1. PENDAHULUAN
Kontrasepsi suntik adalah salah satu jenis kontrasepsi yang sering digunakan karena
sifatnya praktis, cepat dalam mendapatkan pelayanan.
Kontrasepsi suntik merupakan jenis kontrasepsi hormonal yang dibedakan menjadi dua
macam yaitu depo-medroksiprogesterone asetat (DMPA) dan norethisterone enanthate
(NET-EN).
Kontrasepsi suntik yang disediakan oleh Pemerintah dan tersedia di fasilitas kesehatan yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan seperti Puskesmas, klinik pratama atau praktik dokter
adalah kontrasepsi 3 bulanan yang berisi hormon progestin, yaitu DMPA.
3. INDIKASI
Wanita yang tidak bisa/memiliki kontraindikasi terhadap kontrasepsi yang mengandung
estrogen.
Wanita yang menginginkan efek jangka panjang, efikasi tinggi, non-coitus dependent.
Tidak memiliki kontraindikasi terhadap progestin.
4. KONTRA INDIKASI
Perdarahan pervaginam yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.
Kanker payudara.
Riwayat infark miokard, penyakit jantung iskemik, stroke.
Sirosis hepatis.
Tumor hepar – adenoma atau hepatoma.
Hipertensi (TDS>160 atau TDD>100)
Diabetes disertai nefropati/retinopati/neuropati.
DM > 20 tahun.
Lupus eritematosus sistemik – antibodi antifosfolipid positif (atau tidak diketahui) dan
trombositopenia berat.
Rheumatoid arthritis – terapi imunosupresif.
Migraine dengan aura pada usia berapapun.
6. KEAMANAN
DMPA termasuk kontrasepsi yang aman.
Studi WHO pada 3 juta wanita yang menggunakan DMPA tidak ada risiko kanker,
malformasi kongenital, dan infertilitas.
Efek proteksi terhadap kanker endometrium, tidak ada peningkatan risiko kanker serviks,
ovarium dan payudara.
Tidak berpengaruh pada risiko berkembangnya kanker hati di daerah endemis hepatitis B.
Tidak menyebabkan perubahan tekanan darah yang signifikan.
Fertilitas tetap intak walaupun wanita membutuhkan beberapa bulan untuk hamil setelah
menghentikan DMPA dibandingkan kontrasepsi lain.
7. EFEKTIVITAS
Metode kontrasepsi yang efektif dengan tingkat efektivitas 99.7% jika digunakan dengan
benar.
Efektivitas tergantung pada waktu injeksi pertama, injeksi secara regular dan tepat waktu,
teknik injeksi, dan perawatan post injeksi.
8. KEUNTUNGAN
KONTRASEPSI:
• Tidak perlu rutin per hari seperti kontrasepsi oral.
• Tidak mengganggu koitus.
• Tidak memerlukan pemeriksaan panggul sebelum digunakan.
• Tidak mempengaruhi kualitas, kuantitas, dan komposisi ASI.
NON-KONTRASEPSI:
• Dapat mengurangi kram saat menstruasi.
• Mengurangi gejala endometriosis.
• Membantu mencegah tumor uterus (fibroid).
• Membantu melindungi dari kanker endometrium.
9. KETERBATASAN
Tidak melindungi dari infeksi menular seksual (IMS) dan HIV.
Aksi kerja DMPA tidak dapat dihentikan tiba-tiba.
Menyebabkan perubahan pada siklus menstruasi.
Harus diulang setiap tiga bulan.
Fertilitas kembali 7 – 10 bulan dari tanggal injeksi terakhir.
12. RINGKASAN
Injeksi DMPA dapat diberikan kapanpun, namun terdapat beberapa keadaan dimana injeksi
tidak direkomendasikan, seperti saat kurang dari 6 minggu postpartum (kecuali tidak ada
metode lain yang tersedia).
Masih terdapat efek samping pada penggunaan DMPA, salah satunya adalah penurunan
densitas mineral tulang.
Konseling tentang kelainan sebelum inisiasi penggunaan kontrasepsi suntik DMPA sangat
penting untuk mengurangi kekhawatiran dan mendorong kelanjutan penggunaan metode.