Anda di halaman 1dari 4

KONTRASEPSI SUNTIK DMPA

1. PENDAHULUAN
Kontrasepsi suntik adalah salah satu jenis kontrasepsi yang sering digunakan karena
sifatnya praktis, cepat dalam mendapatkan pelayanan.
Kontrasepsi suntik merupakan jenis kontrasepsi hormonal yang dibedakan menjadi dua
macam yaitu depo-medroksiprogesterone asetat (DMPA) dan norethisterone enanthate
(NET-EN).
Kontrasepsi suntik yang disediakan oleh Pemerintah dan tersedia di fasilitas kesehatan yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan seperti Puskesmas, klinik pratama atau praktik dokter
adalah kontrasepsi 3 bulanan yang berisi hormon progestin, yaitu DMPA.

2. DEPO-MEDROKSIPROGESTERONE ACETATE (DMPA)


Metode kontrasepsi injeksi berisi progestin saja.
Tersedia dalam 2 formulasi:
DMPA-IM: Suspensi 1 cc yang berisi 150 mg depo-medroksiprogesterone asetat yang
diinjeksi intramuscular (IM) setiap 3 bulan (11 – 13 minggu)
DMPA-SK: Dosis rendah 104 mg medroksiprogesterone asetat dalam larutan 0.65 ml yang
diinjeksi subkutan (subQ) setiap 3 bulan (12 – 14 minggu).
DMPA menghambat sekresi gonadotropin, mencegah pematangan folikel dan ovulasi,
sehingga terjadi penipisan endometrium.

3. INDIKASI
Wanita yang tidak bisa/memiliki kontraindikasi terhadap kontrasepsi yang mengandung
estrogen.
Wanita yang menginginkan efek jangka panjang, efikasi tinggi, non-coitus dependent.
Tidak memiliki kontraindikasi terhadap progestin.

4. KONTRA INDIKASI
Perdarahan pervaginam yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
Kanker payudara.
Riwayat infark miokard, penyakit jantung iskemik, stroke.
Sirosis hepatis.
Tumor hepar – adenoma atau hepatoma.
Hipertensi (TDS>160 atau TDD>100)
Diabetes disertai nefropati/retinopati/neuropati.
DM > 20 tahun.
Lupus eritematosus sistemik – antibodi antifosfolipid positif (atau tidak diketahui) dan
trombositopenia berat.
Rheumatoid arthritis – terapi imunosupresif.
Migraine dengan aura pada usia berapapun.

5. MEKANISME KERJA DMPA


Menghambat ovulasi dengan supresi LH dan FSH dan tidak terjadi LH surge.
Mempertebal mucus serviks dengan deplesi estrogen. Mukus yang tebal mencegah
penetrasi sperma ke saluran reproduksi bagian atas.
Penipisan epitel endometrium karena progesterone yang tinggi dan deplesi estrogen,
sehingga tidak memungkinkan implantasi ovum yang dibuahi.

6. KEAMANAN
DMPA termasuk kontrasepsi yang aman.
Studi WHO pada 3 juta wanita yang menggunakan DMPA  tidak ada risiko kanker,
malformasi kongenital, dan infertilitas.
Efek proteksi terhadap kanker endometrium, tidak ada peningkatan risiko kanker serviks,
ovarium dan payudara.
Tidak berpengaruh pada risiko berkembangnya kanker hati di daerah endemis hepatitis B.
Tidak menyebabkan perubahan tekanan darah yang signifikan.
Fertilitas tetap intak walaupun wanita membutuhkan beberapa bulan untuk hamil setelah
menghentikan DMPA dibandingkan kontrasepsi lain.

7. EFEKTIVITAS
Metode kontrasepsi yang efektif dengan tingkat efektivitas 99.7% jika digunakan dengan
benar.
Efektivitas tergantung pada waktu injeksi pertama, injeksi secara regular dan tepat waktu,
teknik injeksi, dan perawatan post injeksi.

8. KEUNTUNGAN
KONTRASEPSI:
• Tidak perlu rutin per hari seperti kontrasepsi oral.
• Tidak mengganggu koitus.
• Tidak memerlukan pemeriksaan panggul sebelum digunakan.
• Tidak mempengaruhi kualitas, kuantitas, dan komposisi ASI.
NON-KONTRASEPSI:
• Dapat mengurangi kram saat menstruasi.
• Mengurangi gejala endometriosis.
• Membantu mencegah tumor uterus (fibroid).
• Membantu melindungi dari kanker endometrium.

9. KETERBATASAN
Tidak melindungi dari infeksi menular seksual (IMS) dan HIV.
Aksi kerja DMPA tidak dapat dihentikan tiba-tiba.
Menyebabkan perubahan pada siklus menstruasi.
Harus diulang setiap tiga bulan.
Fertilitas kembali 7 – 10 bulan dari tanggal injeksi terakhir.

10. PEMERIKSAAN DAN TES SEBELUM INISIASI DMPA


Pada wanita sehat tidak diperlukan pemeriksaan atau tes penting atau wajib sebelum
memulai KSP.
Ada pertimbangan khusus untuk skrining tekanan darah; hal tersebut diperlukan untuk
mengukur tekanan darah sebelum inisiasi KSP.
Pemeriksaan payudara, panggul/genital, skrining kanker serviks, tes laboratorium rutin, tes
haemoglobin, penilaian risiko IMS, skrining risiko IMS/HIV tidak berkontribusi secara
signifikan terhadap efektivitas dan keamanan penggunaan DMPA.

11. EFEK SAMPING


Pola perdarahan ireguler
Jerawat
Nyeri kepala
Kenaikan berat badan
Nyeri atau inflamasi pada tempat injeksi
Penurunan densitas mineral tulang  Studi menunjukkan pengguna DMPA mengalami
penurunan densitas mineral tulang sebesar 7.7% pada panggul dan 6.4% pada tulang
belakang dibandingkan penurunan sebesar 1.6% pada kelompok kontrol.

12. RINGKASAN
Injeksi DMPA dapat diberikan kapanpun, namun terdapat beberapa keadaan dimana injeksi
tidak direkomendasikan, seperti saat kurang dari 6 minggu postpartum (kecuali tidak ada
metode lain yang tersedia).
Masih terdapat efek samping pada penggunaan DMPA, salah satunya adalah penurunan
densitas mineral tulang.
Konseling tentang kelainan sebelum inisiasi penggunaan kontrasepsi suntik DMPA sangat
penting untuk mengurangi kekhawatiran dan mendorong kelanjutan penggunaan metode.

Anda mungkin juga menyukai