehamilannya.
APA ITU
KONTRASEPSI
SUNTIK?
CARA PEMBERIAN
Waktu Pemberian
Lokasi Penyuntikan
CARA PEMBERIAN
SETELAH KEGUGURAN
SAAT MENSTRUASI
JENIS
Dosis 200mg sekali setiap 8 minggu atau sekali tiap 8 minggu untuk 6 bulan pertama (3x suntikan pertama)
selanjutnya sekali setiap 12 minggu
- CICLOFEM
Dosis 50mg noretindron enantat (progesteron) dan 5 mg estradiol (estrogen) disuntikan setiap bulan. Diharapkan
dapat menstruasi setiap bulan karena komponen esterogennya
JENIS JENIS KONTRASEPSI
SUNTIK
KEUNTUNGAN
CYCLOFEM
- Menstruasi teratur setiap bulan
- Kurang menimbulkan perdarahan-bercak/ perdarahan irreguler lainnya
- Kurang menimbulkan amenore
- Efek samping lebih cepat menghilang setelah suntikan dihentikan
Mencegah kehamilan ektopik Tidak berpangaruh pada ASI
Menstruasi teratur setiap bulan Mencegah anemia
KERUGIAN
- Terjadi perubahan pola haid, seperti tidak teratur, perdarahan bercak/ spotting, atau perdarahan sampai 10 hari
dan amenore
- Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga
- Ketergantungan klien terhadap pelayanan kesehatan
- Efektifitasnya berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat obatan epilepsy (fenitoin dan barbiturate) atau
obat TBC (rifampisin)
- Penambahan berat badan
- Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B, dan HIV/AIDS
- Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian
CICLOFEM
KERUGIAN
PENYUNTIKAN TIDAK TERLINDUNG MUAL MUNTAH BB NAIK
BIAYA LEBIH TINGGI EFEK SAMPING
LEBIH SERING DARI IMS
- Gangguan haid
- BB naik
- Sakit kepala
CICLOFEM
- Amenore
- Mual muntah
- Pusing
- Perdarahan bercak
SAKIT KEPALA
MUAL MUNTAH