1. PENDAHULUAN
Kontrasepsi progestin (KP) terdiri dari implan progestin, kontrasepsi suntik progestin
(KSP), dan kontrasepsi pil progestin (KPP).
KP dapat digunakan secara aman oleh sebagian besar wanita.
KP tidak melindungi terhadap infeksi menular seksual (IMS), termasuk HIV.
Jika ada risiko IMS/HIV, dianjurkan menggunakan kondom dengan benar dan konsisten.
4. MEKANISME KERJA
Mekanisme utama progesterone adalah menghambat perkembangan folikel dan mencegah
ovulasi.
Negative feedback progestogen di hipotalamus untuk mengurangi frekuensi gonadotropin
releasing hormone (GnRH).
Hal ini menyebabkan berkurangnya sekresi follicle stimulating homone (FSH) dan
mengurangi sekresi luteinizing hormone (LH).
Jika folikel tidak berkembang, tidak ada peningkatan kadar estradiol.
Negative feedback progestogen dan tidak adanya positive feedback estrogen pada sekresi
LH berhentinya LH surge.
Tidak adanya folikel yang berkembang dan tidak adanya LH surge untuk melepas folikel
mencegah ovulasi.
Mekanisme lain progesterone: menghambat sperma penetrasi melalui serviks dan traktus
genitalia bagian atas dengan menebalkan mucus serviks.
Mekanisme lain: atrofi endometrium untuk mencegah terjadinya implantasi, namun teori
ini belum terbukti.
5. KATEGORI
Cyproterone Acetate (CPA) dan Chlormadinone Acetate (CMA) tidak dimasukkan dalam
kategori ini.
CPA mengandung kontrasepsi yang diklasifikasikan sebagai obat-obatan yang dapat
menangani masalah hiperandrogenisme pada wanita yang membutuhkan kontrasepsi.
CMA hanya diproduksi di beberapa negara (tidak tersedia di seluruh dunia.
6. KEUNTUNGAN
Bebas estrogen, berguna untuk pasien yang tidak dapat mentoleransi efek estrogen atau
kontraindikasi menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen.
Dapat dikonsumsi saat menyusui.
Tidak ada efek berbahaya pada tekanan darah atau koagulasi.
7. KERUGIAN
Menstruasi ireguler.
Jika KPP dikonsumsi 3 jam atau lebih dari waktu sebelumnya, dibutuhkan metode backup
yang dilakukan selama 48 jam.
8. INDIKASI
Wanita yang tidak bisa menggunakan kontrasepsi yang mengandung estrogen.
Wanita yang tidak memiliki kontraindikasi terhadap KPP.
9. KONTRA INDIKASI
Memiliki kanker payudara dan riwayat kanker payudara.
Riwayat penyakit jantung iskemik dan stroke.
Penderita sirosis hepatis dan tumor hepar.
Penderita lupus eritematosus sistemik.
Riwayat operasi bariatric.
Menderita migrain dengan aura.
Menggunakan obat-obatan yang meningkatkan metabolism enzim hepar, sehingga
mengurangi efektivitas kontrasepsi.
12. RINGKASAN
KPP mencegah terjadinya ovulasi dan mengubah mucus serviks.
Struktur kimia progestin berbeda dengan progesterone alami, sehingga interaksi dengan
reseptor hormon pada tubuh manusia juga berbeda.
Efek samping progestin berkaitan dengan dosisnya, interaksi progestin dengan reseptor
hormonnya, dan respon individual yang berbeda.